Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

PELAYANAN KEFARMASIAN

Oleh :

BRIGITA ANUGRAH PERTAMA


3351181504

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JENDERAL AHMAD YANI
2019
STUDI KASUS

Seorang pasien laki-laki, 23 tahun dengan berat 70 kg dirawat di rumah sakit karena

infeksi varicella zoster yang parah dan pasien tersebut diInfus Asiklovir I.V

Data pengobatan :

Bangsal : Penyakit Infeksi

Dokter spesialis : Konsultan penyakit Infeksi

Alergi : Tidak diketahui

Pengobatan yang teratur : Asiklovir 250 mg dalam 100 ml Natrium Klorida 0,9%

diberikan dalam 1 jam pada jam 08 pagi, jam 14 dan jam

22

Catatan : Dosis pengobatan Varicella zoster: 5 mg/kg BB/8 jam

Pengobatan jika perlu : Parasetamol 1 gram setiap 4 – 6 jam jika diperlukan untuk

menghilangkan rasa nyeri ( maks 4 g dalam 24 jam)

Pertanyaan : Identifikasi semua masalah yang terkait dengan terapi obat pasien

(menggunakan metode PAM).


PROBLEMS :

- Pasien terinfeksi Varicella Zooster (cacar air)

- Pasien menerima pengobatan teratur secara I.V dari Asiklovir 250 mg dalam

100 ml natrium klorida 0,9% diberikan dalam 1 jam pada 08.00 pagi, jam 14.00

siang dan jam 22.00 malam.

- Pasien juga menerima pengobatan jika perlu yaitu parasetamol 1 gram setiap 4-

6 jam jika diperlukan untuk menghilangkan rasa nyeri (max. 4 gram dalam 24

jam)

- Efek samping dari penggunaan obat Asiklovir dapat menyebabkan sakit kepala,

mual, diare, ruam kulit, muntah, nyeri abdominal, nafsu makan berkurang. Efek

samping serius seperti gangguan ginjal (perubahan jumlah urine yang

dihasilkan). Pada pemberian intravena dapat terjadi infalamasi total yang berat

dan demam.

- Gejala yang timbul biasanya demam, pusing, sakit kepala, muncul ruam atau

bintik dan menimbulkan efek gatal. Ruam atau bintik yang ditimbulkan berupa

benjolan merah yang berisi cairan.

- Parasetamol beresiko hepatotoksik

ACTION (Assesment)

- Pasien menderita infeksi parah sehingga pengobatan oral dan topikal tidak

memungkinkan sehingga pasien menerima pengobatan secara I.V.


- Dosis I.V Asiklovir 5 mg/kg BB setiap 8 jam selama 5 hari dan Dosis I.V

asiklovir untuk varicella zooster pada immunecompromised 10 mg/kg BB setiap

8 jam selama 7-10 hari (BNF, 2017 : 586-587)

- Untuk menghindari dosis berlebihan dosis pasien dihitung berdasarkan berat

badan ideal

Dosis 5 mg = 5 mg/kg x 70 kg = 350 mg

Dosis 10 mg = 10 mg/kg x 70 kg = 700 mg

Jadi dosis obat yang diberikan dianggap subterapi sehingga disarankan dosis

asiklovir ditingkatkan menjadi 350 setiap 8 jam untuk memaksimalkan

efektivitas terapi dari asiklovir I.V yang diberikan.

- Asiklovir diberikan dengan injeksi intravena setiap 8 jam dalam 1 x 24 jam.

Pemberian pada jam 08.00 pagi, jam 14.00 siang dan jam 22.00 malam,

disesuaikan menjadi 08.00 pagi, jam 16.00 dan jam 24.00.

- Menghitung kecepatan infus jika memakai infus terumo (20 tetes/ml)

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑐𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑥 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠


Jumlah tetesan permenit = 𝑗𝑎𝑚 𝑥 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

100 𝑚𝑙 𝑥 20 𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠/𝑚𝑙
= 1 𝑗𝑎𝑚 𝑥 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

= 33 tetes/menit

Jadi, pasien tersebut membutuhkan 33 tetes infus untuk menghabiskan cairan

100 ml dalam waktu 1 jam menggunakan infus set merek Terumo.


- Pasien diberikan parasetamol 1 gram setiap 4-6 jam jika diperlukan untuk

menghilangkan rasa nyeri (max. 4 gram dalam 24 jam) akibat efek samping dari

penggunaan asiklovir.

MONITORING

- Yang harus diperlihatkan pada saat pengobatan yaitu pasien harus dibantu agar

banyak makan dan minum karena efek samping dari obat asiklovir yang

membuat nafsu makan turun, mual dan muntah.

- Dipantau apabila pasien mengalami nyeri langsung diberikan parasetamol

- Dipantau kondisi pasien mulai dari suhu tubuh, kondisi badan apakah lemas atau

tidak, sakit kepala, bintik merah yang menonjol apakah mengurang atau

menambah setiap hari demi hari untuk memastikan obat bekerja dengan baik dan

pasien mendapatkan terapi yang baik.

- Karena asiklovir dapat berpengaruh pada ginjal jadi harus dipantau fungsi ginjal

dengan mengukur kreatinin dan perhatikan juga untuk parasetamol dapat

menyebabkan hepatoksik jadi perlu juga diperhatikan SGOT dan SGPT namun

hal tersebut dilakukan jika pasien menunjukan gejala yang mengarah ke

gangguan ginjal dan hati tersebut.

Anda mungkin juga menyukai