Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Secara umum teori dan konsep adalah hal yang sangat berkaitan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan. Dalam pelayanan keperawatan, teori-teori
yang digunakan dalam praktik keperawatan berasal dari konseptual model
keperawatan. Teori atau konsep sejatinya adalah penjelasan dari suatu
kejadian dan fenomena. Proses penjelasan ini memerlukan pemikiran yang
mendalam. Konsep atau teori adalah gambaran tentang objek dari suatu
kejadian atau objek yang digunakan oleh peneliti untuk menggambarkan
fenomena sosial yang menarik perhatian.
Salah satu konsep atau teori tersebut adalah teori dari Ernestine
Wiedenbach. Wiedenbach adalah seorang nurse midwife yang juga teoris di
bidang keperawatan. Ia berkualifikasi sebagai perawat pada tahun 1925 dan
menjadi nurse midwife pada tahun 1946. Salah satu karyanya adalah
kolaborasi dengan filsuf Dickoff dan James tahun 1960 (Dickoffet al..19992 a
dan b) ketika ia menjadi mahasiswa di Yale University School of Nursing.
Namun masih banyak sebagian orang yang belum mengetahui teori tersebut.
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan memberikan penjelasan biografi dari
Ernestine Wiedenbach dan teori yang dikemukakan oleh Ernestine
Wiedenbach.

1.2 Rumusan Masalah


1. Siapa Ernestine Wiedenbach. ?
2. Bagaimana prinsip dasar pemikiran dalam teori keperawatan Ernestine
Wiedenbach?
3. Apa konsep dari teori keperawatan Ernestine Wiedenbach ?
4. Apa tujuan teori keperawatan Ernestine Wiedenbach?
5. Apa hubungan teori Ernestine Wiedenbach dengan paradigma
keperawatan?

1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui lebih dalam tentang teori keperawatan Ernestine
Wiedenbach.
2. Untuk memahami konsep-konsep model keperawatan menurut teori
keperawatan Ernestin Wiedenbach.
3. Serta untuk memahami tahap-tahap untuk mencapai tujuan dari asuhan
keperawatan Ernestine Wiedenbach.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Biografi Ernestine Wiedenbach


Ernestine Wiedenbach lahir 18 Agustus 1900 di Hamburg, Jerman.
Ernestine mulai berminat pada ilmu keperawatan ketika melihat perawatan
pada neneknya yang sedang sakit-sakitan. Ia juga senang mendengar
saudara perempuan temannya yang adalah seorang mahasiswi kedokteran
menceritakan pengalamannya dirumah sakit. Ernestine menjadi sangat
terkesan dengan peran perawat setelah lulus dari Wellesley Collage dan
mendapatkan gelar sarjana muda di bidang budaya liberal tahun 1922, lalu
ia mendaftarkan diri di sekolah keperawatan. Pada tahun 1992, Ernestine
memasuki Post-Graduate Hospital School Of Nursing, dimana ia menjadi
pembicara untuk menyampaikan keluhan sekelompok murid.
Ernestine melanjutkan pendidikannya di Teacher Collage,
Columbia University dengan menghadiri kelas malam, dimana ia
mendapatkan gelar sarjana tinggi dan sertifikat perawatan kesehatan
masyarakat pada tahun 1934. Ernestine meninggalkan rumah sakit dan
bekerja dengan perawatan kesehatan masyarakat dari Henry Street
Settlement sebagai perawat untuk sebuah asosiasi untuk meningkatkan
kondisi orang-orang lemah atau Association for Improving Conditions Of
The Poor (AICP).
Ernestine meninggalkan klinik perawatan dan bekerja
sebagai penulis professional dengan The Nursing Information Bureau
(NIB) untuk The American Journal of Nursing. Ia mengembangkan
kemampuan menulisnya dan membuat banyak orang
penting menghubunginya. Setelah pengeboman yang terjadi di Pearl
Harbor, Ernestine bekerja di NIB untuk menyiapkan perawat-perawat
untuk memasuki Perang Dunia II, namun penyakit jantung menyebabkan
Ernestine tidak dapat melanjutkan tugasnya pada saat perang.
Pada tahun 1952 Ernestine ditetapkan menjadi direktur program
kelulusan di perawatan kesehatan maternal bayi baru lahir, di Yale

3
University School Of Nursing. Pada tahun 1958 ia menulis sebuah
keperawatan klasik, Family-Centered Maternity Nursing, sebuah tulisan
yang membahas keseluruhan tentang perawatan kandungan.
Ernestine mengajar bersama Ida Orlando di Yale dan berkerjasama
dengan Patricia James dan William Dickoff tentang perawatan dan
filosofi. Contoh ilmu perawatan klinis Ernestine Wiedenbach telah
dikembangkan berdasarkan pengetahuannya selama bertahun-tahun di
aturan klinis dan ajarannya sebagai hubungan profesionalnya. Menurut
Ernestine terdapat 4 elemen atau unsur dalam perawatan klinis, yaitu :
filosofi, tujuan/maksud, pelatihan, dan seni.

2.2. Teori Ernestine Wiedenbach

Wiedenbach adalah seorang nurse-midwife yang juga teoris di


bidang keperawatan. Ia berkualifikasi sebagai perawat pada tahun 1925,
dan menjadi nurse-midwife pada tahun 1946. Ernestine Wiedenbach
mengembangkan teorinya secara induktif (dari khusus ke umum) berdasar
pengalamannya dan observasinya dalam praktek.

a. The Agents (meliputi perawat, bidan atau tenaga


kesehatan lain)
Filosofi yang dikemukakan adalah tentang kebutuhan ibu dan bayi
yang bermanfaat untuk mengembangkan kebutuhan yang lebih luas yaitu
kebutuhan untuk persiapan menjadi orang tua.
Tenaga kesehatan juga harus memerhatikan 4 elemen dalam “clinical
nursing”. 4 elemen dalam “clinical nursing” tersebut adalah :
1. Filosofi, cara yang ditempuh seorang perawat dalam memikirkan
hidup dan bagaimana kepercayaan mereka mempengaruhi mereka;
2. Tujuan, sasaran dimana perawat bermaksud mencapai akhir dari
tindakan yang diambil. Semua aktivitas dimaksudkan untuk
mencapai agar seusuatu hal menjadi lebih baik;
3. Praktik tindakan yang dilakukan oleh perawat dalam rangka
memelihara kebutuhan pasien; dan

4
4. Seni atau keterampilan, kemampuan untuk memahami kebutuhan
klien, dan mampu mengembangkan suatu intuisi dalam hubungan
dengan aktivitas mereka.

Selain itu, Ernestine juga yakin bahwa ada 3 bagian esensial yang dihubungkan
dengan filosofi keperawatan, yaitu :

1. Menghargai atas kehidupan yang telah diberikan;


2. Menghargai sebuah kehormatan, otonomi dan individualisme setiap
seseorang; dan
3. Resolusi dalam menerapkan dinamisasi terhadap orang lain. Filosofi
ulang yang dikemukakan adalah tentang kebutuhan ibu dan bayi. Untuk
mengembangkan kebutuhan yang lebih luas yaitu kebutuhan persiapan
menjadi orangtua.

b. The Recipient
Perawat memberikan intervensi kepada individu disesuaikan dengan
situasi dan kebutuhan masing-masing klien. Recipient meliputi wanita,
keluarga, dan masyarakat. Perempuan menurut masyarakat oleh masyarakat
tertentu tidak mampu memenuhi kebutuhannya.
Wiedenbach sendiri berpandangan bahwa recipient adalah individu
yang berkompeten dan mampu melakukan segalanya sendiri, sehingga
perawat memberi pertolongan hanya apabila individu tersebut mengalami
kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sendiri.

c. The Goal or Purpose


Tujuan asuhan adalah membantu orang yang membutuhkan
pertolongan. Disadari bahwa kebutuhan masing-masing individu perlu
diketahui sebelum menemukan goal. Bila sudah menemukan kebutuhan ini,
maka dapat diperkirakan goal yang akan dicapai dengan mempertimbangkan
tingkah laku fisik, emosional atau psikologis yang berbeda dari kebutuhan
yang biasanya disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu dengan
memperhatikan tingkah laku fisik, emosional atau psikologis. Untuk bisa

5
mengidentifikasi kebutuhan pasien, perawat harus menggunakan mata,
telinga, tangan, serta pikirannya.

d. The Means
Untuk mencapai tujuan asuhan keperawatan Ernestine menentukan beberapa
tahan, yaitu :
1. Identifikasi kebutuhan klien,
2. Ministration
3. Validation
4. Coordination

Untuk bisa membantu klien, perawat harus mempunyai :

1. Pengetahuan, agar perawat bisa memahami kebutuhan dan kelainan-


kelainan pada klien.
2. Penilaian, artinya perawat mampu mengambil keputusan dalam
memberikan tindakan kepada klien.
3. Keterampilan, artinya perawat memiliki keterampilan untuk memenuhi
kebutuhan pasien.

e. Framework
Framework adalah kerangka kerja yang terdiri dari lingkungan sosial,
organisasi, dan profesional. Bahwa dalam kehidupan sehari-hari perawat
tidaklah bekerja sendiri namun ia juga memerlukan tenaga kesehatan yang
lainnya atau disebut management team.

2.3. Hubungan Teori Ernestine dengan Paradigma Keperawatan

Banyak ahli yang mendefinisikan paradigma, diantaranya


paradigma adalah cara bagaimana kita memandang dunia (Adam Smith,
1975) atau menurut Ferguson bahwa paradigma adalah pola pikir dalam
memahami dan menjelaskan aspek tertentu dari setiap kenyataan.

6
Selain itu, beberapa pengertian paradigma lainnya, paradigma adalah
hubungan teori – teori yang membentuk susunan yang mengukur teori itu
berhubungan satu dengan yang lain sehingga menimbulkan hal – hal yang perlu
diselidiki (Depkes RI, 1989).

Berdasarkan beragam pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa


paradigma keperawatan adalah suatu cara pandang yang mendasar atau cara kita
melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap
berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan.

Dengan demikian, paradigma keperawatan memberi arah kepada perawat


dalam menyikapi dan menyelesaikan berbagai persoalan yang melingkupi profesi
keperawatan seperti aspek pendidikan dan pelayanan keperawatan serta kehidupan
profesi.

Terdapat empat komponen paradigma keperawatan yaitu :

1. Manusia
Jadi, konsep manusia menurut paradigma keperawatan adalah manusia
sebagai sistem terbuka yang senantiasa berinteraksi dengan lingkungan,
sistem adaptif dengan kondisi di sekitarnya, personal dan interpersonal
(pribadi dan juga bagian dari masyarakat) yang secara umum dapat
dikatakan holistik atau utuh, yakni menyangkut aspek biologi, psikologi,
sosial, kultural, dan spiritual.

2. Keperawatan
Komponen yang kedua dalam paradigma keperawatan ini adalah
konsep keperawatan. Definisi keperawatan itu sendiri telah dijelaskan
sebelumnya.
Intinya, keperawatan sebagai paradigma merupakan suatu instrumen
pendidikan yang memfasilitasi kedisiplinan yang memiliki tujuan
memfasilitasi kesehatan individu berdasarkan prinsip – prinsip keilmuan.

7
3. Konsep Sehat Sakit
Sehat adalah keadaan utuh secara fisik, jasmani, mental dan sosial dan
bukan hanya suatu keadaan yang bebas dari penyakit cacat dan kelemahan
(WHO).

Kesakitan adalah perasaan tidak nyaman pada seseorang akibat


penyakit sehingga mendorongnya untuk mencari bantuan (Kozier, 2000) .

Status kesehatan seseorang dipengaruhi oleh :


1. Politik, yang mencakup keamanan, penekanan, penindasan
2. Prilaku manusia, mencakup kebutuhan, kebiasaan dan adat istiadat
3. Keturunan, genetik, kecacatan, etnis, faktor risiko dan ras
4. Pelayanan kesehatan, upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
5. Lingkungan, tanah, udara, dan air
6. Sosial dan ekonomi meliputi pendidikan dan pekerjaan

4. Lingkungan
Konsep lingkungan dalam paradigma keperawatan difokuskan pada
lingkungan masyarakat yaitu lingkungan fisik, psikologis, sosial, budaya
dan spiritual.

Selain keempat komponen diatas, paradigma keperawatan menjelaskan


tentang hubungan perawat sebagai tenaga kesehatan yakni menekankan kegiatan
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit sebagai bentuk-bentuk pelayanan
kesehatan yang penting untuk dilaksanakan, hubungan perawat dengan pasien
yakni suatu bentuk hubungan profesional dan timbal balik yang akan
mengakibatkan tercapainya kesehatan untuk pasien dapat berjalan dengan cepat,
serta hubungan perawat dengan lingkungannya yakni tidak lepas dari interaksi
dengan tenaga pemberi pelayanan kesehatan lainnya yang memerlukan suatu
kerjasama tim yang solid, sikap saling menghargai dan menghormati.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam teori Ernestine Wiedenbach terdapat 5 konsep (teori) model
asuhan keperawatan, yaitu :
1. The Agent : perawat, bidan, atau tenaga kesehatan yang lain.
2. The Recipient : Individu, keluarga, masyarakat
3. The Goal : tujuan dari intervensi.
4. The Means : metode yang dilakukan untuk mencapai tujuan.
5. The Framework : keragka kerja (organisasi sosial, lingkungan
sosial, dan professional).

Serta terdapat 4 tahap untuk mencapai tujuan dari asuhan keperawatan,


antara lain :

1. Identifikasi kebutuhan klien.


2. Validation, mengecek apakah bantuan yang diberikan merupakan
bantuan yang dibutuhkan.
3. Ministration, yaitu memberi dukungan pencarian pertolongan yang
dibutuhkan.
4. Coordination, koordinasi sumber-sumber yang dibutuhkan untuk
memenuhi kebutuhan klien.

3.2 Saran
Demikianlah makalah ini kami buat dengan sebaik-baiknya, namun
sebagai manusia kami tidak lepas dari kesalahan. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang membangun kami sangat diharapkan untuk menyempurnakan
makalah ini diwaktu yang akan datang.

9
DAFTAR PUSTAKA

Sujianti, Susanti,2009. Konsep Kebidanan,Nuha Medika, Yogyakarta.

Parker,Marilyn E. & Smith, Marlaine Cappelli. 2010. Nursing theories and


nursing practice. 3rd ed. Philadelphia: F. A. Davis Company.

https://ml.scribd.com/doc/90132695/konsep-kebidanan
(Diakses pada 5 November pukul 10.00 WIB)

https://en.wikipedia.org/wiki/Ernestine_Wiedenbach
(Diakses pada 5 November pukul 13.12 WIB)

https://www.scribd.com/doc/153080912/Makalah-Teori-Ernestine- Wiedenbach
(Diakses pada 9 November pukul 22.30 WIB)

10

Anda mungkin juga menyukai