Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH TEORI ROGERS

Tugas Mata Kuliah Keperawatan Komunitas

Oleh :

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN TRENGGALEK

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik, dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah yang berjudul “Teori Rogers”, dimana makalah ini berisi tentang penjelasan
bagaiamana konsep teori Rogers beserta kelebihan dan kelemahan konsep teori
Rogers. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi penulis dan pembaca dalam administrasi pendidikan dalam
profesi keperawatan dan dunia kesehatan.

Harapan kami semoga makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan


dan wawasan serta pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat
memperbaiki bentuk maupun isi dari makalah ini agar menjadi lebih baik
kedepannya.

Makalah ini, kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman kami
yang masih kurang. Oleh karena itu, kami berharap para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini dan
harap maklum.

Mojokerto, 21 Juli 2021

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam perkembangan perbaikan praktek keperawatan secara
signifikan sangat dipengaruhi oleh teori-teori keperawatan melalui riset
keperawatan dan praktik keperawatan sehingga memberikan fenomena yang
perlu dilakukan riset untuk dapat memperkokoh teori keperawatan. Teori-
teori keperawatan yang disusun secara jelas meningkatkan pemahaman
terhadap fenomena keperawatan yang ada dan mengarahkan perkembangan
ilmiah dari ilmu dan praktek keperawatan itu sendiri. Konsep dalam
keperawatan berhubungan secara signifikan dalam mempengaruhi praktek
keperawatan. Ilmu dan praktik keperawatan adalah dua hal yang sangat perlu
dikembangkan oleh perawat untuk dapat memberikan asuhan keperawatan
yang professional.
Penerapan teori keperawatan dalam praktek layanan keperawatan
memberikan dasar kerja dan memberikan kerangka kerja perawat dalam
melakukan asuhan keperawatan. Teori keperawatan sekarang ini sedang
berkembang pesat untuk menjadi sebuah sain keperawatan mulai dari teori
pada ranah filosofi, grand theory, middle range theory maupun practice
theory, dalam makalah ini akan dibahas tentang grand theory
Menurut McEwen & Wills (2006) yang termasuk dalam grand theory
adalah Myra E. Levine: The Conservation Model, Martha E. Roger: Unitary
of Human Being, Dorothea E. Orem: Self Care Deficit Theory of Nursing,
Imogene King: Interacting System Framework and Middle Range Theory of
Goal Attainment, Betty Neuman: System Model, Sister Calista Roy:
Adaptation Model, Dorothy E. Johnson: Behavior Syastem Model, Anne
Boykin & Savina O.S.: Nursing as Caring : A Model for Transforming
Practice,

Salah satu teori keperawatan yang dapat di terapkan oleh perawat


dalam pemberian asuhan keperawatan kepada pasien adalah teori dari Martha
E. Rogers tentang “Unitary Human Beings”. Menurut Roger dalam teorinya
berpendapat bahwa manusia merupakan individu yang holistik, saling
memberikan timbal balik dengan individu yang lain dan lingkungan
disekitarnya. Rogers, memandang keempat konsep dalam paradigma
keperawatan yang terdiri dari manusia, lingkungan, kesehatan, dan
keperawatan merupakan satu kesatuan yang utuh dan saling mempengaruhi
satu dengan yang lainnya.
Bedasarkan uraian diatas penyusun tertarik mengambil judul makalah
“Teori Rogers”
B. Rumusan Masalah
1. Siapakah Martha E. Rogers ?
2. Bagaimana konsep teori dari model Martha E. Rogers ?
3. Apa yang membandingkan teori Rogers dengan teori lain ?
4. Apa saja kelebihan dan kelemahan dari teori model Rogers ?
5. Bagaiamana contoh analisis kasus menggunakan konsep teori
Rogers ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui biografi Martha E. Rogers
2. Untuk memahami dan mempelajari konsep teori dari model Rogers
3. Untuk mengetahui perbandingan teori Rogers dan teori lain
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan teori Rogers
5. Untuk mengetahui bagaimana analisis kasus dengan teori Rogers
BAB II

TINJAUAN TEORI

1. Biografi Martaha.E. Rogers


Martha E. Rogers dilahirkan pada tanggal 12 Mei tahun 1914 di Dalas Texas,
tertua dari 4 bersaudara pasangan Bruce Taylor Rogers dan Lucy Mulholland
tajam rogers. Dia menerima gelar diploma keperawatan dari sekolah rumah
sakit Knoxville pada tahun 1936. Pada tahun 1937 ia menerima gelar B.S.
dari george peabody perguruan tinggi di nashville, tennessee.(Tomey &
Alligood, 1998). Setelah aktif sebagai perawat kesehatan dia melanjutkan
pendidikan yang lebih tinggi, sampai mendapatkan gelar doktor dari
universitas Johns Hopkins di Baltimore.
Menduduki posisi staf dalam keperawatan kesehatan masyarakat, serta
membentuk pelayanan perawat pertama di Arizona, kemudian ia pindah ke
perguruan tinggi sebagai dosen tamu dan bergabung dengan asosiasi
penelitian selama 21 tahun. Rogers adalah Profesor dan Kepala Divisi
Perawat Pendidikan di Universitas New York sampai tahun 1954, disini
Roger focus mengajar, memformulasi dan mengelaborasi teorinya. Dia
meninggal pada 13 Maret 1994, pada umur 79. (Hector, 1989 dalam McEwen
& Wills, 2011).
Rogers merupakan sosok yang mampu mendorong semangat, suka tantangan,
controversial, idealis, visioner, orang yang dapat memprediksi masa depan,
filosofis, akademis, blak-blakan, humoris, kasar dan bermoral. Ia dikenal luas
dan banyak dipuji atas sumbangan-sumbangan serta kepimpinannya di dunia
ilmu keperawatan. Teman-teman sejawatnya menganggapnya sebagai salah
satu pemikir asli di dunia keperawatan.
Menurut Rogers, keunikan keperawatan diidentifikasi dalam fenomena yang
memprihatinkan. Keperawatan adalah studi tentang kesatuan manusia
tereduksi dan lingkungan masing-masing orang. Kesatuan adalah bidang
energy tereduksi pandimensional ditandai dengan pola dan kualitas
mengekspresikan yang unik dan tidak dapat diramalkan dari pengetahuan.
Lingkungan didefinisikan sebagai medan energy tereduksi pandimensional
diidentifikasi oleh pola dan integral dengan bidang manusia.
Dalam sudut pandang science of unitary human beings yang dikemukan
Rogers, orang adalah suatu kesatuan yang utuh. Orang tersebut tidak dapat
diketahui dengan memeriksa setiap aspek tertentu atau dimensi orang karena
semua aspek bergabung membentuk sebuah kesatuan yang berbeda.
Rogers mengambil pengetahuan dari antropologo, psikologi,
sosiologi.astronomi,agama, filsafat, sejarah, biologi, fisika, matematika,
sastra, dan sumber-sumber lainnya yang membangun modelnya berdasarkan
kesatuan manusia (unitary human beings) dan lingkungan sebagai bidang-
bidang energy yang menyatu dengan proses kehidupan. Pernyataannya yang
sering diulang dalam tulisannya, “man is a unified whole possessing his own
integrity and manifesting characteristics that are more than and different from
the sum of his parts” (manusia merupakan kesatuan keseluruhan
integritasnya dan manifestasi karakteristik-karakteristik yang lebih dari dan
berbeda dengan jumlah bagian-bagiannya).

2. Konsep teori

Keperawatan adalah ilmu humanisti/humanitarian yang


menggambarkan dan memperjelas bahwa manusia dalam strategi yang
utuh dan dalam perkembangan hipotesis secara umum dengan
memperkirakan prinsip - prinsip dasar untuk ilmu pengetahuan
praktis. Ilmu keperawatan adalah ilmu kemanusiaan yang mempelajari
tentang alam dan hubungannya dengan perkembangan manusia.
Rogers mengungkapkan bahwa aktivitas yang di dasari prinsip -
prinsip kreatifitas, seni dan imaginasi. Aktifitas keperawatan
merupakan kegiatan yang bersumber pada ilmu pengetahuan abstrak,
pemikiran intelektual, dan hati nurani. Rogers menekankan bahwa
keperawatan adalah disiplin ilmu yang dalam aktifitasnya
mengedepankan aplikasi keterampilan, dan teknologi. (McEwen &
Wills, 2011) Teori Roger disebut sebagai ilmu humanisme yang
dikembangkan pada tahun 1970. Ilmu ini dipersembahkan khusus
untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan, mencegah
penyakit, dan merehabilitasi penderita yang sakit dan lumpuh.

Teori ini muncul atau didasari oleh Body of knowledge


keperawatan yang meliputi berbagai ilmu pengetahuan : ilmu
kedokteran, ilmu antropologi, sosiologi, astronomi dan mitologi yang
perkembangannya seiring dengan perkembangan budaya manusia,
ekonomi, politik dan sosial.Teori ini disebut juga sebagai teori sistem
general yang kemudian disebut dengan suatu sistem yang abstrak
dalam keperawatan. Sistem yang abstrak tersebut telah mengalami
perUbahan waktu dimana pengetahuan telah diperluas dan
pemahaman yang baru telah muncul. Martha E Roger mempercayai
bahwa pengetahuan dari masa lalu adalah suatu pondasi yang perlu
untuk pemahaman saat ini terhadap keperawatan, untuk
mengembangkan teori serta panduan dalam praktek keperawatan.Di
tahun 1970 model konsep perawatan karya Roger meletakkan
sekumpulan asumsi-asumsi dasar yang menggambarkan proses
kehidupan manusia. Proses kehidupan dicirikan oleh keseluruhan
(wholeness), keterbukaan (opennes), kesatuan arah (unidirectionality),
pola ( pattern) dan organisasi, sentience dan pemikiran.
Didalam paradigma 1983-nya, ia merumuskan empat blok bangunan sebagai
modelnya. Yakni bangunan energi (energy field), bangunan keuniversalan
sistem terbuka (a universe of open system), pola (pattern) dan empat
kedimensiaan (four dimensionality).

1.Bangunan energi

Bangunan energi merupakan unit mendasar dari kehidupan dan


non kehidupan. Bangunan tmerupakan konsep kesatuan dan energi
menerangkan sifat dinamis bangunan. Bangunan-bangunan energi
bersifat tak terbatas. Dua bangunan yang dikenali: bangunan makhluk
hidup dan bangunan lingkungannya. Keduanya tidak dapat dikurangi
(irreducible)

2.Keuniversalan sistem-sistem

Konsep keuniversalan sistem-sistem terbuka mengganggap


bahwa bangunan energi bersifat tak terbatas (infite) dan terbuka, dan
menyatu (integral) satu dengan yang lain.

3.PolaPola

menerangkan bangunan-bangunan energi. Ini membedakan


karakteristik suatu bangunan dan dirasakan sebagai gelombang
tunggal. Sifat pola berubah secara kontinyu dan inovatif. Setiap pola
bangunan makhluk adalah unik dan menyatu dengan bangunan
lingkungannya sendiri.

4.Empat kedimensian

Empat kedimensian didefinisikan sebagai domain non-linear


tanpa atribut-atribut yang renggang (spatial) atau temporal. ” seluruh
realitas dirumuskan menjadi empat kedimensian. Dalam sistem
konsep ini, Rogers menurunkan prinsip-prinsip homeodinamikanya,
yang merumuskan suatu cara merasakan kesatuan manusia.Prinsip
homeodinamika terdiri dari 3 pemisahan prinsip,yaitu integral,
resonansi dan helicy (Rogers (1970, 1988, 1992)). Dengan
kombinasi prinsip homeodinamika dan konsep manusia dari
definisi perawat, sebuah teori yang tepat mungkin menyatakan

 jika perawat menggunakan prinsip homeodinamika untuk


melayani umat manusia. jika perawat menggunakan prinsip
homeodinamika untuk melayani umat manusia.

