ABDOMINAL PAIN
BEREUNUEN
TAHUN 2023
Disusun oleh :
Ade Azura
22020008
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang sudah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya ,sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Laporan kasus dengan tepat
waktu.Karena tanpa bantuan-Nya saya tidak dapat menyelesaikan laporan ini.Sholawat serta
salam terlimpah curah kepada nabi Muhammad SaW.
Dalam penulisan laporan kasus ini penulis banyak mendapatkan bimbingan maupun
bantuan, baik berupa informasi maupun bimbingan moril. Untuk itu, pada kesempatan kali ini
penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar – besarnya kepada ;
Penulis menyadari bahwa responsi kasus ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan dalam
rangka penyempurnaannya. Akhirnya penulis mengharapkan semoga responsi kasus ini dapat
bermanfaat di bidang ilmu pengetahuan.
PENULIS
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Abdomen adalah rongga terbesar dalam tubuh. Bentuk lonjongdan meluas di atas
diagfragma sampai pelvis dibawah. Rongga abdomen dilukiskan menjadi dua bagian –
abdomen yang sebenarnya, yaitu rongga sebelah atas dan yang lebih besar, dan
pelvisyaitu rongga sebelah bawah dab kecil. Batasan – batasan abdomen. Di atas,
diafragma, Di bawah, pintu masuk panggul dari panggul besar. Di depan dan kedua sisi,
otot – ototabdominal, tulang –tulang illiaka dan iga – iga sebelah bawah. Di belakang,
tulang punggung, dan otot psoas dan quadratrus lumborum.Isi Abdomen. Sebagaian besar
dari saluran pencernaan, yaitu lambung, usus halus,dan usus besar. Hati menempati
bagian atas, terletak di bawah diafragma, dan menutupilambung dan bagian pertama usus
halus. Kandung empedu terletak dibawah hati. Pankreasterletak dibelakang lambung, dan
limpa terletak dibagian ujung pancreas. Ginjal dankelenjar suprarenal berada diatas
dinding posterior abdomen. Ureter berjalan melaluiabdomen dari ginjal. Aorta
abdominalis, vena kava inferior, reseptakulum khili dansebagaian dari saluran torasika
terletak didalam abdomen.Pembuluh limfe dan kelenjar limfe, urat saraf, peritoneum dan
lemak juga dijumpai dalam rongga ini.Seperti nyeri pada region yang lainnya, nyeri
abdomen muncul dengan berbagai caradan mempunyai banyak penyebab yang berbeda.
Kita harus menentukan letaknya, radiasi,keparahan, karakter, frekuensi, durasi, faktor
pemicu dan yang mengurangi gejala dan gejala lain yang berhubungan.(Fahlevi et
al,2021)
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
Bagi penulis
Penulis dapat lebih mendalami materi dan menambah pengetahuan tentang gangguan
sistem pencernaan khususnya tentang post Abdominal pain.
Pasien dan keluarga
Bagi pasien dapat bermanfaat untuk mengetahui proses penyakit dan kemudian
mengetahui cara mempercepat pemulihan keadaan. Bagi keluarga dapat menambah
pengetahuan tentang bagaimana melakukan perawatan dengan nyeri di perut.
Institusi pendidikan
Sebagai bahan bacaan dan ilmu pegetahuan dalam menerapkan asuhan keperawatan pada
pasien post Abdominal pain saat melakukan tindakan keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
Nyeri akut abdomen atau akut abdomen adalah suatu kegawatan abdomen
dapatterjadi karena masalah bedah atau non bedah. Secara definisi pasien akut abdomen
datangdengan keluhan nyeri abdomen yang terjadi tiba-tiba dan berlangsung kurang dari
24 jam.Pada beberapa pasien dengan akut abdomen perlu dilakukan resusitasi dan
tindakan segeramaka pasien dengan nyeri abdomen yang berlangsung akut harus
ditangani segera.Identifikasi awal yang penting adalah apakah kasus yang di hadapi ini
suatu kasus bedah ataunon bedah, jika kasus bedah maka tindakan operasi harus segera
dilakukan. Nyeri abdomenakut biasanya digunakan untuk menggambarkan nyeri dengan
onset mendadak, dan/durasi pendek. Nyeri alih (referred pain) adalah persepsi nyeri pada
suatu daerah yang letaknya jauhdari tempat asal nyeri.
Keluhan yang menonjol dari pasien dengan abdomen akut adalah nyeri perut.
Rasanyeri perut dapat disebabkan oleh kelainan-kelainan di abdomen atau di luar
abdomen sepertiorgan-organ di rongga toraks. Nyeri abdomen dibedakan menjadi dua
yaitu nyeri visceral dan nyeri somatik.
a. Nyeri Viseral
Nyeri viseral terjadi bila terdapat rangsangan pada organ atau struktur dalam
rongga perut, misalnya cedera atau radang. Peritoneum viserale yang menyelimuti organ
perut dipersarafi oleh sistem saraf otonom dan tidak peka terhadap perabaan, atau
pemotongan. Dengan demikian sayatan atau penjahitan pada usus dapat dilakukan tanpa
rasa nyeri pada pasien. Akan tetapi bila dilakukan penarikan atau peregangan organ atau
terjadi kontraksi yang berlebihan pada otot sehingga menimbulkan iskemik, misalnya
pada kolik atau radang pada appendisitis maka akan timbul nyeri. Pasien yang mengalami
nyeri viseral biasanyatidak dapat menunjukkan secara tepat letak nyeri sehingga biasanya
ia menggunakan seluruhtelapak tangannya untuk menunjuk daerah yang nyeri. Nyeri
viseral kadang disebut juganyeri sentral (Sjamsuhidajat et all,2017).
b. Nyeri somatik :
Terjadi karena rangsangan pada peritoneum parietale yang dipersarafi oleh saraf
tepiditeruskan ke susunan saraf pusat. Rasa nyeri seperti ditusuk-tusuk atau disayat
dengan pisauyang dapat ditunjukkan secara tepat oleh pasien dengan menunjukkannya
memakai jari.Rangsanagn dapat berupa rabaan, tekanan, perubahan suhu, kimiawi atau
proses peradangan.
Lokalisasi nyeri, sifat nyeri serta hubungannya dengan gejala lain memungkinkan
kitadapat lebih mendekati diagnosis kemungkinan. Nyeri somatik terjadi karena
rangsangan pada bagian yang dipersarafi saraf tepi,misalnya regangan pada peritoneum
parietalis, dan luka pada dinding perut. Nyeri dirasakanseperti disayat atau ditusuk, dan
pasien dapat menunjuk dengan tepat dengan jari lokasi nyeri.Rangsang yang
menimbulkan nyeri dapat berupa tekanan, rangsang kimiawi atau proses radang
(Sjamsuhidayat dkk,2017).
Nyeri abdomen kronis biasanya digunakan untuk menggambarkan nyeri berlanjut, baik
yang berjalan dalam waktu lama atau berulang/hilang timbul. Nyeri kronis dapat
berhubungan dengan ekserbasi akut.
B. Intesitas Nyeri
Keterangan:
0 : Tidak nyeri
1-3 : Nyeri ringan : secara obyektif klien dapat berkomunikasi dengan baik.
7-9 : Nyeri berat : secara obyektif klien terkadang tidak dapat mengikuti perintah
tapimasih respon terhadap tindakan, dapat menunjukkan lokasi nyeri, tidak
dapatmendeskripsikannya, tidak dapat diatasi dengan alih posisi nafas panjang
dan distraksi
C. Sifat Nyeri
Berdasarkan letak atau penyebarannya nyeri dapat bersifat nyeri alih, dan nyeri
yang diproyeksikan. Untuk penyakit tertentu, meluasnya rasa nyeri dapat membantu
Menegakkan
diagnosis. Nyeri bilier khas menjalar ke pinggang dan ke arah belikat, nyeri
pankreatitisdirasakan menembus ke bagian pinggang. Nyeri pada bahu kemungkinan
terdapat rangsangan pada diafragma (Sjamsuhidajat, dkk., 2017).
Nyeri alih
Nyeri alih terjadi jika suatu segmen persarafan melayani lebih dari satu
daerah.Misalnya diafragma yang berasal dari regio leher C3-C5 pindah ke bawah
pada masaembrional sehingga rangsangan pada diafragma oleh perdarahan atau
peradanganakan dirasakan di bahu. Demikian juga pada kolestitis akut, nyeri
dirasakan padadaerah ujung belikat. Abses dibawah diafragma atau rangsangan
karena radang atautrauma pada permukaan limpa atau hati juga dapat menyebabkan
nyeri di bahu. Kolik ureter atau kolik pielum ginjal, biasanya dirasakan sampai ke alat
kelamin luar seperti labia mayora pada wanita atau testis pada pria (Sjamsuhidajat,
dkk., 2017)
Nyeri proyeksi
Hiperestesia
Nyeri kontinyu
Nyeri kolik
Kolik merupakan nyeri viseral akibat spasme otot polos organ berongga dan
biasanya diakibatkan oleh hambatan pasase dalam organ tersebut (obstruksi usus,
batuureter, batu empedu, peningkatan tekanan intraluminer). Nyeri ini timbul
karenahipoksia yang dialami oleh jaringan dinding saluran. Karena kontraksi berbeda
makakolik dirasakan hilang timbul (Sjamsuhidajat, dkk., 2017). Kolik biasanya
disertai dengan gejala mual sampai muntah. Dalam serangan, penderita sangat
gelisah. Yang khas ialah trias kolik yang terdiri dari serangan nyeri perut yang hilang
timbul mual atau muntah dan gerak paksa.
Nyeri iskemik
Nyeri perut juga dapat berupa nyeri iskemik yang sangat hebat, menetap, dantidak
mereda. Nyeri merupakan tanda adanya jaringan yang terancam nekrosis. Lebihlanjut
akan tampak tanda intoksikasi umum seperti takikardia, keadaan umum yang jelek
dan syok karena resorbsi toksin dari jaringan nekrosis.
Nyeri pindah
Bagaimana bermulanya nyeri pada akut abdomen dapat menggambarkan sumber nyeri.
Nyeri dapat tiba-tiba hebat atau secara cepat berubah menjadi hebat, tetapi dapat pula
bertahap menjadi semakin nyeri. Misalnya pada perforasi organ berongga, rangsangan
peritoneum akibat zat kimia akan dirasakan lebih cepat dibandingkan proses
inflamasi.Demikian juga intensitas nyerinya. Sesorang yang sehat dapat pula tiba-tiba
langsungmerasakan nyeri perut hebat yang disebabkan oleh adanya sumbatan, perforasi atau
pluntiran. Nyeri yang bertahap biasanya disebabkan oleh proses radang, misalnya pada
kolesistitis atau pankreatitis.
E. Posisi Pasien
Posisi pasien dalam mengurangi nyeri dapat menjadi petunjuk. Pada pankreatitis akut
pasien akan berbaring ke sebelah kiri dengan fleksi pada tulang belakang, panggul dan
lutut.Kadang penderita akan duduk bungkuk dengan fleksi sendi panggul dan lutut. Pasien
denganabses hati biasanya berjalan sedikit membungkuk dengan menekan daerah perut
bagian atasseakan-akan menggendong absesnya. Appendisitis akut yang letaknya
retrosaekum mendorong penderitanya untuk berbaringdengan fleksi pada sendi panggul
sehingga melemaskan otot psoas yang teriritasi. Gawat perut yang menyebabkan diafragma
teritasi akan menyebabkan pasien lebih nyaman pada posisi setengah duduk yang
memudahkan bernafas. Penderita pada peritonitis lokal maupunumum tidak dapat bergerak
karena nyeri, sedangkan pasien dengan kolik terpaksa bergerak karena nyerinya
(Sjamsuhidajat, dkk., 2017).
F. Etiologi (Penyebab)
Kegawatan abdomen yang datang kerumah sakit bisa berupa kegawatan bedah
ataukegawatan non bedah. Kegawatan non bedah antara lain pankreatitis akut, ileus,
paralitik,kolik abdomen. Kegawatan yang disebabkan oleh bedah antara lain peritonitis
umum akibatsuatu proses dari luar maupun dalam abdomen. Proses dari luar misalnya karena
suatutrauma, sedang proses dari dalam misal karena apendisitis perforasi. Penyebab tersering
dari akut abdomen antara lain appendisitis, Appendiksitismerupakan infeksi bakteri yang
disebabkan oleh obstruksi atau penyumbatan akibat :Hiperplasia dari folikel limfoid, Adanya
fekalit dalam lumen appendiks, Tumor appendiks, Adanya benda asing seperti cacing
askariasis. Erosi mukosa appendiks karena parasit seperti E. Histilitica.Kolik bilier,
kolisistitis, diverkulitis, obstruksi usus, perforasi viskus, pankreatitis, peritonitis, salpingitis,
adenitis mesentrika dan kolik renal. Sedangkan yang jarangmenyebabkan abdomen akut
antara lain : nekrosis hepatoma, infark klien, pneumonia, infark miokard, ketoasidosis
diabetikum, inflamasi enurisma, volvulus sigmoid, caecum ataulambung dan Herpes
zoster.Dilihat dari sudut nyeri abdomen, nyeri abdomen dapat terjadi karena
rangsanganviseral, rangsangan somatik dan akibat peristaltik. Pada anamnesis perlu
dievaluasi mengenainyeri yang disampaikan pasien tersebut apakah nyeri yang disampaikan
terlokalisir, atausukar ditentukan lokasinya. Kemudian adanya referred pain juga membantu
untuk mengetahui asal nyeri tersebut. Adanya nyeri tekan pada pemeriksaan fisik seseorang
jugamenunjukan bentuk nyeri tersebut. Nyeri tekan biasanya berasal dari nyeri yang
melibatkan serosa. Nyeri ini dapat terjadi akibat infeksi yang kontiyu (terus menerus) serta
ulkus lanjut. Nyeri somatik biasanya nyerinya terkolalisasi.
G. Manifestasi Klinis
1.Nyeri abdomen
2.Mual, muntah
Derajat nyeri tekan, spasme otot, dan apakah terdapat konstipasi atau diare tidak
tergantung pada beratnya infeksi dan lokasi appendiks. Bila appendiks melingkar di
belakangsekum, nyeri dan nyeri tekan dapat terasa di daerah lumbal ; bila ujungnya ada
pada pelvis,tanda-tanda ini hanya dapat diketahuipada pemeriksaan rektal. Nyeri pada
defekasimenunjukkan bahwa ujung appendiks dekat dengan kandung kemih atau ureter.
Adanyakekeakuan pada bagian bawah otot rektum kanan dapat terjadi.
Tanda Rovsing dapat timbul dengan melakukan palpasi kuadran bawah kiri,
yangsecara paradoksial menyebabkan nyeri yang terasa pada kuadran bawah kanan.
Apabilaappendiks telah ruptur, nyeri dan dapat lebih menyebar; distensi abdomen terjadi
akibat ileus paralitik dan kondisi pasien memburuk.
H. Patofisiologi
I. Evaluasi
LAPORAN KASUS
Nim : 22020008
A.Indetitas Pasien
Nama : Ny I
Umur : 28 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : Sma
Perkejaan : IRT
No.RM : 104417
Hari selasa tanggal 14 februari 2023 jam 18.20 WIB Pasien datang ke IGD RSUD TGK
Abdullah syafi’i dengan keluhan nyeri pada perut bagian kanan bawah sejak ± 1 hari SMRS.
Nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk. Nyeri menjalar hingga ke ulu hati. Nyeri muncul secara
tiba-tiba dan terjadi secara terus menerus. Pasien mengaku mual tetapi tidak sampai
muntah.Pasien juga mengalami demam yang diakui dirasakan sejak ± 1 hari SMRS.Demam
dirasakan terus menerus, menggigil (-), pasien minum obat paracetamol dan demam dirasakan
berkurang. Pasien mengakun BAB untuk hari ini belum ada, BAK tidak ada keluhan. Nafsu
makan berkurang.
Keluarga tidak ada yang menderita penyakit seperti yang diderita oleh pasien
Keluarga pasien mengatakan bahwa, lingkungan rumah tempat tinggal cukup bersih
1. Suhu : 36,7 0c
4. Respirasi : 22 x/ Menit
5. Airway : Bebas, tidak ada sumbatan jalan napas
7. Circulation : Denyut nadi 80 kali/menit, reguler, kuat angkat, dan isi cukup.
CRT < 2 detik
9. Evaluasi masalah : Berdasarkan survey primer sistem triase, kasus ini kasus yang
termasuk dalam priority sign karena pasien datang dengan keluhan nyeri perut kanan
bawah dengan diberi label kuning
10. Tatalaksana awal : Tatalaksana awal pada pasien ini adalah ditempatkan di ruang
non bedah dan dilakukan pemasangan akses infus intravena menggunakan cairan RL20
tetes/menit.
C. Pemeriksaan Penunjang
Hematologi
Golongan Darah B
Kimia Klinik
Glukosa Sewaktu 105 mg/dl < 200mg/dl
E.Diagnosis
E.Penatalaksaan
• IVFD RL 20 tpm
• Zinc 2 x 3
• Pct 3 x 1
F.Prognosis
SOAP
S:
Nama : Ny I
Umur : 28 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : Sma
Perkejaan : IRT
No.RM : 104417
O:
Tanda-tanda Vital :
1. Suhu : 36,7 0c
7. Circulation : Denyut nadi 80 kali/menit, reguler, kuat angkat, dan isi cukup.
CRT < 2 detik
9. Evaluasi masalah : Berdasarkan survey primer sistem triase, kasus ini kasus yang
termasuk dalam priority sign karena pasien datang dengan keluhan nyeri perut kanan
bawah dengan diberi label kuning
A:
Abdominal pain
Abdominal Pain adalah sensasi tidak nyaman yang dirasakan pada area dibawah tepi
tulang rusuk/iga(right and left costal margin) sampai sekitar lipat paha(inguinal fold).
Peradangan yang bisa menjadi penyebab Abdominal Pain, antara lain gastroenteritis
virus(flu perut), penyakit ulkus peptikum, refluks asam kronis(GERD), atau infeksi
saluran kemih.
P:
• Menjaga kebersihan
Terapi sesuai anjuran dokter:
• IVFD RL 20 tpm
• Zinc 2 x 3
• Pct 3 x 1
Intervensi dilanjutkan
Monitoring:
1. Keadaan umum
2. Tanda-tanda vital
3. Planning
DAFTAR PUSTAKA