Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN KRITIS

“Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)”


Disusun Oleh :
• 1. SEPRIDA 2021206203221P
• 2. RIKI AGUSTA 2021206203216P
• 3. RISKI MARDIYANTI 2021206203209P
• 4. SRI DAMAIYANTI 2021206203197P
• 5. NUNUNG NURHAENI 2021206203195P
• 6 RACHMA FEBIYANI 2021206203201P
Pengertian
• Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) adalah
penyakit infeksi saluran nafas yang disesbakan
oleh virus corona dengan sekumpulan gejala klinis
yang sangat berat (Chen & Rumende, 2006).
•  
• SARS adalah sindrom pernapasan akut berat yang
merupakan penyakit infeksi pada jaringan paru
manusia yang penyebabnya adalah Coronavirus
(Poutanen et a.,2003 in Anonym, 2011)
Etiologi
• Coronavirus berasal dari kata “Corona” yang berasal dari bahasa Latin yang artinya “crown”
atau mahkota. Ini sesuai dengan bentuk Coronavirus itu sendiri yang kalau dilihat dengan
mikroskop nampak seperti mahkota.
•  
• Penyebabnya lain bisa karena penyakit apapun, yang secara langsung ataupun tidak langsung
yang melukai paru-paru, diantaranya :
• Pneumonia
• Tekanan darah yang sangat rendah (syok)
• Terhirupnya makanan ke dalam paru (menghirup muntahan dari lambung)
• Beberapa transfusi darah
• Kerusakan paru-paru karena menghirup oksigen konsentrasi tinggi
• Emboli paru
• Cedera pada dada
• Overdosis obat seperti heroin, metadon, propoksifen atau aspirin
• Trauma hebat
• Transfusi darah (terutama dalam jumlah yang sangat banyak).
Faktor Predisposisi
• Faktor diri (host): umur, jenis kelamin, status gizi, kelainan
congenital, imunologis, BBLR dan premature.
• Faktor lingkungan : Pola hidup, asap rokok, keterpaparan
terhadap infeksi, sosial ekonomi, Kepadatan tempat tinggal,
cuaca dan polusi udara.
• Defisiensi vitamin
• Tingkat sosio ekonomi rendah
• Tingkat jangkauan pelayanan kesehatan yang rendah
• Menderita penyakit kronis
• Aspek kepercayaan setempat dalam praktek pencarian
pengobatan yang salah.
Klasifikasi
• 1) Suspect SARS
• 2) Probable SARS
Manifestasi Klinis
• Manifestasi klinis SARS itu berupa demam
dengan suhu badan lebih dari 38oC terutama
pada malam hari, ditambah batuk, sulit
bernapas, dan napas pendek-pendek, nyeri
sendi. Gejala-gejala ini memberat beberapa
hari kemudian disertai dengan viraemia, 10
hari setelah onset.
Patofisologi
• Penyebab penyakit SARS disebabkan oleh
coronavirus (family paramoxyviridae) yang
pada pemeriksaan dengan mikroskop
electron. Virus ini stabil pada tinja dan urine
pada suhu kamar selama 1-2 hari dan dapat
bertahan lebih dari 4 hari pada penderita
diare.
Komplikasi
– Abses paru
– Efusi pleural
• Empisema
• Gagal nafas
• Perikarditis
• Meningitis
• Atelektasis
• Hipotensi
• Delirium
• Asidosis metabolic
• Dehidrasi
• Penyakit multi lobular
• Septikemi
• Superinfeksi dapat terjadi sebagai komplikasi pengobatan farmakologis.
Penatalksanaan
• Terapi oksigen.
• Humidifikasi dengan nebulizer.
• Fisioterapi dada.
• Pengaturan cairan.
• Pemberian kortokosteroid pada fase sepsis berat.
• Obat inotropik.
• Ventilasi mekanis.
• Drainase empisema.
• Bila terdapat gagal nafas, diberikan nutrisi dengan kalori
cukup.
Konsep Asuhan Keperawatan

Diagnosa Keperawatan
– Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d inflamasi dan obstruksi jalan nafas.
– Ketidakefektifan pola nafas b.d hiperventilasi (RR >24x/menit) atau
hipoventilasi (RR <16x/menit).
– Defisit volume cairan b.d intake oral tidak adekuat, takipneu, demam.
– Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
ketidakmampuan pemasukan berhubungan dengan faktor biologis.
– Nyeri b.d agen injury biologi (kerusakan organ).
Kesimpulan
• SARS (severe acute respiratory syndrome) adalah sekumpulan
gejala sakit pernapasan yang mendadak dan berat atau disebut
juga penyakit infeksi saluran pernafasan yang disebabkan oleh
virus Corona Family Paramyxovirus dan suatu jenis kegagalan paru-
paru dengan berbagai kelainan yang berbeda, yang menyebabkan
terjadinya pengumpulan cairan di paru-paru (edema paru).
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul yaitu :
– Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d inflamasi dan obstruksi jalan nafas.
– Ketidakefektifan pola nafas b.d hiperventilasi (RR >24x/menit) atau hipoventilasi (RR
<16x/menit).
– Defisit volume cairan b.d intake oral tidak adekuat, takipneu, demam.
– Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan pemasukan
berhubungan dengan faktor biologis.
– Nyeri b.d agen injury biologi (kerusakan organ).

Anda mungkin juga menyukai