Anda di halaman 1dari 23

Farmakodinamik

Aminoglikosida

Nama : Hafifa Nuryana


Nim : P00324220011
Aminoglikosida??

Aminoglikosida adalah obat antibakteri yang


paling banyak digunakan. Obat golongan ini
muncul melalui pengenalan Streptomisin, telah
ada sejak 1940-an. Meskipun resistensi bakteri
terus meningkat, obat ini tetap merupakan kelas
antibakteri yang penting.

You can delete this slide when you’re done editing the presentation.
Aminoglikosida digunakan untuk mengobati
berbagai macam infeksi bakteri – paling efektif
melawan infeksi aerobik, Gram-negatif (termasuk
Pseudomonas aeruginosa). Golongan obat ini
umumnya tidak efektif melawan Streptococci dan
bakteri anaerob.
Aminoglikosida sering digunakan
untuk mengobati infeksi serius seperti:

• Infeksi intra-abdomen
• Keracunan darah
• Infeksi saluran kemih yang rumit
• Infeksi saluran pernapasan yang
didapat di rumah sakit
Aminoglikosida adalah penghambat
sintesis protein. Aminoglikosida memasuki sel
bakteri melalui sistem transportasi yang
bergantung pada oksigen. Sistem transpor ini
tidak terdapat pada bakteri anaerobik atau
Streptokokus – artinya mereka memiliki
resistensi intrinsik terhadap obat-obatan ini.

Namun, bakteri Gram-negatif aerob


memiliki sistem transpor ini. Ketika
aminoglikosida memasuki sel bakteri yang
rentan, mereka mengikat secara permanen
ribosom bakteri – menghambat sintesis
protein.
Contoh Obat
Golongan
Aminoglikosida
Streptomycin Kanamycin
Neomycin Gentamisin
● Farmakokinetik Aminoglikosida
digunakan untuk berbagai infeksi
bakteri yang paling efektif melawan
infeksi aerob gram negatif termasuk
pseudomonas, aeruginosa.
Farmakokinetik

Karena bersifat polar maka


absorpsi ini terjadi di gastrointestinal
Absorpsi (saluran cerna ). Obat golongan ini tidak
di berikan secara oral untuk tujuan
sistemik kecuali neomycin untuk tujuan
infeksi usus besar karena tidak di serap.
Farmakokinetik

Obat golongan ini larut dalam


air sehingga kurang tersebar dalam
Distribusi jaringan. Obat golongan ini banyak
terdapat pada pembuluh darah sehingga
volume distribusinya berkurang. Dan juga
dapat melewati sawar darah plasenta
sehingga bahaya bagi bayi.
Farmakokinetik

90 % obat golongan ini di


keluarkan melalui ginjal. Oleh sebab itu
Eliminasi untuk diberikan pada pasien gagal ginjal
perlu dilakukannya penurunan dosis.
Mekanisme Resistensi

1. Bakteri memproduksi enzim


transferase atau enzim penginaktivasi
lain yang dapat menginaktivasi
aminoglikosida melalui adenilisasi,
asetilasi atau fosfrilasi.
2. Adanya kesalahan saat
masuknya aminoglikosida ke
dalam sel, misal adanya mutasi
pada protein porin.

3. Terjadi perubahan ( mutasi atau


delesi ) pada reseptor pada
subunit 30s ribosom.
Efek Samping
Aminoglikosida
Aminoglikosida dikaitkan dengan berbagai efek samping
potensial mereka sendiri.

● Mual, muntah
● Nefrotoksisitas
● Ototoksisitas

Nefrotoksisitas dan ototoksisitas sering kali reversibel,


meskipun tidak selalu. Nefrotoksisitas telah menyebabkan
kematian dan, dalam kasus lain, gangguan pendengaran
bersifat permanen. Itu karena aminoglikosida memicu
apoptosis pada sel epitel tubulus ginjal dan sel koklea. Pasien
sering mengalami ototoxicity hanya pada periode pasca
infeksi.
Hal yang harus diketahui sebelum
memberikan aminoglikosida

●Usia tua ●Menggunakan obat yang


bersifat nefrotoksik secara
●Kormonit penyakit bersamaan
ginjal dan gangguan hati
● penggunaan lebih dari 3
hari
Manifestasi klinis

Ditandai dengan :
● Kelemahan otot
● Penekanan sistem pernafasan
● Paralisis flaccid
Efek Samping Pada Ibu Hamil

1. Kelainan janin
2. Imatur
3. Kerusakan syaraf kranial
4. Tidak aman untuk fetus
Thanks!
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai