Anda di halaman 1dari 14

ARTIKEL REVIEW : FITOKIMIA DAN FARMAKOLOGI TUMBUHAN KITOLOD

(Isotoma longiflora Presi)


Andi Permana, Shofia Difa Aulia, Nisa Nur Azizah*, Tita Ruhdiana, Selviani Eka Suci, Intan
Nur Laili Izzah, Alisya Nabila Agustin, Sehrama Ahmad Wahyudi
Fakultas Farmasi, Universitas Buana Perjuangan Karawang, Karawang, Indonesia
* Corresponding author: fm.19.nisaazizah@mhs.ubpkarawang.ac.id

ABSTRAK
Isotoma Longiflora Presi dikenal dengan nama kitolod termasuk dalam keluarga Campanulaceae.
Tumbuhan ini dimanfatkan sebagai obat-obatan tradisional, dan sekarang berlanjut hingga dalam proses
menuju pengobatan herbal konvensional. Tumbuhan kitolod tumbuh tersebar di beberapa pulau di
indonesia khususnya di dataran rendah. Artikel review ini membahas jurnal ilmiah tumbuhan kitolod
yang memfokuskan pada senyawa-senyawa kimia dan juga aktifitas farmakologisnya. Semua
pemaparan informasi yang diperoleh dari literatur ilmiah seperti journal ilmiah, web resmi menkes, buku
dan juga elektronik book. Berdasarkan hasil survei literatur, Tumbuhan Kitolod (Isotoma Longiflora
Presi). digunakan dalam pengobatan tradisional, digunakan sebagai antikanker, anti-inflanmasi, anti
fungi, anti bakteri, anti oksidan, dan juga mampu membantu mengobati glaukoma dan hiperlepidemia.
Senyawa fitokimia yang terdapat tanaman ini yaitu alkoloid, flavonoid, tanin, saponin, terpenoid dan
juga steroid. Penemuan ini didapat dari pengujian dan analisis baik secara in vivo ataupun in vitro dari
Isotoma Longiflora Presi.
Kata kunci : Isotoma Longiflora Presi, Fitokimia, Farmakologi,

ABSTRACT

Isotoma Longiflora Presi known as kitolod belongs to the Campanulaceae family. This plant is used as
traditional medicine, and now continues to be in the process of moving towards conventional herbal
medicine. Kitolod plants grow scattered on several islands in Indonesia, especially in the lowlands. This
review article discusses the scientific journal of the kitolod plant which focuses on chemical compounds
and also their pharmacological activities. All information exposure obtained from scientific literature
such as scientific journals, the official website of the Minister of Health, books and also electronic books.
Based on the results of a literature survey, Kitolod Plant (Isotoma Longiflora Presi). used in traditional
medicine, used as anticancer, anti-inflammatory, anti-fungal, anti-bacterial, anti-oxidant, and is also able
to help treat glaucoma and hyperlepidemia. Phytochemical compounds contained in this plant are
alkaloids, flavonoids, tannins, saponins, terpenoids and steroids. This finding was obtained from both
in vivo and in vitro testing and analysis of Isotoma Longiflora Presi.

Keywords : Isotoma Longiflora Presi, Phytochemistry, Pharmacology.

PENDAHULUAN (Alkandahri et al., 2019). Dengan banyaknya

Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragamn hayati tersebut maka akan

banyaknya keanekaragaman hayati. Dengan memberikan manfaat yang serba guna sehingga

banyaknya keanekaragaman hayati tersebut maka menjadi paru – paru dunia untuk masa depan

indonesia mendapat julukan “mega diodiversity“ (Suhartini, 2009; Alkandahri et al., 2020).

Jurnal Buana Farma: Jurnal Ilmiah Farmasi, Vol. 2, No. 3, September 2022 22
Keanekaragaman hayati tesebut tentunya 2010), antivirus (Rothan rt al, 2014), Sakit gigi,
sangat banyak bebagai macam jenis yaitu Bronkitis, Sifilis, dan asma (Koller, 2009),
contohnya tumbuhan. Indonesia dikenal dengan Bronkitis, Luka, Obat kanker, Obat infeksi mata,
negara dengan julukan Live Laboratory (Nuriswati, sakit gigi (Hariana, 2013), Anti Bakteri (Utami rt
2015). Karena indonesia terdapat sekitar 9000 al, 2013).
spesies tanaman yang di duga memiliki khasiat
obat tradisional, 5% sebagai bahan fitofarmaka,
1000-an jenis tanaman yang dipakai untuk bahan
jamu (Alkandahri et al., 2018). Produksi tanaman
obat dunia akan meningkat karena kesadaran
masyarakat terhadap obat alami peningkatan
diperkirakan oleh Word Health
Organization(WHO) yang akan mencapai 5 USD
Triliun pada tahun 2050. Indonesia memilki kurang
lebih 30.000 jenis tumbuhan dari 40.000 jenis yang
tersebar di seluruh dunia. sekitar 9.600 di antaranya
dilaporkan sebagai tumbuhan obat sekitar 300 jenis
tumbuhan sudah digunakan sebagai obat
Gambar 1. Tanaman Kitolod (Isooma longiflora)
tradisional (Roslizawati et al, 2013; Alkandahri et
al., 2021). Daun Kitolod (Isotoma Longiflora presi) Klasifikasi dari tanaman Kitolod (Isooma
dikenal dengan sebutan sapu jagat yang dikenal longiflora) menurut (Tjitrosoepomo, 2007) yaitu:
sebagai tanaman liar. Tumbuhan kitolod juga Kingdom : Plantae
tanaman asli yang berasal dari Hindia Barat yag Divisio : Spermatophyta
dapat ditemukan dipulau jawa di dataran rendah Sub Divisio : Angiospermae
1100 m dari permukaan laut (Herdianto et al, Classis : Dicotyledoneae
2017). Tanaman Kitolod ini biasanya diolah berupa Sub Classis : Symetable
tumbukan, perasan, seduhan, rebusan. Tanaman Ordo : Campanulatae/ Asterales /
Kitolod ini memiliki kandungan seperti golongan Synandrae
fenolik, flavanoid, alkaloid, terpenoid (Hamidy et Family : Campanulaceae
al, 2006), saponin, polifenol(Hariana, 2008), Tanin Genus : Isotoma
(Siregar, 2015), Glikosida, Steroid (Lubis et al, Species : Isotoma Longiflora (L.) C. Presi.
2015). Dengan adanya kandungan tersebut Sinonim : Hippobroma Longiflora (L)
Tanaman Kitolod sebagai tanaman tradisional bisa C.Presi.
menjadi obat untuk penyakit mata katarak Laurentia Longiflora (L) Paterm.
(Amaliah, 2014), mata minus dan mengobati
kebutaan karena glaukoma (Wardani dan Siska,

Jurnal Buana Farma: Jurnal Ilmiah Farmasi, Vol. 2, No. 3, September 2022 23
Morfologi sifat pertahanan atau pencegahan penyakit
Kitolod (Isotoma longiflora) merupakan (Rahman, 2019). Dari berbagai penelitian tentang
tanaman yang berasal dari Hindia Barat. Tumbuhan tumbuhan kitolod (Isotoma longiflora) ini, di
liar ini biasanya tumbuh di pinggir saluran air atau dapatkan kandungan senyawa fitokimia. Akan
sungai, sekitaran pagar, pematang sawah, dan tetapi dari beberapa penelitian menghasilkan hasil
tempat-tempat lain yang terbuka dan lembab. yang di berpariasi, Ada atau tidaknya senyawa
Tumbuhan ini dapat kita jumpai di daerah dataran fitokimia tertentu bergantung pada jenis pelarut
rendah hingga di daerah dengan ketinggian 1.100 yang digunakan, sifat proses ekstraksi, atau
meter diatas permukaan laut (Dalimartha, 2008). keadaan iklim wilayah tempat pengambilan sempel
Kitolod juga sering disebut dengan beberapa nama dari Isotoma longiflora (Herdianto et al, 2017).
asing yaitu , Star of Bethelem, Madam Fate, dan Dalam penelitian Isotoma longiflora yang di
Star Flower. Di Indonesia kitolod ini sering disebut lakukan dengan menggunakan ektstrak kitolod
dengan beberapa nama lain, seperti daun tolod, dengan menggunakan pelarut kloroform dan
sangkobak, kendali, dan korenjat (Ali, 2003). metanol 1:1. Dalam penelitian tersebut dihasilkan
Bagian tanaman kitolod yang sering dimanfaatkan terdapat beberapa metabolit sekunder seperti
sebagai obat adalah bagian daun, bunga,batang, alkoloid, flavonoid, tanin, saponin, terpenoid dan
dan hampir seluruh bagian tanaman (Dalimartha, steroid (Fazil et al, 2017; Hafsari et al, 2016). Dari
2008). Kitolod (Isotoma longiflora) adalah beberapa penelitian dapat disimpulkan kitolod
tumbuhan yang mempunyai tinggi sekitar 60 cm, mengandung beberapa jenis metabolit sekunder
bergetah putih dengan rasa yang tajam serta seperti alkoloid, flavonoid, tanin, saponin,
beracun, dan pangkal yang bercabang. Daun dalam terpenoid dan juga steroid kandungan metabolit
bentuk tunggal, duduk, helaian daun berbentuk sekunder ini memiliki efek farmakologi seperti
lanset dengan ujung yang runcing, pangkal yang antikanker, anti-inflanmasi, antifungi, anti bakteri,
menyempit, tepi daun bergerigi sampai melekuk, anti oksidan, dan juga mampu membantu
panjang daun sekitar 5-17 cm dengan lebar 2-3 cm, mengobati glaukoma dan hiperlipidemia (Fazil M.
dan berwarna hijau. Bunga bentuk tunggal, tegak, et al, 2017).
bertangkai panjang, keluar dari ketiak daun,
dengan mahkota berbentuk bintang warna putih.
Buah dengan berbentuk kotak seperti lonceng,
merunduk, merekah menjadi 2 ruang, dan berbiji
banyak. Cara perbanyakan bisa dilakukan dengan
cara biji, stek batang, serta anakan (Dalimartha,
2008).

Fitokimia
Fitokimia merupakan bahan kimia yang
bukan nutrisi di dalam tanaman yang mempunyai

Jurnal Buana Farma: Jurnal Ilmiah Farmasi, Vol. 2, No. 3, September 2022 24
menghambat pertumbuhan sel heLa didapat nilai
IC50 227 µg/mL (Hapsari et al,2016). Sementara
menurut penelitian lainnya didapatkan bahwa
fraksi etil asetat dari daun kitolod menunjukan

Gambar 2. Saponin, Flavonoid, Terponoid kemampuan moderate sebagai penghambatan sel


kanker WiDr dengan nilai IC50 191,74 µg/mL
(Maghfiroh,2015). Mekanisme kerja dari flavonoid
Aktivitas Farmakologi
yaitu menghambat P- glycoprotein pada
Aktivitas farmakologi dari tumbuhan kemoterapi kanker, ditingkatkannya efikasi obat
kitolod (Isotoma longiflora) berdasarkan jurnal antikanker dan melawan kerja dari multi-drug
penelitian adalah sebagai berikut: resistance (MDR) (Bansal et al,2009).

Antikanker Antiinflamasi
Kanker adalah penyakit yang disebabkan Inflamasi yaitu suatu respon yang
oleh pertumbuhan sel abnormal yang melebihi ditimbulkan oleh rusaknya jaringan yang
batas yang kemudian menyerang bagian tubuh dan disebabkan oleh trauma fisik, zat kimia yang
menyebar pada organ bagian lain. Istilah lain dari merusak, atau zat mikrobiologik. Inflamasi
kanker adalah tumor dan neoplasma (WHO,2017). berfungsi untuk mengurangi, menghancurkan, atau
Sementara menurut American Cancer Society melokalisasi (sekuster) baik karena agen yang
Kanker adalah sekelompok penyakit yang merusak maupun jaringan yang rusak (Agustina et
menyebabkan sel-sel dalam tubuh berubah dan al, 2015). Terjadinya inflamasi ditandai dengan
tumbuh diluar kendali (American Cancer Society, adanya pembengkakan/ edema, kemerahan, panas,
2016). Menurut World Health Organization nyeri, dan perubahan fungsi (Erlina et al, 2007).
(WHO) Kanker merupakan penyebab kematian Kandungan flavonoid dan polifenol yang terdapat
terbesar kedua di dunia, khususnya dinegara pada tanaman kitolod tersebut mempunyai aktivitas
berkembang. Indonesia termasuk bagian negara antiinflamasi sehingga dapat menurunkan
berkembang tersebut pada tahun 2012 jumlah neovaskularisasi pada kornea yang terbentuk akibat
kematian yang disebabkan oleh kanker sekitar 8,2 paparan zat kimia basa pada mata. Pengujian ini
juta orang (Kemenkes RI, 2015). Senyawa dilakukan pada 30 ekor tikus wistar dengan
flavonoid yang terkandung dalam daun kitolod ini penambahan ekstrak daun kitolod dengan dosis
diketahui memiliki aktivitas sebagai antikanker. berturut-turut 1,25 mg/mL ; 0,5 mg/mL; 1 mg/mL
Flavonoid menunjukan aktivitas dalam ; dan 2 mg/mL (Arsyad MH et al, 2020). Dari
penghambatan antitumor dan merupakan kandidat penelitian yang telah dilakukan ini dosis 1 mg/mL
multidrug resistance-reversing agent dalam dan 2 mg/mL menunjukan bahwa mampu
kemoterapi kanker. Pengujian dilakukan secara in menghambat aktivitas neovaskularisasi pada
vitro diperoleh dengan beberapa konsentrasi 12.5, kornea akibat trauma kimia. Senyawa flavonoid
6.25, 25, 50, dan 100 µg/mL diketahui dapat terbukti dapat menghambat pelepasan asam

Jurnal Buana Farma: Jurnal Ilmiah Farmasi, Vol. 2, No. 3, September 2022 25
arakhidonat dan terbukti memiliki efek memiliki aktivitas antifungi tehadap monilia
antiinflamasi dengan cara penghambatan albicans adalah 25,50, dan 75% dengan diameter
siklooksigenese dan lipooksigenase (Mirzoeva dan hambat berturut-turut 1,46; 2,61; dan 3,27 mm.
Calder, 1996). Senyawa polifenol juga berfungsi sedangkan pada konsentrasi 2,5; 5; 7,5; 10; dan
sebagai antiinflamasi. Mekanisme kerja dari 15% tidak menujukkan aktivitas antifungi dilihat
senyawa flavonoid dalam antiinflamasi dengan dari tidak adanya diameter hambat yang terbentuk
cara menghambat enzim oksidatif yaitu dan ketokonazol yang digunakan merupakan
siklooksigenase (COX) yang mengkatalis pada antibiotic yang umum buat mengobati penyakit
pembentukan prostaglandin (Hidayati et al, 2008). dampak infeksi fungi atau jamur menggunakan
cara menghambat sintesis ergosterol &
Antijamur mengakibatkan kerusakan dalam dinding sel fungi
Infeksi jamur adalah suatu penyakit yang (irianto, 2013: 92).
disebabkan oleh fungi. Mikosis dibagi dua bagian
yaitu mikosis superfisial oleh kapang (parasites) Antibakteri
dimana penyebarannya terjadi pada permukaan Infeksi merupakan penyebab utama
tubuh dan Mikosis sistemik oleh organisme gangguan kulit, jaringan lunak, pernapasan, tulang,
patogen seperti khamir (yeast/ organisme sendi dan endovascular (Alkandahri et al., 2020).
berbentuk sel tunggal) dimana penyebarannya Staphylococcus aureus merupakan salah satu
melalui peredaran darah dalam tubuh serta tumbuh bakteri pathogen yang berhubungan dengan
di bagian jaringan dalam principle kwa terjadi virulensi toksin, invasive dan daya tahan tubuh
pembengkakan (Misnadiarly, 2014). Tanaman terhadap antibiotic (Tong et al, 2015). Daun kitolod
kitolod (isotoma longiflora (L) C.presl) dicuci segar digiling hingga menjadi serbuk, serbuk
sampai bersih dan disortasi untuk menghilangkan simplisia diekstraksi menggunakan metode
kotoran serta dikeringkan untuk menggurangi maserasi dengan pelarut etanol 96%. Maserasi
kandungan air berlebih setelah itu diekstraksi dilakukan dengan cara merendam simplisia daun
menggunakan pelarut etanol 96% dan ekstrak kitolod selama 3 hari sambil diaduk sesekali dan
dipekatkan menggunakan turning vacum diulang sampai warnaa bening. Hasil maserasi
evaporator dan diperoleh ekstrak kental sebanyak diuapkan menggunakan rotary evaporator untuk
71,33 gram. Pada pengujian (Herdianto et al, 2017) mendapatkan ekstrak kasar daun kitolod (Tong et
aktivitas antifungi ekstrak etanol daun kitolod al, 2015). Pengujian aktivitas antibakteri ekstrak
dilakukan secara in-vitro dengan cara difusi etanol daun kitolod dilakukan secara in-vitro
sumuran. Pengujian aktivitas antifungi ekstrak dengan metode difusi cakram, yaitu penentuan
etanol herba kitolod (isotoma longiflora (L) kepekaan bakteri dengan zat tertentu yang mugkin
C.presl) terhadap monilia albicans dilakukan pada memiliki aktivitas antibakteri dengan
konsentrasi 2,5; 5; 7,5; 10; 15; 25; 50; dan 75% dan menggunakan kertas cakram. Pengujian antibakteri
meggunakan pembanding ketokonazol 2%. Yang dengan variasi konsentrasi 6,25%, 12,5%, 25%,

Jurnal Buana Farma: Jurnal Ilmiah Farmasi, Vol. 2, No. 3, September 2022 26
50%, dan 75% kloramfenikol dan DMSO. Pada dalam darah >200 mg/dl dan lebih dari 34 juta
pengujian bakteri yang dihasilkan pada konsentrasi penduduk dewasa yang menetap di Amerika
ekstrak etanol daun kitolod 75% efektif dalam memiliki kadar kolesterol >240 mg/dl. Untuk
menghambat pertumbuhan staphylococcus aureus menyembuhkan penyakit hiperlipidemia bisa
dan salmonella typhi dengan diameter zona hambat dengan Terapi Farmakologi yaitu dengan
11,3 mm dan 12,6 mm yang diklasifikasikan mengkonsumsi obat hipolipidemik (Elon dan
dengan kriteria kuat. Sedangkan konsentraasi Palancos, 2015) contohnya golongan statin yang
6,25% memiliki kemampuan dalam menghambat memiliki efek samping miopati, timbul gejala otot,
pertumbuhan bakteri salmonella typhi persendian, gangguan saluran cerna, ruam,
dibandingkan dengan staphylococcus aureus insomnia (William, 2005) untuk mengurangi efek
(Simanjuntak et al, 2020). Pada hasil pengujian samping tersebut maka bisa dilakukan terapi
(Simanjuntak et al, 2020) bisa terlihat bahwa pengobatan secara tradisional yaitu dengan
Ekstrak etanol daun kitolod memiliki aktivitas mengkonsumsi obat dengan kandungan dari bahan
antibakteri efektif terhadap bakteri staphylococcus alami. Obat tradisional yang bisa menurunkan
aureus dan salmonella thyphi dengan konsentrasi kadar kolesterol yaitu Daun Kitolod (Isotoma
75% dengan kategori kuat. Longiflora Presi.) karena dalam Daun Kitolod
memiliki kandugan Flavoniod yang bisa
Antihiperlipidemia menurunkan kadar kolesterol tinggi. Penelitian
Hiperlipidemia adalah penyakit yang di yang dilakukan oleh (Ekky et al, 2020) Penelitian
sebabkan karena kondisi kelebihan lemak atau ini dilakukan secara in vivo dengan menggunakan
kolesterol dalam sirkulasi darah yang melebihi hewan uji yaitu tikus putih galur wistar yang di bagi
batas normal (Harikumar et al, 2013). Penyakit menjadi 5 kelompok yang di induksi pakan selama
tersebut biasanya disebabkan karena mengonsumsi 3 minggu yang memiliki kandungan lemak pada
makanan yang memiliki kandungan lemak yang kelompok negatif yaitu lemak sapi 10%, minyak
tinggi, obesitas, mengkonsumsi alkohol secara jelantah 20%, kuning telur puyuh 20%, kelompok
berlebih, genetik, kurang olahraga (Krishna, 2013). negatif pemberian simvastatin dengan dosis 20
Penyakit hiperlipidemia ini menjadi resiko mg/200 kg/BB/ hari. lalu kelompok yang di berikan
terjadinya penyakit jantung koroner karena di lihat ekstrak kitolod yaitu ada 3 kelompok diantaranya
Dari data World Health Organization (WHO) lebih P1 200 mg/kg BB, P2 400 mg/kg BB, P3 800
dari 4 Milyar kematian per tahun akibat penyakit mg/kg BB pengujian tersebut selama 2 minggu
jantung koroner yang di sebabkan oleh kolesterol. .alat yang digunakan yaitu One Way Anova dengan
Di Indonesia 17 juta penduduknya yang terkena keakuratan 95%. Hasil penelitian yang bisa
jantung koroner sekitar 50% di usia 30-50 tahun menurunkan kadar kolesterol yaitu dosis P3 yaitu
(RISKESDAS, 2013). American Heart Association dengan dosis 800 mg/kg BB yaitu dengan
(AHA) memperkirakan lebih dari 100 juta penurunan kolesterol sebesar -72,39 ±4,38
penduduk Amerika memiliki kadar kolesterol total penurunan tersebut karena adanya kandungan

Jurnal Buana Farma: Jurnal Ilmiah Farmasi, Vol. 2, No. 3, September 2022 27
flavonoid yang setelah di uji mengandung 59,97 difenil-2-pikril hidrazil) lalu hasil penelitian pada
mgQE/g degan mekanisme kerja menghambat uji anti oksidan menunjukkan perubahan warna
sekresi Apo-B100 pada sel CaCO2, dapat dari ungu menjadi kuning. Hasil uji anti oksidan
menghambat aktivitas enzim Acyl-COA menunjukaan bahwa ektrak metanol, F3, F4,Fg 5
Cholesterol Acyl Transferase (ACAT) ada sel dan Fg 6 dari hasil VLC memiliki aktivitas sebagai
HepG2, bisa juga menurunkan aktivitas anti oksidan terhadap radikal SPPH dan hasil uji
Microsomal triglyceride Transfer Protein (MTP) fitokimia dari ekstrak methanol kitolod
yang berperan untuk pembentukan lipoprotein menunjukan adanya kandungan metabolit sekunder
dengan mengkatalisa perpindahan lipid ke molekul golongan flavonoid, fenolid, steroid dan alkaloid.
Ao-B sehingg dapat menurunkan kadar LDL Dengan adanya penelitian tersebut terbukti bahwa
(Witosari, 2014) dan flavanoid menghabat kerja kitolod (Isotoma longiflora presi) memiliki
enzim 3-hidroksi 3 metilglutaril koenzim A kandungan anti-oksidan yang memiliki mekanisme
reduktase (HMG Co-A reduktase) (Sekhon, 2012). kerja yaitu memutus reaksi berantai dari radikal
bebas sehingga dapat mencegah kerusakan jaringan
Antioksidan
(Kusuma, 2014; Kusumawati et al., 2021).
Antioksidan adalah senyawa yang dapat
mengatasi dampak negatif oksidan (Alkandahri et
Analgetik
al., 2016; Shafirany et al., 2021). Dalam ruang
Kitolod merupakan salah satu jenis tanaman
lingkup kesehatan antioksidan berguna untuk
yang sering dimanfaatkan sebagai obat tradisional.
mencegah penyakit kanker, tumor, penyempitan
Tanaman kitolod ini berasal dari Hindia barat
pembuluh darah, penuaan dini (Tamat et al., 2007;
merupakan tanaman liar yang bisa tumbuh di sela-
Alkandahri et al., 2021). Tumbuhan yang memiliki
sela bebatuan yang lembab, bahkan di area
efektivitas sebagai anti oksidan yaitu kitolod
tanaman hias sehingga sering dianggap sebagai
(Isotoma longiflora Presi.) ada penelitian secara in
gulma. berdasarkan pengalaman empiris yang telah
vivo bahwa kitolod memiliki kandungan sebagai
beredar di masyarakat tanaman kitolod memang
anti-oksidan. Penelitian yang di lakukan oleh
sudah terbukti dapat digunakan sebagai obat
(Rondang, 2015) anti-oksidan terhadap kitolod
tradisional antara lain untuk mengobati asma
(Isotoma longiflora Presi) penelitian ini dilakukan
bronkitis, radang tenggorokan luka, obat anti
secara in vivo yaitu menggunakan 500 g serbuk
kanker, obat mata, antineoplastik, antiinflamasi,
kering tumbuhan isotoma longiforia lalu dengan
hemostatik, hemostasis,dan analgetik. beberapa
dimaserasi dengan n-heksana menghasilkan 23,32
bahan kimia yang terkandung dalam tanaman
g dan ekstrak metanol 55,43 g selama 1 hari pada
kitolod yaitu senyawa alkaloid seperti lobelin,
suhu kamar berulang kali. lalu dievaporasi hingga
lobelamin, isotomin, dan untuk daun kitolod itu
diperoleh ekstrak kental.penelitian ini dilakukan
sendiri memiliki kandungan alkaloid, flavonoid,
dengan cara VLC, Kromatografi kolom,
saponin dan polifenol (Wijayakusuma, 1999;
kromatografikolom sephadex LH-20. Pada uji
Dalimartha, S. 2000; Nurfitriah et al., 2021).
antioksidan menggunakan metode DPPH (1,1-

Jurnal Buana Farma: Jurnal Ilmiah Farmasi, Vol. 2, No. 3, September 2022 28
Walaupun dalam dunia medis nyeri merupakan bentuk berupa ekstrak kental, hasil rendaman tidak
salah satu yang sering terjadi tetapi pengetahuan kurang dari 9,601% abu total tidak lebih dari 1,20
masyarakat tentang nyeri sangat sedikit. Nyeri (Kemenkes, 2011). Sebagai perbandingan
dapat dihilangkan dengan penggunaan obat digunakannya asam mefenamat 65 mg/kg
analgetik. Analgetik atau obat penghilang rasa BB12,dari yang terlihat bahwa jumlah geliat
nyeri adalah zat-zat yang mengurangi atau terbanyak didapat pada hari pertama pengujian.
menghalau rasa nyeri tanpa menghilangkan Jumlah geliat pada pengujian berangsur menurun
kesadaran (Meyer dan Ringkamp, 2006). Hewan pada hari ke-5, ke-10 dan hari ke-15. Hal ini telah
yang digunakan sebagai percobaan adalah mencit membuktikan bahwa ekstrak etanol daun kitolod
putih jantan yang sehat dengan berat badan 20-30 memberikan efek analgetik semakin baik setelah
g kurang lebih berumur 23 bulan, hewan diberikan selama 15 hari atau dapat dikatakan
dinyatakan sehat apabila penyimpangan visual bahwa semakin lama waktu pemberian ekstrak
menunjukkan perilaku normal dan tidak memiliki etanol daun kitolod aktivitas analgetiknya akan
kecacatan. Proses ekstraksi daun kitolod dilakukan makin baik jika dilihat dari penurunan jumlah
dengan menggunakan metode marenasi. Metode geliat tikus yang telah uji. Dan setelah diuji
marenasi dipilih karena tidak memerlukan ternyata ketiga variasi dosis, dosis 4g/kg BB
perlakuan khusus pengerjaannya sangat mudah memiliki aktivitas dan daya analgetik paling baik,
sederhana dan tidak memerlukan pemasangan yaitu dosis optimal dari ketiga variasi dosis. Nilai
sehingga baik untuk simplisia yang mengandung persentase proteksi ekstrak etanol 70% daun
zat aktif yang tidak tahan terhadap pemanasan titik kitolod dosis 4 g/kg BB lebih tinggi jika
proses maserasi ini menggunakan botol kaca yang dibandingkan dengan asam mefenamat sebagai
berwarna coklat dan ditempatkan di tempat obat pembanding begitu pula dengan dosis 2 g/kg
terlindung dari paparan cahaya. Hal ini bertujuan BB memiliki nilai persentase proteksi lebih tinggi
untuk menghindari terjadinya penguraian struktur dari pada asam mefenamat meskipun tidak berbeda
zat aktif terutama untuk senyawa yang kurang secara pengukuran dan pengujian. Apabila
stabil terhadap paparan cahaya. Sampel di maserasi dibandingkan kembali dengan penelitian lain
menggunakan etanol 70% karena yang digunakan menggunakan metode yang sama, ekstrak etanol
adalah sampel kering yang memiliki kandungan air daun kitolod dosis 1 g/kg BB, 2 g/kg mempunyai
yang relatif sedikit.adanya kandungan air sebanyak efek analgetik pada dosis 200 mg/kg BB
30% dari pelarut ini yaitu berfungsi untuk (Vigneshwaran et al, 2014)
membantu memecahkan dinding sel sehingga
penetrasi etanol ke dalam sel yang bertujuan agar Antiglaukoma
lebih cepat dan lebih optimal. Hasil karakterisasi Glaukoma atau bisa disebut meningkatnya
ekstrak telah memenuhi persyaratan farmakope tekanan dalam bola mata (tekanan intraokuler atau
herbal Indonesia dan untuk ekstrak di mana warna TIO) yang disertai dengan pengecilan lapang
coklat kehitaman, rasa pahit dan kelat bau khas pandang. Peningkatan tekanan intraokuler tersebut

Jurnal Buana Farma: Jurnal Ilmiah Farmasi, Vol. 2, No. 3, September 2022 29
merupakan faktor utama yang dapat menyebabkan mempunyai rata-rata % penurunan 75 984 persen.
kerusakan pada saraf mata. saraf mata merupakan Pada konsentrasi 1 mampu menurunkan suatu
bagian mata yang berfungsi menghantarkan tekanan bola mata sebesar 66, 246% pada
rangsangan cahaya ke otak sehingga dapat konsentrasi kedua dapat menurunkan tekanan bola
menyebabkan terjadinya penyempitan lapang mata sebesar 69,penurunan tekanan bola mata
pandang, serta dapat menyebabkan kebutaan. sebesar 76, 054%.dari ketiga konsentrasi ekstrak
Meningkatnya tekanan intraokuler disebabkan pada konsentrasi ketiga yaitu konsentrasi 60%
karena bertambahnya produksi cairan pada mata yang memiliki persentase penurunan yang
oleh badan siliar dan berkurangnya suatu mendekati dengan kontrol positif 75, 984% (Ilyas
pengeluaran cairan di daerah sudut bilik mata atau S. 2007). Dari persentase penurunan, menunjukkan
di celah pupil mata. Daun kitolod atau bisa disebut bahwa konsentrasi 1 konsentrasi 2 dan konsentrasi
isotoma longiflora merupakan tanaman liar yang 3 mempunyai efek menurunkan tekanan bola mata.
tumbuh di sekitar pinggiran sungai atau sawah dan
dibebatuan. Penakluk gangguan pada mata secara Diskusi
tradisional tanaman ini telah lama digunakan oleh Setiap tumbuhan mengandung senyawa
masyarakat untuk mengatasi pada gangguan mata metabolit sekunder, senyawa metabolit sekunder
seperti katarak mata minus serta mengobati yang ada di dalam tumbuhan kitolod (Isotoma
kebutaan yang disebabkan karena glaukoma. Longiflora) ini berdasarkan penelitian Isotoma
tanaman kitolod Ini mengandung alkaloid seperti: Longiflora dengan menggunakan ekstrak Isotoma
lobelin, lobelamin, isotomin. Kandungan alkaloid Longiflora dengan pelarut kloroform, dan metanol
yang terdapat dalam daun kitolod yang diduga satu berbanding satu bagian, dari beberapa
dapat meningkatkan pengeluaran cairan mata yaitu penelitian menunjukan hasil bahwa kitolod
alkaloid, flavonoid dan saponin. untuk mengetahui mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu
khasiat sebagai anti glaukoma maka dilakukanlah alkoloid, flavonoid, tanin, saponin, terpenoid dan
penelitian pada tanaman ini dengan menggunakan juga steroid (Fazil et al, 2017; Hafsari et al, 2016).
bahan penginduksi tetes mata seperti prednisolon Kandungan metabolit sekunder tersebut banyak
asetat dan baku pembanding tetes mata pilokarpin memiliki efek terapi contohnya sebagai anti
(Ali, 2003). Hewan yang digunakan pada inflanmasi, anti bakteri, anti kanker, anti jamur,
penelitian ini adalah tikus jantan dewasa (Rattus anti oksidan, sebagai anal getik, mampu megobati
norvegicus L) galur Sparague dewasa (SD) yang dan mencegah glaukoma dan hiperlipidemia.
berumur 2-3 bulan, berat badan 250-300 gram, Flavonoid merupakan metabolit sekunder tanaman
berjumlah 25 ekor dan yang telah di katakan sehat. yang mampu memberikan efek farmakologis,
Setelah melakukan penelitian terbukti adanya diantaranya antioksidan, sitotoksik, antimalaria,
penurunan tekanan bola mata menunjukkan pada antimikroba, imunomodulator, dan antivirus
kelompok negatif mempunyai rata-rata % (Alkandahri et al., 2018; Farhamzah et al., 2022;
penurunan 28, 584%, sedangkan kelompok positif Alkandahri et al., 2022). Dan flavonoid adalah

