Anda di halaman 1dari 17

Anatomi fisiologi Organ

reproduksi Wanita

Dosen pengampu:
Siti Romlah,.SST.,BD,.S.Psi.,M.M
Mahasiswa
Arfina Damayanti (2176620002)
Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk
menghasilkan keturunan yang baru. Tujuannya adalah untuk
mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak punah.
Sistem reproduksi pada manusia akan mulai berfungsi ketika
seseorang mencapai kedewasaan (pubertas) atau masa akil balik. Pada
seorang pria testisnya telah mampu menghasilkan sel kelamin jantan
(sperma) dan hormon testosteron. Sedangkan seorang wanita
ovariumnya telah mampu menghasilkan sel telur (ovum) dan hormon
wanita yaitu estrogen.
Anatomi fisiologi organ reproduksi
wanita

Alai reproduksi wanita berada di bagian tubuh seorang wanita


yang disebut panggul. Secara anatomi nilai reproduksi wanita
dibagi menjadi dua bagian, yaitu : bagian yang terlihat dari luar
( genitalia eksterna ) dan bagian yang berada di dalam panggul
( genitalia interna ). Genitalia eksterna meliputi bagian yang
disebut kemaluan ( vulva ) dan liang sanggama
( vagina ).Genetika interna terdiri dari rahim ( uterus ), saluran
telur ( tuba ), dan indung telur ( avarium ).
A.Anatomi Sistem
Reproduksi Wanita
Secara anatomi, sistem reproduksi wanita terdiri
dari genitalia eksternal dan genitalia internal.
Genitalia eksternal terdiri dari mons pubis, labia
mayora, labia minora, klitoris, glandula
vestibularis mayor, glandula vestibularis
minor.Sedangkan genitalia internal terdiri dari
vagianhymen, tuba uterina, uterus, ovarium.
B.Anatomi organ eksterna wanita (Genetalia Eksterna)

1. Mons Pubis
Mons pubis adalah penonjolan berlemak di sebelah ventral
simfisis dan daerah supra pubis. Sebagian besar mons pubis
terisi oleh lemak, jumlah jaringan lemak bertambah pada
pubertas dan berkurang setelah menopaus
2. Labia Mayora
Berada pada kanan dan kiri, berbentuk lonjong, yang pada
wanita menjelang dewasa di tumbuhi rambut lanjutan dari
mons veneris.bertemunya labia mayora membentuk
komisura posterior.
3. Labia Minora
Bagian dalam dari bibir besar yang berwarna merah
jambu. Merupakan suatu lipatan kanan dan kiri
bertemu diatas preputium klitoridis dan dibawah
klitoris.
4. Klitoris
Identik dengan penis pria, kira-kira 7Perineum
sebesar kacang hijau sampai cabe
rawit dan ditutupi frenulum klitorodis. Terletak diantara vulva
Glans klitoris berisi jaringan yang dan anus, panjang
dapat berereksi, sifatnya amat sensitif sekitar 4 cm.
karena banyak memiliki serabut saraf.
5.Vestibulum
8.Vulva
rongga yang sebelah lateral dibatasi
oleh kedua labia minora, anterior oleh alat kandungan yang
klitoris dan dorsal oleh faurchet. berbentuk lonjong, berukuran
panjang mulai dari klitoris,
6.Hymen kanan kiri diatas labia minora,
sampai ke belakang di batasi
selaput yang menutupi introitus v4g1n4, perineum.
biasanya berlubang membentuk
semilunaris, anularis, tapisan, septata, atau
fimbria. Bila tidak berlubang disebut atresia
himenalis atau hymen imperforata.
B.Anatomi organ reproduksi interna wanita (Genetalia Interna)

Terdiri dari :
1.Vagina (liang kemaluan)
Liang atau saluran yang menghubungkan vulva dan rahim, terletak diantara
kandung kencing dan rectum. Dinding depan vagina panjangnya 7-9 cm dan
dinding belakang 9-11 cm. dinding v4g1n4 berlipat-lipat yang berjalan sirkuler
dan disebut rugae, sedangkan ditengahnya ada bagian yang lebih keras disebut
kolumna rugarum.
Dinding vagina terdiri dari 3 lapisan yaitu : lapisan mukosa yang merupakan
kulit, lapisan otot dan lapisan jaringan ikat.

2.Uterus(rahim)
Uterus merupakan suatu organ muskular berbentuk seperti pir yang terletak di
antara kandung kencing dan rektum.
3.Servik uteri
Serviks uteri merupakan bagian terbawah uterus, yang terdiri dari pars vaginalis
dan pars supravaginalis. Komponen utama dalam serviks uteri adalah otot polos,
jalianan jaringan ikat kolagen dan glikosamin) dan elastin

4. Korpus uteri
Korpus uteri terdiri dari: paling luar lapisan serosa/peritoneum yang melekat pada
ligamentum latum uteri di intra abdomen, tengah lapisan muskular / miometrium
berupa otot polos tiga lapis (dari luar ke dalam arah serabut otot longitudinal, anyaman
dan sirkular), serta dalam lapisan endometrium yang melapisi dinding cavum uteri,
menebal dan runtuh sesuai siklus haid akibat pengaruh hormon-hormon ovarium.

5.Tuba Flopi(saluran telur)


Tuba falopi terdapat pada tepi atas ligamentum latum, berjalan ke arah lateral,
kornu uteri kanan dan kiri. Panjang tuba falopi adalah 12 cm, dengan diameter 3-8
mm.
. Fisiologi Sistem Reproduksi pada Wanita
Genitalia eksternal
1.Glandula vestibularis mayor Berfungsi melubrikasi bagian distal vagina.
2.Glandula vestibularis minor Berfungsi mengeluarkan lendir untuk melembabkan
vestibulum vagina dan labium pudendi.
Genitalia internal
A.Vagina Sebagai organ kopulasi, jalan lahir dan menjadi duktus ekskretorius darah
menstruasi.
B.Tuba uterine Berfungsi membawa ovum dari ovarium ke kavum uteri dan
mengalirkan spermatozoa dalam arah berlawanan dan tempat terjadinya fertilisasi.
C.Uterus Sebagai tempat ovum yang telah dibuahi secara normal tertanam dan tempat
normal dimana organ selanjutnya tumbuh dan mendapat makanan sampai bayi lahir.
D.Ovarium Sebagai organ eksokrin (sitogenik) dan endokrin.Disebut sebagai organ
eksokrin karena mampu menghasilkan ovum saat pubertas, sedangkan disebut sebagai
organ kelenjar endokrin karena menghasilkan hormone estrogen dan progesteron.
C. Hormon pada Wanita
A.Hormon estrogen Estrogen memengaruhi organ endokrin
dengan menurunkan sekresi FSH

B.Hormon progesterone Dihasilkan oleh korpus luteum dan plasenta,


bertanggung jawab atas perubahan endometrium dan perubahan
siklik dalam serviks serta vagina. Progesteron berpengaruh sebagai
anti estrogenic pada sel-sel miometrium.
C.Foliclle stimulating hormone (FSH) FSH dibentuk
oleh lobus anterior kelenjar hipofisi
D.Lutein hormone (LH) LH bekerjasama dengan FSH untuk
menyebabkan terjadinya sekresi estrogen dari folikel de
E.Prolaktin atau luteotropin hormone (LTH) Fungsi hormon ini
adalah untuk memulai mempertahankan produksi progesterone dari
korpus luteum.
4.Ovulasi
Pada wanita yang mempunyai siklus seksual normal 28 hari,
sesudah terjadinya menstruasi, tidak berapa lama sebelum ovulasi,
dinding luar folikel yang menonjol akan membengkak dengan cepat.
Dalam waktu 30 menit kemudian cairan akan mulai mengalir dari
folikel ke stigma. Sekitar 2 menit kemudian, folikel menjadi lebih kecil
karena kehilangan cairan.

5.Oogenesis
Oogenesis merupakan proses dari bentuk betina gametogenesis yang
setara dengan jantan yakni spermatogenesis. Oogenesis berlangsung
melibatkan pengembangan berbagai tahap reproduksi telur sel betina yang
belum matang.
2.Konsepsi

a.Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi, diliputi oleh karena radiata yang
mengandung persediaan nutrisi.
b.Pada ovum dijumpai inti dalam bentuk metafase ditengan sitoplasma yang
disebut vitelus.
c.Dalam perjalanan, korona radiata makin berkurang pada zona pellusida. Nutrisi
dialirkan kedalam vitelus, melalui saluran pada zona pelusida.
d.Konsepsi terjadi pada pars ampularis tuba, tempat yang palimg luas yang
dindingnya penuh jonjot dan 17 tertutup sel yang mempunyai silia. Ovum
mempunyai waktu hidup terlama di ampulla tuba.
e.Ovum siap dibuahi setelah 12 jam dan hidup selama 48 jam. Spermatozoa menyebar,
masuk melalui kanallis servikalis dengan kekuatan sendiri. Pada kavum uteri, terjadi proses
kapasitasi, yaitu pelepasan lipoprotein dari sperma sehingga mampu mengadakan fertilisasi.
Spermatozoa melanjutkan perjalanan menuju tuba fallopi. Spermatozoa hidup selama tiga
hari di dalam genetalia interna. Spermatozoa akan
A.Ovum dan Sperma

Ovum
Pertumbuhan oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi di genital ridge, jumlah
oogonium didalam kandungan selalu bertambah sampai usia 6 bulan, jumlah
oogonium saat dilahirkan: , 6-15 tahun: , tahun : 34000, Menopause: menghilang.
Pengurangan ini terjadi akibat pertumbuhan dan degenerasi folikel-folikel, sel telur
dapat dibuahi hanya waktu 24 jam setelah ovulasi.
Sperma
dalam air mani terdapat spermatozoa sebanyak juta tiap cc, spermatozoon
terdiri dari 3 bagian : kaput/kepala, leher dan ekor. Sperma dapat hidup dalam
tubuh wanita sela lebih kurang 1-3 hari, setelah janin dilahirkan jumlah
spermatogonium tidak berubah sampai pubertas. Tiap spermatogonium
membelah 2: spermatosit primer, spermatosit primer membelah 2: spermatosit
sekunder, spermatosit sekunder membelah 2: spermatid. Dari spermatid
tumbuh menjadi spermatozoon (sel sperma).
B.Fertilisasi

Fertilisasi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sel mani/sperma dengan sel elur dituba fallopi.
Pada saat kopulasi antara pria dan wanita (senggama/coitus), dengan ejakulasi sperma dari saluran reproduksi
pria didalam vagina wanita, akan dilepaskan cairan mani yang berisi sel-sel sperma kedalam sakuran
reproduksi wanita. Berikut Prosesnya :
1.Penetrasi sperma
Oosit sekunder mengeluarkan fertilizin untuk menarik sperma agar mendekatinya.
2.Proses di sel telur
Sel-sel granulosit di bagian korteks oosit sekunder mengeluarkan senyawa
tertentu agar zona pelusida tidak dapata ditembus oleh sperma yang lainnya.
3.Setelah penetrasi
Setelah sperma memasuki oosit sekunder, inti atau nukleus pada kepala
sperma akan membesar dan ekor sperma akan berdegenerasi.
4.Penggabungan inti
Terjadi penggabungan inti sperma yang mengandung 23 kromoson
(haploid) dengan inti ovum yang mengandung 23 kromosom sehingga
menghasilkan zigot. Janin membutuhkan waktu selama sembilan bulan untuk
berkembang.
Pembelahan
Zigot mulai menjalani pembalahan awal mitosis
sampai beberapa kali. Sel-sel yang dihasilkan dari setiap
pembelahan berukuran berukuran lebih kecil dari ukuran
induknya yang disebut blastometer.Sesudah 3-4 kali
pembelahan: zigot memasuki tingkat 16 sel, disebut
stadium morula (kira-kira pada hari ke 3 sampai hari ke 4
pascafertilisasi)
Implantasi

Nidasi/implantasi Yaitu masuknya atau tertanamnya hasil


konsepsi kedalam endometrium. Penanaman sel telur yang
sudag dibuahi (pada stadium blastokista) kedalam dinding
uterus pada awal 18 kehamilan. Biasanya terjadi pada pars
superior korpus uteri bagian anterior/posterior. Pada saat
implantasi selaput lendiri rahim sedang berada di fase
sekretorik (2-3 hari setelah ovulasi). Pada saat inim kelenjar
rahim dan pembuluh nadi menjadi berkelok-kelok. Jaringan ini
mengandung banyak cairan (Marjati,dkk,2010:37).
Pertumbuhan dan perkembangan blastula terus berlangsung,
blastula dengan vili korealisnya yang dilapisi sel trofoblast
telah siap untuk mengadakan nidasi. Proses penanaman
blastula yang disebut nidasi atau implantasi terjadi pada hari
ke-6 sampai hari ke-7 setelah konsepsi. Pada saat tertanamnya
blastula kedalam endometrium, mungkin terjadi perdarahan
disebut tanda Hartman (Manuaba,2010:82).
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai