NPM : 1714201310009
Diperkirakan 45-80% dari berat badan pada individu yang sehat terdiri dari cairan.
Volume cairan ini bervariasi tergantung dari berbagai factor yaitu usia, jenis kelamin, dan lemak
tubuh. Bayi mempunyai volume cairan lebih banyak dari orang dewasa, dan makin tua usia
seseorang jumlah cairan ini makin berkurang. Begitu pula wanita mempunyai volume cairan
lebih sedikit dari pria karena tubuh wanita mempunyai banyak lemak disbanding pria. Cairan
tubuh ini terutama terdiri dari air dan zat terlarut, yaitu elektrolit, non elektrolit dan koloid.
Air merupakan zat makanan terpenting bagi kehidupan, karena sebagian besar tubuh
manusia terdiri dari air. Seseorang dapat bertahan hidup tanpa makanan dalam waktu beberapa
hari, tetapi tanpa air hanya mampu bertahan 3 hari saja. Begitu pula dengan elektrolit yang
mempunyai peranan sangat penting dalam aktivitas semua sel. Elektrolit yang terdapat dalam
cairan tubuh adalah natrium, kalium, kalsium, chloride, bikarbonat, magnesium, sulfat, fosfat dan
asam organic.
Begitu pentingnya air dan elektrolit ini di dalam tubuh sehingga keberadaannya perlu
dipertahankan dalam jumlah tertentu dan konsentrasi yang seimbang agar sel-sel dalam tubuh
berfungsi secara optimal. Perubahan dalam jumlah cairan dan konsentrasi elektrolit yang
terkandung didalamnya dapat menimbulkan berbagai masalah yang jika tidak seberapa
mendapatkan penanganan yang tepat dapat menyebabkan kerusakan organ bahkan kematian
mendadak. Oleh karena itu kebutuhan cairan dan elektrolit ini termasuk kebutuhan dasar
manusia yang utama yang sama pentingnya dengan keberadaan oksigen.
A. Definisi
Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik karena metabolisme tubuh
membutuhkan perubahan yang tetap untuk berespon terhadap stressor fisiologi dan lingkungan.
Cairan dan elektrolit saling berhubungan, ketidakseimbangan yang berdiri sendiri jarang terjadi
dalam bentuk kelebihan dan kekurangan (Tarwoto & Wartonah, 2006). Kebutuhan cairan
merupakan bagian dari kebutuhan dasar manusia secara fisiologis, yang memiliki proporsi besar
dalam bagian tubuh, hampir 90% dari total berat badan. Sementara itu, sisanya merupakan
bagian padat dari tubuh. Elektrolit terdapat pada seluruh cairan tubuh. Cairan tubuh mengandung
oksigen, nutrien, dan sisa metabolisme, seperti karbondioksida, yang semuanya disebut dengan
ion.
E. Keseimbangan Cairan
Keseimbangan cairan ditentukan oleh intake (masukan) cairan dan output (pengeluaran)
cairan. Pemasukan cairan berasal dari minuman dan makanan. Kebutuhan cairan setiap hari
antara 1.800-2.500 ml/hari. Sekitar 1.200 ml berasal dari minuman dan 1.000 ml dari makanan.
Sedangkan pengeluaran cairan melalui ginjal dalam bentuk urine 1.200-1500 ml/hari, feses 100
ml, paru-paru 300-500 ml, dan kulit 600-800 ml (Tarwoto & Wartonah, 2006).
Cairan infus yang umum digunakan terbagi menjadi dua jenis, yaitu cairan infus
kristaloid dan koloid.
2. Cairan infus ringer laktat
Ringer laktat adalah jenis cairan infus kristaloid yang mengandung natrium
klorida, magnesium klorida, kalsium klorida, natrium laktat, dan air.
Selain bertujuan untuk mengembalikan keseimbangan elektrolit,
infus ringer laktat juga diberikan untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang
saat mengalami luka, cedera, atau kondisi lain yang menyebabkan Anda
kehilangan darah dengan cepat.
3. Dextrose
Dextrose adalah jenis cairan infus yang hanya mengandung gula. Biasanya,
dextrose diberikan melalui cairan infus bersamaan dengan jenis obat lainnya
untuk meningkatkan kadar gula darah pada seseorang yang
mengalami hipoglikemia (gula darah rendah). Cairan infus dextrose juga dapat
diberikan pada penderita hiperkalemia atau kondisi di mana kadar kalium
dalam tubuh tinggi.
Ada pun koloid memiliki tiga jenis cairan infus lainnya, yaitu:
1. Albumin
Cairan infus albumin biasanya diberikan bagi pasien yang mengalami
kehilangan banyak darah akibat kecelakaan, luka bakar yang parah, dan kondisi
lainnya. Albumin juga diberikan bagi pasien yang memiliki kadar albumin
rendah akibat melakukan tindakan pembedahan dan dialisis atau mengalami
infeksi perut, gagal ginjal, pankreatitis, operasi bypass jantung, serta gangguan
pada ovarium yang disebabkan oleh obat kesuburan.
2. Dextran
Dextran adalah jenis cairan koloid yang mengandung polimer glukosa. Dextran
dapat digunakan untuk memulihkan kondisi kehilangan darah setelah operasi
dan gejala hipovolemia akibat dehidrasi, serta mencegah terjadinya
tromboemboli setelah operasi.
3. Gelatin
Gelatin adalah jenis cairan infus koloid yang mengandung protein hewani.
Jenis cairan ini diberikan apabila pasien kehilangan banyak darah hingga gejala
hipovolemia berangsur membaik.