Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MIDDLE THEORY DAN GRAND


THEORY

Disusun Oleh :

Agita Salma Putri : 616080718001

S1 KEPERAWATAN TINGKAT I
STIKES MITRA BUNDA PERSADA BATAM
TAHUN AJARAN 2018/2019

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………. i


DAFTAR ISI ……………………………………………………………. ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………………. 1
B. Perumusan Masalah ……………………………………………….. 2
C. Tujuan Penulisan ………….………………………………………. 2

BAB II. PENGEMBANGAN EMPERIS TEORI MODEL


KONSEPTUAL KEPERAWATAN
A. Philosophical Theory………………………………………………. 3
B. Conceptual Models ……………..…………………………............. 3
C. Klasifikasi Teori berdasarkan Tingkat Keabstrakan …………........ 4
1. Meta Theory 5
……………………………………………………
2. Grand Theory/ Nursing Theory 6
………………………………..
3. Middle Range Theory 8
………………………………………….
4. Micro theory

BAB IV. PENUTUP


A. Kesimpulan ………………………………………………………... 12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keperawatan adalah suatu pohon ilmu (body of knowledge) dan

penerapan dari ilmu pengetahuan melalui praktik keperawatan. Teori

Keperawatan diklasifikasikan berdasarkan tingkat keabstrakannya, dimulai

dari meta theory sebagai yang paling abstrak, hingga practice theory sebagai

yang lebih konkrit. Pelayanan keperawatan merupakan bagian penting dalam

pelayanan kesehatan yang bersifat komprehensif meliputi

biopsikososiokultural dan spiritual yang ditujukan kepada individu, keluarga,

kelompok dan masyarakat, baik dalam keadaan sehat maupun sakit dengan

pendekatan proses keperawatan. Pelayanan keperawatan yang berkualitas

didukung oleh pengembangan teori dan model konseptual keperawatan.

Pelayanan keperawatan sebagai pelayanan profesional akan berkembang bila

didukung oleh teori dan model keperawatan serta pengembangan riset

keperawatan dan diimplementasikan di dalam praktek keperawatan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas penting bagi seorang perawat untuk

dapat menyelesaiakn masalah keperawatan yang terencana dengan baik yaitu


dengan melakukan research keperawatan sehingga dibutuhkan pemahaman

tentang model konseptual teori keperawatan.

C. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah :

1. Pengembangan model konseptual dan teori keperawatan

2. Aplikasi falsafah dan paradigm keperawatan dalam model

konseptual teori
BAB II

PEMBAHASAN

A. Philosophical

Filosofi merupakan cabang dari pohon ilmu, sedangkan filosofi itu

sendiri adalah pandangan hidup untuk menjalani dan menghadapi massalah

kehidupan sehari-hari. Filosofi sebagai ilmu mengajarkan tentang kebijakan,

pengetahuan mendasar (fundamental) dan berbagai macam proses yang kita

perlukan membangun dan persepsi mengenai kehidupan. Filosofi akan

menumbuhkan pandangan hidup dan mencerminkan tatanan dari nilai

keyakinan.

Filosofi bersifat abstrak yang menunjukan keyakinan dasar disiplin

keperawatan dalam memandang manusia sebagai makhluk biologis dan

respon manusia dalam keadaan sehat dan sakit, serta berfokus pada respon

mereka terhadap suatu situasi. Filosofi belum dapat diaplikasikan langsung

dalam praktik keperawatan, sehingga perlu di jabarkan dan di buat dalam

bentuk yang lebih konkrit (less abstrak) yang di jabarkan dalam bentk

paradigm keperawatan. Contohnya: Nightingale dalam mendefinisikan

“Modern Nursing”

B. Conceptual Models
Model konseptual Johnson pada tahun 1980 menguraikan suatu model

konseptual untuk praktik keperawatan sebagai suatu rangkaian konsep yang

dibentuk secara sistematis, berbasis ilmiah dan berhubungan secara local.

Suatu model konseptual adalah sekelompok konsep atau ide yang

berhubungan, tetapi hubungannya tidak eksplisit. Model adalah suatu

perspektif abstrak atau kerangka kerja yang mewakili realitas. Contoh dari

model konseptual dalam keperawatan adalah : model perawatan diri Orem

(1980), model adaptasi Roy (1984), dan model system perilaku untuk

keperawatan Johnson (1980). Proses keperawatan juga dianggap sebagai

model karena proses keperawatan adalah sekelompok konsep yang saling

berhubungan.

C. Klasifikassi Teori berdasarkan Tingkat Keabstrakannya

Profesi keperawatan mengenal empat tingkatan teori, yang terdiri dari meta

theory, grand theory, middle range theory, dan practice theory.

A. Meta-Theory

Meta Theory atau Level ke empat dari teori tersebut adalah teori dengan

level tertinggi dan merujuk pada body of knowledge tentang suatu bidang

pembelajaran seperti metamatematika (Krippendorf 1986 dalam Sell dan

Kalofissudis, 2004). Meta-theory adalah tingkatan yang paling abstrak

dari semua level teori. Sebagai teori yang paling kuat/kokoh diantara

semua level teori, Meta-theory dalam ilmu keperawatan berfungsi

mengungkapkan sebagian dari isu yang ditujukan melalui proses:


a. Klarifikasi hubungan antara ilmu keperawatan dan praktek.

b. Mendefinisikan, mengembangkan, dan menguji teori.

c. Menciptakan dasar ilmu dari keperawatan, dan

d. Memeriksa dan menginterpretasikan pandangan dasar filosofi dan

hubungannya dengan keperawatan.

B. Nursing Theory atau Grand Theory

Grand teori merupakan tingkat abstraksi yang luas sampai tingkat

abstrak practice / aplikasi teori. Moody (1990) dalam Mc Kenna H, 2005

berpendapat bahwa teori digunakan secara umum pada situasi

keperawatan lain, ini masih abstrak, tapi hal ini sulit untuk

mengoperasionalkan konsep dengan teori. Grand Teory menegaskan

fokus global dengan board perspective dari praktik keperawatan dan

pandangan keperawatan yang berbeda terhadap sebuah fenomena

keperawatan. Fawcett (2005) mendefinisikan grand theory sebagai teori

yang memiliki cakupan yang luas, tersusun atas konsep-konsep umum

yang relatif abstrak dan hubungannya tidak dapat di uji secara empiris.

Contohnya yaitu “Science of Unitary.

Teori keperawatan grand theory adalah paradigma umum tentang

ilmu keperawatan.  Teori ini bersifat formal, merupakan sistem teori yang

bersifat abstrak dari kerangka disiplin keilmuan. Para ahli grand

theory menyatakan rumusan-rumusan teoritis mereka pada tingkat

abstraksi yang sangat umum, dan sering dijumpai kesulitan-kesulitan


mengaitkan rumusan-rumusan itu dengan realitas. Sifat abstraknya ini

mengakibatkan, grand theory terkadang sulit dipahami oleh perawat dan

orang yang awam.

Menurut Higgins & Moore (2004), grand theory mempunyai

kontribusi yang signifikan dalam keperawatan, antara lain yaitu:

Memberikan batasan-batasan sehingga keperawatan dapat mempunyai

identitas dalam keberadaannya, selain itu, grand theory juga mempunyai

kontribusi untuk memberikan perspektif sejarah keperawatan, Memberikan

gambaran bagaimana para pencipta mengembangkan teori, juga filosofi

mereka mendasari ilmu keperawatan, pendidikan mereka serta prespektif

terhadap praktek keperawatan.

Contoh dari ilmuwan yang menemukan grand theory adalah

Florence Nightingale dan temuannya merupakan grand theory pertama

yang tertulis dalam perkembangan ilmu keperawatan, Martha Rogers dan

Margaret Newman. Grand theory merupakan landasan dari middle range

theory. Contoh: Teori self care deficit adalah middle range

theory sementara self care adalah grand theory-nya.

Teori pada level ini lebih focus dalam menjawab pertanyaan praktisi

keperawatan yang spesifik, seperti spesifik untuk kelompok usia klien,

kondisi keluarga, tempat tinggal klien, kondisi kesehatan, dan peran

perawat (Alligood, 2002). Contohnya: Teori Roy (manusia sebagai sistem

yang adaptif) berasal dari Roy Adaptation Model , Human Being” Martha

Rogers; “Health as Expanding Consciousness” Margaret Newman;


“Theory of Human Becoming” Rosemarie Rizzo Parse. Grand theory

dapat menyediakan dasar bagi middle range theory. Contohnya teori “Self

care deficit” Orem adalah middle range theory dengan self care sebagai

grand theory, dan model adaptasi Roy dengan konsep manusia adalah

sistem adaptif sebagai middle range theory.

C. Middle Range Theory

Middle-range theory dikemukakan oleh sosiolog amerika Robert

Merton dalam ‘Social theory and social Structure’ (1957) untuk

menghubungkan pemisah diantara hipotesis-hipotesis terbatas dari studi

empirisme dan teori-teori besar yang abstrak. Menurut Higgins & Moore

(2004) sejarah perkembangan dari middle theory termasuk baru dalam

ilmu keperawatan. Sama halnya dengan grand theory, middle-range

theory menjelaskan mengenai dunia empiris dalam keperawatan, tetapi hal

itu lebih spesifik dan sedikit formal dibanding  grand teory yang lebih

abstrak. Middle range theory membutuhkan diskusi tentang“what it

is” dan “what comes before and after in its range”

Chinn and Kramer (1995) menyatakan bahwa ada 8 mid-range

theory yaitu family care-giving, theory of relapse among ex-smokers, a

theory of uncertainty in illness, a theory of the peri-menopausal process, a

theory of self-transcendence, a theory of personal risking and a theory of

illness trajectory .
Middle range theory memiliki kriteria, lingkup, tingkat

abstraksi,  dan kestabilan  penerimaan secara luas. Dalam lingkup dan

tingkatan abstrak, middle range theory cukup spesifik untuk memberikan

petunjuk riset dan praktek. Contohnya adalah perspektif manusia

dipandang dalam teori Roy adalah sebuah sistem yang adaptif .

Ciri Middle Range Theory menurut Mc. Kenna h.p. (1997) :Bisa

digunakan secara umum pada berbagai situasi, sulit mengaplikasikan

konsep ke dalam teori, tanpa indikator pengukuran, masih cukup abstrak,

konsep dan proposisi yang terukur, inklusif, memiliki sedikit konsep dan

variable, dalam bentuk yang lebih mudah diuji, memiliki hubungan yang

kuat dengan riset dan praktik, dapat dikembangkan secara deduktif,

retroduktif. Lebih sering secara induktif menggunakan studi kualitatif,

mudah diaplikasikan ke dalam praktik, dan bagian yang abstrak

merupakan hal ilmiah yang menarik, berfokus pada hal-hal yang menjadi

perhatian perawat, beberapa di antaranya memiliki dasar dari grand teori,

salah satu contohnya adalah : middle range theory dari “self care deficit”

diturunkan dari grand theory “self care” oleh Orem, mid-range theory

tumbuh langsung dari praktik. Misalnya, “caring in perinatal nursing” dari

Swansons.

D. Micro Theory (Practice Theory)

Micro range theory merupakan tingkatan teori yang tidak formal dan

bersifat sementara dibandingkan tingkatan teori lainnya. dan sangat


terbatas dalam hal waktu dan lingkup aplikasinya (Higgins & Moore

2004). Micro range theory memiliki dua tingkatan, yaitu higher

level dan lower level.

Micro range theory pada higher level sangat dekat hubungannya

dengan middle range theory, tetapi  terdiri dari satu atau dua konsep-

konsep utama dan frekuensi aplikasinya dibatasi dengan sebuah kejadian.

Contohnya teori yang ada hubungannya dengan perawatan luka dekubitus

atau perawatan kateter..

Micro range theory pada lower level didefinisikan sebagai satu set

hipotesa kerja atau proposisi. Para ilmuan dan praktisi

menggunakan proposisi kerja secara sementara, menjelaskan atau

melakukan test hipotesa kerja yang ada kaitannya dengan kesehatan

sebagai hasil interaksi antara manusia dan lingkungan.

Mikro range theory merupakan teori yang paling informal

dibandingkan dengan yang lain. Teori ini paling konkrit dan dapat

diaplikasikan. Mikro range teori juga sering disebut sebagai praktikal teori.

Teori ini memiliki 2 level:

a. Level I: menghubungkan dengan middle range theory

b. Level II: mendesain sebuah hipotesis


BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Profesi keperawatan mengenal empat tingkatan teori, yang terdiri

dari meta theory, grand theory, middle range theory, dan practice theory.

Dalam aplikasi teori keperawatan empat tingkatan teori tersebut tercermin

dalam filosofi dan paradisgma keperawatan sebagai contoh teori

keperawatan yang dikemukakan oleh Orem dapat disimpulkan bahwa

filosofi teori tersebut bertujuan membantu klien melakukan perawatan diri

sendiri.

Menurut Orems, asuhan keperawatan diperlukan ketika klien tidak

mampu memenuhi kebutuhan biologis, psikologis, perkembangan dan

sosial. Perawat menilai mengapa klien tidak mampu memenuhi kebutuhan

tersebut, apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan kemampuan klien

dalam memenuhi kebutuhannya dan menilai seberapa jauh klien mampu

memenuhinya sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

George. (1995). Nursing Theories(The Base for Profesional Nursing


Practice), Fourth Edition. USA : Appleton & Lange.

Aligood. M.R dan Tomey. A.N., 2006, Nursing Theory : Utilization


& Application, 3th editon, Mosby Inc, USA

Aligood. M.R dan Tomey. A.N., 2006, Nursing Theorists and Their
Work, 6th Edition, Mosby Inc, USA

Parker ME, Smith MC (2010). Nursing Theories and Nursing Practice.


Third Edition. USA : Appleton & Lange. FA Davis Company,
Philadelphia

Fawcett. J., 2005, Contemporary Nursing Knowledge: Analisys and


Evaluation of Nursing Models and Theorist, 2th edition, FA Davis
Company, Philadelphia

http://rockypermata.wordpress.com/2012/02/01/grand-theory-dan-
middle-range-theory/ di akses tanggal 5 Oktober 2014

Christensen, Paula J, Jannet W.Kenny : alih bahasa, Yuyun dkk. 2009.


Proses keperawatan : aplikasi model konseptual. Jakarta : EGC

Van Sell, S.L.,& Kalofissudis, I.A. (2003). Formulating nursing


theory. Retrieved June 4, 2003 from
http://www.nursing.gr/theory/theory.html
Sarwoko soemowinoto. Pengantar Filsafat Ilmu keperawatan.
Salemba Medika: Jakarta. (2008)

kbbi.web.id/empiris di akses tanggal 5 Oktober 2014

Perry & Potter. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep,


Proses, dan Praktik. Edisi 4. EGC. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai