Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 4

Aida Khairunnisa I1021161003


Devia Afiani I1021161010
Fortunata Saesaria D. I1021161011
Danu Purnomo I1021161014
Aulia Faradilla I1021161028

Sediaan Tetes Telinga (Guttae


Auriculares)
Pengertian
Obat tetes yang digunakan untuk telinga dengan cara
meneteskan ke dalam telinga.
Kecuali dinyatakan lain, tetes telinga dibuat menggunakan
cairan pembawa bukan air.

pH sediaan kecuali dinyatakan lain, 5 – 6.


Penyimpanan : kecuali dinyatakan lain, dalam
wadah tertutup rapat.
Cairan pembawa yang digunakan harus mempunyai kekentalan
yang cook agar obat mudah menempel pada dinding telinga;
umumnya digunakan gliserol dan propilenglikol. Dapat juga
digunakan etanol, heksilenglikol dan minyak lemak nabati
Zat pensuspensi dapat digunakan sorbitan, polisorbat atau
surfaktan lain yang cocok.
Syarat Tetes Telinga
1. Steril
2. Sedapat mungkin isohidris dan isotonis
3. Bebas partikulat
Benzokain
Pemerian : hablur kecil atau serbuk hablur; tidak berbau; agak
pahit disertai rasa tebal.
Kelarutan : sangat sukar larut dalam air; mudah larut
dalam etanol (95%) P, dalam kloroform P dan dalam eter P.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
Khasiat dan penggunaan : anestetikum lokal.
Mekanisme
Menghambat sinyal sel saraf yang menyebabkan rasa sakit.

Struktur senyawa Benzokain


Alat dan Bahan
ALAT
1. Gelas Beaker
2. Gelas ukur
3. Erlenmeyer
4. Wadah botol gelap tetes telinga
5. Batang pengaduk
6. Gelas arloji
7. Timbangan analitik
8. pH indikator
9. Corong

BAHAN
1. Benzokain : zat aktif
2. Benzokonium klorida : zat pengawet
3. Gliserin : zat pengental
4. Etanol : pelarut
5. Kertas saring
Cara Kerja
1. Dilarutkan benzalkonium klorida dalam etanol ad homogen.
2. Ditambahkan gliserin, aduk ad homogen (campuran 1).
3. Dilarutkan benzokain dalam etanol ad homogen, lalu masukkan
campuran 1.
4. Dicampur ad homogen.
5. Disaring larutan menggunakan kertas saring ganda.
6. Diukur pH sediaan menggunakan pH indikator. Diperoleh pH
5,9.
7. Dimasukkan larutan dalam wadah botol gelap yang telah
dikalibrasi, tambah etanol ad batas.
8. Dilakukan evalusi sediaan.
Evaluasi
1. Uji partikulat : bebas partikulat
2. Uji pH : 5,9
3. Uji kejernihan : sediaan jernih
4. Uji kebocoran : sediaan tidak bocor
5. Uji volume terpindahkan : tidak ada volume
yang terpindahkan.
Kesimpulan
1. Pembuatan sediaan steril dalam bentuk obat tetes telinga
menggunakan zat aktif benzokain.
2. Zat pembawa yang digunakan yaitu gliserin, karena melekat
dengan baik pada dinding telinga.
3. Metode sterilisasi melalui penyaringan atau filtrasi pada
grade A.

Anda mungkin juga menyukai