Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“ILMU TEORI DAN KONSEP MODEL KEPERAWATAN”

Disusun Oleh :

Kelompok 2

1. Tira Septiawati (0121022)


2. Yusuf Maulana Syafi’ulloh (0121028)

S1 Ilmu Keperawatan

STIKES AKPER Dian Husada Mojokerto

2021
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat-Nya, maka pada hari ini makalah yang berjudul “TEORI
KEPERAWATAN TERPILIH” dapat diselesaikan. Secara garis besar, makalah
ini berisi tentang hal yang berhubungan dengan Teori dan Konsep Keperawatan
Terpilih.

Makalah ini terdiri dari tiga bab, yaitu: Bab I mengenai Latar Belakang
Teori dan Konsep Keperawatan Terpilih. Bab II mengenai Pembahasan tentang
paparan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, dan Bab III mengenai
Kesimpulan dan Saran dari paparan yang dijelaskan .

Penyusun mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah


mendukung penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, saran dari berbagai pihak
sangat diharapkan demi kemajuan selanjutnya.

Tuban, 13 Oktober 2021

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat

BAB II PEMBAHASAN

A. Derivsi Teori Keperawatan


B. Nilai-nilai (values) dalam Keperawatan
C. Pandangan yang Mempengaruhi Teori Keperawatan

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Konsep teori keperawatan disusun berdasarkan ilmu dan seni yang
mencakup berbagai aktivitas konsep dan keterampilan yang berhubungan
dengan berbagai disiplin ilmu. Keperawatan merupakan profesi yang unik
karena fungsi dan tanggung jawab keperawatan ditujukan ke berbagai respon
klien baik sebagai individu, keluarga maupun masyarakat terhadap masalah
kesehatan yang dihadapi.

Perawat yang semula tugasnya hanyalah semata-mata menjalankan


perintah dokter kini berupaya meningkatkan perannya sebagai mitra kerja
dokter seperti yang sudah dilakukan di negara-negara maju. Sebagai sebuah
profesi yang masih berusaha menunjukkan jati diri, profesi keperawatan
dihadapkan pada banyak tantangan. Tantangan ini bukan hanya dari
eksternal tapi juga dari internal profesi keperawatan ini sendiri.

Perawat dalam menjalankan peran, fungsi dan tanggung jawabnya dalam


memberikan asuhan keperawatan, dituntut untuk memiliki ketrampilan dan
keahlian serta disiplin yang tinggi. Keahlian dan keterampilan dalam
keperawatan merupakan hasil dari ilmu pengetahuan dan pengalaman klinik
yang dijalaninya. Keahlian diperlukan untuk menginterpretasikan situasi
klinik dan membuat keputusan yang kompleks dalam rangka memberikan
asuhan keperawatan yang profesional dan berkualitas karena adanya tuntutan
masyarakat serta perubahan kebutuhan kesehatan dan berbagai kebijakan
pemerintah terkait dengan pelayanan kesehatan dan pelayanan keperawatan.

Pengembangan model konsep keperawatan perlu dikerjakan untuk


memajukan disiplin ilmu pengetahuan keperawatan. Antara model dan teori
ada suatu kesamaan dalam pengertian, namun sebenarnya berbeda dalam
beberapa hal diantaranya pada tingkat abstraknya.

Konsep adalah suatu yang dihasilkan dengan abtraksi atau pemisahan


karakteristik ideide, menempatkan pada kelas atau pola. Model konseptual
adalah suatu kerangka kerja konseptual, sistem atau skema yang menerangka
tentang serangkaian ide global tentang keterlibatan individu, kelompok,
situasi atau kejadian, terhadap suatu ilmu dan pengembangannya.

Model konseptual memakai sistem dengan abstrak yang tinggi dari model
konsep global dan dalil-dalil. Model konseptual tidak dapat diuji secara
langsung karena konsepnya tidak terdefinisi secara operasional, namun
hubunganya dapat diobservasi. Teori berfokus pada satu atau lebih konsep
dan pernyatan yang konkret dan spesifik. Teori dapat didefinsikan secara
operasioal dan dinyatakan secara jelas, serta diformulasi suatu hipotesa
sehingga dapat diuji melalui riset.

Oleh karena itu, keilmuan yang dimiliki oleh perawat harus senantiasa
dikembangkan seiring dengan semakin berkembangan ilmu pengetahuan dan
tuntutan masyaarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan khususnya
keperawatan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep derivasi dalam teori keperawatan?
2. Apa saja nilai – nilai keyakinan yang berlaku pada teori keperawatan?
3. Bagaimana pandangan tokoh yang memengaruhi teori keperawatan?

