MAKALAH PAKTIKUM
Oleh :
Kelas E
Kelompok 4
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2019
KATA PENGANTAR
makalah ini yang berjudul “Obat Anti Inflamasi”. Makalah ini juga disusun
Padjadjaran.
dukungan dari berbagai pihak baik itu berbentuk moril maupun materil. Untuk itu
kami ingin menyampaikan terimakasih kepada Dr. drh. Hj. Endang Yuni S.
Manajemen Kesehatan dan Kesejahteraan Ternak yang telah berperan serta dalam
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, maka
dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
Penyusun
I
PENDAHULUAN
Inflamasi adalah respon normal terhadap cedera. Ketika terjadi cedera, zat
keluar dari pembuluh darah kapiler (sel). Aliran darah ke tempat cedera
meningkat, sel fagosit (leukosit) migrasi ke tempat cedera untuk merusak zat-zat
inflamasi yang ditandai dengan kemerahan, bengkak, panas, nyeri dan hilangnya
Pada ternak inflamasi dapat membuat ternak stres dan menunjukkan sikap
gelisah, agresif, ataupun sebaliknya menjadi lemas, lesu, tidak mau makan dan
terlihat tidak semangat. Hal ini dapat membuat produktifitas menjadi menurun
yang berdampak kerugian bagi peternak itu sendiri. Selain itu inflamasi yang
Maka dari itu kita sebagai calon sarjana peternkan diwajibkan untuk
besarta penangannya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai obat anti
inflamasi dimana hal ini berkaitan dengan prosedur yang harus diterapkan pada
tersebut.
(3) Mengetahui dan memahami penggunaan obat anti inflamasi pada ternak.
ternak.
II
TINJAUAN PUSTAKA
menimbulkan reaksi radang berupa panas, nyeri, merah, bengkak, dan disertai
saraf, dan pada sel-sel yang terlibat dalam inflamasi (Katzung, 2004). Proses
dari tubuh terhadap benda asing, tetapi jika proses ini berlangsung secara terus
(Albini&Sporn, 2007). Inflamasi yang terjadi terus menerus pada pembuluh darah
tinggi, serangan jantung, serta stroke (Patel dkk., 2008). Penyakit lain yang
melibatkan adanya proses inflamasi kronis dalam tubuh antara lain, arthritis,
diantaranya obat anti inflamasi golongan steroid dan non steroid.Obat anti
sintesis asam arakhidonat, sehingga memiliki efek anti inflamasi yang poten,
namun diketahui penggunaan obat-obatan ini dalam jangka waktu yang lama
penyakit jantung dan hati. Disebutkan pula bahwa penggunaan steroid secara
topikal pada beberapa orang menunjukkan efek samping antara lain dermatitis,
penghambatan COX-1, seperti kerusakan lambung dan ginjal tetapi belakangan ini
2005).
seperti yang terlihat pada Gambar 1 (Caramanis & Varonos, 1980).Obat ini
merupakan obat yang poten pada pengobatan anti inflamasi, tetapi pada saat ini
obat tersebut sudah mulai jarang digunakan karena tingginya insidensi dan
keparahan efek samping yang ditimbulkan akibat pemberian dalam jangka waktu
yang lama.Obat ini hanya digunakan pada kondisi tertentu jika demam tidak dapat
memberi respon terhadap obat lain (Roberts & Morrow, 2001). Penggunaan obat-
obatan tradisional menjadi salah satu alternative dalam pengobatan inflamasi yang
dinilai lebih aman dari segi efek sampingdantoksisitas (Awang, 2009).Salah satu
obat tradisional yang sering digunakan oleh masyarakat sebagai anti inflamasi
menunjukkan adanya khasiat daun sukun sebagai anti inflamasi. Dekok tadari
Daun sukun pada dosis 60mg/kg BB terbukti mampu meningkatkan aktivitas anti
inflamasi dengan durasi 0,5 sampai 4 jam, dan bereaksi sebagai antagonis PGE-2
formulasi gel ekstrak daun sukun dengan konsentrasi 16% mampu memberikan
efek inhibisi radang sebesar 6,96%. Penelitian ini perlu dilakukan karena belum
PEMBAHASAN
arti yang paling sederhana, inflamasi adalah suatu respon protektifyang ditujukan
untuk menghilangkan penyebab awal jejas sel sertamembuang sel dan jaringan
zatkimia, dan pengaruh fisika. Tujuan akhir dari respon inflamasi adalahmenarik
protein plasma dan fagosit ke tempat yang mengalami cedera atauterinvasi agar
(Corwin, 2008).
mekanisme kerja obat-obat antiinflamasi terbagi dalam dua golongan, yaitu obat
(Gunawan, 2007).
Kenaikan suhu sebesar satu derajat saja memang tidak memperlihatkan dampak
terutama pada hewan yang relative kecil seperti unggas.Semua pengeluaran energi
inflamasi, hewan tidak dapat mencapai potensi genetik secara optional dalam hal
disbakteriosis parah, hal tersebut bisa dilihat secara makroskopis. Pada tingkat
seluler, efeknya bisa dilihat dari tight junction yang tidak tertutup sempurna,
kedinding epitel. Pada saat yang sama, zat tambhaan seperti mikotoksin atau
kontaminan, pada tingkat yang lebih tinggi saat peradangan, akan semakin
(1) DEXADRESON
inflamasi, anti alergi, anti shock dan bersifat glukoneogenik pada sapi, kuda,
kambing, domba, anjing dan kucing dosis dan Cara pemakaian Injeksi secaraim
atau iv, untuk kasus shock diberikansecara iv. Sapi dan kuda lokal 1-5 ml/hewan
(2-10 mg), sistemik 0,06 mg/kg secaraim; Kambing dan dombal okal 1-2,5
ml/hewan (2-5 mg), sistemik 0,06 mg/kg secaraim; anjing dan kucing 0,01 mg/kg
(2) NOVALDON
pada kolik intestinal Kontra Indikasi Hewan yang menderita penyakit jantung,
hati, ginjal peringatan jangan dipakai pada hewan pacu 3-5 hari sebelum lomba,
Jangan diberikan bersama dengan fenilbutazon dan klorpromazin dosis dan cara
pemakaian melalui injeksi intra muskuler sapi, kuda 10-20 ml per ekor Domba,
kambing 3-5 ml per ekor Anjing, kucing 1-2 ml per ekor Kemasan100 ml Deptan
(3) RIMADYL
mg/kg BB satu kali sehariatau 2.2 mg/kg BB dua kali sehari kemasan 25
(4) SULPIDON®
Dipyrone 250 mg, Lidocaine 2%. Indikasi digunakan sebagai analgesik, anti
piretik dan anti spasmodic pada sapi, kuda, kambing, domba, babi, anjing dan
kucing. peringatan air susu sapi boleh dikonsumsi 2 hari setelah pengobatan
dihentikan. Dosis dan cara pemakaian sapi, kuda 10-20 ml / 200-400 kg BB,
Domba, kambing 5-10 ml / 30-60. Babi 10 ml / 50-100 kg BB. Anjing, kucing 3-6
m / 5-10 kg BB. Kemasan 20 ml, 50 ml, 100 ml. Deptan RI No. D 0009975 PKC
Obat keras.
ternak sapi. Pemakaian yang sesuai dengan aturan dan skala prioritas menjadi
anti inflasi diberikan dalam jangka waktu lama, dan diberikan lebih dari beberapa
hari atau pemberian terlalu sering akan menimbulkan efek samping pada systemic
cyclosporine, maka agen infeksius bakterial, viral, and fungal / jamur akan
menyerang dengan mudahnya, menimbulkan demam dan terjadi penurunan
kekebalan sehingga sapi akan mudah sakit terkena infeksi. Efek samping lainya
atrophy otot, negatif protein balance, degenerasi melemak pada hati, hypertensi,
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah diuraikan dalam makalah ini dapat ditarik
kerugian bila obat tersebut diberikan berlebihan dan dalam jangka waktu
yang lama.
4.2 Saran
dalam Lemke, T.L., Williams, D.A., Roche, V.F., &Jito, S.W., (Eds.),
Wilkins. Philadelphia..
Corwin E.J. 2008. Buku Saku Patofisiologi Corwin. Edisi ke 3. EGC. Jakarta.
678– 68.
State,143.
:http://allergyclinic.wordpress.com/2012/06/04/ kortikosteroid-topikal-
Katzung, B. G., 2004. Farmakologi Dasar dan Klinik . Edisi XIII. Buku
40(4): 576-580.
Leskonfi, Jakarta
Poultry Indonesia.2018. Efek Anti-inflamasiunutk alternative AGP yang sukses.
Robbins. 2004. Buku Ajar Patologi Robbins Edisi 7 Volume 1. Jakarta : Penerbit
Roberts, L.J. & Morrow, J.D. 2001.Senyawa Analgetik-anti piretik dan anti
http://www.sakadoci.com/2018/10/mengenal-dexamethasone-obat-anti-
Pembagian Tugas
No
Nama NPM Tugas
.
Cover,
Nur Syaefullah
2. 200110170088 Kata pengantar,
Iskandar
Pengertian Inflamasi
Penutup,
Editor(nyusun makalah,
Lampiran