Anda di halaman 1dari 14

PENERAPAN TEORI KEPERAWATAN TERKAIT DENGAN

PENGEMBANGAN MODEL KONSEPTUAL DAN TEORI KEPERAWATAN

Untuk Memenuhi Tugas Basic Nursing Science

Dosen Penanggung jawab :


Fitri Arofiati, SKep.,Ns, MAN, Ph.D

Oleh :
Vonny Yessy Mewo
NIM 20191050035

PROGRAM MAGISTER ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2019
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL …………………………………………………….
DAFTAR ISI …………………………………………………………….
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………………. 1
B. Perumusan Masalah ……………………………………………….. 3
C. Tujuan Penulisan ………….………………………………………. 3
D. Manfaat Penulisan ……….………………………………………... 3
BAB II. PEMBAHASAN
A. Teori Model Konseptual Keperawatan …………………………… 4
B. Klasifikasi Teori berdasarkan Tingkat Keabstrakan …………........ 4
1. Meta Theory …………………………………………………… 5
2. Grand Theory/ Nursing Theory ……………………………….. 5
3. Middle Range Theory …………………………………………. 7
4. Practice Theory/Micro Theory ………………………………… 9
C. Hubungan Teori Keperawatan Dengan Falsafah Dan Paradigma
Keperawatan............................................................................... 10
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………………………... 12
DAFTAR PUSTAKA 13

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keperawatan adalah suatu pohon ilmu (body of knowledge) dan

penerapan dari ilmu pengetahuan melalui praktik keperawatan. Pohon ilmu

adalah landasan ilmiah bagi perawat dalam melakukan segala tindakan dalam

praktik keperawatan. Sehingga perawat memahami secara mendalam makna

asuhan keperawatan,. Empiris merupakan ilmu yang di peroleh berdasarkan

pengalaman (terutama yg diperoleh dr penemuan, percobaan, pengamatan yg

telah dilakukan.

Teori Keperawatan diklasifikasikan berdasarkan tingkat

keabstrakannya, dimulai dari meta theory sebagai yang paling abstrak, hingga

practice theory sebagai yang lebih konkrit. Pelayanan keperawatan

merupakan bagian penting dalam pelayanan kesehatan yang bersifat

komprehensif meliputi biopsikososiokultural dan spiritual yang ditujukan

kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, baik dalam keadaan

sehat maupun sakit dengan pendekatan proses keperawatan. Pelayanan

keperawatan yang berkualitas didukung oleh pengembangan teori dan model

konseptual keperawatan. Pelayanan keperawatan sebagai pelayanan

profesional akan berkembang bila didukung oleh teori dan model

keperawatan serta pengembangan riset keperawatan dan diimplementasikan

di dalam praktek keperawatan.

2
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas penting bagi seorang perawat untuk

dapat menyelesaiakan masalah keperawatan yang terencana dengan baik yaitu

dengan melakukan research keperawatan sehingga dibutuhkan pemahaman

tentang model konseptual teori keperawatan.

C. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui Penerapan teori

keperawatan terkait dengan pengembangan model konseptual dan teori

keperawatan

D. Manfaat Penulisan

Mampu memahami penerapan teori keperawatan terkait dengan

pengembangan model konseptual dan teori keperawatan

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teori Model Konseptual Keperawatan

Model konseptual Johnson pada tahun 1980 menguraikan suatu model

konseptual untuk praktik keperawatan sebagai suatu rangkaian konsep yang

dibentuk secara sistematis, berbasis ilmiah dan berhubungan secara local.

Suatu model konseptual adalah sekelompok konsep atau ide yang

berhubungan, tetapi hubungannya tidak eksplisit. Model adalah suatu

perspektif abstrak atau kerangka kerja yang mewakili realitas. Contoh dari

model konseptual dalam keperawatan adalah : model perawatan diri Orem

(1980), model adaptasi Roy (1984), dan model system perilaku untuk

keperawatan Johnson (1980). Proses keperawatan juga dianggap sebagai

model karena proses keperawatan adalah sekelompok konsep yang saling

berhubungan

B. Klasifikasi Teori berdasarkan Tingkat Keabstrakannya

Profesi keperawatan mengenal empat tingkatan teori, yang terdiri dari:

1. Meta theory

2. Grand theory

3. Middle range theory

4. Practice theory.

yang selanjutnya dapat dijelaskan dalam gambar berikut:

4
Gambar. 1 klasifikasi teori berdasarkan tingkat keabstrakan

1 . Meta-Theory

Meta Theory atau Level ke empat dari teori tersebut adalah teori

dengan level tertinggi dan merujuk pada body of knowledge tentang suatu

bidang pembelajaran seperti metamatematika. Meta-theory adalah

tingkatan yang paling abstrak dari semua level teori. Sebagai teori yang

paling kuat/kokoh diantara semua level teori, Meta-theory dalam ilmu

keperawatan berfungsi mengungkapkan sebagian dari isu yang ditujukan

melalui proses:

a. Klarifikasi hubungan antara ilmu keperawatan dan praktek.

b. Mendefinisikan, mengembangkan, dan menguji teori.

c. Menciptakan dasar ilmu dari keperawatan, dan

d. Memeriksa dan menginterpretasikan pandangan dasar filosofi dan

hubungannya dengan keperawatan.

2. Nursing Theory atau Grand Theory

Grand teori merupakan tingkat abstraksi yang luas sampai tingkat

abstrak practice / aplikasi teori. Moody (1990) dalam Mc Kenna H, 2005

5
berpendapat bahwa teori digunakan secara umum pada situasi keperawatan

lain, ini masih abstrak, tapi hal ini sulit untuk mengoperasionalkan konsep

dengan teori. Grand Teory menegaskan fokus global dengan board

perspective dari praktik keperawatan dan pandangan keperawatan yang

berbeda terhadap sebuah fenomena keperawatan. Fawcett (2005)

mendefinisikan grand theory sebagai teori yang memiliki cakupan yang

luas, tersusun atas konsep-konsep umum yang relatif abstrak dan

hubungannya tidak dapat di uji secara empiris. Contohnya yaitu “Science

of Unitary.

Teori keperawatan grand theory adalah paradigma umum tentang

ilmu keperawatan. Teori ini bersifat formal, merupakan sistem teori yang

bersifat abstrak dari kerangka disiplin keilmuan. Para ahli grand

theory menyatakan rumusan-rumusan teoritis mereka pada tingkat

abstraksi yang sangat umum, dan sering dijumpai kesulitan-kesulitan

mengaitkan rumusan-rumusan itu dengan realitas. Sifat abstraknya ini

mengakibatkan, grand theory terkadang sulit dipahami oleh perawat dan

orang yang awam.

Menurut Higgins & Moore (2004), grand theory mempunyai

kontribusi yang signifikan dalam keperawatan, antara lain yaitu:

Memberikan batasan-batasan sehingga keperawatan dapat mempunyai

identitas dalam keberadaannya, selain itu, grand theory juga mempunyai

kontribusi untuk memberikan perspektif sejarah keperawatan, Memberikan

gambaran bagaimana para pencipta mengembangkan teori, juga filosofi

6
mereka mendasari ilmu keperawatan, pendidikan mereka serta prespektif

terhadap praktek keperawatan.

Contoh dari ilmuwan yang menemukan grand theory adalah

Florence Nightingale dan temuannya merupakan grand theory pertama

yang tertulis dalam perkembangan ilmu keperawatan, Martha Rogers dan

Margaret Newman. Grand theory merupakan landasan dari middle range

theory. Contoh: Teori self care deficit adalah middle range

theory sementara self care adalah grand theory-nya.

Teori pada level ini lebih focus dalam menjawab pertanyaan praktisi

keperawatan yang spesifik, seperti spesifik untuk kelompok usia klien,

kondisi keluarga, tempat tinggal klien, kondisi kesehatan, dan peran

perawat (Alligood, 2002). Contohnya: Teori Roy (manusia sebagai sistem

yang adaptif) berasal dari Roy Adaptation Model, Human Being” Martha

Rogers; “Health as Expanding Consciousness” Margaret Newman;

“Theory of Human Becoming” Rosemarie Rizzo Parse. Grand theory

dapat menyediakan dasar bagi middle range theory. Contohnya teori “Self

care deficit” Orem adalah middle range theory dengan self care sebagai

grand theory, dan model adaptasi Roy dengan konsep manusia adalah

sistem adaptif sebagai middle range theory

3. Middle Range Theory

Middle-range theory dikemukakan oleh sosiolog Amerika, Robert

Merton dalam ‘Social theory and social Structure’ (1957) untuk

7
menghubungkan pemisah diantara hipotesis-hipotesis terbatas dari studi

empirisme dan teori-teori besar yang abstrak. Menurut Higgins & Moore

(2004) sejarah perkembangan dari middle theory termasuk baru dalam

ilmu keperawatan. Sama halnya dengan grand theory, middle-range

theory menjelaskan mengenai dunia empiris dalam keperawatan, tetapi hal

itu lebih spesifik dan sedikit formal dibanding grand teory yang lebih

abstrak. Middle range theory membutuhkan diskusi tentang“what it

is” dan “what comes before and after in its range”

Chinn and Kramer (1995) menyatakan bahwa ada 8 mid-range

theory yaitu family care-giving, theory of relapse among ex-smokers, a

theory of uncertainty in illness, a theory of the peri-menopausal process, a

theory of self-transcendence, a theory of personal risking and a theory of

illness trajectory 13.

Middle range theory memiliki kriteria, lingkup, tingkat abstraksi, dan

kestabilan penerimaan secara luas. Dalam lingkup dan tingkatan

abstrak, middle range theory cukup spesifik untuk memberikan petunjuk

riset dan praktek. Contohnya adalah perspektif manusia dipandang

dalam teori Roy adalah sebuah sistem yang adaptif. Ciri Middle Range

Theory menurut Mc. Kenna h.p. (1997) : Bisa digunakan secara umum

pada berbagai situasi, sulit mengaplikasikan konsep ke dalam teori, tanpa

indikator pengukuran, masih cukup abstrak, konsep dan proposisi yang

terukur, inklusif, memiliki sedikit konsep dan variable, dalam bentuk yang

lebih mudah diuji, memiliki hubungan yang kuat dengan riset dan praktik,

8
dapat dikembangkan secara deduktif, retroduktif. Lebih sering secara

induktif menggunakan studi kualitatif, mudah diaplikasikan ke dalam

praktik, dan bagian yang abstrak merupakan hal ilmiah yang menarik,

berfokus pada hal-hal yang menjadi perhatian perawat, beberapa di

antaranya memiliki dasar dari grand teori, salah satu contohnya adalah :

middle range theory dari “self care deficit” diturunkan dari grand theory

“self care” oleh Orem, mid-range theory tumbuh langsung dari praktik.

Misalnya, “caring in perinatal nursing” dari Swansons

4. Micro Theory (Practice Theory)

Micro range theory merupakan tingkatan teori yang tidak formal dan

bersifat sementara dibandingkan tingkatan teori lainnya. dan sangat

terbatas dalam hal waktu dan lingkup aplikasinya (Higgins & Moore

2004). Micro range theory memiliki dua tingkatan, yaitu higher

level dan lower level

Micro range theory pada higher level sangat dekat hubungannya

dengan middle range theory, tetapi terdiri dari satu atau dua konsep-

konsep utama dan frekuensi aplikasinya dibatasi dengan sebuah kejadian.

Contohnya teori yang ada hubungannya dengan perawatan luka dekubitus

atau perawatan kateter .

Micro range theory pada lower level didefinisikan sebagai satu set

hipotesa kerja atau proposisi. Para ilmuan dan praktisi

menggunakan proposisi kerja secara sementara, menjelaskan atau

9
melakukan test hipotesa kerja yang ada kaitannya dengan kesehatan

sebagai hasil interaksi antara manusia dan lingkungan .

Mikro range theory merupakan teori yang paling informal

dibandingkan dengan yang lain. Teori ini paling konkrit dan dapat

diaplikasikan. Mikro range teori juga sering disebut sebagai praktikal teori.

Teori ini memiliki 2 level:

a. Level I : menghubungkan dengan middle range theory

b. Level II : mendesain sebuah hipotesis

C. Hubungan Teori Keperawatan Dengan Falsafah Dan Paradigma


Keperawatan
Dorothea Orem pada tahun 1917 mengembangkan definisi

keperawatan yang menekankan pada kebutuhan klien tentang perawatan diri

sendiri. Orems mengambarkan filosofi tentang keperawatan dengan cara

seperti berikut “ Keperawatan memiliki perhatian tertentu pada kebutuhan

manusia terhadap tindakan perawatan dirinya sendiri dan kondisi serta

menatalaksanakannya secara terus menerus dalam upaya mempertahankan

kehidupan dan kesehatan, penyembuhan dari penyakit atau cedera dan

mengatasi hendaya yang ditimbulkannya. Perawatan diri sendiri dibutuhkan

oleh setiap individu. Ketika perawatan diri tidak dapat dipertahankan, akan

terjadi kesakitan atau kematian.

Menurut Orem asuhan keperawatan dilakukan dengan keyakinan

bahwa setiap orang mempelajari kemampuan untuk merawat diri sendiri

sehingga membantu individu memenuhi kebutuhan hidup, memelihara

10
kesehatan dan kesejahteraan. Teori ini dikenal dengan teori self care.

11
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Profesi keperawatan mengenal empat tingkatan teori, yang terdiri


dari meta theory, grand theory, middle range theory, dan practice theory.
Dalam aplikasi teori keperawatan empat tingkatan teori tersebut tercermin
dalam filosofi dan paradigma keperawatan sebagai contoh teori
keperawatan yang dikemukakan oleh Orem dapat disimpulkan bahwa
filosofi teori tersebut bertujuan membantu klien melakukan perawatan diri
sendiri.

Menurut Orems, asuhan keperawatan diperlukan ketika klien tidak


mampu memenuhi kebutuhan biologis, psikologis, perkembangan dan
sosial. Perawat menilai mengapa klien tidak mampu memenuhi kebutuhan
tersebut, apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan kemampuan klien
dalam memenuhi kebutuhannya dan menilai seberapa jauh klien mampu
memenuhinya sendiri.

12
DAFTAR PUSTAKA

George. (1995). Nursing Theories(The Base for Profesional Nursing Practice),


Fourth Edition. USA : Appleton & Lange.

Aligood. M.R dan Tomey. A.N., 2006, Nursing Theory : Utilization &
Application, 3th editon, Mosby Inc, USA

Aligood. M.R dan Tomey. A.N., 2006, Nursing Theorists and Their Work, 6th
Edition, Mosby Inc, USA

Parker ME, Smith MC (2010). Nursing Theories and Nursing Practice. Third
Edition. USA : Appleton & Lange. FA Davis Company, Philadelphia

Fawcett. J., 2005, Contemporary Nursing Knowledge: Analisys and Evaluation of


Nursing Models and Theorist, 2th edition, FA Davis Company, Philadelphia

Christensen, Paula J, Jannet W.Kenny : alih bahasa, Yuyun dkk. 2009. Proses
keperawatan : aplikasi model konseptual. Jakarta : EGC

Van Sell, S.L.,& Kalofissudis, I.A. (2003). Formulating nursing theory. Retrieved
June 4, 2003 from http://www.nursing.gr/theory/theory.html

Sarwoko soemowinoto. Pengantar Filsafat Ilmu keperawatan. Salemba Medika:


Jakarta. (2008)

Perry & Potter. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan
Praktik. Edisi 4. EGC. Jakarta.

13

Anda mungkin juga menyukai