Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI


(Psidium guajava Linn )KOMBINASI DAUN RAMBUTAN

(Nephelium lappaceum L.) TERHADAP PERTUMBUHAN


Escherichia coli

ANTANIA OKTA RURUK

515 18 011 128

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PEGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PANCASAKTI
MAKASSAR
2020
PROPOSAL SKRIPSI
UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI
DAN KOMBINASI RAMBUTAN TERHADAP
PERTUMBUHAN Escherichia coli

Disusun dan diajukan oleh :

ANTANIA OKTA RURUK

515 18 011 128

Menyetujui

Tim Pembiming,

Pembiming Pertama Pembiming Kedua

Muh.Aris,S.Si.,M.Si.Apt Muh.Taufiq Duppa,S.Si.,M.Si.Apt

Ketua Program Studi Farmasi

Muh. Saharuddin, S.Si.,M.Si.,Apt


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Diare masih merupakan masalah kesehatan utama pada anak balita

karena kebersihan yang kurang. Penyakit ini masih banyak ditemukan di

negara berkembang, seperti Indonesia (Segeran, 2005). Setiap tahun

terdapat 112.000 kasus kematian karena diare pada semua golongan umur,

55.000 kasus diantaranya terjadi pada balita (Depkes RI, 2000).

Penyakit diare disebabkan oleh bakteri E. coli. Bakteri ini bersifat

oportunistik yang banyak ditemukan di dalam usus besar manusia sebagai

flora normal. Selain itu bakteri ini juga dapat menyebabkan infeksi primer

pada usus, misalnya diare, dan menimbulkan infeksi pada jaringan tubuh

lain di luar usus (Karsinah, 1994).

Berdasarkan etiologinya, penyakit diare dapat disebabkan oleh

mikroorganisme seperti bakteri, virus dan protozoa. Mikroorganisme

penyebab diare terutama pada anak yang paling banyak ditemukan di

negara berkembang antara lain Escherichia coli enterotoksigenik, Shigella,

Campylobacter jejuni, dan Cryptosporidium.


Tanaman jambu (Psidium guajava) dikenal oleh masyarakat

Indonesia sebagai obat herbal yang dapat digunakan untuk mengobati

berbagai penyakit. Masyarakat lokal di Indonesia menggunakan daun

jambu biji sebagai anti diare. Beberapa penelitian tentang jambu biji,

diantaranya oleh Novita (2012),

Psidium guajava L. diketahui mengandung beberapa bahan aktif

antara lain tanin, flavonoid, guayaverin, leukosianidin, minyak atsiri, asam

malat, damar, dan asam oksalat, tetapi hanya komponen khusus seperti

flavonoid, tanin, minyak atsiri, dan alkaloid yang memiliki efek

farmakologi sebagai anti diare terutama pada penyakit diare yang

disebabkan oleh bakteri.

Daun rambutan (Nephelium lappaceum L.) yang secara tradisional

masyarakat menggunakan daun rambutan sebagai alternatif pengobatan

sebagai antibakteri (Hidayat dan Napitupulu, 2015). Kandungan flavonoid

yang terkandung dalam daun rambutan dapat menghambat pertumbuhan

dan mematikan bakteri (Azwar dkk, 2013).

Pemilihan pelarut didasarkan pada prinsip like dissolve like yaitu

senyawa polar akan larut pada senyawa polar, dan senyawa non polar akan

larut pada senyawa non polar. Etanol dipilih karena bersifat tidak selektif

sehingga diharapkan dapat menarik senyawa lebih banyak. Selain itu,

etanol juga bersifat tidak toksik (Sulistyaningsih, 2009).


Dari latar belakang tersebut maka akan dilakukan penelitian uji

efektivitas ekstrak etanol daun jambu biji dan daun jambu batu (Psidium

guajava Linn ) terhadap pertumbuhan Escherichia coli.

B. RumusanMasalah

1. Apakah Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji (Psidium guajava Linn) dan

Daun Rambutan (Nepheelium Lappaceum L.) memiliki aktivitas

terhadap pertumbuhan Escherichia coli ?

2. Apakah Kombinasi Daun Jambu Biji (Psidium guajava Linn) dan

Daun Rambutan (Nepheelium Lappaceum L.) memiliki efek yang

lebih efektif dibandingkan dengan pemberiaan tunggal terhadap

pertumbuhan Escherichia coli.

C. TujuanPenelitian

1. Untuk mengetahui aktivitas Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium

guajava Linn) dan Daun Rambutan terhadap pertumbuhan

Escherichia coli

2. untuk mengetahui apakah kombinasi Ekstrak Etanol Daun Jambu

Biji(Psidium Guajava Linn ) dan Daun Rambutan (Nepheelium

Lappaceum L.) memiliki efek yang lebih efektif dibandingkan dengan

pemberian tunggal terhadap pertumbuhan Escherichia coli

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data ilmiah

tentang manfaat Ekstrak Etanol herbal Daun Jambu Biji (Psidium

Guajava Linn ) dan Daun Rambutan terhadap pertumbuhan Escherichia


coli.,dan memberikan informasi kepada masyarakat tentang khasiat herba

Daun Jambu Biji dan Daun Rambutan

B. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini yaitu untuk mengetahui uji

efektivitas ekstrak etanol dari Daun Jambu Biji dan Daun Rambutan

dengan konsentrasi 1g, 2g ,3g terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia

coli.,
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Alat Dan Bahan

1. Alat

Alat yang digunakan Autoklaf (Portabel) Alat Maserasi,

Batang pengaduk, Cawan petri (Pyrex), Erlemeyer, Gelas Ukur

(Pyrex), Gelas piala,Incubator (Buchii),Laminator air Flow (LAF),

Oven (Marmet),Mistar,Ose Bulat, Tabung Reaksi, Timbangan

analitik (Acculab), pH Meter, Lampu Spiritus,Pinset.piper diks

2. Bahan

Bahan yang digunakan air suling, Aluminium foil ,alkohol

95 % , Bakteri Escherchia coli, , Kapas, Larutan NaCl 0,9 %,

Medium NA. Na-CMC, ,Daun Jambu Biji (Psidium Guajava Linn)

dan Daun Rambutan (Nepheelium Lappaceum L.)

B. Waktu Dan Tempat Penelitian

Penelitian akan dilakukan dilaboratorium fitokimia politeknik

Sandi Karsa Makassar pada bulan agustus 2020 sampai september 2020.
C. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah bakteri yang berisifat

patogen pada manusia

2. Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Daun

Jambu Biji (Psidium Guajava Linn) dan Daun Rambutan

(Nepheelium Lappaceum L.) Kelurahan Tongkonan Basse

Kabupaten Toraja Utara Provinsi Sulawesi Selatan.

D. Bahan Uji

Bahan uji dari penelitian ini adalah daun Jambu Biji dan

Daun Rambutan yang telah dewasa yang berasal dari Kelurahan

Tongkonan Basse Kabupaten Toraja Utara Provensi Selawesi

Selatan

E. Teknik Pengolahan Data

1. Pengambilan dan Pengolaham Bahan Uji

Daun Jambu Biji dan Daun Rambutan dari Kelurahan

Tongkonan Basse Kabupaten Toraja Utara Provensi Selawesi

Selatan dibersihkan dengan air mengalir, kemudian dipotong kecil-

kecil, lalu dikeringkan pada udara terbuka dan terlindung dari sinar

matahari secara langsung.


2. Pembuatan Estrak daun Jambu biji Dan Daun Rambutan

Daun Jambu Biji dan Daun Rambutan Yang sudah

dikeringkan ditimbang sebanyak 500 g, lalu masing-masing

dimasukkan dalam bejana maserasi kemudian ditambahkan dengan

pelarut Etanol 96% hingga menutupi permukaan simplisia dan

ditutup rapat, direndam selama 5 hari di tempat yang terlindung

dari sinar matahari. Dan setiap 24 jam dilakukan pengadukan,

setelah 5 hari disaring dan dipisahkan ampas dan filtratnya.

Kemudian di maserasi lagi dengan pelarut etanol 96% . Ekstraksi

dilakukan hingga sampai dua kali. Ekstraksi etanol yang di peroleh

diuapkan di rotavor hingga di dapatkan ekstrak kental, lalu di

uapkan diatas water bath hingga kering.

3. Sterilisasi Alat

Semua alat yang akan digunakan dibersihkan terlebih

dahulu. Khususnya untuk alat-alat yang tahan panas kering seperi

alat kaca dibungkus dengan kertas perkamen lalu disterilkan dalam

oven pada suhu 180ºC selama 2 jam. Alat-alat yang tidak tahan

panas kering disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121ºC selama 15

menit. Sementara ose dan pinset disterilkan dengan cara dipijarkan

langsung pada nyala api Bunsen samapai merah pijar

4. Pembuatan pensuspensi Na-CMC 1 %

Pembuatan pensuspensi Na-CMC 1% dengan cara

ditimbang sebanyak 1 gram, kemudian dimasukkan kedalam


lumpang yang sudah berisi 20 ml aquades panas digerus sampai

homogen. Kemudian ditambahkan secara berlahan aquades hingga

100 ml.

5. Pembuatan medium Nutrien Agar (NA)

Untuk membuat 100 ml NA, ditimbang sebanyak 2,0 gram

medium NA kemudian dimasukkan kedalam erlenmeyyer lalu di

dilarutkan dengan aquadest 100 ml, dicek pH- nya setelah itu

didihkan hingga larut sempurna. Larutan medium disterilkan dalam

autoklaf selama 15 menit pada suhu 121ºC dengan 2 atm.

6. Pembuatan Kosentrasi ekstrak Daun Jambu Biji dan Daun

Rambutan

Ekstrak daun Jambu Biji dan Daun Rambutan dengan

kosentrasi masing- masing 1 gram , 2gram , 3gram . untuk

pembuatan kombinasi ekstrak 1 : 1 ditimbang 2 gram ekstrak daun

jambu biji dan 1 gram ekstrak daun rambutan kemudian

disuspensikan Na. CMC 1 % sebanyak 100 ml ,untuk kombinasi

ekstrak 1 : 2 ditimbang 1 gram ekstrak jambu biji dan 2 gram

ekstrak daun rambutan kemudian disuspensikan Na. CMC 1 %

sebanyak 100 ml, untuk kombinasi 2 : 1 ditimbang ekstrak daun

jambu biji 2 gram dan 1 gram ekstrak daun rambutan kemudian

disuspensikan Na. CMC 1 % sebanyak 100 ml


7. Peremajaan kultur murni Bakteri

Bakteri uji berupa Escherichia coli dari biakan murni

diambil satu ose secara aseptis dan digoreskan pada medium Agar

(NA) miring kemudian diinkubasi pada suhu 37ºC selama 24 jam.

8. Pembuatan suspensi Bakteri

Bakteri uji hasi l peremajaan selanjutnya disuspensikan

kedalam tabung reaksi yang berisi 10 ml NaCl 0,9%.

9. Pengujian Daya Hambat Bakteri

Pengujian Ekstrak daun Jambu Biji dan Daun Rambutan

terhadap bakteri uji dilakukan dengan metode difusi agar dengan

menggunakan paper disk. Medium NA steril dipanaskan sampai

mencair kemudian didinginkan hingga suhu 45oC kemudian

diambil 15ml medium , lalu dituang kedalam cawan petri dan

dibiarkan setengah memadat diinokulasikan suspensi biakan

Escherichia coli dengan swab steril. Diletakkan masing – masing

paper disk yang telah direndam dalam sampel secara berurutan

dengan jarak kurang lebih sama, mulai dari konsentrasi 1g , 2g , 3g

dan kontrol Na CMC 1 % dengan kombinasi masing-masing

ekstrak 1g : 1g, 1g : 2g, 2g : 1g dan ekstrak tunggal daun jambu

1gram dan ekstrak tunggal daun rambutan 1gram . dibuat hal yang

sama pada cawan petri berikutnya kemudian diinkubasi pada suhu

37o C selama 1 x 24 jam.


10. Pengamatan dan Pengumpulan data

Pengukuran dilakukan setelah 1x 24 jam masa inkubasi,

kemudian inkubasi, diameter zona hambatan diukur dengan

menggunakan jangka sorong. Hasil pengukuran dikumpulkan

sebagai data, selanjutnya, dilakukan pengolahan data secara

statistik.

11. Pengolahan data

Data yang diperoleh dari hasil pengukuran diameter zona 22

hambatan dianalisis secara statistik dengan uji anova dan

dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Setelah itu

dilakukan pembahasan dan ditarik kesimpulan

F. Defenisi operasional

Antibakteri : Suatu senyawa atau zat aktif yang dapat

menghambat atau membubuhpertumbuhan bakeri

Bakteri : Kelompok organisme prokariotik bersel tunggal

yang sangat beragam dan terdapat dimana-mana

Bakteriostatik : Senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan

bakteri.

Bakterisid Senyawa yang dapat membunuh pertumbuha

: bakteri.

Ekstarak Sediaan, kering, kental, dan cair dibuat dengan

: menyari Simplisia nabati atau hewani, menurut


cara yang cocok, diluar pengaruh cahaya matahari

langsung

Ekstraksi Suatu metode penyarian zat-zat aktif atau senyawa

: kimia dari bagian tanaman, hewan, simplisia, atau

biota laut dengan menggunakan metode ekstraksi

dan pelarut yang sesuai.

Medium Media yang berupa susunan bahan alami ataupun

: bahan buatan yang dipergunakan untuk

pertumbuhan perkembangbiakan mikroba.

Simplisia Bahan alam yang digunakan sebagai obat yang

: belum mengalami pengolahan ataupun kecuali

dinyatakan lain sebagai bahan yang telah

dikeringkan.

Sterilisasi Inaktivasi atau menghilangkan semua organisme

: hidup.

Maserasi Proses perendaman sampel menggunalan pelarut

: Organik pada suhu ruangan.


Daftar Pustaka

Ajizah A. 2004 Sensitivitas Salmonella typhimurium terhadap ekstrak

daun Psidium guajava L.. Bioscientiae..

Azwar. I. Y. T., Adiputra, Agus. S dan Siti. H. 2013. Potensi Ekstrak

Kulit Buah Dan Biji Rambutan (Nephelium lappaceum L.) Sebagai

Senyawa Anti Bakteri Patogen Pada Ikan. e-Jurnal Rekayasa dan

Teknologi Budidaya Perairan.Jakarta.

Biswas B, Rogers K, McLaughlin F, Daniels D, Yadav A. 2013.

Antimicrobial activities of leaf extracts of guava (Psidium guajava

L. L.) on two gram-negative and gram-positive bacteria.

International Jurnal of Microbiology.

Depkes RI. 2000. Buku Pedoman Pelaksanaan Program P2 Diare. Depkes

RI:

Jakarta. K

Hidayat, S dan Naitupulu, R. M. 2015. Kitab Tumbuhan Obat. Jakarta

Juffrie M, Soenarto SSY, Oswari H, Arief S, Rosalina I, Mulyani

NS.2010 Gastroenterohepatologi. Jakarta: Badan Penerbit IDAI.

Karsinah. 1994. Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran Edisi Revisi oleh

Staf Pengajar Fak. Kedokteran UI. Binarupa Aksara. Jakarta N


Novita, A.,P., 2012, Pengaruh Air Rebusan Daun Jambu Biji (Psidium

guajava) terhadap Pertumbuhan Escherichia coli Patogen, KTI

Universitas Muhammadiyah Surabaya.

Ojewole JA. . 2006. Antiinflammatory and analgesic effects of Psidium

guajava L. Linn. (Myrtaceae) leaf aqueous extract in rats and mice.

Methods and findings in experimental and clinical pharmacology.

Sulistyaningsih, R., 2009. Potensi Daun Beluntas (Plucea indica Less.)

Sebagai Inhibitor Terhadap Pseudomonas aeruginosa Multi

Resistant dan Methicilin Resistant Staphylococcus aureus.

Bandung: Universitas Pajajaran.


LAMPIRAN

Lampiran 1. Perhitungan

1. Perhitungan Dosis Sampel Ekstrak

20 g = X

1000 g 50

Konsentrasi 1% = 1/100 × 1 g

= 0,01 g

Konsentrasi 2% = 2/100 × 1 g

= 0,02 g

Konsentrasi 3% = 3/100 × 1 g

= 0,03 g

2. Perhitungan Perbandingan kombinasi

a. Ekstrak Jambu biji 1%

1
×100 ml
100

= 1g 100 ml

b. Ekstrak daun rambutan 1%

1
×100 ml
100

= 1g 100 ml
c. Kombinasi ekstrak 1:1

Ekstrak daun Jambu Biji

1
×100 ml
2

= 0,5g 100 ml

Ekstrak daun rambutan

1
×100 ml
2

= 0,5g 100 ml

d. Kombinasi Ekstrak 2:1

Ekstrak daun Jambu Biji

2
×100 ml
3

= 0,67 g 100 ml

Ekstrak daun rambutan

1
×100 ml
3

= 0, 33 g 100 ml

e. Kombinasi Ekstrak 1:2

Ekstrak daun Jambu Biji

1
×100 ml
3

= 0,33 g 100 ml
Ekstrak daun rambutan

2
×100 ml
3

= 0,67 g 100 ml
Lampiran 2. Skema Kerja

SKEMA KERJA

Daun Jambu Biji


dan Daun
Rambutan Pembuatan media Biakan murni
NA E-Coli
- Dicuci, dipotong kecil-
kecil dan Ditimnbang
Ditimbang,,dilarutkan
aquadest, Peremajaan
Pembuatan dipanaskan,disterilkan bakteri uji pada
ekstrak Media Na
Medium Na
- diekstrasksi dengan metode
maserasi dengn pelarut alkohol
95% Pembuatan
- retovavor hingga ekstrak kental 1% suspensi bakteri

2%%
Suspensi
Pembuatan
Bakteri uji
kosentrasi 3%

E. coli

Kontrol ( Na CMC
1%) Diinkubasi pada suhu 37o C,
selama 24 jam

Pengamatan / pengukuran

Analisis data
Pembahasan

Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai