Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konsep Kebidanan


Tentang Teori Ramona T. Mercer

Pembimbing : ISMIATUN, S.ST., M.M

\
Oleh:
Kelompok 2

1. AZRINA SETYA YUNIARTI 182007


2. DINDA YOHANA PUTRI UDA’A 182013
3. EGGA DEVI FADILLAH 182014
4. FEBI PUTRI AMELIA 182018
5. SHINTA AYU PITALOKA 182039

PROGRAM STUDI KEBIDANAN


POLTEKKES RS.dr. SOEPRAOEN MALANG
TAHUN 2018

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap
bisa menikmati indahnya alam cipataan-Nya. Sholawat dan salam tetaplah
kita curahkan kepada baginda Habibillah Muhammad Saw yang telah
menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama yang
sempunya dengan bahasa
yang sangat indah.
Penulis disini akhirnya dapat merasa sangat bersyukur karena telah
menyelesaikan makalah yang kami beri judul “TEORI RAMONA T.
MERCER” tugas mata kuliah KONSEP KEBIDANAN. Dalam makalah
ini kami mencoba untuk menjelaskan tentang Teori yang di kemukakan
oleh Ramona T. Mercer .
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu hingga terselesaikannya makalah ini. Dan penulis
memahami jika makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan maka kritik dan
saran sangat kami butuhkan guna memperbaiki karya- karya kami dilain
waktu.

Malang, 28 September 2018

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................ii


DAFTAR ISI ............................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................... 4
B. Rumusan Masalah................................................................ 4
C. Tujuan .................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Teori Ramona T. Marcer ..................................... 5
B. Efek Stress Antepartum ....................................................... 5
C. Pencapaian Peran Ibu .......................................................... 6
D. Contoh Kasus dan Penerapannya ...................................... 10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA .............................................................. 13

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Ramona T. Marcer adalah profesor emeritus di departemen kesehatan
keperawatan keluarga di Universiti Of Calivornia San Vransisco karirnya
sudah termasuk posisi sebagai kepala perawat, staf di intrapartum.
Penelitiannya tentang pengasuhan anak dalam situasi rendah dan beresiko
tinggi, dan transisi keperan ibu telah berlangsung lebih dari 30 tahun.
Asuhan keperawatan yang diberikan oleh seorang perawat maternitas
sangat mempengaruhi kualitas asuhan yang diberikan dalam berbagai
tindakan keperawatan seperti upaya pelayanan antenatal, intranatal, post
partum, dan perawatan bayi baru lahir. Sebagai perannya sebagai perawat
perfesional, perawat maternitas perlu mengembangkan ilmu dan kiat
keperawatan yang salah satunya adalah harus dapat mengintregasikan
model konseptual khusus nya dalam pemberian asuhan keperawatan
maternitas.
Konsep teori marcer ini dapat di aplikasikan dalam perawatan BBL
terutama pada kondisi psikososial dan emosional BBL masih sering
terabaikan. Model konseptual marcer memandang bahwa sifat bayi
berdampak pada identitas peran ibu. Respon perkembangan BBL yang
berinteraksi dengan perkembangan identitas peran ibu dapat diamati dari
pola perilaku bayi .

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana teori Ramona Mrecer ?
2. Bagaimana contoh kasus dan penerapan teori Ramona Mercer ?

C. Tujuan
1. Untuk memahami teori Ramona T.merces
2. Untuk memahami penerapan teori Ramona T.mercer dalam pembahasan
kasus.

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori Ramona Mercer
Teori Ramona Mercer lebih menekankan pada stress antepartum dalam
pencapaian peran ibu. Mercer membagi teorinya menjadi dua pokok
bahasan, yaitu sebagai berikut.
1. Efek Stress Antepartum.
Stress antepartum adalah komplikasi dari risiko kehamilan dan
pengalaman negative dalam kehidupan seorang wanita. Tujuan asuhan
yang diberikan adalah dukungan selama hamil untuk mengurangi
ketidakpercayaan diri ibu. Riset Mercer menjelaskan tentang efek stress
antepartum terhadap fungsi keluarga sebagai suatu keutuhan, fungsi
pasangan individual (hubungan timbal balik ayah-ibu, ibu-bayi, ayah-bayi)
dalam keluarga, dan status kesehatan sebagai variable dependen/bebas.
Penelitian Mercer menunjukan ada enam faktor yang terhubung
dengan status kesehatan, yaitu sebagai berikut:
a. Hubungan interpersonal.
b. Peran keluarga.
c. Stres antepartum.
d. Dukungan social.
e. Rasa percaya diri
f. Penguasaan rasa takut, ragu, dan depresi.
Mercer kemudian mempresentasikan 3 model yang mendukung
hubungan antara variable independen dengan variable dependen diatas
yaitu :
a. 10 hubungan stress antepartum dengan individu.
b. Hubungan stress antepartum dengan pasangan individual.
c. Hubungan stress antepartum dengan fungsi keluarga.

Stres antepartum dapat ditekan / diminimalkan oleh karakteristik


individual dalam keluarga dan support sosial yang ada. Tahun 1988
Mercer mengemukakan hasil risetnya tentang efek stress antepartum

5
terhadap fungsi keluarga yaitu bahwa variable-variabel mempunyai efek
negative atau positif terhadap fungsi keluarga, yang dapat diuraikan
sebagai berikut : “stress dari peristiwa kehidupan yang negative dan
resiko/komplikasi kehamilan dipredikp harga diri dan status kesehatan.
Harga diri dan status kesehatan, dan support sosial diprediksi mempunyai
efek positif langsung terhadap rasa penguasaan (sense of mastery). Sense
of mastery diperkirakan mempunyai efek negative langsung terhadap
kecemasan, yang pada akhirnya mempunyai efek negative terhadap fungsi
keluarga.
Mercer kemudian mengujicobakan model efek stress antepartum
terhadap fungsi keluar pada para wanita yang di rawat di RS dengan
resiko/komplikasi kehamilan, kemudian dibandingkan wanita dengan
kehamilan resiko rendah. Hasilnya ternyata “wanita dengan kehamilan
resiko tinggi mengalami fungsi keluarga yang kurang optimal daripada
keluarga para wanita dengan kehamilan resiko rendah”
Maternal Role menurut Mercer adalah bagaimana seorang ibu
memperoleh identitas baru yang membutuhkan pemikiran dan penjabaran
yang lengkap tentang dirinya sendiri.
2. Pencapaian Peran Ibu.
Peran ibu dapat dicapai bila ibu menjadi dekat dengan bayinya
termasuk mengekspresikan kepuasan dan penghargaan peran. Lebih lanjut
Mercer menyebut tentang stress antepartum terhadap fungsi keluarga baik
yang positif maupun negative. Stres antepartum karena resiko kehamilan
akan memengaruhi persepsi diri terhadap status kesehatan.
Bidan diamerika menaruh perhatian pada pencapaian ibu karena
menurut Mercer minta peran ini penting karena beberapa orang mengalami
kesulitan dating memikul peran ini dimana menurut Mercer ada
konsekuensinya untuk anak-anak mereka. “sementara kebanyakan wanita
mencapai wanita ini dengan sukses, ada sekitar 1-2 juta ibu (di Amerika)
mengalami kesulitan dengan peran ini dengan sukses yang terbukti dengan
sejumlah penganiayaan dan menelantarkan anak-anak”. (Mercer, 1981)

6
Pencapaian peran ibu adalah suatu proses interaksi dan pengembangan
yang terjadi dalam suatu kurun waktu tertentu, dimana selama periode itu
ibu menjadi dekat/lekat dengan bayinya, mempunyai kemampuan
melaksanakan tugas-tugas perawatan yang tercangkup didalam peran, serta
mengekspresikan kesenangan dan kepuasan dalam peran. Penerimaan
terhadap suatu peran melibatkan interaksi aktif dari si penerima peran dan
pasangannya, masing-masing saling merespon dan mengubah perilaku
sesuai dengan respon yang ditunjukan. (Mercer, 1986).
Penampilan peran seseorang juga dipengaruhi oleh pengalaman masa
lalunya dan pandangan dari diri mereka sendiri. Mercer menggambarkan
dasar teori dari penelitian dalam teori pencapaian peran yang
mengidentifikasikan empat tahapan dalam pelaksanaan peran ibu adalah
sebagai berikut.
a. Anticipatory.
Saat sebelum wanita menjadi ibu, di mana wanita mulai melakukan
penyusuaian sosial dan psikososial dengan mempelajari segala sesuatu
yang dibutuhkan untuk menjadi seorang ibu
b. Formal.
Wanita memasuki peran ibu yang sebenarnya, bimbingan peran
dibutuhkan sesuai dengan kondisi sistem sosial.
c. Informa.
Di mana wanita sudah mampu menemukan jalan yang unik dalam
melaksanakan perannya
d. Personal
Merupakan tahapan terakhir, di mana wanita sudah mahir melakukan
perannya sebagai ibu.

Sebagai perbandingan, Rubin menyebutkan peran ibu sudah dimulai


sejak ibu mulai hamil sampai 6 bulan setelah melahirkan, tetapi menurut
Mercer mulainya peran ibu adalah setelah bayi lahir (3-7 bulan setelah
melahirkan). Wanita dalam mencapai peran ibu dipengaruhi oleh faktor-
faktor berikut ini.

7
1. Faktor Ibu.
a) Umur ibu pada waktu melahirkan.
b) Persepsi ibu pada waktu melahirkan pertama kali.
c) Stres sosial.
d) Memisahkan ibu dengan anak secepatnya.
e) Dukungan sosial.
f) Konsep diri.
g) Sifat pribadi.
h) Sikap terhadap membesarkan anak.
i) Setatus kesehatan ibu.
2. Faktor Bayi.
a) Temparemen.
b) Kesehatan bayi.
3. Faktor-Faktor Lainnya.
a) Latar belakang etnik.
b) Status perkawinan.
c) Status ekonomi.

Berdasarkan faktor dukungan sosial, Mercer mengidentifikasikan adanya


empat faktor pendukung yaitu sebagai berikut.
1. Emotional support, yaitu perasaan mencintai, penuh perhatian, percaya, dan
mengerti.
2. Informational support, yaitu memberikan informasi yang sesuai dengan
kebutuhan ibu sehingga dapat membantu ibu untuk menolong dirinya
sendiri.
3. Physical support, misalnya dengan membantu merawat bayi dan
memberikan tambahan dana.
4. Appraisal support, ini memungkinkan individu mampu mengevaluasi
dirinya sendiri dalam pencapaian peran ibu.

8
Mercer menegaskan bahwa umur, tingkat pendidikan, ras, status
perkawinan, status ekonomi, dan konsep diri adalah faktor-faktor
yang sangat berpengaruh dalam pencapaian peran. Peran bidan diharapkan
oleh Mercer dalam teorinya adalah membantu wanita dalam melaksanakan
tugas dalam adaptasi peran dan mengidentifikasi faktor-faktor
yang mempengaruhi pencapaian peran ini dan kontribusi dari stress
antepartum.
Peran bidan diharapkan oleh mercer dalam teori nya adalah membantu
wanita dalam melaksanakan tugas dalam adaptasi peran dan
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian peran ini
dan kontribusi dari stress antepartum.
Pada masa post partum,mercer mempresentasikan suatu model peran
ibu selama tahun pertama yang terdiri dari :
1. Physical recovery phase (lahir-1 bulan)
2. Achievement phase (2-4 atau 5 bulan)
3. Disruption phase (6-8bulan)
4. Reorganization phase (8-12 bulan)

fase-fase adaptasi diatas mencakup tiga level yaitu level


biologis,psikologis,dan sosial.level biologis meliputi pemulihan fisik dan
adaptasi nya terhadap tumbuh kembang bayi.level psikologis merupakan
reaksi dan persepsi wanita tentang menjadi ibu.level sosial meliputi
perubahan –perubahan dalam hubungan sosial pada tahun pertama
.menurut mercer pemberian informasi dapat dimulai sebelum
kelahiran,berupa informasi tentang apa yang akan terjadi selam persalinan
dan post partum.pada fase achievement misalnya wanita perlu mendapat
nasihat untuk melakukan pemeriksaan jika mempunyai masalah fisik
maupun psikologis.

9
B. Contoh kasus dan penerapan teori

1. Kasus pertama
a. Nama : Ny.X
b. Usia : 27 tahun
Ny.X melahirkan pada usianya yang ke 27 tahun. Dan pada
usianya yang masih muda ini, ia tidak memiliki banyak pengetahuan untuk
menjadi seorang ibu. Ia mendengar banyak informasi negative dari orang-
orang disekitarnya mengenai kehamilan. Hal tersebut membuat Ny.X stres
dan takut untuk menjadi seorang ibu dan sulit untuk menerima identitas
baru yang membutuhkan pemikiran dan penjabaranyang lengkap tentang
dirinya sendiri.
Penerapan :
a. Bidan memberikan asuhan selama kehamilan untuk mengurangi ketidak
percayaan diri ibu dan memberikan dukungan berupa
1) Emotional Support, seperti memberikan perhatian dengan mendengarkan
keluhan-keluhan yang Ny. X rasakan, memberi semangat pada Ny. X
dan mengekspresikan kepeduliannya pada Ny. X seolah bidan pun
mengalami apa yang dialami Ny. X sehingga ia bisa lebih tenang.
2) Information Support, memberikan solusi-solusi yang dapat menguragi
stres yang dialami Ny.X dengan memberikan pemahaman mengenai seorang
ibu dari sisi positif dan memberikan informasi kesehatan seperti
menganjurkan Ny. X untuk beristirahat lebih banyak dan mengkonsumsi
nutrisi yang baik sehingga dapat mengurangi sres Ny. X.
3) Physical Support, memberikan contoh bagaimana merawat bayi yang baik
dan bagaimana bersikap sebagai seorang ibu sehingga naluri keibuan Ny. X
dapat timbul saat ia melihatnya.
4) Appraisal Support, Ny.X menerapkan informasi yang ia dapatkan dari
bidan sehingga Ny.X dapat mengevaluasi dirinya apakah ia sudah siap
untuk melakukan perannya sebagai ibu atau tidak. Contohnya Ny. X
menerapkan cara merawat bayinya mulai dari memandikan, menyusui,
menggendong, cara berkomunikasi dengan bayinya setelah itu Ny. X

10
mengefaluasi dirinya apakah perawatan yang dia lakukan sudah tepat atau
tidak, bila belum tepat maka ia dapat berkonsultasi kembali pada bidan.
b. Bidan membantu wanita dalam melaksanakan tugas dalam adaptasi peran
dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian peran
ibu.
c. Ny.X harus mendekatkan diri dengan bayinya termasuk mengekspresikan
kepuasan dan penghargaan.
d. Keluarga menempatkan peran positifnya dengan memberikan informasi
maupun penga jaran-pengajaran yang tidak memicu stress antepartum.
1) Dimana suami Ny.X harus selalu mendampingi sehingga Ny.X bisa lebih
tenang, karena secara tidak langsung dengan adanya sang suami
mendampingi, Ny.X akan merasa ada seseorang yang menjaganya dan stress
Ny.X pun menurun.
2) Selain itu peran positif dari orang tua dan mertua adalah dengan memberikan
perhatian yang lebih pada Ny.X dan selalu memberikan informasi positif
tentang menjadi seorang ibu.

Selain penerapan dari peran kelarga dan bidan, ibu memiliki peran
utama untuk mengendalikan dirinya. Tahapan dalam pelaksanaan peran
ibu itu sendiri seperti :
a. Anticipatory sebelum menjadi seorang ibu, wanita mulai melakukan
penyesuaian , baik sosial maupun psikososial dan mempelajari hal yang
dibutuhkan ibu.
b. Formal memasuki peran ibu yang sebenarnya
c. Informal wanita sudah mampu menentukan jalan yang unik dalam
melaksanakan perannya
d. Personal merupakan tahap akhir , dimana wanita sudah mahir dalam
perannya sebagai ibu

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Terori Ramona Mercer lebih menekankan pada stress antepartum
dalam pencapaian peran ibu. Mercer membagi teorinya menjadi dua pokok
bahasan, yaitu sebagai berikut.
1. Efek stress antepartum.
2. Pencapaian peran ibu.
Mercer menggambarkan dasr teori dari penelitian dalam teori
pencapaian peran yang mengidentifikasikan empat tahapan dalam
pelaksanaan peran ibu adalah sebagai berikut.
a. Anticipatory.
Saat sebelum wanita menjadi ibu, di mana wanita mulai melakukan
penyusuaian sosial dan psikososial dengan mempelajari segala sesuatu
yang dibutuhkan untuk menjadi seorang ibu
b. Formal.
Wanita memasuki peran ibu yang sebenarnya, bimbingan peran
dibutuhkan sesuai dengan kondisi sistem sosial.
c. Informa.
Di mana wanita sudah mampu menemukan jalan yang unik dalam
melaksanakan perannya
d. Personal
Merupakan tahapan terakhir, di mana wanita sudah mahir melakukan
perannya sebagai ibu.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://cindymidwifery.blogspot.com/2016/06/makalah-ramona-t-
mercer-untuk-memenuhi.html?m=1

13

Anda mungkin juga menyukai