Anda di halaman 1dari 18

ALKALOID

KELOMPOK 2
MUHAMMAD ARY WIJAYA
SADDAQ KRISMONTAZZA
PENGERTIAN
Alkaloid ialah senyawa organik yang
mengandung nitrogen (biasanya dalam
bentuk siklik) dan bersifat basis. Senyawa
ini tersebar luas dalam dunia tumbuh-
tumbuhan dan banyak diantaranya
mempunyai efek fisiologi. ( Rangke L.
Tobing M.Sc , 1989 ).
Dipandang dari sudut farmasi, alkaloid dapat
didefinisikan sebagai senyawa bahan alam
(natural product) seperti tanaman, hewan,
bakteri maupun jamur. Meskipun begitu,
kandungan dan distribusi terbesarnya terdapat
didalam tanaman. Pada umumnya dalam dosis
kecil, alkaloid dapat memberikan aktivitas
biologi yang cukup kuat. Berbeda dengan
protein, senyawa alkaloida adalah senyawa
metabolit sekunder, sedangkan protein adalah
metabolit primer.
Kadar senyawa alkaloid dalam tanaman
sangat bervariasi. Suatu tanaman dapat
dikatakan mengandung alkaloid bila
kadarnya lebih dari 0,01%. Kebanyakan
0,1%-3% dari bobot kering, kecuali kadar
kuinina dapat sampai 1%.
Asam amino yang paling banyak
diketemukan dalam tanaman adalah
fenilalanin, tirosin, lisin, ornitin, histidin,
triptofan, dan asam antranilat.
Alkaloid merupakan golongan senyawa yang tidak
homogen, dipandang dari sudut kimia, biokimia,
ataupun fisiologi, tetapi mempunyai ciri dan sifat
umum yang khas antara lain:
 Alkaloid merupakan senyawa yang lebih kurang kompleks,
 Dalam molekulnya mengandung atom molekul N. Biasanya hanya
satu molekul N, tetapi karena beberapa alkaloid mengandung lebih
dari satu, bahkan sampai lima,
 Kebanyakan alkaloid dalam biosintesisnya berasal dari asam amino
 Alkaloid bereaksi basa,
 Pada umumnya alkaloid basa larut dalam pelarut organik relatif non
polar dan susah larut dalam air
 Kebanyakan alkaloid akan mengendap dengan beberapa pereaksi,
 Dapat memberikan warna dengan beberapa pereaksi tertentu
 Banyak alkaloid mempunyai aktivitas biologi
 Pada umumnya, alkaloid berasa pahit.
Pada umumnya, alkaloid diekstraksi
dari tumbuhan sumbernya melaui
prosedur berikut
 Tumbuhan
 Alkaloid diekstraksikan dengan pelarut tertentu
 Residu yang diperoleh dari asam anorganik untuk
menghasilkan garam amonium kuarterner kemudian
diekstraksikan kembali
 Garam N+ yang diperoleh direaksikan dengan Natrium
karbonat ( sehingga menghasilkan alkoloid-alkoloid
yang bebas ) kemudiandiektraksi dengan pelarut
tertentu.
 Campuran alkoloid-alkoloid yang diperoleh akhirnya
diisolasi melalui berbagai cara.
Senyawa alkaloid dapat
diklasifikasikan dari segi sumber
atau dari segi gugus fungsi yang
dikandungnya

1. Alkaloid feniletiamin
2. Alkaloid pirolidin
3. Alkaloid piridin
4. Alkaloid perpaduan pirolidin dan piridin
5. Alkaloid kuinolin
6. Alkaloid isokuinolin
7. Alkaloid tenantren
Next …
8. Alkaloid indole yang masih dapat digolongkan
menjadi:
 Alkaloid sederhana
 Alkaloid ergot
 Alkaloid harmala
 Alkaloid yohimbe
 Alkaloid strychnos
Struktur alkaloid
Next

Ergonovin ( jamur
parasit ) aktivitas
uteronik
Senyawa alkaloid terdapat dalam 2
bentuk:
1. bentuk bebas/bentuk basa
Alkaloid dalam bentuk basa akan mudah larut dalam
pelarut organik seperti eter, kloroform

2. bentuk garam
senyawa alkaloid dalam bentuk garam lebih mudah larut
dalam air. Alkaloid biasanya berasa pahit dan memiliki
aktivitas farmakologis tertentu.
Kegunaan alkaloid bagi tanaman
1. sebagai zat racun untuk melawan serangga
maupun hewan herbivora.
2. merupakan produk akhir reaksi detoksifikasi
dalam metabolisme tanaman
3. regulasi faktor pertanaman
4. sebagai cadangan unsur nitrogen
Sifat kimia fisika alkaloid
Sifat fisika alkaloid
Alkaloid yang mengandung atom oksigen
pada umumnya berbentuk padat dan dapat
dikristalkan kecuali pilokarpin, arekolin,
nikotin dan koniin cair dalam suhu biasa.
Banyak diantaranya berasa pahit, kadang-
kadang berwarna,
Next …
 Sifat kimia alkaloid
Alkaloid yang tidak mengandung atom oksigen pada
umumnya berupa cairan, mudah menguap, dapat
diuapkan dengan uap air.
Umumnya, alkaloid basa kurang larut dalam air dan
larut dalam pelarut organik, meskipun beberapa
pseudoalkaloid dan protoalkaloid mudah larut dalam
air.
Cara isolasi alkaloid
 Soxhletasi
Soxhlet merupakan ekstraksi dengan pelarut
yang selalu baru, umumnya dilakukan
menggunakan alat khusus sehingga terjadi
ekstraksi konstan dengan adanya pendingin balik
(kondensor).
Next …
 Refluks
Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada
temperatur titik didihnya, selama waktu tertentu dan
jumlah pelarut yang relatif konstan dengan adanya
pendingin balik. Ekstraksi refluks digunakan untuk
mengektraksi bahan-bahan yang tahan terhadap
pemanasan.
Identifikasi alkaloid
 Berdasarkan cincin heterosiklik nitrogen yang
merupakan bagian dari struktur molekul, alkaloida
dapat dibedakan atas beberapa jenis seperti
alkaloida pirolidin, alkaloida piperidin, alkaloida
isokuinolin, dan alkaloida kuinolin.
 Berdasarkan jenis tumbuhan darimana alkaloida
ditemukan. Cara ini digunakan untuk menyatakan
jenis alkaloida yang pertama - tama ditemukan
pada suatu jenis tumbuhan.
 Berdasarkan asal usul biogenetik cara ini sangat
berguna untuk menjelaskan hubungan antara
berbagai alkaloida yang diklasifikasikan
berdasarkan berbagai jenis cincin heterosiklik.
…:::Thankyou:::…

Anda mungkin juga menyukai