C.Tujuan
1. Untuk mengetahui derivasi pada teori keperawatan.
2. Untuk mengetahui nilai – nilai keyakinan pada teori keperawatan.
3. Untuk mengetahui dan membahas pengaruh tokoh yang memiliki
pandangan tentang teori keperawatan.

D.Manfaat
1. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai khasanah ilmu
pengetahuan tentang Teori Keperawatan Terpilih.

2. Bagi Peneliti
Penelitian ini merupakan sarana dalam mengaplikasikan ilmu yang
diperoleh berkaitan dengan Teori Keperawatan Terpilih.
BAB II

PEMBAHASAN

A.Derivasi Teori Keperawatan


1. Pengertian Teori

Teori terdiri dari sekumpulan konsep yang berhubungan secara logis


dalam suatu kerangka berpikir tertentu. Konsep pada dasarnya merupakan
suatu gambaran mental atau persepsi yang menggambarkan atau
menunjukkan suatu fenomena baik secara tunggal ataupun dalam suatu
kontinum. Konsep juga sering diartikan sebagai abstraksi dari suatu fakta
yang menjadi perhatian ilmu, baik berupa keadaan, kejadian, individu
ataupun kelompok.

Umumnya konsep tidak mungkin/sangat sulit untuk diobservasi secara


langsung, oleh karena itu untuk keperluan penelitian perlu adanya
penjabaran-penjabaran ke tingkatan yang lebih kongkrit agar observasi dan
pengukuran dapat dilakukan. Dalam suatu teori, konsep-konsep sering
dinyatakan dalam suatu relasi atau hubungan antara dua konsep atau lebih
yang tersusun secara logis, pernyataan yang menggambarkan hubungan antar
konsep disebut proposisi. Dengan demikian, konsep merupakan himpunan
yang membentuk proposisi, sedangkan proposisi merupakan himpunan yang
membentuk teori.

2. Teori Keperawatan

Teori keperawatan merupakan sekelompok konsep yang menjelaskan


tentang suatu proses, peristiwa atau kejadian mengenai keperawatan yang
didasari oleh fakta-fakta yang telah diobservasi. Teori keperawatan biasanya
banyak digunakan untuk menyusun atau membuat suatu model konsep
dalam keperawatan. Selain itu, karena model praktek keperawatan
mengandung hal-hal dasar seperti keyakinan dan nila-nilai yang menjadi
dasar sebuah model. Untuk itu, dianggap sangat perlu untuk memiliki dan
mempelajari mengenai teori dan model keperawatan yang telah ada karena
dianggap sangat dibutuhkan oleh perawat untuk jadi acuannya.

3. Tujuan Teori Keperawatan

Teori keperawatan sebagai salah satu bagian kunci perkembangan


ilmu keperawatan dan pengembangan profesi keperawatan memiliki tujuan
yang ingin dicapai diantaranya :

a. Adanya teori keperawatan diharapkan dapat memberikan


alasan-alasan tentangkenyataan-kenyataan yang dihadapi dalam
pelayanan keperawatan, baik bentuk tindakan atau bentuk
model praktek keperawatan sehingga berbagai permasalahan
dapat teratasi.
b. Adanya teori keperawatan membantu para anggota profesi
perawat untuk memahami berbagai pengetahuan dalam
pemberian asuhan keperawatan kemudian dapat memberikan
dasar dalam penyelesaian berbagai masalah keperawatan.
c. Adanya teori keperawatan membantu proses penyelesaian
masalah dalam keperawatan dengan memberikan arah yang
jelas bagi tujuan tindakan keperawatan sehingga segala bentuk
dan tindakan dapat dipertimbangkan.
d. Adanya teori keperawatan juga dapat memberikan dasar dari
asumsi dan filosofi keperawatan sehingga pengetahuan dan
pemahaman dalam tindakan keperawatan dapat terus bertambah
dan berkembang.
4. Karakteristik Teori Keperawatan

Menurut Torrest (1985) dan Chinn & Jacob (1983) menegaskan


terdapat lima karakteristik dasar teori keperawatan:

a. Teori keperawatan mengidentifikasikan dan mendefinisikan


sebagai hubungan yang spesifik dari konsep-konsep
keperawatan seperti hubungan antara konsep manusia, konsep
sehat-sakit, konsep lingkungan dan keperawatan.
b. Teori keperawatan bersifat ilmiah, artinya teori keperawatan
digunakan dengan alasan atau rasional yang jelas dan
dikembangkan dengan menggunakan cara berpikir yang logis.
c. Teori keperawatan bersifat sederhana dan umum, artinya teori
keperawatan dapat digunakan pada masalah sederhana maupun
masalah kesehatan yang kompleks sesuai dengan situasi praktek
keperawatan.
d. Teori keperawatan berperan dalam memperkaya body of
knowledge keperawatan yang dilakukan melalui penelitian.

B. Nilai - Nilai (Values) dalam Keperawatan


a. Definisi Nilai-nilai (values) dalam Keperawatan
Definisi nilai adalah keyakinan personal mengenai harga atas suatu
ide, tingkah laku, kebiasaan atau objek yang menyusun suatu standar
yang mempengaruhi tingkahlaku, (Rokeach,1973). Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, edisi 3 tahun 2003, definisi dari nilai antara lain:
1) Sifat-sifat atau hal-hal yang penting atau berguna bagi
kemanusiaan atau sesuatu yang menyempurnakan manusia sesuai
hakekatnya.
2) Nilai adalah sesuatu yang berharga, keyakinan yang dipegang
sedemikian oleh seseorang sesuai dengan tuntutan hati nurani
(pengertian secara umum).
3) Nilai adalah seperangkat keyakinan dan sikap pribadi seseorang
tentang kebenaran, keindahan, dan penghargaan dari suatu
pemikiran, objek atau perilaku yang berorientasi pada tindakan dan
pemberian arah serta makna pada kehidupan seseorang.
4) Nilai adalah keyakinan seseorang tentang sesuatu yang berharga,
kebenaran, keinginan mengenai ide-ide, objek atau perilaku
khusus.

Dengan demikian penigkatan pengetahuan dan teknologi yang cepat


dalam segala bidang serta meningkatnya pengetahuan masyarakat
berpengaruh pulah terhadap meningkatnya tuntunan masyarakat akan
mutu pelayanan kesehatan termasuk pelayanan kepeawatan. Hal ini
merupakan tantangan bagi profesi keperawatan dalam mengembangkan
profesionalisme selama memberi pelayanan yang berkualitas.oleh arena
itu, pemahaman yang mendalam tentang etika dan moral serta
penerapannya menjadi bagian yang sangat penting dan mendasar dalam
mmbeikan pelyanan asuhan keperaatan dimana nilai-nilai pasien selalu
menjadi pertimbagan dan dihormati.

C. Pandangan yang Memengaruhi Teori Keperawatan


1. Model Konsep dan Teori Keperawatan Florence Nigtingale
Model konsep Florence Nigtingale memposisikan lingkungan adalah
sebagai fokus asuhan keperawatan dan perawat tidak perlu memahami
seluruh proses penyakit model konsep ini dalam upaya memisahkan
antara profesi keperawatan dan kedokteran. Orientasi pemberian
asuhan keperawatan/tindakan keperawatan lebih di orientasikan pada
yang memenuhi syarat, dengan dimulai dari pengumpulan data
dibandingkan dengan tindakan pengobatan semata, upaya teori
tersebut dalam rangka perawat mampu menjalankan praktik
keperawatan mandiri tanpa tergantung dengan profesi lain.

2. Model Konsep dan Teori Keperawatan Marta E. Rogers


Model konsep dan teori keperawatan menurut Martha E. Rogers
dikenal dengan nama konsep manusia sebagai unit. Dalam memahami
konsep model dan teori ini, Martha berasumsi bahwa manusia
merupakan satu kesatuan yang utuh, yang memiliki sifat dan karakter
yang berbeda-beda. Asumsi tersebut didasarkan pada kekuatan yang
berkembang secara alamiah, yaitu keutuhan manusia dan lingkungan,
kemudian sistem ketersediaan sebagai satu kesatuan yang utuh serta
proses kehidupan manusia berdasarkan konsep homeodinamik yang
terdiri dari :
a. Integritas : Individu sebagai satu kesatuan dengan lingkungan yang
tidak dapat dipisahkan dan saling mempengaruhi satu dengan yang
lain.
b. Resonansi : Proses kehidupan antara individu dengan lingkungan
berlangsung dengan berirama dengan frekuensi yang bervariasi.
c. Helicy : Terjadinya proses interaksi antara manusia dengan
lingkungan akan terjadi perubahan baik perlahan-lahan maupun
berlangsung dengan cepat.

3. Model Konsep dan Teori Keperawatan Myra Levine


Model konsep Myra Levine memandang klien sebagai makhluk hidup
terintegrasi yang saling berinteraksi dan beradaptasi terhadap
lingkungannya. Sehat menurut Levine itu dilihat dari sudut pandang
konservasi energi, sedangkan dalam keperawatan terdapat empat
konservasi diantaranya energi klien, struktur integritas, integritas
personal dan integritas sosial, sehingga pendekatan asuhan
keperawatan ditunjukkan pada penggunaan sumber-sumber kekuatan
klien secara optimal.

4. Model Konsep Teori Keperawatan Virginia Henderson (Teori


Henderson)
Virginia henderson memperkenalkan definisi keperawatan, Ia
menyatakan bahwa definisi keperawatan harus menyertakan prinsip
kesetimbangan fisiologis, ditinjau dari sisi fungsional. Menurutnya,
tugas unik perawat adalah membantu individu, baik dalam keadaan
sakit maupun sehat, melalui upayanya melaksanakan berbagai
aktivitas guna mendukung kesehatan dan penyembuhan individu atau
proses meninggal dengan damai, yang dapat dilakukan secara mandiri
oleh individu saat ia memiliki kekuatan, kemampuan, kemauan, atau
pengetahuan untuk itu.

5. Model Konseptual Perawatan Diri dari f. Dorothe E. Orem (Teori


Orem)
Pandangan Teori Orem bahwa tatanan pelayanan keperawatan
ditujukan kepada kebutuhan individu dalam melakukan tindakan
keperawatan mandiri serta mengatur dalam kebutuhannya. Sistem
perawatan berorientasi pada individu, individu (klien) dianggap
sebagai penerimaan asuhan keperawatan yang utama.

6. Model Konsep Teori Human Caring menurut Jean Watson (Teori


Watson)
Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan
teori pengetahuan manusia dan merawat manusia. Tolak ukur
pandangan Watson ini didasari pada unsur teori kemanusiaan.
Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa manusia memiliki
empat cabang kebutuhan manusia yang saling berhubungan
diantaranya: kebutuhan dasar biofisikal, kebutuhan psikofisikal,
kebutuhan psikososial, dan kebutuhan intra dan interpersonal.

7. Model Konsep Interaksi Sistem menurut Imogene King (Teori


King)
King memahami model konsep keperawatan dengan menggunakan
pendekatan sistem terbuka dalam hubungan interaksi yang konstan
dengan lingkungan, sehingga dalam mencapai hubungan interaksi,
konsep kerjanya yang meliputi adanya sistem personal, sistem
interpersonal dan sistem sosial yang saling berhubungan satu dengan
yang lain.

8. Model Teori Adaptasi dari Sister Calista Roy (Teori Roy)


Roy mengatakan bahwa masalah keperawatan melibatkan mekanisme
koping yang tidak efektif, yang menyebabkan respon yang tidak
efektif, merusak integritas individu tersebut. Teori ini menekankan
promosi kesehatan dan pentingnya membantu klien dalam menipulasi
lingkungan mereka, kedua gagasan tersebut memiliki arti yang penting
dalam kesehatan. Roy berpendapat bahwa ada empat elemen penting
dalam model adaptasi keperawatan, yakni keperawatan, tenaga
kesehatan, lingkungan, dan sehat.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan kajian yang telah kami peroleh, bahwa teori keperawatan
merupakan usaha untuk menyusun suatu model konsep dalam
keperawatan sehingga model keperawatan ini mengandung arti aplikasi
dari struktur keperawatan itu sendiri. Teori keperawtan digunakan
sebagai dasar dalam menyusun secara model konsep dalam keperawatan,
dan model konsep keperawatan digunakan dalam menentukan model
praktek keperawatan. Adapun fakor ysng mendasari teori keperawatan
yaitu :
a. Filosofi Florence Nigtingale
b. Kebudayaan
c. Sistem pendidikan
d. Pengembangan ilmu keperawatan
Sedangkan tujuan dari adanya teori keperawatan adalah untuk memahami
berbgai pengetahuan dalam pemberin asuhan keperawatan, juga membatu
proses pnyelesaian masalah keperawatan dengan memberikan arah yang jelas
bagi tujuan tindakan keperawatan sehingga segala bentuk dan tindakan dapat
dipertimbangkan.

B. Saran
Manusia hendaknya dpat berinterasi atau berhubungan baik dengan
manusia lainnya. Dengan berinteraksi, segala kebutuhan manusia akan
terpenuhi. Untuk dapat memenuhi kebtuhannyya, manusia harus memiliki
pengetahuan dan pemeliharaan atau perawatan manusia. Tanpa adanya
pengetahuan manusia tidak dapat berinteraksi dan bersosialisasi dengan
baik di masyarakat. Maka dari itu, manusia dituntut untuk menjaga
kesehatan dan pencegahan segala penyakit dimanapun dan kapanpun.
Oleh sebab itu, Sebaiknya teori dan konsep yang telah diketahui oleh
seorang perawat dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari – harinya.

Anda mungkin juga menyukai