Anda di halaman 1dari 22

BAB II TINJAUAN

TEORI
A. Anatomi dan Fisiolo gi Sistem Reproduksi Wanita
Anatomi fisiologi sistem reproduksi wanita dibagi menjadi 2 bagian yaitu: alat
reproduksi wanita bagian dalam yang terletak di dalam rongga pelvis, dan alat
reproduksi wanita bagian lua r yang terletak di perineum.
1. Alat genitalia wanita bagian luar

Gambar 2.1 Organ Eksterna Wanita ( Bobak, IM, 2000 )

a. Mons veneris / Mons pubis


Disebut juga gunung venus merupakan bagian yang menonjol di
bagian depan simfisis terdiri dari jaringan lemak dan sedikit jaringan ikat
setelah dewasa tertutup oleh rambut yang bentuknya segitiga. Mons pubis
mengandung banyak kelenjar sebasea (minyak) berfungsi sebagai bantal
pada waktu melakukan hubungan seks.
b. Bibir besar (Labia mayora)
Merupakan kelanjutan dari mons veneris berbentuk lonjong, panjang
labia mayora 7-8 cm, lebar 2-3 cm dan agak meruncing pada ujung bawah.
Kedua bibir

ini dibagian

bawah bertemu

membentuk

perineum,

permukaan terdiri dari:


1) Bagian luar
Tertutup oleh rambut yang merupakan kelanjutan dari rambut pada
mons veneris.
2) Bagian dalam
Tanpa rambut merupakan selaput yang mengandung kelenjar sebasea
(lemak).
c. Bibir kecil (labia minora)
Merupakan lipatan kulit yang panjang, sempit, terletak dibagian dalam
bibir besar (labia mayora) tanpa rambut yang memanjang kea rah bawah
klitoris dan menyatu dengan fourchette, semantara bagian lateral dan

anterior labia biasanya mengandung pigmen, permukaan medial labia


minora sama dengan mukosa vagina yaitu merah muda dan basah.
d. Klitoris
Merupakan bagian penting alat reproduksi luar yang bersifat erektil,
dan letaknya dekat ujung superior vulva. Organ ini mengandung banyak
pembuluh darah dan serat saraf sensoris sehingga sangat sensitive analog
dengan penis laki-laki. Fungsi utama klitoris adalah menstimulasi dan
meningkatkan ketegangan seksual.
e. Vestibulum
Merupakan alat reproduksi bagian luar yang berbentuk seperti perahu
atau lonjong, terletak di antara labia minora, klitoris dan fourchette.
Vestibulum terdiri dari muara uretra, kelenjar parauretra, vagina dan
kelenjar paravagina. Permukaan vestibulum yang tipis dan agak berlendir
mudah teriritasi oleh bahan kimia, panas, dan friksi.
f. Perinium
Merupakan daerah muskular yang ditutupi kulit antara introitus vagina
dan anus. Perinium membentuk dasar badan perinium.
g. Kelenjar Bartholin
Kelenjar penting di daerah vulva dan vagina yang bersifat rapuh dan
mudah robek. Pada saat hubungan seks pengeluaran lendir meningkat

h. Himen (Selaput dara)


Merupakan jaringan yang menutupi lubang vagina bersifat rapuh dan
mudah robek, himen ini berlubang sehingga menjadi saluran dari lendir
yang di keluarkan uterus dan darah saat menstruasi.
i. Fourchette
Merupakan lipatan jaringan transversal yang pipih dan tipis, terletak
pada pertemuan ujung bawah labia mayoradan labia minora. Di garis
tengah berada di bawah orifisium vagina. Suatu cekungan kecil dan fosa
navikularis terletak di antara fourchette dan himen.
2.

Alat genitalia wanita bagian dalam

Gambar 2.2 Organ Interna Wanita ( Bobak, IM, 2000 )

a. Vagina
Vagina adalah suatu tuba berdinding tipis yang dapat melipat dan
mampu meregang secara luas karena tonjolan serviks ke bagian atas
vagina. Panjang dinding anterior vagina hanya sekitar 9 cm, sedangkan
panjang dinding posterior 11 cm. Vagina terletak di depan rectum dan di
belakang

kandung

membraneus

kemih.

Vagina

yang menghubungkan

merupakan

saluran

muskulo-

rahim dengan vulva. Jaringan

muskulusnya merupakan kelanjutan dari muskulus sfingter ani dan


muskulus levator ani oleh karena itu dapat dikendalikan.
Pada dinding vagina terdapat lipatan-lipatan melintang disebut rugae
dan terutama di bagian bawah. Pada puncak (ujung) vagina

menonjol

serviks pada bagian uterus. Bagian servik yang menonjol ke dalam vagina
di sebut portio. Portio uteri membagi puncak vagina menjadi empat yaitu:
fornik anterior, fornik posterior, fornik dekstra, fornik sinistra.
Sel dinding vagina mengandung banyak glikogen yang
menghasilkan asam susu dengan PH 4,5. Keasaman vagina memberikan
proteksi terhadap infeksi. Fungsi utama vagina yaitu sebagai saluran untuk
mengeluarkan lendir uterus dan darah menstruasi, alat hubungan seks dan
j alan lahir pada waktu persalinan.
b. Uterus
Merupakan jaringan otot yang kuat, berdinding tebal, muskular, pipih,
cekung dan tampak seperti bola lampu / buah peer terbalik yang terletak di

pelvis minor di antara kandung kemih dan rectum. Uterus normal


memiliki bentuk simetris, nyeri bila ditekan, licin dan terab a padat.
Uterus terdiri dari tiga bagian yaitu: fundus uteri yaitu bagian corpus
uteri yang terletak di atas kedua pangkal tuba fallopi, corpus uteri
merupakan bagian utama yang mengelilingi kavum uteri dan berbentuk
segitiga, dan seviks uteri yang berbentuk silinder. Dinding belakang,
dinding depan dan bagian atas tertutup peritoneum sedangkan bagian
bawahnya berhubungan dengan kandung kemih.
Untuk

mempertahankan

posisinya

uterus

disangga

beberapa

ligamentum, jaringan ikat dan peritoneum. Ukuran uterus tergantung dari


usia wanita, pada anak-anak ukuran uterus sekitar 2-3 cm, nullipara 6-8
cm, dan multipara 8-9 cm. Dinding uterus terdiri dari tiga lapisan yaitu
peritoneum, miometrium / lapisan otot, dan endometrium.
1) Peritoneum
a) Meliputi dinding rahim bagian luar
b) Menutupi bagian luar uterus
c) Merupakan penebalan yang diisi jaringan ikat dan
d) pembuluh darah limfe dan urat saraf
e) Meliputi tuba dan mencapai dinding abdomen
2) Lapisan otot
a) Lapisan luar: seperti Kapmelengkung dari fundus uteri menuju
ligamentum

b) Lapisan dalam: berasal dari osteum tuba uteri sampai osteum uteri
internum
c) Lapisan

tengah:

terletak

di

antara

kedua

lapisan

tersebut

membentuk lapisan tebal anyaman serabut otot rahim. Lapisan


tengah ditembus oleh pembuluh darah arteri dan vena. Lengkungan
serabut otot ini membentuk angka dan sehingga saat terjadi
kontraksi pembuluh

darah

terjepit

rapat

dengan

demikian

perdarahan dapat terhenti.


3) Semakin ke arah serviks otot rahim makin berkurang dan jaringan
ikatnya bertambah. Bagian rahim yang terletak antara osteum uteri
internum anatomikum yang merupakan batas dan kavum uteri dan
kanalis servikalis dengan osteum uteri histologikum (dimana terjadi
perubahan selaput lendir kavum uteri menjadi selaput lendir serviks)
disebut istmus. Istmus uteri ini akan menjadi segmen bawah rahim dan
meregang saat persalinan.
4) Kedudukan uterus dalam tulang panggul ditentukan oleh tonus otot
rahim sendiri, tonus ligamentum yang menyangga, tonus otot-otot
dasar

panggul,

ligamentum

yang

menyangga

uterus

adalah

ligamentum latum, ligamentum rotundum (teres uteri) ligamentum


infindibulo pelvikum (suspensorium ovarii) ligamentum kardinale
machenrod, ligamentum sacro uterinum dan ligamentum uterinum.
a) Ligamentum latum

(1) Merupakan lipatan peritoneum kanan dan kiri uterus meluas


sampai ke dinding panggul
(2) Ruang antara kedua lipatan berisi jaringan ikat longgar dan
mengandung pembuluh darah limfe dan ureter
(3) Ligamentum latum seolah-olah tergantung pada tuba fallopi
(4) Ligamentum rotundum (teres uteri)
(5) Mulai sedikit kaudal dari insersi tuba menuju kanalis inguinalis
dan mencapai labia mayus
(6) Terdiri dari otot polos dan jaringan ikat
(7) Fungsinya menahan uterus dalam posisi antefleksi
b) Ligamentum infundibulo pelvikum
(1) Terbentang dari infundibulum dan ovarium menuju dinding
panggul
(2) Menggantung uterus ke dinding panggul
(3) Antara tuba fallopi dan ovarium terdapat ligamentum ovarii
proprium
c) Ligamentum kardinale machenrod
(1) Dari serviks setinggi osteum uteri internum menuju panggul
(2) Menghalangi pergerakan uterus ke kanan dan ke kiri
(3) Tempat masuknya pembulu h darah menuju uterus
d) Ligamentum sacro uterinum

Merupakan penebalan dari ligamentum kardinale machenrod


menuju os sacrum
e) Ligamentum vesika uterinum
(1) Dari uterus menuju ke kandung kemih
(2) Merupakan jaringan ikat yang agak longgar sehingga dapat
mengikuti perkembangan uterus saat hamil dan persalinan
5) Pembuluh darah uterus
a) Arteri uterina asenden yang menuju corpus uteri sepanjang dinding
lateral dan memberikan cabangnya menuju uterus dan di dasar
endometrium membentuk arteri spinalis uteri
b) Di bagian atas ada arteri ovarika untuk memberikan darah pada tuba
fallopi dan ovarium melalui ramus tubarius dan ramus ovarika.
6) Susunan saraf uterus
Kontraksi otot rahim bersifat otonom dan dikendalikan oleh saraf
simpatis dan parasimpatis melalui ganglion servikalis fronkenhouser
yang terletak pada pertemuan ligamentum sakro uterinum.
c. Tuba Fallopi
Tuba fallopi merupakan saluran ovum yang terentang antara kornu
uterine hingga suatu tempat dekat ovarium dan merupakan jalan ovum
mencapai rongga uterus. terletak di tepi atas li gamentum latum berjalan ke
arah lateral mulai dari osteum tubae internum pada dinding rahim.

Panjang tuba fallopi 12cm diameter 3-8cm. Dinding tuba terdiri dari tiga
lapisan yaitu serosa, muskular, serta mukosa dengan epitel bersilia.
Tuba fallopi terdiri atas :
1) Pars interstitialis (intramularis) terletak di antara otot rahim mulai dari
osteum internum tuba.
2) Pars istmika tubae, bagian tuba yang berada di luar uterus dan
merupakan bagian yang paling sempit.
3) Pars ampuralis tubae, bagian tuba yang paling luas dan berbentuk s.
4) Pars infindibulo tubae, bagian akhir tubae yang memiliki lumbai yang
disebut fimbriae tubae.
Fungsi tuba fallopi :
1) Sebagai jalan transportasi ovum dari ovarium sampai kavum uteri.
2) Untuk menangkap ovum yang dilepaskan saat ovulasi.
3) Sebagai saluran dari spermatozoa ovum dan hasil konsepsi.
4) Tempat terjadinya konsepsi.
5) Tempat pertumbuahn dan perkembangan hasil konsepsi sampai
mencapai bentuk blastula yang siap mengadakan implantasi.
d. Ovarium
Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan pematangan folikel
menjadi ovum, ovulasi, sintesis, dan sekresi hormon hormon steroid

Letak: Ovarium ke arah uterus bergantung pada ligamentum


infundibulo pelvikum dan melekat pada ligamentum latum melalui
mesovarium.
Jenis: Ada 2 bagian dari ovarium yaitu:
1) Korteks ovarii
a ) Mengandung folikel primordial
b) Berbagai fase pertumbuhan folikel menuju folikel de graff
c ) Terdapat corpus luteum dan albikantes
2) Medula ovarii
a ) Terdapat pembuluh darah dan limfe
b) Terdapat serat saraf
e. Parametrium
Parametrium adalah jaringan ikat yang terdapat di antara ke dua
lembar ligamentum latum.
Batasan parametrium

1) Bagian atas terdapat tuba fallopi dengan mesosalping


2) Bagian depan mengandung ligamentum teres uteri
3) Bagian kaudal berhubungan dengan mesometrium.
4) Bagian belakang terdapat ligamentum ovarii
(Bobak, Jansen, dan Zalar, 2001)

3. ANATOMI PANGGUL
A. Panggul (pelvis)
Panggul terdiri dari :
a. Bagian keras yang dibentuk oleh tulang

b. Bagian yang lunak yang dibentuk oleh otot-otot dan ligament.

Bagian atas yang lebar disebut : panggul besar ( pelvis major ), yang mendukung
isi perut. Sedangkan bagian bawah atau panggul kecil ( pelvis minor ) menjadi
wadah alat kandungan dan menentukan bentuk jalan lahir.
1. Tulang panggul ( bagian keras )
Tulang panggul itu sebetulnya terdiri dari atas 4 buah tulang :
2 tulang pangkal paha (ossa coxae)
1 tulang kelangkang
(os sacrum)
1 tulang tungging
(os coccyangis)
a. Tulang pangkal paha terdiri dari atas 3 buah tulang yang berhubungan satu sama
lain pada acetabulum ( cawan untuk kepala tulang paha/caput femoris). Ketiga
tulang itu ial
1) Tulang usus merupakan tulang besar dari panggul dan membentuk bagian atas
dan belakang dari panggul.
Batas atasnya merupakan pinggir tulang yang tebal disebut crista iliaka.
ujung depan dan belakang pinggir tulang yang tebal disebut spina
iliaka anterior dan spina iliaka posterior superior.

Sedikit di bawah spina iliaca anterior superior terdapat tonjolan tulang


disebut : spina iliaca posterior superior terdapat spina iliaca posterior

inferior.
Di bawah spina iliaca posterior inferior, terdapat tekik disebut :incisura

ischiadica major.
Pada os ilium terdapat lajur ialah linea innominata (linea terminalis) yang
menjadi batas anatar panggul besar dan panggul kecil.

2) Tulang duduk : terdapat sebelah bawah dari tulang usus. Pinggir belakang
berduri ialah spina ischiadica. Dibawa spina ischiadca terdapat incicura
ischiadica minor. Pinggir bawah tulang duduk sangat tebat, bagian inilah yang
mendukung berat badan kalau kita duduk disebut tuber ischiadica.
3) Tulang kemaluan : terdapat sebelah bawah dan depan dari tulang usus. Dengan
tulang duduk, tulang ini membatasi sebuah lubang dalam tulang panggul
dinamakan: foramen obturatorium
4) Tangkai tulang kemaluan yang

berhubungan

dengan

tulang

usus

disebut : ramus superior assis pubis.Sedangkan yang berhubungan dengan


tulang duduk disebut: ramus inferior ossis pubis. Ramus inferior kiri dan
kanan meembentuk arcus pubis.
5) Perhubungan tulang pangkal paha
Tulang pangkal paha berhubungan dengan tulang kelangkang dengan
perantaran persendian arculation sacroiliaca dan berhubungan pulang dengan
jaringan pengikat yang dari tulang kelangkang pergi ke tulang usus mauapun
tulang duduk. Dari permukaan belakang tulang kelangkang ke tulang usus
disebut : Lig. Sacro iliaca posterior
Dari permukaan depan tulang kelangkang ke tulang usus disebut :
Lig. Sacro iliaca anterior
Lig. Ilio lumbalis
Lig. Sacro iliaca anterossea.
Dari tulang kelangkang ke spina ischiadica ialah : Lig. Sacro spinosum
Dari tulang kelangkang ke tuber ischiadica ialah : Lig. Sacro tuberosum
Tulang pangkal paha kiri dan kanan dihubungkan oleh : Symphysis pubis
b. Tulang kelangkang
Tulang kelangkang berbentuk segitiga, melebar diatas dan meruncing ke bawah.
Tulang kelangkang terletak sebelah belakang antara kedua pangkal paha.

Tulang ini terdiri dari lima ruang tulang yang bernyawa. Permukaan depannya dari
atas kebawah maupun dari samping ke samping.
Kiri dan kana dari garis tengah Nampak lima buah lobang yang disebut :Foramina
sacralia anterior. Lubang-lubang ini dilalaui oleh urat-urat saraf yang akan
membentu plexus sacralis dan pembuluh darah kecil. Plexus sacralis ini melayani
tungkai, oleh karena itu kadang-kadang penderita meras nyeri atau kejang di kaki,
kalau plexus sacralis ini terletak waktu kepala turun ke dalam rongga panggul.
Permukaan belakang tulang kelangkang gembung dan kasar. Di garis tengahnya
terdapat deretan cuat-cuat duri ialah Crista sacralis.
Ke atas tulang kelangkang berhubungan dengan kedua tulang pangkal paha
dengan perantaran articulasio sacro iliaca dan ke bawah dengan tulang tungging.
c. Tulang tungging
Berbentuk segi tiga dan terdiri atas 3-5 ruas yang bersatu. Pada persalinan ujung
tulang tungging dapat ditolak sedikit ke belakang, hingga ukuran pintu bawah
panggul bertambah besar.
Panggul kecil: Untuk lebih mengerti bentuk dari panggul kecil dan untuk
menentukkan tempat bagian depan anak dalam panggul, maka telah di tentukan 4
bidang :
1) Pintu atas panggul
Pintu atas panggul adalah batasan atas dari panggul kecil. Bentuknya ialah
bulat oval.
Batas-batasnya ialah :
Promontorium, sayap sacrum, linea innominata, ramus superior ossi pubis dan
pinggir atas symphysis.
Biasanya 3 ukuran ditentukan dari PAP :
a) ukuran muka belakang ( diameter antero posterior, conjugate vera ) ialah
dari promotorium ke pinggir atas symphysis, terkenal dengan nama
conjungata vera, ukurannya 1 cm. Ukuran ini adalah ukuran yang
terpenting dari panggul. Sebetulnya conjugate vera bukan ukuran yang
terpendek antara promontorium dan symphysis. Ukuran yang terpendek
adalah : conjugata obstetrika, dari promontorium ke symphysis beberapa
mm dibawah pinggir atas symphysis.

b) ukuran melintang ( diameter transversa ) adalah ukuran terbesar linea


innominata di ambil tegak lurus pada conjugate vera.
c) kedua ukuran serong ( diameter oblique ) dari articulation sacro iliaca
ke tuberculum pubicum dari belahan panggul yang bertentangan ( 13 cm ).
2) Bidang luas panggul
Adalah bidang dengan ukuran-ukuran yang terbesar. Bidang ini terbentang
antara
pertengahan symphysis, pertengahan acetabulum dan pertemuan antara ruas
sacra II dan III. Ukuran muka belakang 12,75 cma dan ukuran melintang 12,5
cm. karena tidak ada ukuran yang kecil, bidang ini tak menimbulkan
kesukaran dalam persalinan.
3) Bidang sempit panggul
Bidang dengan ukuran-ukuran yang terkecil. Bidang ini terdapat setinggi
pinggir bawah symphysis, kedua spinae ischiadicae dan memotong sacrum 12 cm di atas ujung sacrum. Ukuran muka belakang 11,5 cma, ukuran
melintang 10cm dan diameter sagittalis posterior ialah dari sacrumke
pertengahan antara spinae ischiadicae 5 cm. Bidang ni paling sulit
penilaiannya dalam ilmu kebidanan karena ukuran-ukurannya paling kecil, lagi
pula sulit mengukurnya. Kesempitan pintu bawah panggul biasanya disertai
kesempitan bidang panggul.
4) Pintu bawah panggul
Pintu bawah panggul bukan satu bidang, tetapi terdiri dari 2 segitiga dengan
dasar yang sama, ialah garis yang menghubungkan kedua tuber ischiadicum
kiri dan kanan. Puncak dari segitiga yang belakang adalah ujung os sacrum,
sisinya adalah ligamentum sacro tuberosum kiri dan kanan. Segitiga depan
dibatasi oleh
arcus pubis. Pada pintu baah panggul biasanya ditentukan 3 ukuran :
ukuran muka belakang: dari pinggir bawah symphysis ke ujung sacrum

(11,5 cm).
ukuran melintang ialah : ukuran antara tuber ischiadicum kiri dan

kanan sebelah dalam (10,5 cm)


diameter sagittalis posterior: dari ujung sacrum ke pertengahan ukuran
melintang (7,5 cm).

5) Bidang Hodge

Untuk menentukan berapa jaunya bagian depan anak turun ke dalam


rongga panggul, maka hodge telah menentukan beberapap bidang khayalan
dalam panggul :
HI

: ialah sama dengan pintu atas panggul

H II

: sejajar dengan H Imelalui pinggir bawah symphysis

H III

: sejajar dengan H I melalui spinae ischiadicae

H IV

: sejajar dengan H I melalui ujung os coccyangis

Jadi misalnya dikatakan bahwa kepala sudah turun sampai H III. Kalau kepala
sudah sampai H IV kepala sudah sampai di dasar panggul.

B. Anatomi dan Fisiolo gi Sistem Reproduksi Pria


1. Skrotum
Adalah kantong longgar yang tersusun dari kulit, fasia, dan otot polos yang
membungkus dan menopang testis di luar tubuh pada suhu optimum untuk produksi
spermatozoa.

a) Dua kantong skrotal, satiap skrotal berisi satu testis tungggal, dipisahkan oleh
septum internal.
b) Otot dartos adalah lapisan serabut dalam fasia dasar yang berkontraksi untuk
membentuk kerutan pada kulit skrotal sebagai respons terhadap udara dingin
atau eksitasi seksual.
2. Testis
Adalah organ lunak, berbentuk oval, dengan panjang 4 cm sampai 5 cm (1,5 inci
sampai 2 inci) dan berdiameter 2,5 cm (1 inci).

a) Turnika albuginca adalah kapsul jaringan ikat yang membungkus


testis dan merentang ke arah dalam untuk membaginya menjadi
sekitar 250 lobulus.
b) Tubulus seminiferus, tempat berlangsungnya spermatogenesis, terlilit
dalam lobulus. epitelium germinal khusus yang melapisi tubulus
seminiferus mengandung sel-sel batang (spermatogonia) yang
kemudian menjadi sperma : sel-sel Sertoli yang menompang dan
memberi nutrisi sperma yang sedang berkembang : dan sel-sel
interstisial (leydig), yang memiliki fungsi endokrin.

3. Duktus
Duktus pada saluran reproduksi laki laki membawa sperma matur testis dari testis
ke bagianeksterior tubuh.

a) Dalam testis sperma bergerak ke lumen tubulus seminiferus kemudian menuju


tubulus rekti ( tubulus lurus ). Dari tubulus rekti sperma kemudian menuju
jaring jaring kanal rete testis yang bersambungan dengan 10 sampai 15
duktulus eferen yang muncul dibagian atas testis.
b) Epididimis adalah tuba terlilit yang panjangnya mencapai 20 kami ( 4 sampai
6m ) yang terletak disepanjang sisi posterior testis. Bagian ini menerima
sperma dari duktus eferen.

1)

Epididimis

menyimpan

sperma

dan

mampu

mempertahankannya sampai enam minggu. Selama enam minggu


tersebut sperma akan menjadi motil matur sempurna dan mampu
melakukan fertilisasi.
2)
Selama eksitansi seksual lapisan otot polos dalam dingding
epididimis berkontraksi untuk mendorong sperma ke dalam duktus
deferen.
Duktus deferen adalah kelanjutan epididimis. Duktus ini adalah
tuba lurus terletak dalam korda spermatik yang juga
mengandung pembuluh limfatik saraf SSO otot kremaster dan
jaringan ikat. Masing masing duktus deferen meninggalkan
strotum menanjak menuju diniding abdominal kanal inguinal.
Duktus ini mengalir di balik kandung kemih bagian bawah untuk
bergabung dengan duktus ejakulator.

Duktus ejakulator pada kedua sisi terbentuk dari pertemuan


pembesaran ( ampula ) di bagian ujung duktus deferen dan
duktus dari vesikel seminalis. Setiap duktus ejakulator
panjangnya sekitar 2 cm dan menembus kelenjar prostat untuk

bergabung dengan yretra yang berasal dari kandung kemih.


Uretra merentang dari kandung kemih sampai ujung penis dan
terdiri dari tiga bagian. Uretra prostatik merentang mulai dari
bagian dasar kandung kemih menembus prostat dan menerima
sekresi kelenjar tersebut. Uretra membranosa panjangnya
mencapai 1 cm sampai 2 cm. Bagaian ini dikelilingi sfingter
uretra eksternal. Uretra penis ( kavernous berespons ) dikelilingi
oleh jaringan erektil berespons ( korpus spongiosum ). Bagian
ini membesar ke dalam fosa navicularis sebelum berakhir pada

muluturetra eksternal dalam glana penis.


4. Kelenjar Aksesoris
a) Sepasang vesikel seminalis adalah kantong terkonvolusi ( berkelok kelok ) yang
bermuara ke dalam duktus ejakulator. Sekretnya adalah cairan kental dan
basayang kaya akan fruktosa berfungsi memberi nutrisi dan melindungi sperma.
Setengah lebih sekresi vesikel seminalis adalah semen ( cairan sperma yang
meninggalkan tubuh )
b) Kelenjar prostat menyelubungi uretra saat keluar dari kandung kemih. Sekresi
prostat bermuara ke dalam uretra prostatik melalui 15 sampai 30 duktus prostatik.
1) Prostat mengeluarkan cairan basa menyerupai susu yang menetralisir asiditas
vagina selama senggama dan meningkatkan motilitas sperma yang akan
optimum pada pH 6,0 sampai 6,5
2) Kelenjar prostat membesar saat remaja dan mencapai ukuran optimalnya
pada laki laki yang berusia 20an. Pada banyak laki laki ukurannya terus
bertambah seiring pertambahan usia. Saat berusia 70 tahun dua pertiga dari
semua laki laki mengalami pembesaran prostat yang menganggu
perkemihan.
c) Sepasang kelenjar bulbouretral ( cowper ) adalah kelenjar kecil yang ukuran dan
bentuknya menyerupai kacang polong. Kelenjar ini mensekresi cairan basa yang
mengandung mukus ke dalam uretra penis untuk melumasi dan melindungi serta
ditambahkan pada semen..
5. Penis

Penis terdiri dari tiga bagian akar batang dan glans penis yang membesar yang banyak
mengandung ujung ujung saraf sensorik. Organ ini berfungsi untuk tempat keluar
urin dan semen serta sebagai organ kopulasi.
a) Kulit penis tipis dan tidak berambut kecuali didekat akar organ. Preposium ( kulup
) adalah lipatan sirkular kulit longgar yang merentang menutupi glans penis
kecuali jika diangkat melalui sirkumsisi. Korona adalah ujung proksimal glans
penis.
b) Badan penis dibentuk dari tiga masa jaringan erektil silindris dua korpus
kavernosum spongiosum vebtral di sekitar uretra.
c) Jaringan erektil adalah jaring jaring ruang darah ireguler ( vinusa sinusoid )
yang diperdarai oleh arteriol aferen dan kapiler didrainase oleh venula dan
dikelilingi jaringan ikat rapat yang disebut tunika albuginea
d) Korpus konvernosum dikelilingi oleh jaringan ikat rapat disebut tunika albugnea
e) Mekanisme ereaksi penis. Ereksi adalah salah satu fungsi vaskular
korpuskavernosum dibawah pengendalian SSO

Anda mungkin juga menyukai