Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA DI KOMUNITAS

KELUARGA TN. SANMEIBER


DI KELURAHAN MENTENG

Disusun oleh:
Siska Wahyuni
PO.62.24.2.19.193

Dosen : Greiny Arisani, SST., M.Kes


Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Komunitas

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA


DIII KEBIDANAN REGULER XXI-A
TAHUN 2021
ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA DI KOMUNITAS
KELUARGA TN. SANMEIBER
DI KELURAHAN MENTENG

A. Pengkajian

FORMAT PENGKAJIAN DATA KELUARGA

Tanggal Pengkajian : 26 Maret 2021 Pukul : 15.00 WIB


Nama Pengkaji : Siska Wahyuni
IDENTITAS KELUARGA
1. Nama Kepala Keluarga : Sanmeiber
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 48 tahun
Agama : Kristen
Suku Bangsa : Dayak
Pendidikan : S1-Ekonomi
Pekerjaan : Pegawai honorer
Alamat : Jl. sisingamangaraja
RT. 05 RW. 11 kelurahan menteng
2. Anggota Keluarga
Hubungan
No Nama Umur Sex Pendidikan Pekerjaan Ket
Keluarga
1 Lindae 46 th P Istri Sarjana Ibu rumah
pendidikan tangga
2 Natasya 16 th P Anak SMA Belum/tidak
bekerja

3. Status Kesehatan Keluarga 6 bulan terakhir (semua jenis penyakit)


No Nama Umur Sex Jenis Penyakit Tempat
Berobat
1 Sanmeiber 48 tahun Laki-laki Batuk,pilek Minum
obat
warung
2 Lindae 46 tahun Perempuan Pusing Minum
obat
warung
3 Natasya 16 tahun Perempuan Demam, batuk, Puskesmas
pilek

4. Status Kesehatan keluarga Saat Survei Terakhir (Semua Jenis Penyakit)


Jenis
No Nama Umur Sex Tempat Berobat
Penyakit
1 Sanmeiber 48 tahun Laki-laki Tidak ada -
2 Lindae 46 tahun Perempuan Tidak ada -
3 Natasya 16 tahun perempuan Tidak ada -

5. Pengambilan Keputusan Dalam Keluarga


Suami Istri Suami & √ Laki-
Istri laki

6. Kematian dalam Setahun Terakhir (tidak ada)


Bln, Thn Sebab
No Nama Sex Ket
Kematian Kematian
Tidak ada
REMAJA
No Nama umur Jenis Kelamin
1. Natasya 16 tahun perempuan

a. Jika ada remaja perempuan, sudahkah menstruasi ?


( √ ) Ya ( ) tidak
b. Adakah keluhan saat menstruasi ?
(√ ) Ya ( ) tidak
Jika Ya, apa yang dilakukan?
( ) Minum Obat ( ) Minum Jamu
( √ ) Dibiarkan
( ) Lainnya, sebutkan _________________________________________

c. Apakah aktif dalam organisasi ?


( ) Ya ( √ ) tidak

Jika tidak alasannya :


( ) Malu ( ) Tidak ada wadahnya
( ) Tidak Ada Waktu ( √ ) Lain-lain, sebutkan : _malas_
( ) Tidak Perlu

d. Apakah remaja mengetahui usia reproduksi ?


( √ ) Ya ( ) tidak

e. Apakah remaja mengetahui tentang fungsi reproduksi ?


( √ ) Ya ( ) tidak

f. Apakah remaja mengetahui tentang penyakit menular seksual (PMS)?


(√ ) Ya ( ) tidak
Jika ya, dari mana ?
( √ ) Sekolah ( ) Orang Tua
( ) Majalah ( ) Teman
( ) Televisi ( ) Lain-lain, sebutkan : _____________________

g. Apakah remaja mengetahui cara pencegahan PMS?


(√ ) Ya ( ) tidak

h. Apakah ada penyimpangan perilaku ?


( ) Ya ( √ ) tidak
Jika ya, jenisnya :
( ) Minuman Keras ( ) Penyalahgunaan Alat Kontrasepsi
( ) Narkoba
( ) Ketergantungan Obat

i. Apakah ada remaja yang sedang sakit ?


( ) Ya ( √ ) tidak
Jika ya, apasakitnya?
( ) PMS ( ) Lain-lain, sebutkan : ________________________
( ) Kanker
( ) TB Paru
Jika sakit, tindakan yang dilakukan :
( √ ) Berobat ke sarana pelayanan kesehatan
( ) Diobati sendiri
( ) Dibiarkan
( ) Berobat ke dukun

j. Bagaimana sifat anak anda ?


( √ ) Mudah diatur ( ) Lain-lain, sebutkan :
________________________
( ) Sulit diatur
Jika anak anda sulit di atur apa yang anda lakukan?…………………………..

k. Bagaimana cara anak anda belajar ?


( √ ) Les keluar rumah (sekolah, tempat privat dll)
( ) Les dirumah (privat)
( ) Diajarin orang tua
( ) Belajar sendiri
( ) Lain-lain, sebutkan : ________________________

l. Apakah anak anda senang bermain?


( √ ) Ya ( ) tidak
Jika ya, sebutkan jenis permainannya ?
( ) Play station
( ) Bermain kartu
( √ ) Lain-lain, sebutkan : _Basket______________________
Dengan siapa anak bermain?
( ) Teman Laki-laki
( √ ) Teman Perempuan
( √ ) Teman sebaya
( ) Teman lebih tua
( ) Teman lebih muda
( ) Lain-lain, sebutkan : _______________________

PENYAKIT TIDAK MENULAR


Sasaran : Perempuan kawin/pernah kawin
1. Dalam 1 tahun terakhir apakah ibu pernah melakukan pemeriksaan Payudara Sendiri?
a. Ya
b. Tidak
c. Jika ya, frekuensi ibu melakukan pemeriksaan
1) Minimal 1 kali sebulan
2) Beberapa kali dalam sebulan
3) Beberapa kali dalam setahun
4) Lain-lain
sebutkan…………………………………………………………………………………
2. Dalam 1 tahun terakhir apakah ibu pernah melakukan pemeriksaan payudara klinis (SADANIS)
a. Ya, kapan terakhir ibu melakukan
pemeriksaan?................................................................................................................................
.
b. Tidak
3. Dalam 5 tahun terakhir apakah ibu penah melakukan pemeriksaan IVA
c. Ya, kapan terakhir ibu melakukan pemeriksaan?................................................................
d. Tidak
4. Dalam 5 tahun terakhir apakah ibu penah melakukan pemeriksaan Pap Smear
a. Ya, kapan terakhir ibu melakukan pemeriksaan?................................................................
b. Tidak

DATA LINGKUNGAN
1. Perumahan
Ventilasi :
(√) baik ( ) cukup ( ) kurang
Lantai rumah:
( ) Tanah ( ) Ubin ( ) semen
( √ ) Kayu/papan
2. Sumber air bersih
(√) Sumur/pompa ( ) mata air ( ) sungai
( ) lain-lain
Kondisi :
(√) memenuhi syarat kesehatan
( ) tidak memenuhi syarat kesehatan
3. SPAL
(√) selokan/got ( ) empang ( ) sembarangan
4. Pembuangan Tinja
(√) septik tank ( ) cubluk ( ) cemplung
( ) sungai/selokan ( ) sembarangan tempat
5. Kandang
Ada/tidak
Jenis binatang :

FASILITAS/SARANA KESEHATAN
1. Apakah didesa ini ada dana sehat :
( ) ada ( √ ) tidakada
2. Jika ada, apakah keluarga ikut serta :
( ) ya ( √ ) tidak
3. Apakah keluarga ikut serta dan memiliki kartu BPJS :
( √ ) ya ( ) tidak : _____________________________________
4. Apakah didesa ini ada polindes :
( √ ) ada ( )tidakada
5. Jika ada, apakah keluarga memanfaatkan :
( √ ) ya ( ) tidak, alas an : _____________________________________
6. Jarak rumah dengan fasilitas kesehatan : 1,5 km
7. Jenis transportasi yang digunakan kepelayanan kesehatan (pilih salah satu)
( ) angkutan kota ( ) ojek
( ) jalan kaki ( √ ) lain-lain, sebutkan: motor ptibadi

B. Perumusan Diagnosa dan/atau Masalah pada Keluarga


Berikut perumsan diagnosa pada keluarga
Masalah
No Nama Klien Umur Kebidanan pada Diagnosa
Keluarga
Tn. Sanmeiber 48 tahun
1 Sanmeiber 48 tahun Tidak ada dengan keadaan
sejahtera/sehat
 Kurangnya
pengetahuan
ibu tentang
Ny. Lindae umur 46 tahun
IVA test atau
calon akseptor skrinning
2 lindae 46 tahun PAP SMEAR
CA serviks/penyakit
 Ibu takut seksual lainnya
melakukan
IVA Test

Mengeluhkan
kram atau nyeri Nn. Natasya umur 16
3 Natasya 16 tahun perut bagian tahun dengan
bawah, pusing, dismenore
sakit kepala

C. Prioritas Masalah Kesehatan/Kebidanan Pada Keluarga


SKALA PRIORITAS
No Nama Kriteria Sk Bobot Hasil TOTAL
or
1 Sanmeiber 1. Sifat masalah: 1 1 1/3x1
 Keadaan =1/3
sejahtera
2. Kemungkinan
masalah dapat 2 2 2/2x2
diubah: =2
 Dengan 10/3
Mudah
3. Potensial
masalah untuk
dicegah: 3 1 3/3x1
 Tinggi =1
4. Menonjolnya
masalah:
 Masalah 0 1 0/2x1
tidak =0
dirasakan
2 Lindae 1. Sifat masalah: 1 1 1/3x1
 Keadaan =1/3
sejahtera
2. Kemungkinan
masalah dapat 2 2 2/2x2
diubah: =2
 Dengan
10/3
Mudah
3. Potensial
masalah untuk
dicegah: 3 1 3/3x1
 Tinggi =1
4. Menonjolnya
masalah:
 Masalah 0 1 0/2x1
tidak =0
dirasakan
3 Natasya 5. Sifat masalah: 1 1 1/3x1
 Keadaan =1/3
sejahtera
6. Kemungkinan
masalah dapat 2 2 2/2x2
diubah: =2
 Dengan
Mudah
7. Potensial 10/3
masalah untuk
dicegah: 3 1 3/3x1
 Tinggi =1
8. Menonjolnya
masalah:
 Masalah 0 1 0/2x1
tidak =0
dirasakan

Berdasarkan skala prioritas pada keluarga tidak ada masalah. Dibawah ini diurutkan
berdasarkan usia yang cukup berisiko.
Masalah
Kebidana
No Nama Klien Umur Diagnosa Skor
n pada
Keluarga

mengeluh 10/3
kan kram (3,3)
atau nyeri Nn. Natasya umur
perut 16 tahun
1 Natasya 16 tahun
bagian dengan
bawah, dismenore
pusing,
sakit
kepala

 Kurang 10/3
nya (3,3)
pengeta
huan
ibu
tentang
Ny. Lindae umur 46
IVA
tahun calon
test atau
akseptor
2 Lindae 46 tahun PAP
skrinning CA
SMEA
serviks/penyakit
R
seksual lainnya
 Ibu
takut
melaku
kan
IVA
Test
Tn. Sanmeiber umur
48 tahun dengan 10/3
3 sanmeiber 48 tahun Tidak ada keadaan (3,3)
sejahtera/sehat

D. Perencanaan (intervensi) Asuhan Kebidanan pada Keluarga


N Masalah Program Tujuan Rencana Sasaran Waktu
o Kegiatan Pelaksanaa
n
mengeluhka Penyuluha Untuk 1. Berikan
n kram atau n mempertahanka pendidikan
nyeri perut n pola hidup tentang Keluarg 3x/ 6 bulan
bagian bersih dan sehat pengetian a
bawah,
serta penerapan dismenore
pusing, sakit
kepala menjadi 2. Berikan
keluarga yang pendidikan
partisispatif bagaimana
dalam setiap mengetahu
program i gejala
kesehatan yang dan
telah keluarga penyebab
lakukan, serta dismenore
mengajak 3. Berikan
keluarga untuk pendidikan
aktif dalam tentang
melakukan bagaimana
skrinning pencegaha
penyakit n dan
seksual penangana
n
disminore

Kurangnya Penyuluha
pengetahuan n 1. Berikan
Ny. Lindae pendidikan
tentang IVA
tentang
test dan ibu
takut skrinning
melakukan CA serviks
IVA test atau
penyakit
seksual
lainnya
seperti IVA
test, Pap
smear
2. Berikan
pendidikan
kesehatan
PHBS
serta
program-
program
kesehatan
keluarga
rumah
E. Pelaksanaan (Implementasi) Asuhan Kebidanan pada Keluarga
No Masalah Progra Tujuan Pelaksanaan Sasaran Waktu
m Kegiatan Pelaksan
aan
mengeluhkan Penyulu Untuk 1. Memberikan
kram atau han mempertahanka Pendidikan
nyeri perut n pola hidup tentang Keluarga 3x/6
bagian bersih dan sehat pengertian bulan
bawah,
yang sudah dismenore.
pusing, sakit
kepala dijalani dan Dismenore
penerapan adalah istilah
menjadi yang digunakan
keluarga yang untuk
partisispatif menggambarka
dalm setiap n keluhan kram
program yang
kesehatan yang menyakitkan
telah keluarga dan umumnya
lakukan, serta muncul saat
mengajak sedang haid
keluarga untuk atau menstruasi
aktif dalam 2. Memberikan
melakukan pendidikan
skrinning bagaimana
penyakit mengetahui
seksual gejala dan
penyebab
dismenore.
Gejala
disminore yang
paling khas
yaitu krama tau
nyeri di perut
bagian bawah
yang bisa
menyebar
sampai ke
punggung
bawah dan paha
bagian dalam ,
nyeri haid
muncul 1-2 hari
sebelum
menstruasi atau
awal-awal
menstruasi,
rasa sakit terasa
intens atau
konstan.
Penyebab
dismenore
terdapat 2 jenis
meliputi :
dismenore
primer
disebabkan
peningkatan
dari
prostaglandin,
yang diproduksi
pada lapisan
dari rahim.
Sedangkan
dismenore
sekunder
disebabkan
pada patologi
pada organ
reproduksi
3. memberikan
pendidikan
tentang
bagaimana
pencegahan dan
penanganan
disminore.
Pencegahan dari
dismenore itu
sendiri wanita
perlu
berolahraga
teratur untuk
mengurangi
nyeri
menstruasi.
Sedangkan
untuk
penanganan
dismenore
primer dengan
keluhan nyeri
bisa diberikan
obat anti nyri
golongan
OAINS atau
terapi
hormonal,
untuk
meredakan
kram
menstruasi bisa
juga dengan
beristirahat
secukupnya,
menghindari
makanan yang
mengandung
kafein dan
garam, pijat
punggung
bawah dan
perut.
Penanganan
dismenore
sekunder
disesuaikan
dengan
penyakit.
Kurangnya Penyulu 1. Memberikan
pengetahuan han pendidikan
Ny. Lindae tentang
tentang IVA
pentingnya
test dan ibu
takut skrinning CA
melakukan serviks atau
IVA test penyakit
seksual lainnya
seperti IVA test,
Pap smear. IVA
test merupakan
metode atau
skrinning yang
dilakukan pada
wanita yang
telah aktif
secara seksual,
metode ini
dilakukan untuk
mengetahui
apakah ada
ketidakabnorma
lan pada organ
reproduksi ibu,
seperti CA
mamae atau
penyakit
menular seksual
lainnya
2. Memberikan
pendidikan
kesehatan
PHBS di rumah
keluarga,
seperti rutin
untuk cek
kesehatan, rutin
mengkonsumsi
makanan sehat
seimbang, dan
lainnya serta
program-
program
kesehatan
keluarga seperti
posyandu, dll.
3. Memberikan
KIE (review)
tentang
keluarga
berencana.
Menjelaskan
bahwa KB
adalah salah
satu program
untuk mencegah
kehamilan agar
keluarga
mampu
mengatur jarak
kehamilan atau
kelahiran
dengan baik.
Apabila
keluarga telah
melakukan KB,
minta keluarga
agar cermat
dalam
menentukan
pilihan.

Penyulu
Tidak ada
han

F. Evaluasi

No Masalah Progra Tujuan Kegiatan Sasaran Waktu Evaluasi


m Pelaksa
naan
Mengelu Penyulu Untuk Memberik Keluarga
hkan han mempertahank an penkes mengerti
kram an pola hidup tentang dan
atau bersih dan PHBS dan bersedia
nyeri
sehat dan program- melakukan
perut
bagian penerapan program 3x/ 6 dan
bawah, menjadi kesehatan Keluarga bulan menerapkan
pusing, keluarga yang keluarga pendidikan
sakit partisispatif kesehatan
kepala dalm setiap yang telah
program diberikan
Kurangn Penyuluha
n kesehatan yang
ya
telah keluarga
pengetah
uan Ny. lakukan, serta
Lindae mengajak
tentang keluarga untuk
IVA test aktif dalam
dan ibu melakukan
takut skrinning
melakuk
an IVA penyakit
test seksual

penyulu
Tidak
3 han
ada
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Permasalahan Pada Remaja


Sub Pokok Bahasan : Nyeri Haid (Dismenore)
Sasaran : Remaja
Hari / tanggal : Jumat, 26 maret 2021
Waktu : 15.00 – 16.30
Tempat : Rumah Tn. Sanmeiber
Penyuluh : Siska Wahyuni

I. Tujuan Intruksional umum


Setelah mengikuti penyuluhan ini, diharapkan remaja wanita mengetahui dan
memahami mengenai masalah nyeri haid (dismenore) yang sering dialami wanita saat
menstruasi, sehingga remaja wanita dapat menangani dan mengatasi masalah nyeri
haid (dismenore) tersebut.

II. Tujuan intruksional khusus


Setelah mengikuti penyuluhan remaja dapat :
1. Mengetahui dan memahami pengertian nyeri haid (dismenore)
2. Mengetahui dan memahami klasifikasi nyeri haid (dismenore)
3. Mengetahui dan memahami penyebab dari nyeri haid (dismenore)
4. Mengetahui dan memahami tanda dan gejala dari nyeri haid (dismenore)
5. Mengetahui dan memahami cara mengatasi dan pencegahan dari nyeri haid
(dismenore)

III. Materi ( terlampir)


1. Pengertian nyeri haid (dismenore)
2. Klasifikasi nyeri haid (dismenore)
3. Penyebab nyeri haid (dismenore)
4. Tanda dan gejala nyeri haid (dismenore)
5. penanganan dan pencegahan nyeri haid (dismenore)

IV. Media penyuluhan


1. Poster

V. Metode penyuluhan
1. Ceramah
2. Diskusi

VI. Proses Kegiatan Peyuluhan


N Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
o
1 3 menit Pembukaan:
a. Membuka/ memulai kegiatan a. Menjawab salam
dengan mengucapkan salam b. Mendengarkan
b. Memperkenalkan diri c. Menjawab
c. Menjelaskan tujuan dari pertanyaan
penyuluhan
d. Menyebutkan materi penyuluhan
e. Bertanya kepada remaja apakah
sudah mengetahui tentang nyeri
haid (dismenore)

2 35 menit Pelaksanaan:

a. Menjelaskan pengertian nyeri a. Mendengarkan


haid (dismenore) b. Mengajukan
b. Memberikan kesempatan kepada pertanyaan
peserta untuk bertanya
c. Menjelaskan klasifikasi nyeri
haid (dismenore)
d. Memberikan kesempatan kepada
peserta untuk bertanya
e. Menjelaskan penyebab nyeri haid
(dismenore)
f. Memberikan kesempatan kepada
peserta untuk bertanya
g. Menjelaskan tanda dan gejala
nyeri haid (dismenore)
h. Memberikan kesempatan kepada
peserta untuk bertanya
i. Menjelaskan cara mengatasi dan
pencegahan nyeri haid
(dismenore)
j. Memberikan kesempatan kepada
peserta untuk bertanya

3 5 menit Evaluasi:

a. Menanyakan kepada remaja a. Menjawab


apakah sudah mengerti tentang pertanyaan
penyuluhan yang di berikan
mengenai nyeri haid (dismenore)

4 2 menit Penutup
a. Mengucapkan terima kasih atas a. Mendengarkan
peran sertanya b. Menjawab salam
b. Mengucapkan salam penutup

VII. Evaluasi :
 Remaja mampu menjelaskan pengertian nyeri haid (dismenore)
 Remaja mampu menyebutkan klasifikasi nyeri haid (dismenore)
 Remaja mampu memahami penyebab nyeri haid (dismenore)
 Remaja mampu memahami tanda dan gejala nyeri haid (dismenore)
 Remaja mampu mengatasi dan mencegah nyeri haid (dismenore)

VIII. Daftar Pustaka


IMCW. 2007. Dismenore (nyeri haid). Tersedia dalam :
(http://www.MyDinariraq.com).
Wiknjosastro.H. 1999. Ilmu Kandungan. Jakarta: Pustaka Sarwono Prawirohardjo

MATERI PENYULUHAN
NYERI HAID (DISMENORE) PADA REMAJA

A. Pengertian Dismenore
Dismenore adalah nyeri kram (tegang) daerah perut mulai terjadi pada 24 jam sebelum
terjadinya perdarahan haid dan dapat bertahan selama 24-36 jam meskipun beratnya hanya
berlangsung selama 24 jam pertama. Kram tersebut terutama dirasakan didaerah perut bagian
bawah tetapi dapat menjalar kepunggung atau permukaan dalam paha, yang terkadang
menyebabkan penderita tidak berdaya dalam menahan nyerinya tersebut. Dismenore
memperlihatkan gejala lain seperti lemas, pusing, berkeringat, sakit kepala, sakit punggung, mual,
muntah, diare, dan semua itu terjadi saat menstruasi berlangsung 
B. Klasifikasi Dismenore
1. Dismenore Primer
Dismenore primer didiagnosis ketika tidak ada yang terdeteksi.
Dismenore primer, (disebut juga Dismenore idiopatik, esensial, intrinsik) adalah
nyeri menstruasi tanpa kelainan organ reproduksi (tanpa kelainan ginekologik).
Terjadi sejak menarche dan tidak terdapat kelainan pada alat kandungan
(Proverawati & Misaroh, 2009).
Dismenore primer timbul sejak haid pertama dan akan pulih sendiri dengan
berjalannya waktu. Tepatnya saat lebih stabilnya hormon tubuh atau perubahan
posisi rahim setelah menikah dan melahirkan (Wijayanti, 2009).
Dismenore primer terjadi beberapa waktu setelah menarche biasanya setelah
12 bulan atau lebih, oleh karena siklus-siklus haid pada bulan-bulan pertama
setelah menarche umumnya berjenis anovulatuar yang tidak disertai rasa nyeri.
Rasa nyeri tidak timbul lama sebelumnya atau bersama dengan permulaan haid dan
berlangsung untuk beberapa jam, walaupun pada beberapa kasus dapat
berlangsung beberapa hari (Prawirohardjo, 2006).
Dismenore primer biasanya dimulai 6 bulan hingga 1 tahun setelah seorang
gadis mendapatkan menstruasi pertamanya. Ini adalah waktu ketika sel telur mulai
matang setiap bulan dalam ovarium. Pematangan sel telur disebut ovulasi.
Dismenore tidak ada pada siklus jika ovulasi belum terjadi. Dismenore primer
jarang terjadi setalah usia 20 tahun (Ramaiah, 2006).
Menurut Prawirohardjo (2006), ada beberapa faktor peranan sebagai
penyebab Dismenore primer, antara lain; 
 Faktor kejiwaan 
Pada gadis-gadis yang secara emosional tidak stabil, apalagi jika mereka
tidak mendapat penerangan yang baik tentang proses haid, mudah timbul
Dismenore.
 Faktor kostitusi
Faktor ini erat hubungannya dengan faktor di atas karena dapat
menurunkan ketahanan terhadap rasa nyeri, misalnya anemia, penyakit
menahun, dan sebagainya yang dapat mempengaruhi timbulnya Dismenore.
 Faktor obstruksi kanalis servikalis 
Salah satu teori yang paling tua untuk menerangkan terjadinya Dismenore
primer adalah stenosis canalis servikalis.
 Faktor alergi 
Teori ini dikemukakan setelah memperhatikan adanya asosiasi antara
Dismenore dengan urtikaria, migrane atau asam bronkhiale, bahwa sebab
alergi adalah toksi haid.

2. Dismenore Sekunder
Dismenore sekunder adalah dismenore yang berhubungan dengan kondisi
yang ada. Dismenore sekunder didiagnosis ketika gejala yang disebabkan penyakit
yang mendasari, gangguan, atau kelainan struktural baik di dalam atau di luar
rahim.
Dismenore sekunder lebih jarang ditemukan dan terjadi pada 25% wanita
yang mengalami dismenore. Penyebab paling umum dari dismenore sekunder
adalah endometriosis. Penyebab lain termasuk Leiomioma, adenomiosis, kista
ovarium, dan kemacetan panggul. Kehadiran tembaga IUD juga dapat menyebabkan
dismenore. Pada pasien dengan adenomiosis, sistem intrauterin levonorgestrel
(Mirena) diobservasi untuk pengobatannya.
Dismenore sekunder, (disebut juga sebagai Dismenore ekstrinsik, acquired)
adalah nyeri menstruasi yang terjadi karena kelainan ginekologik, misalnya
endometriosis (sebagian besar), fibroids, adenomyosis. Terjadi pada wanita yang
sebelumnya tidak mengalami Dismenore (Proverawati dkk, 2009).
Dismenore sekunder merupakan nyeri yang disebabkan oleh kelainan
ginekologi seperti salpingitis kronika, endometriosis, adenomiosis uteri, stenosis
uteri dan lain-lain (Prawirohardjo, 2006).
Dismenore sekunder biasanya didapati pada wanita berusia diatas 20 tahun
meskipun dalam beberapa kasus bisa mulai tampak pada usia kurang dari 20 tahun
(Ramaiah, 2004).

Nyeri haid berdasarkan jenis nyerinya :


1. Nyeri spasmodik
Terasa di bagian bawah perut dan berawal sebelum masa haid atau
segera setelah masa haid mulai. Banyak wanita terpaksa, harus berbaring
karena terlalu menderita nyeri itu sehingga ia tidak dapat mengerjakan
apapun. Ada di antara yang pingsan, merasa, sangat mual, bahkan ada yang
benar-benar muntah. Dismenore spasmodik dapat diobati atau paling tidak
dikurangi dengan lahirnya bayi pertama, walaupun banyak pula wanita yang
tidak mengalami hat seperti itu.
2. Dismenore kongestif
Penderita dismenore kongestif biasanya akan tahu sejak berhari-hari
sebelumnya, bahwa masa haidnya akan segera tiba. Mengalami pegal, sakit
pada bush darts, perut kembung tidak menentu, beha terasa terlalu ketat, sakit
kepala, sakit punggung, pegal pada paha, merasa, lelah atau sulit dipahami,
mudah tersinggung, kehilangan keseimbangan, menjadi ceroboh, terganggu
tidur, atau muncul memar di paha dan lengan atas. Semua itu merupakan
simptom pegal menyiksa yang berlangsung antara 2 dan 3 hari sampai kurang
dari 2 minggu. Proses menstruasi mungkin tidak terlalu menimbulkan nyeri
jika sudah berlangsung. Bahkan setelah hari pertama masa haid, orang yang
menderita dismenore kongestif akan merasa lebih baik.

C. Penyebab Dismenore
 Bisa karena penyakit (peradangan panggul) endomentriosis
 Tumor atau kelainan letak uterus
 Selaput dara yang tidak berlubang
 Stress atau kecemasan berlebihan
 Namun diduga penyebab utamanya terjadi ketidak seimbangnya hormonal dalam
tubuh

D. Tanda dan Gejala Dismenore


 Nyeri pada perut bagian bawah, yang bisa menjalar ke punggung bagian bawah dan
tungkai
 Nyeri dirasakan sebagai kram yang hilang-timbul atau sebagai nyeri tumpul yang
terus menerus ada.
 Nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi, mencapai puncaknya
dalam waktu 24 jam dan setelah 2 hari akan menghilang.
 Dismenore juga sering disertai oleh sakit kepala, mual, sembelit atau diare dan
sering berkemih. Kadang sampai terjadi muntah.

Biasanya nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi, mencapai
puncaknya dalam waktu 24 jam dan setelah 2 hari akan menghilang. Dismenore juga
sering disertai oleh sakit kepala, mual, sembelit atau diaredan sering berkemih. Kadang
sampai terjadi muntah.
Gejala Dismenore yang paling umum adalah nyeri mirip kram dibagian bawah
perut yang menyebar ke punggung dan kaki. Gejala terkait lainnya adalah muntah, sakit
kepala, cemas, kelelahan, diare, pusing dan rasa kembung atau perut terasa penuh.
Beberapa wanita mengalami nyeri sebelum menstruasi dimulai dan bisa berlangsung
beberapa hari (Ramaiah, 2004).

E. Penanganan dan Pencegahan Dismenore


Upaya penanganan Dismenore menurut Proverawati & Misaroh (2009) dan
Wijayanti (2009): 
 Kompres dengan botol (hangat tepat pada bagian yang terasa kram (bisa di perut
atau pinggang bagian belakang).
 Minum-minuman hangat yang mengandung kalsium tinggi.
 Menghindari minum-minuman yang beralkohol, kopi dan es krim.
 Menggosok-gosok perut atau pinggang yang sakit.
 Ambil posisi menungging sehingga rahim tergantung ke bawah.
 Tarik nafas dalam-dalam secara perlahan untuk relaksasi.

LAMPIRAN POSTER
Lampiran

Denah Rumah TN. SANMEIBER

Keterangan :
1. 6 Ruang Tamu
2. 7 Ruang keluarga
3. Kamar
4. Kamar
5. 5 Kamar
6. Wc
2
7. Dapur
8. 4 Selokan

1
Lampiran
Genogram Keluarga/ susunan keluarga TN. SANMEIBER

Keluarga dari ayah keluarga dari ibu

Keterangan :
: laki – laki
: Perempuan
: Garis pernikahan
: Garis keturunan
Lampiran
Foto-foto kegiatan Asuhan Kebidanan padaKeluarga Binaan
Lampiran
Daftar Hadir

Anda mungkin juga menyukai