Disusun oleh:
Siska Wahyuni
PO.62.24.2.19.193
A. Pengkajian
DATA LINGKUNGAN
1. Perumahan
Ventilasi :
(√) baik ( ) cukup ( ) kurang
Lantai rumah:
( ) Tanah ( ) Ubin ( ) semen
( √ ) Kayu/papan
2. Sumber air bersih
(√) Sumur/pompa ( ) mata air ( ) sungai
( ) lain-lain
Kondisi :
(√) memenuhi syarat kesehatan
( ) tidak memenuhi syarat kesehatan
3. SPAL
(√) selokan/got ( ) empang ( ) sembarangan
4. Pembuangan Tinja
(√) septik tank ( ) cubluk ( ) cemplung
( ) sungai/selokan ( ) sembarangan tempat
5. Kandang
Ada/tidak
Jenis binatang :
FASILITAS/SARANA KESEHATAN
1. Apakah didesa ini ada dana sehat :
( ) ada ( √ ) tidakada
2. Jika ada, apakah keluarga ikut serta :
( ) ya ( √ ) tidak
3. Apakah keluarga ikut serta dan memiliki kartu BPJS :
( √ ) ya ( ) tidak : _____________________________________
4. Apakah didesa ini ada polindes :
( √ ) ada ( )tidakada
5. Jika ada, apakah keluarga memanfaatkan :
( √ ) ya ( ) tidak, alas an : _____________________________________
6. Jarak rumah dengan fasilitas kesehatan : 1,5 km
7. Jenis transportasi yang digunakan kepelayanan kesehatan (pilih salah satu)
( ) angkutan kota ( ) ojek
( ) jalan kaki ( √ ) lain-lain, sebutkan: motor ptibadi
Mengeluhkan
kram atau nyeri Nn. Natasya umur 16
3 Natasya 16 tahun perut bagian tahun dengan
bawah, pusing, dismenore
sakit kepala
Berdasarkan skala prioritas pada keluarga tidak ada masalah. Dibawah ini diurutkan
berdasarkan usia yang cukup berisiko.
Masalah
Kebidana
No Nama Klien Umur Diagnosa Skor
n pada
Keluarga
mengeluh 10/3
kan kram (3,3)
atau nyeri Nn. Natasya umur
perut 16 tahun
1 Natasya 16 tahun
bagian dengan
bawah, dismenore
pusing,
sakit
kepala
Kurang 10/3
nya (3,3)
pengeta
huan
ibu
tentang
Ny. Lindae umur 46
IVA
tahun calon
test atau
akseptor
2 Lindae 46 tahun PAP
skrinning CA
SMEA
serviks/penyakit
R
seksual lainnya
Ibu
takut
melaku
kan
IVA
Test
Tn. Sanmeiber umur
48 tahun dengan 10/3
3 sanmeiber 48 tahun Tidak ada keadaan (3,3)
sejahtera/sehat
Kurangnya Penyuluha
pengetahuan n 1. Berikan
Ny. Lindae pendidikan
tentang IVA
tentang
test dan ibu
takut skrinning
melakukan CA serviks
IVA test atau
penyakit
seksual
lainnya
seperti IVA
test, Pap
smear
2. Berikan
pendidikan
kesehatan
PHBS
serta
program-
program
kesehatan
keluarga
rumah
E. Pelaksanaan (Implementasi) Asuhan Kebidanan pada Keluarga
No Masalah Progra Tujuan Pelaksanaan Sasaran Waktu
m Kegiatan Pelaksan
aan
mengeluhkan Penyulu Untuk 1. Memberikan
kram atau han mempertahanka Pendidikan
nyeri perut n pola hidup tentang Keluarga 3x/6
bagian bersih dan sehat pengertian bulan
bawah,
yang sudah dismenore.
pusing, sakit
kepala dijalani dan Dismenore
penerapan adalah istilah
menjadi yang digunakan
keluarga yang untuk
partisispatif menggambarka
dalm setiap n keluhan kram
program yang
kesehatan yang menyakitkan
telah keluarga dan umumnya
lakukan, serta muncul saat
mengajak sedang haid
keluarga untuk atau menstruasi
aktif dalam 2. Memberikan
melakukan pendidikan
skrinning bagaimana
penyakit mengetahui
seksual gejala dan
penyebab
dismenore.
Gejala
disminore yang
paling khas
yaitu krama tau
nyeri di perut
bagian bawah
yang bisa
menyebar
sampai ke
punggung
bawah dan paha
bagian dalam ,
nyeri haid
muncul 1-2 hari
sebelum
menstruasi atau
awal-awal
menstruasi,
rasa sakit terasa
intens atau
konstan.
Penyebab
dismenore
terdapat 2 jenis
meliputi :
dismenore
primer
disebabkan
peningkatan
dari
prostaglandin,
yang diproduksi
pada lapisan
dari rahim.
Sedangkan
dismenore
sekunder
disebabkan
pada patologi
pada organ
reproduksi
3. memberikan
pendidikan
tentang
bagaimana
pencegahan dan
penanganan
disminore.
Pencegahan dari
dismenore itu
sendiri wanita
perlu
berolahraga
teratur untuk
mengurangi
nyeri
menstruasi.
Sedangkan
untuk
penanganan
dismenore
primer dengan
keluhan nyeri
bisa diberikan
obat anti nyri
golongan
OAINS atau
terapi
hormonal,
untuk
meredakan
kram
menstruasi bisa
juga dengan
beristirahat
secukupnya,
menghindari
makanan yang
mengandung
kafein dan
garam, pijat
punggung
bawah dan
perut.
Penanganan
dismenore
sekunder
disesuaikan
dengan
penyakit.
Kurangnya Penyulu 1. Memberikan
pengetahuan han pendidikan
Ny. Lindae tentang
tentang IVA
pentingnya
test dan ibu
takut skrinning CA
melakukan serviks atau
IVA test penyakit
seksual lainnya
seperti IVA test,
Pap smear. IVA
test merupakan
metode atau
skrinning yang
dilakukan pada
wanita yang
telah aktif
secara seksual,
metode ini
dilakukan untuk
mengetahui
apakah ada
ketidakabnorma
lan pada organ
reproduksi ibu,
seperti CA
mamae atau
penyakit
menular seksual
lainnya
2. Memberikan
pendidikan
kesehatan
PHBS di rumah
keluarga,
seperti rutin
untuk cek
kesehatan, rutin
mengkonsumsi
makanan sehat
seimbang, dan
lainnya serta
program-
program
kesehatan
keluarga seperti
posyandu, dll.
3. Memberikan
KIE (review)
tentang
keluarga
berencana.
Menjelaskan
bahwa KB
adalah salah
satu program
untuk mencegah
kehamilan agar
keluarga
mampu
mengatur jarak
kehamilan atau
kelahiran
dengan baik.
Apabila
keluarga telah
melakukan KB,
minta keluarga
agar cermat
dalam
menentukan
pilihan.
Penyulu
Tidak ada
han
F. Evaluasi
penyulu
Tidak
3 han
ada
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
V. Metode penyuluhan
1. Ceramah
2. Diskusi
2 35 menit Pelaksanaan:
3 5 menit Evaluasi:
4 2 menit Penutup
a. Mengucapkan terima kasih atas a. Mendengarkan
peran sertanya b. Menjawab salam
b. Mengucapkan salam penutup
VII. Evaluasi :
Remaja mampu menjelaskan pengertian nyeri haid (dismenore)
Remaja mampu menyebutkan klasifikasi nyeri haid (dismenore)
Remaja mampu memahami penyebab nyeri haid (dismenore)
Remaja mampu memahami tanda dan gejala nyeri haid (dismenore)
Remaja mampu mengatasi dan mencegah nyeri haid (dismenore)
MATERI PENYULUHAN
NYERI HAID (DISMENORE) PADA REMAJA
A. Pengertian Dismenore
Dismenore adalah nyeri kram (tegang) daerah perut mulai terjadi pada 24 jam sebelum
terjadinya perdarahan haid dan dapat bertahan selama 24-36 jam meskipun beratnya hanya
berlangsung selama 24 jam pertama. Kram tersebut terutama dirasakan didaerah perut bagian
bawah tetapi dapat menjalar kepunggung atau permukaan dalam paha, yang terkadang
menyebabkan penderita tidak berdaya dalam menahan nyerinya tersebut. Dismenore
memperlihatkan gejala lain seperti lemas, pusing, berkeringat, sakit kepala, sakit punggung, mual,
muntah, diare, dan semua itu terjadi saat menstruasi berlangsung
B. Klasifikasi Dismenore
1. Dismenore Primer
Dismenore primer didiagnosis ketika tidak ada yang terdeteksi.
Dismenore primer, (disebut juga Dismenore idiopatik, esensial, intrinsik) adalah
nyeri menstruasi tanpa kelainan organ reproduksi (tanpa kelainan ginekologik).
Terjadi sejak menarche dan tidak terdapat kelainan pada alat kandungan
(Proverawati & Misaroh, 2009).
Dismenore primer timbul sejak haid pertama dan akan pulih sendiri dengan
berjalannya waktu. Tepatnya saat lebih stabilnya hormon tubuh atau perubahan
posisi rahim setelah menikah dan melahirkan (Wijayanti, 2009).
Dismenore primer terjadi beberapa waktu setelah menarche biasanya setelah
12 bulan atau lebih, oleh karena siklus-siklus haid pada bulan-bulan pertama
setelah menarche umumnya berjenis anovulatuar yang tidak disertai rasa nyeri.
Rasa nyeri tidak timbul lama sebelumnya atau bersama dengan permulaan haid dan
berlangsung untuk beberapa jam, walaupun pada beberapa kasus dapat
berlangsung beberapa hari (Prawirohardjo, 2006).
Dismenore primer biasanya dimulai 6 bulan hingga 1 tahun setelah seorang
gadis mendapatkan menstruasi pertamanya. Ini adalah waktu ketika sel telur mulai
matang setiap bulan dalam ovarium. Pematangan sel telur disebut ovulasi.
Dismenore tidak ada pada siklus jika ovulasi belum terjadi. Dismenore primer
jarang terjadi setalah usia 20 tahun (Ramaiah, 2006).
Menurut Prawirohardjo (2006), ada beberapa faktor peranan sebagai
penyebab Dismenore primer, antara lain;
Faktor kejiwaan
Pada gadis-gadis yang secara emosional tidak stabil, apalagi jika mereka
tidak mendapat penerangan yang baik tentang proses haid, mudah timbul
Dismenore.
Faktor kostitusi
Faktor ini erat hubungannya dengan faktor di atas karena dapat
menurunkan ketahanan terhadap rasa nyeri, misalnya anemia, penyakit
menahun, dan sebagainya yang dapat mempengaruhi timbulnya Dismenore.
Faktor obstruksi kanalis servikalis
Salah satu teori yang paling tua untuk menerangkan terjadinya Dismenore
primer adalah stenosis canalis servikalis.
Faktor alergi
Teori ini dikemukakan setelah memperhatikan adanya asosiasi antara
Dismenore dengan urtikaria, migrane atau asam bronkhiale, bahwa sebab
alergi adalah toksi haid.
2. Dismenore Sekunder
Dismenore sekunder adalah dismenore yang berhubungan dengan kondisi
yang ada. Dismenore sekunder didiagnosis ketika gejala yang disebabkan penyakit
yang mendasari, gangguan, atau kelainan struktural baik di dalam atau di luar
rahim.
Dismenore sekunder lebih jarang ditemukan dan terjadi pada 25% wanita
yang mengalami dismenore. Penyebab paling umum dari dismenore sekunder
adalah endometriosis. Penyebab lain termasuk Leiomioma, adenomiosis, kista
ovarium, dan kemacetan panggul. Kehadiran tembaga IUD juga dapat menyebabkan
dismenore. Pada pasien dengan adenomiosis, sistem intrauterin levonorgestrel
(Mirena) diobservasi untuk pengobatannya.
Dismenore sekunder, (disebut juga sebagai Dismenore ekstrinsik, acquired)
adalah nyeri menstruasi yang terjadi karena kelainan ginekologik, misalnya
endometriosis (sebagian besar), fibroids, adenomyosis. Terjadi pada wanita yang
sebelumnya tidak mengalami Dismenore (Proverawati dkk, 2009).
Dismenore sekunder merupakan nyeri yang disebabkan oleh kelainan
ginekologi seperti salpingitis kronika, endometriosis, adenomiosis uteri, stenosis
uteri dan lain-lain (Prawirohardjo, 2006).
Dismenore sekunder biasanya didapati pada wanita berusia diatas 20 tahun
meskipun dalam beberapa kasus bisa mulai tampak pada usia kurang dari 20 tahun
(Ramaiah, 2004).
C. Penyebab Dismenore
Bisa karena penyakit (peradangan panggul) endomentriosis
Tumor atau kelainan letak uterus
Selaput dara yang tidak berlubang
Stress atau kecemasan berlebihan
Namun diduga penyebab utamanya terjadi ketidak seimbangnya hormonal dalam
tubuh
Biasanya nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi, mencapai
puncaknya dalam waktu 24 jam dan setelah 2 hari akan menghilang. Dismenore juga
sering disertai oleh sakit kepala, mual, sembelit atau diaredan sering berkemih. Kadang
sampai terjadi muntah.
Gejala Dismenore yang paling umum adalah nyeri mirip kram dibagian bawah
perut yang menyebar ke punggung dan kaki. Gejala terkait lainnya adalah muntah, sakit
kepala, cemas, kelelahan, diare, pusing dan rasa kembung atau perut terasa penuh.
Beberapa wanita mengalami nyeri sebelum menstruasi dimulai dan bisa berlangsung
beberapa hari (Ramaiah, 2004).
LAMPIRAN POSTER
Lampiran
Keterangan :
1. 6 Ruang Tamu
2. 7 Ruang keluarga
3. Kamar
4. Kamar
5. 5 Kamar
6. Wc
2
7. Dapur
8. 4 Selokan
1
Lampiran
Genogram Keluarga/ susunan keluarga TN. SANMEIBER
Keterangan :
: laki – laki
: Perempuan
: Garis pernikahan
: Garis keturunan
Lampiran
Foto-foto kegiatan Asuhan Kebidanan padaKeluarga Binaan
Lampiran
Daftar Hadir