Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

HERPES SIMPLEX
A. Pengkajian Keperawatan

1. Identitas
Nama : Ny. R
Umur : 30 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Negara : Indonesia
Pendidikan : SLTA
Perkawanin : Menikah
Pekerjaan : PNS
Alamat : Tenggele, Gorontalo
Diagnosa Medik : Herpes Simplex

2. Resume Keperawatan
Ny. R umur 30 tahun beralamatkan di desa Tenggele, Grontalo. Pada tanggal 15 Oktober
pada pagi hari pasien dating ke rumah sakit dengan diantar oleh suaminya. Ny. R
mengeluh adanya rasa tidak nyaman dan adanya lepuhan yang bergerombol dan di
kelilingi oleh daerah kemerahan membentuk sebuah gelembung cair pada daerah
genetalia. Sebelumnya Ny. R mengalami gatal-gatal selama 4 hari. Ny. R mengeluh nyeri
di daerah genetalia dan kulitnya. Dari hasil observasi keadaan umum ibu lemas,
kesadaran composmentis, status emosional stabil, tekanan darah 120/80 mmHg, nadi
82x/menit, pernafasan 24x/menit, suhu 38,6oC, terdapat vesikel yang multiple di daerah
mulut dan kulitnya. Hasil laboratorium leukosit < 4000/mmk
3. Riwayat Kesehatan
a) Riwayat Kesehatan Sekarang
Sebelumya Ny. R mengalami gatal-gatal selama 4 hari. Ny. R mengeluh nyeri di
daerah genetalia berwarna kemerahan pada kulit kemudian di ikuti gelembung berisi
cairan
b) Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Sebelumnya pasien tidak pernah mengalami penyakit seperti ini, pasien juga tidak
memiliki alergi. Jika merasa gatal biasanya di olesi minyak kayu putih bisa hilang
dengan sendirinya

c) Riwayat Kesehatan Keluarga


Suami pernah terken herpes simpleks sebelumnya, tapi herpes menyerang daerah
genetalia dan sekitarnya. Dua minggu yang lalu penyakitnya kambuh tapi sekarang
sudah sembuh
4. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda-tanda vital
TD: 120/80
RR: 24x/menit
N: 82x/menit
S: 38,6oC
Tinggi Badan: 156 cm
Berat Badan Sebelum dirawat: 60 kg
Berat Badan Sesudah dirawat: 55 kg
b. Pemeriksaan B1-B6
1) B1 (Breathing)
Paru-paru
Inpesksi : simetris, statis, dinamis
Palpasi : sterm fremitus kanan = kiri
Perkusi : sonor seluruh lapang paru
Auskultasi : normal (S1S2 tunggal )
2) B2 (Blood)
Jantung
Inpesksi : simetris, statis, dinamis
Palpasi : teraba normal
Perkusi : konfigurasi jantug batas normal
Auskultasi : normal (S1S2 tunggal )
3) B3 (Brain)
Kesadaran composmentis (GCS: 4-5-6)
4) B4 (Bladder)
BAK tidak menentu, tidak ada nyeri tekan di area bladder, adanya lepuhan yang
bergerombol dan di kelilingi oleh daerah kemerahan berbentuk sebuah gelembung
cair pada daerah kemaluan
5) B5 (Bowel)
Nafsu makan agak menurun, tetapi porsi makan tetap habis
Inpesksi : datar
Palpasi : supel, tidak ada massa
Perkusi : timpani
Auskultasi : Bising usus (+)
6) B6 (Bone)
Tidak ditemukan lesi atau odem padaekstremitas atas maupun bawah. Kulit lembab,
turgor baik, tidak terdpat pitting odem, warna kulit sawo matang, tidak ada
hiperpigmentasi

5. Analisa Data
N DATA PROBLEM ETIOLOGI
O
1 Ds : Nyeri akut Agent cedera biologis
- Klien mengatakan masih
terasa nyeri pada bagian
kemaluan
- Klien mengatakan mudah
lelah
- Klien mengatakan mudah
berkeringat
Do :
- Klien tampak meringis
- Nyeri berada pada skala 6
- Tanda-tanda vital
TD: 1200/80 mmHg
RR: 24x/menit
N: 82x/menit
S: 38,6oC

2 Ds : Hipertermi Proses penyakit


- Klien mengatakan masih
demam
Do :
- Akral teraba hangat
- Tanda-tanda vital
TD: 1200/80 mmHg
RR: 24x/menit
N: 82x/menit
S: 38,6oC
3 Ds : Kerusakan Factor mekanik
- Klien mengatakan integritas kulit
adanyagelembung-
gelembung diarea kemaluan
dan sekitarnya
Do :
- Klien tampak adanya
gelembung-gelembung di
area genetalia
- Klien tampak kemerahan di
area genetalia

B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agent cedera biologi
2. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit
3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan factor mekanik
C. Perencanaan Keperawatan
No Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional
1 Setelah dilakukan 1. Lakukan pengkajian 1. Nyeri selalu ada
keperawatan selama 3 x 24 nyeri secara beberapa derajat
jam diharapkan nyeri dapat komprehensif (lokasi, beratnya keterlibatan
terkontrol dengan kriteria durasi, karakteristik, jaringan atau
hasil : frekuensi, kualitas dan kerusakan. Perubahan
- Mampu faktor pesipitasi) lokasi, karakter,
mengetahui nyeri 2. Observasi reaksi non intensitas nyeri dapat
- Melaporkan bahwa verbal dari mengindikasikan
nyeri berkurang ketidaknyamanan terjadinya komplikasi
- Mampu mengenali 3. Gunakan teknik 2. Menetapkan dasar
nyeri komunikasi terapetik untuk mengkaji
- Menyatakan untuk mengetahui perbaikan atau
nyaman setelah pengalaman nyeri perubahan-perubahan
nyeri berkurang 4. Kontrol lingkungan 3. Dapat menurnkan
yang dapat kecemasan dan
mempengaruhi nyeri meningkatkan
seperti suhu ruangan, kenyamanan
pencahayaan dan 4. Menurunkan stimulasi
kebisingan yang berlebihan
5. Ajarkan tentang teknik dapat mengurangi
pernafasan/relaksasi nyeri. Beberapa orang
6. Berikan analgetik mungkin sensitif
untuk mengurangi yeri terhadap cahaya yang
dapat meningkatkan
nyeri
5. Memfokuskan
kembali perhatian,
meningkatkan
relaksasi, dan
meningkatkan rasa
control yang dapat
menurunkan
ketergantungan
farmakologis
6. Menurunkan atau
mengontrol nyeri dan
menurnkan
rangsangan system
saraf simpatis
2 Setelah dilakukan 1. Monitor suhu sesering 1. Untuk mengetahui
keperawatan selama 3 x 24 mungkin intervensi selanjutnya
jam diharapkan suhu tubuh 2. Monitor warna dan 2. Untuk mengetahui
dalam batas normal suhu kulit perubahan yang
dengan kriteria hasil : 3. Monitor tekanan darah, terjadi
- Suhu tubuh dalam nadi dan pernafasan 3. Tanda-tanda vital
rentang normal 4. Monitor penurunan merupakan acuan
- Nadi dan tingkat kesadaran untuk mengetahui
pernafasan dalam 5. Kompres pada lipatan keadaan umum pasien
rentang normal paha dan aksila 4. Penurunan tingkat
- Tidak ada 6. Berikan antipiretik kesadaran
perubahan warna menunjukan tanda
kulit dan tidak bahwa pasien tersebut
pusing semakin parah bahkan
bisa syok
5. Merangsang
penurunan suhu tubuh
pada hipotalamus
sebagai pusat
pengaturan tubuh
6. Antipiretik dapat
menunrunkan panas
3 Setelah dilakukan 1. Anjurkan pasien 1. Tekanan baju atau
keperawatan selama 3 x 24 menggunakan pakain balutan
jam diharapkan kerusakan yang hangat meminimalkan
integritas kulit pasien 2. Hindari kerutan pada jaringan parut dengan
teratasi dengan kriteria tempat tidur mempertahankannya
hasil : 3. Jaga kebersihan kulit datar, lembut dan
- Integritas kulit agar tetap bersih dan lunak
yang baik bisa di tetap kering 2. Menghindari tekanan
pertahankan 4. Mobilisasi pasien lama pada jaringan
- Tidak ada luka atau 5. Memonitor kulit akan menurnkan potensial
lesi pada kulit adanya kemerahan iskemia jariangan atau
- Perfusi jariangan 6. Mandikan pasien nekrosis dan
baik dengan sabun dan air pembentukan
- Mampu hangat dekubitus
melindungi kulit 3. Klien yang
dan mengalami kelainan
mempertahankan kulit itu harus selalu
kelembaban kulit di bersihkan jika tidak
serta perawatan kulit bisa menjadi
alami media sehingga
bakteri bisa masuk
4. Mencegah secara
progresif
mengencangkan
jaringan parut dan
kontraktur,
meningkatkan
pemeliharaan
fungsiotot atau sendi
dan mencegah
menurunkan
kehilangan kalsium
dari tulang
5. Menunjukan proses
inflamasi
6. Jika tidak di
bersihkan kulit bisa
menjadi media yang
baik sehingga bakteri
tidak bisa masuk

D. Implementasi Keperawatan
No Diagnosa Implementasi
1 Nyeri akut berhubungan dengan agent 1. Melakukan pengkajian nyeri secara
cedera biologi komprehensif
2. Mengobservasi reaksi non verbal dan
ketidaknyamanan
3. Menggunakan teknik komunikasi
terapetik untuk mengetahui pengalaman
nyeri
4. Mengontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan dan kebisingan
5. Mengajarkan tentang teknik pernafasan
atau relaksasi
6. Memberikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
2 Hipertermi berhubungan dengan proses 1. Memonitor suhu sesering mungkin
penyakit 2. Memonitor warna dan suhu kulit
3. Memonitor tekanan darah, nadi dan
pernafasan
4. Memonitor penurunan tingkat
kesadaran
5. Mengompres pada lipatan paha dan
aksila
6. Memberikan antipiretik
3 Kerusakan integritas kulit berhubungan 1. Anjurkan pasien menggunakan pakaian
dengan factor mekanik yang longgar
2. Hindari kerutan pada tempat tidur
3. Menjaga kebersihan kulit agar tetap
bersih dan tetap kering
4. Memobilisasi pasien
5. Monitor kulit akan adanya kemerahan
6. Mandikan pasien dengan sabun dan air
hangat
E. Evaluasi Keperawatan
No Diagnosa SOAP
1 Nyeri akut berhubungan dengan agent S:
cedera biologi - Klien mengatakan masih terasa nyeri
pada bagian kemaluan
- Klien mengatakan mudah lelah
- Klien mengatakan mudah
berkeringat
O:
- Klien tampak meringis
- Nyeri berada pada skala 6
- Tanda-tanda vital
TD: 1200/80 mmHg
RR: 24x/menit
N: 82x/menit
S: 38,6oC
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi

2 Hipertermi berhubungan dengan proses S :


penyakit - Klien mengatakan masih demam
O:
- Akral teraba hangat
- Tanda-tanda vital
TD: 1200/80 mmHg
RR: 24x/menit
N: 82x/menit
S: 38,6oC
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
3 Kerusakan integritas kulit berhubungan S :
dengan factor mekanik - Klien mengatakan
adanyagelembung-gelembung diarea
kemaluan dan sekitarnya
O:
- Klien tampak adanya gelembung-
gelembung di area genetalia
- Klien tampak kemerahan di area
genetalia
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai