Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KELOMPOK 1

TEORI KEPERAWATAN FLORENCE NIGHTINGALE

DISUSUN OLEH :

1. REVALDI NOFRIANSYAH 2021206203202P


2. BELI RIZKI AMANDA 2021206203217P
3. RHAODA INTAN SARI 2021206203208P
4. RINI MULLIYANI 2021206203235P
5. ENDANG SETIYORINI 2021206203215P
6. FUTRA JAYA 2021206203213P
7. NUNUNG NURHAENI 2021206203195P

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU

2021

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keperawatan adalah pelayanan atau asuhan keperawatan profesional yang bersifat humanistik,
menggunakan pendekatan holistik, dilakukan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan yang
berorientasi pada kebutuhan obyektif klien, mengacu pada standar profesional keperawatan dan
menggunakan etika keperawatan sebagai tuntunan utama. Teori keperawatan berperan dalam
membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk menggambarkan,
menjelaskan memperkirakan, dan mengontrol hasil asuhan keperawatan atau pelayanan keperawatan
yang dilakukan.

Teori Evironmental Nightingale dicetuskan oleh Florence Nightingale “Ibu dari keperawatan
modern” meletakkan keperawatan menjadi sesuatu yang sakral untuk dipenuhi oleh seorang wanita.
Konsep utama bagi kesehatan adalah ventilasi kehangatan, cahaya, diet, kebersihan, dan ketenangan.

Hampir semua model keperawatan yang diaplikasikan dalam praktik keperawatan profesional
menggambarkan empat jenis konsep yang sama, yang disebut dengan paradigma keperawatan,
yakni :

I. Orang yang menerima asuhan keperawatan


II. Lingkungan
III. Kesehatan
IV. Keperawatan

Teori Keperawatan Nightingale sangat bermanfaat bagi dunia keperawatan, yang meletakan dasar
teori keperawatan melalui filosofi keperawatan yakni dengan mengidentifikasi peran perawat dalam
menemukan kebutuhan dasar manusia pada klien serta pentingnya pengaruh lingkungan di dalam
perawatan orang sakit yang dikenal dengan teori lingkungannya. Selain itu Florence juga membuat
standar pelaksanaan asuhan keperawatan yang efisien.

2
B. Tujuan Penulisan

I. Tujuan Umum
Agar mahasiswa/i mampu mengaplikasikan teori keperawatan menurut Florence
Nightingale.

II. Tujuan Khusus


Adapun tujuan khusus penulisan makalah ini :
1. Menjelaskan biografi Florence Nightingale
2. Menjelaskan Konsep teori keperawatan menurut Florence Nightingale
3. Menjelaskan paradigma keperawatan menurut Florence Nightingale
4. Menjelaskan hubungan perawat dengan klien, perawat dengan sesama
perawat, dan perawat dengan tim kesehatan lainnya menurut Florence
Nightingale
5. Menjelaskan proses keperawatan menurut Florence Nightingale
6. Menjelaskan hubungan teori Florence Nightingale dengan teori lain

C. Metode Penulisan

Dalam menyusun makalah ini, kami menggunakan literature yaitu dengan metode
studi kepustakaan dan media internet

D. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika dalam penulisan makalah ini, terdiri dari Bab 1 yakni
pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, tujuan, metode penulisan, sistematika
penulisan. Bab 2 Tinjauan teori yang terdiri dari latar belakang kehidupan Florence
Nightingale, paradigma keperawatan menurut Florence Nightingale, hubungan
proses keperawatan dalam team kesehatan menurut Florence Nightingale, proses
keperawatan menurut Florence Nightingale, hubungan teori Florence dengan teori-
teori lain. Bab 3 Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran. Di halaman
terakhir terdapat Daftar pustaka.

3
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Biografi Florence Nightingale

"The most important lesson that can be given to nurses is to teach them what to
observe—how to observe—what the symptoms indicate improvement—what the
reserve—what are of importance—which are of none—what are evidence of neglect
—and of what kind of neglect."
(Nightingale, 1969, p.105)
Nightingale lahir pada tahun 1820 di Florence, Italia. Orang tua Nightingale sangat
kaya dan sering kali melakukan perjalanan ke luar negeri. Nightingale adalah wanita
yang cantik dan diharapkan untuk berperilaku seperti setiap wanita Victoria lainnya,
mengisi waktunya sebelum menikah dengan musik, membaca, bordir, dan belajar
bagaimana menjadi nyonya rumah yang sempurna (Brown, 1988) dalam (Alligood,
2006).

Ketika Florence berusia 17 tahun ia mulai merasakan simpati terhadap orang – orang
disekitarnya. Hingga akhirnya pada usia 24 tahun Florence memutuskan untuk
membantu rakyat di Rumah Sakit, namun hal tersebut mendapat penolakan dari
keluarganya sampai suatu ketika ia pergi ke Kaiserworth, Jerman, untuk belajar
keperawatan dari institusi diakones (Brown, 1988; Woodham-Smith, 1951) dalam
(Alligood, 2010). Dia belajar di sana selama 3 bulan dan kemudian kembali untuk
melayani keluarganya. Itu lain 2 tahun sebelum dia diizinkan untuk praktek
keperawatan (Brown, 1988; Woodham-Smith, 1951) dalam (Alligood, 2010).

Karena pekerjaannya di keperawatan dan pendidikan keperawatan, ia dikenal sebagai


pendiri keperawatan modern (Dennis & Prescott, 1985; Henry, Woods & Nagelkerk,
1990) dalam (Alligood, 2010). Dia mulai sekolah keperawatan di Rumah Sakit St
Thomas di Inggris dan menulis banyak naskah tentang rumah sakit reformasi dan

4
perawatan (Brown, 1988; Woodham-Smith, 1951) dalam (Alligood, 2010).
Nightingale (1969) menjelaskan bahwa "pengetahuan keperawatan berbeda dari
pengetahuan medis"

B. Paradigma Keperawatan Menurut Florence Nightingale

Paradigma dalam disiplin intelektual adalah cara pandang orang terhadap diri dan
lingkungannya yang akan mempengaruhinya dalam berpikir (kognitif), bersikap
(afektif), dan bertingkah laku (konatif) , Vardiansyah (2010)

Dalam Kamus Filsafat memaparkan beberapa pengertian tentang paradigma secara


lebih sistematis. Paradigma dalam beberapa pengertian adalah sebagai berikut: 1)
Cara memandang sesuatu, 2) Dalam ilmu pengetahuan artinya menjadi model, pola,
ideal. Dari model-model ini fenomenon yang dipandang dijelaskan, 3) Totalitas
premis-premis teoritis dan metodologis yang menentukan atau mendefinisikan suatu
studi ilmiah konkret. Dan ini melekat di dalam praktek ilmiah pada tahap tertentu, 4)
Dasar untuk menyeleksi problem-problem dan pola untuk memecahkan problem-
problem riset. Lorens Bagus (2005: 779)

Paradigma Keperawatan Florence Nightingale berorientasi pada lingkungan. Dia


percaya bahwa lingkungan pasien harus diubah untuk memungkinkan alam untuk
bertindak atas pasien (McKenna, 1997; Nightingale, 1969). Dalam Alligood, 2006)

Menurut Nightingale ada empat komponen paradigma keperawatan, yakni :

a. Manusia
Meskipun sebagian besar tulisan Nightingale merujuk kepada orang sebagai
orang yang menerima perawatan, dia percaya bahwa orang tersebut adalah
makhluk yang dinamis dan kompleks. Reed dan Zurakowski (1996) menyatakan,
"Nightingale membayangkan orang karena membandingkan fisik".
Untuk sebagian besar, Nightingale juga menggambarkan seorang pasien pasif
dalam hubungan ini. Namun, ada referensi khusus untuk pasien melakukan
perawatan diri bila mungkin dan khususnya, menjadi terlibat dalam waktu dan

5
substansi makanan, dengan demikian, pasien bukan individu yang benar-benar
pasif.

b. Lingkungan
Lingkungan dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat dimanipulasi untuk
menempatkan pasien dalam kondisi terbaik bagi alam untuk bertindak
(Selanders, 1998). Teori ini memiliki komponen baik fisik maupun psikologis.
Komponen fisik dari lingkungan mengacu pada ventilasi, hangat, ringan, nutrisi,
obat-obatan, stimulasi, ruang, suhu, dan aktivitas (Lobo, 2002; Nightingale,
1969; Reed & Zurakowski, 1996; Selanders, 1998) dalam (Alligood,2006).
Komponen psikologis meliputi menghindari memberikan harapan yang terlalu
muluk, menasehati yang berlebihan tentang penyakitnya. Terdapat pula
komponen Sosial diantaranya hubungan intrapersonal, interpersonal dan juga
ekstrapersonal

c. Keperawatan
Nightingale percaya keperawatan sebagai panggilan jiwa. Perawat adalah untuk
membantu alam yang menyembuhkan pasien (Chinn & Kramer, 2008;
Nightingale, 1969; Reed & Zurakowski, 1996; Selanders, 1998). Dia
mendefinisikan berbagai jenis keperawatan sebagai keperawatan yang tepat
(Perawatan orang sakit), keperawatan umum (promosi kesehatan), dan
kebidanan keperawatan (Reed dan Zurakowski, 1996; Selanders, 1998).
Nightingale melihat keperawatan sebagai "ilmu manajemen lingkungan" (Whall,
1996). Perawat yang menggunakan akal sehat, pengamatan, dan kecerdasan
memungkinkan alam untuk efektif memperbaiki pasien (DeGraaf, Marriner
Tomey, Mossman, et al., 1994)

Nightingale percaya bahwa setiap wanita, pada satu waktu dalam hidupnya, akan
menjadi perawat dalam arti bahwa keperawatan adalah memiliki tanggung jawab
untuk kesehatan orang lain. Buku catatan Nightingale tentang Keperawatan
awalnya diterbitkan pada tahun 1859 bertujuan menyediakan pedoman wanita
untuk merawat orang yang mereka cintai di rumah dan memberikan nasihat
tentang bagaimana untuk "berpikir seperti seorang perawat" (Nightingale, 1969,
hal. 4)

6
d. Kesehatan
Nightingale (1954) menulis, “kesehatan bukan hanya menjadi baik tetapi untuk
dapat menggunakan dengan baik setiap kekuatan yang kita miliki ". Dari
pernyataan ini, kita dapat menyimpulkan bahwa ia percaya dalam pencegahan
dan promosi kesehatan di samping merawat pasien dari sakit hingga menjadi
sehat.

C. Hubungan Proses Keperawatan dalam Tim Kesehatan

Nightingale menempatkan lingkungan sebagai fokus asuhan keperawatan dan


perhatian di mana perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit merupakan
upaya awal untuk memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran.

Nightingale tidak memandang perawat secara sempit yang hanya sibuk dengan
masalah pemberian obat dan pengobatan, tetapi lebih berorientasi pada pemberian
udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan dan nutrisi yang
adekuat.

Perawat selalu membantu proses penyembuhan pasien, dimana perawat lebih dituntut
harus bisa membuat lingkungan fisik, psikologis, dan sosial pasien selalu nyaman
dengan lingkungan yang bersih.

D. Proses Keperawatan Menurut Florence Nightingale

Proses keperawatan menurut Florence yakni :

I. Pengkajian / Pengumpulan data


Data pengkajian Florence Nightingale lebih menitikberatkan pada kondisi
lingkungan (lingkungan fisik, psikis, dan sosial).

II. Diagnosa Keperawatan


Berbagai masalah klien berhubungan dengan lingkungan antara lain :
1. Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap efektifitas asuhan

7
2. Penyesuaian terhadap lingkungan
3. Pengaruh stressor lingkungan terhadap efektivitas asuhan

III. Perencanaan
Upaya dasar dalam mempengaruhi pertumbuhan klien dalam konteks
lingkungan yang sehat dan nyaman.

IV. Implementasi
Mempengaruhi lingkungan yang memungkinkan terciptanya kondisi lingkungan
yang baik untuk mempengaruhi kehidupan, pertumbuhan, dan perkembangan
individu.

V. Evaluasi
Mengobservasi dampak lingkungan terhadap kesehatan individu.

E. Hubungan Teori Florence Nightingale dengan Teori – teori lain

Teori keperawatan Florence Nightingale merupakan teori keperawatan pertama yang


da di dalam dunia keperawatan, teori ini merupakan induk dari semua teori – teori
yang berkembang setelahnya, dengan kata lain dari teori Florence ini dapat
diturunkan menjadi berbagai teori – teori keperawatan.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Teori Keperawatan Florence Nightingale lebih memprioritaskan Lingkungan sebagai


aspek yang paling utama dalam proses penyembuhan pasien. Jika ada seseorang yang
sakit maka lingkungannya harus diperbaiki sedemikian rupa agar mendukung proses
penyembuhan pasien.

Menurut Florence Pelajaran paling penting yang dapat diberikan kepada perawat
adalah mengajari mereka apa yang harus diamati, bagaimana mengamati, apa gejala
menunjukkan keadaan pasien yang membaik, apa yang penting dari tidak ada, apa
bukti kelalaian dan tentang apa jenis kelalaian.

Florence mengajarkan kepada perawat untuk berfikir tentang memberikan


kenyamanan lingkungan pada pasien baik secara fisik maupun psikologi. Disamping
itu Florence percaya bahwa tindakan pencegahan dan promosi kesehatan adalah hal
yang tak kalah penting dibanding dengan merawat pasien hingga sembuh.

Kelebihan teori Florence adalah pengkajian menggunakan data angka sedangkan


kekurangan dari teori Florence adalah belum adanya model keperawatan seperti
model keperawatan Betty Neuman, Teori Florence ini masih bersifat filosofi yakni
hanya sebatas pengalaman Florence saat merawat korban perang.

B. Saran
Saran bagi mahasiswa agar lebih memahami , mengerti serta dapat mengaplikasikan
teori Florence Nightingale ke dalam praktik asuhan keperawatan.
Saran bagi pembaca agar memberikan masukan untuk melengkapi makalah teori
keperawatan Florence Nightingale.

9
DAFTAR PUSTAKA

Alligood, M.R. (2010). Nursing Theory Utilization & Application. Ed. Ke-4. USA :
Mosby Elsevier.

Tomey, Ann Marriner., dan Martha Raile Alligood. (2006). Nursing Theorists and
Their Work. Ed. Ke-6. USA : Mosby Elsevier.

Crisp, Jackie,.Catherine Taylor. (2010). Potter & Perry’s Fundamentals of Nursing


3e. Vers. Australia :Mosby Elseiver

10

Anda mungkin juga menyukai