DISUSUN OLEH:
KELOMPOK II
SEMESTRE II
1
KATA PENGATAR
Puji syukur kami panjankan kehadiran Tuhan yang Maha Esa yang tela menberikan
kekuatan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“model konsep dan teori keperawatan.
Makalah ini membahas tentang definisi model konsep dan teori keperawatan dan beberapa
teori untuk untuk konsep keperawatan.
Pada akhirnya kami berharap makalah ini dapat menambat pengatahuan kita memgenai
model konsep dan teori keperawatan pada umumnya.
Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah banyak membantu dan
memberikan masukan–masukan yang sangat berarti bagi penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih perlu disempurnakan lagi. Oleh karena itu kritik dan
saran yang bersifat membagun sangat diharapkan dari para pembaca.
penyusung
2
DAFTAR ISI
HALAMAN KOVER:
KATA PENGANTAR..................................................................................................ii
DAFTAR IS…………………………………………………………………………...iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
Keperawatan……………………….…...2
Keperawatan………………………………..2
Keperawatan……………………………………………….5
Keperawatan………………………………3
Keperawatan…………………..9
2.1.Kesimpulan…………………………………………………………………………4
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………..5
NAMA-NAMA KELOMPOK
3
BAB I
PENDAHULUAN
5
BAB II
PEMBAHASAN
Teori adalah hubungan beberapa konsep atau suatu kerangka konsep, atau
definisiyang memberikan suatu pandangan sistematis terhadap gejala-gejala atau
fenomena-fenomena dengan menentukan hubungan spesifik antara konsep
konseptersebut dengan maksud untuk menguraikan, menerangkan, meramalkan dan
atau mengendalikan suatu fenomena. Teori dapat diuji, diubah atau digunakan sebagai
suatu pedoman dalam penelitian.
6
1.2. Tujuan Mode Konsep dan Teori Keperawatan
Teori keperawatan sebagai salah satu bagian junci perkembangan ilmu keperawatan
dan pengembangan profesi keperawatan memiliki tujuan yang ingin dicapai,
diantaranya: Teori dan Model Konsep Keperawatan.
Teori keperawatan sebagai salah satu bagian junci perkembangan ilmu keperawatan
dan pengembangan profesi keperawatan memiliki tujuan yang ingin dicapai,
diantaranya:
2. Adanya teori keperawatan membantu para anggota profesi perawat untuk memaham
berbagai pengetahuan dalam pemberian asuhan keperawatan kemudian dapat
memberikan dalam penyelesaian berbagai masalah keperawatan.
4. Adanya teori keperawatan juga dapat memberikan dasar dari asumsi dan filosofi
keperawatan sehingga pengetahuan dan pemahaman dalam tindakan keperawatan
dapat terus bertambah berkembang.
7
1.3. Karakteristik Teori Keperawatan
Menurut Torres ( 1985 ) dan Chinn-Jacob ( 1983 ) ada lima karakteristik dasar
teori dan konsep keperawatan, yaitu:
3. Teori keperawatan bersifat sederhana dan umum. Artinya, teori keperawatan dapat
digunakan pada masalah yang sederhana maupun masalah kesehatanyang
kompleks sesuai dengan situasi praktek keperawatan.
8
1.4. Faktor yang Mempengaruhi Teori Keperawatan.
1. Kebudayaan
2. Sistem Pendidikan
Pada sistem pendidikan telah terjadi perubahan besar dalam perkembangan teori
keperawatan. Dahulu pendidikan keperawatan belum mempunyai
sistem dan kurikulum keperawatan yang jelas, akan tetapi sekarang keperawatan
telah memiliki sistem pendidikan keperawatan yang terarah sesuai dengan
kebutuhan rumah sakit sehingga teori-teori keperawatan juga berkembang
dengan orientasi pada pelayanan keperawatan.
9
3. Pengembangan Ilmu Keperawatan
1. TEORI NIGHTINGALE
Teori Nicghtingale(1860)ini memposisikan lingkungan sebagai fokus asuhan
keperawatan, dan perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit model
konsep ini dalam upaya memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran.
Orientasi pemberian asuhan keperawatan atau tindakan keperawatan
lebihketenangan, dan nutrisi yang adequate,dengan dimulai dari pengumpulan
data dibandingkan dengan tindakan pengobatan semata,upaya teori tersebut dalam
rangka perawat mampu menjalankan praktek keperawatan mandiri tanpa
tergantung dengan profesi lain.
Nightingale tidak memandang perawat secara sempit hanya sibuk dengan masalah
pemberian obat dan pengobatan, tetapi lebih berorientasi pada pemberian udara,
lampu, kenyamanan lingkungan, kebersiahn, ketenangan, dan nutrisi yang adekuat
(Ninghtingale,1860; Torres, 1986).
Torres (1986) mencatat bahannightangle memberikan konsep dan penawaran
yang dapat divalidasi dan digunakan untuk menjalankan praktik keperawatan.
2. TEORI PEPLAU
Teori Hildegrad Peplau (1952) berfokus pada individu, perawat, dan proses
interaktif ( Peplau, 1952); yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien
(Torres,1986;Marriner-Tomey,1994).Berdasarkan teori ini klein adalah individu
dengan kebutuhan prasaan,dan keperawatan dalam proses interpersonal dan
terapeutik.Oleh sebab itu perawat berupaya mengembangkan hubungan antara
10
perawat dan klien dimana perawat bertugas sebagai narasumber,konselor,dan
wali.
Teori Peplau merupakan teori yang unik di mana hubungan kolaborasi perawat
dan klien membentuk suatu “kekuatan mendewasakan” melalui hubungan
interpersonal yang efektif dalam membantu pemenuhan kebutuhan klien (Beeber,
Anderson dan Sills,1990). Hubungan interpersonal perawat-klien digambarkan
sebagai fase-fase yang saling tumpeng tindih seperti berikut ini
:Orientasi,identifikasi,penjelasan,dan resolusi( Chinn dan Jacobs,1995).
3. TEORI HENDERSON
Teori keperawatan Virginia Henderson (Harmer dan Henderson, 1955) mencakup
seluruh kebutuhan dasar seorang manusia. Henderson (1964) mendefinisikan
keperawatan sebagai:
Membantu individu yang sakit dan yang sehat dalam melaksanakan aktivitas yang
memiliki kon-tribusi terhadap kesehatan dan penyembuhannya... dimana individu
tersebut akan mampu mengerjakannya tanpa bantuan bila ia memiliki kekuatan,
kemauan, dan pengetahuan yang dibutuhkan. Dan hal ini dilakukan dengan cara
membantu mendapatkan kembali kemandiriannya secepat mungkin.Kebutuhan
berikut ini, sering kali disebut 14 kebutuhan dasar Henderson,memberikan
kerangka kerja dalam melakukan asuhan keperawatan (Henderson, 1966):
1. Bernafas secara normal
2. Makan dan minum cukup
3. Eliminasi
4. Bergerak dan mempertahankan posisi yang dikehendaki
5. Istirahat dan tidur
6. Memilih cara berpakaian; berpakaian dan melepaskan pakaian
7. Mempertahankan temperatur tubuh dalam rentang normal
8. Menjaga tubuh tetap bersih dan rapi
9. Menghindari bahaya dari lingkungan
10. Berkomunikasi dengan orang lain
11. Beribadah menurut keyakinan
12. Bekerja yang menjanjikan prestasi
11
13. Bermain dan berpartisipasi dalam berbagai bentuk rekreasi
14. Belajar, menggali atau memuaskan rasa keingin tahuan yang mengacu pada
perkembangan dan kesehatan norma
4. TEORI ROGERS
Martha E. rogers Keperawatan adalah pengetahuan yang ditujukan untuk
mengurangi kecemasan terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
pencegahan penyakit, perawatan rehabilitasi penderita sakit serta penyandang
cacat. Teori Rogers berfokus pada proses kehidupan manusia. Menurutnya
kehidupan seseorang dipengaruhi alam sebagai lingkungan hidup manusia dan
pola pertumbuhan dan perkembangan seseorang. Asumsi dasar teori rogers
tentang manusia, Manusia adalah kesatuan yang utuh yang tidak dapat dipisahkan
antara satu dengan yang lain. Kehidupan setiap manusia adalah sesuatu yang
unik . tidak ada dua hal didalam kehidupan ini yang dapat diulang dengan cara
yang sama dibawah keadaan yang sama . jalan hidup seseorang berbeda dengan
yang lain. Perkembangan manusia dapat dinilai dari tingkah lakunya. Manusia
diciptakan dengan karakteristik dan keunikan tersendiri misalnya dalam hal sifat
dan emosi. Pada intinya Rogers memandang keperawatan sebagai ilmu dan
m,endukung adanya penelitian keperawatan. Oleh sebab itu keperawatan
menggembangkan pengetahuan dari ilmu-ilmu dasar dan fisiologi,begitu juga
dengan ilmu keperawatan itu sendiri: Ilmu keperawatan bertujuan untuk
mengembangkan penelitian ilmia dan analisislogis dan kemampuan
menerapkanya dalam praktik keperawatan. Inti pengetahuan ilmiah keperawatan
merupakan hasil penemuan terbaru keperawatan….keperawatan merupakan ilmu
tentang humanispi
5. TEORI OREM
12
Dorothea Orem (1971) Keperawatan adalah sebuah pertolongan atas pelayanan
yang diberikan untuk menolong orang secara keseluruhan ketika mereka atau
orang yang bertanggung jawab atas perawatan mereka tidak mampu memberikan
perawatan kepada mereka. Keperawatan merupakan salah satu daya atau usaha
manusia untuk membantu manusia lain dengan melakukan atau memberikan
pelayanan yang professional dan tindakan untuk membawa manusia pada situasi
yang saling menyayangi antara manusia dengan bentuk pelayanan yang berfokus
kepada manusia seutuhnya yang tidak terlepas dari lingkungannya.
6. TEORI KING
Tujuan yang ingin dicapai dari teori Imogene King (1971, 1981, 1987) berfokus
pada interaksi tiga sistem: sistem personal, sistem interpersonal, dan sistem sosial.
13
Ketiganya membektuk hubungan personal antara perawat dan klien. Hubungan
perawat dan klien merupakan sarana dalam pemberian asuhan keperawatan,
dimana proses interpersonal dinamis yang ditampilkan oleh perawat dan klien
dipengaruhi oleh perilaku satu dengan yang lain, demikian juga oleh sistem
asuhan kesehatan yang berlaku (king, 1971, 1981). Tujuan perawat adalah
memanfaatkan komunikasi untuk membantu klien dalam menciptakan dan
mempertahankan adaptasi positif terhadap lingkungan.
7. TEORI ROY
Keperawatan adalah sebagai ilmu pengetahuan melalui proses analisa dan
tindakan yang berhubungan untuk merawat klien yang sakit atau yang kurang
sehat.Sebagai ilmu pengetahuan keperawatan Metode yang digunakan adalah
terapeutik, scientik dan knowledge dalam memberikan pelayanan yang esensial
untuk meningkatkan dan mempengaruhi derajat kesehatan. Roy menggambarkan
metode adaptasi dalam keperawatan. Individu adalah makhluk biospikososial
sebagai satu kesatuan yang utuh. Seseorang dikatakan sehat jika mampu berfungsi
untuk memenuhi kebutuhan biologis, psikologis dan sosial.seluruh individu harus
beradaptasi terhadap kebutuhan berikut:
1. Pemenuhan kebutuhan fisiologis dasar
2. Pengembangan konsep diri positif
3. Penampilan peran sosial
4. Pencapaian keseimbangan antara kemandirian dan ketergantungan
8. TEORI WATSON
Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan teori
pengetahuan manusia dan merawat manusia.Tolak ukur pandangan Watson ini
didasari pada unsur teori kemanusiaan. Pandangan teori Jean Watson ini
memahami bahwa manusia memiliki empat cabang kebutuhan manusia yang
saling berhubungan diantaranya kebutuhan dasar biofisikal (kebutuhan untuk
hidup) yang meliputi kebutuhan makanan dan cairan, kebutuhan eliminasi dan
14
kebutuhan ventilasi, kebutuhan psikofisikal (kebutuhan fungsional) yang meliputi
kebutuhan aktifitas dan istirahat, kebutuhan seksual, kebutuhan psikososial,
(kebutuhan untuk integrasi) yang meliputi kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan
organisasi, dan kebutuhan intra dan interpersonal (kebutuhan untuk
pengembangan) yaitu kebutuhan aktualisasi diri.
Berdasarkan empat kebutuhan tersebut, Jean Waston memahami bahwa manusia
adalah makhluk yang sempurna yang memiliki berbagai macam ragam perbedaan,
sehingga dalam upaya mencapai kesehatan, manusia seharusnya dalam keadaan
sejahtera baik fisik, mental dan spiritual karena sejahtera merupakan
keharmonisan antara pikiran, badan dan jiwa sehingga untuk mencapai keadaan
tersebut keperawatan harus berperan dan meningkatkan status kesehatan.
9. TEORI LEININGER
Teori Leininger adalah untuk menyediakan langkah-langkah perawatan yang
selaras dengan individu atau kelompok budaya kepercayaan, praktik, dan nilai-
nilai. Pada tahun 1960-an diamenciptakan budaya kongruen perawatan jangka
panjang, yang merupakan tujuan utama transkultural keperawatan praktek.
Budaya perawatansebangun adalah mungkin bila tindakan terjadi dalam hubungan
perawat-klien (Leininger, 1981).
15
BAB III
PENUTUP
2.1. Kesimpulan
Dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Teori dan model keperawatan adalah suatu usaha untuk menguraikan dan
menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan serta berperan dalam
membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk
menggambarkan, menjelaskan, memperkirakan dan mengontrol hasil asuhan atau
pelayanan keperawatan yang dilakukan.
Faktor yang mempengaruh teori dan model keperawatan, yaitu: Filosofi Florence
Nightingale, kebudayaan, sistem pendidikan, dan pengembangan ilmu keperawatan.
Teori dan model keperawatan menurut beberapa ahli, yaitu: teori Nightingale, teori
Peplau, teori Henderson, teori Abdellah, teori orlando, teori levina, teori Johnson,
teori Rogers, teori Orem, teori King, teori Neuman, teori Roy, teori Watso.
16
2.2. Saran
Adapun saran penulis terhadap pembaca, yaitu:Sebaiknya teori dan konsep yang telah
diketahui oleh seorang perawat dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari- harinya.
.
DAFTAR PUSTAKA
Anita Markirana. 2012. Makalah model konsep dan teori keperawatan. Diakses pada tanggal
2 febuari 2022 dari http://anitakesehatan.blogspot.com/2012/02/makalah-model-konsep-dan-
teori.html.
Fitra Aprilia. 2011. Model-model konsep keperawatan. Diakses Pada tanggal 2 febuari 2021
dari http://aevril.blogspot.com/p/model-model-konseptual-keperawatan.html.
Ns. Umi Sukowati, SH. M.Kep. Sp. Mat dkk. 2010. Model konsep dan teori keperawatan:
Refika Aditama.Diakses pada tanggal 2 febuari 2021.
Perry & Potter. 2006. Fundamental of nursing. Jakarta: Salemba Medika.Diakses pada
tanggal 2 febuari 2021.
Rayyan N N. Fitria. 2012. Ahli teori model konsep keperawatan.Diakses pada tanggal 2 febuari 2021
dari http://mynursingstudy.blogspot.com/2012/02/teori-dan-konsep-keperawatan pada ahli
.html
17
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK II
SEMESTRE II
NAMA-NAMA KELOMPOK: NRE/:
1. LIVALDINO DE A. DOS MASCARENHAS LE:0203035
2. JUVENCIO ALVES PINTO LE:02030
3. LUCIO TILMAN XIMENES
4. JULIETA DOS SANTOS
5. SONIA DOS REIS ALVES
6. GUILHERMINO E. S. QUINTAO
7. RITA MARIA LOPES
8. ADRIANA GEOVANIA DA COSTA
9. SIDALIA MARIA DOUTEL
10. SARTELIZIA CONSTANTINO DE FATIMA
11. MELANIA JONATO DA COSTA
18