Anda di halaman 1dari 22

ANFISMAN 1

ANATOMI FISIOLOGI ORGAN REPRODUKSI WANITA EKSTERNAL DAN INTERNAL

Di susun oleh :
Abdul Hafiz
Hanifah Fitriani
Puput Puji Lestari
Zahra Aulia Devi

S1 Farmasi
PENGERTIAN ANATOMI FISIOLOGI ORGAN
REPRODUKSI WANITA
 1. Anatomi
 Yaitu ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh manusia.
 2. Fisiologi
 Yaitu ilmu yang mempelajari fungsi atau kerja tubuh manusia.
 3. Anatomi fisiologi organ reproduksi wanita
 Yaitu ilmu yang mempelajari bentuk, susunan serta fungsi organ reproduksi tubuh wanita
 4. Organ reproduksi wanita
 Merupakan suatu organ yang terbuka karena berhubungan dengan udara luar. Organ ini sudah ada sejak
bayi tetapi baru berfungsi setelah tanda pubertas.

FUNGSI ORGAN REPRODUKSI WANITA

 1. Memproduksi sejumlah kecil ovum yaitu sel telur matur.


 2. Menyediakan tempat yang sesuai untuk fertilisasi ovum oleh spermatozoon.
 3. Menyediakan lingkungan yang cocok sehingga embrio mendapatkan nutrisi dan dapat berkembang serta
matur.
REPRODUKSI MANUSIA
Anatomi Fisiologi Organ Reproduksi Perempuan

Organ Reproduksi Wanita

 Alat reproduksi wanita terdiri dari alat/ organ eksternal dan internal, sebagian besar
terletak dalam rongga panggul. Eksternal (sampai vagina): fungsi ovulasi, internal:
fungsi ovulasi, fertilisasi ovum transportasi blastosit, implantasi, pertumbuhan fetus,
kelahiran. Fungsi sistem reproduksi wanita dipengaruhi/ dikendalikan oleh hormon-
hormon gonadotropin atau steroid dari poros hormonal thalamus-hipothalamus-
hipopisis-adrenal-ovarium. Selain itu terdapat organ/sistem ekstragonad/
ekstragenital yang juga dipengaruhi oleh siklus reproduksi (payudara, kulit daerah
tertentu, pigmen dan sebagainya).
GENITALIA EKSTERNA
Vulva
 Tampak dari luar (mulai dari mons pubis sampai tepi perineum), terdiri dari mons pubis, labia
mayora, labia minora, clitoris, hymen, vestibulum, orificium urethrae externum, kelenjar-kelenjar
pada dinding vagina.

Mons pubis / mons veneris


 Lapisan lemak di bagian anterior symphisis os pubis.
 Pada masa pubertas daerah ini mulai ditumbuhi rambut pubis.

Labia mayora
 Lapisan lemak lanjutan mons pubis ke arah bawah dan belakang, banyak mengandung pleksus vena.
 Homolog embriologik dengan skrotum pada pria.
 Ligamentum rotundum uteri berakhir pada batas atas labia mayora.
 Di bagian bawah perineum, labia mayora menyatu (pada commisura posterior).
Labia minora
 Lipatan jaringan tipis di balik labia mayora, tidak mempunyai folikel rambut.
Banyak terdapat pembuluh darah, otot polos dan ujung serabut saraf.

Clitoris
 Terdiri dari caput/glans clitoridis yang terletak di bagian superior vulva, dan
corpus clitoridis yang tertanam di dalam dinding anterior vagina.
 Homolog embriologik dengan penis pada pria.
 Terdapat juga reseptor androgen pada clitoris. Banyak pembuluh darah dan ujung
serabut saraf, sangat sensitif.

Vestibulum
 Daerah dengan batas atas clitoris, batas bawah fourchet, batas lateral labia
minora. Berasal dari sinus urogenital.
 Terdapat 6 lubang/orificium, yaitu orificium urethrae externum,
 introitus vaginae, ductus glandulae Bartholinii kanan-kiri dan duktus Skene kanan-kiri. Antara
fourchet dan vagina terdapat fossa navicularis.

Introitus / orificium vagina


 Terletak di bagian bawah vestibulum. Pada gadis (virgo) tertutup lapisan tipis bermukosa
yaitu selaput dara / hymen, utuh tanpa robekan.
 Hymen normal terdapat lubang kecil untuk aliran darah menstruasi, dapat berbentuk bulan
sabit, bulat, oval, cribiformis, septum atau fimbriae. Akibat coitus atau trauma lain, hymen
dapat robek dan bentuk lubang menjadi tidak beraturan dengan robekan (misalnya
berbentuk fimbriae). Bentuk himen postpartum disebut parous.
 Corrunculae myrtiformis adalah sisa2 selaput dara yang robek yang tampak pada wanita
pernah melahirkan / para.
 Hymen yang abnormal, misalnya primer tidak berlubang (hymen imperforata) menutup total
lubang vagina, dapat menyebabkan darah menstruasi terkumpul di rongga genitalia interna.
Vagina
 Rongga muskulomembranosa berbentuk tabung mulai dari tepi cervix uteri di bagian kranial dorsal
sampai ke vulva di bagian kaudal ventral. Daerah di sekitar cervix disebut fornix, dibagi dalam 4
kuadran : fornix anterior, fornix posterior, dan fornix lateral kanan dan kiri. Vagina memiliki dinding
ventral dan dinding dorsal yang elastis. Dilapisi epitel skuamosa berlapis, berubah mengikuti siklus
haid.
 Fungsi vagina : untuk mengeluarkan ekskresi uterus pada haid, untuk jalan lahir dan untuk kopulasi
(persetubuhan).
 Bagian atas vagina terbentuk dari duktus Mulleri, bawah dari sinus urogenitalis. Batas dalam secara
klinis yaitu fornices anterior, posterior dan lateralis di sekitar cervix uteri.
 Titik Grayenbergh (G-spot), merupakan titik daerah sensorik di sekitar 1/3 anterior dinding vagina,
sangat sensitif terhadap stimulasi orgasmus vaginal.

Perineum
 Daerah antara tepi bawah vulva dengan tepi depan anus. Batas otot-otot diafragma pelvis
(m.levator ani, m.coccygeus) dan diafragma urogenitalis (m.perinealis transversus profunda,
m.constrictor urethra).
 Perineal body adalah raphe median m.levator ani, antara anus dan vagina.
 Perineum meregang pada persalinan, kadang perlu dipotong (episiotomi) untuk memperbesar jalan
lahir dan mencegah ruptur.
GENITALIA INTERNA
 A. Definisi
 Genitalia interna adalah organ reproduksi wanita yang terletak di dalam rongga pelvis.

 B. Bagian-bagian Genitalia Interna

 1. Uterus
 a. Merupakan jaringan otot yang kuat, terletak di pelvis diantara kandung kemih dan
rektum
 b. Dinding depan, belakang dan atas tertutup peritoneum, sedangkan bagian bawahnya
berhubungan dengan kandung kemih
 c. Ukuran uterus tergantung dari usia wanita dan paritas
 d. Ukuran anak-anak 2-3 cm, nullipara 6-8 cm, multipara 8-9 cm
Uterus berfungsi sebagai: Siklus mentruasi, Kehamilan, serta Persalinan.
 Uterus merupakan organ yang berongga dan berotot. Berbentuk seperti buah pir
dengan bagian bawah yang mengecil. Berfungsi sebagai tempat pertumbuhan
embrio. Tipe uterus pada manusia adalah simpleks yaitu dengan satu ruangan
yang hanya untuk satu janin.

Uterus mempunyai 3 macam lapisan dinding yaitu :


 a. Perimetrium merupakan lapisan paling luar dan yang berhubungan
dengan rongga perut yang berfungsi sebagai pelindung uterus.
 b. Miometrium merupakan lapisan yang berfungsi mendorong bayi keluar
pada proses persalinan (kontraksi) yang kaya akan sel otot serta
berfungsi untuk relaksasi uterus dengan melebar dan kembali ke bentuk
semula setiap bulannya.
 c. Endometrium merupakan lapisan terdalam yang kaya akan sel darah
merah serta tempat menempelnya sel telur yang sudah dibuahi, bila tidak
terjadi pembuahan maka dinding endometrium inilah yang akan meluruh
bersamaan dengan sel ovum matang.
Uterus terdiri dari 2 bagian :
 1. Serviks Uteri
 a. Bagian bawah istmus uteri
 b. Berdasarkan perlekatan dengan vagina, terbagi menjadi 2 :
 • Portio
 • Supravaginal

2. Korpus Uteri
 Korpus uteri terdiri dari beberapa bagian :
 a. Istmus uteri : tempat dimana kanalis endoserviks membuka ke kavum
uteri
 b. Kornu : tempat bermuara kedua tuba falopii yaitu dibagian superior dan
lateral
 c. Fundus : bagian atas uterus yang berbentuk konveks diantara kedua
kornu
 2. Tuba Falopii/ Salping
 Merupakan organ tubulo muskuler, dengan panjang sekitar 12 cm dan
diameternya antara 3 sampai 8 mm. Tuba falopimerupakan saluran
memanjang setelah infundibulum yang bertugas sebagai tempat fertilisasi dan
jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya.

 Tuba fallopi terbagi menjadi 4 bagian :


 a. Pars Interstitialis, terletak diantara otot rahim, mulai dari ostium
internum tubae
 b. Pars Istmika tubae, bagian tuba yang berada diluar uterus dan
merupakan bagian yang paling sempit
 c. Pars ampularis tubae, bagian yang paling luas dan membentuk huruf "S“
 d. Pars infudibulo tubae, bagian akhir tubae yang memiliki umbai yang
disebut fimbriae tubae
 Tuba Falopii berfungsi:
 1. Menangkap ovum yang dilepaskan saat ovulasi
 2. Sebagai saluran dari spermatozoa ovum dan hasil konsepsi
 3. Tempat terjadinya konsepsi
 4. Tempat pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi sampai mencapai
bentuk blastula, yang siap mengadakan implantasi

 3. Ovarium
 Ovarium menghasilkan ovum. Ovarium disebut juga dengan indung telur. Letak
ovarium di sebelah kiri dan kanan rongga perut bagian bawah. Ovarium berhasil
memproduksi sel telur jika wanita telah dewasa dan mengalami siklus menstruasi.
Setelah sel telur masak, akan terjadi ovulasi yaitu pelepasan sel telur dari ovarium.
Ovulasi terjadi setiap 28 hari. Sel telur disebut juga dengan ovum.
 Ovarium berfungsi sebagai:
 a. Perkembangan dan pelepasan ovum
 b. Sintesa dan sekresi hormon steroid
 ovarium terdapat 2 buah yaitu kiri dan kanan yang berfungsi untuk
menghasilkan sel ovum dan hormon wanita seperti :
 a. Estrogen yang berfungsi untuk mempertahankan sifat sekunder pada
wanita, serta juga membantu dalam proses pematangan sel ovum.
 b. Progesterone yang berfungsi dalam memelihara masa kehamilan.

 Ovarium terdiri dari 2 bagian :


 • Kortaks Ovarii
 a. Mengandung folikel primodial
 b. Berbagai fase pertumbuhan folikel menuju folikel de graaf
 c. Terdapat korpus luteum dan albican
 • Modula ovarii
 a. Terdapat pembuluh darah limfe
 b. Terdapat serat syaraf
 4. Fimbriae
 merupakan serabut/silia lembut yang terdapat di bagian pangkal ovarium
berdekatan dengan ujung saluran oviduct. Berfungsi untuk menangkap sel
ovum yang telah matang yang dikeluarkan oleh ovarium.

 5. Infundibulum
 merupakan bagian ujung oviduct yang berbentuk corong/membesar dan
berdekatan dengan fimbriae. Berfungsi menampung sel ovum yang telah
ditangkap oleh fimbriae.

 6. Oviduct
 merupakan saluran panjang kelanjutan dari tuba fallopi. Berfungsi sebagai
tempat fertilisasi dan jalan bagi sel
 ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya.
 7. Cervix
 merupakan bagian dasar dari uterus yang bentuknya menyempit sehingga disebut
juga sebagai leher rahim. Menghubungkan uterus dengan saluran vagina dan
sebagai jalan keluarnya janin dari uterus menuju saluran vagina.
 Saluran vagina merupakan saluran lanjutan dari cervic dan sampai pada vagina.

 Kesimpulan
 • Genitalia interna adalah suatu alat reproduksi wanita yang terletak di dalam
rongga pelvis.
 • Genitalia interna terdiri dari 3 bagian yaitu uterus, tuba fallopi dan ovarium
 • Uterus terbagi atas 2 bagian yaitu : servik uteri dan corpus uteri
 • Tuba fallopi terbagi atas 4 bagian yaitu : pars interstialis, pars ismika tubae, pars
ampula tubae dan pars infundibulo tubae
 • Ovarium terbagi 2 bagian yaitu : korteks ovarii dan medulla ovarii
 • Fungsi dari ovarium adalah : Perkembangan dan pelepasan ovum, sintesa dan
sekresi hormon steroid.
ORGAN REPRODUKSI / ORGAN SEKSUAL EKSTRAGONADAL

 Payudara
 Seluruh susunan kelenjar payudara berada di bawah kulit di daerah pektoral. Terdiri dari massa
payudara yang sebagian besar mengandung jaringan lemak, berlobus-lobus (20-40 lobus), tiap lobus
terdiri dari 10-100 alveoli, yang di bawah pengaruh hormon prolaktin memproduksi air susu. Dari
lobus-lobus, air susu dialirkan melalui duktus yang bermuara di daerah papila / puting. Fungsi utama
payudara adalah laktasi, dipengaruhi hormon prolaktin dan oksitosin pascapersalinan.
 Kulit daerah payudara sensitif terhadap rangsang, termasuk sebagai sexually responsive organ.

 Kulit
 Di berbagai area tertentu tubuh, kulit memiliki sensitifitas yang lebih tinggi dan responsif secara
seksual, misalnya kulit di daerah bokong dan lipat paha dalam.
 Protein di kulit mengandung pheromone (sejenis metabolit steroid dari keratinosit epidermal kulit)
yang berfungsi sebagai ‘parfum’ daya tarik seksual (androstenol dan androstenon dibuat di kulit,
kelenjar keringat aksila dan kelenjar liur). Pheromone ditemukan juga di dalam urine, plasma,
keringat dan liur.
POROS HORMONAL SISTEM REPRODUKSI
 Badan pineal
 Suatu kelenjar kecil, panjang sekitar 6-8 mm, merupakan suatu penonjolan dari bagian posterior
ventrikel III di garis tengah. Terletak di tengah antara 2 hemisfer otak, di depan serebelum pada
daerah posterodorsal diensefalon. Memiliki hubungan dengan hipotalamus melalui suatu batang
penghubung yang pendek berisi serabut-serabut saraf.
 Menurut kepercayaan kuno, dipercaya sebagai "tempat roh".
 Hormon melatonin : mengatur sirkuit foto-neuro-endokrin reproduksi. Tampaknya melatonin
menghambat produksi GnRH dari hipotalamus, sehingga menghambat juga sekresi gonadotropin dari
hipofisis dan memicu aktifasi pertumbuhan dan sekresi hormon dari gonad. Diduga mekanisme ini
yang menentukan pemicu / onset mulainya fase pubertas.

 Hipotalamus
 Kumpulan nukleus pada daerah di dasar otak, di atas hipofisis, di bawah talamus.
 Tiap inti merupakan satu berkas badan saraf yang berlanjut ke hipofisis sebgai hipofisis posterior
(neurohipofisis).
 Menghasilkan hormon-hormon pelepas : GnRH (Gonadotropin
HORMON-HORMON YANG MEMPENGARUHI ORGAN
REPRODUKSI WANITA

 1. Gonadotropin
 Bertanggung jawab untuk pembentukan hormon progesteron dan estrogen
 2. Estrogen
 Dihasilkan oleh ovarium. Fungsinya pembentukan ciri-ciri perkembangan
seksual wanita, yaitu pemmbentukan payudara, lekuk tubuh, dan rambut
kemaluan.
 3. Progesteron
Mempersiapkan tubuh untuk menerima kehamilan
 4. FSH (folikel stimulating hormon)
Berfungsi dalam pengeluaran ovum
 5. LH (luteinizing hormon)
 Merupakan pencetus terjadinya ovulasi atau masa subur
 6. Androgen adrenal
 Merangsang kelenjar keringat berlebihan yang menyebabkan munculnya jerawat.
CIRI-CIRI KEMATANGAN ORGAN REPRODUKSI
WANITA
 1. Datangnya menstruasi
 2. Lengan dan tungkai kaki bertambah panjang
 3. Pertumbuhan payudara
 4. Tumbuh bulu-bulu halus disekitar ketiak dan vagina
 5. Panggul mulai melebar
 6. Tangan dan kaki bertambah besar
 7. Tulang-tulang wajah mulai memanjang dan membesar
 8. Vagina mengeluarkan cairan
 9. Keringat bertambah banyak
 10. Kulit dan rambut mulai berminyak
 11. Pantat bertambah lebih besar
DAFTAR PUSTAKA

 Wylie, Linda.2011 Esensial Anatomi & Fisiologi dalam Asuhan Maternitas.


Jakarta : EGC
 Manuaba, Ida Bagus, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan ,dan KB.
Jakarta : EGC
 Pearce, Evelin C. 2009. .Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta :
Gramedia
 Gibson, John, MD. 2000. Anatomi dan Fisiologi Modern. Jakarta : EGC
 Bagian 0bstetri dan Ginekologi Fakultas kedokteran UNPAD. 1983. Obstetri
fisiologi. Bandung : Elemen
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai