Anda di halaman 1dari 27

ANATOMI FISIOLOGI ORGAN

REPRODUKSI WANITA

Kelompok

1. Monika Diara Putri


1911311014
2. Apriannur
1911311017
3. Herma Desmilania Bintari
A. Anatomi organ reproduksi LUAR

Secara anatomi,
sistem reproduksi wanita terdiri
dari genitalia eksternal dan
genitalia internal. Genitalia
eksternal terdiri dari mons
pubis, labia mayora, labia
minora, klitoris, glandula
vestibularis mayor, glandula
vestibularis minor.Sedangkan
genitalia internal terdiri dari
vagianhymen, tuba uterina,
uterus, ovarium.
1. Mons pubis
Mons pubis adalah penonjolan berlemak di sebelah ventral simfisis dan daerah supra pubis.Sebagian besar
mons pubis terisi oleh lemak, jumlah jaringan lemak bertambah pada pubertas dan berkurang setelah
menopause. Setelah dewasa, mons pubis tertutup oleh rambut kemaluan yang kasar
2. Labia mayora
Labia mayora merupakan organ yang terdiri atas dua lipatan yang memanjang berjalan ke kaudal dan dorsal
dari mons pubis dan keduanya menutup rima pudendi (pudendal cleft). Permukaan dalamnya licin dan tidak
mengandung rambut.Kedua labia mayora di bagian ventral menyatu dan terbentuk komisura anterior.Jika
dilihat dari luar, labia mayora dilapisi oleh kulit yang mengandung banyak kelenjar lemak dan tertutup oleh
rambut setelah pubertas.
3. Labia minora
Labia minora merupakan organ yang terdiri atas dua lipatan kulit kecil terletak di antara kedua labia mayora
pada kedua sisi introitus vaginae.Kedua labium minus membatasi suatu celah yang disebut sebagai
vestibulum vaginae. Labia minora ke arah dorsal berakhir dengan bergabung pada aspectus medialis labia
mayora dan di sini pada garis mereka berhubungan satu sama lain berupa lipatan transversal yang disebut
frenulum labii. Sementara itu, ke depan masing-masing minus terbagi menjadi bagian lateral dan medial.Pars
lateralis kiri dan kanan bertemu membentuk sebuah lipatan di atas (menutup) glans klitoris disebut preputium
klitoridis. Kedua pars medialis kiri dan kanan bergabung di bagian kaudal klitoris membentuk frenulum
klitoris. Labia minora tidak mengandung lemak dan kulit yang menutupnya berciri halus, basah dan agak
kemerahan.
4. Klitoris
Terletak dorsal dari komisura anterior labia mayora dan hampir keseluruhannya tertutup
oleh labia minora.Klitoris mempunyai tiga bagian yaitu krura klitoris, korpus klitoris dan
glans klitoris.
5. Glandula vestibularis mayor
Sering disebut juga kelenjar Bartholini, merupakan kelenjar yang bentuknya bulat/ovoid
yang ada sepanjang dan terletak dorsal dari bulbus vestibule atau tertutup oleh bagian
posterior bulbus vestibuli.
6. Glandula vestibularis minor
Glandula vestibularis minor mengeluarkan lendir ke dalam vestibulum vagina untuk
melembapkan labia minora dan mayora serta vestibulum vagina.Organ ini adalah daerah
dengan peninggian di daerah dengan peninggian di daerah median Diktat Anatomi
Fisiologi Sistem Reproduksi-Genap 2017 12 membulat terletak ventral dari simfisis
pubis.Sebagian besar terisi oleh lemak.Setelah pubertas, kulit diatas tertutup rambut kasar.
B. Anatomi organ reproduksi dalam
1. VAGINA

A. Pengertian
Vagina adalah suatu Vagina
tuba berdinding tipis yang dapat melipat dan mampu meregang
secara luas karena tonjolan serviks ke bagian atas vagina. Panjang dinding anterior vagina
hanya sekitar 9 cm, sedangkan panjang dinding posterior 11 cm. Vagina terletak di depan
rectum dan di belakang kandung kemih. Vagina merupakan saluran muskulo - membraneus
yang menghubungkan rahim dengan vulva. Sel dinding vagina mengandung banyak
glikogen yang menghasilkan asam susu dengan PH 4,5. Keasaman vagina memberikan
proteksi terhadap infeksi. Fungsi utama vagina yaitu sebagai saluran untuk mengeluarkan
lendir uterus dan darah menstruasi, alat hubungan seks dan jalan lahir pada waktu
persalinan. Vagina memiliki tiga fungsi penting : 1). Vagina merupakan duktus ekskretori
uterus yang menjadi tempat keluarnya cairan sekresi dan menstruasi. 2). Merupakan organ
kopulasi wanita, 3). Membentuk bagian jalan lahir selama persalinan.
 
Gambar anatomi organ
reprodukdi dalam
2. UTERUS
Merupakan jaringan otot yang kuat, berdinding tebal, muskular, pipih, cekung dan
tampak seperti bola lampu / buah peer terbalik yang terletak dipelvis minor di antara
kandung kemih dan rectum. Uterus normal memiliki bentuk simetris, nyeri bila ditekan,
licin dan teraba padat.
Uterus terdiri dari tiga bagian yaitu:
1. fundus uteri (dasar rahim) yaitu bagian corpus uteri yang terletak di atas kedua pangkal
tuba fallopi yang ditutupi oleh peritonium
2. corpus uteri merupakan bagian utama yang mengelilingi kavum uteri dan berbentuk
segitiga, dan
3. seviks uteri yang berbentuk silinder. Dinding belakang, dinding depan dan bagian atas
tertutup peritoneum sedangkan bagian bawahnya berhubungan dengan kandung kemih.
Untuk mempertahankan posisinya uterus disangga beberapa ligamentum, jaringan
ikat dan peritoneum. Ukuran uterus tergantung dari usia wanita, pada anak-anak ukuran
uterus sekitar 2-3 cm, nullipara 6-8 cm, dan multipara 8-9 cm.
a). Hubungan antar bagian uterus
LANJUTAN

Hubungan cavum uteri serviklis disebut dengan ostium uteri internum (OUID)
atau internal os. Hubungan muara canalis servikalis kedalam vagina disebut ostium
uteri eksternum (OUE) atau eksternal os. Kedua ostium tersebut berdilatasi disaat
proses persalinan, seiring dengan adanya proses effacement (pendataran). Serviks
bagian bawah yang menonjol ke vagina dinamakan portio uteri. Antara korpus uteri
dan servik disebut isthmus uteri.

b). Letak uterus

Letak uterus secara anatomis ada tiga yakni, ante dan Retro plexio uteri, ante
dan retro versio dan positio.
c). Dinding uterus

Dinding uterus terdiri dari 3 lapis yakni dinding uterus bagian luar (lapisan luar)
disebut lapisan serosa/perimetrium, miometrium (dinding uterus bagian tegah yakni
otot), endometrium (bagian dalam disebut juga selaput lendir). Dinding perimetrium
berhubungan dengan rongga peritoneum. Dinding uterus bagian tengah yakni
miometrium yang merupakan otot polos.

d). Ligamentum uterus

Uterus dapat berada tetap dalam posisinya dipertahankan oleh ligamentum. Ligamentum yang
menyokong uterus terdiri dari 6 ligamentum. Ligamentum latum terletak sebelah lateral kanan dan kiri uterus
meluas sampai ke dinding dan dasar pangul.Ligamentum ini mempertahankan uterus seolah mengantung pada
tuba.Ligamentum rotundum terletak dibagian atas lateral uterus.Ligamentum ini menahan uterus dalam posisi
antefleksi. Ligamentum infundibulo pelvikum, terletak di pelvik dan infundibulum. Ligamentum ini
menggantungkan uterus pada dinding panggul. Ligamentum cadinale, terletak pada serviks dibagian sinistra
dan dekstra setinggi OUI. Ligamentum sacrouterinum, terletak pada serviks dibagian sinistra dan dekstra
bagian belakang kearah sacrum dan mengellingi rektun. Ligamentum vesiko uterinum, terletak dari uterus ke
kandung kemih.
e). Pembuluh darah dan syaraf

Pembuluh darah yang terdapat di uterus


antara lain : arteri uterina yang berasal dari
hypogastrika yang memasuki ligamentum latum
menuju sisi uterus guna memberikan oksigen dan
nutrisi bagi uterus. Arteri ovarika yang berasal dari
aorta mengelilingi ligamentum infundibulum
pelvikum sampai ke ligamentum latum. Pembuluh
darah ini memberikan oksigen dan nutrisi ke
ovarium, syaraf parasimpatis, dan parasimpatis.

f). Serviks Serviks uteri merupakan organ yang kompleks dan heterogen disebut
dengan leher rahim. Serviks dapat mengalami perubahan yang sangat
bermakna selama kehamilan dan persalinan. Serviks layaknya sebagai suatu
katup yang unik yang bertanggung jawab untuk menjaga janin tetap dalam
uterus sampai akhir kehamilan dan berfungsi pula sebagai jalan lahir yang
aman menuju dunia luar selama persalinan.
3. TUBA FALLOPI

Tuba fallopi merupakan saluran ovum yang terentang


antara kornu uterine hingga suatu tempat dekat ovarium dan
merupakan jalan ovum mencapai rongga uterus. terletak di tepi atas
ligamentum latum berjalan ke arah lateral mulai dari osteum tubae
internum pada dinding rahim.Panjang tuba fallopi 12 cm diameter 3
– 8 cm. Dinding tuba terdiri dari tiga lapisan yaitu serosa, muskular,
serta mukosa dengan epitel bersilia
LANJUTAN

Tuba fallopi terdiri atas :


1. Pars interstitialis (intramularis) terletak di antara otot rahim mulai dari osteum internumtuba.
2. Pars istmika tubae, bagian tuba yang berada di luar uterusdanmerupakan bagian yang
paling sempit.
3. Pars ampuralis tubae, bagian tuba yang paling luas dan berbentuk“s”.
4. Pars infindibulo tubae, bagian akhir tubae yang memiliki lumbai yangdisebut fimbriaetubae.

Fungsi tuba fallopi :


1. Sebagai jalan transportasi ovum dari ovarium sampai kavumuteri.
2. Untuk menangkap ovum yang dilepaskan saatovulasi.
3. Sebagai saluran dari spermatozoa ovum dan hasilkonsepsi.
4. Tempat terjadinyakonsepsi.
5. Tempat pertumbuahn dan perkembangan hasil konsepsi sampai mencapai bentuk blastula
yang siap mengadakanimplantasi.
 
4. OVARIUM
Ovarium merupakan dua organ glandular berbentuk almond yang terletak
di bagian atas rongga panggul pada kedua sisi uterus. Ovarium melekat
dilipatan posterior ligamentum latum uteri dan disangga oleh ligamentum
suspensorium,ovarium,dan mesovarium.
Fungsi utama ovarium adalah perkembangan dan pengeluaran ovum
dan penyediaan sekresi internal tertentu, atau hormon (estrogen dan
progesteron). setiap ovarium mengandung sejumlah besar sel benih (germ
cell),atau ovum primordial, yang substansi nya saat lahir memiliki jumlah yang
cukup untuk sepanjang kehidupan. Dimulai saat pubertas dan berlanjut
sampai monopause, salah satu folikel yang mengandung ovum membesar
setiap bukan dan ruptur. Ovum dan isi cairan dari folikel dilepaskan dari
ovarium kemudian masuk kedalam tuba.
LANJUTAN
a). Persarafan ovarium

Persarafan ovarium berasal


dari ekstrinsik (simpatik dan serat
sensoris dan sebagian kecil
komponen parasimpatis,
memasuki ovarium melalui hilus
pleksus perivaskular, sebagai
regulasi aliran darah) dan intrinsik
(afinitas reseptor neutropin
rendah).
c. TULANG PANGGUL

1. PANGGUL WANITA
Panggul merupakan struktur tulang yang menyangga dan melindungi
organ abdomen bawah dan organ reproduksi internal. Selama kehamilan,
panggul memberi dukungan untuk pertumbuhan janin dan merupakan jalan
lahir yang esensial.
Panggul, dinamakan seperti itu karena bentuknya menyerupai wadah,
merupakan suatu tulang berbentuk lingkaran yang menghubungkan batang
tubuh dengan tulang paha. Kolumna vertebrata atau tulang belakang,
menempel pada panggul dari arah atas dan memindahkan berat badan ke
tungkai bawah. Rongga panggul berisi organ organ generatif dan merupakan
saluran yang harus dilewati janin selama kelahiran.
a). Struktur tulang LANJUTAN
Panggul dibangun oleh empat
tulang yang saling berhubungan: dua
tulang pinggul (os koksa, atau
inominata), disamping dan depan, dan
sakrum dan koksiks, dibelakang.
LANJUTAN
Secara anatomi tulang pinggul di bagai menjadi tiga bagian: ilium, iskium, dan pubis. Tulang tulang tersebut
bersatu dengan sangat kuat saat pertumbuhan tubuh sempurna (antara usia 20 dan 25 tahun) sehingga ketika
panggul diperiksa, tidak dapat ditemukan jejak batas atau bagian awal dari ketiga tulang tersebut.
Tiap tulang tersebut dijelaskan secara singkat dibawah :

1) Tulang ilium, merupakan bagian tulang terbesar, membentuk bagian atas dan belakang panggul. Batas
bagian atasnya yang melebar membentuk tonjolan pinggul, atau krista iliaka (tulang pinggul).
2) Tulang iskium merupakan bagian bawah dibawah sendi pinggul, dan dari tulang ini menonjol tuberositas
iskium, yang menjadi sandaran tubuh saat berada dalam posisi duduk.
3) Tulang pubis membentuk bagian anterior tulang pinggul. Tulang ini meluas dari sendi pinggul ke sendi
didepan antara dua tulang (simfisis pubis) dan kemudian turun menuju tuberositas iskium, kemudian membentuk,
dengan tulang dari sisi berlawanan, arkus dibawah simfisis, arkus pubis atau subpubis. Artikulasio kedua tulang
pubis ini menutup bagian anterior rongga panggul.
4) Tulang sakrum dan koksiks membentuk bagian terbawah kolumna spinalis. Sakrum merupakan tukang
berbentuk baji segitiga yang terdiri atas lima tulang vertebrata yang menyatu. Sakrum merupakan bagian belakang
panggul. Tulang koksiks membentuk ekor yang merupakan bagian akhir dari spinal. Pada anak anak,tulang koksiks
terdiri atas empatatau lima tulang vertebrata kecil yang terpisah,pada orang dewasa, tulang tulang tersebut menyatu.
Koksiks pada umumnya dapat digerakkan pada titik perlekatannya dengan tulang sakrum,sendi sakrokoksigeal, dan
dapat tertekan ke belakang selama persalinan untuk memperluas ruang jalan lahir kepala janin.
5) Tulang promontorium sakrum adalah penonjolan jelas yang dibentuk oleh taut vertebrata lumbalis terakhir
dengan sakrum. Promontorium sakrum merupakan salah satu tanda terpenting dalam anatomi obstetri.
b). Artikulasio dan Permukaan

Empat artikulasio (persendian), atau sendi panggul,sangat penting dalam perawatan obstetri:
• Dua artukulasio sakro-iliaka-posterior, terletak antara sakrum dan ikium pada sisi lain
• Artikulasio simfisis pubis-anterior, antara dua tulang pubis
• Artikulasio sakrokoksigeal, antara sakrum dan koksiks
semua permukaan sendi ini dilapisi oleh fibrokartilago, yang menebak dan melunak selama kehamilan, begitu
juga, ligamen yang mengikat sendi panggul menjadi lunak, dan hasilnya, terjadi mobilitas yang lebih besar pada
tulang panggul. Pergerakan sendi yang jelas walaupun sangat terbatas, diinginkan untuk persalinan normal, namun,
tidak terjadi perubahan pada ukuran aktual panggul. Peningkatan mobilitas sendi panggul dalam kehamilan
menyebabkan sedikit “getaran” pada panggul dan memberikan ketegangan yang lebih besar di sekitar oto dan
ligamen. Kondisi ini sering kali menimbulkan nyeri punggung dan nyeri tungkai pada bulan bulan terakhir kehamilan.
Panggul dilapisi oleh jaringan otot sehingga menyediakan permukaan yang lembut dan nyaman untuk dilalui
janin selama persalinan. Otot otot ini juga membantu menopang isi abdomen.
 
c). Pelvis Minor dan Mayor

Pelvis dibagi menjadi dua bagian dengan garis pembatas alami, inlet atau pintu atas panggul. Panggul minor
(false pelvis), atau bagian atas yang melebar, menopang uterus selama rkhamilan akhir dan mengarahkan janin ke
panggul mayor(true pelvis) disaat yang tepat. Panggul mayor , atau bagian bawah, membentuk saluran dari tulang
yang harus dilalui janin selama pelahiran. Untuk tujuan deskriptif, saluran ini dibagi menjadi tiga bagian:inlet atau
pintu atas, sebuah rongga, dan pintu bawah.
d). Organ Panggul Terkait

Kandung
Anus
kemih
d. Proses ovulasi dan menstruasi

1. Proses Ovulasi
Siklus ovulasi adalah proses pematangan ovum manusia dan pengeluaran ovum ke tuba fallopi,
sementara maturasi ovum lain ditahan sampai siklus berikutnya. Setiap bulan, dengan keteraturan yang
cukup,sebuah struktur menyerupai lepuh dengan diameter sekitar 1cm berkembang di permukaan salah satu
ovarium.
Dalam proses ovulasi, sebuah lepuh dari satu ovarium mengalami ruptur pada waktu tertentu setiap bulan
dan mengeluarkan sebuah ovum. Ketepatan hari terjadinya ovulasi merupakan hal yang sangat penting. Sebagai
contoh, karna ovum hanya dapat di fertilisasi (dibuahi oleh spermatozoa,atau sel benih (germ cell) pria) dalam
waktu 24 jam setelah terlepas dari ovarium,satu hari setelah ovulasi seorang wanita tidak lagi dalam keadaan
subur. Namun, seorang wanita berpotensi subur dalam beberapa hari sebelum waktu aktual ovulasi karena
spermatozoa dapat hidup dalam saluran reproduksi wanita selama 24 sampai 72 jam,menunggu datangnya
ovum.
Dalam suatu siklus tertentu, waktu ovulasi tidak dapat diperkirakanbahkan wanita yang memiliki siklus
menstruasi teratur dapat mengalami ovulasi lebih lambat atau lebih awal dalam suatu siklus. Kemungkinan
ketidakteraturan ini, dikombinasikan dengan kemungkinan fertilitas tepat sebelum ovulasi, menyulitkan identifikasi
secara tepat fase/masa subur dari suatu siklus.
Interval invertil yang pasti pada wanita hanya terjadi setelah ovulasi. Waktu antara ovulasi dan menstruasi
relatif konstan,waktu antara menstruasi dan ovulasi cukup bervariasi sehingga ovulasi tidak dapat diprediksi
secara akurat dari sebuah siklus ke siklus berikutnya .
2. Proses Menstruasi a). Siklus Haid
Istilah : haid, menstruasi, mens, datang bulan
Menarche yaitu haid pertama, biasanya
terjadi pada usia 12-13 tahun dengan rentang
usia 10-16 tahun.
Haid adalah perdarahan periodik pada
uterus yang dimulai sekitar 14 hari setelah
ovulasi lama rata-rata aliran haid adalah lima
hari (3-6 hari). Setiap kurang lebih 28 hari,
tubuh wanita dewasa dipersiapkan untuk
menghadapi kehamilan. Waktu 28 hari
merupakan panjang rata-rata siklus haid.
Variasi normal 21-35 hari. Lamanya siklus
dihitung dari hari pertama haid sampai hari
pertama haid berikutnya. 
Ciri-ciri darah haid:
 Jumlah darah haid sekitar 50-100 cc
 Lamanya haid berlangsung selama
periode 3-5 hari dalam satu siklus haid.
 Pada 50% wanita darah haid tidak
membeku.
b). Siklus Ovarium

Fase folikel. Siklus diawali dengan hari pertama menstruasi atau lepasnya endometrium. Folicie
Stimulating Hormone (FSH) merangsang pertumbuhan beberapa folicie premordial dalam ovarium
dan hanya satu yang terus berkembang dan menjadi folikel de Graaf yang lain berdegenerasi.
Lapisan dalam folikel mensintesis progesteron dan sebagai prekursor pada sintesis estrogen.
Dalam folikel, oosit primer menjalani proses pematangan. Pada waktu yang sama, folikel yang
sedang berkembang mensekresi estrogen lebih banyak. Kadar estrogen yang meningkat
menyebabkan pelepasan luteinizing hormone releasing hormone (LHRH) melalui mekanisme
umpan positif.

Fase luteal. Dimulai segera setelah ovulasi berakhir pada awal menstruasi. Fase pascaovulasipada siklus ovarium
biasanya berlangsung 14 hari (13-15 hari). Korpus luteum mencapai puncak aktifitas fungsional 8 hari setelah
ovulasi, mensekresi baik hormon estrogen steroid maupun progesteron steroid. Korpus luteum terus mensekresi
sejumlah kecil estrogen dan progesteron yang makin lama makin tinggi. Luteinizing hormone (LH) merangsang
ovulasi dari oosit yang matang. Kadar estrogen yang tinggi kini menghambat produksi FSH. Kemudian kadar
estrogen mulai menurun. Setelah oosit lepas dari folikel de Graaf, lapisan granulosa banyak mengandung pembuluh
darah dan terluteinisasi berubah menjadi korpus luteum yang berwarna kuning pada ovarium. Bersamaan dengan
waktu fungsi luteal puncak ini, telur yang dibuahi bernidasi di endometrium. Apabila tidak terjadi implantasi, korpus
luteum berkurang dan kadar steroid menurun. Dua minggu setelah ovulasi, jika tidak terjadi fertilisasi dan implantasi,
lapisan fungsional endometrium uterus tanggal selama fase haid berikutnya.
c). Siklus Endometrium

Fase proliferasi. Setelah haid, endometrium dalam keadaan tipis dan dalam stadium istirahat sekitar 5
hari. Fase poliferasi merupakan periode pertumbuhan cepat yang berlangsung sejak sekitar hari
kelima hingga ovulasi, misal hari ke 10 siklus 24 hari, hari ke 14 siklus 28 hari, atau 18 hari pada
siklus 32 hari. Kadar esterogen yang meningkat dari folikel yang berkembang akan merangsang
stromaa endometrium untuk mulai tumbuh dan menebal, kelenjar menjadi hipertropi dan
berproliferasi dan pembuluh darah menjadi banyak sekali. Fase proliferasi tergantung pada
stimulasi estrogen yang berasal dari folikel ovarium (graaff). Lamanya proliferasi sangat berbeda
pada tiap orang dan berakhir pada saat terjadinya ovulasi.

Fase sekresi. Berlangsung sejak hari ovulasi sampai sekitar tiga hari sebelum periode menstruasi
berikutnya. Setelah ovulasi, dibawah pengaruh hormon progestron yang meningkat dan terus
diproduksinya estrogen oleh korpus luteum,maka endometrium menjadi tebal. Stroma menjadi
edematus. Terjadi pula infiltrasi leukosit yang banyak, dan pembuluh darah semakin melebar dan
merupakan tempat yang tepat untuk melindungi dan memberi nutrisi ovum yang sudah dibuahi.
Implantasi (nidasi) ovum yang dibuahi terjadi sekitar tujuh sampai sepuluh hari setelah ovulasi.
Apabila tidak terjadi pembuahan dan implantasi, korpus luteum yang mensekresi estrogen dan
progesteron akan menyusut dan menyebabkan spasme pada arteri spiral. Lamanya fase sekresi
sama pada setiap wanita yaitu 14±2 hari
Fase iskemi. Suplai darah ke endometrium fungsional berhennti dan terjadi nekrosis, lapisan
fungsional terpisah dari lapisan basal dan perdarahan haid dimulai, menandai hari pertama haid
siklus berikutnya.

Adapun pada fase haid. Korpus luteum berfungsi sampai kira-kira hari ke 23 atau ke 24 pada siklus 28
hari dan kemudian berdegerasi. Akibatnya terjadi penurunan yang tajam dari progesteron dan
estrogen sehingga menghilangkan perangsangan pada endometrium. Perubahan iskemik terjadi
pada areteriola dan diikuti dengan haid.

d). Perubahan Pada Siklus Haid

Apabila sumbu hipotalamus-hipofisis-ovarium berfungsi dengan baik, jaringan lain mengalami


respon yan dapat digunakan sebagai prediksi. Misalnya :

 Sebelum ovulasi: suhu basal wanita lebih rendah, seringkali dibawah 37 oC


 Seletah ovulasi sering peningkatan kadar progesteron, suhu basal meningkat.
 Lendir pra-pasca ovulasi lengket sehingga menghambat penetrasi sperma
 Pada saat ovulasi lendir menjadi jernh dan cair, lendir terlihat, teraba dan merenggang seperti putih
telur (spin barkheit)
 Saat ovulasi beberapa wanita mengalam nyeri abdomen terlokalisasi yang disebut mitelschmerz
e).  Klimakterium

Klimaterium adalah fase transisi dimana fungsi ovarium dan hormon menurun. Usia rata-rata
52 tahun (35- 60 tahun)

f). Gangguan Haid

1). Nyeri haid (dismenerrohoe)

a) Nyeri haid primer, timbul sejak pertama haid dan akan pulih sendiri dengan jalnnya waktu. Nyeri haid
ini normal.
b) Nyeri haid sekunder, biasanya baru muncul kemudian, yaitu jika ada penyakit atau kelainan yang
menetap seperti infeksi rahim atau kista.
2).Pre menstruasi syndrome (PMS)
Gejala pre-menstruasi dapat menyertai sebelum atau saat mestruasi, antara lain: perasaan malas
bergerak, badan lemas, lelah, nafsu makan meningkat, dsb.
3). Hyemen imperforata
Yaitu selaput dara tidak berlubang. Sehingga darah mestruasi terhambat keluar. Biasanya keadaan
ini diketaui bila sudah waktnya haid. Dia mengeluh sakit setiap bulannya. Biasanya diperlukan tindakan
operasi.
4). Mentsruasi anovulatoire
Yaitu rangsangan hormon-hormon yang tidak mencukupi untuk membentuk lapisan dinding
rahim, sehingga tidak terjadi haid atau sedikit.
5). Amenorrhoea sekunder
Biasanya penderita sudah pernah haid sebelumnnya. Hal ini diakibatkan oleh berbagai
keadaan seperti hipotensi, anemia, infeksi, kelemahan kondisi tubuh secara umum. Bisa juga di
sebabkan stress psikologis.
6). Segera mencari pertolongan apabila mengalami hal berikut;

1) Apabila menstruasi pertama mulai keluar sebeum usia 8 tahun, atau belum menstruasi setelah usia
18 tahun.
2) Apabila siklus menstruasi kurang dari 14 hari, atau lebih dari 35-40 hari sekali
3) Lamanya menstruasi lebih dari 14 hari
4) Volume darah haid sangat banyak
5) Sakit perut sampai tidak bisa mengerjkan aktifitas sehari-hari atau bahkan sampai pingsan. Atau
nyeri semakin lama semakin bertambah intensitasnya.
6) Muncul noktah darah (spotting) di antra dua siklus haid
7) Warna darah tidak seperti biasanya, lebih kecoklatan atau merah muda segar atau darah mens
keluar sampai bergumpal-gumpal, darah mens berbau anyir bahkan berbau busuk.
Sekian dan
terima kasih

Anda mungkin juga menyukai