Anda di halaman 1dari 15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Glikosida

Glikosida adalah senyawa yang terdiri atas gabungan dua bagian senyawa,

yaitu gula dan bukan gula. Keduanya dihubungkan oleh suatu bentuk ikatan

berupa jembatan oksigen (O – glikosida, dioscin), jembatan nitrogen (N-glikosida,

adenosine), jembatan sulfur (S-glikosida, sinigrin), maupun jembatan karbon (C-

glikosida, barbaloin). Bagian gula biasa disebut glikon sedangkan bagian bukan

gula disebut sebagai aglikon atau genin. Apabila glikon dan aglikon saling terikat

maka senyawa ini disebut sebagai glikosida.

B. Sifat Glikosida

 Sifat umum glikosida :

a) Mudah larut dalam air, yang bersifat netral

b) Dalam keadaan murni; berbentuk kristal tak berwarna, pahit

c) Larut dalam alkali encer

d) Mudah terurai dalam keadaan lembab dan lingkungan asam

e) Tidak dapat mereduksi larutan Fehling, tapi setelah dihidrolisa

gula dapat mereduksi larutan Fehling.

f) Dapat dihidrolisa dengan adanya enzim dan air dan asam.


C. Penggolongan Glikosida

Berdasarkan aglikonnya, glikosida dibagi sebagai berikut.

 Glikosida Saponin

Glikosida saponin adalah glikosida yang aglikonnya berupa

sapogenin. Saponin adalah segolongan senyawa glikosida yang

mempunyai struktur steroid dan mempunyai sifat-sifat khas dapat

membentuk larutan koloidal dalam air dan membui bila dikocok. Saponin

merupakan senyawa berasa pahit menusuk dan menyebabkan bersin dan

sering mengakibatkan iritasi terhadap selaput lendir. Saponin juga

bersifat bisa menghancurkan butir darah merah lewat reaksi hemolisis,

bersifat racun bagi hewan berdarah dingin, dan banyak diantaranya

digunakan sebagai racun ikan. Saponin bila terhidrolisis akan

menghasilkan aglikon yang disebut sapogenin. Ini merupakan suatu

senyawa yang mudah dikristalkan lewat asetilasi sehingga dapat

dimurnikan dan dipelajari lebih lanjut. Saponin yang berpotensi keras

atau beracun seringkali disebut sebagai sapotoksin.

 Glikosida Steroid

Glikosida steroid adalah glikosida yang aglikonnya berupa steroid.

Glikosida steroid disebut juga glikosida jantung karena memiliki daya

kerja kuat dan spesifik terhadap otot jantung.

 Glikosida Antrakuinon

Merupakan glikosida dengan aglikonnya adalah turunan

antrakinon. Yang termasuk turunan antrakinon seperti oksantron,


antranol, dan antron. Senyawa ini dapat dalam keadaan bebas (tidak

terikat dengan senyawa gula dalam bentuk glikosida) dapat pula dalam

bentuk glikosida.

 Glikosida Sianofor

Glikosida sianopora adalah glikosida yang ketika dihidrolisis akan

terurai menjadi bagian-bagiannya dan menghasilkan asam sianida

(HCN). Sianopor glikosida yang paling umum adalah turunan

mandelonitril. Kelompok ini direpresentasikan dari Amygdalin, dan ada

juga dari prunasin. Ketika amygdalin dihidrolisis akan membentuk dua

gula.

 Glikosida Isotiosianat

Banyak biji dari beberapa tanaman keluarga Crucifera

mengandung glikosida yang aglikonnya adalah isotiosianat. Aglikon ini

merupakan turunan alifatik atau aromatik. Senyawa-senyawa yang

penting secara farmasi dari glikosida ini adalah sinigrin (Brassica nigra =

black mustard), sinalbin (Sinapis alba = white mustard) dan glukonapin

(rape seed).

 Glikosida Flavonol

Glikosida flavonol dan aglikon biasanya dinamakan flavonoid.

Glikosida ini merupakan senyawa yang sangat luas penyebarannya di

dalam tanaman. Di alam dikenal adanya sejumlah besar flavonoid yang

berbeda-beda dan merupakan pigmen kuning yang tersebar luas diseluruh

tanaman tingkat tinggi. Rutin, kuersitrin, ataupun sitrus bioflavonoid


(termasuk hesperidin, hesperetin, diosmin dan naringenin) merupakan

kandungan flavonoid yang paling dikenal.

 Glikosida Alkohol

Glikosida alkohol ditunjukkan oleh aglikonnya yang selalu

memiliki gugus hidroksi. Senyawa yang termasuk glikosida alkohol

adalah salisin. Salisin adalah glikosida yang diperoleh dari beberapa

spesies Salix dan Populus.

 Glikosida Aldehid

Salinigrin yang terkandung dalam Salix discolor terdiri dari

glukosa yang diikat oleh m-hidroksibenzaldehida sehingga merupakan

glikosida yang aglikonnya suatu aldehida.

 Glikosida Lakton

Meskipun kumarin tersebar luas dalam tanaman, tetapi glikosida

yang mengandung kumarin (glikosida lakton) sangat jarang ditemukan.

