Anda di halaman 1dari 20

Format Protokol (Adopsi dari KEPK Polkesma)

PROTOKOL ETIK PENELITIAN


KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN
POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA

Isilah form dibawah dengan uraian singkat dan berikan tanda centang pada kotak
atau lingkari pada salah satu pilihan jawaban yang menggambarkan penelitian.

A. Judul Penelitian (p1)

1. EFEKTIFITAS REBUSAN DAUN SIRIH HIJAU UNTUK KEPUTIHAN PATOLOGIS REMAJA


PUTRI DI DESA BUNTOK BARU KABUPATEN BARITO UTARA

2. Lokasi Penelitian :
Wilayah kerja desa Buntok Baru kabupaten Barito Utara

3. Waktu Penelitian direncanakan (mulai – selesai): Februari 2021


Ya Tidak

4. Apakah penelitian ini multi –senter 

5. Jika Multi senter apakah sudah mendapatkan persetujuan etik dari 


senter/institusi yang lain (lampirkan jika sudah)

B. Identifikasi (p10)

1. Peneliti
(Mohon CV Peneliti Utama dilampirkan)
Peneliti Utama (PI) : Eka Mentari, A.Md.Keb

Institusi : Poltekkes Kemenkes Palangka Raya


Anggota Peneliti :
Institusi :
2. Sponsor (p9)
Nama :
Alamat :

C. Komitmen Etik
1. Pernyataan peneliti utama bahwa prinsip prinsip yang tertuang dalam pedoman ini
akan dipatuhi (p6)
Eka Mentari, A.Md.Keb, Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Palangka Raya NIM
PO.62.24.2.20.279 akan mematuhi prinsip-prinsip yang tertuang dalam pedoman ini.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

2. (Track Record) Riwayat usulan review protokol etik sebelumnya dan hasilnya (isi
dengan judul dan tanggal penelitian, dan hasil review Komite Etik(p7)
0

3. Pernyataan bahwa bila terdapat bukti adanya pemalsuan data akan ditangani sesuai
kebijakan sponsor untuk mengambil langkah yang diperlukan (p48)
Eka Mentari, A.Md.Keb, Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Palangka Raya NIM
PO.62.24.2.20.279 bila terdapat bukti adanya pemalsuan data akan ditangani sesuai
kebijakan yang berlaku untuk mengambil langkah yang diperlukan. Demikian surat
pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Tanda tangan Peneliti Utama

Palangka Raya, tanggal 30 Januari 2021

Eka Mentari, A.Md.Keb


D. Ringkasan usulan penelitian (p2)
1. Ringkasan dalam 200 kata, (ditulis dalam bahasa yang mudah difahami oleh awam
bukan dokter)…
Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi sangat diperlukan untuk diketahui oleh
para remaja. Terutama pada remaja putri yang mengalami masa pubertas ditandai
dengan mengalami menstruasi. Beberapa remaja putri mengalami keputihan pada saat
sebelum atau sesudah menstruasi. Remaja putri harus bisa memahami tentang
keputihan yang dialami agar mereka tahu bagaimana pencegahan serta cara menjaga
kebersihan organ reproduksinya.
Organ reproduksi tidak sembarang dilakukan perawatan karena membutuhkan
perawatan khusus karena organ reproduksi merupakan salah satu orang yang sangat
sensitif. Salah satu organ reproduksi yang membutuhkan perawatan khusus adalah
vagina. Masalah kesehatan reproduksi pada remaja yang sering terjadi adalah
Keputihan baik normal maupun tidak normal.
Cara umum untuk mengatasi keputihan patologis adalah di obati dengan meminum
resep dari dokter, sedangkan secara tradisional adalah dengan rebusan daun sirih, baik
daun sirih merah dan sirih hijau (Shanti, 2012). Banyak masyarakat di Indonesia yang
menggunakan rebusan daun sirih sebagai antiseptik untuk mengobati berbagai macam
penyakit, baik di olah dalam bentuk teh herbal ataupun tradisional seperti jamu
(Martin, 2010).
Pada saat ini perkembangan pengobatan banyak mengarah kembali ke pengobatan
secara tradisional, selain obat tradisional lebih aman juga tidak akan menimbulkan
efek samping. Salah satu tanaman yang digunakan adalah Daun Sirih Hijau.

2. Justifikasi Penelitian (p3). Tuliskan mengapa penelitian ini harus dilakukan, manfaat
nya untuk penduduk di wilayah penelitian ini dilakukan (Negara, wilayah, lokal)…
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bermanfaat sebagai bahan masukan
bagi ilmu pengetahuan khususnya di bidang kesehatan reproduksi remaja terutama
yang berhubungan dengan pengetahuan tentang keputihan patologis serta bahan
masukan bagi peneliti lain untuk mengembangkan penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan menjadi informasi untuk
masyarakat khususnya remaja putri tentang efektivitas dari rebusan sirih hijau untuk
mengurangi keputihan. Serta juga menambah wawasan, pengalaman dan pengetahun
bagi peneliti.

E. Isu Etik yang mungkin dihadapi


Pendapat peneliti tentang isu etik yang mungkin dihadapi dalam penelitian ini, dan
bagaimana cara menanganinya (p4)…
“Apakah Ada Pengaruh Dari Rebusan Daun Sirih Hijau untuk Mengurangi Keputihan

Patologis pada Remaja Putri ?”

Solusi terkait isu etik maka adanya manfaat Rebusan Daun Sirih Hijau untuk

Mengurangi Keputihan Patologis pada Remaja Putri

F. Ringkasan Daftar Pustaka


Ringkasan berbagai hasil studi sebelumnya sesuai topik penelitian, termasuk yang
belum dipublikasi yang diketahui para peneliti dan sponsor, dan informasi penelitian
yang sudah dipublikasi, termasuk jika ada kajian-kajian pada binatang. Maksimum 1
hal (p5)
No Judul Penulis Desain Hasil
1 Pengaruh Zumrotul pra Wanita usia
Penggunaan Ula, Derthi eksperiment subur sebelum
Air Rebusan Ferina al dengan menggunakan
Daun Sirih Liunesi, rancang air rebusan
Hijau (Piper 2018 bangun one daun sirih
betle L.) group pre- hijau semua
terhadap Flour test post- mengalami
Albus pada test flour albus
Wanita Usia (100%).
Subur Wanita usia
subur sesudah
menggunakan
air rebusan
daun sirih
hijau sebagian
besar flour
albus
berkurang
(91,7%) dan
sebagian kecil
flour albus
tidak
berkurang
(8,3%).
2 Pengaruh Sri Quasy Dari hasil
pemberian Wulan, 2019 eksperiment penelitian ini
rebusan daun dengan diharapkan
sirih merah jenis wanita yang
terhadap rancangan mengalami
keputihan Non keputihan
patologis pada Equivalent dapat
remaja putri Control mengaplikasik
Group an air rebusan
daun sirih
merah sebagai
obat non
farmakologis
dan
menjadikan
daun sirih
merah sebagai
jenis tanaman
obat di
masyarakat.
3 Efektifitas Dwi Nur Quasy Pada hasil
Air Rebusan Baety, Eka eksperiment uji statistik
Daun Sirih Riyanti, Diah dengan Wilcoxon
Hijau dalam Astutiningru rancangan kelompok
Mengatasi m, 2019 Pretest - intervensi
Keputihan posttest terdapat
Kelas XI with control perbedaan
SMA group antara pre dan
Muhammadiy design postest
ah 1 diperoleh
Gombong 0,000 (p <
0,05 ) yang
berarti Ha
diterima
artinya adanya
pengaruh
cebok dengan
air rebusan
daun sirih
hijau untuk
mengatasi
keputihan,
dibandingkan
kelompok
kontrol yang
tidak diberikan
air rebusan
daun sirih
hijau.
4 Efektifitas Nissa pre Pada
Daun Sirih Lyana, 2016 experiment penelitian
Merah dan with didapatkan
Resik-V pretest- hasil rata-rata
terhadap posttest selisih
keputihan control intervensi
pada remaja group rebusan daun
di wilayah design sirih merah
Punggelan 2,29 atau lebih
Banjarnegara besar daripada
intervensi
sabun resik-v
1,43, maka
intervensi
yang paling
efektif untuk
mengurangi
keputihan
yaitu rebusan
daun sirih
merah. Hasil
analisis data
menunjukan
nilai p value =
0,000, yang
berarti
terdapat
perbedaan
yang
signifikan.
Rebusan daun
sirih merah
lebih efektif
dibandingkan
dengan sabun
resik-v,
dengan
kandungan
fenol dan
kavikol serta
hasil mean
difference
0,857 kali
lebih efektif
dalam
mengurangi
keputihan
pada remaja
putri.
G. Kondisi Lapangan
1. Gambaran singkat tentang lokasi penelitian(p8)
Penelitian ini berlokasi di wilayah kerja desa Buntok Baru yang terletak di Kabupaten
Barito Utara

