Anda di halaman 1dari 4

Nama: Mahrifatulloh

NIM: 030521530

KASUS:
Ny.A datang ke IGD RSUD Pandanarang diantar oleh keluarga dengan keluhan sesak napas.
Ny.A memiliki riwayat penyakit Asma Bronchiale sekitar 1 tahun yang lalu. Hasil
pemeriksaan TTV menunjukkan TD 100/60 mmHg, nadi 90x/menit, RR 28x/menit. Lakukan
penyusunan asuhan keperawatan untuk mengatasi masalah klien.
JAWABAN:
1. Pengkajian:
a. Identitas pasien:
Nama: Ny.A
Tanggal masuk RS: 03 Mei 2021
Diagnosa medis: asma bronchiale
b. Keluarga terdekat yang dapat dihubungi:
Nama: Tn.B
Hubungan: keluarga pasien
2. Primary survey
A (Airway) : jalan nafas tidak paten
B (Breathing) : 28x/menit
C (Circulation) : TD = 110/60 mmHg, Nadi = 90 x/menit
D (Disability) : Kesadaran Compos Mentis
Pupil isokhor
Ukuran pupil 2mm/2mm
Reflek cahaya +/+
E (Exposure) : Tidak ada cidera pada tubuh klien
F (Foley Cateter) : Klien tidak terpasang kateter
3. Secondary Survey
a. Riwayat Kesehatan
Riwayat Kesehatan Sekarang : Pasien datang ke IGD RSUD Pandanarang diantar
oleh keluarga dengan keluhan sesak napas
Riwayat Kesehatan Dahulu : . Ny.A memiliki riwayat penyakit Asma Bronchiale
sekitar 1 tahun yang lalu.
Riwayat Kesehatan Keluarga : tidak ada anggota keluarga yang menderita
penyakit yang sama.
b. Pemeriksaan TTV
TD = 100/60 mmHg
Nadi = 90x/menit
RR = 28x/menit
4. Analisa data
No. Data Masalah Etiologi
1. DS : Pola nafas tidak Depresi pernafasan
- Pasien mengatakan sesak efektif
nafas
DO :
- Nafas pasien tampak
sesak
- RR = 28x/menit
- Pasien memiliki riwayat
penyakit asma bronchiale

5. Diagnosa keperawatan
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan depresi pernafasan

6. Intervensi keperawatan
No. Diagnosa keperawatan Intervensi
1. Pola nafas tidak efektif  Monitor frekuensi, irama,
berhubungan dengan depresi kedalaman, dan upaya napas
pernafasan  Monitor pola napas (seperti
bradipnea, takipnea,
hiperventilasi)
 Monitor kemampuan batuk efektif
 Monitor adanya produksi sputum
 Monitor adanya sumbatan jalan
napas
 Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
 Auskultasi bunyi napas
 Monitor saturasi oksigen
 Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
 jelaskan pada pasien dan keluarga
tentang penggunaan peralatan
bantu nafas: O2 Nasal Kanul

7. Implementasi
No. Diagnosa Implementasi TTD
keperawatan
1. Pola nafas tidak  Memonitor frekuensi,
efektif berhubungan irama, kedalaman, dan
dengan depresi upaya napas
pernafasan  Memonitor pola napas
(seperti bradipnea,
takipnea, hiperventilasi)
 Memonitor kemampuan
batuk efektif
 Memonitor adanya
produksi sputum
 Memonitor adanya
sumbatan jalan napas
 Melakukan palpasi
kesimetrisan ekspansi
paru
 Melakukan auskultasi
bunyi napas
 Memonitor saturasi
oksigen
 Menjelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
 Menjelaskan pada pasien
dan keluarga tentang
penggunaan peralatan
bantu nafas: O2 Nasal
Kanul

8. Evaluasi
No. Diagnosa Implementasi Evaluasi TTD
keperawatan
Pola nafas tidak  Memonitor S: Pasien
efektif frekuensi, irama, mengatakan sesak
berhubungan kedalaman, dan sudah berkurang
dengan depresi upaya napas
pernafasan  Memonitor pola O : Pasien
napas (seperti tampak lebih
bradipnea, takipnea, relaks
hiperventilasi)
 Memonitor A : masalah
kemampuan batuk teratasi sebagian
efektif
 Memonitor adanya P : intervensi
produksi sputum dilanjutkan
 Memonitor adanya
sumbatan jalan napas
 Melakukan palpasi
kesimetrisan
ekspansi paru
 Melakukan
auskultasi bunyi
napas
 Memonitor saturasi
oksigen
 Menjelaskan tujuan
dan prosedur
pemantauan
 Menjelaskan pada
pasien dan keluarga
tentang penggunaan
peralatan bantu
nafas: O2 Nasal
Kanul

Anda mungkin juga menyukai