Anda di halaman 1dari 23

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN
Ca Ovarium (kanker ovarium) adalah kanker yang berkembang disel- sel yang
menunjang ovarium, termasuk sel epitel permukaan, sel germinal, dan sel setroma.
Sel- sel yang bermetastasis dari organ lain menuju ovarium, tidak dikatakan sebagai
kangker ovarium. (Syafrudin, Hamidah, 2009)
Kanker ovarium merupakan tumor dengan histiogenesis yang beraneka
ragam, dapat berasal dari ketiga (3) dermoblast (ektodermal, endodermal,
mesodermal) dengan sifat-sifat histiologis maupun biologis yang beraneka ragam.
(Smeltzer & Bare, 2002).

B. ANATOMI FISIOLOGI
Organ reproduksi wanita terdiri atas organ eksterna dan organ interna.Organ
interna berfungsi dalam kopulasi, sedangkan organ interna berfungsi dalamovulasi,
sebagai tempat fertilisasi sel telur dan perpindahan blastosis,ovarium merupakan
salah satu organ reproduksi wanita, serta sebagaitempat implantasi; dapat dikatakan
organ interna berfungsi untuk pertumbuhandan kelahiran janin.
1. Organ eksterna
a. Tundun (mons veneris)
b. Labiamayora
c. Labia minora
d. Klitoris
e. Vestibulum
f. Hymen
g. perineum
2. Organ Internal
a. Vagina
Vagina merupakan saluran fibromuskuler elastis yang membentang ke
atas dan ke belakang dari vulva hingga uterus. Dinding anterior vagina
mempunyai panjang kurang lebih 7,5 cm dan dinding posteriornya 9 cm. Vagina
mempunyai banyak fungsi yaitu sebagai saluran keluar dari uterus, dilalui
sekresi uterus, dan kotoran menstruasi, sebagai organ kopulasi dan sebagai
bagian jalan lahir saat persalinan.
Dinding vagina terdiri atas empat lapisan : Lapisan epitel gepeng
berlapis : pada lapisan ini tidak terdapat kelenjar tetapi cairan akan merembes
melalui epitel untuk memberikan kelembaban, Jaringan kolektif areoler yang
dipasok pembuluh dengan baik, Jaringan otot polos berserabut longitudinal dan
sirkuler, Lapisan luar jaringan ikat fibrosa berwarna putih.
Fornik berasal dari kata latin yang artinya selokan. Pada tempat servik
menuju kedalam kubah vagina terbentuk sebuah selokan melingkar yang
mengelilingi servik. Fernik ini terbagi menjadi empat bagian: fornik posterior,
anterior dan dua buah fernik lateral
b. Uterus

1
Uterus merupakan organ muskuler yang sebagian tertutup oleh
peritoneum atau serosa.Bentuk uterus menyerupai buah pir yang
gepeng.Uterus wanita yang tidak hamil terletak pada rongga panggul antara
kandung kemih di anterior dan rectum posterior.Uterus wanita nullipara panjang
6-8 cm, dibandingkan dengan 9-10 cm pada wanita multipara.Berat uterus
wanita yang pernah melahirkan antara 50-70 gram sedangkan pada yang
belum pernah melahirkan beratnya 80 gram atau lebih.
Uterus terdiri atas:
1) Fundus uteri
Merupakan bagian uterus proksimal, disitu kedua tuba falopi berinsersi ke
uterus.Di dalam klinik penting diketahui sampai dimana fundus uteri
berada, oleh karena tuanya kehamilan dapat di perkirakan dengan
perabaan fundus uteri.
2) Korpus uteri
Merupakan bagian uterus yang terbesar.Rongga yang terdapat pada
korpus uteri disebut kavum uteri. Dinding korpus uteri terdiri dari 3 lapisan:
serosa, muskula dan mukosa. Mempunyai fungsi utama sebagai
perkembangan janin.
3) Servik uteri
Servik merupakan bagian uterus dengan fungsi khusus, terletak di bawah
isthmus.Servik memiliki serabut otot polos namun terutama terdiri atas
jaringan kolagen, ditambah jaringan elastin serta pembuluh darah.Kelenjar
ini berfungsi mengeluarkan secret yang kental dan lengket dari kanalis
servikalis.Jika saluran kelenjar servik tersumbat dapat berbentuk kista,
retensi berdiameter beberapa millimeter yang disebut sebagai folikel
nabothian.
Secara histologik uterus terdiri atas:
1) Endometrium di korpus uteri dan endoservik di servik uteri
Merupakan bagian terdalam dari uterus yaitu lapisanmukosa yang melapisi
rongga uterus pada wanita yang tidak hamil.Endometrium terdiri atas
epitel kubik,kelenjar-kelenjar danjaringan dengan banyak pembuluh darah
yang berkeluk-keluk.Ukuran endometrium bervariasi yaitu 0,5 mm hingga
5 mm.Endometrium terdiri dari epitel permukaan, kelenjar dan
jaringanmesenkim antar kelenjar yang di dalamnya banyak
terdapatpembuluh darah.Epitel permukaan endometrium terdiri dari satu
lapisan selkolumner tinggi, bersilia dan tersusun rapat. Kelenjar
uterusberbentuk tubuler merupakan invaginasi dari epitel, kelenjar
inimenghasilkan cairan alkalis encer yang berfungsi menjaga ronggauterus
tetap lembab.

2) Miometrium
Miometrium merupakan jaringan pembentuk sebagian besaruterus dan
terdiri dari kumpulan otot polos yang disatukan jaringanikat dengan
banyak serabut elastin didalamnya. Menurut Schwalmdan Dubrauszky,
1966 banyaknya serabut otot pada uterus sedikitdemi sedikit berkurang
2
kearah kaudal, sehingga pada servik otothanya merupakan 10% dari
massa jaringan. Selama masakehamilan terutama melalui proses
hipertrofi, miometrium sangatmembesar, namun tidak terjadi perubahan
yang berarti pada ototservik.
3) Lapisan serosa, yakni peritoneum visceral
Uterus sebenarnya terapung-apung dalam rongga pelvisdengan jaringan
ikat dan ligamentum yang menyokongnya.Ligamentum yang memfiksasi
uterus adalah:
i. Ligamentum kardial sinistra at dextra (mackenrodt)Yaitu ligamentum
yang terpenting mencegah suplayuterus tidak turun, terdiri atas
jaringan ikat tebal dan berjalandari servik dan puncak vagina ke arah
lateral dinding pelvis. Didalamnya ditemukan banyak pembuluh darah
antara lain venadan arteri uteria.
ii. Ligamentum Sakro Uterinum Sinitra at DextraYaitu ligamentum yang
menahan uterus agar tidakbanyak bergerak, berjalan dari servik bagian
belakang, kiri dankanan, kearah os sacrum kiri dan kanan.
iii. Ligamentum Rotundum Sinistra at DextraYaitu ligamentum yang
menahan uterus dalamantefleksi dan berjalan dari fundus uteri kiri dan
kanan kedaerah inguinal kiri dan kanan.
iv. Ligamentum Latum Sinistra at DextraYaitu ligamentum yang meliputi
tuba, berjalan dariuterus ke arah sisi, tidak banyak mengandung
jaringan ikat. Dibagian dorsal ligamentum ini di temukan indung telur
(ovariumsinistra at dextra).
v. Ligamentum Infudibula PelvicumYaitu ligamentum yang menahan tuba
falopi berjalandari arah infidibulum ke dinding pelvis. Di dalamnya
terdapaturat-urat saraf, saluran-saluran limfe, arteri dan vena
ovarica.Istmus adalah bagian uterus antara servik dan korpusuteri
diliputi oleh peritoneum visceral yang mudah sekalidigeser dari
dasarnya atau digerakkan di daerah plika vesiakauteria.
Uterus diberi darah oleh arteri uterine sinistra at dextrayang terdiri
dari istmus asenden dan desenden. Pembuluh darahyang lain yang
memperdarahi uterus adalah arteri ovaricasinistra at dextra. Inversasi
uterus terdiri atas system sarafsimpatis, parasimpatis dan
serebrospinal.Yang dari systemparasimpatis ini berada dalam panggul di
sebelah kiri dankanan os sacrum, berasal dari saraf sacral 2, 3, dan
4.Danselanjutnya memasuki pleksus frankenhauser.Yang dari
systemsimpatis masuk ke dalam rongga panggul sebagai
pleksushipogastrikus melalui biforkasio aorta dan promontorium teruske
bawah dan menuju pleksus frankenhauser.Serabut saraftersebut memberi
inervasi pada miometrium dan endometrium.Kedua system simpatik dan
prasimpatik mengandung unsuresensorik dan motorik.Simpatik
menimbulkan kontraksi danvasokonstriksi sedangkan parasimpatik
mencegah kontraksidan menimbulkan vasodilatasi.
c. Tuba Falopi
Tuba falopi marupakan saluran ovum yang terentang antara kornuuterine
hingga suatu tempat di dekat ovarium dan merupakan jalan ovummencapai
rongga uterus.Panjang tuba falopi antara 8-14 cm, tuba tertutupoleh
3
peritoneum dan lumennya dilapisi oleh membrane mukosa.Tuba falopi terdiri
atas Pars interstisialis (bagian yang terdapat didinding uterus), Pars Ismika
(merupakan bagian medial tuba yang sempitseluruhnya), Pars Ampularis
(bagian yang terbentuk agak lebar, tempatkonsepsi terjadi), Pars Infudibulum
(bagian ujung tuba yang terbukakearah abdomen dan mempunyai
fimbria.Fimbria penting artinya bagituba untuk menangkap telur dan kemudian
menyalurkan ke dalam tuba).

Gb. Organ interna wanita

d. Ovarium

Ovarium merupakan kelenjar berbentuk buah kenari terletak di kiridan


kanan uterus, di bawah tuba uterine dan terikat di sebelah belakangoleh
ligamentum latum uterus.Setiap bulan folikel berkembang dansebuah ovum
dilepaskan pada saat kira-kira pertengahan (hari ke-14)siklus
menstruasi.Ovulasi yaitu pematangan folikel graaf danmengeluarkan ovum.Bila
folikel graaf sobek, maka terjadi penggumpalandarah pada ruang
folikel.Ovarium mempunyai 3 fumgsi, yaitu : Memproduksi ovum,Memproduksi
hormone estrogen, Memproduksi hormone progesterone.
Ovarium disebut juga indung telur, di dalam ovarium ini terdapatjaringan
bulbus dan tubulus yang menghasilkan telur (ovum) dan ovariumini hanya
terdapat pada wanita, letaknya di dalam pelvis di kiri kananuterus, membentuk,
mengembang serta melepaskan ovum danmenimbulkan sifat-sifat kewanitaan,
misalnya : pelvis yang membesar,timbulnya siklus menstruasi.

4
Bentuk ovarium bulat telur beratnya 5-6 kg, bagian dalam
ovariumdisebut medulla ovary di buat di jaringan ikat, jaringan yang
banyakmengandung kapiler darah dan serabut kapiler saraf, bagian luar
bernamakorteks ovary, terdiri dari folikel-folikel yaitu kantong-kantong kecil
yangberdinding epithelium dan berisi ovum.
Kelenjar ovarika terdapat pada ovarium di samping kiri dan kananuterus,
menghasilkan hormon estrogen dan progesterone.Hormon inidapat
mempengaruhi kerja dan mempengaruhi sifat-sifat kewanitaan,misalnya
panggul yang besar, panggul sempit dan lain-lain.Apabila folikel de graaf sobek,
maka terjadi penggumpalan darahdi dalam rongga folikel dan sel yang
berwarna kuning yang berasal daridinding folikel masuk dalam gumpalan itu
dan membentuk korpus luteumtumbuh terus sampai beberapa bulan menjadi
besar.Bila ovum tidak dibuahi maka korpus luteum bertahan hanya sampai 12-
14 hari tepatsebelum masa menstruasi berikutnya, korpus luteum menjadi
atropi.Siklus menstruasi, perubahan yang terjadi di dalam ovarium danuterus
dimana masa menstruasi berlangsung kira-kira 5 hari, selama masaini
epithelium permukaan dinding uterus terlepas dan terjadi sedikitperdarahan.
Masa setelah menstruasi adalah masa perbaikan dan pertumbuhanyang
berlangsung 9 hari ketika selaput terlepas untuk diperbaharui, tahapini
dikendalikan olen estrogen, sedangkan pengendalian estrogendikendallikan
oleh FSH (Folikel Stimulating Hormon) terjadi pada hari ke-14, kemudian disusul
14 hari tahap sekretorik yang di kendalikan olehprogesterone.

C. ETIOLOGI
Penyebab kanker ovarium belum diketahui secara pasti. Akan tetapi banyak teori
yang menjelaskan tentang etiologi kanker ovarium, diantaranya:
1. Hipotesis incessant ovulation
Teori menyatakan bahwa terjadi kerusakan pada sel-sel epitel ovarium untuk
penyembuhan luka pada saat terjadi ovulasi. Proses penyembuhan sel-sel epitel
yang terganggu dapat menimbulkan proses transformasi menjadi sel-sel tumor.
2. Hipotesis androgen
Androgen mempunyai peran penting dalam terbentuknya kanker ovarium.Hal ini
didasarkan pada hasil percobaan bahwa epitel ovarium mengandung reseptor
androgen.Dalam percobaan in-vitro, androgen dapat menstimulasi pertumbuhan
epitel ovarium normal dan sel-sel kanker ovarium.
Ada beberapa factor-faktor risiko yang dapat menyebabkan kaker ovarium, antara
lain:
1. Diet tinggi lemak
2. Merokok
3. Alkohol
4. Riwayat kanker payudara, kolon, atau endometrium
5. Riwayat keluarga dengan kanker payudara atau ovarium
6. Nulipara atau tidak mempunyai anak
7. Menstruasi dini

5
D. PATOFISIOLOGI

Setiap hari, ovarium normal akan membentuk beberapa kista kecil yang
disebut Folikel de Graff. Pada pertengahan siklus, folikel dominan dengan diameter
lebih dari 2.8 cm akan melepaskan oosit mature. Folikel yang rupture akan menjadi
korpus luteum, yang pada saat matang memiliki struktur 1,5 2 cm dengan kista
ditengah-tengah. Bila tidak terjadi fertilisasi pada oosit, korpus luteum akan
mengalami fibrosis dan pengerutan secara progresif. Namun bila terjadi fertilisasi,
korpus luteum mula-mula akan membesar kemudian secara gradual akan mengecil
selama kehamilan.

Kista ovari yang berasal dari proses ovulasi normal disebut kista fungsional
dan selalu jinak. Kista dapat berupa folikular dan luteal yang kadang-kadang disebut
kista theca-lutein.Kista tersebut dapat distimulasi oleh gonadotropin, termasuk FSH
dan HCG.Kista fungsional multiple dapat terbentuk karena stimulasi gonadotropin
atau sensitivitas terhadap gonadotropin yang berlebih.

Pada neoplasia tropoblastik gestasional (hydatidiform mole dan


choriocarcinoma) dan kadang-kadang pada kehamilan multiple dengan diabetes,
HCg menyebabkan kondisi yang disebut hiperreaktif lutein. Pasien dalam terapi
infertilitas, induksi ovulasi dengan menggunakan gonadotropin (FSH dan LH) atau
terkadang clomiphene citrate, dapat menyebabkan sindrom hiperstimulasi ovari,
terutama bila disertai dengan pemberian HCG.

Kista neoplasia dapat tumbuh dari proliferasi sel yang berlebih dan tidak
terkontrol dalam ovarium serta dapat bersifat ganas atau jinak.Neoplasia yang
ganas dapat berasal dari semua jenis sel dan jaringan ovarium.Sejauh ini,
keganasan paling sering berasal dari epitel permukaan (mesotelium) dan sebagian
besar lesi kistik parsial.Jenis kista jinak yang serupa dengan keganasan ini adalah
kistadenoma serosa dan mucinous. Tumor ovari ganas yang lain dapat terdiri dari
area kistik, termasuk jenis ini adalah tumor sel granulosa dari sex cord sel dan germ
cel tumor dari germ sel primordial. Teratoma berasal dari tumor germ sel yang berisi
elemen dari 3 lapisan germinal embrional; ektodermal, endodermal, dan
mesodermal.Endometrioma adalah kista berisi darah dari endometrium ektopik.

E. PATHWAY

Hipotesis incessant ovulation, Hipotesis


androgen,Diet tinggi lemak, Merokok,
Alkohol, Riwayat kanker payudara, kolon,
atau endometrium, Riwayat keluarga dengan
6
kanker payudara atau ovarium, Nulipara atau
tidak mempunyai anak, Menstruasi dini
Inklusi epitel stroma

kista

Rangsangan estrogen meningkat

Poliferasi kista

Maligna

Kompresi serabut saraf Pembesaran massa

Nyeri Metastase jaringan


sekitar
Penuruinan fungsi
Perubahan pola
organ
seksualitas
Ca OVARII

Lheukore Senggama Metastase kelenjar limfe

Sekresi berlebihan Jaringan servik rapuh Disparemia Pembesaran


berbau kelenjar limfe
Perdarahan pasca Nyeri
coitus

Kemoterapi Terapi
radiasi

Siatem System perkemihan System integument System hematologi


pencernaan
Mual, muntah, mulut
Gangguan eliminasi Rambut rontok, kulit Merusak sumsum
kering
urinRetensi/ kering, kulit tulang
Resiko nutrisi kurang inkontinensia urin menghitam
dari kebutuhan tubuh Intake cairan Harga diri rendah Intoleransi
berlebih aktivitas

Deficit volume
cairan
Sumber: Wiknjosastro.et.all. (1999). Ilmu kandungan, Edisi II.Jakarta : YBP SP

7
F. TANDA DAN GEJALA
Studi terbaru menunjukkan bahwa wanita dengan kanker ovarium lebih mungkin
dibandingkan perempuan lain untuk secara konsisten mengalami gejala berikut:
1. Gejala awalnya berupa rasa tidak enak yang samar-samar di perut bagian bawah
2. Tekanan pada perut, merasa kenyang, bengkak atau kembung
3. Urinary urgensi
4. Rasa tidak nyaman atau sakit panggul
5. Mual
6. Sembelit
7. Sering buang air kecil
8. Kehilangan nafsu makan atau cepat merasa kenyang
9. Peningkatan ketebalan perut atau pakaian ketat pas di pinggang Anda
10.Sakit saat hubungan seksual (dispareunia)
11.Kekurangan energy
12.Punggung sakit
13.Perubahan menstruasi
14.Panggul terasa berat
15.Perdarahan pervaginam
Ovarium yang membesar pada wanita pasca menopause bisa merupakan
pertanda awal dari kanker ovarium.Di dalam perut terkumpul cairan dan perut
membesar akibat ovarium yang membesar ataupun karena penimbunan cairan.
Pada saat ini penderita mungkin akan merasakan nyeri panggul, anemia dan
berat badannya menurun. Kadang kanker ovarium melepaskan hormon yang
menyebabkan pertumbuhan berlebih pada lapisan rahim, pembesaran payudara
atau peningkatan pertumbuhan rambut.

G. KLASIFIKASI
1. Tumor epithelial
8
Tumor epitelial ovarium berkembang dari permukaan luar ovarium.Pada
umumnya jenis tumor yang berasal dari epitelial adalah jinak. Karsinoma adalah
tumor ganas dari epitelial ovarium (EOCs : Epitelial ovarium carcinomas)
merupakan jenis tumor yang paling sering ( 85 90% ) dan penyebab kematian
terbesar dari jenis kanker ovarium. Gambaran tumor epitelial yang secara
mikroskopis tidak jelas teridentifikasi sebagai kanker dinamakan sebagai tumor
bordeline atau tumor yang berpotensi ganas (LMP tumor : Low Malignat
Potential).
2. Tumor germinal
Tumor sel germinal berasal dari sel yang menghasilkan ovum atau telur,
umumnya tumor germinal adalah jinak meskipun beberapa menjadi ganas,
bentuk keganasan sel germinal terutama adalah teratoma, dysgerminoma dan
tumor sinus endodermal. Insiden keganasan tumor germinal terjadi pada usia
muda kadang dibawah usia 20 tahun, sebelum era kombinasi kemoterapi
harapan hidup satu tahun kanker ovarium germinal stadium dini hanya mencapai
10 - 19% sekarang ini 90 % pasien kanker ovarium germinal dapat disembuhkan
dengan fertilitas dapat dipertahankan.
3. Tumor stromal
Tumor ovarium stromal berasal dari jaringan penyokong ovarium yang
memproduksi hormon estrogen dan progesteron, jenis tumor ini jarang
ditemukan, bentuk yang didapat berupa tumor theca dan tumor sel sartoli-leydig
termasuk kanker dengan derajat keganasan yang rendah.

H. STADIUM
Stadium kanker ovarium primer menurut FIGO (Federation
InternationalofGinecologies and Obstetricians ) 1987, adalah :
1. STADIUM I: pertumbuhan terbatas pada ovarium
a) Stadium Ia : pertumbuhan terbatas pada suatu ovarium, tidak ada asietas
yang berisi sel ganas, tidak ada pertumbuhan di permukaan luar, kapsul
utuh.
b) Stadium 1b : pertumbuhan terbatas pada kedua ovarium, tidak asietas,
berisi sel ganas, tidak ada tumor di permukaan luar, kapsul intak.
c) Stadium 1c : tumor dengan stadium 1a dan 1b tetapi ada tumor
dipermukaan luar atau kedua ovarium atau kapsul pecah atau dengan
asietas berisi sel ganas atau dengan bilasan peritoneum positif.
2. STADIUM II: Pertumbuhan pada satu atau dua ovarium dengan perluasan ke
panggul
a) Stadium 2a : perluasan atau metastasis ke uterus dan atau tuba
b) Stadium 2b : perluasan jaringan pelvis lainnya
c) Stadium 2c : tumor stadium 2a dan 2b tetapi pada tumor dengan permukaan
satu atau kedua ovarium, kapsul pecah atau dengan asitas yang mengandung
sel ganas dengan bilasan peritoneum positif.
3. STADIUM III: tumor mengenai satu atau kedua ovarium dengan implant di
peritoneum di luar pelvis dan atau retroperitoneal positif. Tumor terbatas dalam
pelvis kecil tetapi sel histologi terbukti meluas ke usus besar atau omentum.
a) Stadium 3a : tumor terbatas di pelvis kecil dengan kelenjar getah bening
negatif tetapi secara histologi dan dikonfirmasi secara mikroskopis terdapat
adanya pertumbuhan (seeding) dipermukaan peritoneum abdominal.
9
b) Stadium 3b : tumor mengenai satu atau kedua ovarium dengan implant
dipermukaan peritoneum dan terbukti secara mikroskopis, diameter melebihi
2 cm, dan kelenjar getah bening negativ.
c) Stadium 3c : implant di abdoment dengan diameter > 2 cm dan atau kelenjar
getah bening retroperitoneal atau inguinal positif.
4. STADIUM IV: pertumbuhan mengenai satu atau kedua ovarium dengan metastasis
jauh. Bila efusi pleura dan hasil sitologinya positif dalam stadium 4, begitu juga
metastasis ke permukaan liver.

I. PENATALAKSANAAN
1. Pengobatan
Pada umumnya, pengobatan kanker ovarium dilakukan dengan tindakan operasi,
lalu dilanjutkan dengan pengobatan tambahan seperti kemoterapi, radioterapi,
dan imunoterapi.
2. Operasi
Pada umumnya dilakukan:
a) Histerektomi total yaitu mengangkat rahim dengan organ sekitarnya
b) Salpingo ooporekmitomi yaitu mengangkat kedua ovarium dan kedua
saluran tuba fallopii
c) Omentektomi yaiut mengangkat lipatan selaput pembungkus perut yang
memanjang dari lambung ke alat-alat perut
3. Radioterapi
Teleterapi pelvis dan abdomen dan penetesan isotop radioaktif pada rongga
peritoneal digunakan pada wanita dengan kanker ovarium tahap awal (stadium I
dan II).Isotop radioaktik (P32) digunakan sebagai terapi residual kanker pada
rongga peritoneum.Pasien yang memiliki residu penyakit yang terbatas, kurang
dari 2cm, merupakan kandidat utama terapi P32 ini.
4. Kemoterapi
Penggunaan melphana, 5-FU, thiotepa dan siklosfosfamid secara sistematik
menunjukkan aktivitas yang baik.Altretamine, sisplastin, karboplatin,
doksorubisin, ifosfamid, dan etoposid juga menunjukkan hasil yang bervariasi
dari 27% sampai 78%.Secara keseluruhan, kombinasi terapi sistematik dengan
takson, sisplatin, siklofosfamid meningkatkan respon terapi, angka kesembuhan
atau kemungkinan hidup.
Sebagian besar kanker ovarium memerlukan pengobatan dengan
kemoterapi.Hanya kanker ovarium stadium awal saja (stadium 1a dan 1b dengan
derajat diferensiasi sel yang baik/sedang) yang tidak memerlukan kombinasi
pengobatan. Kemoterapi diberikan sebanyak 6 seri dengan interval 3 4 minggu
sekali dengan melakukan pemantauan terhadap efeh samping kemoterapi secara
berkala terhadap sumsum tulang, fungsi hati, fungsi ginjal, sistem saluran cerna,
sistem saluran cerna, sistem saraf dan sistem kardiovaskuler. Metode terapi
utama YAITU:
a) Kemoterapi dengan pemanasan intraperitoneal: melalui insisi perkutan
dimasukkan dua tabung silicon intraperitoneal, satu diletakkan di
permukaan hati subdiafragma, satu lagi di resesus posterior kavum pelvis,
ujungnya difiksasi di dinding abdomen. Obat yang diinfuskan biasanya FU,
DDP, CTX dll. di dalam 3000-4000cc larutan garam faal. Sebelumnya larutan
itu dipanaskan hingga 42C, dan upayakan temperatur itu dipertahankan.
10
Lalu melalui satu tabung silicon dialirkan ke rongga abdomen, setelah 8-12
jam larutan dikeluarkan lewat tabung yang lainnya. Kecepatan pemberian
adalah 500cc per jam. Setiap minggu dilakukan 1-2 kali. Efek buruknya
berupa sakit perut, untuk itu dapat serentak diberikan lidokain
intraperitoneal.
b) Imunoterapi intraperitoneal: masukkan tabung ke rongga pelvis, abdomen,
suntikkan obat kemoterapi, 1-2 kali per minggu, serentak disuntikkan
imunomodulator, umumnya digunakan vaksen kuman Serratia
marcescen(S311), 1cc per kali. Pasca injeksi dapat timbul demam yang
mencapai 39oC, 2-3 jam kemudian reda spontan. Demam pertanda respons
imun bekerja, tidak akan berdampak buruk.
c) Krioablasi argon-helium: terhadap massa ovarium, tidak peduli itu lesi
primer atau metastasis rongga pelvis dan dinding abdomen, dapat memakai
krioablasi argon-helium. Metode ini setara dengan operasi debulking,
rudapaksa bagi pasien jauh lebih keci dibandingkan operasi.
d) Terapi intra-arteri: melalui arteri femoralis dimasukkan kateter hingga
mencapai arteri ovarial, suntikkan emulsi campuran kemoterapi (misal DDP)
dan lipiodol. Jepang melaporkan terapi dengan cara ini, setelah 1 bulan
massa ovarium menyusut rata-rata 49%. Kami sering mengombinasikan
cara ini dengan krioablasi argon-helium. Seorang pasien dari kota Shenyang
di RRC, usia 56 tahun, kavum pelvis penuh dengan tumor disertai asites,
setelah terapi intra-arteri dan krioablasi argon-helium, lesi lenyap total,
hingga kini 18 bulan tidak tampak kekambuhan.
5. Untuk Kanker ovarium epitelial :
a) Stadium I : Pilihan terapi stadium I dengan derajat diferensiasi baik sampai
sedang, operasi salpingo-ooforektomi bilateral (operasi pengangkatan tuba
fallopi dan ovarium) atau disertai histerektomi abdominal total
(pengangkatan uterus) dan sebagian jaringan abdominal, harapan hidup
selama 5 tahun mencapai 90%, pada stadium I dengan diferensiasi buruk
atau stadium IC pilihan terapi berupa: radioterapi, kemoterapi sistemik.
histerektomi total abdominal.
b) Stadium II: Pilihan terapi utama operasi disertai kemoterapi atau
radioterapi, dengan terapi ajuvan memperpanjang waktu remisi dengan
harapan hidup selama 5 tahun mendekati 80 %.
c) Stadium III dan IV: sedapat mungkin massa tumor dan daerah metastasis
sekitarnya diangkat (sitoreduktif) berupa pengeluran asites, omentektomi,
reseksi daerah permukaan peritoneal, dan usus, jika masih memungkinkan
salpingo-ooforektomi bilateral dilanjutkan terapi ajuvan kemoterapi dan
atau radioterapi.
6. Kanker ovarium germinal :
Disgerminoma: pengangkatan ovarium dan tuba fallopi dimana kanker ditemukan
dilanjutkan radioterapi atau kemoterapi. Tumor sel germinal lainnya:
pengangkatan ovarium dan tuba fallopi dilanjutkan kemoterapi.
7. Kanker ovarium stromal :
Operasi yang dilanjutkan dengan kemoterapi.Kombinasi standar sistemik
kemoterapi berupa TP (paclitaxel + cisplatin atau carboplatin), CP
(cyclophosphamide + cisplatin), CC (cyclophosphamide + carboplatin).
11
J.KOMPLIKASI
Akibat radiasi atau penyinaran maka timbul komplikasi: indung telur mati terkena
radiasi akibatnya hormone pun mati,padahal hormone diperlukan untuk gairah
seksual dan haid juga mencegah osteoporosis, komplikasi lainnya antara lain luka
bakar pada dubur,terjadi diare/perdarahan terus,jika tidak demikian dubur harus
diangkat sebagai gantinya akan dibuatkan dubur baru lewat perut.

K. PENCEGAHAN
Cara termudah untuk mengurangi kemungkinan kanker ovarium adalah;
1. Mengambil kontrasepsi oral atau pil KB.
2. Mengikat saluran tuba.
3. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa histerektomi juga akan mengurangi
risiko kanker ovarium. Namun, tidak dianjurkan untuk memiliki prosedur ini
dilakukan kecuali jika itu adalah alasan medis yang baik untuk melakukannya.
Jika seorang wanita telah melalui menopause atau mendekati menopause maka
mungkin ide yang baik untuk memiliki ovarium diangkat melalui histerektomi.

L. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan yang biasa dilakukan:


1. Pemeriksan darah lengkap
2. Pemeriksaan kimia darah
3. Serum HCG
4. Alfa fetoprotein
5. Analisa air kemih
6. Pemeriksaan saluran pencernaan
7. Laparatomi
8. CT scan atau MRI perut.
9. Pemeriksaan panggul. Selama pemeriksaan panggul, dokter dengan hati-hati
memeriksa bagian luar alat kelamin terkena (vulva), dan kemudian
memasukkan dua jari dari satu tangan ke dalam vagina dan sekaligus menekan
sisi lain di perut untuk merasakan rahim dan ovarium. Pemeriksaan ini
menggunakan sebuah alat yang disebut spekulum yang dimasukkan ke dalam
vagina. Spekulum vagina terbuka sehingga dokter secara visual dapat
memeriksa vagina dan leher rahim untuk kelainan.
10.USG menggunakan frekuensi tinggi gelombang suara untuk menghasilkan
gambar dari bagian dalam tubuh. USG membantu dokter menyelidiki ukuran,
bentuk dan konfigurasi ovarium. Untuk membuat gambar dari ovarium, dokter
mungkin memasukkan penyelidikan USG ke dalam vagina Anda. Prosedur ini
disebut USG transvaginal. Pencitraan USG dapat membuat gambar dari struktur
dekat ovarium, seperti rahim anda.
11.Pembedahan untuk mengangkat contoh jaringan untuk pengujian. Jika tes lain
menyarankan mungkin memiliki kanker ovarium, dokter dapat
merekomendasikan operasi untuk mengkonfirmasi diagnosis. Selama operasi,
seorang ahli onkologi ginekologi membuat sayatan di perut dan mengesplorasi
12
rongga perut untuk mendeteksi adanya kanker. Ahli bedah dapat
mengumpulkan sampel cairan perut dan menghapus ovarium untuk
pemeriksaan oleh seorang ahli patologi. Jika kanker ditemukan, ahli bedah
segera mungkin mulai operasi untuk menghapus sebanyak mungkin kanker.
Dalam beberapa kasus, ahli bedah dapat membuat beberapa sayatan kecil di
perut Anda dan masukkan alat-alat bedah khusus dan sebuah kamera kecil,
sehingga prosedur tidak akan memerlukan sayatan yang lebih besar.
12.CA 125 tes darah. CA 125 adalah protein yang ditemukan pada permukaan sel
kanker ovarium dan beberapa jaringan sehat. Banyak wanita dengan kanker
ovarium memiliki tingkat abnormal tinggi CA 125 dalam darah mereka. Namun,
sejumlah kondisi non-kanker juga menyebabkan peningkatan kadar CA 125, dan
banyak perempuan dengan stadium awal kanker ovarium yang normal memiliki
kadar CA 125. Untuk alasan ini, tes CA 125 tidak biasanya digunakan untuk
mendiagnosa atau ke layar untuk kanker ovarium, tetapi dapat digunakan
untuk memantau bagaimana perawatan Anda maju.

M. PENGKAJIAN
1. Identitas
Nama, jenis kelamin, umur, status perkawinan, agama, suku bangsa, pendidikan,
bahasa yang digunakan, pekerjaan, alamat.
2. Riwayat penyakit
a) Keluhan utama
1) Nyeri (Jenis, Intensitas, waktu, durasi, daerah yang menyebabkan nyeri
bertambah, atau berkurang), hubungan nyeri dengan menstruasi,
seksualitas, fungsi urinaria, dan gastrointestinal.
2) Perdarahan (pada saat kehamilan, setelah menopause, karakteristik,
faktor pencetus, jumlah, warna, konsistensi)
3) Pengeluaran cairan/secret melalui vagina (iritasi, gatal, nyeri, jumlah,
warna, konsistensi)
4) Masa (pada mamae, karekterisrik, hubungannya dengan menstruasi,
kekenyalan, ukuran, nyeri dan pembesaran limfe)
5) Keluhan fungsi reproduksi
b) Riwayat penyakit dahulu
Penyakit yang pernah dialamai masa anak-anak, penyakit kronis pada masa
dewasa, riwayat infertilitas, penyakit gangguan metabolisme/nutrisi,
penggunaan obat-obatan radiasi yang lama, peradangan panggul, rupture
appendik peritonitis.
c) Riwayat penyakit sekarang
Pengembangan dari pengkajian PQRST
d) Riwayat penyakit keluarga
DM, kardiovaskuler, kehamilan kembar, kanker, gangguan genetik,
kongenital.
e) Riwayat reproduksi
siklus haid, durasi haid
f) Riwayat obstetric
kehamilan, persalinan, nifas, hamil

13
3. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : Lemah, tekanan darah, nadi, pernapasan
a) Kepala : Dilihat kebersihan, bentuk, adakah oedem atau tidak.
b) Mata : ada tidaknya anemis anemis, ada tidaknya ikterus, reflek cahaya.
c) Hidung : ada Tidak ada pernafasan cuping.
d) Mulut : Kebersihan
e) Telinga : ada tidaknya serumen.
f) Leher : ada tidak nya pembesaran kelenjar.
g) Jantung : Denyut jantung
h) Ekstremitas : Adakah luka pada ekstremitas.
i) Integumen
j) Genetalia eksterna : inpeksi dan palpasi dengan posisi litotomi bertujuan
mengkaji kesesuaian umur dengan perkembangan sistem reproduksi, kondisi
rambut pada simpisis pubis dan vulva, kulit dan mukosa vulva, tanda-tanda
peradangan, bengkak dan pengeluaran cairan vagina.
k) Pemeriksan abdomen : adanya masa abdominopelvic
l) Pelvis : dengan mengunakan spekulum dilakukan inpeksi servik yaitu warna,
bentuk, dilatasi servik, erosi, nodul, masa, cairan pervaginam, perdarahan, lesi
atau luka. Setelah spekulum dilepas dapat dilakukan pemeriksaan bimanual
yaitu : memasukan dua jari kedalam vagina untuk pemeriksaan dinding
posterior vagina ( adanya masa, ukuran, bentuk, konsistensi, mobilitas uterus,
mobilitas ovarium, adneksa).
m) Pemeriksaan rectum dan rekto vagina
4. Pola fungsional
g) Oksigenasi
h) Nutrisi dan cairan
i) Eliminasi
j) Termoregulasi
k) Aktivitas dan latihan
l) Seksualitas
m) Psikososial (stress, koping, dan konsep diri)
n) Rasa aman dan nyaman
o) Spiritual
p) Hygiene
q) Istirahat tidur
r) Aktualisasi diri
s) Rekreasi
t) Kebutuhan belajar

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri Kronis berhubungan dengan ketidakmampuan fisik-psikososial kronis
(metastase kanker, injuri neurologis, artritis)
2. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan mual, muntah akibat penekanan usus
3. Kekurangan Volume Cairan berhubungan dengan: Kehilangan volume cairan
secara aktif, Kegagalan mekanisme pengaturan
4. Gangguan eliminasi BAK/BAB berhubungan dengan penekana pada daerah
pelvis
14
5. Disfungsi seksual berhubungan dengan perubahan struktur atau fungsi tubuh,
perubahan kadar hormone
6. Kekurangan Volume CairanBerhubungan dengan: Kehilangan volume cairan
secara aktif, Kegagalan mekanisme pengaturan
7. Gangguan body image berhubungan dengan: Biofisika (penyakit kronis),
kognitif/persepsi (nyeri kronis), kultural/spiritual, penyakit, krisis situasional,
trauma/injury, pengobatan (pembedahan, kemoterapi, radiasi)
8. Ansietas berhubungan denganFaktor keturunan, Krisis situasional, Stress,
perubahan status kesehatan, ancaman kematian, perubahan konsep diri, kurang
pengetahuan dan hospitalisasi

INTERVENSI KEPERAWATAN
N Diagnose Keperawatan Tujuan Intervensi
o
1 Nyeri Kronis NOC Label : NIC Label :
berhubungan dengan Kontrol nyeri (1605) Manajement nyer
ketidakmampuan fisik- Definisi : Definisi :
Fasilitasi pengguna
psikososial kronis Tindakan pribadi untuk mengontrol
resep yang aman
(metastase kanker, injuri nyeri
obat bebas
neurologis, artritis)
Aktivitas:
( Domain 12 kelas 1 ) Setelah dilakukan tindakan 1.1. Kaji nyeri (PQ
keperawatan selama 3 x24 jam 1.2. Monitor tand
Definisi : Nyeri teratasi atau berkurang secara teratur
Pengalaman sensorik dan dengan indikator sebagai berikut : 1.3. Observasi rea
emosional tidak 1. Tidak pernah menunjukan 1.4. Jelaskan peny
menyenangkan dengan 2. Jarang menunjukan 1.5. Ajarkan tek
3. Kadang kadang menunjukan distraksi
kerusakan jaringan aktual
4. Sering menunjukan 1.6. Jelaskan akt
atau potensial, atau 5. secara konsisten menunjukan
digambarkan sebagai dilakukan selam
1.7. Batasi pen
suatu kerusakan : awitan a. Mengenali kapan nyeri terjadi
saat nyeri akut
yang tiba tiba atau 12345
1.8. Tingkatkan is
lambat dengan intensitas b. Menggambarkan faktor penyebab
1.9. Jelaskan pad
dari ringan sampai berat, 12345
c. Menggunakan teknik yang dapat dila
terjadi konstan atau nyeri (massage
pengurangan nyeri tanpa
berulang tanpa akhir yang atu dingin
analgesik
dapat diantisipasi atau Administrasi analge
12345
diprediksi dan d. Melaporkan perubahan gejala 1.10. Tentuk
berlangsung lebih dari 3 nyeri pada profesional kesehatan karakteristik,
bulan.
15
12345 derajad
Batasan karakteristik : pemberian an
Anorexia 1.11. Monito
Bukti nyeri dengan sebelum dan
menggunakan standar analgesic
daftar periksa nyeri
1.12. Edukas
untuk pasien yang tidak
pemberian an
dapat mengungkapkan
Cek riwayat
Ekspresi wajah nyeri
(misal : mata kurang
bercahaya, tampak
kacau, gerakan mata
berpencar, atau tetap
pada satu fokus,
meringis ).
Fokus pada diri sendiri
Hambatan kemampuan
meneruskan aktifitas
selanjutnya