2. Informasi ketersediaan fasilitas yang layak untuk keamanan dan ketepatan


penelitian
penerapan protokol kesehatan

3. Informasi demografis / epidemiologis yang relevan tentang daerah penelitian

Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan di Desa Buntok Baru Kabupaten


Barito Utara pada remaja putri 78 orang. Setelah observasi ke lapangan dan
memberikan kuesioner di dapatkan angka kejadian keputihan pada remaja terdapat 53
orang (67,94%) mengalami keputihan, 5 orang (6,41%) mengalami keputihan
setidaknya satu kali, dan 48 orang (90,56 %) mengalami keputihan lebih dari satu kali.
Dari 48 orang yang mengalami keputihan 33 orang (68,75%) mengalami keputihan
yang disertai gatal,berbau tidak sedap,terasa lengket dan berwarna kekuningan dan 15
orang (31,25%) mengalami keputihan fisiologis. Dimana keputihan tersebut adalah
abnormal harus segera diatasi dan perlu adanya intervensi untuk mengurangi
keputihan yang abnormal pada remaja

H. Desain Penelitian
1. Tujuan penelitian, hipotesa, pertanyaan penelitian, asumsi dan variabel penelitian
(p11)
1. Tujuan Umum
Untuk menganalisa pengaruh dari rebusan daun sirih hijau untuk mengatasi
keputihan patologis pada remaja putri.
2. Tujuan Khusus
a. Menganalisa kejadian keputihan pada remaja sebelum pemberian rebusan daun
sirih
b. Menganalisa kejadian keputihan pada remaja sesudah pemberian rebusan daun
sirih
c. Menganalisa usia remaja putri terhadap kejadian keputihan patologis
d. Menganalisa pengaruh dari rebusan daun sirih hijau untuk mengatasi keputihan
patologis

Hipotesa : adanya pengaruh dari air rebusan daun sirih hijau untuk mengurangi
keputihan pada remaja putri

Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

- Variabel Dependen
Variabel dependen (terikat) pada penelitian ini adalah keputihan patologi pada
remaja putri.

- Variabel Independen
Varibel independen (bebas) pada penelitian ini adalah pemberian rebusan daun
sirih hijau.

2. Deskipsi detil tentang desain penelitian. (p12)


menggunakan jenis penelitian Pre Eksperimen dengan desain one group pretest-
posttest. One Group Pretest-Postest adalah teknik untuk mengetahui efek sebelum dan
sesudah pemberian perlakuan (Sugiyono, 2012).
Tabel : Desain penelitian group pretest and posttest design
Pre test Intervensi Post test
X₁ X X₂
Keterangan :
X₁ : Pre test
X : Perlakuan eksperimen
X₂ : Post test
3. Bila uji coba klinis, deskripsi harus meliputi apakah kelompok perlakuan ditentukan
secara random, (termasuk bagaimana metodenya), dan apakah acak atau terbuka.
(Bila bukan ujicoba klinis cukup tulis: tidak relevan) (p12)
Tidak relevan

I. Sampling
1. Jumlah subjek yang dibutuhkan sesuai tujuan penelitian dan bagaimana
penentuannya secara statistik (p13)…
Sampel dalam penelitian ini adalah 33 remaja putri yang ada di desa Buntok Baru
yang mengalami keputihan patologis.

2. Kriteria partisipan atau subyek dan justifikasi exclude/include. (Guideline 3) (p12)..


1. Kriteria Inklusi :
a. Remaja putri yang telah mengalami menstruasi
b. Remaja putri yang mengalami keputihan
2. Kriteria Eksklusi :
a. Remaja putri yang menggunakan sabun antiseptik

3. Sampling kelompok rentan: alasan mengikutsertakan anak anak atau orang dewasa
yang tidak mampu memberikan persetujuan setelah penjelasan, atau kelompok
rentan, serta langkah langkah bagaimana meminimalisir bila terjadi resiko
(Guidelines 15, 16 and 17) (p15) (bila tidak ada, cukup tulis tidak relevan)

Tidak relevan

J. Intervensi
(pengguna data sekunder/observasi, cukup tulis tidak relevan)
Tidak relevan

1. Rencana dan jastifikasi untuk meneruskan atau menghentikan standar terapi


selama penelitian (Guidelines 4 and 5) (p18)
Tidak ada

2. Treatmen/Pengobatan lain yang mungkin diberikan atau diperbolehkan, atau


menjadi kontraindikasi, selama penelitian (Guideline 6) (p19)
Tidak ada

3. Test klinis atau lab atau test lain yang harus dilakukan (p20)

Tidak ada

K. Monitor Hasil
1. Sampel dari form laporan kasus yang sudah distandarisir, metode pencataran respon
teraputik (deskripsi dan evaluasi metode dan frekuensi pengukuran), prosedur follow-
up, dan, bila mungkin, ukuran yang diusulkan untuk menentukan tingkat kepatuhan
subyek yang menerima treatmen (lihat lampiran) (p17)
(pengguna data sekunder, cukup tulis tidak relevan)
Tidak relevan

L. Penghentian Penelitian dan Alasannya


1. Aturan atau kreteria kapan subyek bisa diberhentikan dari penelitian atau uji klinis,
atau, dalam hal studi multi senter, kapan sebuah pusat/lembaga di non aktipkan, dan
kapan penelitian bisa dihentikan (tidak lagi dilanjutkan) (p22)
(pengguna data sekunder, cukup tulis tidak relevan)
Tidak relevan

M. Adverse Event dan Komplikasi


1. Metode pencatatan dan pelaporan adverse events atau reaksi samping, dan syarat
penanganan komplikasi (Guideline 4 dan 23)(p23)
(pengguna data sekunder, cukup tulis tidak relevan)
Tidak relevan
2. Berbagai resiko yang diketahui dari adverse events, termasuk resiko yang terkait
dengan setiap rencana intervensi, dan terkait dengan obat, vaksin, atau terhadap
prosedur yang akan diuji cobakan (Guideline 4) (p24)
Tidak ada bahaya potensial akibat keterlibatan responden dalam penelitian ini

N. Penanganan Komplikasi (p27)


1. Rencana detil bila ada resiko lebih dari minimal/ luka fisik, membuat rencana detil,
2. Adanya asuransi,
3. Adanya fasilitas pengobatan / biaya pengobatan
4. Kompensasi jika terjadi disabilitas atau kematian (Guideline 14)
(pengguna data sekunder, cukup tulis tidak relevan)
Tidak relevan

O. Manfaat
1. Manfaat penelitian secara pribadi bagi subyek dan bagi yang lainnya (Guideline 4)
(p25)
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan menjadi informasi untuk masyarakat
khususnya remaja putri tentang efektivitas dari rebusan sirih hijau untuk mengurangi
keputihan. Serta juga menambah wawasan, pengalaman dan pengetahun bagi peneliti.

2. Manfaat penelitian bagi penduduk, termasuk pengetahuan baru yang kemungkinan


dihasilkan oleh penelitian (Guidelines 1 and 4)(p26)
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bermanfaat sebagai bahan masukan bagi
ilmu pengetahuan khususnya di bidang kesehatan reproduksi remaja terutama yang
berhubungan dengan pengetahuan tentang keputihan patologis serta bahan masukan
bagi peneliti lain untuk mengembangkan penelitian selanjutnya.

P. Jaminan Keberlanjutan Manfaat (p28)


1. Kemungkinan keberlanjutan akses bila hasil intervensi menghasilkan manfaat yang
signifikan,
2. Modalitas yang tersedia,
3. pihak pihak yang akan mendapatkan keberlansungan pengobatan, organisasi yang
akan membayar,
4. berapa lama (Guideline 6)
(pengguna data sekunder, cukup tulis tidak relevan)
Tidak relevan

Q. Informed Consent
1. Cara yang diusulkan untuk mendapatkan informed consent dan prosudur yang
direncanakan untuk mengkomunikasikan informasi penelitian kepada calon subyek,
termasuk nama dan posisi wali bagi yang tidak bisa memberikannya. (Guideline 9)
(p30)
(pengguna data sekunder, cukup tulis tidak relevan)
Tidak relevan
2. Khusus Ibu Hamil: adanya perencanaan untuk memonitor kesehatan ibu dan
kesehatan anak jangka pendek maupun jangka panjang (Guideline 19)(p29)
Tidak ada perencanaan

R. Wali (p31)
1. Adanya wali yang berhak, bila calon subyek tidak bisa memberikan informed consent
(Guidelines 16 and 17)
(pengguna data sekunder, cukup tulis tidak relevan)
Tidak relevan
2. Adanya orang tua atau wali yang berhak bila anak paham tentang informed consent
tapi belum cukup umur (Guidelines 16 and 17)
Tidak relevan

S. Bujukan
1. Deskripsi bujukan atau insentif pada calon subyek untuk ikut berpartisipasi, seperti
uang, hadiah, layanan gratis, atau yang lainnya (p32)
(pengguna data sekunder, cukup tulis tidak relevan)

Tidak relevan
2. Rencana dan prosedur, dan orang yang bertanggung jawab untuk menginformasikan
bahaya atau keuntungan peserta, atau tentang riset lain tentang topik yang sama,
yang bisa mempengaruhi keberlangsungan keterlibatan subyek dalam penelitian
(Guideline 9) (p33)
Peneliti

3. Perencanaan untuk menginformasikan hasil penelitian pada subyek atau partisipan


(p34)

Perencanaan untuk menginformasikan hasil penelitian pada subyek jika subyek


meminta

T. Penjagaan Kerahasiaan
1. Proses rekrutmen (misalnya lewat iklan), serta langkah langkah untuk menjaga
privasi dan kerahasiaan selama rekrutmen (Guideline 3) (p16)
Data Desa Buntok Baru dijadikan acuan rekrutmen

2. Langkah proteksi kerahasiaan data pribadi, dan penghormatan privasi orang,


termasuk kehatihatian untuk mencegah bocornya rahasia hasil test genetik pada
keluarga kecuali atas izin dari yang bersangkutan (Guidelines 4, 11, 12 and 24) (p
35)
Data dan jawaban responden pada kuesioner dalam penelitian ini tidak akan
menimbulkan dampak yang merugikan bagi responden. Kerahasiaan seluruh data
dan informasi yang telah diberikan oleh responden akan dijaga dan digunakan untuk
kepentingan penelitian

3. Informasi tentang bagaimana kode; bila ada, untuk identitas subjek dibuat, di mana di
simpan dan kapan, bagaimana dan oleh siapa bisa dibuka bila terjadi kedaruratan
(Guidelines 11 and 12) ( p36)
Eka Mentari, A.Md.Keb; Poltekkes Palangka Raya Jurusan/Prodi Sarjana Terapan
Kebidanan
Jl. G. Obos No.30/32 Palangka Raya; 082150057827 / ekamentari2010@gmail.com

4. Kemungkinan penggunaan lebih jauh dari data personal atau material biologis (p37)

Tidak relevan
U. Rencana Analisis
1. Deskripsi tentang rencana rencana analisa statistik, termasuk rencana analisa interim
bila diperlukan, dan kriteria bila atau dalam kondisi bagaimana akan terjadi
penghentian keseluruhan penelitian (Guideline 4) (B,S2);
- Analisis Univariat
Menurut Notoatmodjo (2012) analisi ini bertujuan untuk menjelaskan atau
mendeskripsikan karakteristik pada variabel penelitian. Umumnya pada analisis ini
hanya akan menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase pada tiap variabel.
Analisa ini bertujuan untuk melihat dari hasil perhitungan frekuensi dan persentase
hasil penelitian yang akan digunakan dalam pembahasan dan kesimpulan.
- Analisis Bivariat
Pada analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui adanya efektifitas rebusan daun
sirih hijau untuk mengurangi keputihan patologis pada remaja putri dengan
menggunakan uji statistic Paired T Test untuk mengetahui ada atau tidaknya
perbedaan setelah diberikan perlakuan. Mencari nilai uji t hipotesis dengan alat bantu
program komputer.
Untuk analisa data menggunakan uji chi square (α<0,05), untuk mengetahui apakah
hasil yang diperoleh bermakna. Dengan demikian, akan didapatkan kesimpulan
sebagai berikut :

Ha = jika nilai ≤ 0,05 maka hasil perhitungan statistik signifikan, berarti adanya
pengaruh dari rebusan daun sirih hijau untuk keputihan.
Ho = jika nilai > 0,05 maka hasil perhitungan statistik tidak signifikan, berarti
tidak ada pengaruhnya dari rebusan daun sirih hijau untuk keputihan.

V. Monitor Keamanan
1. Rencana untuk memonitor keberlangsungan keamanan obat atau intervensi lain
yang dilakukan dalam penelitian atau trial, dan, bila diperlukan, pembentukan komite
independen untuk data dan safety monitoring (Guideline 4) (B,S3,S7);…
Data dan jawaban responden dalam penelitian ini tidak akan menimbulkan dampak
yang merugikan bagi responden. Kerahasiaan seluruh data dan informasi yang telah
diberikan oleh responden akan dijaga dan digunakan untuk kepentingan penelitian

W. Konflik Kepentingan
1. Pengaturan untuk mengatasi konflik finansial atau yang lainnya yang bisa
mempengaruhi keputusan para peneliti atau personil lainya; menginformasikan pada
komite lembaga tentang adanya conflict of interest; komite mengkomunikasikannya
ke komite etik dan kemudian mengkomunikasikan pada para peneliti tentang langkah
langkah berikutnya yang harus dilakukan (Guideline 25) (p42)…

Tidak ada

X. Manfaat Sosial
1. Untuk riset yang dilakukan pada seting sumber daya lemah, kontribusi yang
dilakukan sponsor untuk capacity building, untuk telaah ilmiah dan etik dan untuk
riset riset kesehatan di negara tersebut; dan jaminan bahwa tujuan capacity building
adalah agar sesuai nilai dan harapan para partisipan dan komunitas tempat
penelitian (Guideline 8) (p43)…
Tidak ada sponsor dalam penelitian ini

2. Protokol riset atau dokumen yang dikirim ke komite etik harus meliputi deskripsi
rencana keterlibatan komunitas, dan menunjukkan seluruh sumber yang dialokasikan
untuk aktivitas keterlibatan tersebut. Dokumen ini menjelaskan apa yang sudah dan
yang akan dilakukan, kapan dan oleh siapa, untuk memastikan bahwa masyarakat
dengan jelas terpetakan untuk memudahkan keterlibatan mereka selama riset, untuk
memastikan bahwa tujuan riset sesuai kebutuhan masyarakat dan diterima oleh
mereka. Bila perlu masyarakat harus dilibatkan dalam penyusunan protokol atau
dokumen ini (Guideline 7) (p44)..
Uji kelayakan etik diajukan untuk mendapatkan sertifikat kelayakan etik penelitian
Y. Hak atas Data
1. Terutama bila sponsor adalah industri, kontrak yang menyatakan siapa pemilik hak
publiksi hasil riset, dan kewajiban untuk menyiapkan bersama dan diberikan pada
para PI draft laporan hasil riset (Guideline 24) (B dan H, S1, S7);
Tidak ada sponsor

Z. Publikasi
Rencana publikasi hasil pada bidang tertentu (seperti epidemiologi, genetik,
sosiologi) yang bisa beresiko berlawanan dengan kemaslahatan komunitas,
masyarakat, keluarga, etnik tertentu, dengan meminimalkan resiko kemudharatan
kelompok ini dan selalu mempertahankan kerahasiaan data selama dan setelah
penelitian, dan mempublikasi hasil penelitian sedemikian rupa dengan selalu
mempertimbangkan harkat dan martabat mereka (Guideline 4) (p47)…

Rencana publikasi oleh peneliti akan dilakukan terkait persyaratan program studi

Bila hasil riset negatif, memastikan bahwa hasilnya tersedia melalui publikasi atau
dengan melaporkan ke Badan POM (Guideline 24) (p46)….

Tidak relevan

AA. Pendanaan
Sumber dan jumlah dana riset; lembaga funding, dan deskripsi komitmen finansial
sponsor pada kelembagaan penelitian, pada para peneliti, para subjek riset, dan, bila
ada, pada komunitas (Guideline 25) (B, S2); (p41)

Pribadi

BB. Daftar Pustaka


Daftar referensi yang dirujuk dalam protokol (p40)

Ahyani, L. N. & Kumalasari. F (2012). Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan


Penyesuaian Diri Remaja Di Panti Asuhan. Jurnal Penelitian. Kudus: Universitas
Muria Kudus.

Andareto, O., (2015). Apotik Herbal di Sekitar Anda . Jakarta: Pustaka Ilmu Semesta
Astuti, H et al (2018). Hubungan Perilaku Vaginal Hygiene Dengan Kejadian Keputihan Pada
Mahasiswi Di Asrama Putri Psik Unitri Malang. Nursing News; 2018 No.3

BKKBN.(2013). Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012 Kesehatan Reproduksi


Remaja. http://kesga.kemkes.go.id/ accessed 20 November 2020.

Diah Astutiningrum. (2019). Efektifitas Air Rebusan Daun Sirih Hijau dalam Mengatasi
Keputihan Kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Gombong. Efektifitas Air Rebusan Daun
Sirih Hijau Dalam Mengatasi Keputihan Kelas XI SMA Muhammadiyah 1
Gombong, 10(2012), 48–58. Retrieved from
http://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/582 ( accessed on
Oktober 2020 )

Ellya, Eva, dkk. (2010). Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: CV Trans Info Media.

Elshabrina. (2013). 33 Dahsyatnya Daun Obat Sepanjang Masa. Yogyakarta: CV

Hidayat, (2013). Metode Penelitian Keperawatan dan Tehnik Analisa Data. Jakarta :
Salemba Medika.

Hidayat, A. A. (2017). Metode Penelitian Keperawatan dan Kesehatan Jakarta: Salemba


Medika.

Hurlock, Elizabeth B. (2010). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang


Rentang Kehidupan.Erlangga

Tjin Willy. (2019). Keputihan. https://www.alodokter.com/keputihan (data accessed on


January 2021)

Kesehatan, K., Indonesia, R., Kesehatan, P., Riau, K., & Keperawatan, P. D. I. V.
(2017). EFEKTIVITAS AIR REBUSAN DAUN SIRIH.

Kumalasari, Intan & Iwan Andhyantoro. (2012). Kesehatan Reproduksi untuk Mahasiswa
Kebidanan dan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Kusmiran,E. (2012). Kesehatan Reproduksi Wanita dan Remaja.Jakarta:Salemba Medika

Lyana, S. (2016). Efektifitas Rebusan Daun Sirih Merah dan Sabun Resik-V Terhadap
Keputihan Pada Remaja Putri Di Wilayah Punggelan Banjar Negara. Skripsi,
Purwokerto: Fakultas Muhammdiyah Purwokerto

Mardiana, Lina. (2013). Daun Ajaib Tumpas Penyakit. Jakarta : Penebar Swadaya

Martin. (2010). Perbedaan efek antifungi minyak Atsiri Daun Sirih Hijau, Minyak Atsiri Daun
Sirih Merah Dan ResikV Sabun Sirih Terhadap Pertumbuhan Candida Albicans
Secara In Vitro. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

N. M. S. R, Widyaningtias; P. S., Yustiantara; N. L. P.V., Paramita. Uji Aktivitas Antibakteri


Ekstrak Terpurifikasi Daun sirih hijau (Piper betle L.) Terhadap Bakteri
Propionibacterium acnes. Jurnal Farmasi Udayana, [S.l.], oct. 2014. ISSN 2622-
4607. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/jfu/article/view/10804>. Date
accessed: 2 dec. 2020
Notoatmodjo, S (2010). Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta

Notoatmodjo, S (2012). Metodelogi Penelitian kesehatan. Jakarat: Rineka Cipta

Prayitno. (2011). Panduan Kegiatan Pengawasan Bimbingan dan Konseling di Sekolah.


Jakarta: PT Rineka Cipta

Riadi, Edi. (2016). Statistika Penelitian (Analisis Manual dan IBM SPSS). Edisi 1.

Setiadi. (2013). Konsep dan praktek penulisan riset keperawatan (Ed.2) Yogyakarta: Graha
Ilmu

SETYANA, WINDY AGUS (2012) ANALISIS FAKTOR EKSOGEN NON INFEKSI YANG


MEMPENGARUHI KEJADIAN KEPUTIHAN PADA MAHASISWI DI FAKULTAS ILMU
KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO. Bachelor thesis,
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO.

Shanti,(2012). Cara Mengatasi Keputihan yang Gatal dengan Obat Alami, dari
http://tipsmengatasikeputihan.com/cara-mengatasi-keputihan-yang-gatal-dengan-
obat-alami.html ( accessed on November 2020 )

Sulistiyowati, & Amalia, A. (2016). Perbedaan Efektifitas Penggunaan Daun Sirih Dan
Bawang Putih;2016. 38-44. Vol. 08, No. 03.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV ALFABETA

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Afabeta

Ula, Z., & Liunesi, D. F. (2018). Pengaruh Penggunaan Air Rebusan Daun Sirih Hijau (Piper
Betle L.) Terhadap Flour Albus Pada Wanita Usia Subur Di PMB Afah Fahmi, A.Md.
Keb Surabaya Tahun 2018. Infokes : Info Kesehatan, 8(2), 39–44

Widyastuti, Y. & Anita R. & Yuliasti E,P. (2010). Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta :
Fitramaya

Wulan, S. (2019). PENGARUH PEMBERIAN REBUSAN DAUN SIRIH MERAH TERHADAP


KEPUTIHAN PATOLOGIS PADA REMAJA PUTRI. Jurnal Penelitian Kebidanan &
Kespro, 1(2), 19–22. https://doi.org/10.36656/jpk2r.v1i2.88 ( accessed on Oktober
2020 )

a. Lampiran
1. CV Peneliti Utama
2. Sampel Formulir Laporan kasus

Anda mungkin juga menyukai