ASUHAN KEPERAWATAN
“HIPERTERMI”
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS KEDOKTERAN
PRODI : DIII KEPERAWATAN
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur atas rahmat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas
segala
segala kar
karuni
uniaa dan rah
rahmat
mat-Ny
-Nya,
a, kam
kamii dapatt
dapa menyel
menyelesa
esaika
ikan
n tugas
tugas ini yang
berjudul “Asuha
“Asuhan
n Keperawatan Kasus : HIPERTERMI” dengan baik meskipun
HIPERTERMI”
masih jauh dari kata sempurna. Sholawat serta salam semoga dilimpah kan kepada
Rasulu
Rasululla
llah
h SAW
SAW.. Yan
Yang
g tel
telah
ah membawa
membawa kita dari alam kegelapan
kegelapan kealam
kealam yang
yang
terang benderang yang disinari oleh ilmu pengetahuan ,iman dan islam.
Kami menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari
segi materi, sistematika,ma
sistematika,maupun
upun ilus
ilustrasi
trasi pembahasannya.
pembahasannya. oleh karena itu kriti
kritik
k dan
sara
saran
n se
semu
muaa pi
piha
hak
k ya
yang
ng be
bers
rsif
ifat
at me
memb
mban
angu
gun
n se
sela
lalu
lu ka
kami
mi ha
hara
rapk
pkan
an de
demi
mi
kesempurnaan makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen
Pembimbing, yaitu:
Ibu Ni Wayan Sridani, S.ST, M.Kes yang telah membimbing kami di mata
kuliah : “KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II”.
Mudah-mudahan laporan ini bermanfaat bagi kita semua, Amin .
Palu,......................2020
Kelompok 2
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................1
DAFTAR ISI.................................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................32
A. Penger
Pengertia
tian
n
BAB I
Hi
Hipe
pert
rter
ermi
mi adala
adalah
h pe
peniningk
ngkat
atan
an su
suhu
hu tu
tubu
buh
h ya
yang
ng be
berh
rhub
ubung
ungan
an de
deng
ngan
an
ketidakmampuan tubuh untuk menghilangkan panas ataupun mengurangi produksi
panas. Hipertermi terjadi karena adanya ketidakmampuan mekanisme kehilangan
panas untuk mengimbangi produksi panas yang berlebihan sehingga terjadi
peningkatan suhu tubuh. Hipertermi tidak berbahaya jika dibawah 39℃C. Selain
adanya tanda klinis, penentuan hipertermi juga didasarkan pada pembacaan suhu pada
waktu yang berbeda dalam satu hari dan dibandingkan
dibandingkan dengan nilai normal individu
tersebut (Potter & Perry,2010).
Menurut Wong (2008) terdapat empat jenis demam yang umum terjadi yaitu
Menurut
demam intermiten, remiten, kambuhan, dan konstan. Selama demam intermiten, suhu
tubuh akan berubah-ubah dalam interval yang teratur, antara periode demam dan
periode suhu normal serta subnormal. Selama demam remiten, terjadi fluktuasi suhu
dalam rentang yang luas (lebih dari 2oC) dan berlangsung selama 24 jam, dan selama
itu suhu tubuh berada di atas normal. Pada demam kambuhan, masa febril yang
pendek selama beberapa hari diselingi dengan periode suhu normal selama 1 – 2 hari.
Selama demam konstan, suhu tubuh akan sedikit berfluktuasi, tetapi berada di atas
suhu normal.
Hipertermia yang berhubungan dengan infeksi yang dapat berupa infeksi lokal
atau sistemikharus ditangani dengan benar karena terdapat beberapa dampak negatif
yang ditimbulka
ditimbulkann (Kolcaba,2007
(Kolcaba,2007,, dalam Setiawati,
Setiawati,2009).
2009). Hipertermi
Hipertermi disebabkan
karena
karena berbag
berbagai
ai faktor
faktor.. Jika
Jika tidak
tidak di manaje
manajemen
men dengan
dengan baik,
baik, hip
hipert
erterm
ermii dapat
dapat
menjadi
menja di hipertermi
hipertermi berkepanjang
berkepanjangan.
an. Hipertermi
Hipertermi berkepanjanga
berkepanjangann merupakan
merupakan suatu
kondisi suhu tubuh lebih dari 38oC yang menetap selama lebih dari delapan hari
dengan penyebab yang sudah atau belum diketahui. Tiga penyebab terbanyak demam
pada anak yaitu penyakit infeksi (60%-70%), penyakit kolagen-vaskular, dan
ke
kegan
ganas
asan.
an.Wa
Wala
laupu
upunn infe
infeks
ksii viru
viruss sa
sanga
ngatt ja
jara
rang
ng menj
menjad
adii penye
penyebab
bab dedema
mamm
berkepanjangan, tetapi 20% penyebab adalah infeksi virus (Sari Pediatri,2008).
B. Penyeba
Penyebab/
b/ etiologi
etiologi
Hipertermi dapat disebabkan gangguan otak atau akibat bahan toksik yang
memp
me mpen
enga
garu
ruhi
hi pusa
pusatt pe
peng
ngat
atur
uran
an suhu
suhu.. Za
Zatt ya
yang
ng dadapa
patt meny
menyebebab
abka
kan
n efefek
ek
perangsangan terhadap pusat pengaturan
p engaturan suhu sehingga menyeba
menyebabkan
bkan demam disebut
pirogen. Zat pirogen ini dapat berupa protein,pecahan
protein,pecahan protein dan zat lain. Terutama
toksin polisakarida yang dilepas oleh bakteri toksik / pirogen yang dihasilkan dari
degenerasi jaringan tubuh dapat menyebabkan demam selama keadaan sakit.
Faktor penyebabnya :
a). Deh
Dehidr
idrasi
asi..
b). Penyakit atau trauma.
c). Ketidakmampuan atau menurunnya kemampuan untuk berkeringat
berkeringat..
d). Pakaian yang tidak tepat.
e). Kecepatan
Kecepatan metabolisme
metabolisme meningkat.
meningkat.
g).Terpajan pada lingkungan yang panas (jangka panjang).
h).Aktivitas yang berlebihan.
f). Pengobatan/a
Pengobatan/anesthe
nesthesia.
sia.
Selain gejala-gejala umum di atas, berikut adalah beberapa gejala khusus yang
dapat dibagi berdasarkan jenis hipertermia yang dialami:
1. Heat stress
stress
Kondisi ini dapat terjadi ketika proses pengaturan suhu tubuh mulai
terganggu, umumnya terjadi saat keringat tidak bisa
b isa keluar akibat pakaian terlalu
ketat atau karena bekerja di tempat yang panas dan lembap. Gejala yang bisa timbul
di antaranya, pusing, lemas, haus, mual, dan sakit kepala.
2. Heat fatigue
fatigue
Kondisi ini bisa terjadi ketika seseorang terlalu lama berada di tempat yang
panas, sehingga muncul lemas, haus, rasa tidak nyaman, kehilangan konsentrasi,
bahkan kehilangan koordinasi.
3. Heat syncope
syncope
Kondisi ini terjadi ketika seseorang terlalu memaksakan diri tetap berada di
lingkungan yang panas, sehingga memicu kurangnya aliran darah ke otak. Akibatnya
akan muncul gejala, seperti pusing, berkunang-kunang, dan pingsan
dan pingsan..
4. Hea
Heatt cramps
cramps
Kondisi ini terjadi ketika penderita sedang berolahraga dengan intensitas yang
berat atau bekerja di tempat yang panas. Gejalanya berupa kejang otot yang disertai
rasa nyeri atau kram di otot betis, paha, bahu, lengan dan perut.
5. Hea
Heatt edema
edema
Kondisi ini ditandai dengan pembengkakan pada tangan, kaki, dan tumit
akibat penumpukan cairan. Heat
cairan. Heat edema terjadi akibat terlalu lama duduk atau berdiri
di tempat yang panas yang selanjutnya memicu ketidakseimbangan elektrolit.
6. Hea
Heatt rash
rash
Kondisi ini ditandai dengan munculnya ruam pada kulit akibat berada di
tempat yang panas dan lembab pada waktu yang lama.
7. Heat eexhau
xhaustio
stion
n
Kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak bisa menyeimbangkan suhu tubuh akibat
kehilangan air dan garam dalam jumlah besar yang keluar dalam bentuk keringat
berlebih.
8. Heat stroke
stroke
Heat stroke merupakan hipertemia yang paling parah. Kondisi ini harus
ditangani segera karena bisa menyebabkan kecacatan atau bahkan kematian.
Heat stroke dapat ditandai dengan gejala berikut ini:
D. PENYIM
PENYIMPANGA
PANGAN
N KDM
Exogenus Pyrogen
(seperti bakteri,virus,kompleks antigen-antibodi)
Perubahan Metabolisme
Anoreksia,
Nafsu makan menurun
Pusat termuregulator
(neuron preoptik pd hipotalamus anterior)
Resiko kurangnya
kurangnya
Volume cairan
Perubahan fisiologi
cemas/khawatir
Diaporisis
Penyakit
Kurangnya
pengetahuan
Hipertermia
E. PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PENUNJANG
1) Pemeri
Pemeriksa
ksaan
an darah
darah lengka
lengkap
p : mengin
mengindet
detifi
ifikas
kasii kemungk
kemungkina
inan
n
terjadinya resiko infeksi
2) Pemeriksaan urine
3) Uji widal
widal : suatu
suatu reak
reaksi
si oglu
oglufin
finasi
asi antara
antara antige
antigen
n dan antibo
antibodi
di untu
untuk
k
pasien thypoid
4) Pe
Peme
meri
riks
ksaa
aan
n ele
elekt
ktro
roli
litt : Na,
Na, K,
K, Cl
Cl
5) Uji tourniquet
F. PENAT
PENATALAKS
ALAKSANAAN
ANAAN
Secara fisik
Obat-ob
Obat-obata
atan
n Antipi
Antipiret
retik
ik bekerj
bekerjaa secara
secara sentra
sentrall menuru
menurunka
nkan
n suhu
suhu dipusa
dipusatt
pengatur suhu di hipotalamus. Antipiretik berguna untuk mencegah pembentukan
prostaglandin dengan jalan menghambat enzim cyclooxygenase sehingga set pount
hipo
hipota
tala
lamu
muss dire
dirend
ndah
ahka
kan
n ke
kemb
mbal
alii menj
menjad
adii no
norm
rmal
al ya
yang
ng mana
mana di
dipe
peri
rint
ntah
ah
memproduksi panas diatas normal dan mengurangi pengeluaran panas.
BAB II
A. PENGKAJIAN
IDENTITAS
1. Iden
Identi
tita
tass Klie
Klien
n
Nama : An. R
Tempat, tanggal lahir : Lolu, 13 Agustus
2018 Umur : 2 tahun 8 bulan
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Diagnasa medis : Kejang Demam
No. RM 429607
Tanggal masuk : 16 Juni 2020 pukul 15.06 Wib
Tanggal di kaji : 17 Juni 2020
2. Kel
Keluhan
uhan Utam
Utamaa
Ibu klien mengeluhkan anaknya panas tinggi (39 (39 C)
3. Riwa
Riwayayatt Kes
Kesehehat
atan
an
a. Ri
Riwa
wayayatt kese
kesehat
hatan
an sek
sekar
aran
angg
Ibu klien mengatakan anaknya panas tinggi, suhu badan pada saat pertama
dirawat 3939C, panas turun pada saat pagi hari dan meningkat pada sore dan
malam. Pada saat panas tinggi diserti dengan kejang-kejang dengan waktu
kurang lebih 5 menit.
b. Riwayat penyakit dahulu
Ibu klien mengatakan sebelumnya anaknya blum pernah memiliki riwayat
penyakit yang sama dan belum pernah dirawat di rumah sakit.
c. Ri
Riwa
wayayatt kese
kesehat
hatan
an kel
kelua
uarg
rgaa
e. Riwa
Riwaya
yatt imu
imuni
nisa
sasi
si
Pada saat lahir klien imunisasi HB1 kali, DPT 2 kali pada usia 2, 3, 4
bulan, HB 2 dan 3 pada usia 2, 3 bulan, BCG 1 kali pada usia 1 bulan,
polio 4 kali pada usia 1, 2, 3, dan 4 bulan, dancampak pada usia 9 bulan.
4. Po
Pola
la kebi
kebias
asaan
aan seh
sehar
ari-
i-har
harii
No. Kebiasaan sehari-hari Sebelum sakit Saat sakit
1. Pola Nutrisi :
a. Frek
ekuuensi 3x sehari 3x sehari
b. Jenis Nasi, lauk pauk Bubur, lauk pauk,
c. Porsi 1 porsi habis buah
d. keluh
uhaan Tidak ada keluhan 1 porsi habis
Tidak ada keluhan
2. Pola Eleminasi :
Eleminasi Urin
a. Frek
Frekue
uens
nsii Tidak tentu Tidak tentu
b. Jumlah Tidak tentu Tidak tentu
c. Bau Khas urine (pesing) Khas urine (pesing)
d. Warna Kuning jernih Kuning
Eleminasi Alvi
a. Frek
Frekue
uens
nsii 2x sehari 2x sehari
b. Jumlah Padat, berampas Lembek, berampas
c. Bau Khas feses Khas feses
d. kel
keluhan
uhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
5. Peme
Pemeri
riks
ksaa
aann Fis
Fisik
a. Stat
Status
us ke
kese
seha
hata
tan
n umum
umum :p
pad
adaa ekst
ekstre
remi
mita
tass bawa
bawah
h (si
(sini
nist
stra
ra)) tter
erpas
pasang
ang
infus line
WIDA 2A
Kesadaran : Compos Metris
Tanda-tanda vital : Suhu 39c
Nadi 110x/menit
Respirasi rate 32x/menit
Tekanan darah 110/80 mmHg
b. Antropometi
Berat badan sebelum sakit 14 kg, saat sakit 15
kg Ti
Tinggi b
baadan : 94 cm
cm
Lingkar kepala : 49 cm
Lingkar dada : 46 cm
LILA : 14 cm
c. Kepala
Bentuk kepala bulat, kulit kepala bersih, distribusi rambut merata, warna
hitam, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan.
d. Mata
Bentuk mata simetris, konjungtiva an anemis, sclera putih, distribusi bulu
mata dan alis mata merata, pupil mengecil pada saat diberi cahaya, kelopak
mata tidak cekung.
e. Hidung
Bentuk hidung simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada peradangan.
f. Mulu
Mulutt dan
dan te
teng
nggo
goro
roka
kann
Bentuk bibir simetris, mukosa bibir lembab, lidah bersih tidak kotor.
g. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak terdapat nyeri, gerakan bebas.
h. Telinga
Bent
Be ntuk
uk sisime
metrtris
is kiri
kiri da
dan
n ka
kanan
nan,, da
dapa
patt mende
mendeng ngar
ar sa
saat
at pe
pera
rawa
watt at
atau
au
keluarga memanggil, tes wiber dan rinne (+), tidak ada nyeri tekan, telinga
bersih.
i. Dada/thorak
Bentuk dada simetris, suara nafas vesikuler, pola nafas teratur, pergerakan
dada simetris kiri dan kanan, S1 dan S2 tidak ada suara tambahan.
j. Abdomen
Bentuk abdomen simetris, tidak ada kembung, tidak terdapat nyeri tekan,
kebersihan kulit terjaga, turgor kulit < 3 detik, bising usus 12x/menit.
k. Geni
Genito
tour
uran
aniia
Berjenis kelamin laki-laki, tidak terdapat lesi, tidak ada nyeri.
l. Ekst
Ekstre
remi
mita
tass at
atas
as da
dan
n bawah
bawah
Bentuk
Ben tuk simetris
simetris kiri dan kanan,
kanan, jumlah
jumlah jar
jarii lengka
lengkap,
p, CRT < 2 detik,
detik,
terdapat
terda pat refleks
refleks plantar,
plantar, kekuatan
kekuatan otot ektremitas
ektremitas atas 5/5, ekstremita
ekstremitass
nawah 5/5.
6. Data
Data psi
psiko
kolo
logi
gi ana
anak
k
Klien dapat memberikan respon tersenyum atau menangis kepada perawat atau
keluarganya.
7. Pe
Peme
meri
riks
ksaan
aan pe
penun
nunja
jang
ng
Tanggal/hari Pemeriksaan Hasil Nilai normal
8. Pe
Pengo
ngoba
bata
tan
n / ther
therap
apy
y
WIDA 2A 16 tpm
Paracetamol 3 x 1 via oral
Diazepam 2,7 mg via IV digunakan bila anak kejang
Cefotaxime 2 x 66 mg via IV
DATA FOKUS
NAMA : An. R
UMUR : 2 Tahun
ANALISA DATA
A. Peneggakkan
Peneggakkan Diagnosa
Diagnosa Keperawatan
1. Peningkatan
Peningkatan suhu
suhu tubuh
tubuh (hiperter
(hipertermi)
mi) berhubunga
berhubungann dengan proses
proses infeksi
infeksi
2. Resiko
Resiko ceider
ceideraa berulan
berulang
g berhubung
berhubungan
an dengan
dengan kejang
kejang
3. Kecemasan
Kecemasan orangtua
orangtua berhubungan
berhubungan dengan
dengan pengetahu
pengetahuan
an terhapat
terhapat penyaki
penyakitt
B. Intervensi
Intervensi / Perencanaan
Perencanaan
Tgl No. PERENCANAAN
DX
Tujuan Intervensi Rasional
pencegahan
awal terjadinya
kejang demam.
5. Anjurk
Anjurkanan anak agar 5. Memb
anak agar Member erik
ikan
an
tidak memakai rasa nyaman,
selimut. mudah
menyerap
keringat, dan
tidak
merangsang
terjadinya
peningkatan
suhu tubuh
6. Kola
Kolabor
boras
asii de
denga
ngann 6. Memb
Member erik
ikan
an
dokter pemberian rasa nyaman
antipiretik dan dan tidak
cairan Infus merangsang
terjadinya
peningkatan
suhu tubuh
7. Antip
Antipiriret
etik
ik da
dann
pemberian
cairan Iv dapat
menurunkan
panas tubuh.
17/6 2. Tupan : Setelah 1. Obse
Observrvas
asii 1. Menge
Mengeta tahui
hui
/202 dilakukan tindakan kesadaran klien gejala awal
0 keperawatan selama dan aktifitas klien terjadinya
3x24jam masalah resiko cidera.
teratasi.
GCS E4V5M6
Klien sudah bis bisa
melakuk
mel akukan
an aktifi
aktifitas
tas
sesuai
sesuai pertum
pertumbuha
buhann
dan
perkembangannya
18/6 3. Tupan : setelah 1. Kaji pengetahuan 1) Menge
Mengetatahui
hui
/202 dilakukan tindakan or
oran
angt
gtua
ua te tent
ntan
ang
g kebutuhan
0 keperawatan selama penyakit anaknya. keluarga akan
1x24jam masalah pengetahuan
teratasi sehingga dapat
Tupen : Setelah mengurangi
dilakukan tindakan kecemasan.
keperawatan selama
1x30 menit masalah
teratasi sebagian. 2. Beri
Beri dukunga
dukunga pada 2) Memb
Membererik
ikan
an
Kriteria hasil : keluarga bahwa harapan,
Kecemasan orangtua anaknya akan menurunkan
berkurang sembuh jika kecemasan,
Keluarga dapat disiplin dalam mentaati
paham tentang melakukan anjuran
perawatan. pengobatan.
penyakit anaknya