1.Integrality (integritas)

Prinsip pertama adalah integral. Badan manusia dan lingkungannya


tidak dapat dipisahkan, rangkaian pertukaran proses kehidupan terus terjadi
pembaharuan interaksi antara badan manusia dan lingkungannya. Keduanya
saling berinteraksi yang konstan dan saling bertukar dimana pembentukan
keduanya ditempatkan dalam waktu yag sama. Maka , integral adalah proses
berhubungan yang menguntungkan antar manusia dan lingkungannya secara
berkesinambungan. Individu sebagai satu kesatuan dengan lingkungan yang
tidak dapat dipisahkan dan saling mempengaruhi satu dengan yang lain.
2.Resonancy

Mengandung arti bahwa proses kehidupan antara individu dengan


lingkungan berlangsung dengan berirama dengan frekwensi yang
bervariasi. Prinsip ini membicarakan tentang alam dan perubahan yang
terjadi antara manusia dan lingkungan Resonansi berbicara pada kejadian
pertukaran alam antara manusia dan bidang lingkungan. Pertukaran adalah
pola manusia dan bidang lingkungan disebarkan dari gelombang yang
berpindah dari gelombang yang lebih tinggi dari frekuensi rendah ke
gelombang yang lebih pendek dari frekuensi yang lebih tinggi. Proses
kehidupan dalam badan manusia adalah simfoni dari ritme yang bergerak
dalam frekuensi tertentu.Pengalaman manusia di lingkungannya seperti
segaris kompleks kesatuan gelombang resonansi mereka dengan dunia
istirahat.

3.Helicy

Prinsip yang menyatakan bahwa keadaan alami dan hubungan


manusia dan lingkungan adalah berkesinambungan, inovatif, ditunjukkan
dengan peningkatan jenis pola-pola perilaku manusia dan lingkungan
yang menimbulkan kesinambungan, menguntungkan, merupakan
interaksi yang simultan antara manusia dan lingkungan bukan
menyatakan ritmitasi.Helicy merupakan terjadinya proses interaksi
antara manusia dengan lingkungan, dan akan terjadi perubahan baik
perlahan-lahan maupun berlangsung dengancepat.Prinsip helicy
sependapat dengan alam dan pertukaran langsung pada manusia-
lingkungan. Manusia dan lingkungan adalah dinamis, sistem terbuka
dalam pertukaran adalah hak berlanjut pada pertukaran yang konstan
antara manusia dan bidang lingkungan. Pertukaran ini juga mengalami
pembaharuan. Jika, pertukaran tidak dapat diprediksi. Akhirnya,
pertukaran langsung menuju peningkatan perbedaan dan kerumitan.

 Untuk itu dibutuhkan informasi dan partisipasi aktif klien pada proses
keperawatan. Konsep yang menyebutkan manusia adalah unik dan dapat
dikenali karena kemampuanya dalam merasakan, memberi kesempatan
perawat untuk membantu memecahkan masalah kesehatannya dan mengatur
agar tujuannya dapat mencapai kesehatan.

a. Teori yang berkaitan dengan konsep menciptakan perbedaan cara


pandang pada suatu fenomena. Kerangka kerja Martha E Rogers akan
memberikan alternatif dalam memandang manusia dan dunia. Teori
yang menyatakan keperawatan menggunakan prinsip hemodinamika
dalam memberi pelayanan kebutuhan manusia atau cara memandang
keperawatan dari satu sisi. Contoh adalah prinsip helicy yang
menekankan pada pola kebiasaan dan ritual
b. Teori harus masuk akal, mengetahui perkembangan yang masuk akal
merupakan hal penting perkembangan yang logis menyebabkan
mengenai asumsi pada prinsip hemodinamika.
c. Teori harus sederhana dan dapat disosialisasikan. Teori dapat
disosialisasikan sejak tidak tergantung pada beberapa keadaan. Itu
dinyatakan oleh Martha E Roger konsepsi manusia sangatlah
sederhana. Meskipun memberikan kaitan dalam pemahaman.
Ditambahkan teori ini dilandaskan pada penggunaan sistem terbuka
yang sangat kompleks.
d. Teori didasarkan pada hipotesa dan bisa diuji.
e. Teori memberi dan membantu peningkatan batang keilmuan dalam
disiplin ilmu melalui penelitian sehingga teori tersebut sah.
f. Teori bisa digunakan sebagai pedoman dan peningkatan dalam
praktek
g. Teori harus konsisten dengan teori lain yang sah, hukum dan prinsip-
prinsip tetapi harus menghindari pertanyaan terbuka yang perlu
diperiksa.

3. Perbandingan Teori Rogers dengan Teori lain

Prinsip-prinsip yang homeodinamik erat kaitannya dengan prinsip


teori terpilih. System prinsip umum homeodinamik dari helicy dapat
dibedakan menjadi equifinaliti dan negenytropi. Equifinality berarti bahwa
system terbuka dapat mencapai keadaan waktu kemandirian kondisi awal dan
ditentukan hanya oleh parameter tujuan system itu. Prinsip negentropic
mangatur bahwa system terbuka memiliki mekanisme yang dapat
memperlambat proses gerakan menuju kurang efisiensi. Pertukaran
lingkungan dapat memberikan dukungan untuk mekanisme tersebut.
Misalnya, kasus Susie kembar identik dan joanie. Setelah ulang tahun mereka
dua bulan, salah satu kembar, susi, menghabiskan enam minggu dikaki
bilateral untuk mengobati cacat bawaan. Akibatnya susi dipertahankan
didataran tinggi, dan joanie terus mengembangkan sepanjang sumbu
sekuensial. Susi mengalami pola perubahan perkembangan, perbedaan
perkembangan antara si kembar substansial, sedangkan pada bulan kedelapan
perbedaan telah sangat berkurang. Bagian equifinal dari perkembangan ini
akan tercapai meskipun lama. Perkembangan teori telah menunjukkan bahwa
kompetensi bawaaab bayi berkembang melalui waktu.
Sebagai contoh, Erikson (1963) tahapan perkembangan psikososial,
dimulai dengan kepercayaan versus ketidakpercayaan dan otonomi versus
keraguan malu, melalui generativity versus penyerapan diri dan intergritas
ego versus putus asa, mengakui pertumbuhan ke depan dari seorang individu
yang semakin kompleks. Pembangunan adalah proses yang berkelanjutan
dari mempelajari tugas-tugas dasar pertama berjalan, makan, dan berbicara
untuk mengontrol fungsi tubuh untuk menyesuaikan diri dengan pension, dan
atau kematian pasangan
Contoh lain adalah Piaget (Piaget & Inhelder, 1969) konsep
pengembangan intelektual. Kohlberg (1973) memvalidasi kerja Piaget
menemukan bahwa perkembangan moral dimulai ketika proses berpikir
bergeser dari sebelum operasi konkret. Kohlberg menemukan bahwa laki-laki
berkembang melalui serangkaian tahapan, dari hukuman premoral dan
orientasi ketaatan pada moralitas yang berprinsip universal etika. Giligan
(1982) telah menantang teori perkembangan dan pengecualian mereka
pemikiran perempuan dan pembangunan di presentasi pekerjaan mereka.
Pengamatan Gligan, poemikiran yang mendukung model konseptual Roger
keunikan manusia kesatuan.
Menurut Roy (Roy & Adrews, 1991) model adaptasi mungkin dapat
diperlihatkan dengan kekonsistennya dengan system abstrak Roger.Model
postulat Roy menyatakan bahwa tingkat adaptasi individu merupakan fungsi
dari interaksi antara mekanisme adaptasi dan lingkungan. Adaptasi psikologi
terhadap stimulus lingkungan mengalami  perubahan kedudukan seperti yang
dialami oleh pendaki gunung menunjukkan interaksi timbale balik antara
individu dan lingkungan. Perubahan stimultan pendaki gunung dan
kenaikannya konsisten dengan prinsip integral.

Menurut Roy (Roy & Adrews, 1991), adaptasi individu dari konsep
diri dipengaruhi oleh pengalaman social, yang mencerminkan stimulus
eksternal yang orang tersebut dan proses dari persepsi dan pembelajaran
social. Prinsip Rogers tentang dalil helicy, setiap interaksi timbal balik yang
baru meningkatkan perubahan inovatif. Sebagai contoh, seorang wanita yang
menjadi seorang istri sekaligus ibu mengembangkan diri, konsep diri yang
konsisten dengan presepsi interaksi dengan suaminya dan anak-anaknya.
Ketika wanita itu menjadi mahasiswa, interaksinya dengan dosen,
mahasiswa, dan lingkungan kampus meningkatkan perubahan dan adaptasi
lingkungan dalam konsep dirinya.

Menjadi seorang ibu, istri sekaligus mahasiswa membuatnya menngalami


perubahan di lingkungannya. Ini adalah perwakilan dari perkembangan. Pada
titik tertentu dalam waktu perubahan disebabkan oleh lingkungan baru yang
menciptakan perubahan dalam pola hidup di mana wanita telah berfungsi.
Perubahan ini mempengaruhi kebiasaan yang berhubungan dengan gaya hidup
nua dahulu. Sebelum kuliah, ibu akan memasak untuk keluarganya, setelah ia
kuliah, tidak ada anggota keluarga yang berperan memasak, sehingga fungsi
keluarga berubah. Sesuai dengan prinsip Rogers (helicy) perubahan kebiasaan
terjadi karena perubahan lingkungan. Resonancy menguji variasi yang terjadi
selama proses kehidupan dari orang yang utuh.

4. Kelebihan dan kekurangan Teori Rogers


Kelebihan:
Di dalam prinsip-prinsip homeodynamics memberikan pedoman
untuk memprediksi sifat danarah perkembangan individu sebagai
respon terhadap masalah kesehatan. Diharapkan,praktik keperawatan
profesional kemudian akan meningkatkan dinamika integrasimanusia dan
lingkungannya, untuk memperkuat hubungan dan integritas bidangmanusia,
dan untuk mengarahkan pola dari bidang manusia dan lingkungan
untuk realisasi maksimum kesehatan. Tujuan ini akan tercermin dalam proses
keperawatan. Untuk berhasil menggunakan prinsip-prinsip homeodinamik,
diperlukanpertimbangan perawat dan melibatkan perawat dan klien dalam
proses keperawatan.Jika sesuatu atau seseorang di luar individu adalah
bagian dari lingkungan, makaperawat akan menjadi bagian dari lingkungan
klien. Maka tersirat bahwa klienberpartisipasi, serta bersedia maju dalam
proses keperawatan.
Akibatnya, hasil keperawatan mandiri, yang Rogers (1992),
mempertahankan diperlukan jika klienberusaha mencapai potensi maksimal
dengan cara yang positif. Keperawatan, adalah bekerja dengan klien, bukan
kepada atau untuk klien. Keterlibatan ini dalam proseskeperawatan oleh
perawat menunjukkan kepedulian terhadap semua orang bukan darisatu aspek,
satu masalah, atau segmen terbatas pemenuhan kebutuhan.

Kelemahan:
Walaupun prinsip-prinsip homeodinamik konsisten dengan tujuan
universal, ada keterbatasan utama pelaksanaan prinsip-prinsip universal.
Banyak orang mengalami kesulitan untuk memahami prinsip-prinsipnya.
Meskipun asumsi dasar yang diberikan dan  prinsip-prinsip yang ditetapkan,
sistem tetap abstrak. Persyaratan belum cukup untuk dioperasionalkan untuk
menyediakan pemahaman yang jelas. Kesulitan definisi  pengoperasian
konsep serta membawa keabstrakan konsep dan hubungan ke tingkat empiris
untuk pengujian yang mengganggu banyak ilmuwan perawat (Kim, 1986).
Definisi operasional diperlukan untuk pengembangan hipotesis bahwa tes
konsep teoritis dan untuk pemilihan instrumen yang memadai akan
mengukur konsep-konsep yang terlibat (Hardy, 1974).

Pada tahap dalam perkembangan ilmu keperawatan, instrumen yang


cukup akan menilai manusia dalam totalitas mereka tidak ada. Tanpa
instrumen tersebut, kemampuan menggunakan atau menguji sistem abstrak
sepenuhnya adalah hampir tidak mungkin. Selanjutnya, ketidakmampuan
untuk cukup menggunakan atau menguji sistem yang membuat kesuksesan
mengimplementasikan kesulitan keperawatan. Dengan demikian,
penggunaan prinsip-prinsip homeodynamics di dalamnya adalah totalitas
terbatas.
Contoh Analisa Kasus Menggunakan Konsep Rogers

Kasus

Anda mungkin juga menyukai