[BOUNDING ATTACHMENT]
DOSEN PEMBIMBING
DISUSUN OLEH
TINGKAT II
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
UNIVERSITAS TULUNGAGUNG
JULI 2020
Jln. Raya Tulugagung Blitar Km. 04 Sumbergempol Tulungagung
telp. (0355) 331080
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
Karunia dan Rahmat-Nya, sehingga kami mampu menyelesaikan makalah yang berjudul
“Respon Orangtua Terhadap Bayi Baru Lahir” [Bounding Attachment]
Penulisan ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas
kuliah Etika dan Hukum Kesehatan. Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak
kekurangan-kekurangan baik dalam teknis penulisan maupun materi, mengingat kemampuan
yang kami miliki. Tak lupa juga kami ucapakan terima kasih kepada bapak atau ibu dosen yang
telah memberikan arahan kepada kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Kami ucapkan pula terima kasih sebanyak-banyaknya kepada teman-teman yang sudah ikut
berpartisipasi meluangkan waktunya untuk sekedar membantu kami. Dan ucapan terima kasih
untuk semua yang tak bisa kami sebutkan satu per satu.
Akhir kata, penyusun berharap dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi pembaca dan para mahasiswa/mahasiswi umumnya. Penyusun mengucapkan terima kasih
dan mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam penyusunan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kelahiran anggota keluarga baru dalam sebuah keluaga merupakan satu hal yuang
membawa perubahan terhadap anggota keluarga lainnya. Mereka beradaptasi dan
menyesuaikan diri terhadap bayi yang baru dilahirkan. Berbagai perasaan dan tingkah
laku mengalami perubahan, ada yang makin bahagia dengan kehadiran bayi namun tidak
sedikit juga yang mengingkarinya. Sikap dan perasaan anggota keluarga tersebut akan
membawa pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi itu nantinya. Akan
tetapi sebelum menghadapi respon terhadap bayi baru lahir, orang tua akan melalui suatu
proses untuk menjadi orang tua.
Kelahiran adalah sebuah momen yang dapat membentuk suatu ikatan antara ibu
dan bayinya. Pada saat bayi dilahirkan adalah saat yang sangat menakjubkan bagi
seorang ibu ketika ia dapat melihat, memegang dan memberikan ASI pada bayinya untuk
pertama kali. Dan masa tenang setelah melahirkan disaat ibu merasa rileks, memberikan
peluang ide la untuk memulai pembentukan ikatan batin.
Seorang bayi yang baru lahir mempunyai kemampuan yang banyak misalnya bayi
dapat mencium,. Merasa, mendengar dan melihat. Kulit mereka sangat sensitive terhadapt
suhu dan sentuhan dan selama satu jam pertama setelah melahirkan mereka sangat
wasapada dan siap untuk mempelajari dunia baru mereka.
Jika tidak ada komplikasi yang serius stelah bayi lahir dapat langsug diletakkan di
atas perut ibu , kontak segera ini akan sangat bermanfaat baik bagi ibu maupun bayinya
telah terjadi sejak masa kehamilanndanpada saat persalinan ikatan itu akan semakin kuat.
Bidan sebagai tenaga kesehatan dapat menfasilitasi perilaku ikatan awal ini dengan cara
menyediakan sebuah lingkungan yang mendukung sehingga kontak dan interaksi yang
baik dari orang tua kepada anak dapat terjadi.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari bounding attachmen?
C. TUJUAN
PEMBAHASAN
H. Contoh Kasus
Ny. Rifa melahirkan secara SC di sebuah RS Swasta di Ngunut, karena indikasi
Bayi yang dikandungnya besar dan ada lilitan tali pusat. Setelah operasi Caesar selesai
dilakukan, petugas kesehatan yang membantu menolong persalinan tersebut langsung
membawa bayinya ke ruang neonatus tanpa dilakukan bounding atachment ( meletakkan
bayi didada ibu biar terjadi kontak kulit antara ibu dan bayi ataupun awal terjadinya
inisiasi Menyusu Dini). Akhirnya baru setelah prosedur operasi dilakukan dan Ny. Rifa
dibawa ke ruangan ,bayi tersebut dibawa ke ruangan untuk dirawat gabung dengan
ibunya dan sudah diberi susu formula dengan memakai dot. Keadaan ini diperparah
dengan kondisi puting susu Ny. Rifa yang datar, jadi bayi tidak mau untuk menyusu ke
ibunya. Akhirnya hal ini berlanjut sampai sekarang bayi Ny Rifa tidak mau menyusu
langsung ke ibunya biarpun puting susu sudah keluar.
Penyebab :
- Petugas kesehatan yang tidak melakukan Inisiasi Menyusu Dini pada bayi
baru lahir.
- Petugas kesehatan tidak memberikan informasi dan asuhan yang tepat kepada
ibu yang puting susunya datar atau tenggelam.
- Petugas kesehatan langsung memberikan susu formula dengan menggunakan
dot.
Solusi:
Dot/empeng dapat membuat bayi semakin menolak payudara karena
resiko bingung puting, dan cairan tambahan sebagai pengganti ASI dapat juga
menurunkan produksi ASI ibu karena intensitas menyusu pada payudara yang
semakin berkurang. Oleh karena itu, untuk menghindari berkurangnya produksi
ASI selama bayi menolak menyusu, usahakan ibu tetap memerah payudara secara
rutin dan berikan ASI perah pada bayi menggunakan media selain dot, sambil
terus coba susui bayi kembali pada payudara secara perlahan-lahan.
Selain itu, hal yang tak kalah penting, pastikan untuk mencari apa
penyebab bayi menolak menyusu, sehingga penanganannya akan sesuai dengan
penyebab bayi menolak menyusu. Perbanyak pula kontak kulit (skin to skin)
dengan bayi, sehingga bayi dapat mengenali kembali payudara dan bau asli ibu,
hingga perlahan lahan akan kembali menyusu seperti sedia kala
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bounding attachment merupakan proses dimana sebagai hasil dari suatu interaksi
terus-menerus antara bayi dan orang tua yang bersifat saling mencintai memberikan
keduanya pemenuhan emosional dan saling membutuhkan. Bonding attachment sangat
diperlukan untuk bayi dan ibu terutama bagi ibu primipara. Bagi ibu primipara akan
banyak mendapatkan pengalaman dan perubahan yang dialami sangat banyak setelah
melahirkan karena adanya pergantian peran dari seorang ibu yang dulunya belum pernah
memiliki anak dan tidak tahu cara merawat anak,sekarang sudah berganti peran dan mau
tidak mau ibu tersebut harus dapat mengambil peran antaralain merawat bayi, memberi
ASI dan masih banyak lagi peran yang berubah setelah melahirkan. Ibu di sini tidak hanya
focus pada perubahan dirinya dan perawatan untuk dirinya sendiri namun ibu harus bisa
merawat bayinya juga. Bounding attachment juga tidak hanya untuk ibu yang primipara
namun juga untuk ibu yang multipara. Pemberian ASI eksklusif dengan melakukan IMD
dan rawat gabung merupakan cara yang baik untuk menerapkan bounding attachment.
BAB III
PENUTUP