OLEH :
KELOMPOK 1V (A)
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Interaksi Obat Gagal Jantung dan Aritmia”. Penyusunan
makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Interaksi Obat. Kami
berharap dapat menambah wawasan dan pengetahuan khususnya dalam bidang
terapi penyakit. Kami menyadari sepenuhnya akan segala keterbatasan
pengetahuan dan kemampuan yang kami miliki, sehingga dalam penulisan
makalah ini masih banyak kekurangan dan hasilnya masih jauh dari
kesempurnaan, namun demikian kami telah berusaha maksimal agar dapat
mencapai tujuan yang diharapkan sesuai dengan kemampuan yang kami miliki.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang sudah ada, maka tujuan
penyusunan makalah ini adalah untuk :
1. Mengetahui pengertian aritmia dan gagal jantung.
2. Mengetahui pengertian obat kardiovaskuler.
3. Mengetahui patofiologi dari aritmia dan gagal jantung
4. Mengetahui terapi farmakologi dan non farmakologi dari aritmia dan gagal
jantung.
5. Mengetahui interaksi-interaksi obat dari aritmia dan gagal jantung.
6. Mengetahui studi kasus yang terdapat pada aritmia dan gagal jantung.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Lapisan Jantung
b. Miokardium : merupakan lapisan inti dari jantung yang terdiri dari otot-
otot jantung, otot jantung ini membentuk bundalan-bundalan otot yaitu :
Periode istirahat, yaitu waktu antara periode konstriksi dan dilatasi ketika
jantung berhenti kira-kira 1/10 detik. Pada waktu kita beristirahatjantung
akan menguncup sebanyak 70-80 kali/menit. Pada tiap-tiap kontrksi
jantung akan memindahkan darah ke aorta sebanyak 60-70 cc.
3. Denyut Arteri
1.Ruang Jantung
Terbagi atas 4 ruang:
a. Atrium kanan dan Atrium kiri yang dipisahkan oleh septum Intratrial
2. Katup jantung
Terdiri dari :
a. Katup Trikuspid
b. Katup Pulmonal
Setelah katup trikuspid tertutup, darah akan mengalir dari dalam ventrikel
kanan melalui trunkus pulmonalis. Trunkus pulmonalis bercabang menjadi
arteri pulmonalis kanan dan kiri yang akan berhubungan dengan jaringan
paru kanan dan kiri. Pada pangkal trunkus pulmonalis terdapat katup
pulmonalis yang terdiri dari 3 daun katup yang terbuka bila ventrikel
kanan berkontraksi dan menutup bila ventrikel kanan relaksasi, sehingga
memungkinkan darah mengalir dari ventrikel kanan menuju arteri
pulmonalis.
c. Katup Bikuspid
Katup bikuspid atau katup mitral mengatur aliran darah dari atrium
kiri menuju ventrikel kiri..Seperti katup trikuspid, katup bikuspid menutup
pada saat kontraksi ventrikel.Katup bikuspid terdiri dari dua daun katup.
d. Katup Aorta
Katup aorta terdiri dari 3 daun katup yang terdapat pada pangkal
aorta. Katup ini akan membuka pada saat ventrikel kiri berkontraksi
sehingga darah akan mengalir keseluruh tubuh. Sebaliknya katup akan
menutup pada saat ventrikel kiri relaksasi, sehingga mencegah darah
masuk kembali kedalam ventrikel kiri.
Arteri Koroner
Karena Jantung adalah terutama terdiri dari jaringan otot jantung yang
terus menerus kontrak dan rileks, ia harus memiliki pasokan oksigen yang
konstan dan nutrisi. Arteri koroner adalah jaringan pembuluh darah yang
membawa oksigen dan darah kaya nutrisi ke jaringan otot jantung. Darah
meninggalkan ventrikel kiri keluar melalui aorta, yang arteri utama tubuh.
Dua arteri koroner, disebut sebagai “Kiri” dan “kanan” arteri koroner,
muncul dari awalaorta, di dekat bagian atas jantungVena kava superior
Vena kava superior adalah salah satu dari dua pembuluh darah
utama yang membawa darah de-oksigen dari tubuh ke jantung. Vena dari
kepala dan tubuh bagian atas umpan ke v. kava superior, yang bermuara di
atrium kanan jantung.
Vena kava inferior adalah salah satu dari dua pembuluh darah
utama yang membawa darah de-oksigen dari tubuh ke jantung. Vena dari
kaki dan umpan dada rendah ke v. kava inferior, yang bermuara di atrium
kanan jantung.
Vena Pulmonalis
Aorta
Aorta adalah pembuluh darah tunggal terbesar di tubuh. Ini adalah
kira-kira diameter ibu jari Anda. kapal ini membawa darah yang kaya
oksigen dari ventrikel kiri ke berbagai bagian tubuh.
Arteri Pulmonalis
3.Siklus Jantung
4.Bunyi Jantung
S4 terjadi akibat osilasi darah & rongga jantung yang ditimbulkan oleh
kontraksi atrium. Jarang terjadi pada individu normal.
Murmur adalah kelainan bunyi jantung atau bunyi jantung tidak wajar
yang berkaitan dengan turbulensi aliran darah. Bunyi ini muncul karena
defek pada katup seperti penyempitan (stenosis) yang menghambat aliran
darah ke depan, atau katup yang tidak sesuai yang memungkinkan aliran
balik darah.
6.Frekuensi Jantung
Frekuensi jantung normal berkisar antara 60 samapi 100 denyut per menit,
dengan rata-rata denyutan 75 kali per menit. Dengan kecepatan seperti itu,
siklus jantung berlangsung selama 0,8 detik: sistole 0,5 detik, dan diastole
0,3 detik.
7.Curah Jantung
a. Gagal Jantung
b. Aritmia Jantung
Sebagian aritmia dapat memicu gangguan irama yang lebih serius atau
bahkan mematikan. Impuls listrik yang memmicu kontraksi jantung normal
berasal dari interval teratur di nodus sinoatrium (SA), biasanya dengan
frekuansi 60-100 dpm. Impuls ini cepat menyebar melalui atrium dan masuk
ke nodus dan masuk ke atrio ventrikel (AV), yang normalnya adalah sat-
satunya jalur hantaran antara atrium dan ventrikel. Hantaran melalui nodus
AV berlangsung lambat, memerlukan sekitar 0,51 detik (perlambatan ini
menyediakan waktu bagi atrium untuk menyemburkan darah kedalam
ventrikel). Implus kemudian menjalar melalui sistem His-Purkinje dan
menginvansi semua bagian ventrikel, dimulai dari permukaan endokardium
didasar jantung. Pengaktrivan ventrikel tuntas dalam waktu kurang dari 0,1
detik. Karena itu kontraksi semua otot ventrikel normalnya berlangsung
singkron dan secara hemodinamis efektif. Aritmia adalah depolarisasi
jantung yang menyimpang dari penjelasan diatas disatu atau lebih aspek
terjadi kelainan ditempat asal impuls, kecepatan atau keteraturannya, atau
hatarannya.
A. Aritmia
A. Aritmia
Terapi Farmakologi
Bretyium Hipotensi, GI
a. Inhibitor ACE
b. Beta bloker
c. Diuretik
d. Digoksin
a. Antagonis aldosteron
BAB III
PEMBAHASAN
III.1 Interaksi Obat Jantung
INTERAKSI PROKAINAMIDA
INTERAKSI KINIDIN
OBAT A OBAT B MEKANISME EFEK
Kinidin Asetazolamida Efek kinidin
meningkat
Kinidin Antasida Efek kinidin
meningkat
Kinidin Antikoagulan Efek antikoagulan
meningkat
Kinidin Barbiturat Efek kinidin
meningkat
Kinidin Benztropin Kombinasi obat Efek kinidin
dapat menurun
meningkatakkan
efek antikolinergik
yang berlebihan
Kinidin Biperiden Kombinasi obat Efek kinidin
dapat menurun
meningkatakkan
efek antikolinergik
yang berlebihan
Kinidin Sikrimin Kombinasi obat Efek kinidin
dapat menurun
meningkatakkan
efek antikolinergik
yang berlebihan
Kinidin Disiklomin Kombinasi obat Efek kinidin
dapat menurun
meningkatakkan
efek antikolinergik
yang berlebihan
Kinidin Digoksin Menurunkan klirens Efek digoksin
volume distribusi meningkat
dana finitas
digoksin terhadap
reseptor jaringan
Kinidin Difenihidramin Kombinasi obat Efek kinidin
dapat menurun
meningkatakkan
efek antikolinergik
yang berlebihan
Kinidin Glikopirolat Kombinasi obat Efek kinidin
dapat menurun
meningkatakkan
efek antikolinergik
yang berlebihan
Kinidin Isopropamida Kombinasi obat Efek kinidin
dapat menurun
meningkatakkan
efek antikolinergik
yang berlebihan
Kinidin Bubur magnesia Efek kinidin
meningkat
Kinidin Orfenadrin Kombinasi obat Efek kinidin
dapat menurun
meningkatakkan
efek antikolinergik
yang berlebihan
Kinidin Fenitoin Fenitoin Efek kinidin
memperpendek berkurang
durasi aksi kunidin
karena peningkatan
laju metabolisme
Kinidin Primidon Efek kinidin
berkurang
Kinidin Prosiklidin Kombinasi obat Efek kinidin
dapat menurun
meningkatakkan
efek antikolinergik
yang berlebihan
Kinidin Propantelin Kombinasi obat Efek kinidin
dapat menurun
meningkatakkan
efek antikolinergik
yang berlebihan
Kinidin Rifampisin Efek kinidin
berkurang
Kinidin Skopalamin Kombinasi obat Efek kinidin
dapat menurun
meningkatakkan
efek antikolinergik
yang berlebihan
Kinidin Triheksifinidil Kombinasi obat Efek kinidin
dapat menurun
meningkatakkan
efek antikolinergik
yang berlebihan
Seorang ibu bernama ibu roya umur 55 tahun dengan berat badan 65
kg datang dengan membawa resep yang berisi Digoksin tab 0,25 mg dan
Amiodaron tab 200 mg dimana pasien tersebut mempunyai riwayat gagal
jantung dan mempunyai keluhan sudah 2 minggu ini mengalami nyeri pada
dada dan jantung terus berdebar-berdebar.
Subyektif
Obyektif
Assesment
Monitoring
KIE
Apoteker : kalo boleh tahu resep ini untuk siapa yah bu?
Apoteker : oh berati ibu dengan ibu roya usia 55 tahun yah bu?
Apoteker : ibu boleh saya minta waktu nya sebentar untuk menanyakan
beberapa hal?
Pasien : belum
Apoteker : kalo untuk cara penggunaan dan harapan yang telah didapat
setelah penggunaan obat ini dokter sudah menjelaskan bu?
Apoteker : oh begitu yah bu, kalo untuk keluhan yang ibu rasakan seperti
apa?
Apoteker : sudah berapa lama yah bu keluhan yang ibu rasakan terjadi?
Pasien : enggak bu
Apoteker : oh baik bu, mohon tunggu sebentar yah bu saya siapakan terlebih
dahulu obatnya.
Apoteker : Selamat siang dok, saya …. apoteker dari Apotek Unajni Farma
ingin berkonsultasi mengenai resep atas nama ibu Roya usia 55
tahun, apakah dokter ada waktu?
Apoteker : Berdasarkan resep yang doter tuliskan ibu roya mendapatkan obat
digoksin dan amiodarone, kemudian berdasarkan literatur yang
saya baca penggunaan digoksin dan amiodaron dapat
menyebabkan interaksi obat. Aiodarone dapat meningkatkan kadar
digoksin dua kali lipat, sedangkat waktu paruh amiodarone sangat
panjang sehingga tidak dapat diberi penjedaan waktu obat,
bagaimana yah dok untuk solusinya?
Apoteker : oh baik dok, berati saya turunkan yah dok dosis digoksinnya?
Dokter : ok boleh.
Apoteker : baik dok terimakasih, mohon maaf telah mengganggu waktunya
yah dok.
Apoteker :terima kasih yah bu telah menunggu. Baik bu, jadi setelah saya
menghubungi dokter, untuk obat digoksin dosisnya diturunkan
karena adanya pertimbangan interaksi pada kedua obat yang
diminum ibu, jadi ni ibu dapat dua obat yah bu. Yang pertama ini
obat digoksin diminumnya satu kali sehari pada pagi hari setelah
makan yah bu, untuk obat kedua amiodarone diminumnya dua kali
sehari setelah makan pada pagi dan siang hari setelah makan juga
yah bu. Kalo boleh tahu ibu sarapan jam berapa yah bu?
Apoteker : oh begitu yah bu, jadi ibu minum obatnya untuk digoksin
diminum pada jam 7 dan amiodarone diminum pada jam 8 pagi.
Dan untuk amiodarone yang diminum pada malam hari
diminumnya jam 8 malam yah bu sesudah makan.
Pasien : baik bu
Apoteker : obatnya bisa ibu simpan di suhu ruang biasa yah bu terhindar
dari sinar matahari dan jangkauan anakanak. Kemudian ini batas
penggunaanya sesuai dengan tanggal batas kadaluwarsa yah bu.
Pasien :baik bu
Pasien : Jadi ini saya minum obat digoksin satu kali sehari setelah makan
jam 7, untk amiodarone diminum pada jam 8 pagi dan jam 8
malam. Obatnya disimpan disuhu ruangan dan batas terakhir
penggunaannya sesuai tanggal kadaluwarsa.
Apoteker :oh baik bu, berati ibu sudah mengerti yah. Apakah ada yang
ingin ibu tanyakan kembali?
Pasien : ga ada bu
Apoteker : Baik bu, jika ada yang ingin ibu tanyakan kembali ibu bias
kembali datang ke apotek atau bias menghubungi saya langsung. Terimakasih bu
semoga lekas sembuh
Tjay, T. H., Rahardja, K., (2015) . Obat - Obat Penting edisi ke-7. Jakarta : PT
Elex Media Komputindo.