Anda di halaman 1dari 13

2.

1 Anatomi Sistem Reproduksi pada Wanita

Sistem reproduksi pada wanita terbagi menjadi 2 bagian, yaitu genetalia internal dan
genetalia eksterna :

A. Genetalia Internal

1. Vagina
Vagina merupakan kanal fibromuskular yang elastis dan mengarah ke atas dan ke
belakang dari vulva ke uterus, paralel dengan permukaan pintu atas panggul. Dinding vagina
saling berdempetan, kecuali pada bagian atasnya tempat serviks menyembul ke vagina.
Dinding posterior vagina panjangnya 9 cm, dan dinding anterior vagina panjangnya sekitar
7,5 cm karena posisi serviks yang demikian. Tonjolan serviks ke vagina memiliki empat
resesus atau fornices (bentuk tunggalnya forniks), yaitu forniks anterior, posterior, dan
lateral.
Dinding vagina terdiri atas empat lapisan :
a. Lapisan dalam epitel skuamosa, membentuk lipatan atau rugae yang memungkinkan
vagina menggembang luas sehingga janin dapat lewat
b.   Lapisan jaringan ikat yang berisi pembuluh darah
c. Lapisan otot yang terdiri atas lapisan otot longitudinal di luar dan lapisan otot sirkuler
di sebelah dalam
d. Lapisan luar jaringan ikat, berhubungna dengan organ-organ lain dalam panggul,
termasuk pembuluh darah, pembuluh limfe, dan serabut saraf
Dinding vagina tidak memiliki kelenjar, namun kelembapannya di jaga oleh sekret
kelenjar servikal dan adanya rembesan cairan dari kapiler darah. pH cairan ini asam yaitu 3,8-
4,5, dan berfungsi untuk menjagakuman komensal vagina yaitu basil Doderlein. Kuman
komensal ini memakan glikogen, yang terdapat di dinding vagina, dan mengubahnya menjadi
asam laktatsehingga melindungi vagina dan genitalia in ternal lainnya dari infeksi. Kadar
glikogen juga turut berubah mengikuti kadar hormon ovarium. Keseimbangna asam ini dapat
terganggu saat kehamilan, sebelum pubertas, selama dan setelah menepous, sehingga
menyebabkan mikroorganisme patogen berkembang dengan mudah dan meningkatkan
kemungkinan infeksi vagina.
Di depan vagina, terdapat kandung kemih dan uretra. Di belakang vagina setinggi
serviks, terdapat ruang peritonium, di sebut kavum Douglas. Di belakang dinding posterior
vagina juga terdapat rektum. Korpus perineal, yang menyangga organ panggul, terletak di
bawah introitus vagina.
Suplai darah vagina berasal dari arterihemoroidales media, arteri uterina, dan arteri
vaginalis, yang semuanya ini merupakan cabang arteri iliaka internal. Aliran vena berjalan
menuju vena iliaka internal. Persarafan vagina berasal dari pleksus sekral dan saraf
pudendal. Aliran limfe berjalan menuju nodus limfe ilaka dan nodus limfe inguinal.
2.      Tuba Fallopi

Terbentang dari tiap kornu uterus ke arah lateral, di antara lipatan ligamentum latum. Bagian
distal tuba uterine melipat ke belakang dan kearah bawah ke dinding posterior ligamentum
latum menuju ovarium, yang terletak di belakang ligamentum latum.
Tuba uterine memiliki panjang sekitar 10 cm dan terdiri atas :
         Ismus
         Ampula
         Infundibulum
Fimbrae terletak diatas di atas ovarium dan mengarah ke arah rongga panggul, dan makin
dekat ke ovarium saat ovulasi tiba. Lumen tuba uterine membuka ke rongga panggul dan
fimbria. Ketika ovum dilepaskan saat ovulasi, ovum akan tersapu masuk oleh fimbria ke
dalam tuba fallopi, dan ovum akan memulai perjalanannya menuju uterus.
Tuba fallopi sangat sempit dan dilapisi oleh epitel bersillia. Setelah memasuki tuba fallopi
ovum akan didorong oleh sillia di sepanjang lumen, dan lipatan epitel bersillia akan
memperlambat prosses ini sehingga ovum selama mungkin tetap berada di dalam tuba fallopi.
Sehingga memperbesar kemungkinan terjadi fertilisasi di ampula. Setelah dibuahi ovum
akan didorong ke uterus. Perjalanan ini juga berlangsung lambat untuk member waktu bagi
ovum untuk mencapai tingkat kematangan sebelum tertanam ke endometrium uterus, jika
fertilisasi tidak terjadi, perjalanan ini memerlukan waktu beberapa hari. Ovum yang tidak
dibuahi akan ikut meluruh dalam alir an mensruasi.
Disekitar lapisan epitel terdapat lapisan otot, yaitu lapisan otot sirkuler di bagian dalam
dan lapisan longitudinal di bagian luar. Lapisan otot ini membantu pendorongan ovum di
sepanjang tuba uterine dengan membuat gelombang peristaltis. Tuba uterine diselimuti oleh
peritoneum, yang kemudian membentuk ligamentum latum.
Arteri dan vena uterine dan ovarika menyplai darah tuba uterine. Persarafan tuba uterine
berasal dari pleksus ovariaka, dan aliran limfe dibawa ke nodus limfe lumbalis.
Tuba fallopi ditopang oleh ligament infundibulopelvis. Ligament ini merupakan lipatan
ligamentum latum, yang terbentang dari infundibulum hingga dinding lateral panggul.

3.      Uterus

Uterus merupakan orga berotot, berongga, dan berbentuk buah pir, yang terletak dalam
rongga panggul di anatara kandung kemih dan rektum. Posisi uterus adalah anteversi
(menekuk ke depan) dan antefleksi (membelok ke depan). Uterus matur memiliki panjang
sekitar 7,5 cm, lebar 5 cm (pada diameter terpanjangnya), tebal 2,5 m, dan beratnya sekitar
60g.
Makrostruktur dari Uterus
Uterus terdiri atas dua bagian utama :
1.      Korpus, atau badan
2.      Serviks, atau leher
Korpus uteri berada di dalam rongga panggul dan bagian atasnya berlanjut menjadi dua
tuba uterina. Serviks tertanam ke arah vagina. Korpus atau badan uterus merupakan dua
pertiga uterus yang panjangnya sekitar 5 cm. Di dalam korpus terdapat rongga, berbentuk
segitiga, dan aspeknya menunjuk ke arah serviks. Dinding anterior dan posterior rongga uteri
biasanya saling berdempetan. Bagian atas korpus di sebut fundus bagian uterus tempat
masuknya tuba uterina di sebut kormu. Ismus adalah daerah yang sedikit menyempit di
perbatasan korpus uteri dan serviks, panjangnya sekitar 7 mm.
Serviks berbentuk silinder, dan bagian bawahnya menyembul ke dalam vagina. Pada
bagian bawah serviks terdapat kanal servikal, yang pada ujungnya terdapat bukaan-bukaan
ke uterus –ostium interna dan di sisi lainnya yaitu ke bukaan arah vagina-ostium eksterna.
Mikrostruktur dari Uterus
Uterus dan serviks terdiri atas tiga lapisan jaringan :
1.      Lapisan epitel didalam, endometrium
2.      Lapisan otot ditengah, miometrium
3.      Jaringan ikat diluar, perimetrium
A.    Lapisan Endometrium
Pada uterus lapisan endometrium tersusun atas dua lapisan :
1.      Lapisan Fungsional : jaringan epitel yang banyak mengandung kelenjar dan setelah pubertas
lapisan ini dibangun dan meluruh pada setiap siklus menstruasi akibat pengaruh hormone.
Mengandung banyak pembuluh darah dan arteri spiral, yang member nutrisi bagi poliferasi
sel selama siklus reproduksi. Ketika ovum telah dibuahi maka ovum akan tertanam di
endometrium, lapisan tersebut menyediakan nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan
perkembangan embrio selama kehamilan.
2.      Lapisan Basal : lapisan permanen yang membentuk lapisan fungsional setiap kali setelah
menstruasi. Lapisan basal juga mendapat suplai darah dari arteti.
Serviks dilapisi oleh epitel kolumnar, yang menyekresi mucus untuk membentuk sumbat
pelindung di kanal servikal untuk melindungi genetalia internal dari infeksi. Beberapa sel
epitel memiliki silia untuk membantu jalannya spermatozoa. Perubahan pembentukan mucus
selama siklus menstruasi dapat berfungsi untuk mencegah penetrasi spermatozoa memasuki
genetalia internal. Endometrium serviks juga berlipat-lipat seperti di vagina, yang disebut
arbor vitae, yang memungkinkan dilatasi selama persalinan. Lapisan endometrium serviks
tidak ikut meluruh saat menstruasi.
B.     Lapisan Miometrium
Lapisan miometrium tersusun atas tiga lapisan :
1.      Lapisan otot sirkuler dibagian dalam
2.      Lapisan otot oblik dibagian tengah
3.      Lapisan otot longitudinal dibagian luar
Miometrium memiliki peran vital dalam proses kehamilan dan kelahiran. Miometrium
serviks mengandung beberapa otot polos longitudinal yang merupakan kelanjutan dari uterus
namun sebagian besar sel ototnya sirkuler.
C.     Lapisan Perimetrium
Merupakan lapisan peritoneum yng membungkus uterus dan tuba uterina. Di permukaan
lateral uterus, terdapat lipatan ganda perimetrium yang mencapai dinding samping rongga
panggul, membentuk ligament penyangga yang lebar. Ada dua rongga dalam peritoneum
yaitu kavum douglas yang terletak diantara uterus dengan rectum, serta kavum vesikouterina
yang terletak diantara uterus dan kandung kemih.
Suplai darah pada uterus dan serviks berasal dari arteri ovariaka dan arteri uterine, yang
merupakan cabang arteri iliaka dan aorta. Cabang arteri uterine-arteri radialis-menembus ke
dalam miometrium, lalu bercabang menjadi arteriola lurus yang mendarahi lapisan basal, dan
arteri spiralis yang mendarahi lapisan fungsional. Aliran vena dibawa ke vena bersama denga
arterinya. Persarafan uterus dan serviks berasal dari pleksus sacral. Aliran limfe dibawa ke
kelenjar limfe linguinal dan iliaka.
Struktur Penyokong
Uterus dan Serviks dipertahankan pada posisinya dalam panggul oleh ligament yaitu :
1.      Ligamen kardinal : terbentang dari permukaan lateral serviks dan vagina ke dinding lateral
rongga panggul
2.      Ligamen Puboservikal : terbentang dari serviks, dibawah kandung kemih, kea rah depan ke
tulang pubis.
3.      Ligamen Uterosakral : terbentang dari serviks ke arah atas dan belakang, ke periosteum
sacrum, dan mengitari rectum.
4.      Ligament Lebar (Latum) : terikat ke dinding lateral uterus dan berfungsi menopang uterus
5.      Ligament Rotundum : terbentang dari kornu uterus ke bawah ke arah labia mayor, dan
berfungsi mempertahankan uterus dalam posisi anteversi dan antefleksi.
4.      Ovarium

Ovarium adalah gonad atau organ seks wanita ovarium terletak di dalam rongga peritoneal,
pada cekungan dinding posterior ligamentum latum dikedua sisi iterus, dekat fimbria tuba
uterina.
Ovarium berwarna keputihan dan berbentuk seperti kacang almond dan
permukaannya irreguler. Setelah pubertas ovarium memiliki ukuran panjang sekitar 3cm,
lebar 2 cm, dan tebal 1cm. Berat ovarium sekitar 5-8 g.
Secara mikroskopis ovarium dilapisi oleh lapisan peritonium, epital germinal, berupa
membran jaringan fibrosa padat, tunika albuginea padat. Ovarium terdii atas lapisan dalam
medula dan bagian luarnya adalah korteks. Medula berisi pembuluh darah dan pembuluh
limfe yang disokong oleh jaringan ikat. Korteks berisi volikel ovarium dalam berbagai tahap
perkembangan, yang dibungkus oleh jaringan fibrosa.
Pada janin perempuan, folikel primordinal (primitif) dibentuk pada bulan ke 6
kehamilan. Pada saat ini, terdapat sekitar lima juta folikel primitif. Kebanyak folikel ini ber
degenerasi selama masa hamil, menyisahkan sekitar 2 juta saat lahir. Kebanyakan folikel ini
kemudian juga bergenersi sebelum pubertas, dan hanya 400-500 yang akhirnya berkembang
menjadi ovulasi dan berpotensi dibuahi. Setiap kerusakan folikel primordial akan
mempengaruhi kesuburan wanita, karna folikel ini sudah tidak diproduksi lagi sejak usian 6
bulan kehidupan janin.
Folikel ovarium menjalani beberapa tahap perkembangan selama 28 hari rata-rata
siklus reproduksi. Dari hari ke 5 siklus reproduksi beberapa folikel primordial mulai menjadi
matur akibat pengaruh follicle-stimulating hormone dari kelenjar hipofisis. Folikel ini kini
disebut folikel sekunder , yang tersusun atas lapisan sel di bagian luar yang membungus
cairan dan lapisan dalamnya merupakan lapisan sel granulosa yang mengelilingi ovum.
Pematangan berikutnya akan membentuk folikel de graaf, yang bermigrasi ke korteks
ovarium lalu mencapai permukaan. Peningkatan jumlah esterogen juga akan melepaskan
folikel de graaf matur ini. Semakin banyak cairan yang disekresikan ke dalam folikel de
Graaf, meningkatkan tekanan dalam folikel, membuat lapisan dan pembungkusnya semakin
tipis dan akhirnya pecah sehingga melepaskan ovum ke rongga peritonal yang dekat dengan
fimbria tuba uterina. Kejadian ini disebut ovulasi dan diperkirakan terjadi akibat perubahan
hormonal . kadang ovulasi disertai nyeri panggul, yang disebut sebagai mittle-schmerz atau
nyeri ovulasi.
Ovulasi terjadi sekitar sekali dalam sebulan dari ovarium secara bergantian. Kadang
dilepaskan lebih dari satu ovum, meningkatkan kemungkinan terjadinya kehamilan multiple.
Rupturnya folikel de Graaf masuk ke dalam rongga melepaskan ovum. Sel granulose
membelah dengan cepat menghasilkan masa padat. Folikel de Graaf berubah menjadi korpus
luteum yang berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang memproduksi esterogen selama 14
hari, lalu berdegenerasi jika fertilisasi tidak terjadi. Setelah degenerasi, korpus luteum
meninggalkan daerah parut putih dalam ovarium, dan disebut korpus albikans.
Suplai darah ovarium berasal dari arteri ovariaka dan aliran baliknya dibawa oleh
vena ovariaka. Aliran limfe dibawa ke nodus limfe abdominal posterior. Ovarium
dipertahankan posisinya dengan lemah oleh ligamentum latum. Struktur penyokong lainnya
yaitu ligament ovarika, yang melekatkan ovarium ke kornu uterus. Sebela lateral ovarium
ditopang oleh ligament infundibulopelvik, yang melekatkan uterus ke dinding lateral rongga
panggul.
B.     Genetalia Eksternal

Genitalia eksternal, secara gabungan disebut dengan vulva, memanjang dari mons
pubis di anterior ke perineum di posterior. Secara lateral, genitalia eksternal memanjang
sampai keluar labia mayora.
Mons pubis merupakan lapisan jaringan lemak yang terletak di atas simfisis pubis
pada panggul, yang di tutupi oleh kulit dan setelah pubertas di tutupi oleh rambut. Mons
pubis bukan merupakan struktur sistem reproduksi tetapi fungsinya sebagai bantalan tulang
panggul bawah. Perineum adalah area dengan otot kuat yang menyongkong organ internal
rongga panggul.
1. Labia Mayora
Labia mayora merupakan dua lipatan jaringan lemak yang tertutup kulit, yang
terbentang dari mons pubis di anterior bergabung dengan otot perineum. Permukaan luar
labia mayora di tutupi oleh rambut setelah pubertas dan permukaan dalam lebih lembut dan
mengandung kelenjar sebasea dan kelenjar keringat
2. Labia Minora

Labia minora merupakan dua lipatan tipis kulit menutupi labia mayora. Labia minora lembut,
tidak di tutupi rambut, dan mengandung beberapa kelenjar keringat dan kelenjar sebasea. Di
bagian anterior, labia minora masing-masing di bagi menjadi dua lipatan kulit dan bersatu
membentuk prepusium di depan klitoris, dan frenulum di belakang klitoris. Di posterior labia
minora bertemu fourchette, lipatan kulit tebal dibelakang orifisisum vagina.
3.   Klitoris

Klitoris adalah penonjolan kecil jaringan erektil, dengan panjang kira-kira 2,5 cm, kaya akan
suplai pembuluh darah dan serabut saraf sebagai respon terhadap rangsangan, klitoris menjadi
ereksi dan terisi dengan darah dengan cara yang sama yang terjadi pada penis laki-laki.
4. Orifisium Vagina
Orifisium vagina, atau introitus, terletak anatara dua pasang labia yang biasanya
disebut dengan vestibulum. Orifisium vagina terletak di belakang orifisium uretra bagian dari
sistem perkemihan. Orifisium vagina di tutupi oleh membran kulit yang di sebut himen, yang
memberikan perlindungan untuk vagina dan organ internal lainnya pada sistem reproduksi.
Himen ruptur saat kejadian koitus pertama kali, walaupun mungkin juga ruptur sebelumnya
karena aktifitas fisik (seperti menunggang kuda), atau menggunakan tampon. Sisa himen
biasanya dapat dilihat sebagai jaringan kecil, yang di sebut carunculae myrtiformes.
Saat memasuki orifisium vagina, terdapat sepasang kelenjar duktus bartholini.
Kelenjar ini bermuara ke vagina dan menyekresi mucus untuk melembabkan genetalia
eksternal. Di vestibulum, disamping orisium uretra, juga terdapat kelenjar lain, kelenjar
Skene, yang juga menyekresi mucus untuk melembabkan genetalia eksternal
Darah, Saraf, dan Limfe
Genitalia eksternal mendapat suplai darah dari arteri pudendal dan vena yang berjalan
bersamanya. Vulva sangat kaya pembuluh darah dan jika mengalami kerusakan akan
cenderung mengalami pendarahan banyak, namun sebaliknya juga sembuh dengan cepat.
Genitalia eksternal terutama di persarafi oleh saraf pudendal, yang merupakan cabang
fleksus sakral. Limfe dialirkan ke kelenjar iliaka eksternal dan kelenjar inguinal.
Pertanyaan
1. Berikut yang bukan termasuk genetalia internal, kecuali adalah.......
a. Labia mayora
b. Labia minora
c. Tuba fallopi
d. Klitoris
e. Orifisium vagina
2. jaringan epitel yang banyak mengandung kelenjar dan setelah pubertas lapisan ini dibangun
dan meluruh pada setiap siklus menstruasi akibat pengaruh hormone, merupakan pengertian
dari lapisan.......
a. lapisan oblik
b. lapisan longitudinal
c. lapisan bassal
d. lapisan otot sirkuler
e. lapisan fungsional

3. Dimanakah letak ovarium?.....


a. terletak didalam rongga peritoneal
b. tertelak di samping rahim
c. terletak di atas permukaan vagina
d. terletak di dalam klitoris
e. terletak di labia mayora
4. Berapakah kira kira panjang klitoris?......
a. 1,5 cm
b. 2 cm
c. 3 cm
d. 2,5 cm
e. 3,5 cm
Jawaban
1. C. Tuba fallopi
2. E. Lapisan fungsional
3. A. Di dalam rongga peritoneal
4. D. 2,5 cm

DAFTAR PUSTAKA
http://kelompok1anfisreproduksi.blogspot.com/2016/07/anatomi-fisiologi-sistem-reproduksi.html

Anda mungkin juga menyukai