Rahim berperan besar saat menstruasi hingga melahirkan. Bentuk rahim seperti buah
pear, berongga, dan berotot. Sebelum hamil beratnya 30-50 gram dengan ukuran
panjang 9 cm dan lebar 6 cm kurang lebih sebesar telur ayam kampung. Tetapi saat hamil
mampu membesar dan beratnya mencapai 1000 gram. Rahim berfungsi sebagai tempat
untuk perkembangan embrio menjadi janin. Dinding rahim memiliki banyak pembuluh
darah sehingga dindingnya menebal ketika terjadi pertumbuhan janin. Rahim terdiri atas
3 lapisan, yaitu:
- Lapisan parametrium, merupakan lapisan paling luar dan yang berhubungan dengan
rongga perut.
- Lapisan miometrium merupakan lapisan yang berfungsi mendorong bayi keluar pada
yang sudah dibuahi. Lapisan ini terdiri atas lapisan kelenjar yang berisi pembuluh darah.
5. Ovarium
Ovarium menghasilkan ovum. Ovarium disebut juga dengan indung telur. Letak ovarium
di sebelah kiri dan kanan rongga perut bagian bawah. Ovarium berhasil memproduksi sel
telur jika wanita telah dewasa dan mengalami siklus menstruasi. Setelah sel telur masak,
akan terjadi ovulasi yaitu pelepasan sel telur dari ovarium. Ovulasi terjadi setiap 28 hari.
Sel telur disebut juga dengan ovum.
6. Tuba fallopi
fimbria dan berguna untuk menangkap sel telur saat dilepaskan oleh ovarium. Dari
fimbria, telur digerakkan oleh rambut-rambut halus yang terdapat di dalam saluran telur
menuju ke dalam rahim.
Sistem Kerja pada sistem reproduksi
1. Pada reproduksi laki-laki
Semua sistem reproduksi diatas berkembang semenjak anak laki-
laki masih berada di dalam kandungan ibunya. Dengan adanya
enzim dan hormon maka setiap bagian dari sistem reproduksi pria
akan mulai
terbentuk pada janin yang masih berusia 2 bulan. Pada saat
mengalami pubertas maka sistem reproduksi pria secara penuh
akan mengalami proses pendewasaan sampai seluruhnya aktif.
2. Pada reproduksi perempuan
Alat reproduksi wanita akan matang dan berfungsi secara normal
biasanya pada saat wanita tersebut masuk akil baligh yaitu pada
umur sekitar 8 hingga 12 tahun. Apabila wanita mengalami haid
untuk pertama kalinya maka tubuhnya sudah mengalami proses
produksi sel telur yang dapat dibuahi oleh sperma pria. Pembuahan
itu bisa menyebabkan terjadinya kehamilan.
Penyakit pada Sistem Reproduksi
Wanita
1. Vaginitis
Penyakit pada sistem reproduksi wanita yang pertama adalah
vaginitis. Vaginitis adalah penyakit pada sistem reproduksi
wanita dengan kondisi vagina yang mengalami infeksi. Infeksi
pada vagina disebabkan oleh beberapa jenis mikroorganisme,
yaitu seperti bakteri, jamur, dan parasit.
2. Condiloma Accuminata
Condiluma accuminata merupakan penyakit pada sistem
reproduksi wanita yang dapat disebabkan oleh adanya virus
yang disebut dengan human papiloma.
3. Kanker Ovarium
Penyakit pada sistem reproduksi yang berikutnya adalah kanker
ovarium. Kanker ovarium biasanya berawal dari kista ovarium
yang merupakan tumor jinak dan kecil yang ada di dalam rahim
Penyakit pada Sistem Reproduksi Pria
1. Prostatitis
Penyakit pada sistem reproduksi pria yang pertama adalah prostatitis. Prostatitis
adalah penyakit pada sistem reproduksi pria di mana kelenjar prostat mengalami
infeksi.
2. Epididimitis
Penyakit pada sistem reproduksi pria yang selanjutnya adalah epididimitis.
Penyakit ini umumnya terjadi karena adanya infeksi pada organ reproduksi pria.
Epididimitis adalah kondisi di mana bagian epididimis mengalami peradangan.
3. Sifilis
Penyakit pada sistem reproduksi pria yang selanjutnya adalah sifilis. Penyakit
sifilis juga biasa disebut ‘raja singa’. Sifilis bisa terjadi karena aktivitas seksual.
Selain itu, bisa juga karena transfusi darah. Bakteri yang menyebabkan sifilis
adalah bakteri Reponema Pallium.
4. Gonorhea
Gonorhea atau yang biasa disebut dengan kencing nanah merupakan penyakit
pada sistem reproduksi pria yang sering terjadi. Penyebab dari gonorhea adalah
bakteri Neisseria Gonorrheae. Penyakit ini ditularkan melalui aktivitas seksual
yang bebas dan menyimpang