Obat Tetes Telinga

(Guttae Auritulares)

NAMA : ORISA RISNIA

NIM : 201110051
Obat Tetes Telinga

Merupakan bentuk larutan, suspensi atau salep

yang digunakan pada telinga dengan cara
diteteskan atau dimasukkan dalam jumlah kecil ke
dalam saluran telinga untuk melepaskan kotoran
telinga (lilin telinga) atau untuk mengobati
infeksi, peradangan atau rasa sakit.
Penggunaan Tetes Telinga

1. Melepaskan/melunakkan kotoran telinga

2. Anti infeksi ringan

3. Antiseptik dan anestesi

4. Anti inflamasi

5. Membersihkan telinga setelah pengobatan

6. Mengeringkan permukaan dalam telinga yang berair

 Syarat Obat Tetes Telinga
1. Steril

2.  isohidris

3.  isotonis

4. Cairan pembawa/pelarut

5. Pensuspensi

6. Pengental

7. Pengawet

8. Antioksidan

9. pH
Cara Pemakaian OTT

1. Mencuci tangan

2. Periksa kondisi kemasan

3. Bersihkan telinga

4. Hangatkan OTT

5. Miringkan kepala

6. Teteskan obat

7. Tutup kembali OTT

8. Mencuci tangan
Pembuatan OTT

ALAT DAN BAHAN

Alat : 1.Beaker glass Bahan: 1.
Kloramfenikol
2.Batang pengaduk 2. Gliserin
3. Spatula
4. Gelas ukur
5. Pipet tetes
6. Botol bening
 FORMULASI

Bahan Formula

Kloramfenikol 5%

Gliserin ad 250 ml
PENIMBANGAN

Bahan Formula

Kloramfenikol 7,5 gram

Propilenglikol 242,5 ml
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

2. Ditimbang semua bahan dan Dikalibrasi botol 10 ml.

3. Digerus kloramfenikol ad halus dan dimasukkan ke dalam beaker glass 250 ml.

4. Ditambahkan gliserin sebagai pembawanya, diaduk dengan batang pengaduk ad homogen.

5. Ditambahkan sisa gliserin ad 150 ml.

6. Dipisahkan sebagian obat, dimasukkan ke dalam botol 10ml, kemas, serahkan.

7. Sisa sediaan digunakan untuk uji evaluasi (BJ, pH, organoleptik, stabilitas,viskositas).
Uji Evaluasi

1. Uji Organoleptik

2. Uji Berat Jenis

3. Uji Viskositas dan Rheologi

4. Stabilitas

5. pH
Contoh OTT
1. Otopain
2. Otolin
3. Otopraf
 Keuntungan dan kerugian
Keuntungan :

 Campuran homogen

 Dosis dapat ditentukan

 Penggunaan lebih efektif

  Kerja awal lebih cepat.

Kerugian:

 Volume bentuk larutan lebih besar

 Ada obat yang tidak stabil dalam larutan