Anda di halaman 1dari 70

2.

ANATOMI FISIOLOGI IBU HAMIL

2.1. ANATOMI FISIOLOGI ORGAN REPRODUKSI WANITA


Ilmu tentang struktur organisme hidup berkenaan dengan fungsi normalnya. Pada
organ reproduksi wanita terdiri dari genitalia interna yang terletak di dalam rongga panggul
dan genitalia eksterna terletak di luar genetalia interna. Organ-organ wanita ini berkembang
dan matur akibat rangsangan hormon esterogen dan progesteron. Seiring peningkatan usia
atau bila produksi hormon ovarium menurun, struktur reproduksi ini akan mengalami atropi
(ukuran mengecil).
2.1.1 GENITALIA INTERNA

1) VAGINA

Vagina adalah suatu saluran berbentuk pipa atau tabung yang merupakan suatu lorong
yang melengkung ke depan dan terdiri atas muskulo membranosa yang menghubungkan
antara vulva sampai dengan uterus. Panjang vagina pada dinding depan/anterior sekitar 6-7
cm sedangkan dinding belakang/posterior sekitar 7-10 cm. Adapun fungsi vagina adalah
sebagai :

1. Saluran keluar uterus


2. Alat senggama
3. Jalan lahir

Bentuk vagina sebelah dalam yang berlipat-lipat disebut ruge. Lipatan-lipatan ini
memungkinkan vagina dalam persalinan melebar sesuai dengan fungsinya sebagai bagian
lunak jalan lahir.

Puncak vagina disebut fornises (forniks), yang terdiri dari forniks anterior, forniks
lateral kanan dan kiri serta forniks posterior. PH vagina berkisar antara 4-5 dan
menyebabkan cairan vagina sedikit asam. Apabila PH naik di atas 5 maka cairan vagina terus
mengalir keluar dari vagina untuk mempertahankan kebersihan relatif vagina. Oleh karena
itu, penyemprotan cairan ke dalam vagina dalam lingkungan normal tidak dianjurkan.

Dalam melakukan pemeriksaan pap smear, diambil apusan mukosa vagina dari forniks
posterior vagina dan merupakan kerokan sambungan squamokolumnar serviks. Vagina
relatif tidak sensitif karena hanya mengandung akhiran-akhiran saraf bebas.
2) UTERUS

Uterus adalah organ berotot yang terletak di dalam rongga panggul antara kandung
kemih di bagian anterior dan rektum di bagian posterior atau terletak di panggul kecil di
antara rektum dan di depannya terletak kandung kemih. Uterus berbentuk seperti buah
alpukat atau buah pir yang sedikit gepeng ke arah depan belakang dengan berat sekitar 30
gram, dindingnya terdiri atas otot-otot polos, ukuran panjang uterus adalah 7 - 7,5 cm, Lebar
diatas 5,25 cm, tebal 2,5 cm dan tebal dinding 1,25 cm.

Letak uterus dalam keadaan fisiologis adalah anteversiofleksio.

Uterus terdiri atas tiga bagian, yaitu:

1. Fundus uteri

Merupakan bagian korpus uteri yang terletak diatas kedua pangkal tuba.

2. Korpus uteri

Korpus uteri adalah bagian uterus yang terbesar dan berbentuk segitiga.

3. Serviks uteri

Berbentuk silinder atau fusiform yang menonjol ke dalam vagina.

Saluran yang terdapat dalam serviks disebut kanalis servikalis berbentuk seperti
saluran lonjong dengan panjang 2,5 cm. Saluran ini dilapisi oleh kelenjar-kelenjar serviks
berbentuk sel-sel toraks bersilia dan berfungsi sebagai reseptagulum seminis. Pintu saluran
serviks sebelah dalam disebut ostium uteri internum dan pintu di vagina disebut ostium uteri
eksternum.

Secara histologik dari luar ke dalam ,uterus terdiri atas :

a) Perametrium (lapisan peritoneum) , yang meliputi dinding uterus bagian luar.


b) Myometrium (lapisan otot), merupakan lapisan yang paling tebal
c) Endometrium (selaput lendir), merupakan lapisan bagian dalam dari korpus uteri yang
membatasi kavum uteri.

Ligamen-ligamen uterus, di antaranya:

a) Ligamentum latum
Berupa lipatan peritoneum sebelah lateral kanan kiri uterus, meluas sampai ke dinding
panggul, sehingga seolah-olah menggantung pada tuba.
b) Ligamentum rotundum (Ligamentum teres uteri)
Terdapat di bagian atas lateral dari uterus, caudal dari insersi tuba.
c) Ligamentum infundibulo pelvicum (Ligamentum suspensorium ovarii)
Dua buah kiri kanan dari infundibulum dan ovarium ke dinding panggul. Ligamentum
ini menggantungkan uterus pada dinding panggul.

3) TUBA FALOPI

Tuba falopi terdapat di tepi atas ligamentum latum, berjalan ke arah lateral, mulai dari
osteum tubae internum pada dinding rahim. Tuba falopi merupakan tubule-muskuler, dengan
panjang sekitar 12 cm dan Diameter antara 3-8 mm.

Tuba falopi terdiri atas:

1. Pars interstisialis/intramuralis, terletak di antara otot rahim mulai dari osteum


internum tubae.
2. Pars ismika, merupakan bagian medial tuba yang berada diluar uterus dan merupakan
bagian yang paling sempit.
3. Pars ampullaris, yaitu bagian yang berbentuk sebagai saluran yang berbentuk s dan
merupakan bagian tuba yang paling luas, tempat konsepsi terjadi.
4. Infundibulum, yaitu bagian ujung tuba yang terbuka ke arah abdomen dan
mempunyai fimbria.

Fimbria penting artinya bagi tuba untuk menangkap telur / ovum yang di lepaskan
saat ovulasi dan selanjutnya menyalurkan ovum/telur ke dalam tuba. Fungsi tuba falopi
sebagai saluran dari spermatozoa-ovum dan hasil konsepsi, sebagai tempat terjadinya
konsepsi dan tempat pertumbuhan serta perkembangan hasil konsepsi sampai mencapai
bentuk blastula yang siap mengadakan implantasi.

4) OVARIUM (INDUNG TELUR)

Ovarium terletak di kanan-kiri uterus. Ovarium ini letaknya pada dinding lateral
panggul, dalam sebuah lekuk yang disebut fossa ovarica Waldeyeri.

Ada dua ligamentum yang menggantung ovarium, yaitu :

a) Ligamentum ovarii proprium atau ligamentum utero-ovarium


yang menggantung ke uterus, tepat di bawah insersi tuba ke kutub bawah atau kutub
uterus ovarium.

b) Ligamentum suspensorium ovarii atau ligamentum

Infundibulopelvikum yang menggantung ke dinding lateral panggul, berjalan dari


kutub atas (kutub tuba) ke dinding panggul, di dalam, ligamentum ini berjalan pembuluh dan
saraf ovarium.

Besar ovarium kurang lebih sebesar ibu jari tangan dengan ukuran kirakira 4 cm, lebar
kira-kira 2 cm, tebal kira-kira 1,5 cm, dan berat 5-6 gram. Fungsi utama ovarium adalah
sebagai tempat pemasakan sel-sel germinal, sebagai sumber produksi hormon-harmon
(progesteron dan estrogen), selan itu ovarium juga ikut serta mengatur haid. Diperkirakan
pada waktu lahir, di dalam ovarium wanita terdapat kira-kira 100.000 folikel primer. Tiap
bulan satu folikel akan keluar, kadang-kadang dua folikel, yang dalam perkembangannya
akan menjadi folikel de Graff. Produksi telur pada wanita sesuai dengan usia adalah sebagai
berikut :

a) Saat lahar bayi perempuan mempunyai: sel telur 750.000.

b) Umur 6-15 tahun perempuan mempunyai sel telur 439.000

C) Umur 16-25 tahun mempunyai sel telur 159.000.

d) umur 26-35 tahun mempunyai sel telur 59.000.

e) Umur 35 45 tahun mempunyai sel telur 34.000, sedangkan pada masa menopause semua
telur menghilang .

2.1.2. GENETALIA EKSTERNA

Vulva merupakan alat kelamin luar wanita yang terdiri dari : mons veneris atau mons
pubis, labia mayora (bibir besar), labia minora (bibir kecil), klitoris, vestibulum, orifisium
uretra,-orifisium vagina, kelenjar bartholini,himen, dan perineum.

1. Mons veneris atau mons pubis

Bagian ini menonjol yang meliputi bagian depan simfisis pubis dan terdiri dari
jaringan lemak. Mons pubis banyak mengandung kelenjar sebasea (minyak). Dengan
meningkatnya usia, lemak bawah kulit berkurang termasuk di bagian mons pubis.
2. Labia mayora (bibir besar)

Labia mayora terdiri atas dua bagian, yaitu bagian kanan dan kiri. Bagian Ini
merupakan lipatan kulit yang tebal. Labia mayora kanan dan kiri bersatu di sebelah belakang
yang disebut komisura posterior. Jaringan syaraf yang menyebar luas menyebabkan labia
mayora sensitif terhadap sentuhan, nyeri, dan suhu.tinggi yang juga berfungsi selama
rangsangan seksual.

3. Labia minora (bibir kecil)

Merupakan dua lipatan kulit tipis yang berada di antara labia mayora. Secara anterior,
keduanya terpisah untuk menutup klitoris. secara posterior keduanya menyatu, membentuk
frenulum labia pudendal.

4. Klitoris

Adalah organ rudimenter keciI seperti penis pada pria. Klitoris sangat sensitf dan
sangat vaskular serta berperan dalam orgasme ketika berhubungan seksual Besar klitoris
sebesar kacang hijau tertutup oleh preputium klitoridis.

5. Vestibulum

Vestibulum merupakan suatu rongga yang berbentuk seperti perahu atau lonjong dan
dibatasi oleh labia minora kanan dan kiri, sebelah atas oleh klitoris dan di sebelah belakang
oleh fourchet.

6. Orifisium uretra

Orifisium ini berada 2,5 cm di posterior klitoris.

7. Orifisium vagina

Disebut juga introitus vagina dan berada di dua pertiga posterior vestibulum.

8. Kelenjar Bartholini

Dua kelenjar kecil yang lubangnya terletak pada kedua sisi orifisium vagina dan
kelenjar ini terletak di bagian posterior labia mayora. Kelenjar ini menyekresi mucus yang
melumasi lubang vagina.
9. Himen

Himen merupakan lapisan yang tipis dan menutup sebagian besar introitus vagina.
Himen bersifat elastis tetapi kuat karena terdiri atas Jaringan ikat yang elastis dan kolagen.
Himen biasanya robek pada saat koitus dan pada saat aktifitas fisik yang berat atau
kecelakaan. Bila telah melah rkan h men hanya tinggal sisa sisa.

10. Perineum

Perineum merupakan daerah muskulus yang d tutupi kulit, yang membentang antara
komisura posterior dan anus.Rata-rata panjangnya 4 cm Per neum terdiri atas muskulus
transvesus perinei profunda, muskulus sfingter uretrae dan fasia yang menutupinya

2.2 PANGGUL

Fungsi utama gelang panggul (pelvic girdle) adalah memungkinkan gerakan tubuh,
terutama memungkinkan gerakan tubuh, terutama berjalan dan berlari. Pelvis wanita
disesuaikan untuk melahirkan dank arena memiliki pintu atas panggul yang lebih lebar dan
bulat, wanita menjadi kurang cepat dibandingkan pria. Panggul wanita terdiri dari :

a. Bagian keras yang dibentuk oleh empat buah tulang:

1). 2 tulang pangkal paha (os coxae) terdiri dari :

a) Tulang usus (os ilium) : merupakan tulang terbesar dari panggul dan membentuk
bagian atas dan belakang dari panggul. Batas atasnya merupakan pinggir tulang yang
tebal, disebut crista iliaca. Ujung depan maupun belakang dari crista illaca menonjol
yang disebut spina iliaca anterior superior tonjolan atas depan) dan spina iliaca
posterior superior (tonjolas atas belakang), sedikit di bawah spina Iliaca anterior
superior terdapat tonjolan tulang lagi ialah spina iliaca anterior inferior sedangkan
sebelah bawah spina Ihaca posterior superior terdapat spina iliaca posterior inferior.
Di bawah spina iliaca posterior inferior terdapat tek k atau cekungan yang disebut
incisura iskhiadika major.Pada os ill um terdapat lajur ialah linea inominata (linea
terminalis) merupakan batas antara panggul besar dan kecil.

b) Tulang duduk (os ischium) . terdapat di sebelah bawah tulang usus. Pinggir
belakang berdiri disebut spina ischsadika Di bawah spna isc adica terdapat insisura
Ischiadica minor,pinggir bahwa tulang duduk sangat tebaI, bagian inilah yang men
dukung berat badan kalau kita duduk dan disebut tuber ischiadikum.
C) Tulang kemaluan (os pubis): terdapat sebelah bawah dan depan dari tulang usus.
Tulang ini membentuk bagian anterior. Dengan tulang duduk, tulang ini membatasi
sebuah lubang datam tulang panggul yang dinamakan foramen obturatorium.

2) 1 tulang kelangkang (os sacrum): tulang kelangkang berbentuk segitiga melebar ke atas
dan meruncing ke bawah. Tulang kelangkang terletak sebelah belakang antara kedua pangkal
paha. Tulang ini terdiri dari S ruas tulang yang senyawa. Kiri dan kanan dari garis tengah
tampak lima buah lubang yang disebut foramina sacralia anterior. Crista sacralis adalah
deretan cuat-cuat duri yang terdapat di garis tengah tulang kelangkang. Promontorium
merupakan tonjolan-tonjolan ke depan dari ruas ke-5 tulang pinggang.

3) 1 tulang tungging (os coccygis): berbentuk segitiga dan terdiri atas 3-5 ruas yang bersatu.
Dalam persalinan, tulang ini dapat bergeser ke belakang sehingga dapat memperluas jalan
lahir dan memperlancar proses persalinan karena mempermudah lewatnya kepala janin saat
proses melahirkan.

b. Panggul kecil terdiri dari:

1) Pintu Atas Panggul (PAP)

2) Pintu Bawah Panggul (PBP)

3) Ruang Panggul (Pelvic Cavity)

c.Bentuk Panggul

1.Ginekoid

Pelvis ini adalah pelvis yang ideal untuk persalinan.karakteristik utamanya adalah
pintu atas panggul yang bulat,pelvis depan yang lebar (bagian di depan diameter
transversal),dinding samping yang lurus,rongga dangkal sengan sacrum yang melengkung
dengan baik dan luas,spina iskium yang tumpul,insisura iskiadikus yang bulat,dan sudut sub-
pubis 90 derajat

2.Android

Pelvis ini mirip pelvis pria.pintu atas panggul ini berbentuk hati dengan pelvis depan
yang sempit,dan diameter transversal yang menuju ke arah belakang.Dinding samping
konvergen sehingga berbentuk corong dengan rongga yang dalam dan sacrum yang
lurus.spina iskium menonjoldan insisura iskiadikus sempit.sudut sub pubis kurang dari 90%
3.Antrhopoid

Pelvis ini memiliki pintu atas panggul berbentuk oval yang panjang dengan diameter
anteroposterior yang lebih panjang dari diameter transversal.Dinding samping devergent dan
sacrumnya panjang serta sangat cekung.spina iskium tidak menonjol dan insisura iskiadikus
sangat lebar,begitu pula dengan sudut sub-pubis

4.Platipeloid

Pelvis data ini memiliki pintu atas panggul berbentuk ginjal sehingga panjang
diameter anteroposterior nya lebih pendek dari diameter transversalnya lebih
panjang.Dinding samping divergen,sakrumdatar,dan berongga dangkal.spina iskium
tumpul,insisura iskiadikus dan sudut sub pubis lebar.kepala harus masuk ke pintu atas
panggul(engage)dengan sutura sagittal pada diameter transversal,tetapi biasanya
turunmelewati rongga tanpa kesulitan

2.3.SIKLUS HORMONAL

Dalam kehidupan wanita siklus hormonal penting dalam proses reproduksi,siklus


hormonal meliputu:siklus ovarium dan siklus menstruasi,yang melibatkan empat organ
utama,yaitu:hipotalamus,hipofisi,uterus,dan ovarium

2.3.1.SIKLUS HIPOTALAMUS-HIPOFISE

Menjelang akhir menstruasi yang normal,kadar progestron dan estrogen darah


menurun.Dengan rendahnya kadar hormone ovarium dalam darah ini akan memacu
hipotalamus untuk mensekresi gonadotropin-releasing hormone(Gn-RH).Dimana Gn-RH
bekerja.sebaliknya,yaitu menstibulasi sekresi hipofisis anterior FSH.pengaruh hormone FSH
dapat menstimulasi perkembangan folikel de Graff.ovarium dan produksi estrogen.Dengan
menurunnya kadar estrogen menyebabkan Gn-RH hipotalamus memacu hipofise
anterior.mengeluarkan Lutenizing Hormon(LH).Pada hari ke-12 terjadi lonjakan LH yang
mencolok dan kadar estrogen berada di bawah puncak,sehingga pada waktu 24-36 jam
mengawali ekspulsi ovum dari folikel de Graff.LH mencapai puncak pada sekitar hari ke -13
atau ke-14 pada siklus 28 hari.Apabila tidak terjadi fertilisasi dan implantasi ovum pada
waktu itu,maka kadar estrogen dan progesterone menurun dan terjadi menstruasi secara
hipotalamus sekali lagi akan distimulasi untuk menyekresi Gn-RH.
2.3.2.SIKLUS MENSTRUASI

Siklus menstruasi terbagi menjadi empat fase yaitu:

1)Fase plorifelasi

Dibawah pengaruh hormone estrogen,endometrium akan mengalami


poliferasi,dimana epitel akan mngalamiregenerasi.Endometrium tumbuh menjadi tebal kira
kira 3,5 mm dan kelenjar berkelok.Fase ini berlangsung kira kira di hari ke-5 sampai dengan
hari ke-14 dari hari pertama haid

2)Fase sekresi

Dibawah pengaruh progesterone,endometrium bertambah panjang dan


berliku,membesar,melebar,berkelok kelok,dan banyak kapur.Fase sekresi ini berlangsung di
hari ke-14 sampai dengan hari ke-28.Bila tidak terjadi kehamilan,endometrium akan
mengalamideskuamasi dan dilepas dengan perdarahan.

3)Fase Premenstruasi

Fase ini terjadi apabila telur tidak dibuahi.pada masa ini keorpus luteum
berdegenerasi sehingga produksi estrogen dan progesterone menurun.Bila kehamilan tidak
terjadi proses ini berlangsung terus sampai dengan seorang wanita berumur 40/45 tahun

4)Fase menstruasi

Menstruasi terjadi sekitar 14 hari sesudah ovulasi pada siklus 28 hari.Hari pertama
keluarnya darah menstruasi,ditetapkan hari pertama siklus endometrium .pada permulaan
akan erjadi robekan robekan pada arteri spiralis sehingga terjadi hematoma.Akibatnya
endometrium bagian luar menjadi menggelembung dan robek,akhirnya lepas.Dengan
berkontraksinya arteri menyebabkan perdarahan berhenti.Lama rata rata menstruasi lima
hari(dengan jumlah darah yang keluar rata rata 50 ml)

3.PROSES TERJADINYA KEHAMILAN

3.1.KONSEPSI

Setiap bulan,wanita melepaskam satu atau dua ovum dari ovarium.ovum yang
dilepas,ditangkap oleh fimbrae dan masuk ke tuba.Pada saat koitus,sekitar 100-120 juta
sperma tiap cc terpncar dan masuk ke dalam vagina.kemudian sperma menuju ke tempat
ovum.proses pertemuan antara sperma dan sel telur yang menandai awal kehamilan di sebut
konsepsi.peristiwa ini merupakan rangkaian kejadian yang meliputi pembentukan gamet(sel
telur dan sperma),ovulasi(pelepasan telur),penggabungan gamet dan implantasi embrio di
dalam uterus.atatu dapat dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum(sel
telur),sperma(sel mani),pembuahan (konsepsi),nidasi,dan plasenta.

3.1.1.OVUM

Ovum merupakan sel terbesar pada badan manusia.setiap bulan satu ovum atau
kadang kadang lebih menjadi matur,dengan sebuh penjamu mengelilingi sel pendukung.saat
ovulasi,ovum keluar dari folikel ovarium yang pecah.ovum tidak dapat berjalan sendiri.kadar
estrogen yang tinggi meningkatkan gerakan tuba uterinaa,sehingga silia tuba tersebut dapat
menangkap ovum dan mengerakkannya sepanjang tuba menujunrongga Rahim.ada dua
lapisan pelindung yang mengelilingi ovum.Lapisan pertama berupa membrane tebal tidak
berbentuk yang disebut zona pelusia.Lapisan luar yang disebut korona radiate,terdiri dari sel
oval yang dipersatuka oleh asam hialuronat.ovum dianggap subur selama 24 jam setelah
ovulasi.Apabila tidak di fertilisasi oleh sperma,ovum berdegenerasi dan dierabsorbsi.

pada waktu ovulasi sel telur yang telah masak dilepaskan dari ovarium.Dengan gerkan
seperti menyapu oleh frimbia tuba uterina,ovum ditangkap oleh infundibulum.selanjutnya
ovum masuk kedalam ampulae sebagai hasil gerakan silia dan kontraksi otot.sebuah ovum
mungkin ditangkap/masuk ke dalam infundibulum tuba yang berlawanan.keadaan ini disebut
migrasi eksteran.ovum biasanya dibuahi dalam 12 jam setelh ovulasi dan akan mati dala 12
jam bila tidak segera dibuahi.urutan pertumbuhan ovum(primary oocyte):

1.Oogonia

2.Oosit pertama follide

3.Primary ovarian follide

4.Liquar folliculi

5.Pematangan kedua ovum pada waktu sperma mebuahi ovum

3.1.2.SPREMATOZOA

Bentuk sperma seperti kecebong yaitu terdiri dari 3 bagian, yaitu:


a. Kaput(kepala) yang mengandung bahan nukleus.
b. Ekor berguna untuk bergerak.
c. Bagian silindrik, menghubungkan kepala dan ekor.

Pada saat koitus kira-kira 3-5cc semen yang ditumpahkan kedalam forniks posterior,
dengan jumlah spermatozoa sekitar 200-500 juta. Dengan gerakan ekorekornya sperma
masuk kedalam kanalis servikalis. Didalam rongga uterus dan tuba, dan gerakan sperma
terutama disebabkan oleh kontraksi otot-otot pada organ tersebut. Spermatozoa daat
mencapai ampula, kira-kira satu jam setelah koitus. Ampula tuba merupakan tempat
terjadinya fertilisasi. Hanya beberapa ratus sperma saja yang mencapai tempat ini. Sebagian
besar mati sebagai akibat keasaman vagina, sebagian lagi hilang/mati dalam perjalanan.
Sperma dapat bertahan dalam saluran reproduksi wanita sampai empat hari.

Dalam saluran reproduksi wanita, spermatozoa mengalami kapasitasi sebelum ia


mampu membuahi ovum. Kapasitasi terjadi dalam rongga uterus dan tuba yaitu berupa
pelepasan lapisan pelindung disekitar akrosom. Setelah ini terjadi lah reaksi akrosomik yaitu
pembentukan yang dapat melisiskan corona radiata dan zona pelucida. Setidaknya di kenal
dua enzim yaitu CPE(Corona Penetrating Enzymi) yang mencerna korona radiata dan
hialuronklase yang mencerna zona pelusida.

Urutan pertumbuhan sperma (spermatogenesis)

a. Spermatogonium
b. Spermatosit pertama, membelah dua
c. Spermatosit kedua, membelah dua
d. Spermatid, kemudian tumbuh menjadi
3.1.3.FERTILISASI
Fertilisasi adalah terjadi nya pertemuan dan persenyawaan antara sel mani dan sel
telur di tuba palopi umumnya terjadi di ampula tuba. Syarat dari kehamilan harus
ada:Spermatozoa, ovum, konsepsi, dan nidasi hasil konsepsi. Fertilisasi biasanya terjadi pada
hari ke sebelas sampai hari ke empat belas dalam siklus menstruasi. Wanita mengalami
ovulasi sehingga siap untuk dibuahi, bila saat ini dilakukan koitus, sperma yang mengandung
kurang lebih sepuluh sampai seratus dua puluh juta sel sperma dipancarkan ke bagian atas
dinding vagina terus naik ke serviks dan melintas uterus menuju tuba palopi, disinilah ovum
dibuahi.
Dengan adanya fertilisasi ini, inti ovum segera berubah menjadi pronkleus betina,
sementara spermatozoon setelah melepaskan ekornya berubah menjadi pronkleus jantan.
Kedua pronkleus ini akhirnya melebur di tengah-tengah sitoplasma sel telur dan terjadi lah
zigot, sebuah sel tunggal, awal kehidupan baru makhluk manusia. Dalam beberapa jam
setelah pembuahan, mulailah zigot selama tiga hari sampai pada stadium morula. Hasil
konsepsi ini tetap digerakan ke arah rongga rahim oleh arus dan getaran rambut getar(silia)
serta kontraksi tuba. Hasil konsepsi tuba dalam kavum uteri pada tingkat biastula.
Hasil fertilisasi:
a. Kembali nya sel dengan jumpa kromosom diploid (2n)pada manusia dengan jumpa
diploid adalah 46.
b. Penurunan/pewarisan sifat-sifat spesies.
Ini disebabkan karena zigot mengandung separuh sifat ibunya dan separuh sifat ayahnya.
3.1.4.NIDASI/IMPLANTASI
Nidasi adalah peristiwa tertanam nya sel telur yang telah dibuahi(fertilizer egg)
kedalam endometrium. Sel telur yang telah dibuahi (zigot) akan segera membelah diri
membentuk bola padat terdiri atas sel-sel anak yang lebih kecil yang disebut blastomer. Pada
hari ke-3 bola tersebut terdiri atas 16 sel blastomer dan disebut morula. Pada hati ke-4
didalam bola tersebut mulai membentuk rongga, bangunan ini disebut blastula. Dua struktur
penting dalam blastula adalah:1) Lapisan luar yaitu trofoblas, yang akan menjadi plasenta
dan 2) embrioblas(inner cell mass) yang kelas menjadi janin.
Pada hari ke-4, blastula masuk kedalam endometrium dan pada hari ke-6 menempel
pada endometrium. Pada hari ke-10, seluruh blastula sudah tertanam dalam endometrium dan
dengan demikian nidasi sudah selesai.
Nidasi terjadi mungkin karena trofoblas mempunyai daya untuk menghancurkan sel-
sel endometrium. Hancuran endometrium digunakan sebagai bahan makanan oleh telur.
Tempat nidasi biasanya pada dinding depan dan dinding belakang didaerah fundus uteri.
Pembuluh darah endometrium pecah dan sebagian wanita akan mengalami pendarahan ringan
akibat implantasi. Setelah implantasi, endometrium disebut desidua. Desidua yang terdapat
antara telur dan dinding rahim disebut desidua basalis. Bagian yang menutup blastosis atau
desidua yang terdapat antara telur dan kavum uteri adalah desidua kapsularis dan bagian yang
melapisi sisa uterus adalah desidua Vera.
3.2.PERKEMBANGAN HASIL KONSEPSI
Kehamilan normal berlangsung sekitar 9 bulan kelender atau 40 minggu atau 280
hari. Lama kehamilan dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir (HPMT). Tetapi
sebenarnya konsepsi terjadi sekitar 2 minggu setelah hari pertama menstruasi terakhir,
sehingga umur janin pasca konsepsi ada selisih kira-kira dua minggu yaitu 226 hari atau 38
minggu. Usia pasca konsepsi yang akan digunakan untuk mengetahui perkembangan janin.
Pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim sangat dipengaruhi oleh kesehatan ibu,
keadaan janin itu sendiri, dan plasenta sebagai akar yang akan memberikan nutrisi. Umur
janin yang sebenarnya dihitung dari saat fertilisasi atau sekurang-kurangnya dari saat ovulasi.
Pertumbuhan hasil konsepsi dibedakan menjadi tiga tahap penting, yaitu:
1) Tingkat ovum(telur) umur 0-2 minggu, dimana hasil konsepsi belum tampak
berbentuk dalam pertumbuhan.
2) Embrio(musibah) antara umur 3-5 minggu,dan sudah terdapat rancangan bentuk
alat-alat tubuh.
3) Janin(fetus) sudah berbentuk manusia dan berumur diatas 5 minggu. Secara rinci
pertumbuhan dan perkembangan janin hasil konsepsi adalah sebagai berikut:
a. Minggu 0:sperma membuahi ovum yang kemudian masuk kedalam uterus
menempel sekitar hari ke-11.
b. Minggu ke 4 atau bulan ke-1:kepala 1/3 musibah, saluran jantung terbentuk dan
sudah berdenyut, permukaan kaki dan tangan berbentuk tonjolan. Panjang janin
7,5-10 mm.
c. Minggu ke 8 atau bulan ke-2: muka berbentuk muka manusia, mempunyai
lengan dan tungkai dengan jari tangan dan kaki, kelamin mulai tampak. Panjang
janin 7,5-10 mm.
d. Minggu ke-12 atau bulan ke-3:sudah ada pusat tulang, kuku, ginjal, dan janin
mulai bergerak. Panjang janin 9 cm, dan berat badan janin 15 gram.
e. Minggu ke- 16 atau bulan ke-4: system musculoskeletal sudah matang, tangan
janin dapat menggenggam, gerak mungkin dirasakan ibu, semua organ mulai
matang dan tumbuh. Panjang janin 16-18 cm, dan berat badan janin 120 gram.
f. Minggu ke-20 atau bulan ke-5: bunyi jantung terdengar, verniks melindungi
tubuh. Alis, bulu mata dan rambut mulai tumbuh, janin mengembangkan jadwal
yang teratur untuk tidur, menelan dan menendang. Panjang janin 25 cm, dan berat
janin 280 gram.
g. Minggu ke-24 atau bulan ke-6: kulit keriput dan jelas, kepala besar, kerangka
berkembang dengan cepat. Panjang janin 30-32 cm, dan berat badan janin 600
gram.
h. Minggu ke-28 atau bulan ke-7: janin dapat bernafas, menelan dan mengatur
suhu. Surfactan terbentuk di dalam paru-paru. Bila lahir dapat bernafas, menangis
pelan dan lemah, bayi imatur. Mata mulai membuka dan menutup. Ukuran janin
2/3 ukuran pada saat lahir, dan berat badan janin 1.000 gram.
i. Minggu ke-32 atau bulan ke-8: simpanan lemak coklat berkembang dibaah kulit
untuk persiapan pemisahan bayi setelah lahir. Mulai menyimpan at besi, kalsium
dan fosfor. Bayi sudah tumbuh 38-43 cm. Bila bayi dilahirkan ada kemungkinan
bayi untuk hidup, bayi prematur. Berat badan janin 1.800 gram.
j. Minggu ke-38 atau bulan ke-9: setelah uterus terisi dengan bayi sehingga ia
tidak bisa bergerak atau berputar banyak. Anti body ibu ditransfer ke bayi. Hal ini
emberikan kekebalan untuk enam bulan pertama sampai sistem kekebalan bayi
bekerja sendiri. Berat badan janin 2.500 gram.

3.2.1. STRUKTUR DAN FUNGI AMNION

AMNION adalah membran yang halus, kuat, dan tembus cahaya yang berasal dri
massa sel dalam. Amnion dianggap berperan dalam pembentukan cairan amnion (juga
disebut liquor annii). Cairan amnion adalah cairan berwarna kuning jerami yang pucat dan
jernih yang mengandung 99% air. Sisanya 1% adalah materi padat terlarut yang mencakup
zat makanan dan produk zat sisa. Jumlah total cairan amnion meningkat selama kehamilan
sampai usia gestasi 38 minggu adalah sekitar 1 liter. Jumlah ini kemudian akan berkurang
secara perlahan-lahan sampai cukup bulan, sisanya sekitar 800 ml.

Fungsi air ketuban :

1) Untuk proteksi janin.


2) Agar janin dapat bergerak bebas.
3) Mencegah perlekatan janin dengan selaput ketuban
4) Regulasi terhadap panas dan peubahan suhu.
5) Mencegah trauma langsung.
6) Meratakan tekanan intra uterin sehingga serviks membuka dan membersihkan jalan
lahir ketika ketuban pecah.
7) Memberikan ruang gerak pada janin.
3.2.2. STRUKTUR, FUNGSI DAN SIRKULASI TALI PUSAT

Tali pusat merupakan penghubung antara plasenta dan janin. Warnanya dari luar putih,
merupakan tali yang terpilin. Panjangnya kira-kira 55 cm (30-100 cm) dan garis tengahnya
1-2 cm. Tali pusat diliputi amnion yang sangat erat melekat, terdiri dari pembuluh darah
umbilikalis, 2 arteri dan 1 vena. Pembuluh darah tersebut diselubungi dan dilindungi oleh
jeli wharton, at gelatin yang terbentuk dari mesoderm. Diliputi oleh zat seperti agar-agar
yang disebut sele wharton yang mencegah kompresi pembuluh darah, sehingg pemberian tali
pusat pada plasenta terdiri atas :

1) Intersio sentralis
2) Intersio para sentralis
3) Intersio lateralis
4) Intersio marginalis
5) Intersio velamentosa

Fungsi tali pusat:

1) Alirkan nutrisi dari ibu ke janin melalui vena umbilicalis.


2) Alirkan sisa metabolisme janin ke peredara darah ibu melalui arteri umbilicalis.
3) Memberikn kebebasan kepada janin untuk bergerak bebas dalam cairan amnion.

3.2.3. STRUKTUR, FUNGSI DAN SIRKULASI PLASENTA

a. Struktur plasenta
Plasenta adalah alat yang sangat penting bagi janin karena merupakan alat pertukaran
zat antara ibu dan bayi juga sebaliknya. Pada akhir kehamilan plasenta berbentuk seperti
cakram dengan garis tengah 15-20 cm, tbalnya 2-3 cm, dan beratnya ± 500 gram.
Letaknya pada dinding Rahim sebelah depan atau belakang dekat pada fundus.
Plasenta terdiri dari dua permukaan, yaitu :
1) Permukaan fetal ialah yang menghadap ke anin, waranya keputih-putihan dan licin
karena tertutup oleh amnion, di bawah amnion tampak pembuluh-pembuluh darah.
2) Pe,bukaa maternal ialah yang menghadap ke dindin rahim, merah warnanya dan
terbagi-bagi oleh celah-celah.
b. Sirkulasi plasenta
Darah janin, mengandung sedikit oksigen, dipompa oleh jantung janin menuju
plasenta melalui arteri umbilikalis, dan diangkut sepanjang percabangannya ke kapiler
vili koronik. Setelah membuang karbondioksida dan menyerap oksigen, darah kembali ke
janin melalui vena umbilikalis.
c. Fungsi plasenta
1) Sebagai alat yang memberi makanan pada janin (nutritif).
2) Sebagai alat yang mengeluarkan bekas metabolisme (ekskresi).
3) Sebagai alat yang memberi at asam, dan mengeluarkan CO2 (respirasi).
4) Sebagai alat yang membentuk hormon.
5) Sebagai alat menyalurkan berbagai antibody ke janin

3.2.4. SIRKULASI DARAH FETAL

Sistem kardiovaskular merupakan sistem organ pertma yang berfungsi dalam


perkembangan manusia. Pada akhir minggu kedua, tabung jantung mulai berdenyut kemudian
selama minggu keempat dan kelima jantung berkembang menjadi organ empat serambi dan
menjadi lengkap pada akhir masa embrio.

Darah janin dialirkan ke plasenta melalui arteri umbilikalis dengan muatan darah
berisi makanan dari darah ibu, aliran darah tersebut masuk ke dalam tubuh janin melalui vena
umbilikalis yang bercabang dua setelah memasuki dinding perut janin. Darah yang masuk
pada tubuh janin beredar dalam hati dan diangkut melalui vena cava inerior mengandung
darah bersih tetapi bercampur dengan darah kotor dari anggota bawah janin. Darah yang
melalui vena cava inferior masuk ke dalam serambi kanan kemudian sebagian masuk dalam
serambi kiri melalui foramen ovale dan sebagian mengalir ke bilik kanan bersama dengan
darah vena cava superior yang mengalir dari bagian bepala dan anggota atas.

Setelah anak lahir karena anak bernafas terjadilah penurunan tekanan dalam arteri
pulmonais, sehingga banyak darah yang mengalir ke paru-paru. Dengan terguntingnya tali
pusat maka darah dalam vena cava inferior berkurang sehingga tekanan serambi kanan
berkurang dan tekanan serambi kiri bertambah, keadaan ini menyebabkan foramen ovale
menutup.

3.2.5 .MENENTUKAN USIA KEHAMILAN

Menentukan usia kehamilan bisa dilakukan dengan berbagai cara ,diantaranya :

1) Rumus Naegele
Rumus Naegele terutama digunakan untuk menentukan hari perkiraan
lahir(HPL).Rumus ini berlaku untuk wanita dengan siklus 28hari sehingga ovulasi terjadi
pada hari ke-14 . Caranya yaitu tanggal hari pertama menstruasi terakhir(HPM) ditambah 7,
bulan dikurangi 3 dan tahun ditambah 1.
2) Berdasarkan tinggi Fundus Uteri
Secara tradisional perkiraan tinggi fundus dilakukan dengan palpasi abdominal/fundus
dan menbandingkan dengan beberapa patokan antara lain simfisis pubis, umbilikus atau
prosesus xifoideus.cara tersebut dilakukan dengan tanpa memperhitungkan ukuran tubuh
ibu.sebaikbaiknya pemeriksaan tersebut,hasilnya masih kasar dan dilaporkan hasilnya
bervariasi.sebagai standarisasi digunakan pita ukur untuk mengukur tinggi fundus uteri, dan
pita ukur yang digunakan hendak nya menggunakan pita ukur yang terbuat dari bahan yang
tidak mudah mengendur .
3) Berdasarkan palpasi Abdominal Rumus mcDonald
Fundus uteri diukur dengan menggunakan pita.Tinggi fundus dikalikan 2 dibagi 7(
umur kehamilan dalam bulan )dan tinggi fundus dikalikan 8 dibagi 7 ( umur kehamilan dalam
minggu ).selain umur kehamilan pengukuran tinggi fundus uteri juga dapat digunakan untuk
menentukan taksiran berat janin.Taksiran ini hanya berlaku untuk janin dengan persentasi
kepala, Rumusnya sebagai berikut : (Tinggi Fundus dalam cm-n ) x 155 = Berat dalam gram.
Bila kepala di atas atau pada spina ischiadika maka n=12, bila kepala berada di bawah spina
ischiadika maka n=11
4) Quickening (gerakan janin pertama )
Bila hari pertama haid terakhir tidak dapat diingat lagi , maka sebagai pegangan dapat
dipakai antara lain dengan gerakan-gerakan janin.Gerakan janin pertama pada primigravida
biasanya dirasakan pada umur kehamilan 16 minggu.
5) Ultrasonografi
Penentuan usia kehamilan dengan menggunakan ultrasonografi dilakukan dengan 3
cara, yaitu :
a. Pengukuran diameter kantung gestasi (GS=Gestational Sac),untuk kehamilan sampai
dengan 7 minggu.
b. Pengukuran jarak kepala-bokong (GRI=Grown Rump Length), paling baik digunakan
untuk menentukan usia kehamilan pada trimester 1 ( sampai dengan usia kehamilan
12 minggu ).
c. Pengukuran diameter biparietal (BPD), digunakan untuk menentukan usia kehamilan
terutama setelah usia kehamilan 9 minggu.

3.2.6.MENENTUKAN PERIODE KEHAMILAN


Periode kehamilan atau antepartum mencakup waktu kehamilan dari mulai haid
pertama periode terlambat menstruasi sampai dimulainya persalinan yang ditandai dengan
mulainya periode intrapartum. Periode antepartum dibagi menjadi tiga trimester. Trimestrer 1
umumnya dihitung mulai 1-12 minggu, trimester 2 dihitung mulai 13-27 minggu dan
trimester 3 dihitung mulai 28-40 minggu.pembagian ini tidak boleh dipakai untuk
menunjukkan umur kehamilan, melainkan hanya untuk menunjukkan keadaan-keadaan atau
penyulit-penyulit yang umumnya terjadi dalam periode tertentu .

4. PERUBAHAN ANATOMI DAN PSIKOLOGI IBU HAMIL

Terjadi perubahan juga pada anatomi dan fisiologi organ-organ sistem reproduksi dan
organorgan sistem tubuh lainnya,dipengaruhi oleh hormon yang berfluktuasi kadarnya selama
kehamilan dan diawali dengan terjadinya kehamilan :

1) pembuahan /fertilisasi : bertemunya ovum dengan spermatozoa

2) Pembelahan sel (zigot) hasil pembuahan tersebut.

3) Nidasi/implantasi zigot tersebut pada dinding saluran reproduksi (pada keadaan


normal implantasi pada lapisan endometrium dinding kavum uteri )

4) pertumbuhan dan perkembangan zigot-embrio -janin menjadi bakal individu baru .

Pada perubahan psikis umumnya kehamilan yang diinginkan akan disambut oleh
sikap gembira diiringi dengan pola makan perawatan tubuh dan upaya memeriksakan diri
secara teratur dengan baik. Tetapi kehamilan yang tidak diinginkan, kemungkinan akan
disambut dengan sikap yang tidak mendukung tidak mau memeriksakan diri secara teratur
bahkan kadang juga Ibu sampai melakukan usaha-usaha untuk menggugurkan kandungannya.

4.1.PERUBAHAN ANATOMI HAMIL

4.1.1.TRIMESTER 1

1)SISTEM REPRODUKSI

a.Vagina dan vulva

Karena pengaruh hormon estrogen terjadi perubahan pada vagina dan vulva.
Hipervaskularisasi vagina dan vulva terlihat lebih merah atau kebiruan. Warna livid pada
vagina dan portio serviks disebut tanda chadwick. Hormon kehamilan mempersiapkan vagina
supaya distensi pada saat kehamilan Sehingga dalam proses kehamilan mukosa vagina
menjadi tebal jaringan ikat menjadi longgar dan otot polos mengalami hipertrofi. Selama
hamil PH vagina akan bertambah asam dari 4 menjadi 6,5 sehingga vagina ibu hamil akan
semakin rentan terhadap infeksi.

b.serviks uteri

Akibat hormon estrogen, serviks mengalami perubahan menjadi lebih lunak yang
disebut tanda Goodell sebagai akibat dari hipervaskularisasi, meningkatkan aliran darah ke
serviks, dan lebih banyaknya Jaringan ikat yang mengandung kolagen. Selain itu, Ma juga
terdapat tanda chadwick yaitu uterus, serviks, dan itsmus melunak secara progresif dan
serviks menjadi kebiruan.

C. Uterus

Di bawah pengaruh hormon estrogen dan progesteron,pada bulan-bulan pertama


kehamilan uterus akan semakin membesar karena peningkatan vaskularisasi pembuluh
darah,hiperplasi atau produksi serabut otot dan jaringan fibroelastis baru,hipertropi atau
pembesaran serabut otot dan jaringan fibroelastis yang sudah ada,dan adanya perkembangan
desidua. Selain bertambah besar,uterus mengalami perubahan berat,bentuk dan posisi.
Dinding otot menjadi kuat dan elatis,fundus pada serviks mudah fleksi yang disebut tnda
Mc.Donald. Hipertropi itsmus pada triwulan pertama membuat itsmus menjadi panjang dan
lebih lunak yang disebut tanda Hegar.

D. Ovarium

Pada permulaan kehamilan,masih terdapat korpus luteum graviditatum,korpus luteum


graviditatif sebagai penghasil hormon estrogen dan progesteron yang berukuran sekitar 3 cm
yang kemudian akan mengecil setelah plasenta terbentuk.

E. Mammae

Sebagai akibat dari peningkatan hormon estrogen,progesteron dan


somatomamotropin,tetapi belum mengeluarkan ASI. Estrogen menyebabkan hipertropi
system saluran. Progesteron menambah sel-sel asinus pada mammae. Somatomamotropin
mempengaruhi pembuatan kasein,laktalbumin,dan laktoglobulin. Perubahan pada papila
mammae adalah papila semakin membesar,lebih tegang,warna lebih hitam karena
hiperpigmentasi. Sejak minggu ke-6 kehamilan mammae terasa penuh,lebih sensitif,tersa
geli,dari ringan hingga berat kemudian terasa lebih berat.

2) SISTEM ENDOKRIN

Perubahan-perubahan hormonal yang terjadi selama masa kehamilan:

a. Estrogen
Produksi estrogen plasenta terus naik selama kehamilan dan pada akhir kehamilan
kadarnya mencapai 100 kali sebelum hamil.
b. Progesteron
Produksi hormon progesteron bahkan lebih banyak produksinya dibandingkan
hormon estrogen. Progesteron menyebabkan tonus otot polos menurun dan juga
diuresis.
c. Human Chronomic Gonadotropin(HCG)
Hormon HCG dapat terdeteksi beberapa hari setelah pembuahan sebagai dasar tes
kehamilan dan mencapai puncaknya pada 60 hari setelah konsepsi untuk
mempertahankan korpus luteum.
d. Pituitari Gonaotropin
FSH dan LH dalam keadaan sangat rendah selama kehamilan karena ditekan oleh
hormon estrogen dan progesteron plasenta.

3) SISTEM PERNAFASAN

Kebutuhan oksigen ibu meningkat sebagai respon terhadap percepatan laju metabolic
dan peningkatan kebutuhan oksigen jaringan uterus dan payudata. Beberapa wanita mengeluh
dipsneu saat istirahat karena peningkatan volume nafas satu menit yang disebut hiperventilasi
kehamilan.

4) SISTEM PERKEMIHAN

Pada bulan-bulan pertama kehamilan,kandung kemih akan tertekan oleh uterus yang
membesar,keadaan ini akan menghilang dengan semakin tuanya kehamilan bila uterus sudah
keluar dari rongga panggul,dan pada akhir kehamilan kandung kemih akan tertahan kembali
karena penekanan dari bagian terbawah janin.

Pada kehamilan fungsi ginjal berubah karena peningkatan aliran plasma


ginjal,metabolisme sirkulasi ibu meningkat,mensekresi produk sampah janin,peningkatan
volume darah,ureter berdilatasi karena peningkatan hormon kehamilan. Ginjal pada saat
kehamilan bertambah besar,panjangnya bertamah 1-1,5 cm,volume meningkat,ureter
berdilasi sebagai akibat dari hormon maternal.

5) SISTEM PENCERNAAN

Perubahan rasa tidak enak di ulu hati disebabkan oleh perubahan posisi lambung dan
aliran balik asam lambung dan aliran balik asam lambung ke esofagus bagian bawah. Sering
terjadi nausea dan muntah karena pengaruh HCG,tonus otot-otot traktur digestivus menurun
sehingga motilitas seluruh traktus digestivus juga berkurang. Hipersalivasi terjadi sebagai
kompensasi dari mual dan muntah yang terjadi. Apabila terjadi pada pagi hari disebut
“morning sickness”. Pada beberapa wanita ditemukan adanya “ngidam makanan” dan “pica”
yang dikaitkan dengn anemia.

6) SISTEM KARDIOVASKULAR

Volume plasma maternal mulai meningkat pada saat 10 minggu usia kehamilan dan
meningkat sampai 30-34 minggu. Perubahan rata-rata volume plasma maternl berkisar antara
20-100% RBC meningkat 18% tanpa suplemen-suplemen zat besi dan terjadi peningkatan
yang lebih besar yaitu 30% jika ibu meminum suplemen zat besi. Karena volume plasma
meningkat rata-rata 50% sementara massa RBC meningkat hanya 18-30%,maka terjadi
penurunan hematoktit selama kehamilan normal sehingga disebut anemia fisiologis. Tenakan
darah akan turun selama 24 minggu pertama kehamilan. Tekanan sistolik turun sekitar 5-10
mmHg san diastolic sekitar 30-50%.

7) SISTEM MUSKULOSKELETAL

Peningkatan hormon estrogen dan progesteron,menyebabkan peningkatan mobilitas


dari sambungan / otot terutama otot-otot pada pelviks. Bersamaan dengan membesarnya
ukuran uterus menyebabkan perubahan pada kurva tulang belakang.

8) SISTEM INTEGUMEN

Pada kulit terdapat diposit pigmen dan hiper pigmentasi yang disebabkan oleh
Melanophore Stimulating Hormone (MSH).

9) SISTEM METABOLISME

Kenaikan berat badan baru tampak dalam bulan ketiga. Selain itu, kehamilan
meghasilkan perubahan dalam harga-harga normal berbagai hasil pemeriksaan laboratorium.
4.1.2 TRIMESTER II

1)SISTEM REPRODUKSI

A.Vulva Dan Vagina

peningkatan vaskularisasi vagina dan visera panggul lain menyebabkan


peningkatan ini dapat mengakibatkan meningkatnya keinginan seksual pada ibu hamil
trimester II ,peningkatan kongesti di tambah relaksasi dinding pembuluh darah dan
uterus yang berat dapat menyebabkan timbulnya oedema dan varises vulva

B.Serviks Uteri

pada trimester II kehamilan konsistensi serviks menjadi lunak dan kelenjar


kelenjar di serviks akan berfungsi lebih ,oleh karena itu ,ibu hamil sering
mengeluarkan cairan pervaginam lebih banyak dari biasanya

C.Uterus

pada kehamilan 16 minggu kavum uteri diisi oleh ruang amnion yang berisi
janin dan istmus menjadi bagian korpus uteri pada kehamilan 16 minggu besar uterus
kira kira sebesar kepala bayi atau sebesar kepalan orang dewasa ,sedangkan fundus
uteri terletak di antara pertengahan pusat dan simphisis .pada kehamilan 20 minggu
fundus uteri terletak kira kira di pinggir bawah pusat sedangkan pada kehamilan 24
minggu fundus uteri berada tepat di pinggir atau pusat .segera setelah bulan keempat
kehamilan ,kontaraksi uterus mulai terasa melalui dinding abdomen yang disebut
dengan tanda “BRAXTON HICKS” yaitu kontraksi yang tidak teratur yang dapat
menimbulkan nyeri yang timbul secara intermeten sepanjang setiap siklus menstruasi
kontarksi ini memfasilitasi aliran darah uterus sehingga meningkatkan pengangkutan
oksigen uterus

D.Ovarium

plasenta mulai terbentuk dan menggantikan fungsi korpus luteum grvditatum


pada usia kehamilan 16 minggu

E.Mamae

mulai kehamilan trimester II papilla mamae telah dapat mengeluarkan cairan


berwarna putih agak jernih yang disebut kolostrum ,perkembangan mamae semakin
terlihat pada awal trimester II mamae semakin membesar dan penuh pengeluaran ASI
masih sampai kadar estrogen menurun

2)SISTEM ENDOKRIN

Peningkatan kadar estrogen dan progesteron menghambat pembentukan MSH dan LH

3)SISTEM PERNAFASAN

Seorang wanita hamil sering mengeluhkan sesak nafas karena adanya penurunan
tekanan co2 sehingga meningkatkan usaha bernafas

4)SISTEM PERKEMIHAN

Pada trimester II kehamilan ,keluhan ibu tentang sering berkemih akan berkurang oleh
karna uterus yang sudah keluar dari rongga panggul ,peningkatan vaskularisasi membuat
mukosa kandung kemih menjadi mudah luka dan berdarah

5)SISTEM PENCERNAAN

Pada kehamilan trimester II sering terjadi konstipasi sebagai akibat dari hormone
progesteron perut terasa kembung akan dialami ibu hamil pada trimester ini akibat tekanan
uterus yang membesar dalam rongga perut sehingga mendesak saluran pencernaan bawah ke
arah atas .penyakit hemoroid atau yang disebut wasir insidennya cukup sering terjadi pada
kehamilan trimester II sebagai akibat konstipasi dan naik nya tekanan vena hemoroid ,panas
perut terjadi karna aliran balik asam gastrik ke dalam esophagus bagian bawah

6)SISTEM KARDIOVASKULAR

Pada kehamilan 16 minggu mulai jelas terlihat terjadinya proses


hemodilusi,hemodilusi adalah proses terjadinya peningkatan volume darah oleh karna
peningkatan kebutuhan sirkulasi darah yang sebelumnya hanya untuk tubuh wanita ,setelah
terjadi kehamilan sirkulasi darah bertambah untuk kebutuhan ibu dan janin ,pada minggu ke
24 tekanan darah sebelum hamil dapat timbul palpitasi

7)SISTEM MUSKULOSKELETAL

Selama trimester II mobilitas persendian akan berkurang terutama pada daerah siku
dan pergelangan tangan dengan meningkatnya retensi cairan pada jaringan konektif atau
jaringan yang berhubungan dengan sekitarnya
8)SISTEM INTEGUMEN

Peningkatan kadar hormon estrogen dan progesterone juga mengakibatkan kadar


MSH pun meningkat

9)SISTEM METABOLISME

Kenaikan berat badan 0.4-0,5 kg perminggu selama sisa kehamilan

4.1.3. TRIMESTER III

1) SISTEM REPRODUKSI
a. Vulva dan vagina
dinding vagina mengalami banyak perubahan yang merupakan persiapan
untuk mengalami peregangan pada waktu persalinan dengan meningkatnya
ketebalam mukosa, mengendornya jaringan ikat, dan hipertrofi sel otot polos.
perubahan ini mengakibatkan bertambah panjangnya dinding vagina.
b. Serviks uteri
pada saat kehamilan mendekati aterm, terjadi penurunan lebih lanjut dari
konsentrasi kolagen. konsentrasinya menurun secara nyata dari keadaan yang
relative dilusi dalam keadaan menyebar (dispersi) dan ter-remodel menjadi serat.
disperse meningkat oleh peningkatan rasio dekorin terhadap kolagen.
c. Uterus
pada uterus terjadi perubahan-perubahan yaitu itsmus uteri lebih nyata
menjadi bagian korpus uteri dan berkembang menjadi segmen bawah Rahim
(SBR). SBR menjadi lebih besar dan tipis sehingga tampak batas yang nyata
antara bagian atas yang lebih tebal dibandingkan dengan bagian bawah yang lebih
tipis. batas ini disebut dengan “LINGKARAN RETRAKSI FISIOLOGIS
DINDING UTERUS”. perubahan pada besar uterus adalah sebagai berikut :
a) 28 minggu : TFU pada tiga jari diatas pusar atau 1/3 jarak antara pusat ke
prosesus xifoideus (25cm)
b) 32 minggu : TFU pada pertengahan antara pusat dengan prosesus xiofoideus
(27cm)
c) 36 minggu : TFU pada satu jari dibawah prosesus xiofoideus (30cm)
d) 40 minggu : TFU pada tiga jari dibawah prosesus xiofoideus (33cm)
setelah minggu ke-28 kontraksi Braxton hicks semakin jelas, terutama pada
wanita yang langsing dan dapat hilang dengan berjalan atau latihan fisik. pada
minggu minggu terakhir kehamilan, kontraksi ini akan terasa semakin kuat
sehingga sulit dibedakan antara kontraksi dan permulaan persalinan.

d. ovarium
plasenta menggantikan korpus leteum sebagai pembentuk hormone esterogen
dan progesterone .
e. mammae
areola akan lebih besar dan kehitaman. kelenjar Montgomery, yaitu kelenjar
sebasea dari areola, akan membesar dan cenderung untuk menonjol keluar. jika
mammae makin membesar, striae seperti yang terlihat pada perut akan muncul.
2) SISTEM ENDOKRIN
kelenjar adrenal pada kehamilan normal akan mengecil, sedangkan hormon
androstenedion, testosterone, dioksikortikosteron, dan kortisol akan meningkat. sementara
itu, dehidroepiandrosteron sulfat menurun.
3) SISTEM PERNAFASAN
mulai umur kehamilan 32 minggu, usus-usus tertekan uterus yang membesar kea rah
diafragma menyebabkan diafragma kurang leluasa bergerak, sehingga menimbulkan ibu
hamil kesulitan bernafas.
4) SISTEM PERKEMIHAN
pada trimester III kepala janin turun ke rongga panggul (pintu atas panggul) sehingga
mulai menekan kandung kencing maka timbullah keluhan pada ibu hamil yaitu sering
kencing. selain itu terjadi hemodilusi yang menyebabkan metabolisme air menjadi lancar.
pelvis ginjal kanan dan ureter lebih berdilatasi daripada pelvis kiri akibat dari pergeseran
uterus kearah kanan karena terdapat kolon rektosigmoid disebelah kiri. perubahan perubahan
ini membuat pelvis. dan ureter mampu menampung urine dalam volume yang lebih besar dan
memperlambat laju aliran urin.
5) SISTEM PENCERNAAN
seiring dengan makin besarnya uterus, lambung dan usus akan tergeser. demikian juga
dengan yang lainnya seperti appendiks yang akan bergeser kearah atas dan lateral.
6) SISTEM KARDIOVASKULER
Pada kehamilan trimester III terjadi hemodilusi, yaitu penambahan volume darah
sekitar 25% dan mencapai puncaknya pada usia kehamilan 32 minggu, sedangkan hematokrit
mencapai level terendah pada minggu ke 30 sampai dengan minggu ke 32 karena setelah 34
minggu masa RBC terus meningkat tetapi volume plasma tidak. peningkatan RBC
menyebabkan penyaluran oksigen pada wanita dengan hamil lanjut mengeluh sesak nafas dan
pendek nafas. aliran darah meningkat dengan cepat seiring pembesaran uterus, sehingga
oksigen lebih banyak diambil dari darah uterus selama masa kehamilan lanjut. pada
kehamilan cukup bukan yang normal, 1/6 volume darah total ibu berada didalam sistem
perdarahan darah uterus. gambaran protein dalam serum berubah dimana yang sebelumnya
pada kehamilan trimester I jumlah protein, albumin dan gammaglobulin mengalami
penurunan, pada trimester III mengalami peningkatan.
7) SISTEM MUSKULOSKELETAL
perubahan tubuh secara berharap dan peningkatan berat wanita hamil menyebabkan
postur dan cara berjalan wanita hamil berubah secara mencolok. peningkatan distensi
abdomen yang membuat panggul miring kedepan, penurunan tonus otot perut dan
peningkatan berat badan pada akhir kehamilan membutuhkan penyesuaian ulang kurvatura
spinalis. kurva lumbo sacrum normal harus semakin melengkung untuk mempertahankan
keseimbangan. mammae yang membesar dan posisi bahu yang membungkuk saat berdiri
akan semakin membuat kurva punggung dan lumbal menonjol, pergerakan menjadi sulit.
struktur ligamen dan otot tulang belakang bagian tengah dan bawah mendapat tekanan besar.
selama trimester III otot rektus abdominalis dapat memisah, menyebabkan isi perut menonjol
digaris tengah tubuh. umbilicus menjadi lebih datar dan menonjol. selama trimester akhir,
rasa pegal, mati rasa, dan lemah dialami oleh anggota badan atas yang disebabkan lordosis
yang besar dengan fleksi anterior leher dan merosotnya lingkar bahu yang akan menimbulkan
traksi pada nervus ulnaris dan medianus.

8)SISTEM INTEGUME
Kulit digais pertengahan perutnya (linea alba) akan berubah menjadi hitam dan
kecoklatan yang disebut dengan linea Nigra. Kadang – kadang akan muncul dalam ukuran
yang bervariasi pada wajah dan leher yang disebut dengan chloasma atau melasma
gravidarum. Selain itu, pada areola dan daerah genital juga akan terlihat pigmentasi yang
berlebihan.
9)SISTEM METABOLISME
Berat badan wanita hamil akan naik kira-kira diantara 6,5-16,5 kg rata-rata 12,5 kg.
Kenaikan berat badan ini terjadi terutama dalam kehamilan 20 mingguu terakhir. Kenaikan
berat badan yang teralu banyak senng ditemukan pada preeklamsia dengan akibat
peningkatan morbiditas dan mortalitas pada ibu dan janin. Sebaiknya wanita tersebut diawasi
dan diberi pengertian, Sehingga berat badan hanya naik 2 kg tiap bulannya sesudah
kehamilan 20 minggu. Kenaikan berat badan selama hamil di sebabkan oeh payudara : 1-
1,5kg, Janin 2-4 kg, Uterus 0,5-1 kg, Plasenta 0,5-1 kg, Protein dan lemak 4-4,5 kg, Cairan
amnion 1-1,5 kg, Darah dan cairan tubuh 3-4 kg.
4.2 PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA IBU HAMIL
Konsepsi dan nidasi merupakan titik awal dalam kehamilan yang dapat menyebabkan
perubahan baik fisik atau pun psikologisnya. Bagi pasangan yang kehamilannya tidak
diinginkan, akan muncul kegelisahan dan kecewa serta berusaha menghilangkan buah
kehamilannya dengan cara apapun. Tindakan apapun yang dilakukan dengan tujuan
menghilangkan buah kehamilan adalah pembunuhan. Hal ini tidak sesuai dengan UU No.23
Tahun 1992 pasal 15.
4.2.1 TRIMESTER I
Pada trimester ini sering dikatakan sebagai masa penentuan. Penentuan untuk
membuktikan bahwa wanita tersebut hamil. Pada masa ini, tugas psikologis pertama sebagai
calon ibu yaitu menerima kenyataan bahwa dia memang hamil. Selain itu, dampak dari
perubahan fisik yang terjadi pada ibu hamil, Berdampak pula pada psikologisnya. Berupa
rasa kecewa, penolakan, cemas dan sedih. Dia akan merenungkan keadaan dirinya, dari
munculnya kebingungan tentang kehamilannya dengan pengalaman buruk yang pernah
dialami sebelum kehamilan. Tanggung jawab baru, tambahan tanggung jawab baru yang akan
dipikul, keuangan dan rumah serta penerimaan kehamilan ke orang lain seiring dengan
keadaan tersebut muncul ketidaknyamanan yang menyertai selama trimester I yaitu mual
muntah, lelah, perubahan selera, emosional.
Menurut Gaffney tahun 1998, bahwa kekhawatiran pertama timbul di trimester I dan
berkaitan dengan kemungkinan terjadinya keguguran. Kebingungan ini akan berakhir
spontan pada saat dia menerima kehamilannya. Biasanya terjadi pada akhir trimester I. Pada
trimester I biasanya seorang ibu akan selalu mencari tanda-tanda untuk meyakinkan tentang
kehamilannya. Setiap perubahan yang terjadi pada dirinya kan selalu diperhatikan dengan
seksama.
Bagi kebanyakan wanita, bertambahnya berat badan dijadikan bukti awal
berkembangnya bayi mekipun sebenernya bukanlah kejadian secara fisik. Hasrat untuk
melakukan hubungan seks, pada trimester petama bebeda-beda. Ekspresi seksual selama
masa hamil bersifat individual. Keadaan ini menciptakan kebutuhan untuk berkomunikasi
secara terbuka dan jujur dengan suami. Semua ini merupakan bagian normal dan proses
kehamilan pada triemester pertama.
4.2.2. TRIMESTER II

Pada trimester II sering disebut sebagai masa pancaran kesehatan. Masa dimana
seorang ibu merasa dia sehat. Pada trimester ini seorang ibu sudah mersa lebih baik dan
terbebas dari ketidaknyamanan kehamilan. Ibu sudah mulai menerima kehamilannya dan
sudah mulai menggunakan energi dan pikirannya lebih konstruktif. Ibu mulai merasakan
kehadiran bayinya sebagai seseorang di luar dari dirinya sendiri. Trimester kedua di bagi
menjadi 2 fase, yaitu :

a. Prequickening
Akhir dari trimester pertama dan selama prequickening dalam trimester kedua,
wanita tersebut akan terus melengkapi dan mengevaluasi segala aspek yang
menghubungkannya dengan ibunya sendiri. Kemampuan untuk dapat
mempertahannkan hubungan ibu dan anak di uji. Hubungan sosial wanita akan
meningkat dengan wanita hamil lainnya atau yang baru menjadi ibu, ketertarikan, dan
aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran dan persiapan untuk peran yang baru.
b. Postquickening
Wanita mulai memikirkan bayinya sebagai individu yang merupakan bagian
dari dirinya. Pada saat ini, jenis kelamin bayi tidak begitu penting. Perhatian ditujukan
pada kesehatan bayi dan kehadiran di dalam keluarga. Ketika janin menjadi semakin
jela, yang terlihat dengan adanya gerakan dan denyut jantung, kecemasan orang tua
yang terutama ialah cacat pada anaknya.

4.2.3. TRIMESTER III

Pada trimester ini sering disebut masa penantian. Pada periode ini wanita mulai
menanti kehadiran janin yang di kandungnya yang merupakan bagian dari dirinya. Dia
menjadi tidak sabar ingin segera melihat bayinya. Ada perasaan tidak menyenangkan ketika
bayinya tidak lahir tepat pada waktunya. Trimester tiga adalah waktu untuk mempersiapkan
kelahiran dan kedudukan sebagai orang tua, orang-orang sesekeliling akan membuat rencana
pada bayinya. Sejumlah ketakutan dapat terlihat pada trimester tiga ini. Wanita mungkin
khawatir terhadap hidupnya dan hidup bayinya. Dia tidak tahu kapan dia akan melahirkan .
ibu juga akan merasa takut akan persalinan kelak. Takut akan ada rasasakit pada saat
melahirkan, takut terjadi bahaya pada saat melahirkan serta ketakuan akan terjadinya
kecatatan pada anaknya.

5. TANDA-TANDA KEHAMILAN

Menentukan kehamilan yang sudah lanjut memang tidak sukar, tetapi menentukan
kehamilan awal seringkali tidak mudah, terutama bila pasien mengeluh terlambat haid baru
beberapa minggu saja. Keadaan ini akan lebih sulit lagi bila pasien sengaja menyembunyikan
kehamilannya atau sebaliknya pada orang yang ingin sekali hamil. Akhirnya semua ini
bergantung pada kemampuan bidan untuk mengenal tanda dan gejala kehamilan di tambah
dengan interprestasi hasil pemeriksaan laboratorium. Secara klinis tanda-tanda kehamilan
dapat dibagi menjadi 3 kategori, yaitu :

1. Tanda pasti kehamilan


2. Tanda tidak pasti kehamilan
3. Tanda mungkin kehamilan
5.1 TANDA PASTI KEHAMILAN
1. Gerakan janin yang dapat dilihat atau dirasakan atau diraba, juga bagian-bagian janin.
Outline janin menjadi jelas setelah minggu ke-22, sedangkan gerakan janin dapat
dirasakan dengan jelas setelah minggu 24
2. Denyut jantung janin ( DJJ )
a. Didengar dengan stetoskop-monoral Laennec pada minggu ke 17-18
b. Dicatat dan didengar dengan alat Doppler yang dapat di dengarkan lebih awal lagi,
sekitar minggu ke-12
c. Dicatat dengan feto-elektro kardiogram, dapat direkan pada minggu ke 12
d. Dilihat pada ultrasonografi, pada minggu ke-6
3. Terlihat tulang-tulang janin dalam foto rontgen tampak setelah minggu ke-12 sampai 16.
5.2 TANDA TIDAK PASTI KEHAMILAN
1. Terlambat datang bulan ( amenorhoe )
Bila seorang wanita dalam masa mampu hamil, apabila sudah kawin mengeluh
terlambat haid, maka pikiran dia hamil, meskipun kadang keadaan stress, obat-obatan dan
penyakit kronis dapat pula mengakibatkan terlambat haid.
2. Mual muntah ( nausea dan vomiting )
Mual dan muntah merupakan gejala umum, dari mulai rasa enek sampai munah yang
berkepanjangan. Mual dan muntah ini biasanya terjadi pada pagi hari yang disebut
morning sickness. Dalam batas fisiologis, keadaan ini dapat diatasi.
3. Mengidam
Ibu hamil sering meminta makanan atau minuman tertentu terutama pada bulan-bulan
trimester pertama
4. Tidak tahan suatu bau-bauan
5. Pingsan ( sinkope )
Ibu hamil bila berada pada tempat-tempat yang sesak dan padat bisa pingsan.
Keadaan ini menghilang setelah umur kehamilan 16 minggu
6. Tidak ada selera makan ( anoreksia )
Biasanya terjadi pada trimester pertama kehamilannya.
7. Lelah ( fatigue )
8. Mastodinia
Yaitu payudara membesar, tegang, dan sedikit nyeri. Hal ini disebabkan oleh adanya
pengaruh hormon estrogen-progesteron dan somatomamotropin yang merangsang duktus
dan aveloi payudara.
9. Miksi sering
Ini terjadi karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang membesar. Gejala ini akan
hilang pada trimester kedua kehamilan. Dan pada akhir kehamilan, gejala ini akan
muncul kembali karena kandung kemih tertekan oleh kepala janin.
10. Konsepsi/obstipasi
Ini terjadi karena efek relksasi progesteron atau dapat juga karena pengaruh
perubahan pola makan.
11. Pigmentasi kulit
Hal ini disebabkan oleh adanya hormon steroid. Biasanya dapat terjadi pada daerah
wajah yang dikenal dengan nama chloasma gravidarum, areola mammae, leher, dan
dinding perut
12. Epulis
Hipertropi dari papil gusi
13. Varices
Hal ini disebabkan oleh adanya pelebaran vena-vena yang biasanya dapat terjadi pada
kaki, betis, vulva, dan payudara. Biasanya dijumpai pada trimester akhir.
5.3 TANDA MUNGKIN

1.Perut Membesar

Pembesaran perut pada ibu hamil diakibatkan oleh pembesaran uterus, pembesaran perut
menjadi nyata pada Minggu ke-16 karena pada saat itu uterus telah keluar dari rongga pelvis
dan menjadi organ rongga perut.

2.Uterus Membesar

Uterus mengalami perubahan dari mulai ukuran,bentuk dan konsistensinya.uterus berubah


menjadi lunak,bentuknya globular.

3.Tanda Hegar

Tanda ini berupa perlunakan pada daerah istmus uteri sehingga daerah tersebut pada
penekanan mempunyai kesan dan tipis dan uterus mudah di fleksikan.dapay diketahui dengan
pemeriksaan bimanual.tanda ini dapat terlihat pada Minggu ke-6 dan menjadi nyata pada
Minggu ke 7-8.

4.Tanda Chadwick

Dinding vagina menjadi kebiruan karena mengalami kongesti

5.Tanda Piscaseck’s

Terjadinya pertumbuhan yang asimetris pada bagian uterus yang dekat dengan implantasi
plasenta.

6.Tanda Braxton Hicks

Yaitu kontraksi kontraksi kecil uterus bila di rangsang.tanda ini muncul belakangan dan
pasien mengeluh perut nya kencang.

7.Teraba Ballottement

Tanda ini dapat teraba pada Minggu ke 16 sampai Minggu ke 20.setelah rongga rahim
mengalami obliterasi dan cairan amnion cukup banyak.Ballottement adalah tanda ada benda
terapung/melayang dalam cairan.sebagai diagnosis banding adalah asites yang disertai
dengan kista ovarium,mioma uteri,dan sebagainya
8.Tanda Goodell’s

Diketahui melalui pemeriksaan bimanual.serviks terasa lebih lunak.penggunaan


kontrasepsi oral juga dapat memberikan dampak ini.

9.Pemeriksaan Tes Biologis Kehamilan

Pada pemeriksaan ini hasilnya positif,dimana kemungkinan positif palsu.

5.4 PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK KEHAMILAN

1.Rontgenografi

Gambaran gambaran tulang janin tampak setelah Minggu ke-12 sampai Minggu ke-
14.pemeriksaan ini hanya boleh dikerjakan bila terdapat keragu raguan dalam diagnosis
kehamilan dan atas indikasi yang mendesak sekali karena janin sangat peka terhadap sinar
X.sekarang penggunaan sinar X sudah terdesak oleh ultrasonografi(USG)

2.Ultrasonigrafi(USG)

Alat ini menjadi sangat penting dalam diagnosis kehamilan dan kelainan kelainannya
karena gelombang suara sampai saat ini dinyatakan tidak berbahaya.pada Minggu ke-6,sudah
terlihat adanya Gestasional sac atau kantong kehamilan yang dapat terlihat oleh USG yaitu:

a.minggu ke 6-7 kutub janin

b.minggu 7-8 denyut jantung

c.minggu 8-9 gerakan janin

d.minggu 9-10 plasenta

e.minggu ke 12 diameter biparietal

pada Minggu ke 6 sudah dapat menentukan kehamilan kembar.

3.Fetal Electro Cardiografi(ECG)

Dapat dikeram pada Minggu ke 12.

4.Tes Laboratorium

Banyak tes yang dapat dipakai,tetapi yang paling populer adalah tes inhibisi
koagulasi.tes ini bertujuan mendeteksi adanya HCG dalam urine.
6.FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN

Kehamilan merupakan suatu proses dari kehidupan seorang wanita.adanya proses ini
akan menyebabkan beberapa perubahan pada wanita tersebut.perubahan perubahan seperti ini
tentunya tidak terlepas dari faktor yang mempengaruhi nya,yaitu faktor fisik,faktor
psikologis,faktor lingkungan sosial budaya dan ekonomi.

6.1 FAKTOR FISIK

6.1.1 STATUS KESEHATAN /PENYAKIT

Terjadi perubahan hormonal yang dapat menyebabkan berbagai perubahan dalam


tubuh,yang pada sasarannya adalah normal / tidak ada yang memiliki pengaruh khusus
terhadap kehamilan.ibu hamil biasanya sering mengalami mual dan muntah,(efek hormonal)
bila berlebihan maka akan menganggu status kesehatan (hiperemasis gravidarum) didalam
memberikan bimbingan pada masa antenatal /kehamilan,bidan perlu memperhatikan
beberapa informasi sebagai berikut:

1.USIA

Usia seseorang dapat mempengaruhi keadaan kehamilannya.bioa wanita tersebut


hamil pada masa reproduksi kecil kemungkinan mengalami komplikasi dibanding wanita
hamil dibawah usia reproduksi atau pun diatas usia reproduksi

2.RIWAYAT KEHAMILAN

Wanita yang mempunyai riwayat kesehatan yang buruk atau dengan wanita dengan
komplikasi kehamilan sebelumnya seperti misalnya persalinan preterm,plasenta prevea atau
pre-eklampsia membutuhkan pengawasan yang lebih tinggi pada saat kehamilan dan akan
memperberat kehamilan bila ada penyakit yang telah diderita hamil(asma, hipertensi dan lain
lain)

Ada dua klasifikasi dasr yang berkaitan dengan status kesehatan yang dialami ibu
hamil:
1) Penyakit atau komplikasi langsung akibat kehamilan.
Seperti: hyperemesis gravidarum, preeklamasia/eklampsia, kelainan dan perdarahan
antepartum.
2) Penyakit atau kelainan yang tidak langsung berhubungan dengan kehamilan.
Seperti: kelainan alat kandungan, penyakit kardivaskuler, penyakit traktus digestivus (tumor
usus, hemorrhoid), penyakit hepar dan pankreas (hepatitis), penyakit ginjal, penyakit
ebndokrin (diabetes dalam kehamilan), penyakit syaraf (tumor otak), dan penyakit
menular(AIDS, IMS).
Beberapa pengaruh penyakit terhadap kehamilan antara lain abortus, IUFD, anemia berat
asfiksia, dan perdarahan.
6.1.2. STATUS GIZI
Status gizi merupakan salah satu factor yang mempengaruhi kehamilan.Hubungan
antara gizi ibu hamil dan kesejahteraan janin merupakan hal yang penting untuk diperhatikan.
Kebutuhan zat gizi pada ibu hamil secara garis besar adalah sebagai berikut:
1.Asam Folat
Minimal pemberikan suplemen asam folat dimulai dari 2 bulan sebelum konsepsi dan
berlanjut hingga 3 bulan pertama kehamilan. Dosis pemberian asam folat untuk preventive
adalah 500 atau 0,5-0,8 mg,sedangkan untuk kelompok dengan factor resiko adala 4 mg/hari.
2.Kalori/Energi
Kebutuhan energi untuk kehamilan yang normal perlu tambahan kira-kira 80.000
kalori selama masa kurang lebih 280 hari.Hal ini berarti perlu tambahan ekstra sebanyak
kurang lebih 300 kalori setiap hari selama hamil.
3.Protein
Kebutuhan protein pada ibu hamil sebesar 910 gram dalam 6 bulan terakhir
kehamilan.Sehingga dibutuhkan tambahan 12 gram protein sehari untuk ibu hamil.
4.Zat Besi (Fe)
Jika kebutuhan zat besi tidak tercukupi,ibu hamil akan mudah lelah dan rentan
infksi.Risiko melahirkan bayi tidak cukup umur dan bayi dengan berat badan lahir rendah
juga lebih tinggi.Kebutuhan zat besi bagi ibu hamil yaitu sekitar 27-30 mg sehari.
5.Kalsium
Ibu hamil dan bayi membutuhkan kalsium untuk menguatkan tulang dan
gigi.Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah sekitar 500 mg per hari.
6.Vitamin
a) Vitamin A
Kekurangan vitamin Adapat mengakibatkan kelahiran premature dan bayi
berat lahir rendah.Kebutuhan vitamin Apada ibu hamil adalah sekitar 200 RE/IU

b) Vitamin B kompleks
Vitamin B kompleks berguna untuk menjaga system syaraf,otot,dan jantung
agar berfungsi secara normal.Kebutuhan vitamin B kompleks adalah sekitar 0,2 mg
perhari
c) Vitamin C
Wanita hamil setiap harinya disarankan mengkonsumsi 85 mg vitamin C per
hari.Makanan yang kaya vitamin C juga membantu penyerapan zat besi dalam tubuh.
7.Yodium
Defisisensi yodium mengakibatkan kretinisme.Tambahan yodium yang di perlukan
sebanyak 25/hari
6.1.3. GAYA HIDUP
Kebiasaan-kebiasaan ibu hamil yang dapat mempengaruhi kehamilannya antara lain:
1.Kebiasaan Jamu
Kebiasaan ini sangat beresiko bagi ibu hamil karena efeknya dapat membahayakan
tuumbuh kembang seperti kecacatan,abortus,BBLR,partus premature,dan lain-lain.Hal ini
terjadi terutama apabila minum jamu pada trimester 1 kehamilan.
2.Kepercayaan Tertentu,Mitos,dan Takhayul
Perlu dikaji tentang mitos yang berkembang di masyarakat,karena mitos kadang ada
yang membahayakan kehamilan da nada yang mendukung terhadap pemeliharaan kehamilan.
3.Aktivitas Seksual
Jarangnya informasi yang diberikan kepada ibu hamil tentang nasehat atau pendidikan
kesehatan yang berhubungan dengan aktivitas seksual,menyebabkan banyak ibu hamil yang
tidak mengerti atau bahkan salah pengertian.Pada masa kehamilan terdapat perubahan yang
cukup jelas mengenai kenyamanan seksual,hal ini mungkin dikarenakan peningkatan atau
penurunan libido.
4.Pekerjaan dan Aktivitas Sehari-hari
Ibu hamil hendaknya mengurangi aktivitasnya selama kehamilan,tetapi bukan berarti
seorang ibu hamil tidak boleh bekerja sama sekali.Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
pekerjaannya adalah aktivitasnya berisiko atau tidak bagi kehamilannya.
5.Exercise atau senam hamil
Senam hamil sangat menguntungkan ibu hamil karena dapat mempertahankan dan
meningkatkan kesehatan fisik,memperlancar peredaran darah,mengurangi keluhan kram atau
pegal-pegal,mempersiapkan pernafasan,dan aktivitas otot dan panggul untuk menghadapi
proses persalinan.Sebelum melakukan senam hamil,hendaknya memperhatikan karena
indikasi utuk melakukan senam hamil.
6.Penggunaan Obat-Obatan Selama Hamil

Pengaruh obat terhadap janin selama hamil tidak hanya tergantung dari macam
obatnya saja tetapi kapan obat tersebut diberikan juga sangat berpengaruhi janin. Efek obat –
obatan pada janin antara lain dapat menimbulkan kelainan /kecacatan pada janin, kelainan
faalt alat tubuh , dan gangguan pertukaran zat dalam tubuh. Kadang pengaruh konsumsi
obat pada ibu hamil akan tampak jika anak yang dilahirkan menginjakn dewasa/ remaja.

7.Merokok

ibu perokok memiliki resiko bagi janinnya sepertI BBLR, persalinan premature, dan
kematian perinatal. Pengaruh nikotin terhadap janin adalah menimbulkan efek kenaikan
tekanan pada otak dan dapat meningkatkan denyut jantung janin.selain berdampak pada janin
juga dapat membahayakan kesehatan ibu seperti penyakit jantung, hipertensi,
anteriosklerosis, kangker paru, dan sebagainya.

8.alkohol dan kafein

Alkohol yang dikonsumsi ibu hamil juga dapat membahayakan keadaan jantung ibu
hamil dan merusak janin, termasuk menimbulkan kecacatan pada janin. Efek pemakaian
alkohol dalam kehamilan adalah pertumbuhan janin terhambat,retardasi mental, kecacatan,
kelainan jantung, dankelaianan neonatal.tidak hanya pada peminum alkohol yang rutin tetapi
yang tidak rutin pun akan berdampak sama.konsumsi kafein yang berlebih juga akan
mengakibatkan janin mati, abortus, dan persalinan prematur.

9.hamil dengan ketergantungan obat

pemakaian obat –obatan pada wanita hamil sangat mempengaruhi ibu maupun
janinnya, terutama masa konsepsi dan trismester 1 karna pada tahap ini merupakan tahap
organogenesis atau pembentukan organ .contoh obat –obatan yang mempengaruhi dalam
kehamilan seperti: ganja, molfin, heroin,pethidin,alkohol, dan jenis barbiturat. Janin akan
mengalami cacat fisik , kelahiran prematur, BBRL serta cacat mental dan sosial.

10. sinar rontgen dan radiasi

Penggunaan sinar rontgen atau radiasi terhadap kehamilan terutama pada trismester 1
, karna pada trismester 1 terjadi proses pembentukan pada organ termasuk pembentukan
organ vital otak, sumsum tulang belakang, jantung, ginjal, dn pernapasan. Sehingga paparab
sinar x -ray pada umur kehamilan ini akan menimbulkanresiko kecacatan janin , malformasi
janin, retardasi mental, abortus , dan persalinan prematurus .

11. kehamilan diluar nikah dan kehamilan yang tidak diinginkan

Kehamilan yang tidak diinginkan biasanya dialami oleh para remaj dikarenakan seks
pra nikah atau seks bebas . meskipun tidak menutup kemungkinan kehamilan yang tidak
diinginkan juga dapat terjadi pada wanita yang sudah menikah yang sedang tidak
merencanakan kehamilan, hal ini biasanya dikarenakan kegagalan alat kontrasepsi . kedua hal
tersebut sama – sama member dampak psikologis pada ibu hamil.

6.2 FAKTOR PSIKOLOGIS

6.2.1 STRESSOR INTERNAL DAN EKSTERNAL

Kehamilan merupakan krisis maternitas yang dapat menimbulkan stress tetapi


berharga karna menyiapkan wanita tersebut untuk memberi perawatan dan mengemban tugas
yang lebih berat.apabil a wanita saat hamil berubah perangainya menjadi cepat marah , cepat
naik darah atau yang tadinya rajin menjadi malas, hal tersebut merupakan hal yang wajar
karna wanita tersebut mengalami perubahan emosi. Respon emosional selama kehamilan
tergantung pada beberapa faktor yaitu faktor internal maupun eksternal.

Faktor internal :

1.wanita yang mempunyai emosi yang labil.

2. personal relationship yang lemah.

3. tidak percaya diri.

Faktor Eksternal:

1.Trauma psikologis

2.Sexual abuse.

3.Kekecewaan yang tidak terselesaikan .

4.Adanya mirror disorders, misalnya rasa mual dan konstipasi.


6.2.2. SUPPORT KELUARGA

Peran keluarga bagi ibu hamil sanagatlah penting, psikologis ibu hamil yang
cenderung lebih labil daripada wanita yang tidak hamil memerlukan banyak dukungan dari
keluarga terutama suami. Misalnya pada kasus penentuan jenis kelamin dimana keluarga
menginginkan jenis kelamin tertentu ibu hamil tersebut akan merasa cemas jika nantinya
anaknya lahir dengan jenis kelamin yang tidak sesuai dengan harapan atau mengalami
kecacatan fisik dan mental. Kecemasan ibu yang berlanjut akan mempengaruhi ibu dalam hal
nafsu makan yang menurun, kelemahan fisik, dan mual muntah yang berlebihan .

6.2.3.SUBSTANSI ABUSE

Banyak wanita yang merasa bersalah karna menggunakan obat – obatan dan takut
bayi mereka akan mengalami kecacatan , keterlambatan mental atau bahkan kematian.
Wanita yang memakai obat- obatan tetap memprioritaskan agar mereka tetap aman.

Banyak wanita, yang secara kimiawi mwrasa kecanduan merasa bersalah merasa bersalah
karna menggunakan obat- obatan dan takut kalau bayi mereka akan diambil . hal ini berarti
member suatu kehidupan yang utuh kepada ibu dan bayinya dan mencegah bayi mengalami
keterlambatan perkembangan , retardasi, atau bahkan kematian.

6.2.4. PARNER ABUSE

Yaitu kekrasan selama kehamilan oleh pasangan. Kekerasan yang terjadi dapat berupa
kekerasan secra fisik, psikologis maupun sekssual ,sehingga dapat menyebabkan rasa nyeri
dan trauma. Efek kekerasan pada ibu yang langsung anatara lain, trauma dan kerusakan fisik
pada ibu dan bayinya misalnya solutio plasenta, fraktur tulang , ruptur uteri, dan pendarahan.
Sedangkan efek yang tidak langsung adalah reaksi emosional,peningkatan kecemasan,
depresi, dan rentan terhadap penyakit.

6.3 . FAKTOR LINGKUNGAN, SOSIAL BUDAYA, DAN EKONOMI

6.3.1. KEBIASAAN ADAT ISTIADAT

Terbentuknya janin dan kelahiran bayi merupakan suatu fenomena yang Wajar
dalam kelangsungan kehidupan manusia. Namun berbagai kelompok Masyarakat dengan
kebudayaan di seluruh dunia memiliki aneka persepsi, Interpretasi. Dan respon yang
berbeda dalam menghadapinya . Persepsi tentangKehamilan berbeda - beda menurut adat
istiadat masing -masing, kebiasaan mitosTersebut dapat mempengaruhi psikologi ibu seperti
cemas dan khawatir Misalnya ibu hamil dilarang makan stawbery karena tubuh bayi akan
berbintik. Berbagai kebudayaan percaya akan hubungan asosiatif antara suatu bahan makan
menurut bentuk atas sifatnya dengan akibat buruk yang ditimbulkannya sehingga,
menimbulkan kepercayaan untuk memandang jenis makanan yang dianggap dapat
membahayakan kondisi ibu atau janin yang dikandungnya.

6.3.2. FASILITAS KESEHATAN

Pelayanan kesehatan prenatal berfungsi untuk :

a. Promosi kesehatan, melalui sarana dan aktifitas pendidikan secara individu dan
informal /kelompok mencakup gizi, perawatan selama kehamilan, dan tanda bahaya
kehamilan.

b. Melakukan skrining , identifikasi ibu hamil resiko tinggi dan merujuknya bila perlu

c. Memantau kesehatan untuk mencapai kondisi yang sehat diperlukan adanya sarana
dan prasarana yang memadai, masalah yang sering terterjadi adalah karena 3faktor
keterlambatan , yaitu :

1) Terlambat dalam mengambil keputusan hal ini dipengaruhi oleh setatus ekonomi
, setatus pendidikan, setatus wanita, dan karakteristik penyakit.

2) Terlambat mencapai fasilitas kesehatan , hal ini disebabkan oleh jarak


transportasi , jalan dan biaya.

3) Terlambat dalam menerima penanganan yang tepat yang dipengaruhi oleh


kualitas tenaga kesehatan , dan fasilitas kesehatan yang tersedia .

6.3.3. EKONOMI

Taraf hidup yang rendah membawa akibat yaitu :

a. Malnutrisi terdapat ibu dan janin seperti.

- daya tahan tubuh menurun

- badan lemah dan kurang tenaga

- kurang darah

-lUGR pada bayi


- prematur

b. Pemukiman tidak memenuhi syarat

c. Higiene kehamilan ibu tidak dapat dilakukan dengan sempurna

d. Emosi yang tidak stabil

e. Lingkungan hidup keluarga yang kurang sehat

7. KEBUTUHAN IBU HAMIL SESUAI TAHAP


PERKEMBANGANNYA

7.1. KEBUTUHAN DASAR IBU HAMIL

7.1.1. OKSIGEN

Seorang wanita pada masa kehamilannya mengalami rasa sesak pada saat bernafas
terutama pada kehamilan lanjut, Gangguan tersebut dapat mengganggu pemenuhan
kebutuhan oksigen pada ibu dan juga untuk bayinya. Sebaiknya hal - hal yang harus
diperhatikan dan dilakukan oleh seorang ibu hamil untuk mengurangi perubahan sistem
respirasi tersebut adalah sebagai berikut.

1) Tidur dengan posisi miring kearah kiri untuk meningkatkan perduli uterus dan
oksigenasi plasenta

2) Melakukan senam hamil untuk melakukan latihan pernafasan

3) posisi tidur dengan kepala lebih tinggi

4) Usahakan apabila makan , berhenti sebelum merasa sangat kenyang

5) Apabila ibu merokok , hentikan aktifitas merokok

6) Pada prinsipnya hindari siangan / tempat yang dipenuhi oleh polisi udara .

7) Apabila ada keluhan yang sangat mengganggu pada sistem respirasi konsultasi segera
ke tenaga kesehatan .
7.1.2. NUTRISI

Kebutuhan gizi ibu hamil meningkat 15 % dibandingkan dengan kebutuhan wanita


normal, peningkatan gizi ini dibutuhkan untuk pertumbuhan ibu dan janin makanan di
konsumsi ibu hamil 40 %di gunakan untuk pertumbuhan janin dan sisanya ( 60 % )
digunakan untuk pertumbuhan ibunya.

Pada kehamilan trimester pertama ( 0 , 14 minggu ) umumnya nafsu makan ibu


berkurang , sering timbul rasa mual dan muntah . Pada kondisi ini, ibu harus tetap berusaha
untuk makan agar janin tumbuh baik , makanlah makanan dengan porsi kecil tapi sering ,
seperti sup, susu, telur, biskuit, buah - buahan segar , dan jus.

Pada trimester kedua ( s, d usia 28 minggu), nafsu makan sudah pulih kembali,
kebutuhankebutuhanmakan hrus lebih banyak dari biasanya meliputi zat sumber tenaga ,
pembangun, pelindung , dan pengaruh sayur - sayuran dan buah - buahan, lemak harus tetap
dikonsumsi selain itu kurangi makanan terlalu manis ( seperti gula ) dan terlalu asin (
seperti garam , ikanikan asin, telur asin, tauco, dan kecap asin ) , proporsi kenaikkan berat
badan selama hamil adalah sebagai berikut.

1) Kenaikan berat badan trimester 1 lebih kurang 1 kg

2) Kenaikan berat badan trimester ll adalah 3 kg atau 0 , 3 kg /Mgg

3) Kenaikan berat badan trimester lll adalah 6 kg atau 0,3 -0, 5 kg /Mgg.

7.1.3.PERSONAL HIGIENE

Kebersihan harus selalu dijaga pada masa kehamilan. Seperti hal-hal dibawah ini:

1.Ibu hamil dianjurkan mandi minimal 2 kali sehari, karena ibu hamil cenderung
mengeluarkan keringat lebih banyak.

Manfaat mandi:

a. Merangsang sirkulasi

b. Menyegarkan

c. Menghilangkan kotoran yang harus diperhatikan:

1) Mandi hati-hati jangan sampai jatuh.


2) Air harus bersih

3) Tidak terlalu dingin atau tidak terlalu panas.

4) Gunakan sabun yang mengandung antiseptik

2.Anjurkan ibu hamil untuk menjaga kebersihan gigi, untuk menghindari lainnya, terutama
pada ibu hamil dengan nausea (morning sickness). timbulnya karies, ginggivitis, stomatitis,
dan gangguan pada mulut Perawatan gigi perlu dalam kehamilan karena hanya gigi yang baik
menjamin pencernaan yang sempurna. Caranya antara lain:

a. Tambal gigi yang berlubang.

b. Mengobati gigi yang terinfeksi.

c. Untuk mencegah caries.

1) Menyikat gigi dengan teratur

2) Membilas mulut dengan air setelah makan atauminum apa saja. 3)Gunakan pencuci mulut
yang bersifat alkali atau basa.

3.Anjurkan ibu hamil untuk menjaga daerah genitalia, terutama cara membersihkan area
anogenital dari daerah atas ke bawah. Cara melakukan pembersihan pada daerah vulva yaitu
dengan gerakan dari depan ke belakang setiap selesai BAB dan BAK, kemudian gunakan tisu
yang halus, dan tidak mengandung wewangian untuk mengeringkannya. Wanita yang hamil
jangan melakukan irigasi vagina kecuali dengan nasihat dokter karena irigasi dalam
kehamilan dapat menimbulkan emboli udara. Hal-hal yang harus diperhatikan adalah:

a. Celana dalam harus kering

b. Jangan gunakan obat/ menyemprot ke dalam vagina. Sesudah BAB/ BAK dilap
dengan lap khusus.

7.1.4.PAKAIAN

Pada saat hamil pakaian yang digunakan ibu hamil harus diperhatikan dengan baik,
seperti:

1. Penggunaan pakaian hendaknya gunakan pakaian yang longgar dan 1. mudah pada
saat dipakai, nyaman, mudah menyerap keringat, mudah dicuci, tanpa sabuk/ pita
yang menekan di bagian perut/ pergelangan tangan, pakaian juga tidak baik terlalu
ketat di leher, stoking tungkai yang sering digunakan oleh sebagian wanita tidak
dianjurkan karena dapat menghambat sirkulasi darah.

2. 2.Ganti pakaian dalam minimal 2 kali dalam sehari atau lebih.

3. Ibu hamil hendaknya menggunakan sepatu dengan alas yang datar, tidak dengan tumit
yang tinggi, untuk menghindari terjadinya perubahan titik berat tubuh yang dapat
menimbulkan ibu hamil mudah jatuh atau tergelincir. Kaos kaki ketat tidak boleh
digunakan.

4. Gunakan BH yang menopang sesuai dengan pembesaran payudara.Pemakaian BH


dianjurkan terutama pada kehamilan di bulan ke-4 sampai minggu ke-5 sesudah
terbiasa boleh menggunakan BH tipis/ tidak memakal BH sama sekali jika tanpa BH
terasa lebih nyaman. Ada dua pilihan BH yang biasa tersedia, yaitu BH katun biasa
dan BH nylon yang halus

5. Korset yang khusus untuk ibu hamil dapat membantu menekan perut bawah yang
melarat dan mengurangi nyeri punggung. Korset ibu hamil didesain untuk meyangga
bagian perut di atas simfisis pubis di sebelah depan dan masing-masing di sisi bagian
tengah pinggang di sebelah belakang

7.1.5. ELIMINASI

Masalah buang air kecil tidak mengalami kesulitan bahkan cukup lancar. Untuk
memperlancar dan mengurangi infeksi kandung kemih ibu hamil harus meminum 8-12 gelas
cairan setiap harinya. Ibu hamil sering berkemih terutama pada trimester I dan trimester II,
karena kandung kemih tertekan oleh adanya pembesaran uterus. Bila ingin berkemih
segerakan ibu hamil untuk melakukan miksi, karena dengan menahan berkemih akan
membuat bakteri di dalam kandung kemih berlipat ganda. Pada traktus digestivus, ibu hamil
biasanya mengalami obstipasi oleh karena peningkatan hormon progesteron, sehingga kerja
traktus digestivus menurun. Dengan menganjurkan ibu hamil untuk minum air putih
sedikitnya 8 gelas, melakukan senam hamil dan mengkonsumsi makanan yang mengandung
serat, dapat mencegah terjadinya obstipasi. Penggunaan obat perangsang secara kimiawi
sangat tidak dianjurkan.
7.1.6. SEKSUAL

Selama kehamilan berjalan normal, koitus diperbolehkan sampai akhir kehamilan.


Kecuali ibu hamil dengan riwayat abortus pada kehamilan sebelumnya, koitus ditunda sampai
dengan kehamilan 16 minggu, karena pada saat tersebut plasenta sudah terbentuk, sehingga
angka kejadian abortus yang berulang menjadi lebih kecil Koitus tidak dibenarkan bila :

1. Terdapat perdarahan pervaginam pada saat atau setelah koitus.

2. Terjadi riwayat abortus yang berulang.

3. Abortus atau partus prematurus.

4. Terjadi ketuban pecah sebelum waktunya.

5. Serviks telah membuka.

Pada saat orgasme dapat dibuktikan adanya fetal bradicardia karena kontraksi uterus.
Para peneliti berpendapat wanita yang melakukan hubungan seks dengan aktif menunjukkan
insidensi fetal distress yang lebih tinggi. Penjelasan mengenai posisi saat melakukan koitus
sangat membantu menghindari keluhan. Posisi koitus dengan posisi wanita di atas
membuatnya dapat menyesuaikan sudut dan kedalaman penetrasi penis. Posisi sisi dengan
sisi adalah posisi pilihan terutama pada trimester ketiga karena posisi ini mengurangi energi
dan mengurangi tekanan pada perut.

7.1.7. MOBILISASI

Wanita pada masa kehamilan boleh melakukan pekerjaan seperti yang biasanya
dilakukan sebelum hamil, misalnya bekerja di kantor, melakukan pekerjaan rumah, atau
bekerja di pabrik dengan syarat pekerjaan tersebut masih bersifat-ringan dan tidak
mengganggu kesehatan ibu dan janin, seperti radiasi dan mengangkat beban yang sangat
berat. Hindari mengalami kelelahan saat melakukan aktivitas dengan melakukan istirahat di
setiap kegiatan. Gerakan badan yang ringan baik sekali untuk dilakukan, seperti senam hamil,
latihan pernafasan, dan sebagainya. Istirahat yang baik bagi seorang ibu hamil adalah kurang
lebih 8 jam untuk malam hari dan 1 jam pada siang hari. Sikap tubuh yang dianjurkan bagi
Ibu hamil adalah:
a. Berdiri

Sikap berdiri yang benar sangat membantu sewaktu hamil disaat berat janin semakin
bertambah, sehingga dianjurkan untuk ibu hamil tidak berdiri terlalu lama. Pada saat berdiri
ibu hamil berdiri dengan menegakkan bahu serta mengangkat pantat dengan posisi tegak
lurus dari telinga sampai ke tumit kak .

B .Duduk

Tempatkan tangan di lutut dan tarik tubuh ke posisi tegak, atur dagu Ibu, dan tarik
bagian atas kepala seperti ketika ibu berdiri.

C. Berjalan

Pada saat berdiri dan berjalan hindari penggunaan sepatu bertumit tinggi

d.Tidur

Ibu boleh tidur tengkurap, kalau sudah terbiasa, namun tekuklah Sebelah kaki dan
pakailah guling, supaya ada ruang bagi bayi anda. Sebaiknya setelah usia kehamilan 6 bulan
hindari tidur terlentang. Tidur dengan tungkai kaki lebih tinggi dari badan dapat mengurangi
rasa lelah.

e. Membungkuk dan Mengangkat

Terlebih dahulu menekuk lutut dan gunakan otot kaki untuk tegak kembali Hindari
membungkuk yang dapat membuat punggung tegang termasuk untuk mengambil sesuatu
yang ringan sekalipun.

7.1.8. ISTIRAHAT DAN TIDUR

Wanita hamil dianjurkan untuk merencanakan Istirahat yang teratur khususnya seiring
dengan kemajuan kehamilannya. Jadwal istirahat dan tidur perlu diperhatikan dengan baik,
karena istirahat dan tidur yang teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani
untuk kepentingan pertumbuhan dan perkembangan janin. Tidur pada malam hari selama
kurang lebih 8 jam dan tidur siang kurang lebih 1 jam adalah waktu yang cukup untuk ibu
hamil istirahat.

7.1.9. TRAVELING

Wanita hamil harus berhati-hati melakukan perjalanan yang cenderung lama dan
melelahkan, karena dapat menimbulkan ketidaknyamanan. Dianjurkan pula untuk seorang
ibu hamil melakukan perjalanan ke suatu daerah dengan lingkungan yang menyenangkan
(rekreasi) didampingi suami dan keluarga, dengan catatan jarak tempat tersebut tidak jauh,
kondisi perjalanan baik dan kondisi lingkungan yang tidak membahayakan ibu dan janin.

7.1.10. PEKERJAAN

Pada usia kehamilan trimester 1, ibu hamil sering mengeluh merasa lemas, sehingga
dalam melakukan aktivitas pekerjaannya tidak boleh terlalu dipaksakan. Pada trimester Il
sudah mulai beradaptasi dengan proses kehamilannya, namun dengan semakin besarnya
abdomen akibat adanya pertumbuhan janin, bisa membuat ibu merasa lelah, sehingga ibu
hamil trimester II tetap melakukan aktivitas pekerjaannya sesuai kemampuan fisiknya dengan
tetap menjaga melakukan selingan pekerjaan dengan istirahat. Pada trimester III kehamilan,
ibu hamil benar-benar harus mengurangi aktivitas pekerjaannya.

7.2. EXERCISE/ SENAM HAMIL

Waktu : Dimulai pada umur kehamilan setelah 22 minggu.

Tujuan : Mempersiapkan dan melatih otot-otot supaya dapat berfungsi secara Optimal dalam
persalinan normal, mengimbangi perubahan titik berat tubuh, dan latihan pernafasan.

Kontradiksi: Ibu hamil dengan kelainan jantung, ginjal, perdarahan, anemia dan kelainan
letak. Syarat

1. Telah dilakukan konsultasi dengan dokter atau bidan sebelumnya.


2. Dilakukan setelah umur kehamilan 22 minggu
3. Dilakukan secara teratur sek tar 2 3 kali dalam satu minggu.
4. Sebaiknya dilakukan dengan instruktur senam ibu hamil

7.3. IMUNISASI

Imunisasi Tetanus Toksoid adalah proses untuk membangun kekebalan sebagai upaya
pencegahan terhadap infeksi tetanus.Jadwal imunisasi:

Antigen Interval Lama perlindungan %

(selang waktu perlindungan


minimal)
TTI Pada kunjungan - -
antenatal

pertama

TT2 4 minggu setelah TTI 3 tahun 80

TT3 6 bulan setelah TT2 5 tahun 95

TT4 1 tahun setelah TT3 10 tahun 99

TT5 1 tahun setelah TT4 25 tahun/ 99

Seumur hidup

7.4. PERSIAPAN PERSALINAN DAN KELAHIRAN BAYI

Definisi ini mengandung makna pendidikan tentang kelahiran anak merupakan


persiapan menjadi orang tua. Menjelang persalinan, sebagian besar wanita merasa takut
menghadapi persalinannya terutama bagi yang baru pertama kali. Di sinilah pembinaan
hubungan antara penolong dan ibu saling mendukung dengan penuh kesabaran sehingga
persalinan dapat berjalan dengan lancar.

PERSIAPAN LAKTASI

Menyusui adalah proses alami manusia tetapi tidak sederhana seperti yang
dibayangkan khalayak umum. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan ini. Agar
menyusui berhasil, setiap ibu harus percaya dapat melakukannya dengan didukung petunjuk
pengetahuan dan manajemen praktek menyusui yang benar dan tepat. Persiapan dini sejak
masa kehamilan hingga menyusui sangat membantu kelancaran proses menyusui secara
keseluruhan.
Demi keberhasilan menyusul, payudara memerlukan perawatan sejak dini secara
teratur. Perawatan selama kehamilan bertujuan agar selama menyusul kelak produksi asi
cukup dan tidak terjadi kelainan pada payudara sehingga payudara tetap baik setelah
menyusui

Berikut ini beberapa cara merawat payudara sesuai umur kehamilannya:

A. Umur Kehamilan 3 Bulan

Caranya dengan menggunakan kedua jari telunjuk atau ibu jari di daerah sekitar
puting susu diurut ke arah berlawanan menuju ke dasar payudara sampai semua daerah
payudara. Dilakukan sehari dua kali selama 6 menit.

B.Umur kehamilan 6-9 bulan

1. Kedua telapak tangan dibasahi dengan minyak kelapa.


2. Puting susu sampai areola mamae dikompres dengan minyak kelapa selama 2-3
menit. Tujuannya untuk memperlunak kotoran atau kerak yg menempel pada puting
susu sehingga mudah dibersihkan. Jangan membersihkan dengan alkohol atau yang
lain yang bersifat iritasi karena dapat menyebabkan puting susu lecet.
3. Kedua puting susu dipegang lalu ditarik diputar ke arah dalam dan ke arah uar.
4. Pangkal payudara dipegang dengan kedua tangan lalu diurut ke arah puting susu
sebanyak 30 kali sehari.
5. Pijat kedua areola mamae hingga keluar 1-2 tetes.
6. Kedua puting susu dan sekitar dibersihkan dengan handuk kering dan bersih

7.5. PEMANTAUAN KESEJAHTERAAN JANIN

Pemantauan kesejahteraan janin merupakan bagian penting dalam penatalaksanaan


kehamilan dan persalinan. Banyak cara yang dapat Ghpakal untuk melakukan pemantauan
kesejahteraan janin.

a.Pemantauan Gerak Janin

Gerak janin ini dipantau sejak kehamilan 28 minggu setelah sistem Susunan saraf
pusat dan autonom berfungsi dengan optimal. Pemantauan ini terutama dilakukan pada
kehamilan resiko tinggi terhadap .terjadinya kematian jarun atau asfiksia. Ada 3 cara
pemantauan yaitu:
1) Cara Cardiff, pemantauan dilakukan mulai jam 9 pagi dan menghitung berapa waktu
yang diperlukan untuk mencapai 10 kaki Gerakan janin.
2) Cara Sadovsky, harus dapat dkapai 4 gerakan janin dalam satu jam. Bila belum
dicapai waktunya di tambah satu jam lagi.
3) Dengan Menggunakan Kartu Pantau Gerak Janin Kartu Ini merupakan alat bantu di
dalam menilai aktivitas jamn yang berhubungan dengan kesehatan ibu, kesehatan
janin dan kondisi rahim (termasuk plasenta dan cai an ketuban Gerak janin yang
masih bisa dianggap normal adalah lebih dari 1O kal dala 12 jam

b.Pengukuran Tinggi Fundus Uteri/ (TFU)

Tinggi fundus uteri diukur dalam centimeter (memakal mettyn) dimulai dari simfisis
pubis hingga fundus uteri melalui garis tengah abdomen (umbilkus). Sebelum dilakukan
pengukuran, pasien diharuskan membuang air kecil, posisi tidur terlentang, dan rahim
diusahakan berada di tengah-tengah rongga abdomen.

Tujuan dilakukannya pengukuran TFU adalah untuk :

1) Menentukan usia kehamilan.


2) Memperkirakan berat janin (TBJ).
3) Memperkirakan adanya kelainan.

C.Pemantauan Denyut Jantung Janin

Denyut jantung janin (DJJ) harus selalu dinilai setiap kali pasien memeriksakan
kehamilannya. Pada trimester kedua dan selanjutnya, DJJ Gapat dipantau dengan stetoskop
Laenec atau Doppler. DIJ d hitung secara penuh selarna 1 menitt dengan memperhatikan
kereraturan serta frekuensinya. DJJ normai berkisar 120 - 160 dpm

d.Analisis Penyakit Ibu

Kesehatan ibu akan mempengaruhi kesehatan janin oleh karena itu sangat perlu untuk
deteksi dini kelainan atau penyakit pada ibu agar dapat dikoreksi segera dan dapat
mengurangi resiko bagi janin.

2.Cara Canggih

a.Amniocentesis
Adalah aspirasi cairan amnion dari kantong amnion untuk pemeriksaan yang
dilakukan pada kehamilan 15-17 minggu guna penilaian abnormalitas kromosom janin dan
dilakukan pada kehamilan 20 minggu guna penilaian maturitas dan kematangan paru Janin.

b.USG

USG dilakukan untuk mengetahui letak plasenta, menentukan usia kehamilan,


mendeteksi perkembangan janin, mendeteksi adanya kehamilan ganda atau keadaan patologi,
menentukan presentasi janin, volume cairan amnion, dan penghitungan TBJ.

C.NST (Non Stress Test)

Dengan tujuan untuk menilai hubungan perubahan episodik Du dan aktivitas gerakan
janin serta mendeteksi kemungkinan hipoksi atau asfiksia pada janin.

d.OCT (Oxytocin Challenge Test)

Dengan tujuan untuk menilai hubungan DJ dengan kontraksi dan Mendeteksi adanya
hipoksia janin. Tindakan ini dilakukan pada kehamilan lewat waktu, serta kehamilan dengan
kelainan.

7.6. KETIDAKNYAMANAN SELAMA HAMIL DAN CARA MENGATASI

1.Kelelahan

a. Terjadi pada trimester I.

b. Penyebab utamanya tidak diketahui, tetapi mungkin berhubungan Berhubungan


dengan penurunan laju metabolisme basal pada awal Kehamilan.

c. Cara mengatasi: dorong ibu untuk sering beristirahat di sela aktivitas tetapi hindari
istirahat yang berlebihan dan yakinkan bahwa hal ini normal terjadi dalam kehamilan.

2.Keputihan

a. Terjadi pada trimester 1,11,111.

b. Penyebab: hiperplasia mukosa vagina, peningkatan produksi lendir, dan kelenjar


endoservikal sebagai akibat dari peningkatan kadar estrogen

c. Cara mengatasi meningkatkan personal hygiene ibu hamil, dan gunakan pakaian
dalam dari jenis kain katun (daya serap air kuat),
3.Ngidam

a. Terjadi pada trimester I, tapi bisa berlangsung selama masa kehamilan

b. Penyebab: Mungkin berkaitan dengan persepsi individu mengenai apa Yang bisa
mengurangi rasa mual dan indra pengecap menjadi tumpul sehingga makanan yang
merangsang lebih dicari.

c. Cara mengatasi Tidak mengganggu selama gizi ibu hamil tercukupi Kecuali makanan
yang membahayakan ibu dan janin

4.Nocturia

a. Terjadi pada trimester I dan III.

b. Penyebab: tekanan uterus pada kandung kemih, air, dan sodium tertahan dalam
tungkai bawah selama siang hari dan pada malam hari terdapat aliran balik vena yang
meningkat sehingga terjadi peningkatan jumlah output air seni.

c. Cara mengatasi penjelasan sesuai sebab, segera kosongkan kandung kemih bila terasa
penuh, perbanyak minum siang hari dan batasi minum pada malam hari, batasi minum
bahan diuretika alamiah (kopi, teh, cola), jelaskan tentang tanda-tanda infeksi saluran
kemih, dan posisi miring ke kiri.

5.Hyperemesis Gravidarum

a. Terjadi antara minggu 5 sampai 12 bisa terjadi lebih awal 2-3 minggu setelah hari
pertama menstruasi terakhir.

b. Penyebab: belum pasti diketahui, mungkin karena peningkatan kadar HCG, estrogen,
progesteron, dan relaksasi otot-otot halus.

c. Cara mengatasi hindari faktor penyebab, seperti makanan yang berbau menyengat dan
berminyak. Makan biskuit atau kue kering sebelum bangun dari tempat tidur pada
pagi hari, makan sedikit tapi sering, hindari menggosok gigi segera setelah makan dan
minum teh herbal, dan istirahat sesuai kebutuhan dengan cara mengangkat kaki dan
kepala agak ditinggikan.

6.Chloasma Gravidarum

a. Terjadi pada trimester Ii.


b. Penyebab adanya kecenderungan genetis, peningkatan hormon estrogen, dan mungkin
progesteron

c. Cara meringankan hindari sinar matahari yang berlebihan dan gunakan bahan
pelindung kulit non alergis.

7 Striae Gravidarum

a. Terjadi pada bulan ke 6-7.

b. Penyebab: tidak jelas, bisa timbul karena perubahan hormon, dan peregangan pada
daerah abdomen. Mungkin juga berkaitan dengan ekskresi kortikosteroid.

c. Cara mengatasi : gunakan pakaian yang menopang payudara dan abdomen dan
gunakan emollien topical atau antipruritik jika ada Indikasinya.

8.Hemorrhoid

a. Terjadi pada trimester II dan III.

b. Penyebab: konstipasi, tekanan dari uterus terhadap vena Hemoroida, dan dukungan
yang tidak memadai pada vena haemorrhoid di area annorektal.

c. Cara mengatasi : hindari konstipasi dengan makan makanan berserat dan banyak
minum air putih, gunakan kompres es atau hangat, jika perlu dengan perlahan
masukkan kembali ke dalam rektum.

9.Konstipasi

a. Terjadi pada trimester II dan Ill.

b. Penyebab peningkatan kadar progesteron yang menyebabkan peristaltik usus lambat,


penurunan motilitas sebagai akibat dari relaksasi otot-otot halus, tekanan uterus yang
membesar pada usus, dan konsumsi zat besi.

c. Cara mengatasi mengonsumsi makanan yang mengandung serat, banyak minum air
putih, istirahat yang cukup, dan lakukan senam hamil.

10.Hiperventilasi (Sesak Nafas)

a. Terjadi pada trimester II dan III.

b. Penyebab: uterus yang semakin membesar dan menekan diafragma


c. cara mengatasi: anjurkan secara periodik berdiri dengan merentangkan lengan di atas
kepala dan menarik nafas panjang serta tidur dengan bantal ditinggikan.

11.Nyeri Ligamentum Rotundum

a. Terjadi pada trimester II dan III.

b. Penyebab: hipertropi dan peregangan ligamentum selama kehamilan, tekanan dari


uterus pada ligamentum.

c. Cara mengatasi: mandi air hangat, topang uterus dengan bantal di bawahnya, dan
sebuah bantal di antara lutut pada waktu berbaring miring.

12.Pusing/ Sakit Kepala

a. Terjadi pada trimester II dan II.

b. Penyebab hipertensi postural yang berhubungan dengan perubahan perubahan


hemodinamis, kadang dihubungkan dengan hipoglikemia.

c. Cara mengatasi bangun secara perlahan dari posisi istirahat, hindari berdiri terlalu –
lama dalam lingkungan yang sumpek, dan hindari berbaring dengan posisi terlentang.
Komplikasi: preeklamsia berat.

13.Varises Pada Kaki Dan Vulva

a. Terjadi Pada Trimester II Dan 11.


b. Penyebab: Kongesti Vena , Kerapuhan Jaringan Elastic Yang Diakibatkan Oleh
Esterogen, Dan Faktor Herediter.
c. Cara Mengatasi : Tinggikan Kaki Sewaktu Berbaring Atau Duduk, Jaga Supaya Posisi
Kaki Jangan Bersilangan, Dan Hindari Duduk Dan Berdiri Terlalu Tama Dan Tidur
Dengan Posisi Miring Ke Kiri.

14.Gusi Berdarah

a. Terjadi Pada Trimester Il.


b. Penyebab: Peningkatan Hormon Estrogen Yang Meningkatkan Aliran Darah Ke
Rongga Mulut, Dan Percepatan Laju Pergantian Sel-Sel Pelapis Epithelial Gusi, Dan
Karena Terjadi Peningkatan Vaskularisasi Gusi.
c. Cara Mengatasi Berkumur Dengan Air Hangat Atau Air Garam, Periksakan Gigi
Secara Teratur Serta Menjaga Kebersihan Mulut Dan Ggi.
15.Insomnia

a. Terjadi Akibat Ketidaknyamanan Karena Pembesaran Uterus, Rasa Sesak, Nocturia,


Kongesti Hidung, Dan Dyspnea.
b. Cara Mengatasi Gunakan Teknik Relaksasi, Sebelum Tidur Mandi Dengan Air
Hangat, Minum Minuman Hangat, Dan Melakukan Aktivitas Yang Dapat
Menimbulkan Rasa Ngantuk.

16.Kram Pada Kaki

a. Terjadi Akibat Ketidakseimbangan Kadar Kalsium Dan Fosfor Dalam Tubuh,


Sirkulasi Darah Yang Kurang Ke Bagian Tungkai Bawah Serta Adanya Tekanan Dari
Uterus Pada Syaraf.
b. Cara Mengatasi: Gunakan Terapi Alat Penghangat Untuk Otot.

17.Sakit Punggung

a. Terjadi Akibat Adanya Spasme Pada Otot Karena Ada Tekanan Pada Akar Syaraf,
Peningkatan Ukuran Mammae, Dan Kurvatur Dari Vetebra Lumbosacral Yang
Meningkat Saat Uterus Membesar.
b. Cara Mengatasi: Lakukan Body Mekanik Yang Baik, Seperti :
1) Berjongkok Dan Bukan Membungkuk Saat Mengangkat Benda, Supaya Yang
Menahan Tegangan Dan Beban Bukan Punggung.
2) Lebarkan Kaki Dan Letakkan Satu Kaki Sedikit Di Depan Kaki Lain Pada
Waktu Membungkuk Agar Terdapat Dasar Yang Luas Untuk Keseimbangan
Pada Waktu Bangkit Dari Jongkok.
3) Gunakan BH Yang Menopang.

18.Oedema Dependen .

a. Penyebab Peningkatan Kadar Sodium, Tekanan Dari Pembesaran Uterus Pada Pelviks
Saat Duduk, Dan Vena Cava Inferior Ketika Berbaring.
b. Cara Meringankan: Hindari Posisi Tidur Terlentang, Hindari Berdiri Dalam Jangka
Waktu Yang Lama, Tinggikan Kaki Dan Tidur Miring Pada Saat Tidur, Hindari
Pemakaian Kaos Kaki Ketat, Dan Lakukan Senam.
c. Komplikasi Bila Terjadi Edema Pada Wajah Dan Tangan Disertai Proteinuria
Kemungkinan Terjadi Preeklamsia.
7.7. KUNJUNGAN ULANG KEHAMILAN

Kunjungan Ulang Adalah Setiap Kali Kunjungan Antenatal Yang Dilakukan Setelah
Kunjungan Antenatal Yang Pertama. Kunjungan Antenatal Minimal 4 Kali Selama
Kehamilan, Jadwal Kunjungan Ulang Sebaiknya:

1. Sampai Dengan 28 Minggu Usia Kehamilan, Setiap 4 Minggu.


2. Antara 28-36 Minggu Usia Kehamilan, Setiap 4minggu.
3. Antara 36 Minggu Sampai Kelahiran, Setiap 2 Minggu.

Pelayanan Minimal Yang Dilakukan Bidan Dalam Melakukan Kunjungan Ulang


Adalah Dengan "14T", Yaitu :

1. Timbang Berat Badan


2. Ukur Tekanan Darah.
3. Ukur Tfum
4. Pemberian Tablet Fe.
5. Pemberian Imunisasi TT.
6. Pemeriksaan HB.
7. Pemeriksaan VDRL.
8. Perawatan, Senam, Dan Pijit Tekan Payudara.
9. Senam Hamil.
10. Temu Wicara Dalam Persiapan Rujukan.
11. Pemeriksaan Protein Urin Aras Indikasi.
12. Pemeriksaan Reduksi Urin Atas Indikasi.
13. Pemberian Terapi Kapsul Yod Um Utuk Daerah Endermis Gondok.
14. Permberian Terapi Kapsul Anti Malaria Untuk Daerah Endermis Malaria.

8. TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN

8.1. TANDA BAHAYA DINI KEHAMILAN MUDA

Tanda-tanda bahaya yang perlu diwaspadai dalam kehamilan muda antara lain:

1. Perdarahan pervaginam.

2. Hipertensi gravidarum.

3. Nyeri perut bagian bawah.


8.1.1. PERDARAHAN PERVAGINAM

A.Abortus Imminens

Abortus imminens adalah peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus pada kehamilan
sebelum 20 minggu, hasil konsepsi masih di dalam uterus, dan tanpa adanya dilatasi serviks.
Diagnosis abortus imminens ditentukan bila pada wanita hamil terjadi perdarahan melalui
ostium uteri eksternum, disertai mules-mules sedikit atau tidak sama sekali, besarnya uterus
sesuai dengan usia kehamilan, serviks belum membuka, dan tes kehamilan positif.

B.Kehamilan Ektopik Terganggu

Kehamilan ektopik terjadi bila ovum yang telah dibuahi berimplantasi dan tumbuh di
luar kavum uteri. Nyeri merupakan keluhan utama pada kehami an ektopk terganggu.
Kehamilan ektopk terganggu sangat bervariasi, dari yang klasik dengan gejaa perdarahan
mendadak dalam rongga perut dan ditandai oleh abdomen akut sampai gejala samar-samar,
sehingga sulit membuat diagnosis.

C.Abortus Komplet

Pada abortus komplet semua hasil konsepsi sudah keluar, ditemukan perdarahan
sedikit, ostium uteri telah menutup, dan uterus sudah muiai mengecil. Diagnosis dapat
dipermudah bila hasil konsepsi yang telah keluar dapat diperiksa apakah sudah keluar semua
dengan lengkap.

D.Abortus Insipiens

Abortus insipiens adalah peristiwa perdarahan" uterus pada kehamilan sebelum 20


minggu dengan adanya dilatasi serviks uteri yang meningkat, tetapi hasil konsepsi masih
dalam uterus. Rasa mules lebih sering dan kuat, perdarahan bertambah.

E.Abortus Inkomplet

Abortus inkomplet adalah pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan


sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa tertinggal di dalam uterus. Pada pemeriksaan
vagina, kanalis servikalis terbuka dan jaringan dapat diraba dalam kavum uteri atau kadang-
kadang sudah menonjol dari Ostium uteri eksternum. Perdarahan yang terjadi pada abortus
inkomplet dapat banyak sekali, sehingga dapat menyebabkan syok dan perdarahan tidak akan
berhenti sebelum sisa hasil konsepsi dikeluarkan.
F.Abortus Mola

Mola hidatidosa adalah suatu kehamilan yang berkembang tanpa janin dan ditemukan
jar ngan seperti buah anggur. Seca a makroskop k, motla hidat dosa mudah di enal yatu
berupa gelembung-gelembung putih. tembus pandang, berisi cairan jernih, dengan ukuran
bervariasi dari beberapa milimeter sampai 1 atau 2 sentimeter

8.1.2 HIPERTENSI GRAVIDARUM

Biasanya terjadi hipertensi kronik, dimana hipertensi ini menetap oleh sebab apapun.
Biasanya ditemukan pada kehamilan kurang dari 20 minggu. Gejala yang biasanya timbul
adalah nyeri kepala, gangguan penglihatan, dan tekanan diastole kurang dari 90 mmHg.

8.1.3. NYERI PERUT BAGIAN BAWAH

Nyeri perut pada kehamilan kurang dari 22 minggu biasanya merupakan gejala utama
pada kehamilan ektopik atau abortus. Selain itu juga diagnosis banding nyeri perut pada
kehamilan muda antara lain: kista Ovarium, apendisitis, sistisis, dan pielonefritis akut.

8.2. TANDA BAHAYA DINI KEHAMILAN LANJUT

82.1. PERDARAHAN PERVAGINAM

Perdarahan pada kehamilan lanjut adalah perdarahan pada trimester terakhir dalam
kehamilan sampai bayi dilahirkan. Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang tidak normal
adalah merah, banyak, dan kadang-kadang disertai nyeri. jenis perdarahannya dapat berupa :

1) Plasenta previa: plasenta yang berimplantasi rendah sehingga menutupi sebagian/


seluruh ostium uteri Internum. Gejala yang terpenting adalah perdarahan tanpa rasa
nyeri, bisa tiba-tiba dan kapan aja serta darah berwarna merah segar.
2) plasenta lepasnya plasenta sebelum waktunya dan perdarahan disertai rasa nyeri,
darah berwarna merah kehitaman, dan menggumpal.
3) pembekuan darah koagulopati dapat menjad penyebab Gan ak bat perdarahan yang
hebat.

8.2.2. SAKIT KEPALA YANG HEBAT

Sakit kepala seringkali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan.


Saka kepala yang abnormal adalah yang bersifat hebat, menetap, dan tdak tilang nka
dustirahatkan Oa sakt kepala hebat dan Gisertm dengan pandangan kabur, mungkin adanya
gejala pada preeklampsia.

8.2.3. PENGLIHATAN KABUR

Pengaruh hormonal bisa mengacaukan pandangan ibu hamil. Masalah visual yang
mengindikasikan keadaan yang mengancam adalah yang bersifat mendadak, misainya
pandangan kabur dan berbayang/ double vision. Perubahan visual Ini mungkin terjadi disertai
dengan sakit kepala yang hebat arau mungkin tanda preeklampsia.

8.24. BENGKAK WAJAH DAN JARI-JARI TANGAN

Bengkak merupakan masalah yang serius apabila muncul pada muka, tangan, dan
tidak hilang setelah beristirahat serta disertai dengan keluhan fisik tainnya. Hal tersebut
mungkin merupakan tanda tanda adanya anemia, gagal jantung atau preeklampsia,

8.2.5. KELUAR CAIRAN PERVAGINAM

Keluarnya cairan pervaginam pada trimester 3 menjadi tidak normal jika:

A. Keluarnya cairan berupa air-air pada tnmester 3.

B. Ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung.

8.2.6. GERAKAN JANIN TIDAK TERASA

Secara normal ibu merasakan adanya gerakan janin pada bulan ke-5 atau bulan ke-6
usia kehamilan, namun pada beberapa ibu mungkin merasakan gerakan janin lebih awal. Jika
bayi tidur gerakannya akan melemah. Gerakan janin terasa sekali pada saat ibu beristirahat,
makan, minum, dan berbaring. Biasanya bayi bergerak paling sedikit 3 kali dalam 3 pertode.
Apabila gerakan janin dirasakan berkurang, anjurkan Ibu untuk konsultasi ke tenaga
kesehatan.

8.2.7. NYERI ABDOMEN YANG HEBAT

Nyeri abdomen yang berhubungan dengan persalinan normal adalah normal. Nyeri
abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah
yang hebat, menetap, dan tidak Iilang setelah beristirahat.
9.KUNJUNGAN KEHAMILAN

9.1. ASUHAN KEHAMILAN KUNJUNGAN AWAL

Jika seorang wanita datang ke bidan untuk memeriksakan diri, karena Merasa dirinya
hamil, maka tugas bidan yang pertama ialah menentukan Apakah ia benar-benar hamil. Jika
kehamilan tersebut masih muda, Kadang sulit untuk memberikan kepastian karena rahim
belum teraba dari Luar kecuali dengan memeriksa tanda pasti kehamilan lainnya, yang dapat
Membantu bidan dalam menentukan kepastian kehamilannya. Pada Kehamilan lanjut
misalnya 5 bulan, maka umumnya bidan lebih mudah Menentukan kehamilan kliennya.
Selain menentukan kehamilan dengan Pemeriksaan, bidan harus mendapatkan informasi
mengenai keadaan Kehamilan, keadaan jalan lahir, dan kesehatan ibu. Cara pemeriksaan
Yang dilakukan pada kunjungan awal terbagi dalam anamnesis (tanya Jawab), pemeriksaan
fisik, pemeriksaan laboratorium, dan pemeriksaan Tambahan serta intervensi dari hasil
pemeriksaan.
1.Anamnesis
Pemeriksaan kehamilan dengan anamnesis adalah suatu proses Pengumpulan data
langsung yang disampaikan oleh klien atau ibu Hamil kepada bidan. Data yang harus
ditanyakan adalah:
a. Nama. Umur, Pekerjaan. Agama, Suku Bangsa, Pendidikan, dan Alamat (ibu
hamil dan suami).

Dengan maksud untuk mengidentifikasi mengenal klien dan Menentukan status sosial
ekonominya yang harus kita ketahui untuk Menentukan anjuran/ jenis pengobatan yang akan
diberikan. Dari Umur ibu, bidan dapat menentukan prognosis kehamilan dimana bila Umur
ibu terlalu muda atau terlalu lanjut dapat menimbulkan risiko Pada kehamilan dan
persalinannya.

b. Apa yang Diderita atau keluhan Utama


Apakah penderita datang untuk pemeriksaan kehamilan atau ada Pengaduan pengaduan lain
yang penting
c. Tentang Haid

Mengenai:

1) Menarche.
2) Haid teratur atau tidak serta pola siklusnya.
3) Lamanya haid.
4) Banyaknya darah.
5) Sifat darah (cair/ berbeku-beku).
6) Warna dan bau.
7) Ada nyeri haid atau tidak.
8) Haid terakhir (HPHT = Hari Pertama Haid Terakhir).

Dengan maksud :

a. Untuk mengetahui fungsi alat kandungan.


b. Untuk mengetahui usia kehamilan.
c. Untuk menghitung tanggal persalinan.
d. Kemungkinan lain yang mungkin terjadi dari pola haid.

d. Tentang Perkawinan

Mengenai:

1. Menikah atau tidak.


2. Berapa kali menikah.
3. Berapa lama menikah.

Dengan maksud: untuk mengetahui penerimaan ibu, suami, dan Keluarga atas informasi
kehamilannya. Misalnya, suami istri sudah lama Menikah dan baru kali ini hamil, tentu nilai
kehamilan alcan semakin Besar, dan sangat diharapkan oleh bu dan keluarga.

e. Tentang Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu

1)Kehamilan: adakah gangguan seperti perdarahan, hiperemesis Gravidarum, toxemia


gravidarum, dan lain-lain.

2)Persalinan: apakah spontan atau buatan, aterm atau prematur atau Postmatur, perdarahan,
penolong, lama persalinan, adakah penyakit Selama kehamilan, dan lain-lain.

3)Nifas: bagaimana proses laktasi dan adakah panas atau perdarahan.

4)Anak: jenis kelamin, hidup/ tidak, kalau meninggal umur berapa, Sebab meninggal, dan
berat badan lahir. Dengan maksud: supaya dapat menentukan prognosis persalinan dan
Pimpinan persalinan, karena jalannya persalinan yang lalu adalah hasil Ujian-ujian dari
segala faktor yang mempengaruhi persalinan.
f. Tentang Kehamilan Sekarang

Mengenai: pergerakan janin dan ketidaknyamanan yang dialami oleh Ibu hamil. Dengan
maksud: sebagai bahan pertimbangan bagi bidan dalam Memberikan pengobatan

g. Tentang Riwayat Kesehatan

Mengenai penyakit yang pernah dan sedang diderita, penyakit Keturunan serta perilaku
kesehatan ibu selama hamil yang mengganggu Kesehatan ibu dan janin merokok, jamu,
alkohol, dan lain-lain). Dengan maksud sebagai sumber bidan dalam melakukan konseling
Mengenai kesehatan ibu dan janin.

h. Tentang Riwayat Sosial dan Keluarga

Mengenai penerimaan keluarga terhadap kehamilannya, kepercayaan Yang berhubungan


dengan kehamilan, dan persalinan serta anggota Keluarga yang tinggal dengan ibu Dengan
maksud sebagai sumber bidan dalam melakukan konseling Mengenai kesehatan ibu dan janin
yang berhubungan dengan faktor Histologis casos

2.Pemeriksaan Fisik (Pemeriksaan Awal)

1.Pemeriksaan Umum

Mengenai: bagaimana keadaan umum klien, kesadaran, apakah Terlihat pucat, oedem, atau
ikterus.

Fungsi: untuk mengetahui kondisi ibu hamil secara umum.

2.Pemeriksaan Tanda Vital

Mengenai: pemeriksaan tekanan darah, nadi, suhu, dan pernafasan.

Fungsi: untuk mengetahui adanya suatu keadaan yang dapat Memperburuk kehamilan ibu.

3.Pemeriksaan Berat Badan dan Tinggi Badan

Mengenai: pengukuran berat badan dan tinggi badan. Yang penting Dalam menimbang berat
badan adalah memperhatikan perubahan Berat badan setiap kali ibu memeriksakan diri.
Fungsi: untuk mengetahui status gizi ibu hamil, kemungkinan adanya Keadaan panggul
sempit yang dapat mengganggu proses persalinan, Dan mengetahui apakah ada penimbunan
(retensi) air yang berlebih Atau tidak
4.Pemeriksaan Fisik secara Head to Toe

Mengenai: pemeriksaan secara sistematis dari ujung rambut sampai Ujung kaki, meliputi:

1) Rambut, 8) Telinga,
2) Muka, 9) Leher,
3) Konjungtiva, 10)Dada, meliputi payudara,
4) Sklera, 11)Abdomen
5) Pupil, 12)Ekstremitas atas dan bawah, serta
6) Hidung, 13)Punggung dan pinggang.
7) Mulut.

8) Fungsi: untuk mengetahui keadaan fisik ibu secara keseluruhan dalam


Mempersiapkan persalinan.

5.Refleks

Mengenai: refleks lutut.

Fungsi: untuk melihat adanya hypovitamin 81 dan penyakit urat syaraf.

6.Pemeriksaan Kebidanan

A. perkusi

Tidak begitu banyak artinya, kecuali bila ada sesuatu indikasi.

B. Palpasi

Ibu hamil diminta berbaring telentang, kepala dan bahu sedikit lebih tinggi dengan
memakai bantal. Pemeriksa berdiri di sebelah kanan ibu hamil. Paipasi dilakukan untuk
menentukan:

a)Besar dan konsistensi rahim, '

b)Bagian-bagian janin, letak, presentasi,

c) Gerakan janin

d)Kontraksi rahim Braxton-Hicks dan his.


Menurut Leopold, palpasi terdiri dari empat langkah, yaitu:

a)Leopold I: bidan menghadap ke arah muka ibu hamil. Berfungsi untuk menentukan tinggi
fundus uteri dan bagian janin dalam fundus serta konsistensi uterus.

b)Leopold lI: bidan memeriksa batas samping rahim kanan-kiri. Berfungsi untuk menentukan
letak punggung janin dan pada letak lintang, menentukan dimana kepala janin.

C)Leopold III bidan memeriksa bagian terbawah janin. Berfungsi untuk mengetahui apakah
bagian terbawah tersebut sudah masuk atau masih goyang.

d)Leopold IV. bidan menghadap ke arah kaki ibu hamil. Berfungsi untuk menentukan bagian
terbawah janin apa dan berapa jauh sudah masuk pintu atas panggul.

C. Auskultasi

Digunakan stetoskop monora (steroskop obstetrks) untuk mendengarkan denyut


jantung janin(djj )

3.PEMERIKSAAN LABORATORIUM DAN PEMERIKSAAN TAMBAHAN

Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan adalah pemeriksaan pada urin, darah, dan
bila perlu pada feses ibu serta pemeriksaan TORCH (Toxoplasma, Rubella, Cytomegalo
virus, dan Herpes simptex virus).

1.Pemeriksaan Urin

Banyak tes yang dapat dipakai, tetapi yang paling populer adalah tes inhibisi
koagulasi. Tes ini bertujuan mendeteksi adanya MCG dalam urin. Kepekaan tes ini sangat
bervariasi antara 500 sampai 1000 mU/ mi urin. Dasar tes ini adalah inhibisi (hambatan)
koagulasi oleh anti HCG. Selain itu, bisa juga diperiksa glukosa, zat putih telur, dan sedimen.
Adanya glukosa daiam urin ibu hamil harus dianggap sebagai gejala penyakit diabetes
kecuali kalau kita dapat membuktikan bahwa haihal iain yang menyebabkannya. Zat putih
telur positif dalam air kencing pada nefritis, toxaernia gravidarum, dan radang dari saluran
kencing.

2.Pemeriksaan Darah

Pada kunjungan pertama diperiksa kadar haemogiobin darah, hematokrit, dan hitung
leukosit. Bila perlu, dilakukan pemeriksaan golongan darah dan faktor Rhesus untuk
menentukan jenis golongan darah dan Rhesus supaya kita cepat dapat mencarikan darah yang
Cocok bila terjadi kompl kasi pada kehamilan dan persalinan yang memerlukan transfusi
darah.

3.Pemeriksaan Feses

Feses diperiksa atas telur-telur cacing.

4.Pemeriksaan Tambahan

Pemeriksaan tambahan tidak di lakukan secara rutin pada tiap pasi en terapi
tergantung pada keadaan klie n Yang di makasud dengan pemeriksaan tambahan, msalnya
pemeriksaan rontgen/uterrasound pemeriksan bilogis ,amnioskopi,amniocintese, dn
pemeriksaan Sitologis

4.INTERVENSI DARI HASIL PEMERIKSAAN

Setelah seorang bidan melakukan anamnesis dan pemeriksaan baik secara fisik
maupun pemeriksaan laboratorium, bidan melakukan langkah-langkah tindakan sebagai
berikut:

a. Menentukan normal tidaknya kondisi kehamilan dari data yang diperoleh.

b. Membedakan antara ketidaknyaman yang umum dialami pada saat hamil dan
komplikasi yang mungkin terjadi.

c. Mengidentifikasi tanda dan gejala penyimpangan yang mungkin dari kondisi normal
atau komplikasi.

d. Penentuan kebutuhan untuk melakukan tes laboratorium atau tes penunjang lain untuk
menyingkirkan, menginformasi, atau membedakan antara berbagai komplikasi yang
mungkin timbul.

e. Penentuan kebutuhan untuk melakukan konsultasi dengan dokter. f.Penentuan untuk


mengatasi ketidaknyamanan.

f. Penentuan kebutuhan untuk me batkan orang terdekat Ia n untuk lebih aktif dalam
perencanaan perawatan.

g. Penjadwalan kunjungan ulang berikutnya.

h. Penentuan pendekatan untuk menyediakan perawatan antepartum.


9.2 ASUHAN KEHAMILAN KUNJUNGAN ULANG

Kunjungan ulang adalah kunjungan selama hamil yang dilakukan setelah kunjungan
kehamilan pertama sampai memasuki persalinan. Tujuan kunjungan ulang:

1.Melakukan deteksi dini komplikasi kehamilan,

2.Mempersiapkan kelahiran dan kemungkinan kegawatdaruratan, "

3.Pemeriksaan fisik yang terfokus.

a.Mengevaluasi Penemuan Masalah

Sebelum melakukan pemeriksaan, seorang bidan hendaknya meninjau data pasien


pada kunjungan awal untuk mendapatkan informasi mengenai :

1)Biodata ibu.

2)Usia kehamilan.

3)Riwayat obstetri.

4)Riwayat perawatan medis.

5)Riwayat kehamilan.

6)Riwayat keluarga.

7)Hasil pemeriksaan fisik awal.

8) Pemenksaan panggul awal.

9)pemeriksaan laboratorium.

Dengan temuan temuan data di atas dapat d simpulkan, apakah ada masalah pada
kunjungan sebelumnya, jenis penanganan, jenis pengobatan, hasil pemeriksaan laboratorium
normal atau tidak serta perlu atau tidaknya pemeriksaan lanjutan pada kunjungan berikutnya,
sehingga bidan dapat menemukan masalah per soalan dan aspek khusus yang berhubungan
dengan ibu hamil tersebut.

b.Pemeriksaan pada Kunjungan Ulang

Riwayat dasar kunjungan ulang dibuat untuk mendeteksi setiap gejala atau indikasi
keluhan atau ketidaknyamanan yang mungkin dialami ibu hamil saat kunjungan kehamilan
sebelumnya. Pada kunjungan ulang yang perlu bidan kaji adalah informasi mengenai:
1)Gerakan janin.

2)Tanda bahaya kehamilan.

3)Ketidaknyamanan yang dialami.

4)Kekhawatiran yang mungkin dialami.

Pada kunjungan ulang yang perlu dinilai pada pemeriksaan fisik adalah :

1)Keadaan janin, dengan melakukan pemeriksaan leopold.

2)Gerakan janin, normalnya dalam waktu 12 jam gerakan janin minimal 10 kali.

3)Keadaan ibu, dengan melakukan pemeriksaan tanda tanda vital.

4)Pemeriksaan laboratorium, dengan melakukan pemeriksaan darah dan urin,

b.Pemeriksaan pada Kunjungan Ulang

Riwayat dasar kunjungan ulang dibuat untuk mendeteksi setiap gejala atau indikasi
keluhan atau ketidaknyamanan yang mungkin dialami ibu hamil saat kunjungan kehamilan
sebelumnya. Pada kunjungan ulang yang perlu bidan kaji adalah informasi mengenai:

4) Gerakan janin.
5) Tanda bahaya kehamilan.
6) Ketidaknyamanan yang dialami.
7) Kekhawatiran yang mungkin dialami.

Pada kunjungan ulang yang perlu dinilai pada pemeriksaan fisik adalah :

1. Keadaan janin, dengan melakukan pemeriksaan leopold.


2. Gerakan janin, normalnya dalam waktu 12 jam gerakan janin minimal 10 kali.
3. Keadaan ibu, dengan melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital.
4. Pemeriksaan laboratorium, dengan melakukan pemeriksaan darah dan urin.

c.intervensi dari Hasil Pemeriksaan

Setelah seorang bidan melakukan anamnesis dan pemeriksaan, baik secara fisik
maupun laboratorium, selanjutnya bidan melakukan ,langkah-langkah tindakan sebagai
berikut:
1) Melakukan interpretasi data dasar, yaitu mencakup: menentukan keadaan normai,
membedakan antara ketidaknyamanan yang biasa saat kehamilan dan kemungkinan
komplikasi serta melakukan identifikasi tanda dan gejala kemungkinan komplikasi.

2) Menentukan antisipasi terhadap masalah yang mungkin muncul dari data yang telah
diinterpretasikan untuk mengembangkan rencana asuhan secara menyeluruh.

3) Melakukan evaluasi terhadap komplikasi yang perlu segera dilakukan untuk


menentukan tindakan kolaborasi.

4) Menentukan rencana asuhan yang akan diberikan secara menyeluruh, meliputi:

a) Kebutuhan pemeriksaan laboratorium.


b) Kebutuhan konsultasi dengan dokter.
c) Kebutuhan evaluasi diet.
d) Kebutuhan pendidikan kesehatan.
e) untuk mengurangi ketidaknyamanan selama hamil.
f) pengobatan.
g) Kebutuhan konsu tasi ke inst tusi lain.
h) Kebutuhan konseling.
i) Menjadwalkan kun ungan ulang/ kunjungan berikutnya.

10. PENDOKUMENTASIAN

Dokumentasi kebidanan adalah suatu sistem pencatatan dan pelaporan informasi


tentang kondisi dan perkembangan kesehatan pasien dan semua kegiatan yang dilakukan oleh
bidan. Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara benar, jelas, singkat, dan logis dalam
suatu metode pendokumentasian. Pendokumentasian yang benar adalah pendokumentasian
yang dapat mengkomunikasikan kepada orang lain mengenai asuhan yang telah dilakukan
dan yang akan dilakukan pada seorang kiien, yang di dalamnya tersirat proses berfikir yang
sistematis seorang bidari dalam menghadapi seorang klien sesuai langkah-langkah dalam
proses manajemen kebidanan.

10.1. MODEL PENDOKUMENTASIAN

Ada beberapa model pendokumentasian, yaitu :


1. Modei SOR (Source Oriented Record) Model ini menempatkan catatan atas dasar
disiplin orang atau sumber yang mengelola pencatatan.
2. Model orientasi masalah (POR/ Problem Orientasi Record) Berisi dokumen
masalah pasien dan intervensi pemecahannya
3. Charting by Exception (CBE) Pada model ini, dokumentasi hanya mencatat secara
naratif hasil atau penemuan yang menyimpang dari keadaan normal atau standar,
4. Kardeks
Merupakan pendokumentasian tradisional dipergunakan di berbagai sumber mengenai
nformasi pasien yang d susun da am suatu buku.

5. Komputerisasi

Pada era modern, bidan dituntut untuk menggunakan komputer


dalam pencatatan dan pelaporan d bdang kesehatan te masuk dalam pe ayanan
kebidanan.

10.2. PRINSIP POKOK DOKUMENTASI

Menurut potter dan Perry dalam Nur Salam (2001), prinsip penulisan dokumentasi, yaitu:

1. jangan menghapus dengan tip-ex atau mencoret tulisan yang salah. Cara yang benar
adalah dengan membuat satu garis pada tulisan yang salah, tulis kata “salah” lalu
diberi paraf kemudian tulis catatan yang benar,
2. jangan menulis komentar yang bersifat mengkritik klien ataupun tenaga kesehatan
lain. Tulislah hanya uraian obyektif perilaku klien dan tindakan yang dilakukan oleh
tenaga kesehatan.
3. Koreksi kesalahan sesegera mungkin.
4. Catat hanya fakta. Catatan harus akurat dan reliabel.
5. Jangan biarkan pada catatan akhir bidan kosong.
6. Semua catatan harus dapat dibaca, ditulis dengan tinta dan menggunakan bahasa yang
lugas.
7. Catat hanya untuk diri sendiri karena bidan bertangung jawab dan bertanggung gugat
atas Informasi yang ditulisnya.
8. Hindari penulisan yang bersifat umum. Tulisan harus lengkap, singkat, padat, dan
obyektif.
9. Mulailah mencatat dokumentasi dengar waktu dan diakhiri Gengan tanda tangan.
Sedangkan prinsip-prinsip dokumentasi menurut Allen (1998), yaitu:

1. Tersedia format untuk dokumentasi,


2. Dokumentasi dilakukan oleh orang yang melakukan tindakan atau mengobservasi
langsung,
3. Dokumentasi d buat segera setelah melakukan tindakan,
4. Catatan dibuat kronologis,
5. singkatan di aku an secara umum,
6. Mencantumkan tanggal, waktu, tanda tangan, dan inusial penulis,
7. Dokumentasi akurat, benar, komplit, je as, dapat d baca, dan ditul s dengan tinta,
8. Tidak dibenarkan mengapus tulisan pada catatan menggunakan tipex penghapus tinta
atau bahan lainya

10.3. ASPEK LEGAL DOKUMENTASI

Dokumentasi dapat dimanfaatkan dalam suatu pengadilan, apabila ada masalah secara
hukum. Tetapi pada kasus dan keadaan tertentu, pasien boleh mengajukan keberatannya
untuk menggunakan catatan tersebut dalam pengadilan sehubungan dengan haknya akan
jaminan kerahasiaan data.

Teknik pencatatan agar sebuah dokumen pelayanan kesehatan memenuhi aspek


hukum, menurut Lyer dan Camp (200S), antara lain:

1. Mendokumentasikan secara detail informasi penting yang bersifat klinis.


2. Menandatangani setiap kali menuliskan atau memasukkan data.
3. harus jelas dan rapi.
4. Gunakan ejaan dan kata baku serta tata bahasa medis yang tepat dan umum.
5. Gunakan alat tulis yang terlihat jelas, seperti tinta.
6. singkatan resmi dalam pendokumentasian.
7. pencatatan dengan grafik untuk mencatat tanda vital, memudahkan pemantauan setiap
saat dari perkembangan kesehatan pasien.
8. Catat nama pasien di setiap halaman, bertujuan untuk mencegah terselipnya halaman
yang salah ke dalam catatan pasien.
9. ketika mencatat status pasien dengan HIV/ AIDS.
10. Hindari menerima instruksi verbal dari dokter melalui telepon kecuali dalam kondisi
darurat.
11. apabila ditemukan instruksi yang tidak tepat.
12. Dokumentasi terhadap tindakan atau obat yang tidak diberikan.
13. Catat informasi secara lengkap tentang obat yang di berikan
14. keadaan alergi obat atau makanan.
15. Catat darah atau tempat pemberian injeksi.
16. Catat hasil laboratorium yang abnormal

Anda mungkin juga menyukai