Faktor yang
berhubungan :
Agen pencendera
Distres emosi
Gangguan iskemik
Gangguan metabolik
Gangguan muskuloskletal
kronis
Gangguan pola tidur
Infiltrat tumor
Jender wanita
Keletihan
Kerusakan sistem saraf
Ketidaksembangan
neurotransmiter,
neuomodulator, dan
reseptor
Kompotresi otot

2 Ketidakseimbangan NOC Label : NIC Label :


Keseimbangan cairan ( 0601 ) Terap Nutrisi
nutrisi : kurang dari
Definisi : Definisi:
kebutuhan tubuh
Keseimbangan cairan didalam Pemberian makana
Definisi: asupan nutrisi
intraseluler dan ektraseluler tubuh membantu proses m
tidak cukup untuk Setelah dilakukan tindakan
pasien malnutrisi at
16
memenuhi kebutuhan keperawatan selama 3 x 24 jam beresiko tinggi men
defisit volume cairan teratasi Aktivitas:
metabolik
Batasan Karakteristik: dengan kriteria indikator : 2.1. Lakukan pe
1. Sangat terganggu
mengenai nutris
Berat badan 20 % atau 2. Banyak terganggu 2.2. Monitor inta
3. Cukup terganggu
lebih di bawah rentang dan hitung intak
4. Sedikit terganggu
BBI 2.3. Mengatur li
5. Tidak terganggu
Cepat kenyang setelah menyenangkan
a. Tekanan darah 2.4. Pilih supple
makan
Gangguan sensasi rasa 12345 diperlukan
Kurang minat pada b. Denyut nadi radikal 2.5. Anjurkan pa
12345 makanan yan
makanan
Ketidakmampuan c. Tekanan arteri rata rata
berbumbu, dan
12345 2.6. Monitor h
memakan makanan d. Keseimbangan intake dan
Faktor yang Berhubungan: output dalam 24 jam laboratorium, jik
12345
Faktor biologis
Ketidakmampuan e. Turgor kulit
12345
mencerna makanan f. Kelembapan membran mukosa
Ketidakmampuan 12345
mengabsorbsi nutrient
Kurang asupan
makanan
3. Disfungsi seksual NOC Label : NIC Label :
berhubungan dengan Penampilan peran ( 1501) Pengurangan Ke
perubahan struktur atau Definisi : Definisi:
fungsi tubuh, perubahan Kesesuaian antara prilaku peran diri Mengurangi tekana
kadar hormone denga peran yang diharapkan firasat, maupun ket
( Domain 8 Kelas 2 ) Setelah dilakukan tindakan terkait dengan sum
keperawatan 3x 24 jam Pasien tidak teridentifikasi
Definisi : dapat menerima perubahan struktur Aktivitas:
Suatu kondisi ketika
tubuh terutama pada fungsi seksual 3.1. Gunakan
individu mengalami suatu
yang dialaminya dengan indikator : menenangkan
perubahan fungsi seksual 3.2. Nyatakan de
1. Tidak adekwat
selama fase respon terhadap pelak
2. Sedikit adekwat
seksual berupa hasrat, 3.3. Jelaskan sem
3. Cukup adekwat
terangsang, dan atau apa yang
4. Sebagian cukup berat adekwat
orgasme yang dipandang prosedur
5. Sepenuhnya adekwat
tidak memuaskan tidak 3.4. Temani
bermakna atau tidak memberikan
a. Melaporkan
adekwat. mengurangi ta
kenyamanan dalam peran yang
3.5. Berikan i
Batasan karakteristik : diharapkan
mengenai di
12345
Gangguan aktifitas prognosis
17
seksual b. Melaporkan peran 3.6. Libatkan
Gangguan eksitasi seksual sesuai harapan mendampingi k
Gangguan kepuasan 12345 3.7. Instruksikan
seksual menggunakan
Mencari konfirmasi 3.8. Dengarkan
tentang kemampuan perhatian
mencapai hasrat seksual 3.9. Identifikasi ti
3.10.Bantu pasien
Merasakan keterbatasan
yang menimbu
seksual
3.11.Dorong
Penurunan hasrat seksual
mengungkapka
Perubahan fungsi seksual
ketakutan, pers
Perubahan minat pada diri
3.12.Kelola pem
sendiri
cemas:........
Perubahan fungsi seksual
yang tidak diinginkan
Perubahan minat pada
orang lain
Perubahan peran seksual

Faktor yang
berhubungan :
Gangguan fungsi tubuh
( penyakit, medikasi,
kehamilan, radiasi,
bedah, dll)
Gangguan struktur tubuh
Kerentanan
Konflik nilai
Model peran tidak
adekwat
Tidak ada privasi
4 Kekurangan Volume NOC Label: NIC Label :
Cairan Keseimbangan cairan ( 0601 ) Manajemen caira
Berhubungan dengan: Definisi : Definisi :
a. Kehilangan volume Keseimbangan cairan didalam Meningkatkan kese
cairan secara aktif intraseluler dan ektraseluler tubuh dan pencegahan ko
Setelah dilakukan tindakan dihasilkan dari tingk
b. Kegagalan mekanisme keperawatan selama 3 x 24 jam normal dan tidak di
pengaturan defisit volume cairan teratasi Aktivitas:
( Domain 2 kelas 5 ) dengan kriteria indikator : 4.1. Pertahankan
Definisi : 1. Sangat terganggu output yang aku
Penurunan cairan 2. Banyak terganggu 4.2. Monitor
intravaskuler, interstisial, 3. Cukup terganggu ( kelembaban
dan/intraseluler. Ini 4. Sedikit terganggu nadi adekuat,
mengacu pada dehidrasi, 5. Tidak terganggu ortostatik ), jika
kehilangan cairan saja 4.3. Monitor has

18
tanpa perubahan kadar a. Tekanan darah dengan retensi
natrium. 12345 osmolalitas uri
Batasan karakteristik : b. Denyut nadi radikal protein )
12345 4.4. Monitor vital
Haus
c. Tekanan arteri rata rata
Kelemahan kulit kering 1 jam
12345
Membran mukosa kering 4.5. Kolaborasi pe
d. Keseimbangan intake dan output
4.6. Monitor statu
Peningkatan frekuensi dalam 24 jam 4.7. Berikan caira
nadi 12345 4.8. Berikan peng
Peningkatan hemotokrit e. Turgor kulit
sesuai output (5
Peningkatan konsentrasi 12345
4.9. Dorong
urine f. Kelembapan membran mukosa
membantu pasie
Peningkatan sehu tubuh 12345
4.10. Kolabo
Penurunan berat badan tanda cairan
tiba tiba meburuk
Penurunan haluaran urine 4.11. Atur kemung
Penurunan pengisian vena 4.12. Persiapan un
Penurunan tekanan darah 4.13. Pasang katet
Penurunan tekanan nadi 4.14. Monito
Penurunan turgor kulit output setiap
Penurunan turgor lidah
Penurunan volume nadi
Perubahan status mental
5 Ansietas berhubungan NOC Label : NIC Label :
dengan Faktor keturunan, Kontrol kecemasan diri (1402 ) Pengurangan Ke
Krisis situasional, Stress, Definisi : Definisi:
perubahan status Tindakan personal untuk Mengurangi tekana
kesehatan, ancaman mengurangi perasaan takut, tegang, firasat, maupun ket
kematian, perubahan atau gelisah dari sumber sumber terkait dengan sum
konsep diri, kurang yang tidak dapat diidentifikasi tidak teridentifikasi
pengetahuan dan Aktivitas:
Setelah dilakukan asuhan selama
hospitalisasi 5.1. Gunakan
3X24 jam klien kecemasan teratasi
( Domain 9 kelas 2 ) menenangkan
dgn indikator:
Definisi : 5.2. Nyatakan den
1. Tidak pernah dilakukan
Perasaan tidak nyaman terhadap pelaku
2. jarang dilakukan
atau kekhawatiran yang 5.3. Jelaskan semu
3. Kadang kadang dilakukan
samar disertai respon yang dirasaka
4. Sering dilakukan
otonom ; perasaan takut 5.4. Temani pasien
5. Dilakukan secara konsisten
yang disebabkan oleh keamanan dan
antisipasi terhadap 5.5. Berikan
a. memantau kecemasan
bahaya. Hal ini mengenai di
12345
merupakan isyarat b. mengurangi penyebab prognosis
kewaspadaan yang kecemasan 5.6. Libatkan
memperingatkan individu 12345 mendampingi
akan adanya bahaya dan c. menggunakan strategi koping 5.7Instruksikan p
memampukan individu yang efektif menggunakan
untuk bertindak 12345 5.8 Dengarkan
19
menghadapi ancaman. d. merencanakan strategi koping perhatian
Batasan karakteristik : untuk situasi yang menimbulkan 5.9Identifikasi ting
Perilaku stres 5.10 Bantu pasien
Agitasi 12345 yang menimbu
Gelisah 5.11 Dorong
Gerakan ekstra mengungkapka
Insomnia ketakutan, pers
Kontak mata yang buruk 5.12 Kelola pem
Afektif cemas:........
Berfokus pada diri sendiri
Distres
Gelisah
Gugup
Kesedihan yang
mendalam
Ketakutan
Penurunan produktifitas
Fisiologis
Gemetar
Peningkatan keringat
Peningkatan ketegangan
Tremor

Faktor yang
berhubungan :
Ancaman kematian
Ancaman pada status
terkini
Hereditas
Konflik nilai
Krisis situasi
Perubahan besar
Stresor

6. Keputusasaan (00124, NOC NIC Label :


hal 284) 1 Harapan (1201) 1. Inspirasi Hara
Domain 6. Persepsi Diri Definisi:
Kelas 1. Konsep Diri Definisi : meningkatkan kep
Definisi : kondisi Optimisme yang memuaskan kapasitas seseoran
subjektif ketika seseorang dan mendukung kehidupan dan memeprtahan
individu memandang secara pribadi
Aktivitas:
keterbatasan atau tidak
Setelah dilakukan asuhan selama
20
adanya alternative atau 3X24 jam klien harapan klien 6.1. Demonstrasik
pilihan pribadi serta tidak tercapai dgn indikator: dengan me
mampu memobilisasikan 1. Tidak pernah dilakukan sesuatu dalam
energy demi kepentingan 2. jarang dilakukan sesuatu yan
3. Kadang kadang dilakukan
sendiri memandang
4. Sering dilakukan
5. Dilakukan secara konsisten hanya satu seg
Batasan karateristik : 6.2. Bantu pasie
Gangguan pola a. Mengungkapkan harapan spiritualitas dir
tidur masa depan yang positif 6.3. Jangan mem
Isyarat verbai (mis, 12345 sebenarnya
b. Mengungkapkan keinginan 6.4. Libatkan pa
isi putus asa,
untuk hidup pada perawata
menghela napas)
Kurang keterlibatan 12345
c. Mengungkapkan kepercayaan 2. Manajemen
dalam asupan
pada diri sendiri
12345 (5330)
Faktor yang d. Menunjukan semangat hidup Definisi :
12345
berhubungan : menyediakan kea
Kehilangan pemulihan, dan me
kepercayaan pada 2 Tingkat Depresi (1298) mengalami disfun
kekuatan spiritual peningkatan alam p
Pembatasan Definisi : keparahan alam
Aktivitas:
perasaan melankolis dan
aktivitas jangka
kehilangan minat pada peritiwa 6.5. Evaluasi ala
panjang
Penurunan kondisii kehidpuan tanda dan geja
fisiologis awal, dan
Stress jangka Setelah dilakukan asuhan selama
3X24 jam klien tingkat depresi perkembangan
panjang 6.6. Monitor kem
klien mengalami penurunan
dgn indikator: diri
1. Tidak pernah dilakukan 6.7. Monitor statu
2. jarang dilakukan 6.8. Monitor
3. Kadang kadang dilakukan (kemampuan
4. Sering dilakukan keputusan)
5. Dilakukan secara konsisten 6.9. Ajarkan pa
membuat k
a. Perasaan depresi
12345 kebutuhan
b. Berat badan turun 6.10.Bantu
12345 mengidentifika
c. Nafsu makan menurun
12345 perasaan yan
d. Tidak dapat membuat perasaan yang
keputusan 6.11.Bantu
1234 5
e. Kemarahan mengidentifika
1234 5 disfungsi alam
21
f. keputusasaan pendidikan me
12345

22
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. EGC: Jakarta

Bulechek, G.M., et al. ( 2013). Nursing Interventions Classification ( NIC). Edisi 6.


Philadelphia: ELSEVIER.

Capenito, LJ.(2001). Buku Saku Keperawatan, Edisi VIII. Penerjemah Monica Ester,
SKp. Jakarta : EGC.

Engram, Barbara. (2002). Rencana Asuhan Keperawatan Medical Bedah,


Vol.3.Jakarta : EGC.

Herdman, T.Heather. (2015 2017). Diagnosis keperawatan: Definisi dan


Klasifikasi(NANDA). Jakarta: EGC

Moorhead, S., et al. (2013). Nursing Outcomes Classification (NOC) : Pengukuran


outcomes kesehatan. Edisi 5. Philadelphia. Elsevier.

Syafrudin, Hamidah. (2009). Kebidanan Komunitas. Jakarta: EGC

Syaifudin.(2006). Anatomi Fisiologi untuk mahasiswa keperawatan. Jakarta: EGC

Wiknjosastro.et.all. (2005).Ilmu kandungan, Edisi II.Jakarta : YBP SP

Anda mungkin juga menyukai