Beberapa glikosida dari turunan hidroksi kumarin ditemukan dalam

bahan tanaman seperti skimin dan Star anise Jepang, aeskulin dalam

korteks horse chestnut, daphin dalam mezereum, fraksin dan limettin.

 Glikosida Fenol

Beberapa aglikon dari glikosida alami mempunyai kandungan

bercirikan senyawa fenol. Arbutin yang terkandung dalam uva-ursi dan

tanaman Ericaceae lain menghasilkan hidrokuinon sebagai aglikonnya.

Hesperidin dalam buah jeruk juga dapat digolongkan sebagai glikosida

fenol. Uva ursi adalah daun kering dari Arctostaphylos uva ursi (Famili
Ericaceae). Tanaman ini merupakan semak yang selalu hijau merupakan

tanaman asli dari Eropa, Asia, Amerika Serikat dan Kanada.

D. Biosintesa Glikosida

Jalan reaksi utama dari pembentukan glikosida meliputi pemindahan

(transfer) gugusan uridilil dari uridin trifosfat (UTP) ke suatu gula-l-fosfat.

Enzim-enzim yang bertindak sebagai katalisator pada reaksi ini adalah uridilil

transferase dan telah dapat diisolasi dari binatang, tanaman dan mikroba. Sedang

gula fosfatnya dapat pentosa, heksosa dan turunan gula lainnya. Pada tingkat

reaksi berikutnya enzim yang digunakan adalah glikolisis transferase, dimana

terjadi pemindahan (transfer) gula dari uridin difosfat kepada akseptor tertentu

(aglikon) dan membentuk glikosida .

a. UTP + Gula-l-fosfat UDP – gula + PP1

b. UDP – Gula + akseptor Akseptor – gula + UDP (glikosida)

Apabila glikosida telah terbentuk, maka suatu enzim lain akan bekerja

untuk memindahkan gula lain kepada bagian monosakarida sehingga terbentuk

bagian disakarida. Enzim serupa terdapat pula dalam tanaman yang mengandung

glikosida lainnya yang dapat membentuk bagian di-, tri- dan tetrasakarida dari

glikosidanya dengan reaksi yang sama.


E. Contoh Tanaman yang Mengandung Glikosida

 Glikosida Saponin

Saponin terdapat pada akar manis ( Glicyrrhizae Radix ), bawang,

selada air, kacang-kacangan (seperti : Kacang tanah,kacang kedelai),

dan juga macam-macam kol.

 Glikosida Steroid

Contoh tanaman yang mengandung glikosida steroid (glikosida

jantung) yaitu Daun Digitalis purpurea Linne atau D. lanata.

 Glikosida Antrakuinon

Contoh tanaman yang mengandung glikosida ini antara Aloe vera,

Rhei Radix (Akar kelembak), dan Sennae Folium.


 Glikosida Sianofor

Contoh tanaman yang mengandung glikosida sianofor yaitu prunus

serotina.

 Glikosida Isotiosianat

Contoh tanaman yang mengandung glikosida sianofor yaitu

brassica nigra dan brassica alba.

 Glikosida Flavonol
Contoh tanaman yang mengandung glikosida flavonol yaitu Citrus

limon. Jeruk lemon mengandung bioflavanoid yang berperan sebagai

antioksidan pencegah kanker. Selain itu, jeruk lemon juga

mengandung vitamin C, vitamin B, vitamin E, natrium, dan beberapa

mineral mikro yang dibutuhkan tubuh untuk sistem imunitas serta

mencegah virus penyebab influenza.

 Glikosida Alkohol

Contoh tanaman yang mengandung glikosida alkohol yaitu Salix

sp. Salicin adalah glikosida dari tanaman Salix sp. Salicin memiliki

efek farmakologi sebagai anti rematik. Mekanisme kerja salicin mirip

dengan asam salisilat dan diduga salicin dioksidasi menjadi asam

salisilat didalam tubuh manusia.

 Glikosida Aldehid
Contoh tanaman yang mengandung glikosida aldehid yaitu Vanilla

planifolia. Buah Vanilla planifolia berkhasiat sebagai obat pusing dan

sebagai bahan kosmetika.

 Glikosida Lakton

Contoh tanaman yang mengandung glikosida lakton yaitu

Artemisia Cina. Berkhasiat menghilangkan rasa dingin, penghilang

nyeri (analgesic), penghenti perdarahan (hemostatis), peluruh kencing

(diuretic), peluruh kentut, peluruh keringat, meningkatkan nafsu

makan (stomakik), astringen, tonik, stimulant, melancarkan peredaran

darah dan menghilangkan pembekuan, mencegah keguguran, dan

menormalkan haid.

 Glikosida Fenol
Contoh tanaman yang mengandung glikosida fenol yaitu

Arctostaphylos Uva ursi. Tanaman ini digunakan sebagai diuretik dan

antiseptik saluran kemih.

F. Kegunaan Glikosida

Secara umum, arti penting glikosida bagi manusia adalah sebagai obat

jantung, pencahar, pengiritasi lokal, analgetikum, antiseptik, antirheumatik,

dan antikarsinogenik.

 Pada tumbuhan diduga mempunyai kegunaan sebagai berikut.

a) Pelindung terhadap infeksi atau hama penyakit

b) Cadangan makanan (bila dihidrolisa akan menjadi gula) misalnya

pada perkecambahan biji (glikosida dihidrolisa menjadi gula dan

energi)

c) Mencegah persaingan dari tanaman lain, misalnya Quercus.

 Pada manusia mempunyai kegunaan sebagai berikut.

a) Di bidang Farmasi

Bahan obat

 Obat jantung  Digitalis (Digitalisfolium), Strophantus

(semen), Convalaria dan lain-lain.

 Pencahar  Senna, Aloe, Cascarasagrada dan lain-lain.

Sebagai precursor atau pembawa hormone steroid

b) Sebagai bahan makanan

c) Sebagai sayuran  Terong, Pare dan Daun Puding.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Glikosida penting bagi manusia yaitu sebagai obat jantung, pencahar,

pengiritasi lokal, analgetikum, antiseptik, antirheumatik, dan antikarsinogenik.

B. Saran

Sebaiknya perlu dilakukan pendalaman pengetahuan mengenai glikosida

dan contoh tanaman yang mengandung glikosida karena pengetahuan ini dapat

sangat berguna terutama bagi mahasiswa farmasi yang mencakup pembuatan

sediaan obat.
DAFTAR PUSTAKA

http://abulkhairabd.blogspot.co.id/2012/10/glikosida-dan-klasifikasinya.html

http://alfiraahmadsipaf2pharmacysowhatz.blogspot.co.id/2013/10/makalah-

farmakognosi.html

http://erwinalien.blogspot.co.id/2015/01/makalah-glikosida.html

http://hertynfrianka.blogspot.co.id/2010/11/glikosida.html

http://www.docfoc.com/makalah-glikosida-56425afb4860f

http://www.docfoc.com/makalah-glikosida-kelp-9

http://yayukwinarsih.blogspot.co.id/2016/03/makalah-farmakognosi-

glikosida.html
SESI TANYA JAWAB

Sesi 1

1. Pertanyaan Kel.6 (Firdha meturan)

Mengapa glikosida mudah terurai dalam keadaan lembab dan lingkungan

asam?

Jawab: pada keadaan lembab glikosida dapat terurai karena didalam

glikosida terkandung gula dan apa bila glikosida terkena suhu

lembab akan terurai atau meleleh.

Pada lingkungan asam semakin pekat kadar asam glikosida akan

semakin mudah dan cepat terurai.

2. Pertanyaan Kel. 1 (Linda tri utami)

Cara kerja sapotaksin pada tumbuhan?

Jawab: sapotaksin merupakan saponin, cara kerja pada tumbuhan yaitu

apabila hewan yang ingin memangsa tumbuhan yang mengandung

saponin hewan tersebut dapat mati karena kandungan yang

terkandung dalam tumbuhan tersebut bersifat menghancurkan butir

darah merah lewat reaksi hemolisis. Dan saponin digunakan

sebagai pertahanan diri tumbuhan tersebut.

3. Pertanyaan kel. 3 (Fransiska telaubun)

Apa yang dimaksud dengan lingkaran lakton yang tidak jenuh?

Jawab: lingkaran lakton adalah suatu eter siklik dari asam

hidroksikarboksilat mengandung struktur 1-oksalosikloalkan-2-on

atau analognya yang tidak memiliki ketidak jenuhan atau hetero


atom yang menggantikan satu atau lebih atom karbon pada cincin.

Sesi II

1. Pertanyaan Kel. 7 (Febelina)

Jelaskan pengertian saponim netral dan saponim asam?

Jawab: a. Saponin netral adalah tersusun atas inti steroid (C27) dengan

molekul karbohidrat. Steorid saponin dihidrolisis menghasilkan

satuaglikon yang dikenal sebagai sapogenim.

b. saponin asam merupakan satu senyawa yang mudah dikristalkan

lewat asetilasi sehingga dapat dimurnikan.

2. Pertanyaan Kel. 5 (Marselina Orosomna)

Jelaskan maksud dari fungsi glikosida sebagai cadangan gula temporer?

Jawab: glikosida gula temporer merupakan cadangan gula sementara bagi

tanaman.

3. Pertanyaan Kel. 4 (Anawinta katmas)

Jelaskan reaksi glikosida secara umum?

Jawab: pemindahan gugusan uridin trifosfat (UTP) ke suatu gula-I-fosfat.

a. UTP+Gula-I-fosfat UDP – gula + PPI

b. UDP – Gula + akseptor Akseptor – Gula + UDP

(glikosida)
FARMAKOGNOSI

GLIKOSIDA

Ellistiawati E. Laos, S.Farm., Apt

KELOMPOK 2

AHMAD ZAENURY (201604001)

ROSYDAH SURYATUM (201604017)

MUSTAMIL RAHAWARIN

YAYASAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PAPUA (YPMP)

SEKOLAH TNGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) PAPUA

PROGRAM STUDI FARMASI

Anda mungkin juga menyukai