Anda di halaman 1dari 5

Teori keperawatan merupakan pernyataan yang terorganisir dan sistematik dan berhubungan dengan

pertanyaan didalam displin keperawatan. Teori keperawatan adalah penyataan yang menjelaskan,
menggambarkan atau memprediksi hubungan antar konsep yang sistematik dan terorganisir tentang
beberapa fenomena. Ada tiga tingkatandalam teori; grand theory, middle range theory, and practice
theory/micro theory/situation specific theory (Meleis A, 1997).

B. Menilai Tingkatan Teori Dalam Keperawatan


1. Grand Theory
Grand theory merupakan satu atau beberapa konsep yang spesifik yang didapatkan dari
model konseptual, preposisi yang didapatkan dari konsep tersebut dan preposisi tersebut nyata dan
hubungan yang spesial antara dua konsep atau lebih. Grand theory kurang abstrak dan lebih
spesifik dibanding model konseptual tetapi tidak se-konkrit dan sespesifik middle range theory
(Fawcett, 2005). Grand theory merupakan teori yang cakupannya luas dan kompleks, terdiri dari
kerangka kerja konseptual global yang mendefinisikan perspektif praktek keperawatan dan
melibatkan perbedaan cara dalam melihat fenomena keperawatan, memuat konsep yang
menggabungkan teori-teori dengan cakupan lebih kecil (Tomey & Aligood, 2010).
Grand theory menyebutkan tujuan, misi dan aturan nursing care yang dihasilkan dari
observasi/insight. Tujuan dari grand theory adalah untuk mengatur beberapa informasi dan
mengidentifikasi konsep atau point penting serta menghubungkannya dengan praktik keperawatan.
Manfaat grand theory adalah sebagai alternatif panduan untuk praktik selain tradisi/intuisi,
kerangka kerja untuk pendidikan dengan mengusulkan fokus dan struktur kurikulum, dan bantuan
untuk profesional keperawatan dengan menyediakan dasar praktek (McKenna, 1997).
Meskipun grand theory masih sangat abstrak dan normatif sehingga sulit untuk
mengaplikasikannya secara empiris, namun grand teory lebih mudah dijadikan dasar untuk
perkembangan dari middle range theory dan teori praktis yang lebih spesifik.
Berdasarkan sebab inilah grand theory berhasil memenuhi fungsi penting sebagai pembeda
keperawatan dari profesi lain dan menyediakan legitimasi untuk ilmu pengetahuan keperawatan
(Peterson & Bredow, 2004). Contohnya, dari model konseptual Rogers’s Science of Unitary
Human Beings dihasilkan tiga grand theory yaitu Theory of Accelerating Evolution, Theory of
Rhythmical Correlates of Change, dan Theory of Paranormal Phenomena (Fawcett, 2005).
Contoh grand theory lainnya yaitu King’s theory of goal attainment, Leininger’s theory of culture
care and universality, Newman ‘s theory of health as expanding consciousness, Orem’s self care
deficit theory, Parse’s theory of human becoming (Peterson & Bredow, 2004).
Berdasarkan uraian di atas, menurut kelompok grand theory merupakan teori yang masih
bersifat abstrak dengan cakupan yang masih luas, belum bisa secara langsung diuji secara empiris,
tapi merupakan dasar bagi perkembangan teori yang lebih spesifik.

2. Middle Range Theory


Dalam lingkup dan tingkatan abstrak, Middle Range theory cukup spesifik untuk
memberikan petunjuk riset dan praktik, sebagai petunjuk riset dan praktik , Middle Range Theory
lebih banyak digunakan dari pada Grand Theory, dan dapat diuji dalam pemikiran empiris.
Middle Range Theory memiliki hubungan yang lebih kuat dengan penelitian dan praktek.
Hubungan antara penelitian dan praktek menurut Merton (1968), menunjukan bahwa Middle
Range Theory amat penting dalam disiplin praktek, selain itu Walker and Avant (1995)
mempertahankan bahwa Middle Range Theory menyeimbangkan kespesifikannya dengan konsep
secara normal yang nampak dalam Grand Theory.
Middle Range Theory memberikan manfaat bagi perawat, mudah diaplikasikan dalam
praktek dan cukup abstrak secara ilmiah. Middle Range Theory, tingkat keabstrakannya pada level
pertengahan, inklusif, memiliki sejumlah variabel terbatas, dapat diuji secara langsung. Bila
dibandingkan dengan Grand theory, Middle Range Theory ini lebih konkrit. Merton (1968) yang
berperan dalam pengembangan Middle Range Theory mendefenisikan teori ini sebagai sesuatu
yang minor tetapi penting dalam penelitian dan pengembangan suatu teori. Sependapat dengan
Merton, beberapa penulis keperawatan mengemukakan middle range theory jika dibandingkan
dengan grand theory:
 Ruang lingkupnya lebih sempit (Fawcett, 2000)
 Fenomena yang disajikan lebih spesifik dan kurang abstract (Fawccet, 2000)
 Teridri dari konsep dan proposisi yang konkrit dan realitas (Fawccet, 2000, Walker, 1995)
 Merepresentasikan bidang keperawatan yang lebih spesifik /nyata ( Jacox, 1974)
 Lebih dapat diuji secara empiris (Parker, 2001)
 Lebih dapat diaplikasikan secara langsung dalam tatanan klinik (Renpening, 2001)
Contoh middle range theory yaitu Pender’s health promotion in nursing practice, Beck’s
postpartum depression theory, dll (Peterson & Bredow, 2004).
a. Perkembangan Middle Range Theory
Liehr dan Smith (1999) menjelaskan bahwa perkembangan middle range theory bersumber
pada proses intelektual yang meliputi :
 Teori induktif yang membangun teori melalui riset
 Teori deduktif yang berasal dari grand theory
 Kombinasi dari teori keperawatan dan non keperawatan
 Sintesa teori yang berasal dari penelitian yang telah terpublikasi
 Mengembangkan teori dari pedoman praktik klinik

b. Penggunaan Middle Range Theory


Middle range theory telah digunakan dalam bidang praktek dan penelitian. Teori ini mampu
menstimulasi dan mengembangkan pemikiran rasional dari penelitian serta membimbing dalam
pemilihan variable dan pertanyaan penelitian (Lenz,1998, p.26) Middle Range Theory dapat
membantu praktek dengan memfasilitasi pemahaman terhadap perilaku klien dan memungkinkan
untuk menjelaskan beberapa efektifitas dari intervensi.

c. Kontroversi tentang Middle Range Theory


Ketidakakuratan dari middle range theori hanya salah satu dari sekian banyak kritik terhadap
teori ini. Selain hal tersebut, ketidakjelasan defenisi middle range theory telah dikrtitik untuk
membedakanya dengan grand theory karena mampu utnuk diuji mengunakan ide-ide yang positif
dan logis.

3. Practice Theory/Micro Theory


Practice theory lebih spesifik dan jelas cakupannya dibanding middle range theory, teori
pada level ini juga didefinisikan juga sebagai prescriptive theory, situations-spesific theory, dan
micro theory. Practice theory menetukan tindakan atau intervensi keperawatan yang cocok untuk
mencapai tujuan tertentu, fokus pada fenomena keperawatan yang spesifik dengan memberikan
arahan langsung pada praktek keperawatan dan mempunyai pernyataan teoritis yang jelas,
hipotesis dengan menguraikan kejelasan fenomone. Practice theory menyediakan kerangka kerja
untuk intervensi keperawatan dan memprediksi hasil dan efek dari praktek keperawatan itu sendiri
(Peterson & Bredow, 2004).
Practice theory berkembang dari middle range theory, pengalaman praktik keperawatan
dan uji empiris. Pengalaman praktik klinis perawat dapat menjadi sumber utama untuk
pengembangan practice theory keperawatan. Kedalaman dan kompleksitas teori keperawatan
digambarkan dan dijelaskan melalui apresiasi secara mendalam terhadap fenomena keperawatan
dan hubungan antara aspek pada situasi keperawatan (McKenna, 1997). Contoh Practice theory
yaitu bonding attachment theory, therapeutic touch, exercise as selfcare, caring for patient with
chronic skin disease, quality of care, dll (Peterson & Bredow, 2004).
Secara ringkas, tingkatan pengembangan teori dapat dijelaskan sebagai berikut :
Philosophical theory  Falsafah keperawatan merupakan karya awal
yang mendahului era teori.
 Falsafah berkontribusi umtuk pengetahuan
keperawatan dengan memberikan arahan
untuk disiplin dan membentuk dasar untuk
keilmuan professional, yang mengarah
kepada pemahaman teoritis baru.

Grand theory  Cakupannya luas dan kompleks.


 Membutuhkan penelitian yang spesifik
sebelum dapat sepenuhnya di ujicobakan
 Tidak memberikan panduan terhadap
intervensi keperawatan yang spesifik,
namun memberikan kerangka kerja
struktural dan ide yang abstrak.

Middle range theory  Cakupannya lebih terbatas dan kurang abstrak


 Menjelaskan fenomena spesifik atau konsep
dan mencerminkan praktek keperawatan
Practice Theory  Lebih tidak abstrak, lebih spesifik dan
cakupannya lebih sempit di bandingkan
dengan middle range theory.
 Berorientasi pada suatu tindakan nyata
untuk tujuan yang spesifik.
 Fokus kepada fenomena keperawatan spesifik
yang mencerminkan praktek klinis dan
hanya terbatas kepada populasi atau bagian
dari situasi pada teori.

Meleis, A 1997, Theoritical Nursing Development and Progress (3rd edt). Philadelphia, PA
lippincott-Raven
Alligood, MR 2014, Nursing Theorists and Their Work (ed.8).
Asmadi, 2008, Konsep dasar Keperawatan, EGC, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai