Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN


“TEORI KEPERAWATAN MENURUT MARTHA E.
ROGERS”

Dosen pengampu: Ibu Arni Wianti S.Kep, Ns., M.Kes, M.Kep.

Disusun oleh:
KELOMPOK 3

ANDIEN NABILAH PUTRI 23142011170


RIHADATUL ‘AISY AZZAHIRA 23142011182
VANISA SYIFA ANINDHYTA 23142011188
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah. Kita memuji, meminta pertolongan, dan memohon ampunan
kepada-NYA. Tiada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Dia, dan Muhammad
Shallallahu ‘Alaihi Wasallam adalah hamba dan utusan-NYA.

Alhamdulillah atas izin Allah dan limpahan nikmat kesempatan dan sehat-Nya, kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Teori Keperawatan Menurut Martha E.
Rogers”.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan
dalam program studi Keperawatan Universitas YPIB Majalengka. Diantara tujuan dibuatnya
makalah ini adalah untuk menambah wawasan pembaca dan kami selaku penulis itu sendiri
serta menyelesaikan tugas dari dosen kami. Maka atas terselesaikannya makalah ini, kami
ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Allah SWT yang atas izin darinya kami mampu menyelesaikan makalah ini.
2. Ibu Arni Wianti S.Kep, Ns., M.Kes, M.Kep. selaku dosen mata kuliah
Falsafah dan Teori Keperawatan yang telah memberikan kesempatan kepada kami
untuk menyelesaikan tugas makalah ini.
3. Diri kami sendiri yang telah berusaha menyusun makalah ini dengan sebaik-
baiknya dan sabar hingga selesai.
4. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan secara rinci satu per satu yang
telah mendukung dalam proses penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan makalah ini, baik
dari segi EBI, kosa kata, tata bahasa, etika maupun isi. Maka dari itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca yang kemudian akan kami
jadikan sebagai evaluasi agar makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi kedepannya.

Cirebon, 2 November 2023

Penyusun.

1
DAFTAR ISI

KATA PEGANTAR…………………………………………………... 1
BAB 1 …………………………………………………………………. 3
Latar Belakang…………………………………………………………. 3
Rumusan Masalah……………………………………………………….3
Tujuan Penulisan……………………………………………………….. 4
BAB 2…………………………………………………………………...5
Biografi………………………………….................................................5
Definisi teori keperawatan menurut Rogers…………………………….5
Konsep utama teori keperawatan Rogers……………………………….6
Pradigma keperawatan menurut Rogers………………………………...6
Asumsi manusia menurut Rogers……………………………………….7
Aplikasi dari teori keperawatan Rogers………………………………....7
Kekurangan dan kelebihan teori Rogers………………………………...8
BAB 3………………………………………………………………..…10
Penutup……………………………………………………………..…..10
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………….……11

2
BAB 1
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Teori menghasilkan pengetahuan keperawatan yang dapat digunakan dalam


praktik. Integrasi teori ke dalam praktik merupakan dasar profesi keperawatan
(McEwen dan Wills, 2007). Teori dapat menunjukan bagaimana perawat menjalankan
proses keperawatan.

Teori-teori keperawatan berpengaruh secara signifikan dalam memperbaiki


praktek keperawatan, melalui riset keperawatan, dan praktik keperawatan. Teori-
teori keperawatan yang disusun secara jelas meningkatkan pemahaman terhadap
fenomena keperawatan yang ada dan mengarahkan perkembangan ilmiah dari ilmu
dan praktek keperawatan itu sendiri.

Teori keperawatan adalah konseptualitas dari beberapa aspek keperawatan


untuk mancapai tujuan menggambarkan, menjelaskan, memperkirahkan, dan/atau
pelaksanaan asuhan keperawatan (Meleis, 2006). Teori keperawatan membuat
perawat- perawat melihat situasi klien secara perspektif, sebuah cara untuk mengolah
data,dan sebuah metode untuk menganalisis dan menginterpretasi informasi. Teori
keperawatan berkembang sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
perkembangan pemikiran dan ide ide yang dituangkan ahli keperawatan
berdasarkan filosofi, paradigma, serta latar belakang pendidikan dan
kehidupan para ahli tersebut, sehingga masing-masing teori mempunyai
perbedaan asumsi terhadap praktek keperawatan. Akan tetapi pada dasarnya semua
teori keperawatan yang ada mempunyai apresiasi yang sama, yaitu terhadap proses
pemberian asuhan keperawatan, dimana klien diberikan kesempatan dan ruang
untuk dapat berkembang secara mandiri dalam memenuhi kebutuhan
kesehatannya selama rentang kehidupan.

Misalnya, Teori Rogers yang memiliki tujuan keperawatan yaitu mengelola


dan mempromosikan kesehatan, pencegahan penyakit, pelayanan, serta rehabilitasi
penyakit dan klien yang cacat melalui “ilmu kemanusiaan keperawatan”(Rogers 1970
& 1990). Menurut Martha Rogers (1970) menganggap individu sebagai energi
lingkungan yang berada dalam jagatraya. Individu secara keseluruhan berinteraksi
terus-menerus dengan lingkungan, mempunyai integritas pribadi dan karakter
(Rogers, 1970 &1990).

2. RUMUSAN MASALAH

1. Biografi Martha E. Rogers.


2. Definisi dari teori keperawatan Martha E. Rogers.
3. Konsep utama teori Martha E. Rogers.
4. Pradigma keperawatan menurut Martha E. Rogers.
5. Asumsi dasar mengenai manusia menurut Martha E. Rogers.
6. Aplikasi dari teori keperawatan Martha E. Rogers.

3
7. Kelebihan dan kekurangan teori Martha E. Rogers.

3. TUJUAN PENULISAN

1. Mengetahui bografi Martha E. Rogers.


2. Menjelaskan definisi dan konsep teori keperawatan Martha E. Rogers.
3. Mengetahui asumsi dasar mengenai manusia menurut Martha E.
Rogers.
4. Menjelaskan teori keperawatan Martha E. Rogers.
5. Mengetahui kelebihan dan kekurangan teori Martha E. Rogers.

4
BAB 2
PEMBAHASAN INTI

1. BIOGRAFI

Martha Elizabeth Rogers lahir pada tanggal 12 Mei 1941 di Dallas, Texas,
Amerika Serikat. Beliau memulai pendidikan sarjananya ketika beliau masuk di
Universitas Tennessee di Knoxville pada tahun 1931. Beliau masuk ke sekolah
keperawatan di RSU Knoxville pada September 1933. Kemudian beliau menerima
gelar Diploma Keperawatan pada tahun 1936 dan menerima gelar B.S dari George
Peabody College di Masville pada tahun 1937. Pada tahun 1945 beliau mendapat
gelar MA dalam bidang pengawasan kesehatan masyarakat dari Fakultas Keguruan
Universitas Columbia, New York.

Semasa hidupnya beliau memiliki beberapa peran. Selain menjadi perawat,


beliau juga menjadi peneliti, ahli teori dan penulis Amerika. Beliau menulis buku
yang berjudul "An Introduction to the theoretical Basis of Nursing". Beliau menjadi
Eksekutif Direktur dari pelayanan keperawatan di Phoenix, Arizona. Beliau
meninggalkan Arizona pada tahun 1951 dan kembali melanjutkan sekolah di
Universitas Johns Hopkins, Baltimre, Maryland dengan memperoleh gelar MPH
tahun 1952 dan Sc.D tahun 1954. Dalam perjalanan pendidikan nya beliau
memiliki banyak lika-liku. Salah satu nya adalah ketika beliau berkuliah di
Tennessee, Pra kedokteran pada tahun 1931-1933, beliau mengundurkan diri karena
tekanan bahwa kedokteran adalah karir yang tidak cocok untuk seorang Wanita.

Beliau juga di tetapkan menjadi Kepala Bagian Keperawatan di New


York University pada tahun 1954. Kemudian secara resmi beliau mengundurkan
diri sebagai Professor dan Kepala Bagian Keperawatan pada tahun 1975 setelah
21 tahun mengabdi. Pada tahun 1979 beliau pensiun dengan hormat dengan
memakai gelar Professornya dan terus aktif mengembangkan dunia keperawatan
sampai beliau meninggal pada 13 Maret 1994 di Phoenix, Texas, Amerika Serikat.

2. DEFINISI TEORI KEPERAWATAN MENURUT ROGERS

Keperawatan adalah ilmu humanisti/humanitarian yang menggambarkan dan


memperjelas bahwa manusia dalam strategi yang utuh dan dalam perkembangan
hipotesis secara umum dengan memperkirakan prinsip- prinsip dasar untuk ilmu
pengetahuan praktis. Ilmu keperawatan adalah ilmu kemanusiaan, mempelajari
tentang alam dan hubungannya dengan perkembangan manusia.

Aktifitas keperawatan menurut Rogers, merupakan aktifitas yang berakar pada


dasar ilmu pengetahuan abstrak, pemikiran intelektual, dan hati nurani. Rogers
menekankan bahwa keperawatan adalah disiplin ilmu yang dalam aktifitasnya
mengedepankan penerapan keterampilan dan teknologi.

3. KONSEP UTAMA TEORI KEPERAWATAN ROGERS

5
Martha E. Rogers dikenal dengan konsep manusia sebagai unit. Beliau
mengasumsikan manusia sebagai suatu kesatuan yang utuh dengan sifat dan
karakteristik yang berbeda-beda. Beliau mengemukakan 3 konsep utama teori
keperawatan berdasarkan konsep homeodinamik yang meliputi:

1. Integritas (Integrality)
Merupakan proses hubungan yang menguntungkan antara manusia dan
lingkungannya secara berkesinambungan.

2. Resonasi (Resonancy)
Merupakan prinsip yang membicarakan tentang alam dan perubahan yang
terjadi antara manusia dan lingkungan.

3. Helicy
Yaitu proses interaksi antara manusia dengan lingkungan akan menimbulkan
terjadinya perubahan, baik secara perlahan ataupun berlangsung dengan
cepat.

4. PRADIGMA KEPERAWATAN MENURUT ROGERS

1. Manusia
Manusia merupakan satu kesatuan yang utuh dan memiliki sifat dan karakter
yang berbeda-beda. Proses kehidupan manusia adalah dinamis, selalu
berinteraksi dengan lingkungan, saling mempengaruhi dan dipengaruhi atau
sebagai system terbuka. Rogers juga mengkonsepkan manusia sebagai unit
yang mampu berpartisipasi secara kreatif dalam perubahan.

2. Keperawatan
Rogers menyatakan bahwa ilmu keperawatan adalah Unitary Human Being,
yaitu manusia sebagai unit. Dia mengartikan bahwa tidak ada ilmu lain yang
mempelajari manusia secara keseluruhan atau utuh. Rogers menjelaskan
keperawatan sebagai profesi yang menggabungkan unsur ilmu pengetahuan
dan seni. Keperawatan adalah ilmu pengetahuan humanistik yang di
dedikasikan untuk menjaga dan memperbaiki kesehatan, mencegah penyakit,
dan merawat serta merehabilitasi seseorang yang sakit dan cacat. Praktek
professional keperawatan bersifat kreatif, imajinatif,dan eksis untuk melayani
orang. Hal tersebut berakar dalam keputusan intelektual, pengetahuan abstrak
dan perasaan mahkluk.

3. Kesehatan
Istilah kesehatan digunakan sebagai terminologi nilai yang ditentukan oleh
budaya atau individu. Kesehatan dan penyakit merupakan manifestasi pola dan
diangap menunjukkan pola perilaku yang nilainya tinggi dan rendah. Rogers
memandang konsep sehat-sakit sebagai suatu ekspresi dari interaksi manusia
dengan lingkungannya dalam proses yang mendasar.
4. Lingkungan
Lingkungan sebagai empat bangunan energi yang tidak dapat direduksi yang
diidentifikasi dengan pola dan manifestasi karakteristik yang spesifik.

6
Lingkungan mencakup segala sesuatu yang berada diluar yang diberikan oleh
bangunan manusia.

5. ASUMSI MANUSIA MENURUT ROGERS

Dasar teori Rogers adalah ilmu tentang asal usul manusia dan alam semesta
seperti antropologi, sosiologi, agama, filosofi, perkembangan sejarah dan mitologi.
Teori Rogers berfokus pada proses kehidupan manusia secara utuh. Ilmu
keperawatan adalah ilmu yang mempelajari manusia, alam, dan perkembangan
manusia secara utuh. 5 asumsi dasar manusia menurut Martha E. Rogers:

1. Manusia adalah satu kesatuan


Merupakan proses integritas individu dan mewujudkan karakteristik yang
lebih dengan perbedaan dari jumlah bagian-bagiannya. Karena kesatuan ini
menghasilkan variabel dan secara konstan mengubah pola ini, maka Manusia
merupakan makhluk yang memiliki kepribadian unik, antara satu dan lainnya
yang berbeda di beberapa bagian. Manusia Secara signifikan mempunyai sifat-
sifat khusus jika dilihat secara bagian per-bagian ilmu pengetahuan dari suatu
subsistem. Maka tidak efektif bila seseorang memperhatikan sifat-sifat dari sistem
kehidupan manusia hanya dari satu bagian saja.

2. Individu dan lingkungan terus mengalami perubahan materi


Beliau berasumsi bahwa individu dan lingkungan saling tukar-menukar energi
dan material satu sama lain. Beberapa individu mendefenisikan lingkungan
sebagai faktor eksternal pada seorang individu dan merupakan satu kesatuan yang
utuh dari semua hal.

3. Mempercayai bahwa proses hidup manusia tidak dapat diulang dan tidak
dapat diprediksi sepanjang ruang dan waktu
Individu tidak pernah dapat mundur atau menjadi sesuatu seperti sebelumnya.
Bahwa proses kehidupan manusia merupakan hal yang tetap dan saling
bergantung dalam satu kesatuan ruang waktu secara terus menerus. Akibatnya
seorang individu tidak akan pernah kembali atau menjadi seperti yang diharapkan
semula.

4. Perilaku individu merupakan suatu bentuk kesatuan yang inovatif


Mengidentifikasi pola manusia dan mencerminkan keutuhan yg inovatif, pola
teladan ini mempertimbangkan pengaturan diri, ritme, dan teori pengaruh energi.
Mereka memberi kesatuan keanekaragaman dan mencerminkan suatu alam
semesta yang kreatif dan dinamis.

5. Individu dicirikan oleh kapasitas abstraksi dan citra, bahasa dan berpikir,
serta sensasi dan emosi
Hanya manusia yang mampu untuk berfikir menjadi siapa dan keluasan dari
alam semesta ini. Dari seluruh bentuk kehidupan di dunia hanya manusia yang
mampu berfikir, menerima dan mempertimbangkan luasnya dunia.

6. APLIKASI DARI TEORI KEPERAWATAN ROGERS


7
1. PRAKTIK
Martha Elizabeth Rogers mengungkapkan bahwa teori yang diambil dari
konsepnya sangat mungkin untuk diterapkan di dalam praktik keperawatan.
Malinski (1986) mencatat ada tujuh kecenderungan yang ada dalam praktik
pembedahan, yang kesemuanya berdasar pada konsep teori yang dimukakan
Martha E Rogers.
1. Memberikan kewenangan penuh dalam hubungan perawat klien.
2. Menerima perbedaan sebagai sesuatu yang wajar.
3. Penyesuaian terhadap pola.
4. Menggunakan modalitas gelombang seperti lampu musik (dalam proses
penyembuhan).
5. Menunjukan suatu perubahan yang positif
6. Memperluas fase pengkajian dalam proses pembekuan.
7. Menerima hubungan yang menyeluruh dalam hidup.

2. PENDIDIKAN
Pada tahun 1963, Rogers mencetuskan ide untuk membangun kembali
program lulusan sarjana. Hal ini yang dilakukannya sebagai refleksi ke arah evolusi
perubahan dalam ilmu keperawatan. Konsistensi terhadap definisi yang
beliau berikan untuk keperawatan adalah profesi yang dipelajari, unik, serta
memiliki pengetahuan tentang human body. Maka beliau sangat menekankan bagi
perawat untuk untuk menempuh perjalanan pendidikan dalam keperawatan.

3. PENELITIAN
Model konsepsi abstrak yang dikemukakan Martha E. Rogers secara langsung
memiliki hubungan dengan penelitian dan pengembangan ilmu kedokteran. Model
konteksnya memberikan arah dan stimulus untuk aktifitas keilmuan tersebut.
Model keperawatan Rogers menunjukkan betapa uniknya realita profesi pembedahan.
Peneliti yang memiliki asumsi dan pemahaman seperti konsep beliau akan
menemukan pandangan yang jelas tentang seperti apakah sebenarnya bekerja
sebagai perawat. Secara jelas dalam konsepnya, Martha E. Rogers menunjukkan
bahwa kebutuhan kritis dalam keperawatan merupakan dasar pengetahuan dalam
aktifitas penelitian medis.

4. PERKEMBANGAN DI MASA DEPAN


Rogers percaya bahwa pengembangan pengetahuan dalam modelnya adalah
"proses yang tiada akhir" menggunakan banyaknya pengetahuan dari berbagai
sumber. Fawcett mengidentifikasi tiga teori dasar yang dikembangkan oleh ilmu
kesatuan manusia:

1. Teori percepatan evolusi


2. Teori kolerasi ritmis perubahan
3. Teori fenomena paranormal
Penjelasan lebih lebih lanjut dan pengujian teori-teori dan prinsip-prinsip
homeodinamik akan memberikan kontribusi bagi ilmu pengetahuan.

7. KEKURANGAN DAN KELEBIHAN TEORI ROGERS

8
1. KEKURANGAN

o Model Rogers tidak mendefinisikan hipotesis atau teori tertentu, karena model
ini merupakan kerangka abstrak, terpadu, dan sangat diturunkan.

o Pengujian validitas konsep patut dipertanyakan karena konsepnya tidak dapat


diukur secara langsung. Teori tersebut diyakini terlalu ambisius karena
konsepnya sangat abstrak.

o Rogers menyatakan bahwa perlindungan ada untuk melayani manusia.


Namun, peran perawat tidak dapat didefinisikan dengan jelas. Tujuan perawat
adalah untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan semua orang
dimanapun mereka berada. Namun, model Rogers tidak memiliki definisi
konkrit mengenai keadaan kesehatan

2. KELEBIHAN

o Konsep Martha Rogers memberikan pandangan dunia, dimana perawat dapat


memperoleh teori dan hipotesis serta merekomendasikan hubungan spesifik
untuk situasi yang berbeda.
o Teori Rogers tidak dapat diuji secara langsung karena hipotesisnya kurang
konkrit, namun secara prinsip dapat diuji.
o Teori Rogers berhubungan antara manusia dan lingkungaannya, dimana
manusia dan lingkungan adalah dimensi yang tidak dapat dipisahkan.
o Teori Martha E. Rogers sangat sering digunakan dalam praktek keperawatan.

9
BAB 3
PENUTUP
Pada intinya Martha E. Rogers memandang keperawatan sebagai ilmu dan
mendukung penelitian keperawatan. Oleh sebab itu keperawatan mengembangkan
pengetahuan dari ilmu-ilmu dasar dan fisiologi, begitu juga dengan ilmu keperawatan itu
sendiri. Ilmu keperawatan bertujuan untuk memberikan inti dari pengetahuan abstrak untuk
mengembangkan penelitian ilmiah dan analisis logis dan kemampuan menerapkannya dalam
praktik keperawatan. Inti pengetahuan ilmiah keperawatan merupakan hasil penemuan
terbaru mengenai keperawatan secara humanistik. membangun dasar teori yang luas
dari berbagai disiplin.

Ilmu Kesatuan Manusia sangat dapat digeneralisasikan karena konsep dan gagasannya
tidak terbatas pada pendekatan kematian tertentu, tidak seperti cara para ahli teori perawat
lainnya mendefinisikan konsep utama suatu teori. Rogers memberi banyak penekanan pada
bagaimana seorang perawat seharusnya memandang pasien. Dia memiliki prinsip-prinsip
yang menekankan bahwa seorang perawat harus memandang klien secara keseluruhan.
Pernyataannya secara umum membuat kita yakin bahwa seseorang dan lingkungannya
merupakan satu kesatuan yang utuh. Seorang pasien tidak dapat dipisahkan dari lingkungan
nya ketika menyikapi kesehatan dan pengobatan. Kerangka konseptualnya sangat
mempengaruhi dengan menawarkan alternatif terhadap pendekatan tradisional.

Terakhir diharapkan dengan adanya makalah ini dapat membantu banyak orang untuk
mengetahui tentang Teori Keperawatan Martha E. Rogers serta kami berharap makalah ini
dapat bermanfaat bagi pelajar, mahasiswa dan semua pihak yang membaca makalah ini

10
DAFTAR PUSTAKA

 Latifah Maf'ul dkk. 2012. Makalah Teori Keperawatan Martha E. Rogers. Sekolah
tinggi ilmu Kesehatan yayasan rumah sakit islam Surabaya
 Turmuzi Ahmad. 2014. Paradigma keperawatan maenurut Martha E Rogers.
 Model Konsep Dan Teori Kep.Keluarga Menurut Martha Elizabeth Rogers
 Channel YouTube Vercheiden FKP 2021, Martha E. Rogers Sang Penggagas
Teori Keperawatan

11

Anda mungkin juga menyukai