Oleh :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik, dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah yang berjudul “Teori Rogers”, dimana makalah ini berisi tentang penjelasan
bagaiamana konsep teori Rogers beserta kelebihan dan kelemahan konsep teori
Rogers. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi penulis dan pembaca dalam administrasi pendidikan dalam
profesi keperawatan dan dunia kesehatan.
Makalah ini, kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman kami
yang masih kurang. Oleh karena itu, kami berharap para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini dan
harap maklum.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam perkembangan perbaikan praktek keperawatan secara
signifikan sangat dipengaruhi oleh teori-teori keperawatan melalui riset
keperawatan dan praktik keperawatan sehingga memberikan fenomena yang
perlu dilakukan riset untuk dapat memperkokoh teori keperawatan. Teori-
teori keperawatan yang disusun secara jelas meningkatkan pemahaman
terhadap fenomena keperawatan yang ada dan mengarahkan perkembangan
ilmiah dari ilmu dan praktek keperawatan itu sendiri. Konsep dalam
keperawatan berhubungan secara signifikan dalam mempengaruhi praktek
keperawatan. Ilmu dan praktik keperawatan adalah dua hal yang sangat perlu
dikembangkan oleh perawat untuk dapat memberikan asuhan keperawatan
yang professional.
Penerapan teori keperawatan dalam praktek layanan keperawatan
memberikan dasar kerja dan memberikan kerangka kerja perawat dalam
melakukan asuhan keperawatan. Teori keperawatan sekarang ini sedang
berkembang pesat untuk menjadi sebuah sain keperawatan mulai dari teori
pada ranah filosofi, grand theory, middle range theory maupun practice
theory, dalam makalah ini akan dibahas tentang grand theory
Menurut McEwen & Wills (2006) yang termasuk dalam grand theory
adalah Myra E. Levine: The Conservation Model, Martha E. Roger: Unitary
of Human Being, Dorothea E. Orem: Self Care Deficit Theory of Nursing,
Imogene King: Interacting System Framework and Middle Range Theory of
Goal Attainment, Betty Neuman: System Model, Sister Calista Roy:
Adaptation Model, Dorothy E. Johnson: Behavior Syastem Model, Anne
Boykin & Savina O.S.: Nursing as Caring : A Model for Transforming
Practice,
TINJAUAN TEORI
2. Konsep teori
1.Bangunan energi
2.Keuniversalan sistem-sistem
3.PolaPola
4.Empat kedimensian
1.Integrality (integritas)
3.Helicy
Untuk itu dibutuhkan informasi dan partisipasi aktif klien pada proses
keperawatan. Konsep yang menyebutkan manusia adalah unik dan dapat
dikenali karena kemampuanya dalam merasakan, memberi kesempatan
perawat untuk membantu memecahkan masalah kesehatannya dan mengatur
agar tujuannya dapat mencapai kesehatan.
Menurut Roy (Roy & Adrews, 1991), adaptasi individu dari konsep
diri dipengaruhi oleh pengalaman social, yang mencerminkan stimulus
eksternal yang orang tersebut dan proses dari persepsi dan pembelajaran
social. Prinsip Rogers tentang dalil helicy, setiap interaksi timbal balik yang
baru meningkatkan perubahan inovatif. Sebagai contoh, seorang wanita yang
menjadi seorang istri sekaligus ibu mengembangkan diri, konsep diri yang
konsisten dengan presepsi interaksi dengan suaminya dan anak-anaknya.
Ketika wanita itu menjadi mahasiswa, interaksinya dengan dosen,
mahasiswa, dan lingkungan kampus meningkatkan perubahan dan adaptasi
lingkungan dalam konsep dirinya.
Kelemahan:
Walaupun prinsip-prinsip homeodinamik konsisten dengan tujuan
universal, ada keterbatasan utama pelaksanaan prinsip-prinsip universal.
Banyak orang mengalami kesulitan untuk memahami prinsip-prinsipnya.
Meskipun asumsi dasar yang diberikan dan prinsip-prinsip yang ditetapkan,
sistem tetap abstrak. Persyaratan belum cukup untuk dioperasionalkan untuk
menyediakan pemahaman yang jelas. Kesulitan definisi pengoperasian
konsep serta membawa keabstrakan konsep dan hubungan ke tingkat empiris
untuk pengujian yang mengganggu banyak ilmuwan perawat (Kim, 1986).
Definisi operasional diperlukan untuk pengembangan hipotesis bahwa tes
konsep teoritis dan untuk pemilihan instrumen yang memadai akan
mengukur konsep-konsep yang terlibat (Hardy, 1974).
Kasus