Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MAKALAH FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN

GRAND THEORY

DOROTHY E. JOHNSON

“BEHAVIORAL SYSTEM MODEL”

Dosen Pengajar:

Esty Yunitasari, S. KP., M. Kes.

Disusun Oleh:

1. Fradhika Al-Habib R. G. (131711133035)


2. Maftuhatul Maghfiroh (131711133036)
3. Mega Puji Ayu Lestari (131711133050)
4. Cindy Triand Sofie R. (131711133051)
5. Rosita Agustin (131711133052)
6. Mega Kurniawati D. (131711133053)
7. Meirina Nur Asih (131711133054)
8. Karunisa Ziyadatul I. (131711133068)
9. Irawati Dewi (131711133069)

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS AIRLANGGA

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah Swt., Sang Tuhan yang Maha Esa, atas limpahan taufiq
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan. Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu
kelompok kami dalam menyelesaikan makalah ini sehingga makalah ini tersusun dengan baik.

Makalah yang kami buat tidak akan sempurna tanpa kirtik dan saran dari pembaca, maka
dari itu disini kami memohon dengan sangat kritik maupun saran yang membangun dari pembaca
sekalian untuk kesempurnaan makalah yang kami buat saat dan yang akan kami susun
dikemudian hari.

Kami semua berharap makalah ini bisa bermanfaat untuk pribadi kami sendiri sebagai
penulis dan menambah ilmu pengetahuan bagi pembaca yang budiman. Mudah-mudahan
makalah yang kami buat dapat diimplementasikan dengan baik dalam kehidupan kita sehari-hari.
Aamiin.

Surabaya, 2 November 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................................................................................1


1.2 Tujuan.........................................................................................................................................1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Biografi Dorothy E. Johnson......................................................................................................2


2.2 Konsep Utama Teori dan Model Keperawatan Jean Watson.....................................................2
2.3Hubungan Teori Jean Watson dengan Paradigma Keperawatan.................................................6

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan...............................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), konsep adalah suatu ide dimana
terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat diorganisir menjadi simbol- simbol yang
nyata. Jadi, konsep keperawatan merupakan suatu ide untuk menyusun suatu kerangka
konseptual atau model keperawatan. Sedangkan, teori adalah sekelompok konsep yang
membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses,
peristiwa, atau kejadian yang didasari oleh fakta- fakta yang telah diobservasi tetapi
kurang absolute atau kurang bukti secara langsung.
Oleh karena itu, teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model
konsep dalam keperawatan sehingga model keperawatan ini mengandung arti aplikasi dari
struktur keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat mengingat dalam model
praktik keperawatan mengandung komponen dasar seperti adanya keyakian dan nilai yang
mendasari sebuah model, adanya tujuan praktek yang ingin dicapai dalam memberikan
pelayanan kepada kebutuhan semua pasien serta adanya pengetahuan dan keterampilan
dalam hal ini dibutuhkan oleh perawat dalam mengembangkan tujuannya.
Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk memandang situasi
kerja melibatkan perawat di dalamnya. Model konseptual keperawatan digunakan dalam
praktek, penelitian dan pengajaran. Oleh karena itu, model harus diperkenalkan untuk
memperkuat profesi perawat khususnya dalam mengoreksi pemikiran yang salah tentang
profesi perawatan yang menyatakan bahwa perawat merupakan pembantu dokter .
pernyataan tersebut merupakan hal yang salah, dan sebenarnya perawat dan dokter
merupakan mitra tenaga kesehatan.
Setiap perawat harus mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan perawat
untuk meningkatkan keterampilan perawat dan menjadi hal yang cukup penting dalam
proses-proses keperawatan yang akan dilakukan, terutama teori-teori dan konseptual
keperawatan yang akan memberikan panduan terhadap praktik keperawatan, pendidikan
keperawatan dan penelitian keperawatan. Dengan demikian, kami ingin mengetahui lebih
dalam mengenai konsep dan teori keperawatan menurut Dorothe E. Johnson.

1
1.2 Tujuan Instruksional Umum
1. Bagaimanakah biografi dari Dorothea E. Johnson?
2. Bagaimanakah konsep dan teori keperawatan menurut Dorothea E. Johnson?
3. Bagaimanakah paradigma keperawatan menurut Dorothea E. Johnson?

1.3 Tinjauan Instruksional Khusus


1. Mengetahui biografi Dorothea E. Johnson.
2. Mengetahui konsep dan teori keperawatan Dorothea E. Johnson.
3. Mengetahui paradigma keperawatan menurut Dorothea E. Johnson.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Biografi Dorothy E. Johnson

Johnson lahir pada tanggal 21 Agustus 1919 di Savannah, Georgia. Dia adalah
anak bungsu dari tujuh bersaudara. Ayahnya adalah pengawas pabrik udang dan tiram dan
ibunya banyak terlibat di dalamnya. Pada tahun 1938, dia menyelesaikan gelar associate-
nya di Armstrong Junior College di Savannah, Georgia. Karena depresi hebat, dia
mengambil cuti setahun dari sekolah untuk menjadi pengasuh atau guru bagi dua orang
anak di Miami, Florida. Inilah saat dimana dia mulai menyadari cintanya untuk anak,
keperawatan dan pendidikan.Karir profesional Johnson dimulai pada tahun 1942 ketika
dia lulus dari Sekolah Keperawatan Vanderbilt University di Nashville, Tennessee. Dia
adalah murid terbaik di kelasnya dan pernah menerima penghargaan bergengsi
“Vanderbilt Founder’s Medal”. Pada tahun 1948, dia menerima gelar Master di bidang
kesehatan masyarakat dari Harvard University di Boston, Massachusetts.
Setelah lulus, pengalaman profesional Johnson sebagian besar melibatkan
pengajaran, meskipun dia adalah seorang staf perawat di Dewan Kesehatan Chatham-
Savannah dari tahun 1943 sampai 1944. Dia adalah seorang instruktur dan asisten
profesor keperawatan anak di Vanderbilt University School of Nursing dari tahun 1949
sampai dia pensiun pada tahun 1978, selanjutnya dia pindah ke Key Largo, Florida.
Johnson adalah asisten profesor keperawatan anak, seorang profesor keperawatan, dan
seorang profesor keperawatan di University of California, Los Angeles.
Pada tahun 1955 dan 1956, Johnson menjadi seorang penasihat keperawatan anak
yang ditugaskan ke Christian Medical College School of Nursing di Vellore, India
Selatan. Dari tahun 1965 sampai 1967, dia menjabat sebagai ketua komite Asosiasi
Perawat California yang mengembangkan pernyataan posisi mengenai spesifikasi
spesialis klinis.
Johnson dikenal dengan “Behavior System Model of Nursing”, yang pertama kali
diajukan pada tahun 1968. Modelnya menyatakan bahwa "setiap individu memiliki cara
berperilaku berpola, tujuan, berulang, yang terdiri dari sistem perilaku yang spesifik untuk
individu itu."

3
Johnson meninggal pada bulan Februari 1999 pada usia 80 tahun. Sebelum
meninggal, dia merasa senang karena teorinya telah berguna dalam melanjutkan
pengembangan dasar teoritis untuk keperawatan dan digunakan sebagai model untuk
praktik keperawatan di institusi secara luas. Tapi, dia melaporkan bahwa sumber
kepuasan terbesarnya berasal dari mengikuti karir produktif murid-muridnya.

2.2 Konsep Utama Teori dan Model Keperawatan Dorothy E. Johnson

Model konsep dan teori keperawatan menurut Johnson adalah dengan pendekatan
sistem perilaku, dimana individu dipandang sebagai sistem perilaku yang selalu ingin
mencapai keseimbangan dan stabilitas baik di lingkungan internal maupun eksternal.
Selain itu, individu juga memiliki keinginan dalam mengatur dan menyesuaikan dari
pengaruh yang ditimbulkanya. Teori keperawatan Dorothy Johnson diukur dengan
behavioral system theory (teori sistem perilaku). Johnson memfokuskan pada perilaku
yang dipengaruhi oleh kehadiran aktual dan tak langsung makhluk sosial lain yang telah
ditunjukkan mempunyai signifikansi adaptif utama.
Perilaku manusia (human behavior) merupakan sesuatu yang penting dan perlu
dipahami secara baik. Hal ini disebabkan perilaku manusia terdapat di dalam setiap aspek
kehidupan manusia. Perilaku manusia mencakup dua komponen, yaitu sikap atau mental
dan tingkah laku (attitude). Sikap atau mental merupakan sesuatu yang melekat pada diri
manusia. Mental diartikan sebagai reaksi manusia terhadap sesuatu keadaan atau
peristiwa, sedangkan tingkah laku merupakan perbuatan tertentu dari manusia sebagai
reaksi terhadap keadaan atau situasi yang dihadapi. Individu dalam merespon atau
menanggapi suatu peristiwa atau keadaan, selain dipengaruhi oleh situasi yang dihadapi
juga dipengaruhi lingkungan ataupun kondisi pada saat itu. Pengertian perilaku dari segi
biologis dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau aktivitas individu yang bersangkutan.
Adapun perilaku manusia dapat diartikan sebagai aktivitas manusia yang sangat kompleks
sifatnya, antara lain perilaku dalam berbicara, berpakaian, berjalan dan sebagainya.
Perilaku ini umumnya dapat diamati oleh orang lain. Namun ada pula perilaku yang tidak
dapat diamati oleh orang lain atau biasa disebut sebagai internal activities seperti
persepsi, emosi, pikiran, dan motivasi.
Dalam dunia kesehatan, ada dua faktor yang mempengaruhi perilaku manusia.
Kedua faktor tersebut adalah faktor keturunan atau genetik dan faktor lingkungan

4
(enviromental). Faktor keturunan atau genetik memandang bahwa perilaku manusia
dipengaruhi oleh warisan biologis dari kedua orang tua. Sedangkan faktor yang
mempengaruhi perubahan perilaku, pada hakikatnya identik dengan faktor yang
mempengaruhi perkembangan individu. Faktor yang dimaksud dapat berupa faktor
pembawaan (heredity) yang bersifat alamiah, faktor lingkungan yang merupakan kondisi
yang memungkinkan berlangsungnya proses perkembangan, dan faktor waktu yaitu saat
tibanya masa peka atau kematangan.
Pandangan Johnson tentang manusia seperti mempunyai dua sistem utama, sistem
biologi dan sistem tingkah laku. Klien dalam hal ini adalah manusia yang mendapat
bantuan perawatan dengan keadaan terancam atau potensial oleh kesakitan atau
ketidakseimbangan penyesuaian dengan lingkungan. Status kesehatan yang ingin dicapai
adalah mereka yang mampu berperilaku untuk memelihara keseimbangan atau stabilitas
dengan lingkungan.
Dorothy Johnson meyakini bahwa asuhan keperawatan dilakukan untuk
membantu individu memfasilitasi tingkah laku yang efektif dan efisien untuk mencegah
timbulnya penyakit. Manusia adalah makhluk yang utuh dan terdiri dari dua sistem yaitu
sistem biologi dan tingkah laku tertentu. Lingkungan termasuk masyarakat adalah sistem
eksternal yag berpengaruh terhadap perilaku seseorang. Seseorang dikatakan sehat jika
mampu berespons adaktif baik fisik, mental, emosi dan sosial terhadap lingkungan
internal dan eksternal dengan harapan dapat memelihara kesehatannya. Asuhan
keperawatan dilakukan untuk membantu keseimbangan individu terutama koping atau
cara pemecahan masalah yang dilakukan ketika ia sakit.
Menurut Johnson, ada empat tujuan asuhan keperawatan kepada individu yaitu
agar tingkah lakunya sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat, mampu beradaptasi
terhadap perubahan fungsi tubuhnya, bermanfaat bagi dirinya dan orang lain atau
produktif seta mampu mengatasi masalah kesehatan yang dialaminya.
Johnson mengidentifikasi tujuh subsistem pada sistem tingkah laku. Model dari
Johnson mempunyai tujuh subsistem yang saling tergantung. Gangguan yang terjadi pada
subsistem dapat mengganggu subsistem lainya. Masing-masing subsistem mempunyai
fungsi yang unik atau tugas khusus yang penting untuk suatu performa terintegrasi dari
keseluruhan subsistem dan masing-masing mempunyai struktur dan fungsi. Adapun tujuh
komponen subsistem menurut Dorothy Johnson, yaitu sebagai berikut:

5
1. Ketergantungan
Ketergantungan merupakan bagian yang membentuk sistem perilaku dalam
mendapatkan bantuan, kedamaian, keamanan serta kepercayaan. Johnson
mencirikan subsistem ketergantungan dari lampiran atau subsistem affiliative.
Hasil dari perilaku ketergantungan adalah persetujuan, perhatian atau bantuan
pengenalan dan fisik. Sulit untuk memisahkan subsistem ketergantungan dari
affiliative atau subsistem lampiran karena tanpa seseorang diinvestasikan atau
terlampir ke perorangan untuk menjawab ke individu itu merupakan perilaku
ketergantungan, subsistem ketergantungan harus menghidupkan lingkungan yang
berfungsi atau berguna.
2. Ingestif
Ingestif yaitu berhubungan dengan bagaimana, kapan, cara, dan banyaknya
makan dan minum sebagai suatu subsistem tingkah laku. Sumber dalam
memelihara integritas serta mencapai kesenangan dalam pencapaian pengakuan
dari lingkungan. Subsistem ingestif berhubungan ke perilaku mengepung masukan
dari makanan. Ini berhubungan ke sistem biologi. Bagaimanapun penekanan
untuk keperawatan dari perspektifnya Johnson adalah berarti dan struktur dari
peristiwa sosial untuk memperoses makanan ketika makanan dimakan. Perilaku
berhubungan ke proses pencernaan dari makanan mungkin berhubungan lebih
untuk menginginkan secara sosial bisa diterima pada satu budaya tertentu
dibandingkan ke kebutuhan biologi dari perorangan. Ingestif mengambil dari
lingkungan sumber-sumber yang diperlukan untuk mempertahankan integritas,
mencapai kepuasan, dan menginternalisasi lingkungan eksternal (Gruubs, 1980).
3. Eliminasi (eliminative)
Eliminasi merupakan bentuk pengeluaran segala sesuatu dari sampah atau
barang yang tidak berguna secara biologis atau dapat dikatakan bahwa eliminasi
mengeluarkan produk-produk sisa biologis dari sistem.Subsistem
eliminasi berhubungan ke perilaku mengepung eksresi dari sisa buangan dari
tubuh. Johnson mengakui ini mungkin sulit terpisah dari satu perspektif sistem
biologi. Bagaimanapun, seperti dengan proses pencernaan sekitar perilaku dari
makanan, ada secara sosial perilaku bisa diterima untuk waktu dan tempat
untuk manusia ke eksresi dari limbah, telah mendefinisikan berbeda secara sosial

6
perilaku yang dapat diterima untuk eksresi dari limbah, tetapi keberadaan
dari hal itu pola yang tersisa dari budaya ke budaya.
4. Seksual
Seksual digunakan dalam pemenuhan kebutuhan mencintai dan dicintai.
Maka hilang dan terpenuhinya kebutuhan ini juga akan memberikan pengaruh
yang cukup besar dalam proses keperawatan. Seksual menciptakan
dan memuaskan perasaan tertarik dan mengasihi orang lain. Subsistem seksual
mencerminkan tingkah laku berhubungan ke prokreasi. Biologi berdua dan
pengaruh faktor kemasyarakatan perilaku pada subsistim seksual. Perilaku juga
akan bervariasi sesuai dengan genus dari perorangan. Kunci adalah itu merupakan
suatu masukan pada semua masyarakat yang mempunyai hasil yang sama perilaku
bisa diterima oleh masyarakat luas.
5. Agresif
Agresif merupakan bentuk mekanisme pertahanan diri atau perlindungan
dari berbagai ancaman yang ada di lingkungan sekitar. Agresif melindungi diri
dan orang lain dari benda-benda, orang, ide-ide yang memiliki potensi
mengancam serta berfungsi sebagai mekanisme perlingdungan diri.
Subsistem agresif berhubungan ke perilaku mengaitkan dengan
perlindungan dan penyelamatan. Johnson melihat subsistim agresif seperti sesuatu
bahwa menghasilkan tanggapan bertahan dari perorangan ketika hidup atau
wilayah diancam. Subsistem agresif tidak meliputi perilaku itu dengan satu
penggunaan primer untuk melukai individu lain.
6. Gabungan atau Tambahan
Gabungan atau tambahan merupakan pemenuhan kebutuhan tambahan
dalam mempertahankan lingkungan yang kondusif dengan penyesuaian dalam
kehidupan sosial, keamanan, dan kelangsungan hidup.Tujuannya adalah mencapai
inklusi sosial, keakraban, dan ikatan sosial yang kuat untuk amanah dan akhirnya
untuk bertahan.
Akhirnya, subsistem perampungan menimbulkan perilaku coba itu untuk
mengontrol lingkungan. Intelektual, fisik, kreatif, mekanik, dan perampungan
keterampilan sosial adalah beberapa area yang Johnson kenali. Area lain dari
pemenuhan pribadi atau sukses juga boleh diliputi di subsistem ini.

7
7. Pencapaian (Achievement)
Achievement merupakan tingkat pencapaian prestasi melalui keterampilan
yang kreatif dalam perilaku kehidupan seseorang. Pencapaian menguasai atau
mengendalikan diri atau lingkungan melalui pencarian beberapa standar
kesempurnaan, seperti keterampilan fisik, sosial, atau kreatif.
Masing-masing subsistem mengharuskan bahwa kebutuhan-kebutuhan
fungsi harus dipenuhi dan mekanisme pengaturan tetap utuh untuk
mempetahankan kestabilan dan keseimbangan. Kebutuhan fungsi dipenuhi melalui
upaya individual sendiri atau melalui bantuan dari lingkungan. Kebutuhan ini
mencangkup perlindungan, pemeliharaan, dan stimulasi.
Masing-masing sistem dan subsistem mengembangkan respon respon yang
berpola, berulang dan bertujuan untuk membentuk suatu unit fungsional yang
terorganisasi dan terintegrasi. Respon-respon yang berpola ini menentukan
interaksi dari subsistem, system, dan lingkungan. Pola perilaku menetapkan
hubungan system atau orang dengan benda- benda, peristiwa, dan situasi dalam
lingkungan. Pola-pola ini teratur, bertujuan dan dapat diprediksi yang
mempertahankan efesiensi sistem.
Dalam pandangan Johnson, tujuan keperawatan adalah mempertahankan,
memulihkan, atau mencapai keseimbangan stabilitas dalam sistem perilaku klien. Jika
sistem seseorang tidak dapat beradaptasi atau menyesuaikan dengan tekanan lingkungan
eksternal, maka perawat bertindak sebagai kekuatan pengatur eksternal untuk
memodifikasi atau mengubah struktur atau memandu kebutuhan fungsi guna memulihkan
kestabilan.

2.3 Hubungan Teori Jean Watson dengan Paradigma Keperawatan


2.3.1 Kemanusiaan (Human Being).
Johnson berpendapat bahwa manusia memiliki dua sistem mayor yaitu sistem
biologis dan sistem behavior. Pengobatan merupakan fokus untuk biologis sistem,
sedangkan fokus keperawatan adalah behavioral system (sistem perilaku).
2.3.2 Kesehatan.
Merupakan suatu keadaan dimana tercapai suatu respon yang adaptif secara fisik,
mental, emosional dan sosial dari internal dan eksternal stimulus yang mencapai
stabilitas dan kenyamanan.
8
2.3.3 Lingkungan Sosial.
Lingkungan berhubungan dengan dimana individu berada, dimana perilaku
individu dipengaruhi oleh hal-hal yang terjadi dilingkungannya.
2.3.4 Keperawatan.
Tujuan primer keperawatan adalah mempercepat tercapainya keadaan equilibrium
dan perawat harus berkosentrasi pada semua kebutuhan klien secara terintegrasi, namun
fokus utamanya adalah mempertahankan keseimbangan sistem perilaku ketika dalam
keadaan sakit.

9
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dorothy Johnson merupakan salah satu pencetus teori keperawatan,
Dorothy lebih memfokuskan kepada pemahaman prilaku yang dimiliki oleh
manusia. Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus bisa
mengarahkan klien untuk memaksimalkan prilaku klien yang efektif agar dapat
mencegah penyakit. Menurut Doroty Johnson ada tujuh komponen dalam tingkah
laku manusia yaitu ketergantungan, Ingestif, eliminasi (eliminative), seksual,
agresif, gabungan atau tambahan Pencapaian (Achievement).
Paradigma keperawatan menurut dorothy meliputi kemanusiaan (meliputi
sistem biologis dan sistem behavior), kesehatan (tercapai suatu respon yang
adaptif secara holistik), lingkungan sosial (menyesuaikan diri dengan keaadaan
sekitar), keperawatan (mempertahankan keseimbangan sistem perilaku klien
ketika dalam keadaan sakit). Teori yang dicetuskan Doroty Johnson bertujuan
untuk menyehatkan klien dengan memperhatikan plilaku klien. Perawat
diharuskan untuk lebih pedulu dan lebih peka terhadap prilaku klien.

10
DAFTAR PUSTAKA

Alligood, Martha Raile. TomeyAnn Marriner. 2002. Nursing Theoristand Their Work 7thEdition.
United State of Indonesia. Mosby Elsevier

Hastuti, Apriani Puji. 2015. Falsafah dan Paradigma Keperawatan. http://www.poltekkes-


soepraoen.ac.id . Diakses tanggal 4 November 2017 Pukul 20.00 WIB

Potter, Patricia A. Perry, Anne G. 2010. Fundamental of Nursing 7th Edition. Singapore. Elsevier
Singapura

Taylor, Carol. Lilis, Carol. Lemone, Priscilla. 1997. Fundamental of Nursing 3rd Edition. New
York. Lippincoff-Raven Publisher

11

Anda mungkin juga menyukai