Anda di halaman 1dari 33

LI.

1 Memahami dan Menjelaskan Anatomi Reproduksi Wanita


Anatomi fisiologi sistem reproduksi wanita dibagi menjadi 2 bagian yaitu: alat reproduksi wanita
bagian dalam yang terletak di dalam rongga pelvis, dan alat reproduksi wanita bagian luar yang
terletak di perineum.
1. Alat genitalia wanita bagian luar

Gambar 2.1 Organ Eksterna Wanita ( Bobak, IM, 2000 )


a. Mons veneris / Mons pubis
Disebut juga gunung venus merupakan bagian yang menonjol dibagian depan simfisis
terdiri dari jaringan lemak dan sedikit jaringan ikat setelah dewasa tertutup oleh rambut yang
bentuknya segitiga. Mons pubis mengandung banyak kelenjar sebasea (minyak) berfungsi
sebagai bantal pada waktu melakukan hubungan seks.
b. Bibir besar (Labia mayora)
Merupakan kelanjutan dari mons veneris berbentuk lonjong, panjang labia mayora 7-8
cm, lebar 2-3 cm dan agak meruncing pada ujung bawah. Kedua bibir ini dibagian bawah
bertemu membentuk perineum, permukaan terdiri dari:
1) Bagian luar
Tertutup oleh rambut yang merupakan kelanjutan dari rambut pada mons veneris.
2) Bagian dalam
Tanpa rambut merupakan selaput yang mengandung kelenjar sebasea (lemak).
c. Bibir kecil (labia minora)
Merupakan lipatan kulit yang panjang, sempit, terletak dibagian dalam bibir besar (labia
mayora) tanpa rambut yang memanjang kea rah bawah klitoris dan menyatu dengan fourchette,
semantara bagian lateral dan anterior labia biasanya mengandung pigmen, permukaan medial
labia minora sama dengan mukosa vagina yaitu merah muda dan basah.

d. Klitoris
Merupakan bagian penting alat reproduksi luar yang bersifat erektil, dan letaknya dekat
ujung superior vulva. Organ ini mengandung banyak pembuluh darah dan serat saraf sensoris
sehingga sangat sensitive analog dengan penis laki-laki. Fungsi utama klitoris adalah
menstimulasi dan
meningkatkan ketegangan seksual.
e. Vestibulum
Merupakan alat reproduksi bagian luar yang berbentuk seperti perahu atau lonjong,
terletak di antara labia minora, klitoris dan fourchette. Vestibulum terdiri dari muara uretra,
kelenjar parauretra, vagina dan kelenjar paravagina. Permukaan vestibulum yang tipis dan agak
berlendir mudah teriritasi oleh bahan kimia, panas, dan friksi.
f. Perinium
Merupakan daerah muskular yang ditutupi kulit antara introitus vagina dan anus.
Perinium membentuk dasar badan perinium.
g. Kelenjar Bartholin
Kelenjar penting di daerah vulva dan vagina yang bersifat rapuh dan mudah robek. Pada
saat hubungan seks pengeluaran lendir meningkat.
h. Himen (Selaput dara)
Merupakan jaringan yang menutupi lubang vagina bersifat rapuh dan mudah robek,
himen ini berlubang sehingga menjadi saluran dari lender yang di keluarkan uterus dan darah
saat menstruasi.
i. Fourchette
Merupakan lipatan jaringan transversal yang pipih dan tipis, terletak pada pertemuan
ujung bawah labia mayoradan labia minora. Di garis tengah berada di bawah orifisium vagina.
Suatu cekungan kecil dan fosa navikularis terletak di antara fourchette dan himen.
2. Alat genitalia wanita bagian dalam

Gambar 2.2 Organ Interna Wanita ( Bobak, IM, 2000 )

a. Vagina
Vagina adalah suatu tuba berdinding tipis yang dapat melipat dan mampu meregang
secara luas karena tonjolan serviks ke bagian atas vagina. Panjang dinding anterior vagina hanya
sekitar 9 cm, sedangkan panjang dinding posterior 11 cm. Vagina terletak di depan rectum dan
dibelakang kandung kemih. Vagina merupakan saluran muskulomembraneus yang
menghubungkan rahim dengan vulva. Jaringan muskulusnya merupakan kelanjutan dari
muskulus sfingter ani dan muskulus levator ani oleh karena itu dapat dikendalikan. Pada dinding
vagina terdapat lipatan-lipatan melintang disebut rugae dan terutama di bagian bawah. Pada
puncak (ujung) vagina menonjol serviks pada bagian uterus. Bagian servik yang menonjol ke
dalam vagina di sebut portio. Portio uteri membagi puncak vagina menjadi empat yaitu: fornik
anterior, fornik posterior, fornik dekstra, fornik sinistra.
Sel dinding vagina mengandung banyak glikogen yang menghasilkan asam susu dengan PH 4,5.
Keasaman vagina memberikan proteksi terhadap infeksi. Fungsi utama vagina yaitu sebagai
saluran untuk mengeluarkan lendir uterus dan darah menstruasi, alat hubungan seks dan jalan
lahir pada waktu persalinan.
b. Uterus
Merupakan jaringan otot yang kuat, berdinding tebal, muskular, pipih, cekung dan
tampak seperti bola lampu / buah peer terbalik yang terletak di pelvis minor di antara kandung
kemih dan rectum. Uterus normal memiliki bentuk simetris, nyeri bila ditekan, licin dan teraba
padat. Uterus terdiri dari tiga bagian yaitu: fundus uteri yaitu bagian corpus uteri yang terletak di
atas kedua pangkal tuba fallopi, corpus uteri merupakan bagian utama yang mengelilingi kavum
uteri dan berbentuk segitiga, dan seviks uteri yang berbentuk silinder. Dinding belakang, dinding
depan dan bagian atas tertutup peritoneum sedangkan bagian bawahnya berhubungan dengan
kandung kemih.
Untuk mempertahankan posisinya uterus disangga beberapa ligamentum, jaringan ikat dan
peritoneum. Ukuran uterus tergantung dari usia wanita, pada anak-anak ukuran uterus sekitar 2-3
cm, nullipara 6-8 cm, dan multipara 8-9 cm. Dinding uterus terdiri dari tiga lapisan yaitu
peritoneum, miometrium / lapisan otot, dan endometrium.
1) Peritoneum
a) Meliputi dinding rahim bagian luar
b) Menutupi bagian luar uterus
c) Merupakan penebalan yang diisi jaringan ikat dan
d) pembuluh darah limfe dan urat saraf
e) Meliputi tuba dan mencapai dinding abdomen
2) Lapisan otot
a) Lapisan luar: seperti Kapmelengkung dari fundus uteri menuju ligamentum
b) Lapisan dalam: berasal dari osteum tuba uteri sampai osteum uteri internum
c) Lapisan tengah: terletak di antara kedua lapisan tersebut membentuk lapisan
tebal anyaman serabut otot rahim. Lapisan tengah ditembus oleh pembuluh darah
arteri dan vena. Lengkungan serabut otot ini membentuk angka dan sehingga saat
terjadi kontraksi pembuluh darah terjepit rapat dengan demikian perdarahan dapat
terhenti.
3) Semakin ke arah serviks otot rahim makin berkurang dan jaringan ikatnya bertambah.
Bagian rahim yang terletak antara osteum uteri internum anatomikum yang merupakan
batas dan kavum uteri dan kanalis servikalis dengan osteum uteri histologikum (dimana

terjadi perubahan selaput lendir kavum uteri menjadi selaput lendir serviks) disebut
istmus. Istmus uteri ini akan menjadi segmen bawah rahim dan meregang saat persalinan.
4) Kedudukan uterus dalam tulang panggul ditentukan oleh tonus otot rahim sendiri,
tonus ligamentum yang menyangga, tonus otot-otot dasar panggul, ligamentum yang
menyangga uterus adalah ligamentum latum, ligamentum rotundum (teres uteri)
ligamentum infindibulo pelvikum (suspensorium ovarii) ligamentum kardinale
machenrod, ligamentum sacro uterinum dan ligamentum uterinum.
a) Ligamentum latum
(1) Merupakan lipatan peritoneum kanan dan kiri uterus meluas sampai ke
dinding panggul
(2) Ruang antara kedua lipatan berisi jaringan ikat longgar dan
mengandung pembuluh darah limfe dan ureter
(3) Ligamentum latum seolah-olah tergantung pada tuba fallopi
(4) Ligamentum rotundum (teres uteri)
(5) Mulai sedikit kaudal dari insersi tuba menuju kanalis inguinalis dan
mencapai labia mayus
(6) Terdiri dari otot polos dan jaringan ikat
(7) Fungsinya menahan uterus dalam posisi antefleksi
b) Ligamentum infundibulo pelvikum
(1) Terbentang dari infundibulum dan ovarium menuju dinding panggul
(2) Menggantung uterus ke dinding panggul
(3) Antara tuba fallopi dan ovarium terdapat ligamentum ovarii proprium
c) Ligamentum kardinale machenrod
(1) Dari serviks setinggi osteum uteri internum menuju panggul
(2) Menghalangi pergerakan uterus ke kanan dan ke kiri
(3) Tempat masuknya pembuluh darah menuju uterus
d) Ligamentum sacro uterinum
Merupakan penebalan dari ligamentum kardinale machenrod menuju os sacrum
e) Ligamentum vesika uterinum
(1) Dari uterus menuju ke kandung kemih
(2) Merupakan jaringan ikat yang agak longgar sehingga dapat mengikuti
perkembangan uterus saat hamil dan persalinan
5) Pembuluh darah uterus
a) Arteri uterina asenden yang menuju corpus uteri sepanjang dinding lateral dan
memberikan cabangnya menuju uterus dan di dasar endometrium membentuk
arteri spinalis uteri
b) Di bagian atas ada arteri ovarika untuk memberikan darah pada tuba fallopi dan
ovarium melalui ramus tubarius dan ramus ovarika.
6) Susunan saraf uterus
Kontraksi otot rahim bersifat otonom dan dikendalikan oleh saraf simpatis dan
parasimpatis melalui ganglion servikalis fronkenhouser yang terletak pada pertemuan
ligamentum sakro uterinum.
c. Tuba Fallopi
Tuba fallopi merupakan saluran ovum yang terentang antara kornu uterine hingga suatu
tempat dekat ovarium dan merupakan jalan ovum mencapai rongga uterus. terletak di tepi atas
ligamentum latum berjalan ke arah lateral mulai dari osteum tubae internum pada dinding rahim.

Panjang tuba fallopi 12cm diameter 3-8cm. Dinding tuba terdiri dari tiga lapisan yaitu serosa,
muskular, serta mukosa dengan epitel bersilia.
Tuba fallopi terdiri atas :
1) Pars interstitialis (intramularis) terletak di antara otot rahim mulai dari osteum
internum tuba.
2) Pars istmika tubae, bagian tuba yang berada di luar uterus dan merupakan bagian yang
paling sempit.
3) Pars ampuralis tubae, bagian tuba yang paling luas dan berbentuk s.
4) Pars infindibulo tubae, bagian akhir tubae yang memiliki lumbai yang disebut fimbriae
tubae.
Fungsi tuba fallopi :
1) Sebagai jalan transportasi ovum dari ovarium sampai kavum uteri.
2) Untuk menangkap ovum yang dilepaskan saat ovulasi.
3) Sebagai saluran dari spermatozoa ovum dan hasil konsepsi.
4) Tempat terjadinya konsepsi.
5) Tempat pertumbuahn dan perkembangan hasil konsepsi sampai mencapai bentuk
blastula yang siap mengadakan implantasi.
d. Ovarium
Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan pematangan folikel menjadi ovum, ovulasi,
sintesis, dan sekresi hormon hormon steroid. Letak: Ovarium ke arah uterus bergantung pada
ligamentum infundibulo pelvikum dan melekat pada ligamentum latum melalui
mesovarium.
Jenis: Ada 2 bagian dari ovarium yaitu:
1) Korteks ovarii
a) Mengandung folikel primordial
b) Berbagai fase pertumbuhan folikel menuju folikel de graff
c) Terdapat corpus luteum dan albikantes
2) Medula ovarii
a) Terdapat pembuluh darah dan limfe
b) Terdapat serat saraf
e. Parametrium
Parametrium adalah jaringan ikat yang terdapat di antara ke dua lembar ligamentum
latum.
Batasan parametrium
1) Bagian atas terdapat tuba fallopi dengan mesosalping
2) Bagian depan mengandung ligamentum teres uteri
3) Bagian kaudal berhubungan dengan mesometrium.
4) Bagian belakang terdapat ligamentum ovarii
(Bobak, Jansen, dan Zalar, 2001)
LI.2 Memahami dan Menjelaskan Fisiologi Haid&Hormon yang Mempengaruhi
Fungsi menstruasi normal merupakan hasil interaksi antara hipotalamus, hipofisis, dan
ovarium dengan perubahan-perubahan terkait pada jaringan sasaran pada saluran reproduksi
normal, ovarium memainkan peranan penting dalam proses ini, karena tampaknya bertanggung
jawab dalam pengaturan perubahan-perubahan siklik maupun lama siklus menstruasi (Bobak,
2004).

Ovarium menghasilkan hormon steroid, terutama estrogen dan progesteron. Beberapa


estrogen yang berbeda dihasilkan oleh folikel ovarium, yang mengandung ovum yang sedang
berkembang dan oleh sel-sel yang mengelilinginya. Estrogen ovarium yang paling berpengaruh
adalah estradiol.
Estrogen bertanggung jawab terhadap perkembangan dan pemeliharaan organ-organ
reproduktif wanita dan karakteristik seksual sekunder yang berkaitan dengan wanita dewasa.
Estrogen memainkan peranan penting dalam perkembangan payudara dan dalam perubahan
siklus bulanan dalam uterus. Progesteron juga penting dalam mengatur perubahan yang terjadi
dalam uterus selama siklus menstruasi. Progesteron merupakan hormon yang paling penting
untuk menyiapkan endometrium yang merupakan membran mukosa yang melapisi uterus untuk
implantasi ovum yang telah dibuahi. Jika terjadi kehamilan sekresi progesteron berperan penting
terhadap plasenta dan untuk mempertahankan kehamilan yang normal. Sedangkan endrogen juga
dihasilkan oleh ovarium, tetapi hanya dalam jumlah kecil. Hormon endrogen terlibat dalam
perkembangan dini folikel dan juga mempengaruhi libido wanita (Suzannec, 2001).
Menstruasi disertai ovulasi terjadi selang beberapa bulan sampai 2-3
tahun setelah menarche yang berlangsung sekitar umur 17-18 tahun.
Dengan memperhatikan komponen yang mengatur menstruasi dapat
dikemungkakan bahwa setiap penyimpangan system akan terjadi
penyimpangan pada patrum umun menstruasi. Pada umumnya menstruasi
akan berlangsung setiap 28 hari selama 7 hari. Lama perdarahannya
sekitas 3-5 hari dengan jumlah darah yang hilang sekitar 30-40 cc. Puncak
pendarahannya hari ke-2 atau 3 hal ini dapat dilihat dari jumlah pemakaian
pembalut sekitar 2-3 buah. Diikuti fase proliferasi sekitar 6-8 hari (Manuaba
dkk, 2006).
1.3 Bagian-bagian Siklus Menstruasi
Menurut Bobak (2004), ada beberapa rangkaian dari siklus menstruasi, yaitu:
1.3.1 Siklus Endomentrium
Siklus endometrium menurut Bobak (2004), terdiri dari empat fase, yaitu :
a. Fase menstruasi
Pada fase ini, endometrium terlepas dari dinding uterus dengan disertai
pendarahan dan lapisan yang masih utuh hanya stratum basale. Rata-rata fase ini
berlangsung selama lima hari (rentang 3-6 hari). Pada awal fase menstruasi kadar
estrogen, progesteron, LH (Lutenizing Hormon) menurun atau pada kadar
terendahnya selama siklus dan kadar FSH (Folikel Stimulating Hormon) baru mulai
meningkat.
b. Fase proliferasi
Fase proliferasi merupakan periode pertumbuhan cepat yang berlangsung sejak
sekitar hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus haid, misalnya hari ke-10 siklus 24
hari, hari ke-15 siklus 28 hari, hari ke-18 siklus 32 hari. Permukaan endometrium
secara lengkap kembali normal sekitar empat hari atau menjelang perdarahan
berhenti. Dalam fase ini endometrium tumbuh menjadi setebal 3,5 mm atau sekitar
8-10 kali lipat dari semula, yang akan berakhir saat ovulasi. Fase proliferasi
tergantung pada stimulasi estrogen yang berasal dari folikel ovarium.
c. Fase sekresi/luteal

Fase sekresi berlangsung sejak hari ovulasi sampai sekitar tiga hari sebelum
periode menstruasi berikutnya. Pada akhir fase sekresi, endometrium sekretorius
yang matang dengan sempurna mencapai ketebalan seperti beludru yang tebal dan
halus. Endometrium menjadi kaya dengan darah dan sekresi kelenjar.
d. Fase iskemi/premenstrual
Implantasi atau nidasi ovum yang dibuahi terjadi sekitar 7 sampai 10 hari setelah
ovulasi. Apabila tidak terjadi pembuahan dan implantasi, korpus luteum yang
mensekresi estrogen dan progesteron menyusut. Seiring penyusutan kadar estrogen
dan progesteron yang cepat, arteri spiral menjadi spasme, sehingga suplai darah ke
endometrium fungsional terhenti dan terjadi nekrosis. Lapisan fungsional terpisah
dari lapisan basal dan perdarahan menstruasi dimulai.
1.3.2 Siklus Ovulasi
Ovulasi merupakan peningkatan kadar estrogen yang menghambat pengeluaran
FSH, kemudian hipofise mengeluarkan LH (lutenizing hormon). Peningkatan kadar
LH merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel. Folikel primer primitif berisi
oosit yang tidak matur (sel primordial). Sebelum ovulasi, satu sampai 30 folikel
mulai matur didalam ovarium dibawah pengaruh FSH dan estrogen. Lonjakan LH
sebelum terjadi ovulasi mempengaruhi folikel yang terpilih. Di dalam folikel yang
terpilih, oosit matur dan terjadi ovulasi, folikel yang kosong memulai berformasi
menjadi korpus luteum. Korpus luteum mencapai puncak aktivitas fungsional 8 hari
setelah ovulasi, dan mensekresi baik hormon estrogen maupun progesteron. Apabila
tidak terjadi implantasi, korpus luteum berkurang dan kadar hormon menurun.
Sehingga lapisan fungsional endometrium tidak dapat bertahan dan akhirnya luruh.
1.3.3 Siklus Hipofisis-hipotalamus
Menjelang akhir siklus menstruasi yang normal, kadar estrogen dan progesteron
darah menurun. Kadar hormon ovarium yang rendah dalam darah ini menstimulasi
hipotalamus untuk mensekresi gonadotropin realising hormone (Gn-RH).
Sebaliknya, Gn-RH menstimulasi sekresi folikel stimulating hormone (FSH). FSH
menstimulasi perkembangan folikel de graaf ovarium dan produksi estrogennya.
Kadar estrogen mulai menurun dan Gn-RH hipotalamus memicu hipofisis anterior
untuk mengeluarkan lutenizing hormone (LH). LH mencapai puncak pada sekitar hari
ke-13 atau ke-14 dari siklus 28 hari. Apabila tidak terjadi fertilisasi dan implantasi
ovum pada masa ini, korpus luteum menyusut, oleh karena itu kadar estrogen dan
progesteron menurun, maka terjadi menstruasi.

Gambar 1. Siklus menstruasi


Hormon-Hormon dalam Siklus Menstruasi
10 April 2012 Ditulis oleh dr Salma
Siklus menstruasi wanita ditentukan oleh interaksi berbagai hormon yang
kompleks. Hormon-hormon utama yang terlibat dalam siklus menstruasi
adalah gonadotropin releasing hormone (GnRH), follicle stimulating
hormone (FSH), luteinizing hormone (LH), estrogen, dan progesteron. GnRH
disekresi oleh hipotalamus, FSH dan LH disekresi oleh kelenjar
pituitari anterior, dan estrogen dan progestin disekresikan pada ovarium.
GnRH merangsang pelepasan LH dan FSH dari pituitari anterior, yang pada
gilirannya merangsang pelepasan estrogen dan progestin dari ovarium.
Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH)

Gonadotropin releasing hormone (GnRH) dikeluarkan dari hipotalamus yang


berdenyut di sepanjang siklus menstruasi. Agar siklus menstruasi
berlangsung normal, GnRH harus dikeluarkan dalam denyutan. Rata-rata,
frekuensi sekresi GnRH adalah satu kali per 90 menit pada awal fase
folikular, meningkat menjadi sekali per 60-70 menit, dan menurun dengan
amplitudo yang meningkat selama fase luteal. GnRH menginduksi pelepasan
FSH dan LH, namun LH jauh lebih sensitif terhadap perubahan tingkat GnRH.
Follicle Stimulating Hormone (FSH)
Follicle stimulating hormone (FSH) disekresikan oleh kelenjar pituitari
anterior dan sangat penting untuk pertumbuhan folikel sampai antrum
berkembang. Sekresi FSH mencapai puncaknya dan paling kritis selama
minggu pertama dari fase folikular siklus menstruasi. FSH menginduksi
sekresi estrogen dan progesteron dari ovarium dengan mengaktifkan enzim
aromatase dan p450 dan mengerahkan umpan balik negatif pada sekresi
GnRH. FSH lebih lanjut menginduksi proliferasi sel-sel granulosa dan ekspresi
reseptor LH di sel-sel granulosa.
Luteinizing Hormone (LH)
Luteinizing hormone (LH) disekresikan oleh kelenjar pituitari anterior dan
diperlukan baik untuk pertumbuhan folikel praovulasi maupun luteinisasi dan
ovulasi folikel yang dominan. Selama fase folikular dari siklus menstruasi, LH
menginduksi sintesis androgen oleh sel-sel teka folikuli; merangsang
proliferasi, diferensiasi, dan sekresi sel-sel teka folikuli; dan meningkatkan
reseptor LH di sel-sel granulosa. Lonjakan LH praovulasi mendorong oosit
melakukan pembelahan meiosis pertama dan memulai luteinisasi sel-sel teka
dan granulosa. Korpus luteum yang dihasilkan kemudian memproduksi
sejumlah progesteron dan estrogen.
Estrogen
Estrogen dihasilkan pada ovarium dan sangat penting untuk pengembangan
antrum dan pematangan folikel Graafian. Estrogen berperan dominan pada
akhir fase folikular sampai sebelum ovulasi. Estradiol, estrogen yang paling
ampuh dan berlimpah, terutama berasal dari androgen yang diproduksi oleh
sel-sel teka. Androgen bermigrasi dari sel-sel teka ke sel-sel granulosa, di
mana mereka diubah menjadi estradiol oleh enzim aromatase. Sejumlah
estradiol juga dapat diproduksi melalui sintesis de novooleh sel-sel teka.
Tindakan estradiol termasuk melakukan induksi reseptor FSH pada sel-sel
granulosa, proliferasi dan sekresi sel-sel teka folikular, induksi reseptor LH di
sel-sel granulosa, dan proliferasi sel-sel stroma dan epitel endometrium.
Pada tingkat sirkulasi yang rendah, estrogen mengerahkan umpan balik
negatif terhadap sekresi LH dan FSH, namun pada tingkat yang sangat tinggi
estrogen mengerahkan umpan balik positif pada sekresi LH dan FSH.
Estrogen selanjutnya menginduksi proliferasi sel-sel granulosa pengkonversi
estrogen dan mensintesis reseptor estrogen, sehingga menciptakan umpan

balik positif untuk dirinya sendiri. Pada siklus endometrial, estrogen


menginduksi proliferasi kelenjar endometrium.
Progestin
Progestin disekresi pada ovarium, terutama oleh folikel yang terluteinisasi.
Tingkat progestin meningkat sesaat sebelum ovulasi dan memuncak lima
sampai tujuh hari pasca-ovulasi. Langkah pertama dalam sintesis progestin
membutuhkan enzim p450 dan dua bentuk sirkulasi progestin yaitu
progesteron dan progesteron-hidroksi-17. Progestin merangsang pelepasan
enzim proteolitik dari sel-sel teka yang pada akhirnya mempersiapkan
ovulasi. Progestin lebih lanjut menginduksi migrasi dari pembuluh darah ke
dinding folikel dan merangsang sekresi prostaglandin dalam jaringan folikel.
Selama fase luteal, progestin menginduksi pembesaran dan peningkatan
sekresi endometrium.
http://majalahkesehatan.com/hormon-hormon-dalam-siklus-menstruasi/

1.
2.
3.
4.

1.
2.

LI.3 Memahami dan Menjelaskan Kelainan Haid


3.2 Klasifikasi
Gangguan haid dan siklusnya dalam masa reproduksi dapat digolongkan
dalam :
Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan pada haid :
Hipermenorea atau menoragia dan Hipomenorea
Kelainan siklus : Polimenorea; Oligomenorea; Amenorea
Perdarahan di luar haid : Metroragia
Gangguan lain yang ada hubungan dengan haid : Pre menstrual
tension (ketegangan pra haid); Mastodinia; Mittelschmerz
(rasa nyeri pada ovulasi) dan Dismenorea
Kelainan Dalam Banyaknya Darah Dan
Lamanya Perdarahan Pada Haid
Hipermenorea atau Menoragia
Definisi
Perdarahan haid lebih banyak dari normal atau lebih lama dari normal (lebih
dari 8 hari), kadang disertai dengan bekuan darah sewaktu menstruasi.
Sebab-sebab
Hipoplasia uteri, dapat mengakibatkan amenorea, hipomenorea,
menoragia. Terapi : uterotonika
Asthenia, terjadi karena tonus otot kurang. Terapi : uterotonika,
roborantia.

3.
4.
5.
6.
7.
8.

Myoma uteri, disebabkan oleh : kontraksi otot rahim kurang,


cavum uteri luas, bendungan pembuluh darah balik.
Hipertensi
Dekompensio cordis
Infeksi, misalnya : endometritis, salpingitis.
Retofleksi uteri, dikarenakan bendungan pembuluh darah balik.
Penyakit darah, misalnya Werlhoff, hemofili
Tindakan Bidan
Memberikan anti perdarahan seperti ergometrin tablet/injeksi; KIEM
untuk pemeriksaan selanjutnya; Merujuk ke fasilitas yang lebih tinggi dan
lengkap.
Diagnosis Menorrhagia
Oleh Dr Ananya Mandal, MD
Menorrhagia adalah gejala mendasari patologi dalam banyak perempuan. Ia
didefinisikan sebagai pendarahan yang berlebihan (lebih dari 80 ml darah
per periode), selama lebih dari 7 hari dan secara berkala.
Penyebab Menorrhagia
Penyebab Menorrhagia mungkin karena penyakit tertentu, hormon, rahim
atau reproduksi anatomi kelainan atau disebabkan karena obat-obatan dll.
Diagnosis kondisi-kondisi didasarkan pada penyebab ini.
Sejarah kondisi
Pemeriksaan dimulai dengan sejarah rinci kondisi.
Pasien akan diminta untuk menjaga buku harian menstruasi catatan waktu
dan durasi waktu.
Dia perlu mencatat jumlah bantalan atau tampon digunakan untuk menilai
jumlah darah yang hilang.
Sejarah episode serupa dalam keluarga, penggunaan obat-obatan tertentu
seperti Warfarin, usia, penggunaan intra-Uterin kontrasepsi perangkat ini
juga penting untuk titik jarum penyebab perdarahan berat. (1-5)
Pemeriksaan fisik

Setelah sejarah pemeriksaan fisik lengkap dilakukan.


Gangguan medis, hati, ginjal penyakit, masalah tiroid, gangguan
pendarahan dapat dideteksi oleh ujian klinis.
Pemeriksaan vagina mungkin diperlukan. Dokter dapat menyisipkan satu
atau dua gloved, dilumasi jari ke dalam vagina dan lembut merasa untuk
beberapa kelainan anatomi. (1-5)
Diagnosis banding
Diagnosis lain harus dipertimbangkan. Ini termasuk aborsi, tumor organorgan reproduksi wanita, kelenjar adrenal tumor dan kanker, kekurangan
ovulasi, peradangan leher rahim, kanker rahim, kanker leher rahim, hiper
atau di bawah aktif tiroid, pituitary tumor, infeksi panggul, kehamilan vagina
peradangan dll (1)
Diagnosis proses
Bekerja untuk Menorrhagia termasuk (1-5)

Lengkap dan rutin tes darah-ini termasuk tes untuk hemoglobin.


Hemoglobin rendah menandakan anemia karena kehilangan darah
yang berlebihan.
Besi penilaian dalam darah juga dapat membantu mendeteksi anemia.
Peningkatan jumlah sel darah putih mungkin menandakan panggul
radang.
Jumlah trombosit dan penilaian kaskade darah dapat membantu
mendeteksi gangguan pendarahan.
Tes fungsi tiroid dan prolaktin tingkat membantu mendeteksi masalah
kelenjar tiroid dan kelenjar pituitari yang dapat menyebabkan kelainan
haid.
Hati fungsi dan ginjal fungsi tes yang digunakan untuk mendeteksi
mendasari gangguan hati atau ginjal.

Kehamilan harus dikecualikan oleh tes kehamilan rutin.

Hormon Asai seperti penilaian LH (Hormon pelutein), FSH (folikel


merangsang hormon), estrogen dan progestrones dilakukan untuk
mengecualikan gangguan hormon

Studi pencitraan mungkin dimasukkan untuk mengesampingkan


organik penyakit.
Panggul USG dilakukan untuk mendeteksi fibroid, polip dll. Histeroskopi
digunakan untuk langsung memvisualisasikan rongga rahim.
Biopsi atau sejumlah kecil rahim jaringan dapat diambil untuk diperiksa
di bawah mikroskop. Ini dapat digunakan untuk mencegah kanker
rahim.

Papanicolaou (Pap) smear tes ini digunakan untuk mendeteksi dan


mencegah kanker leher rahim.

Beberapa pasien mungkin perlu prosedur pelebaran dan curettage (A &


P). Dokter melebarkan leher rahim dan kemudian memasukkan
berbentuk sendok instrumen bernama curette ke dalam rahim untuk
mengumpulkan jaringan. Jaringan kemudian diperiksa di bawah
mikroskop.

Disunting oleh April Cashin-Garbutt, BA Hons (Cantab)

Hipomenorea
Definisi
Adalah perdarahan haid yang lebih pendek dan atau lebih kurang dari biasa.
Sebab-sebab
Hipomenorea disebabkan oleh karena kesuburan endometrium kurang akibat
dari kurang gizi, penyakitmenahun maupun gangguan hormonal.
Tindakan Bidan
Merujuk ke fasilitas yang lebih tinggi dan lengkap.
Kelainan Siklus
Polimenorea atau Epimenoragia
Definisi
Adalah siklus haid yang lebih memendek dari biasa yaitu kurang 21 hari,
sedangkan jumlah perdarahanrelatif sama atau lebih banyak dari biasa.
Sebab-sebab
Polimenorea merupakan gangguan hormonal dengan umur korpus

luteum memendek sehingga siklus menstruasi juga lebih pendek atau bisa
disebabkan akibat stadium proliferasi pendek atau stadium
sekresipendek atau karena keduanya.
Terapi
Stadium proliferasi dapat diperpanjang dengan hormon estrogen dan
stadium sekresi menggunakanhormon kombinasi estrogen dan progesteron.
Oligomenorea
Definisi
Adalah siklus menstruasi memanjang lebih dari 35 hari, sedangkan
jumlah perdarahan tetap sama.
Sebab-sebab
Perpanjangan stadium folikuller; perpanjangan stadium luteal; kedua stadium
menjadi panjang; pengaruh psikis; pengaruh penyakit : TBC
Terapi
Oligomenorea yang disebabkan ovulatoar tidak memerlukan terapi,
sedangkan bila mendekati amenoreadiusahakan dengan ovulasi.
Amenorea
Definisi
Adalah keadaan tidak datang haid selama 3 bulan berturut-turut.
Klasifikasi
1.
Amenorea Primer, apabila belum pernah datang haid sampai umur 18
tahun.
2.
Amenorea Sekunder, apabila berhenti haid setelah menarche atau
pernah mengalami haid tetapi berhenti berturut-turut selama 3 bulan.
Sebab-sebab
Fisiologis; terjadi sebelum pubertas, dalam kehamilan, dalam
masa laktasi maupun dalam masamenopause; gangguan pada
aksis hipotalamus-hipofisis-ovarium; kelainan kongenital; gangguan sistem
hormonal; penyakit-penyakit lain; ketidakstabilan emosi; kurang
zat makanan yang mempunyai nilai gizilebih.
Terapi
Terapi pada amenorea, tergantung dengan etiologinya. Secara umum dapat
diberikan hormon-hormonyang merangsang ovulasi, iradiasi
dari ovarium dan pengembalian keadaan umum, menyeimbangkan antara
kerja-rekreasi dan istirahat.
Perdarahan di luar haid

1.
2.
1.

2.

Metroragia
Definisi
Adalah perdarahan yang tidak teratur dan tidak ada hubungannya
dengan haid.
Klasifikasi
Metroragia oleh karena adanya kehamilan; seperti abortus, kehamilan
ektopik.
Metroragia diluar kehamilan.
Sebab-sebab
Metroragia diluar kehamilan dapat disebabkan oleh luka yang tidak
sembuh; carcinoma corpus uteri, carcinoma cervicitis; peradangan dari
haemorrhagis (seperti kolpitis haemorrhagia, endometritishaemorrhagia);
hormonal.
Perdarahan fungsional : a) Perdarahan Anovulatoar; disebabkan oleh
psikis, neurogen, hypofiser, ovarial (tumor atau ovarium yang polikistik)
dan kelainan gizi, metabolik, penyakit akut maupun kronis.
b)Perdarahan Ovulatoar; akibat korpus
luteum persisten, kelainan pelepasan endometrium, hipertensi,kelainan dara
h dan penyakit akut ataupun kronis.
Terapi : kuretase dan hormonal.
Gangguan Lain Yang Ada Hubungan Dengan Haid
Pre Menstrual Tension (Ketegangan Pra Haid)
Ketegangan sebelum haid terjadi beberapa hari sebelum haid bahkan
sampai menstruasi berlangsung. Terjadi karena
ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesterom
menjelang menstruasi. Pre menstrual tension terjadi pada umur 30-40 tahun.
Gejala klinik dari pre menstrual tension adalah gangguan emosional; gelisah,
susah tidur; perut kembung,mual muntah; payudara tegang dan sakit;
terkadang merasa tertekan
Terapi
Olahraga, perubahan diet (tanpa garam, kopi dan alkohol);
mengurangi stress; konsumsi antidepressan bila perlu; menekan
fungsi ovulasi dengan kontrasepsi oral, progestin; konsultasi dengan tenaga
ahli, KIEM untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Mastodinia atau Mastalgia
Definisi
Adalah rasa tegang pada payudara menjelang haid.

Sebab-sebab
Disebabkan oleh dominasi hormon estrogen, sehingga terjadi retensi air dan
garam yang disertai hiperemia didaerah payudara.
Mittelschmerz (Rasa Nyeri pada Ovulasi)
Definisi
Adalah rasa sakit yang timbul pada wanita saat ovulasi, berlangsung
beberapa jam sampai beberapa hari di pertengahan siklus menstruasi. Hal
ini terjadi karena pecahnya folikel Graff. Lamanya bisa beberapa jam bahkan
sampai 2-3 hari. Terkadang Mittelschmerz diikuti oleh perdarahan yang
berasal dari proses ovulasidengan gejala klinis seperti kehamilan
ektopik yang pecah.
Dismenorea
Definisi
Adalah nyeri sewaktu haid. Dismenorea terjadi pada 30-75 % wanita dan
memerlukan pengobatan. Etiologidan patogenesis dari dismenore sampai
sekarang belum jelas.
Klasifikasi
1.
Dismenorea Primer (dismenore sejati, intrinsik, esensial ataupun
fungsional); adalah nyeri haid yang terjadi sejak menarche dan tidak
terdapat kelainan pada alat kandungan. Sebab : psikis;
(konstitusionil:anemia, kelelahan, TBC); (obstetric : cervic sempit,
hyperanteflexio, retroflexio); endokrin (peningkatan kadar
prostalandin, hormon steroid seks, kadar vasopresin tinggi). Etiologi : nyeri
haid dari bagian perutmenjalar ke daerah pinggang dan paha, terkadang
disertai
dengan mual dan muntah, diare, sakit kepaladan emosi labil. Terapi :
psikoterapi, analgetika, hormonal.
2.
Dismenorea Sekunder; terjadi pada wanita yang sebelumnya tidak
mengalami dismenore. Hal ini terjadi pada kasus infeksi, mioma submucosa,
polip corpus uteri, endometriosis, retroflexio uteri fixata, gynatresi,
stenosis kanalis servikalis, adanya AKDR, tumor ovarium. Terapi : causal
(mencari dan menghilangkan penyebabnya).
http://www.lusa.web.id/gangguan-dan-masalah-haid-dalam-sistem-reproduksi/

Diagnosa

[0]

[0]

Bantu menyumbang terjemahan yang lebih baik


Sejarah
Individu itu boleh melaporkan ketiadaan atau perubahan dalam kitaran haid dan gejala
yang berkaitan. Satu sejarah yang menyeluruh mesti akan diperolehi, termasuk
pembangunan pubertal, umur di datang haid (permulaan haid), kitaran haid biasa
(panjang, aliran, bilangan hari antara haid); lepas dan semasa keadaan perubatan
(terutama kronik penyakit seperti penyakit Crohn); sebarang tanda-tanda yang
menunjukkan penyakit CNS (perubahan visual, sakit kepala); sejarah gangguan
pendarahan (kedua-dua peribadi dan keluarga); sejarah pemakanan (termasuk
kehilangan berat badan dan senaman); ubat-ubatan termasuk kontrasepsi dan
penggunaan hormon; sejarah penggunaan dadah atau alkohol; aktiviti seksual sejarah
jerawat atau hirsutisme; sejarah keluarga (pubertal). Satu sejarah trauma dan
pembedahan juga harus diperolehi.
Dysmenorrhea dicirikan oleh crampy, buruh seperti sakit di bahagian bawah abdomen
yang biasanya bermula hanya sebelum atau pada permulaan haid. Sakit boleh datang
dan pergi dalam gelombang. Individu juga boleh melaporkan loya, muntah, dan sakit
membosankan di belakang yang lebih rendah. Dalam 10% daripada wanita,
dysmenorrhea menyakitkan cukup untuk incapacitating, atau untuk mengganggu aktiviti
kerja atau masa lapang {Calis}. Dalam dysmenorrhea utama, kekejangan bermula pada
datang haid (haid pertama). Dysmenorrhea Menengah biasanya bermula selepas
beberapa tahun tempoh tidak menyakitkan. Dalam dysmenorrhea menengah, kesakitan
bermula beberapa hari sebelum dan berlangsung sepanjang tempoh haid.
Dysmenorrhea boleh didahului oleh sindrom prahaid (kembung, cepat marah, dan
kemurungan).
Seorang wanita dengan menorrhagia biasanya akan melaporkan sejumlah besar
kehilangan darah semasa haid. Purata kehilangan darah semasa tempoh haid adalah
kira-kira 2 oz cecair (60 mL); wanita dengan menorrhagia boleh kehilangan 3 oz (90
mL) atau lebih. Walaupun ini mungkin bunyi seperti jumlah yang kecil, ia boleh
membawa kepada anemia teruk.
Dengan metrorrhagia, wanita akan mengadu pendarahan semasa selang antara
tempoh.
Pemeriksaan fizikal
Pemeriksaan fizikal termasuk tanda-tanda penting, ketinggian, berat, peringkat Tanner
(sistem untuk pembangunan mengkategorikan seksual), rupa umum (individu dengan

beberapa gangguan kongenital mungkin mempunyai leher berselaput atau menjadi luar
biasa pendek), rabaan tiroid dan pemeriksaan untuk keterangan lain penyakit tiroid,
pemeriksaan dada untuk galactorrhea (pengeluaran bahan seperti susu), pemeriksaan
mata, pemeriksaan neurologi yang teliti, bukti tinggi paras androgen (hormon lelaki yang
boleh menyebabkan pertumbuhan rambut jerawat atau berlebihan [hirsutisme] dalam
wanita).
Satu pemeriksaan pelvik biasanya dilakukan untuk menentukan jika rahim hadir
(ketiadaan rahim menunjukkan sindrom tidak sensitif androgen atau agenesis) dan tidak
termasuk kehamilan. Penemuan pangkal rahim mungkin termasuk kesan estrogen yang
dilihat pada mukosa faraj, rembesan mukus, atau kekurangan lendir dan kering, faraj
pucat mencadangkan disfungsi ovari.
Bagi wanita dengan dysmenorrhea, peperiksaan pelvik bimanual boleh menentukan jika
terdapat kelembutan rahim, ovari dibesarkan, atau ketumbuhan fibroid.
ujian
Jenis kelainan haid akan menentukan keperluan untuk ujian. Ujian darah mungkin
termasuk kiraan darah lengkap untuk mencari anemia atau jangkitan, chemistries dan
ujian endokrin untuk menilai penyakit kronik, pengukuran tiroid dan hormon pembiakan,
dan ujian kehamilan.
Kajian pengimejan mungkin termasuk ultrasound transabdominal atau transvaginal
(sonography) abdomen dan pelvis untuk mengenal pasti rakyat jelata seperti tumor atau
fibroid ovari; ultrasound juga membantu dalam menilai saiz dan bentuk rahim. Imbasan
CT atau pengimejan resonans magnetik (MRI) boleh mengesan tumor pituitari di dalam
otak, manakala CT atau MRI abdomen atau pelvis boleh menunjukkan tumor kelenjar
adrenal. Ujian diagnostik bagi dysmenorrhea, menorrhagia, dan metrorrhagia mungkin
termasuk ujian kehamilan, Pap smear, atau air kencing dan budaya serviks. Biopsi
endometrium, ultrasound, atau laparoskopi mungkin boleh dipertimbangkan.
Rawatan

[0]

[0]

Bantu menyumbang terjemahan yang lebih baik


Rawatan memberi tumpuan kepada punca gangguan dan apa-apa syarat yang
mendasari.
Rawatan amenorea termasuk pembetulan ketidakseimbangan hormon dan induksi
ovulasi. Masalah berat badan, senaman yang berlebihan, dan anoreksia nervosa perlu
ditangani kerana ancaman jangka panjang mereka menimbulkan kepada kesihatan
wanita. Begitu juga, tekanan dan kemurungan boleh dirawat dengan penggunaan ubatubatan yang sesuai dan kaunseling psikologi atau teknik pengurangan tekanan.

Rawatan dysmenorrhea bermula dengan keyakinan dan pendidikan dan boleh termasuk
ubat penahan sakit (analgesik) dan ubat yang menghalang tindakan prostaglandin
(nonsteroidal ubat anti-radang atau NSAID). Pil kawalan kelahiran (kontraseptif oral,
yang digunakan untuk 3 hingga 6 bulan) dan lain-lain hormon kontraseptif bukan boleh
melegakan gejala-gejala oleh ovulasi menekan. Permohonan Topikal haba berterusan,
tahap rendah boleh membuktikan membantu beberapa individu {Calis}. Apa-apa sebab
yang dikenal pasti yang mendasari dysmenorrhea menengah juga dirawat.
Rawatan untuk menorrhagia bergantung kepada umur wanita, keterukan pendarahan,
sama ada atau tidak dia mahu anak-anak di masa depan, dan apa-apa syarat yang
mendasari perubatan. Ubat-ubatan hormon (estrogen, progesteron) boleh digunakan
untuk mengurangkan pendarahan. Progestin adalah dadah yang paling kerap
ditetapkan untuk wanita dengan menorrhagia {Shaw}. Jika ketumbuhan fibroid rahim
adalah punca menorrhagia, mereka boleh dibuang melalui pembedahan, ada yang
dirawat dengan ubat-ubatan, embolisasi arteri rahim, atau teknik ablation. Jika
seseorang IUD adalah punca, ia boleh dikeluarkan. A pengembangan dan pengkuretan
(D & C), di mana lapisan endometrium dikikis jauh, mungkin bermanfaat jika lapisan
mempunyai menebal dan menyebabkan pendarahan berlebihan. Lapisan endometrium
juga boleh menipis (ablation endometrium) menggunakan laser atau electrocautery.
Terapi ablation baru dibangunkan termasuk terapi belon rahim, di mana kateter belon
dimasukkan ke dalam rongga endometrium, melambung, dan dipanaskan {Shaw}. Lainlain teknik generasi kedua yang bertujuan untuk menyediakan mudah, cepat, selamat,
dan kaedah yang lebih berjaya mengurangkan dan merawat lapisan endometrium
dalam kes menorrhagia termasuk rawatan sejuk (cryoablation); panas penyelesaian
pengairan masin; diod laser haba (hyperthermy), microwave ablation; dan
photodynamic (penghantaran cahaya kontrasepsi sbb) terapi {Lethaby}. Jika
menorrhagia cukup teruk atau tidak bertindak balas terhadap rawatan, rahim boleh
dibuang melalui pembedahan (hysterectomy).
Metrorrhagia boleh dirawat dengan hormon seperti mereka dalam pil kawalan kelahiran
(kontraseptif oral). Jika pendarahan menjadi sedalam-dalamnya (pendarahan), katil
rehat, D & C, dan / atau hospital mungkin diperlukan.
Prognosis

[0]

[0]

Bantu menyumbang terjemahan yang lebih baik


Hasil bergantung kepada sifat dan penyebab gangguan haid. Amenorea disebabkan
oleh keabnormalan genetik (contohnya, ketiadaan ovari) tidak boleh bertindak balas

kepada terapi. Sesetengah wanita dengan amenorea memilih untuk tidak menerima
rawatan jika punca asas bukanlah satu ancaman kesihatan.
Dysmenorrhea disebabkan ketidakseimbangan hormon dan pengeluaran prostaglandin
boleh bertindak balas dengan baik kepada rawatan perubatan. Lain-lain keadaan yang
mendasari bertanggungjawab untuk dysmenorrheal mempunyai hasil yang berubahubah bergantung kepada keterukan keadaan dan jenis rawatan. Hasil endometriosis
juga boleh menjadi baik dengan rawatan dan pengurangan endometriosis
menggunakan ablation endometrium. Prognosis untuk penyakit radang pelvik (PID)
adalah lebih berubah-ubah. Jangkitan biasanya ketetapan dengan terapi antibiotik.
Malangnya, PID boleh menyebabkan parut tiub fallopio, menyebabkan kemandulan.
Fibroid biasanya boleh berjaya dirawat dengan ubat, embolisasi arteri rahim, teknik
ablative, atau pembedahan. Hasil kanser saluran pembiakan sebagai penyebab
dysmenorrhea berbeza dengan jenis, peringkat penyakit, dan tindak balas kepada
rawatan.
Satu prosedur D & C secara amnya membetulkan pendarahan yang berlebihan
(menorrhagia). Ablation endometrium telah ditunjukkan untuk berjaya membetulkan
keadaan lapisan endometrium (iaitu, endometriosis) yang dikaitkan dengan
penyelewengan haid.
Komplikasi

[0]

[0]

Bantu menyumbang terjemahan yang lebih baik


Secara umum, apa-apa komplikasi yang dikaitkan dengan gangguan haid yang
berkaitan dengan keadaan pendasar. Komplikasi amenorea berkaitan dengan
komplikasi keadaan asas, termasuk gangguan endokrin, ketidakseimbangan hormon,
keabnormalan kongenital saluran pembiakan, gangguan emosi, dan tumor ovari atau
sista. Amenorea berpanjangan dikaitkan dengan insiden meningkat osteoporosis dan
keretakan pinggul. Komplikasi menorrhagia boleh termasuk anemia.

DISMENOREA
Dismenorea adalah menstruasi yang sangat nyeri disebabkan oleh kejang ototuterus. Dismenorea primer adalah
menstruasi yang sangat nyeri yang bersamaandengan pengeluaran prostaglandin pada sikslus ovulasi, tapi tanpa
penyakit pelvis.Sekitar 50% dan 75% dari wanita usia 15 hingga 25 tahun terkena dismenorea. Selainrasa sakit,
gejala lainnya adalah sakit kepala, diare atau konstipasi, perubahanemosional dan nausea (mual, rasa ingin
muntah). Rasa sakit pada dismenorea primerkemungkinan adalah hasil dari kontraksi uterus, yang dikarenakan
iskemia otot uterusdan prostaglandin yang dikeluarkan uterus. Dismenorea sekunder adalah rasa nyerisaat

menstruasi yang bersamaan dengan patologi pelvis. Pada beberapa kasusdisebakan karena tumor uterus, inflamasi
pelvis dan endometriosis.
Patofisiologi
Wanita selama periode rasa nyeri memproduksi 10 kali lebih banyakprostaglandin F
2
alfa pada darah menstruasi, yang merangsang hiperaktivitas uterus.Prostaglandin dikeluarkan selama 48
jam pertama menstruasi, dimana gejala sedangterjadi. Wanita yang tidak memiliki siklus ovulasi karena
menggunakan kontrasepsi oral,tidak mengalami dismenorea primer.
Pengobatan
Pada wanita yang menggunakan kontrasepsi, dismenorea primer dapatdihilangkan dengan kontrasepsi hormon.
Kontrasepsi hormon menghentikan ovulasi,dan juga mengurangi sintesis prostaglandin dan kontraksi miometrial.
Diet rendahlemak dan olahraga secara teratur mencegah gejala-gejalanya dismenorea.
HIPERMENOREA
Hipermenorea ialah perdarahan haid yang lebih banyak dari normal, atau lebihlama dari normal (lebih dari 8 hari.
Sebab kelainan ini terletak pada kondisi dalamuterus, misalnya ada mioma uteri dengan permukaan endometrium
lebih luas dari biasadan dengan kontraktilitas yang terganggu, polip endometrium, dan gangguan
pelepasanendometrium pada waktu haid. Terapi pada hipermenorea pada mioma uteri tergantungdari penanganan
mioma uteri, sedangkan diagnosis dan tterapi polip endometrium sertagangguan pelepasan endometrium terdiri
dari kerokan.

HIPOMENOREA
Hipomenorea adalah perdarahan haid yang lebih pendek dan lebih kurang daribiasanya. Penyebabnya terletak
pada konstitusi penderita, pada uterus, pada gangguanendokrin, dan lain-lain. Adanya hipomenorea tidak
mengganggu fertilitas.
POLIMENOREA
Pada polimenorea siklus haid lebih pendek dari biasa (kurang dari 21 hari).Perdarahan kurang lebih sama atau
lebih banyak dari haid biasa. Polimenorea dapatdisebabkan oleh gangguan hormonal yang mengakibatkan
gangguan ovulasi ataumenjadi pendeknya masa luteal. Penyebab lainnya adalah kongesti ovarium
karenaperadangan, endometriosis, dan sebagainya.
OLIGOMENOREA
Disini siklus haid lebih panjang, lebih dari 35 hari. Apabila panjangnya sikluslebih dari 3 bulan, hal itu sudah
dinamakan amenorea. Perdarahan pada oligomenoreabiasanya berkurang. Pada kebanyakan kasus
oligomenorea kesehatan wanita tidakterganggu dan fertilitas cukup baik.
SINDROM PRAMENSTRUASI (PREMENSTRUAL SYSTEM)
Sindrom pramenstruasi (PMS) adalah gabungan dari gejala-gejala fisik danfisiologik yang terjadi sebelum
menstruasi dan menghilang setelah menstruasi dimulai.Gejala-gejalanya berbeda pada masing-masing individu,
seperti edema, penambahanberat badan, payudara membengkak dan melunak, sakit punggung, konstipasi,
erupsikulit, lesu dan letih, gelisah, sakit kepala dan kekakuan. Walaupun PMS dihubungkandengan siklus
produksi hormon ovarium, tapi gejala-gejalanya tidak secara langsungmengubah tingkatan hormon-hormon
ini.Perkiraan insidens gejala PMD pada wanita berkisar 25-100%. Bagi kebanyakanwanita, gejala-gejalanya
hanya rasa kesal, namun bagi yang lain, sekitar 5-10% wanitadengan PMS akan mengalami kesulitan yang serius.
Diagnosis PMS paling baikditegakkan setelah wanita tersebut terus mengalami gejala-gejala yang sama

dalamkurun waktu 2-3 bulan. Kurang dari 50% wanita-wanita ini dinyatakan mempunyaidiagnosis yang pasti
dari PMS setelah dilakukan penilaian dari catatan mengenaikeadaannya.

Gejala-gejala dapat dimulai pada saat menarche dan makin lama makin berat.PMS yang berkepanjangan
biasanya berkaitan dengan kesulitan psikologis sekunderseperti menarik diri dari aktivitas social dan kesulitan
memelihara hubungan, termasukdengan anak-anak mereka. Karena sebab dari PMS tidak diketahui pasti dan
gejalanyabervariasi maka tujuan pengobatan yang utama adalah untuk sebisa mungkinmeredakan geala-gejala
yang paling jelas. Terapi nonfarmakologis , dengan atau tanpapengobatan, dianggap lebih efisien dalam
mengontrol gejalanya. Memperbanyakasupan karbohidrat, serat dan air, mengurangi kafein, alkohol, gula dan
lemak hewani juga membantu.
PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL (DYSFUNCTIONALUTERINE BLEEDING)
Perdarahan uterus disfungsional adalah perdarahan yang terjadi tanpa adanyasebab organik atau lesi organik.
DUB terjadi karena gagalnya pematangan folikelovarium hingga mencapai ovulasi dan pembentuka korpus
luteum (anovulasi). Ini akanmengakibatkan produksi estrogen yang terus menerus oleh folikel dan tanpa
adanyakorpus lureum berarti progesterone tidak diproduksi. Perubahan keadaan hormonal iniakan mengakibatkan
periode perdarahan anovulatoir yang bergantian dan biasanyasangat berat, serta amenore. Keadaan ini disebabkan
oleh perangsangan estrogendalam derajat yang berbeda-beda terhadap endometrium.Frekuensi perdarahan
periodik tergantung dari variasi jumlah folikel yangberfungsi. Beberapa dapat menjadi aktif dalam waktu yang
bersamaan, mengakibatkanproduksi estrogen dalam kadar yang tinggi. Tingginya kadar estrogen dan tidak
adanyaprogesteron mempengaruhi endometrium sehingga terjadi proliferasi selama beberapaminggu atau bulan.
Terjadinya penurunan estrogen, dapat disebabkan oleh degenerasibeberapa folikel atau semakin meningkatnya
kebutuhan akan estrogen dengan makinmembesarnya jaringan endometrium sehingga produksinya tidak
mencukupi. Keduakeadaan ini mengakibatkan perdarahan karena penuruna estrogen, yang berbedadalam hal saat
terjadinya, lamanya dan jumlahnya.Pada dewasa, perdarahan yang berlebihan, tak teratur dan
berkepanjangan,biasanya berkaitan dengan belum matangnya HPO Axis. Jika perdarahan sangat berat,dapat
terjadi keadaan akut yang membutuhkan penanganan yang tepat, karena dapattimbul hipovolemia (penurunan
abnormal volume cairan plasma dalam tubuh) dananemia sekunder akibat kehilangan darah.

Pengobatan
Terapi yang biasa digunakan adalah hormonal, terapi estrogen atau terapiprogesteron. Untuk wanita dengan
menoragia/dismenorea tiba-tiba tidak berhubungandengan siklus anovulasi, penghambat prostaglandin sintetase
efektif dalam mengurangiperdarahan. Pengobatan ditujukan untuk menghentikan proses dengan
pemberianestrogen setiap hari dan progesteron dari hari ke 15 sampai hari ke 25 pada tiap siklusuntuk merangsang
fase folikuler.
LI.4 Memahami dan Menjelaskan Perbedaan Haid dengan Istihadhah dalam Hukum Islam
HAID

Haidh atau haid (dalam ejaan bahasa Indonesia) adalah darah yang keluar dari rahim
seorang wanita pada waktu-waktu tertentu yang bukan karena disebabkan oleh suatu
penyakit atau karena adanya proses persalinan, dimana keluarnya darah itu merupakan
sunnatullah yang telah ditetapkan oleh Allah kepada seorang wanita. Sifat darah ini
berwarna merah kehitaman yang kental, keluar dalam jangka waktu tertentu, bersifat
panas, dan memiliki bau yang khas atau tidak sedap.
Haid adalah sesuatu yang normal terjadi pada seorang wanita, dan pada setiap wanita
kebiasaannya pun berbeda-beda. Ada yang ketika keluar haid ini disertai dengan rasa
sakit pada bagian pinggul, namun ada yang tidak merasakan sakit. Ada yang lama
haidnya 3 hari, ada pula yang lebih dari 10 hari. Ada yang ketika keluar didahului
dengan lendir kuning kecoklatan, ada pula yang langsung berupa darah merah yang
kental. Dan pada setiap kondisi inilah yang harus dikenali oleh setiap wanita, karena
dengan mengenali masa dan karakteristik darah haid inilah akar dimana seorang wanita
dapat membedakannya dengan darah-darah lain yang keluar kemudian.
Wanita yang haid tidak dibolehkan untuk shalat, puasa, thawaf, menyentuh mushaf,
dan berhubungan intim dengan suami pada kemaluannya. Namun ia diperbolehkan
membaca Al-Quran dengan tanpa menyentuh mushaf langsung (boleh dengan
pembatas atau dengan menggunakan media elektronik seperti komputer, ponsel, ipad,
dll), berdzikir, dan boleh melayani atau bermesraan dengan suaminya kecuali pada
kemaluannya.
Allah Taala berfirman:





Mereka bertanya kepadamu tentang (darah) haid. Katakanlah, Dia itu adalah suatu
kotoran (najis). Oleh sebab itu hendaklah kalian menjauhkan diri dari wanita di
tempat haidnya (kemaluan). Dan janganlah kalian mendekati mereka, sebelum
mereka suci (dari haid). Apabila mereka telah bersuci (mandi bersih), maka
campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepada kalian. (QS. AlBaqarah: 222)
Dari Aisyah radhiyallahu anha berkata:







Kami dahulu juga mengalami haid, maka kami diperintahkan untuk mengqadha
puasa dan tidak diperintahkan untuk mengqadha shalat. (HR. Al-Bukhari No. 321
dan Muslim No. 335)
Batasan Haid :

Menurut Ulama Syafiiyyah batas minimal masa haid adalah sehari semalam, dan
batas maksimalnya adalah 15 hari. Jika lebih dari 15 hari maka darah itu darah
Istihadhah dan wajib bagi wanita tersebut untuk mandi dan shalat.

Imam Ibnu Taimiyah rahimahullah dalam Majmu Fatawa mengatakan bahwa


tidak ada batasan yang pasti mengenai minimal dan maksimal masa haid itu.
Dan pendapat inilah yang paling kuat dan paling masuk akal, dan disepakati oleh
sebagian besar ulama, termasuk juga Syaikh Ibnu Utsaiminrahimahullah juga
mengambil pendapat ini. Dalil tidak adanya batasan minimal dan maksimal
masa haid :

Firman Allah Taala.





Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah : Haid itu adalah suatu
kotoran. Oleh sebab itu, hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid,
dan janganlah kamu mendekatkan mereka, sebelum mereka suci [QS. Al-Baqarah :
222]
Ayat ini menunjukkan bahwa Allah memberikan petunjuk tentang masa haid itu
berakhir setelah suci, yakni setelah kering dan terhentinya darah tersebut. Bukan
tergantung pada jumlah hari tertentu. Sehingga yang dijadikan dasar hukum atau
patokannya adalah keberadaan darah haid itu sendiri. Jika ada darah dan sifatnya dalah
darah haid, maka berlaku hukum haid. Namun jika tidak dijumpai darah, atau sifatnya
bukanlah darah haid, maka tidak berlaku hukum haid padanya. Syaikh Ibnu
Utsaimin rahimahullah menambahkan bahwa sekiranya memang ada batasan hari
tertentu dalam masa haid, tentulah ada nash syari dari Al-Quran dan Sunnah yang
menjelaskan tentang hal ini.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan : Pada prinsipnya, setiap


darah yang keluar dari rahim adalah haid. Kecuali jika ada bukti yang menunjukkan
bahwa darah itu istihadhah.
Berhentinya haid :
Indikator selesainya masa haid adalah dengan adanya gumpalan atau lendir putih
(seperti keputihan) yang keluar dari jalan rahim. Namun, bila tidak menjumpai adanya
lendir putih ini, maka bisa dengan mengeceknya menggunakan kapas putih yang
dimasukkan ke dalam vagina. Jika kapas itu tidak terdapat bercak sedikit pun, dan
benar-benar bersih, maka wajib mandi dan shalat.
Sebagaimana disebutkan bahwa dahulu para wanita mendatangi Aisyah radhiyallahu
anha dengan menunjukkan kapas yang terdapat cairan kuning, dan kemudian Aisyah
mengatakan :



Janganlah kalian terburu-buru sampai kalian melihat gumpalan putih. (Atsar ini
terdapat dalam Shahih Bukhari).
NIFAS
Nifas adalah darah yang keluar dari rahim wanita setelah seorang wanita melahirkan.
Darah ini tentu saja paling mudah untuk dikenali, karena penyebabnya sudah pasti,
yaitu
karena
adanya
proses
persalinan.
Syaikh
Ibnu
Utsaimin rahimahullah mengatakan bahwa darah nifas itu adalah darah yang keluar
karena persalinan, baik itu bersamaan dengan proses persalinan ataupun sebelum dan
sesudah persalinan tersebut yang umumnya disertai rasa sakit. Pendapat ini senada
dengan pendapat Imam Ibnu Taimiyah yang mengemukakan bahwa darah yang keluar
dengan rasa sakit dan disertai oleh proses persalinan adalah darah nifas, sedangkan bila
tidak ada proses persalinan, maka itu bukan nifas.
Batasan nifas :
Tidak ada batas minimal masa nifas, jika kurang dari 40 hari darah tersebut berhenti
maka seorang wanita wajib mandi dan bersuci, kemudian shalat dan dihalalkan atasnya

apa-apa yang dihalalkan bagi wanita yang suci. Adapun batasan maksimalnya, para
ulama berbeda pendapat tentangnya.

Ulama Syafiiyyah mayoritas berpendapat bahwa umumnya masa nifas adalah 40


hari sesuai dengan kebiasaan wanita pada umumnya, namun batas maksimalnya
adalah 60 hari.

Mayoritas Sahabat seperti Umar bin Khattab, Ali bin Abi Thalib, Ibnu Abbas,
Aisyah, Ummu Salamahradhiyallahu anhum dan para Ulama seperti Abu
Hanifah, Imam Malik, Imam Ahmad, At-Tirmizi, Ibnu
Taimiyah rahimahumullah bersepakat bahwa batas maksimal keluarnya darah
nifas adalah 40 hari, berdasarkan hadits Ummu Salamah dia berkata, Para
wanita yang nifas di zaman Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam-, mereka
duduk (tidak shalat) setelah nifas mereka selama 40 hari atau 40 malam. (HR.
Abu Daud no. 307, At-Tirmizi no. 139 dan Ibnu Majah no. 648). Hadits ini
diperselisihkan derajat kehasanannya. Namun, Syaikh
Albani rahimahullah menilai hadits ini Hasan Shahih. Wallahu alam.

Ada beberapa ulama yang berpendapat bahwa tidak ada batasan maksimal masa
nifas, bahkan jika lebih dari 50 atau 60 hari pun masih dihukumi nifas. Namun,
pendapat ini tidak masyhur dan tidak didasari oleh dalil yang shahih dan jelas.

Wanita yang nifas juga tidak boleh melakukan hal-hal yang dilakukan oleh wanita haid,
yaitu tidak boleh shalat, puasa, thawaf, menyentuh mushaf, dan berhubungan intim
dengan suaminya pada kemaluannya. Namun ia juga diperbolehkan membaca AlQuran dengan tanpa menyentuh mushaf langsung (boleh dengan pembatas atau
dengan menggunakan media elektronik seperti komputer, ponsel, ipad, dll), berdzikir,
dan boleh melayani atau bermesraan dengan suaminya kecuali pada kemaluannya.
Tidak banyak catatan yang membahas perbedaan sifat darah nifas dengan darah haid.
Namun, berdasarkan pengalaman dan pengakuan beberapa responden, umumnya
darah nifas ini lebih banyak dan lebih deras keluarnya daripada darah haid, warnanya
tidak terlalu hitam, kekentalan hampir sama dengan darah haid, namun baunya lebih
kuat daripada darah haid.

ISTIHADHAH
Istihadhah adalah darah yang keluar di luar kebiasaan, yaitu tidak pada masa haid dan
bukan pula karena melahirkan, dan umumnya darah ini keluar ketika sakit, sehingga
sering disebut sebagai darah penyakit. Imam Nawawi rahimahullah dalam Syarah
Muslim mengatakan bahwa istihadhah adalah darah yang mengalir dari kemaluan
wanita yang bukan pada waktunya dan keluarnya dari urat.
Sifat darah istihadhah ini umumnya berwarna merah segar seperti darah pada
umumnya, encer, dan tidak berbau. Darah ini tidak diketahui batasannya, dan ia hanya
akan berhenti setelah keadaan normal atau darahnya mengering.
Wanita yang mengalami istihadhah ini dihukumi sama seperti wanita suci, sehingga ia
tetap harus shalat, puasa, dan boleh berhubungan intim dengan suami.
Imam Bukhari dan Imam Muslim telah meriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu anha :


Fatimah binti Abi Hubaisy telah datang kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam
lalu berkata: Ya Rasulullah, sesungguhnya aku adalah seorang wania yang
mengalami istihadhah, sehingga aku tidak bisa suci. Haruskah aku meninggalkan
shalat? Maka jawab Rasulullah SAW: Tidak, sesungguhnya itu (berasal dari)
sebuah otot, dan bukan haid. Jadi, apabila haid itu datang, maka tinggalkanlah
shalat. Lalu apabila ukuran waktunya telah habis, maka cucilah darah dari tubuhmu
lalu shalatlah.
Wallahu alam.
Sumber / Maraji :

Fiqhus Sunnah lin Nisaa Kamal bin As-Sayyid Salim

Fatawa Al-Marah Muslimah

Majmu Fatawa Arkanil Islam Syaikh Ibnu Utsaimin

Ahkamuth Thaharah inda An-Nisaa ala Madzhab Imam Asy-Syafii Munir


bin Husain

http://www.fiqihwanita.com/pengertian-haid-nifas-dan-istihadhah/
LI.5 Memahami dan Menjelaskan Ibadah yang dapat dilakukan saat Suci dan Tidak Suci
Mengapa wanita haid dilarang berpuasa?
Al hafidz Ibnu Hajar -rahimahullah- mengatakan: Larangan sholat bagi wanita haid
adalah perkara yang telah jelas karena kesucian dipersyaratkan dalam sholat dan
wanita haid tidak dalam keadaan suci. Adapun puasa tidak dipersyaratkan di dalamnya
kesucian maka larangan puasa bagi wanita haid itu sifatnya adalah taabudi (hal yang
bersifat ibadah semata-pen) sehingga butuh suatu nash pelarangan berbeda dengan
sholat. (Fathul Bari Syarh hadits no 304)
Jadi, larangan berpuasa bagi wanita haid ini sifatnya taabudi (ibadah semata) yang
wallahu alam akan hikmah dibalik larangan tersebut. Sebagian ulama mengatakan
bahwa larangan ini merupakan bentuk rahmah Allah kepada para wanita, karena wanita
dalam keadaan lemah ketika haid dan melakukan puasa ketika itu tentu akan
menambah kelemahan dan akhirnya akan membahayakan jiwanya. Wallahu alam.
Jika Haid Datang Sesaat Sebelum Maghrib?
Syaikh Al Utsaimin mengatakan: Jika haid datang dan dia dalam keadaan berpuasa
maka batal puasanya walaupun itu terjadi sesaat sebelum waktu maghrib, dan wajib
baginya mengqodho puasa jika puasanya itu adalah puasa wajib. (Dima Thobiiyah
Lin Nisa: 28)
Jika Suci Sesaat Setelah Fajar?
Syaikh Al Utsaimin mengatakan: Dan jika fajar telah terbit dan dia masih dalam
keadaan haid maka tidak sah puasanya pada hari itu walaupun dia suci sesaat setelah
terbitnya fajar. (Dima Thobiiyah Lin Nisa: 29)
Jika Seorang Wanita Telah Suci Dari Haid Pada Siang Hari Ramadhan, Apakah
Wajib Baginya Menahan Diri Dari Pembatal-Pemabatal Puasa Hingga Waktu
Berbuka Tiba?
Dalam permasalahan ini ada dua pendapat dari kalangan para ulama:
Pendapat Pertama
: Wajib baginya imsak (menahan diri dari pembatal-pembatal
puasa), dan ini adalah pendapat Abu Hanifah, Ats Tsauri, Al Auzai, Alhasan Al Basri,
dan Ibnu Sholih.
Pendapat Kedua
: Tidak wajib baginya imsak, dan ini adalah pendapat jumhur
(mayoritas) ulama diantaranya: Imam Malik, Asy SyafiI, dan Imam Ahmad dalam
sebuah riwayat. (Fathul Alam Syarh Bulughul Maram 2/666)

Pendapat kedua inilah yang rajih (kuat) dalam masalah ini karena tidak ada dalil yang
mewajibkan hal tersebut. Dan pendapat inilah yang dirajihkan oleh Syaikh Al Utsaimin
-rahimahullah- dalam majmu fatawa beliau 19/70.
Imam Syafii mengatakan: Jika seseorang tiba dari perjalanan safar pada sebagian hari
dalam keadaan tidak berpuasa dan istrinya dalam keadaan haid kemudian suci lalu dia
mencampurinya maka aku berpendapat tidak mengapa, begitu pula jika keduanya
makan dan minum karena keduanya bukan orang yang sedang berpuasa. (Al Umm:
2/111)
Jika Suci Dari Haid Sebelum Fajar Dan Tidak Mandi Junub Sampai Datang Waktu
Subuh, Apakah Diperbolehkan Baginya Berpuasa ?
Imam Al Qurtubi ketika menjelaskan tafsir ayat:
{
}
Dan dihalalkan bagimu untuk mencampuri istri-istrimu pada malam hari bulan
ramadhan. [Al Baqoroh: 187]
Beliau mengatakan: Mereka (para ulama) berbeda pendapat tentang wanita haid yang
suci sebelum fajar dan tidak segera bersuci sampai datang waktu subuh. Jumhur
(mayoritas) ulama berpendapat wajib baginya berpuasa sama saja apakah dia sengaja
atau lupa sebagimana orang junub, dan ini adalah pendapat Imam Malik.
Ibnu Hajar juga mengutip pendapat jumur ulama bahwa wanita haid yang suci sebelum
fajar dan berniat untuk puasa maka sah puasanya dan tidak tergantung pada mandi
junub. (Fathul bari 4/192)
Syaikh Al Utsaimin mengatakan: Dan jika seorang wanita dalam keadaan haid
kemudian suci sesaat sebelum fajar pada hari ramadhan maka wajib baginya berpuasa
pada hari itu walaupun dia belum mandi kecuali setelah terbit fajar, dan puasanya sah.
(Majmu fatawa Al Utsaimin: 11/233)
Beliau juga mengatakan: Dan jika seorang wanita telah suci sesaat sebelum fajar lalu
dia berpuasa maka puasanya sah walaupun dia belum mandi kecuali setelah terbit
fajar, sebagaimana orang junub jika telah berniat puasa dalam keadaan junub dan tidak
mandi kecuali setelah terbit fajar maka sesungguhnya puasanya sah berdasarkan
hadits Aisyah -radhiyallahuanha-, dia mengatakan: Dahulu Nabi -shalallahualaihi wa
sallam- pernah memasuki waktu subuh dalam keadaan junub karena jima bukan ihtilam
(mimpi) kemudian beliau puasa ramadhan. [HR.Bukhari dan Muslim], (Dima Thobiiyah
Lin Nisa: 29)
Pendapat ini pula yang dirajihkan oleh Syaikh Bin Baz rahimahullah- dalam majmu
fatawa beliau 15/191.

Apakah Diperbolehkan Bagi Wanita Mengkonsumsi Obat Pencegah Haid Agar


Bisa Berpuasa Sebulan Penuh?
Penggunaan obat-obat pencegah haid diperbolehkan dengan dua syarat:
Pertama: Tidak menyebabkan bahaya bagi pengguna, jika ditakutkan akan timbul
bahaya atau efek negatif maka tidak diperbolehkan penggunaannya berdasarkan firman
Allah taala :
{ }
Dan janganlah kalian membunuh diri-diri kalian sesungguhnya Allah maha penyayang
terhadap kalian. [An Nisa : 29]
Kedua: Mendapatkan izin dari suami jika memiliki hubungan dan berkaitan dengan
suami, seperti sedang melaksanakan iddah yang mana suami wajib menafkahinya
selama masa iddah sehingga penggunaan pencegah haid ini akan memperpanjang
masa iddahnya maka tidak diperbolehkan baginya menggunakan obat-obat pencegah
haid kecuali dengan izinnya. Begitu pula jika penggunaan obat-obat pencegah haid
dapat mencegah terjadinya kehamilan maka mesti baginya meminta izin suami. Dan
walaupun penggunaan obat-obat pencegah kehamilan ini diperbolehkan akan tetapi
yang lebih utama adalah menghindari penggunaannya kecuali untuk suatu kebutuhan
karena membiarkan tabiat alami sesuai dengan kealamiannya lebih bisa menjaga
keseimbangan kesehatan dan keselamatan. (Dima Thobiiyah Lin Nisa : 57-58)
Bagaimana Seorang Wanita Mengetahui Bahwa Dia Telah Suci Dari Haid?
Seorang wanita dinyatakan suci dari haid dengan dua tanda:
Pertama: Keluarnya cairan putih (qushoh baidho). Cairan ini biasanya keluar setelah
darah haid dan cairan coklat ataupun kekuningan terhenti. Disebutkan dalam Shohih
Bukhori bahwa suatu kali para wanita mengutus seseorang wanita kepada Aisyah
dengan membawa secarik kapas yang terdapat padanya shufroh (cairan kekuningan
yang muncul di penghujung haid-pen), maka Aisyah mengatakan: Janganlah kalian
terburu-buru sampai kalian melihat qushoh baidho (cairan putih).
Kedua: Terhentinya darah haid serta cairan coklat ataupun kekuningan. Jika darah haid
dan cairan-cairan ini sudah tidak lagi keluar (kering) maka dia telah suci, sama saja
apakah setelah itu keluar cairan putih atau tidak. (Lihat Al Majmu 2/543, Syarh Shohih
Muslim no.333,Fathul Bari no.320)
Jadi, inilah dua tanda yang bisa dijadikan patokan bagi seorang wanita untuk
mengetahui apakah dia telah selesai dari haid ataukah belum. Pengetahuan akan hal
ini penting karena sebagian wanita sering mengalami kebingungan akan siklus haidnya
dan ternyata pangkal permasalahannya adalah kesalahan dalam hal ini. Terkadang di
tengah siklus haid darah terhenti mengalir dan yang keluar hanya cairan kekuningan

sehingga merasa telah suci lalu mandi, sholat dan berpuasa tapi tidak lama kemudian
darah haid kembali mengalir, karena memang sebenarnya dia belum suci dari
haid, cairan kekuningan atau kecoklatan yang biasa keluar pada waktu haid atau
dipenghujung waktu haid adalah haid berbeda halnya jika cairan ini keluar bukan pada
waktu haid atau keluar setelah suci dari haid maka tidak dianggap sebagai haid
berdasarkan hadits Ummu Atiyyah: Kami tidak menganggap cairan kekuningan
(shufroh) dan kecoklatan (kudroh) sebagai haid jika keluar setelah suci. Wallahul
muwaffiq.
Kegiatan Ibadah Apa Saja Yang Boleh Dilakukan Oleh Wanita Haid Untuk Mengisi
Ramadhan? Terutama Jika Haid Terjadi Pada Sepuluh Hari Terakhir?
Seorang wanita haid bisa melakukan semua kegiatan ibadah apa saja kecuali sholat,
puasa, thowaf di kabah dan itikaf di masjid. Dan telah disebutkan dalam sebuah hadits
yang shahih bahwa Rasulullah -sholallahualaihi wa sallam- jika masuk sepuluh hari
terakhir ramadhan beliau menghidupkan malam-malamnya dan membangunkan
anggota keluarganya.
Dan menghidupkan malam itu tidak hanya terbatas dengan sholat lail, bahkan termasuk
di dalamnya melakukan berbagai bentuk amalan ketaatan, inilah yang dijelaskan oleh
para ulama:
Al Hafidz Ibnu Hajar mengatakan: Menghidupkan malam, yaitu dengan mengisi malam
itu dengan ketaatan.
An Nawawi mengatakan: Yaitu mengisinya dengan sholat dan selainnya.
Dan disebutkan dalam Aunul Mabud: Yaitu mengisinya dengan sholat, dzikir dan
membaca Alquran.
Dan memang sholat merupakan bentuk ketaatan yang paling afdhol untuk dilakukan
untuk mengisi sepuluh malam terakhir ramadhan. Rasulullah -sholallahualaihi wa
sallam bersabda :
((
))
Barangsiapa yang menegakkan sholat pada malam lailatul qodar dengan keimanan
dan mengharap pahala, niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.
[HR.Bukhori dan Muslim]
Dan karena wanita haid tercegah dari melaksanakan sholat, maka mungkin baginya
untuk menghidupkan malam-malam tersebut dengan berbagai bentuk amalan ketaatan
yang lain, seperti:
1. Membaca Alquran

Para ulama berbeda pendapat dalam hal ini, apakah wanita haid diperbolehkan untuk
membaca Alquran atau tidak? Dan yang kuat dalam masalah ini adalah tidak mengapa
bagi wanita haid membaca Alquran karena tidak ada hadits yang shahih dan terang
yang melarang wanita membaca Alquran ketika haid, sebagaimana tidak ada larangan
bagi mereka dari berdzikir dan berdoa ketika haid. Adapun hadits:
(())
Wanita haid dan orang junub tidak boleh membaca sesuatupun dari Alquran
[HR.Tirmidzi]
Hadits ini dhoif, berkata Ibnu Hajar -rahimahullah-: Hadits ini dhoif dari seluruh jalur
periwayatannya. [Fathul Bari no.305]. Dan berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah
-rahimahullah-: Hadits dhoif berdasarkan kesepakatan para ahli hadits. [Majmu
Alfatawa: 21/460]. Berkata Syaikh Al Albani -rahimahullah-: Ini adalah hadits mungkar.
[Al Irwa: 193]
Pendapat inilah yang dirajihkan oleh Syaikh Al Albani, Syaikh Muqbil Al Wadii, dan
Syaikh bin Baz -rahimahumullahSelain itu terdapat hadits -hadits yang menguatkan pendapat ini, diantaranya sabda
Nabi shalallahu alaihi wa sallam kepada Aisyah yang mengalami haid ketika berhaji:
))
((
Lakukan apa-apa yang dilakukan oleh orang yang berhaji kecuali jangan engkau
thowaf di kabah sampai engkau suci. [HR.Muslim]
Dan merupakan perkara yang telah diketahui bahwa orang yang melaksanakan haji itu
bertahlil, bertasbih, beristighfar, dan membaca alquran.
Akan tetapi perlu diketahui bahwa membaca Alquran itu ada dua: Membacanya dari
hafalan tanpa melihat dan menyentuh mushaf dan membacanya dengan melihat dan
menyentuh mushaf. Untuk yang pertama maka diperbolehkan sebagaimana yang
tampak dalam pembahasan kita ini. Adapun yang kedua maka para ulama pun berbeda
pendapat dan mayoritas ulama bahkan sebagian dari para ulama menukil ijma
(kesepakatan) bahwa wanita haid dilarang menyentuh mushaf. Dan penulis pribadi
lebih cenderung kepada pendapat yang dikuatkan oleh Syaikh bin Baz -rahimahullah-,
beliau mengatakan : Adapun jika seorang wanita membutuhkan untuk membaca
Alquran dari mushaf maka tidak mengapa baginya dengan syarat menggunakan
penghalang (pelapis) seperti kaus tangan dan yang semisalnya. [Majmu Fatawa bin
Baz 6/360]. Wallahu alam.
2. Memperbanyak dzikir

Memperbanyak bertasbih (bacaan subhanallah), bertahmid (alhamdulillah), bertakbir


(Allahu Akbar), dan bertahlil (laa ilaha ilallah). Atau lafadz-lafadz dzikir yang lain yang
dituntunkan oleh rasulullah -shalallahu alaihi wa sallam-.
3. Memperbanyak istighfar dan permohonan ampun kepada Allah Azza wa Jalla.
4. Memperbanyak doa
Memperbanyak doa dan permohonan kepada Allah Azza wa Jalla baik yang berkaitan
dengan kebaikan dunia maupun akhirat. Dan doa merupakan salah satu dari bentuk
ibadah yang afdhol, bahkan disebutkan dalam sebuah hadits yang shahih:
(())
Doa itu adalah ibadah. [HR.Tirmidzi dan Abu Dawud]
Inilah di antara beberapa kegiatan yang bisa dilakukan oleh wanita untuk mengisi
hari/malam ramadhan yang dilalui dalam keadaan haid. Dan perlu diketahui disana
masih banyak berbagai amal ketaatan yang lain yang bisa dilakukan seperti
memperbanyak sedekah dan berbuat baik kepada sesama terutama kerabat terdekat.
Mempersiapkan sahur dan buka untuk mereka dengan tulus dan tanpa mengeluh,
membangunkan, dan mendorong mereka untuk sholat lail dan membaca Alquran. Yang
disayangkan adalah jika mereka para wanita menghabiskan hari dan malam mereka
dengan berbagai kegiatan yang tidak bermanfaat bahkan justru maksiat dengan
menghabiskan waktu mereka di depan televisi atau radio dan pergi ke pusat-pusat
perbelanjaan dan merasa bahwa tidak ada kegiatan ibadah yang bisa mereka lakukan
karena sedang haid. Wallahul mustaan.
Semoga tulisan ini bisa memberikan manfaat kepada penulis pribadi dan para pembaca
sekalian dan menumbuhkan semangat untuk lebih memaknai ramadhan. Amiin

Ummu Hudzaifah As Samarindiyyah ghofarallahu laha wa li waalidaihaAkhir Syaban 1434 H, Mahad Daarus Salaf Al Islamiy Bontang.
http://www.darussalaf.or.id/fiqih/permasalahan-seputar-haid-dan-puasa-ramadhan/

Anda mungkin juga menyukai