Anda di halaman 1dari 8

FARMAKOGNOSI

NUR ANNISA ANGGRAENI


16.201.054
B16
1. Jelaskan bagaimana cara membedakan gula asli dan gula palsu?

Jawab :

Gula aren palsu yang diproduksi oleh pabrik nakal terbuat dari :

o gula bekas (gula yang sudah disimpan lama biasanya sudah lembek)
o Terigu
o Gula sintesis (Siklamat)
o BORAKS ( Pengeras)

Berikut cara membedakan gula aren asli atau palsu adalah :

A. Gula aren asli, tesktur lebih halus dibandingkan gula aren palsu. Gula aren palsu
jika agan pegang akan berbutir-butir dan kasar.
B. Gula aren asli, rasa manisnya seperti rasa legit dan tidak membuat kita batuk,
namun gula aren palsu..rasanya sangatlah manis (maklum gula sintesis) dan agak
pahit
C. Gula aren asli,jika dipotong tidak ada semacam poros atau lubang-lubang, namun
kalau yang palsu lubang-lubang bertebaran.
D. Gula aren yang sudah tidak asli lagi karena sudah dicampur dengan bahan
lain, ciri gula aren asli, kalau di pukul mudah sekali hancur jika Gula merah
rekondisi jika dikerik menggunakan sendok,akan terpencar seperti keriki.
E. Jika gula kelapa atau aren yang dicampur dengan gula tebu atau pemanis cendrung
berwarna gelap dan mengkilat, serta gula campuran ini lebih keras, karena
berbahan dari campuran gula terbu. kemudian dari rasa,jika gula campuran
rasanya lebih dekat ke manis gula pasir dan bukan rasa gula kelapa atau aren yang
manis dan gurih.
F. Gula aren berwarna lebih gelap dibanding gula kelapa tapi dari warna saja tidak
cukup bisa membedakan gula ini, namun gula aren yang asli bisa dicium dari
aroma khas wangi aren "bau nira manis", dan tekstur lebih kasar dibanding
dengan gula kelapa. Yang tidak bisa dibohongi adalah rasa, gula aren lebih manis,
lebih gurih dan lebih memiliki taste lama di pangkal.

2. Jelaskan tentang fiber!

Jawab :

Serat (Inggris: fiber) adalah suatu jenis bahan berupa potongan-potongan komponen
yang membentuk jaringan memanjang yang utuh. Contoh serat yang paling sering
dijumpai adalah serat pada kain. Material ini sangat penting dalam ilmu Biologi baik
hewan maupun tumbuhan sebagai pengikat dalam tubuh. Manusia menggunakan serat
dalam banyak hal: untuk membuat tali, kain, atau kertas. Serat dapat digolongkan
menjadi dua jenis yaitu serat alami dan serat sintetis (serat buatan manusia). Serat
sintetis dapat diproduksi secara murah dalam jumlah yang besar. Namun, serat alami
memiliki berbagai kelebihan khususnya dalam hal kenyamanan.
3. Perbedaan mucilago dan gum!

Jawab :

Mucilage merupakan bagian kecil dari kelompok besar polisakarida tanaman


(termasuk gum,mannan,hemiselulosa dan pektin).secara singkat menurut fitoterapis,
mucilage adalah asam polisakarida heterogen atam asaam mucilago,mucilage terdiri
dari struktur polimer yang banyak cabangnya,terdiri dari 2 unsur yaitu gula
heterogen dan asam uronat, sifatnya sangat hidrofilik(suka air) dan mampu menjerap
air dalam struktur seperti sangkar untuk membentuk gel.ketika menyerap air
mucilage mengembang menjadi beberapa kali lipat dari ukuran aslinya
Gum adalah polisakarida dari alam yang mampu meningkatkan viskositas
secara drastic pasa sebuah larutan,bahkan dalam konsentrasi yang sedikit.dalam
industry mkana,gum alami juga digunakan sebagi perekat,eksipen,pencegah
pembentukan Kristal,bahan penjernih pada industry bir,pembuatan kapsul,bahan
flokulasi, dan sebagainnya.gum alami banyak ditemukan sebagai getah pada batang
tanaman berkayu,dan pada kulit biji

4. Cara identifikasi karbohidrat?

Jawab :

a. Tes Fehling

Pereaksi Fehling terdiri atas dua macam larutan, yaitu larutan Fehling A dan Fehling
B Larutan Fehling A adalah larutan CuSO4, sedangkan Fehling B adalah larutan
kalium-natrium-tartrat dan NaOH dalam air. Kedua macam larutan ini disimpan
secara terpisah dan dicampur ketika akan digunakan.

Dalam identifikasi karbohidrat, ion Cu2+ direduksi menjadi ion Cu+. Dalam suasana
basa diendapkan sebagai Cu2O.

Cu2+ + Karbohidrat → Cu
2Cu+ + 2OH– → Cu2O(s) + H2O
Endapan merah bata

b. Tes Benedict

Tes Benedict adalah larutan tembaga (II) sulfat, natrium karbonat dan natrium sitrat.
Glukosa dapat mereduksi ion Cu2+ dari tembaga(II) sulfat menjadi ion Cu+,
selanjutnya diendapkan sebagai Cu2O. Endapan yang terbentuk dapat berwarna hijau,
kuning atau merah bata, bergantung pada konsentrasi karbohidrat. Pereaksi Benedict
banyak digunakan untuk uji glukosa dalam urine dibandingkan pereaksi Fehling. Jika
dalam urine terdapat asam urat atau kreatinin, senyawa ini dapat mereduksi Fehling,
tetapi dengan pereaksi Benedict tidak terjadi reduksi.
c. Tes Molisch

Tes Molisch terdiri atas larutan a–naftol dalam alkohol. Jika pereaksi ini ditambahkan
ke dalam larutan glukosa, kemudian ditambah H2SO4 pekat maka akan terbentuk dua
lapisan zat cair. Pada batas antara kedua lapisan itu terbentuk cincin warna ungu
akibat terjadi reaksi kondensasi antara a–naftol dan furfural (furfural terbentuk akibat
dehidrasi glukosa oleh H2SO4).

5. Bagaimana cara penamaan glikosida?


Jawab :
Sistem penamaan glikosida ada dua jenis, yaitu berdasarkan penamaan Trivial dan
penamaan sistematik/IUPAC (Evans, 2002; Kar, 2007) :
a. Penamaan Trivial Sistem penamaan glikosida yang lama (nama Trivial)
menggunakan akhiran “-in” dibelakang nama sumber glikosidanya. Contoh : -
Strophanthidin dari Strophanthus - Digitoxin dari Digitalis - Barbaloin dari Aloes -
Salicin dari Salix - Cantharidin dari Cantharides - Prunasin dari Prunus. Sistem
penamaan Trivial menjadi tidak ideal ketika senyawa non glikosida, seperti inulin dan
pectin memiliki akhiran yang sama.
b. Penamaan Sistematik/IUPAC. Penamaan yang sistematik selalu ditulis dengan
mengganti akhiran "ose" dari gula utama dengan "oside“. Contoh : - Salicoside dari
Salix - Sinigroside dari Sinigrin - Cascaroside dari Cascara - Sennoside dari Senna.

6. Penggolongan senyawa glikosida berdasarkan aglikonnya beserta contoh tanaman dan


senyawanya!

Jawab :

a) Glikosida Saponin
Glikosida saponin adalah glikosida yang aglikonnya berupa sapogenin.
Saponin adalah senyawa glikosida yang mempunyai struktur steroid dan
mempunyai sifat-sifat khas membentuk larutan koloidal dalam air dan
membuih bila dikocok.
Saponin berasa pahit menusuk dan menyebabkan bersin dan mengiritasi
selaput lendir.
Saponin bersifat menghancurkan butir darah merah lewat reaksi hemolisis,
bersifat racun bagi hewan berdarah dingin, dan banyak digunakan sebagai
racun ikan.
Saponin yang berpotensi keras atau beracun seringkali disebut sebagai
sapotoksin.
saponin pada ikan, menyebabkan gangguan pernapasan.
saponin , tidak toksik untuk manusia bila dimakan. Tidak toksiknya untuk
manusia dapat diketahui dari minuman seperti bir yang busanya disebabkan
oleh saponin.
saponin terdapat pada akar manis ( Glicyrrhizae Radix ), bawang, selada
air, kacang-kacangan (seperti : Kacang tanah,kacang kedelai), dan juga
macam-macam kol.
b) Glikosida Steroid
Glikosida steroid adalah glikosida yang aglikonnya berupa steroid.
Glikosida steroid disebut juga glikosida jantung karena memiliki daya
kerja kuat dan spesifik terhadap otot jantung.
Contoh tanaman yang mengandung glikosida steroid (glikosida jantung)
yaitu Daun Digitalis purpurea Linne atau D. lanata.
c) Glikosida Antrakinon
Merupakan glikosida dengan aglikonnya adalah turunan antrakinon
Yang termasuk turunan antrakinon seperti oksantron, antranol, dan antron.
Senyawa ini dapat dalam keadaan bebas (tidak terikat dengan senyawa gula
dalam bentuk glikosida) dapat pula dalam bentuk glikosida
Simplisia yang mengandung glikosida ini antara Aloe, Rhei Radix (Akar
kelembak), dan Sennae Folium.
d) Glikosida Sianofor
Glikosida sianopora adalah glikosida yang ketika dihidrolisis akan terurai
menjadi bagian-bagiannya dan menghasilkan asam sianida (HCN).
Sejak lama orang telah mengenal sifat racun dari akar Manihot sp. (
singkong hutan ) . Mereka menggunakan sebagai cadangan makanan setelah
terlebih dahulu mengolah dan dihilangkan racunnya. Pada tahun 1830 racun
singkong telah berhasil diisolasi dan diketahui bahwa senyawanya berupa
glikosida anihotoksin.

e) Glikosida Thiosianat
Glikosida Thiosianat adalah glikosida yang aglikonnya adalah Thiosianat
Contoh tanaman yang mengandung glikosida isotiosianat :
Sinapsis semen (biji mustard) adalah biji kering dari tanamn Brassica nigra
atau Bassica juncea (famili Cruciferae) serta varietasnya.
f) Glikosida Flavonol
Glikosida flavonol, aglikonnya adalah flavonoid.
Glikosida ini merupakan senyawa yang sangat luas penyebarannya di
dalam tanaman.
Di alam dikenal adanya sejumlah besar flavonoid yang berbeda-beda dan
merupakan pigmen kuning yang tersebar diseluruh tanaman tingkat tinggi.
Rutin, kuersitrin, ataupun sitrus bioflavonoid (termasuk hesperidin,
hesperetin, diosmin dan naringenin) merupakan kandungan flavonoid yang
paling dikenal.
g) Glikosida Alkohol
Glikosida alkohol ditunjukkan oleh aglikonnya yang memiliki gugus
hidroksi.
Senyawa yang termasuk glikosida alcohol adalah salisin. Salisin adalah
glikosida yang diperoleh dari beberapa spesies Salix dan Populus.
h) Glikosida Aldehide
merupakan glikosida yang aglikonnya suatu aldehida.
Contoh glikosida yang mengandung glikosida aldehida :
Buah vanili yang dipanen adalah buah yang belum masak , tetapi sudah
tumbuh sepenuhnya, yaitu bila ujung atas buah telah berubah warnanya dari
hijau menjadi kuning.
i) Glikosida Lakton
Meskipun kumarin tersebar luas dalam tanaman, tetapi glikosida yang
mengandung kumarin (glikosida lakton) sangat jarang ditemukan.
Beberapa glikosida dari turunan hidroksi kumarin ditemukan dalam bahan
tanaman seperti skimin dan Star anise Jepang
j) Glikosida Fenol
Aglikonnya berupa senyawa fenol.
Arbutin dalam uva ursi dan tanaman Ericaceae lain menghasilkan
hidrokuinon sebagai aglikonnya.
Uva ursi adalah daun kering dari Arctostaphylos uva ursi (Famili
Ericaceae). Tanaman ini merupakan semak yang selalu hijau merupakan
tanaman asli dari Eropa, Asia, Amerika Serikat dan Kanada.
Hesperidin dalam buah jeruk juga dapat digolongkan sebagai glikosida
fenol.

7. Bagaimana cara deteksi adanya glikosida saponin?

Jawab:

Cara identifikasi saponin :


timbang 500 mg serbuk simplisia masukan kedalam tabung reaksi, tambahkan 10 ml
air panas, dinginkan kemudian kocok kuat-kuat selama 10 detik terbentuk buih putih
yang stabil tidak kurang dari 10 menit sehingga 1-10 cm.
Pada penambahan 1 tetes asam klorida 2 N buih tidak hilang, menunjukan bahwa
dalam simplisia tersebut mengandung saponin.

8. Bagaimana cara deteksi adanya minyak atsiri?

Jawab :

Cara identifikasi minyak atsiri :


1. Teteskan satu tetes minyak atsiri pada permukaan air, maka minyak atsiri akan
menyebar dan air tidak akan menjadi keruh. Bandingkan dengan minyak lemak.
2. Teteskan satu tetes minyak atsiri pada sepotong kertas saring. Bila dibiarkan,
maka minyak atsiri akan menguap dengan sempurna tanpa meninggalkan noda
transparan. Bandingkan dengan minyak lemak.
3. Kocoklah 1 ml minyak atsiri dengan 1 ml larutan natrium klorida jenuh dalam
tabung reaksi, biarkan memisah kembali. Volume lapisan air tidak boleh bertambah.
4. Ukurlah kelarutan minyak atsiri dalam etanol, petroleum eter, dan kloroform.
Hitung beberapa tetes pelarut yang diperlukan untuk melarutkan dengan sempurna
satu tetes minyak atsiri.
5. Deteksi adanya senyawa fenol dalam minya atsiri. Cara : ke dalam 2 ml larutan
minyak atsiri (25% dalam etanol 95% netral) tambahkan setetes larutan Ferri klorida.
Amati warna yang terjadi.
6. Deteksi terjadinya reduksi volume minyak atsiri yang mengandung fenol dan
turunannya. Cara : ke dalam 2 ml minyak atsiri, tambahkan larutan Natrium
hidroksida. Kocok pelan-pelan dan amati apakah terjadi reduksi volume.

9. Cara mendapatkan minyak eucalyptus?

Jawab :

A. Daun kayu putih dipetik terlebih dahulu dari pohonnya kemudian baru dilakukan
penyulingan secara sederhana
B. Setelah itu daun minyak kayu putih dimasukkan diatas rak dalam ketel tempat
perebusan dan pada dasar ketel diisi air yang dibakar menggunakan tungku,ketel
ditutup rapat agar uapnya tidak keluar. Disebelah ketel tersebut ada bak
penampung air yang merupakan salah satu tahap penyulingan
C. Uap dari daun yang direbus didinginkan hingga menjadi minyak air putih yang
keluar dari pipa penyulingan dengan sendirinya.penyulingan berlangsung kurang
lebih 20 menit.
D. Setelah minyak kayu putih keluar dilakukan pengemasan, namun sebelum
dilakukan pengemasan. Minyak kayu putih disaring terlebih dulu dengan kapas,
kemudian baru dimasukkan dalam botol dan ditutup dengan rapat.selain dapat
menghasilkan minyak kayu putih, batang dan daun yang telah dimasak
dikeringkan kembali yang kemudian bisa digunakan untuk pembakaran minyak
kayu putih tersebut.kemudian minyak kayu putih siap untuk dipakai.

10. Apa manfaat minyak lavender, adas sereh, lemon, serta tanaman yang mengandung
senyawa atsiri lain beserta senyawa yang dihasilkan tanaman tersebut!

Jawab :

i. Lavender
- Manfaat :
Mengusir Nyamuk, Dapat Digunakan Sebagai Minyak Wangi, Mengatasi
Insomnia, Meredakan sakit kepala, Mengatasi Gangguan Pencernaan ,
Meringankan Depresi dan Kegalauan, dan Menyembuhkan Luka.
- Kandungan senyawa atsiri :
Lavendulol, Nerol, dan Geraniol.
ii. Adas sereh
- Manfaat :
Membantu Mengatasi Gangguan Pencernaan, Membantu Mengobati Sakit
Jantung, Membantu Menormalkan Tekanan Darah, Mencegah Kanker,
Mengatasi Sembelit, dan Mengobati anemia.
- Kandungan senyawa atsiri :
Estragol dan anetol.
iii. Sereh
- Manfaat :
Mencegah penyakit kanker, Mengobati gangguan pencernaan,
Detoksifikasi, Memperindah kulit, Mengobati infeksi kulit, dan
memperkuat dan meningkatkan fungsi sistem saraf.
- Kandungan senyawa atsiri :
Sitronellal dan geraniol.
iv. Lemon
- Manfaat :
Menstabilkan Tekanan Darah Tinggi, Melancarkan Pencernaan,
Mengehentikan Pendarahan Internal, Mengatasi sakit tenggorokan,
Detoksifikasi racun dalam tubuh, dan Meredakan batuk,pilek, dan asma.
- Kandungan senyawa atsiri :
Limonagen, Linalool, Linalil asetat, Terpineol, dan Sitronela
Tanaman yang mengandung minyak atsiri :
- Kulit kayu manis (CINNAMOMI CORTEX)
Senyawa atsiri yang terkandung yaitu terpen ( limonen, p-simen, (-) linalool
dan β caryophyllene, eugenol
- Bunga cengkeh (CARYOPHYLLI FLOS)
Senyawa atsiri yang terkandung yaitu eugenol sebanyak 85%, eugenol asetat,
5-8% β- caryophyllene
- Biji pala (NUTMEG)
Senyawa atsiri yang terkandung yaitu minyak adalah 10- 30% α -pinen, 10 –
20% β- pinen, 15 – 30% sabinen, 5 – 12% miristisin, 2 – 7% limonen, 3 – 6% γ-
terpinen dan 1 – 2% safrol.

Anda mungkin juga menyukai