10. Mengapa kita juga perlu mengetahui mengolahan sampah medis di RS?
Untuk memudahkan mengenal limbah yang akan dimusnahkan
Limbah medis sangat penting untuk dikelola scr benar karna termasuk
dalam kategori bahan berbahaya dan beracun
Limbah medis dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan
dan keselamatan dari petugas, pemulung dan masyarakat sehingga
dapat dikelompokkan sesuai kategorinya karna tingkat bahaya yg
berbeda-beda
Limbah medis dapat menyebabkan INOS karna merupakan tempat
berbiaknya mikroorganisme dan sarang vektor penyakit dan tikus
11. Mengapa RS perlu melakukan produksi obat dan alkes? Apakah yang
perlu dipertimbangkan pada saat proses produksi?
JAWAB
RS perlu melakukan produksi obat dan alkes karena:
salah satu fungsi kefarmasian dalam IFRS yang ikut menunjang
keberadaan obat di RS.
penyediaan atau pembuatan obat tertentu baik steril maupun non steril.
dipimpin seorang apoteker yang bertanggung jawab kepada kepala
Instalasi Farmasi, dibantu AA dan Teknisi Mesin
Pertimbangan saat melakukan proses produksi :
Persediaan dan tingkat pemakaian produk jadi.
Mengenai tingkat pemakaian setiap jenis barang yang akan
diproduksi. Hal ini dilakukan dengan meninjau kembali catatan
dari satu atau dua tahun sebelumnya dan membandingkan catatan
ini dengan pola resep yang ditulis oleh dokter.
Persyaratan bahan. Seorang farmasis di rumah sakit harus
menentukan produk yang akan dibuat dengan memperhitungkan
jumlah dan banyaknya produksi yang akan dibuat serta menyusun
cara terbaik dan termudah dalam mendapatkan persediaan.
Persediaan ini meliputi : Bahan baku, Wadah, Etiket dan bahan
lainnya seperti kertas saring, kotak dan etiket khusus
Kepastian produksi. Farmasis harus mempertimbangkan dua hal
yaitu apakah farmasis mempunyai perlengkapan untuk pembuatan
produk dan apakah mesin atau perlengkapan tersebut sanggup
untuk memproduksi dalam jumlah yang diinginkan.
Peralatan produksi dan sumber-sumbernya. Macam dan ukuran
dari perlengkapan produksi yang disyaratkan dalam farmasi rumah
sakit berbeda tiap rumah sakit. Penentuan peralatan berdasarkan
jangkauan program produksi, jumlah yang akan diproduksi,
lainnya waktu yang hendak disyaratkan ke pemakai produk,
tersedianya personil dan tersedianya fasilitas fisik.
Tenaga produksi. Tenaga produksi yang terlalu banyak akan
mengakibatkan pemborosan anggaran, akibatnya harga produksi
akan menjadi mahal. Bagian produksi harus diawasi oleh farmasis
yang didukung oleh tambahan personil yang terlatih untuk
mengadakan pekerjaan non teknis seperti memasukkan cairan ke
dalam botol, menyaring, memberi etiket, dan lain-lain.Biaya
operasi
Biaya operasi yang dikontrol dengan baik tentu akan menghasilkan
suatu hasil yang menguntungkan. Biaya langsung ditujukan pada
tenaga kerja sedangkan biaya tidak langsung ditujukan pada biaya
personil sebagai pengawas, tempat sewa, asuransi dan penurunan
nilai peralatan, pemeliharaan anggaran rumah tangga dan lain-lain.
Biaya tidak langsung seharusnya dibandingkan dengan biaya
langsung untuk memastikan biaya sebenarnya dari produk
Pengaruh :
Perencanaan yang dilakukan mengacu pada formularium, jika tidak mengacu pada
formularium barang akan menumpuk (misal RS X melakukan pemesanan yang
dokter minta dan ternyata tidak masuk dalam formularium, lama kelamaan
gudang akan penuh dan sistem pengelolaan akan kacau)
Banyak barang ED dan stok mati
Hubungan antara pengendalian formularium RS dan pengelolaan perbekalan
farmasi harus mengacu formularium RS, oleh karena itu formularium harus dan
wajib di evaluasi setiap tahun untuk mengetahui efikasi dan efektivitas obat-
obatan untuk meningkatkan kesembuhan dan kepuasan pasien
Keuntungan :
Para dokter dan staf profesional lainnya dengan keahlian bidang pokok utama
untuk tiap kategori obat dapat mengetahui obat secara rutin tersedia bagi
perawatan penderita
Bahan edukasi ttg obat
Keuntungan pendidikan yang berguna dapat dihasilkan, apabila pengkajian
golongan obat dilakukan bersama dengan staf rumah sakit melalui buletin
informasi obat yang disponsori oleh PFT
Keuntungan ekonomi pada rumah sakit tumbuh dalam berbagai cara, harga obat
komparatif harus menjadi suatu ciri dari buletin informasi obat yang mendukung
sistem formularium
3. Jelaskan insulin merupakan salah satu obat kategori high alert medication?
Jelaskan secara singkat!
Karena insulin memiliki efek hipoglikemik dimana merupakan efek yang
paling berbahaya karena dapat menyebabkan kehilangan kesadaran. Diberi label
high alert medication dan disimpan didalam kulkas khusu high alert medication
karena jika terkena panas stabilitas insulin.
4. Jelaskan kegiatan yang dilakukan farmasis dalam pengendalian penggunaan
formularium! Dan berikan penjelasan alur pembuatan formularium!
Jawab :
Kegiatan farmasis dalam pengendalian formularium
Apoteker selaku sekretaris KFT berperan aktif dalam kegiatan menunjang
formularium, merekapitulasi usulan, mengkaji informasi dari pustaka ilmiah,
menyajikan data ketersediaan dan harga obat, melakukan evaluasi usulan obat.
Berpartisi aktif dalam sosialisasi formularium. Melakukan monitoring dan
evaluasi terhadap implementasi secara berkesinambungan. Mengkaji
penggunaan obat
Alur pembuatan formularium :
Tahap pertama
1. Pengkajian populasi penderita penyakit dalam 4 tahun terakhir berturut-turut dari
rekaman morbilitas rumah sakit tersebut.
2. Pembuatan tabel berisi kelompok penyakit, sub kelompok penyakit, jumlah dan
persentase penderita tiap tahun. Pengelompokan penyakit berdasarkan
“International Statistical Classification of Disease and Related Health Problems
(ICD)
Tahap kedua
1. Penetapan peringkat penderita terbanyak tiap kelompok penyakit.
2. Untuk itu, dibuat suatu tabel berisi kelompok penyakit dan jumlah serta persentase
penderita dalam tiap kelompok penyakit
Tahap ketiga
1. Penetapan peringkat penderita terbanyak tiap kelompok penyakit
2. Dibuat tabel berisi sub kelompok penyakit dan jumlah serta persentase
penderitadalam tiap sub kelompok penyakit
Tahap keempat
1. Penetapan penyakit, gejala, penyebab dan golongan farmakologi obat serta bahan
pendukung yang diperlukan
2. Dibuat tabel berisi sub kelompok penyakit dan golongan farmakologi obat dan
bahan pendukung yang diperlukan untuk tiap penyakit
Tahap kelima
1. Penetapan nama obat yang diperlukan dalam tiap golongan farmakologi.
2. Dibuat tabel mengandung golongan farmakologi, sub golongan farmakologi,
nama obat dan bahan pendukung
5. Jelaskan perbedaan dan cara pengelolaan yang tepat dari masing masing
obat yang masuk dalam high alert medication dan bahan berbahaya
beracun (B3)!
Jawab :
Perbedaan
1. High alert medication
Dilakukan double cek oleh apoteker/ttk
Wajib diberi stiker agar tenaga medis lain tau karena jika salah penggunaan bisa
menimbulkan masalah
Ketika pendistribusian obat ke bangsal tidak lupa perawat juga mengecek lagi
agar meminimalisir kesalahan
2. Bahan berbahaya beracun (B3)
Untuk penyimpanan dan penyaluran B3 harus berhati hati karena B3 memiliki
sifat yang berbeda-beda. Jila salah perlakuan akan berbahaya
Peraturan MSDS yang dikeluarkan harus diikuti oleh semua anggota, seperti
penyimpanan digudang, syarat kelembapan gudang, cara penyusunan dan tingkat
palet untuk kemasan drum termasuk juga tindakan darurat apabila terkena
kulit/masuk ke mulut.
Tambahan jika ditanya penyimpanan
1. High alert medication
Diberi label high alert, dipisahkan obat lain, diberi garis warna merah bertuliskan
hati-hati high alert medication
Golongan elektrolit pekat/kons tinggi: diberi garis warna merah bertuliskan Hati-
hati high alert medication, stiker oval merah bertuliskan HIGH ALERT
berwarna putih, disimpan di area ketat
Obat selain elektrolit pekan dan obat NORUM : disimpan di ruang perawatan dan
disimpan di lokasi akses terbatas
Obat high alert yang terdapat pada trolley emergency harus ditempelkan label
high alert
2. Bahan Berbahaya Beracun
Tempat khusus dan terpisah dari barang yang mudah menghasilkan percikan api
Dikelompokkan berdasarkan sifat dan ketentuan penyimpanan MSDS
Diberi/dipasangi simbol sesuai dengan karakteristik bahan berbahaya