Jurnal Buana Farma: Jurnal Ilmiah Farmasi, Vol. 2, No. 3, September 2022 30
metabolit sekunder yang sangat penting pada Celecoxib dapat di ketahui bahwa flavonoid dari
tumbuhan dan merupakan turunan dari 2-phenyl- golongan flavonol, flavon, dan isoflavon potensial
benzyl-γ-pyrone dengan biosintesis dengan sebagai anti-inflamasi. Hal yang membuktikan
menggunakan jalur fenilpropanoid. Flavonoid pada yaitu adanya energi ikatan flavonoid pada situs
tumbuhan berfungsi sebagai pemberi warna, rasa siklooksigenase yaitu -8.77 kcal/mol hingga 6.24
pada biji, bunga, dan juga buah serta aroma kcal/mol dan tidak berbanding jauh dari standar
(Mierziak et al, 2014), Flavonoid bagian dari Celecoxib (-8.30 kcal/mol) (Madeswaran et al,
kelompok polifenol yang diklasifikasikan 2012). Flavonoid sebagai anti-inflamasi bekerja
berdasarkan struktur kimia dan juga biosintesisnya dengan memproduksi pro inflamatori mediator
(Seleem et al, 2017). Struktur dasar flavonoid yaitu menstimulasi sel yang kemudian berikatan dengan
terdiri dari dua gugus aromatik yang dihubungkan inflamasi sama seperti, neutrophil, limfosit,
oleh karbon (C6-C3-C6) (Uzel et al, 2005). monosit, natural killersel, makrofag, dan sel
Flavonoid juga diklasifikasikan menjadi flavon, mastosit (Madeswaran et al, 2012).
flavanone, flavonol, katekin, flavanol, kalkon dan
antosianin (Panche et al, 2016). Flavonoid juga Kesimpulan
memiliki efek farmakologi sebagai antiinflamasi Penelitian senyawa fitokimia dan efek
merupakan peradangan akibat dari mekanisme farmakologi terhadap tumbuhan merupakan
perlindungan diri terhadap zat asing atau radikal sebagian fokus para peneliti untuk membuat
bebas yang masuk ke dalam tubuh (Alkandahri et produk atau obat-obatan herbal. Isotoma
al., 2021). Saat zat asing yang masuk ke dalam Longiflora yang di kenal dengan nama tumbuhan
tubuh, membuat tubuh bereaksi dengan kitolod yang merupakan tumbuhan yang memiliki
melepaskan senyawa leukotriene, interleuin, nitrit banyak manfaat untuk pengobatan, kandungan
oksida, prostaglandin, dan proinflamatori sitokin senyawa dan efek terapi tanaman ini cukup banyak
(Wang et al, 2018). Inflamasi ini terjadi akibat dan tidak memungkinkan efek terapi dari tanaman
adanya integrasi enzim COX-1 dan COX-2 dengan ini untuk di tiru atau di rekayasa oleh para peneliti.
prostaglandin, enzim COX-2 yang dihasilkan akan Masih banyak penelitian terhadap tanaman ini
menstimulasi rasa sakit (Alkandahri et al., 2018). untuk mengungkapkan efek terapi lainnya yang
Pada dasarnya sifat anti-inflamasi ini diakibatkan belum di ketahui dari tanaman ini.
oleh ikatan rangkap karbon dengan karbon. Ikatan
rangkap karbon ini bekerja dengan menginhibisi
ikatan protein kinase serin-treonin pada situs DAFTAR PUSTAKA

katalitik enzim. Ketika enzim katalitik berikatan Agustina, Ri., D.T. Indrawati, dan M.A. Mashurin.
dengan protein kinase serin-treonin maka akan Aktivitas Ekstrak Daun Salam (Eugenia
poyantha) Sebagai Antiinflamasi Pada Tikus
menyebabkan aktivasis sel dan akan melibatkan Putih (Rattus norvegicus). J. Trop.
sistem imun (Tuñón et al, 2009). Studi in silico Pharm.Chem.2015;3(2):120-123.
Ali I. Judul: khasiat dan manfaat kitolod penakluk
dilakukan antara flavonoid dan obat standar gangguan pada mata. Argo Media Pustaka,
Jakarta 2003.

Jurnal Buana Farma: Jurnal Ilmiah Farmasi, Vol. 2, No. 3, September 2022 31
Ali I.Khasiat dan Manfaat Kitolod Penakluk and Molecular Biology. 2021; 22(33&34):
Gangguan Pada Mata.2003, Jakarta: Agro 61-69.
Media Pustaka. Alkandahri, MY., Patala, R., Berbudi, A., and
Alkandahri, MY., Nisriadi, L., and Salim, E. Subarnas, A. Antimalarial Activity of
Secondary Metabolites and Antioxidant Curcumin and Kaempferol Using Structure
Activity of Methanol Extract of based Drug Design Method. Journal of
Castanopsis costata Leaves. Pharmacology Advanced Pharmacy Education & Research.
and Clinical Pharmacy Research. 2016; 2021; 11(4): 86- 90.
1(3): 98-102. Alkandahri, MY., Sujana, D., Hasyim, DM.,
Alkandahri, MY., Berbudi, A., and Subarnas, A. Shafirany, MZ., Sulastri, L., Arfania, M.,
Active Compounds and Antimalaria Frianto, D., Farhamzah., Kusumawati, AH.,
Properties of some Medicinal Plants in and Yuniarsih, N. Antidiabetic Activity of
Indonesia – A Review. Systematic Reviews Extract and Fractions of Castanopsis costata
in Pharmacy. 2018; 9(1): 64-69. Leaves on Alloxan-induced Diabetic Mice.
Alkandahri MY, Subarnas A, Berbudi A. Review: Pharmacognosy Journal. 2021; 13(6)Suppl:
Aktivitas immunomodulator tanaman 1589- 1593.
sambiloto (Andrographis paniculata Nees). Alkandahri MY, Yuniarsih N, Berbudi A,
Farmaka. 2018;16(3):16- 21. Subarnas A. Antimalaria Activities of Several
Alkandahri, MY., Siahaan PN., Salim, E., and Active Compounds from Medicinal Plants.
Fatimah, C. AntiInflammatory Activity of Pharmacogn J. 2022;14(1): 245-252.
Cep-cepan Leaves (Castanopsis Amaliah, A.R. Efek Dari Infus Pada Tumbuhan
costata (Blume) A.DC). International Tradisional Kitolod (Laurentia Longiflora)
Journal of Current Medical Sciences. 2018; Terhadap Histopatologi pada Mata Tikus
8(4A): 424-429. Wistar Katarak yang Diinduksi oleh Methyl
Alkandahri, MY., Berbudi, A., Utami, NV., and Nitroso Urea. Universitas Katolik Widya
Subarnas, A. Antimalarial Activity of Extract Mandala. Surabaya, 2014.
and Fractions of Castanopsis costata American Cancer Society. Cancer Facts &
(Blume) A.DC. Avicenna Journal of Figures.2016:1-9.
Phytomedicine. 2019; 9(5): 474-481. Arsyad MH.,Komariah C.,Hasan M. et al, The
Alkandahri, MY., Maulana, YE., Subarnas, A., Effect of Isotoma longiflora Leaves Extract
Kwarteng, A., and Berbudi, A. Antimalarial to The Cornea Neovascularization of Wistar
Activity of Extract and Fractions of Rats Chemical Trauma Model. Journal of
Cayratia trifolia (L.) Domin. International Agromedicine and Medical Sciences. 2020,
Journal of Pharmaceutical Research. 2020; 6(2):92-97.
12(1): 1435-1441. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Alkandahri, MY., Kusumawati, AH., and RI. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS).
Fikayuniar, L. Antibacterial Activity of Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Zingiber officinale Rhizome. International Jakarta . 2013 . Hal. 125.
Journal of Psychosocial Rehabilitation. Bansal T., Jaggi M., Khar R.K. and Talegaonkar S.
2020; 24(7): 3702- 3706. Emerging signifinance of flavonoids as P-
Alkandahri, MY., Patala, R., Pratiwi, MI., glycoprotein inhibitors in cancer
Agustina, LS., Farhamzah, Kusumawati, chemotherapy, Journal of Pharmacy and
AH., Hidayah, H., Amal, S., and Frianto, Pharmaceutical Science. 2009, 12(1):46-78.
D. Pharmacological Studies of Durio Busse WW, Lemanske RF. Asthma. New Eng J
Zibethinus: A Medicinal Plant Review. Med, 2001; 344: 350–362.
Annals of the Romanian Society for Cell Dalimartha S. 2008. Atlas Tumbuhan Obat
Biology. 2021; 25(4): 640-646. Indonesia. Jilid 5 edisi. Jakarta: Pustaka
Alkandahri, MY., Shafirany, MZ., Rusdin, A., Bunda.
Agustina, LS., Pangaribuan, F., Fitrianti, F., Dalimartha, S. Judul: atlas tumbuhan obat
Farhamzah, Kusumawati, AH., Sugiharta, Indonesia. (jilid 2). Jakarta: trubus agriwidya.
S., Arfania, M., and Mardiana, LA. Amomum 2000.
compactum: A Review of Pharmacological Elon Y and J Palancos. Effec Of Lime (Citrus
Studies. Plant Cell Biotechnology aurantifolia) and Excersise to Reduce Total
Cholesterol Of Adults Client. Jurnal

Jurnal Buana Farma: Jurnal Ilmiah Farmasi, Vol. 2, No. 3, September 2022 32
Skolastik Keperawatan. 2015 . Vol. 1(2). Kementerian kesehatan republik Indonesia. Judul:
Hal. 148-155. farmakope herbal Indonesia. (Edisi I).
Erlina R.,A Indah, dan Yanwirasti. Efek Jakarta: kementerian kesehatan Indonesia.
Antiinflamasi Ekstrak Etanol Kunyit 2011.
(Curcuma domestica Val) Pada Tikus Putih Kementrian Kesehatan RI. 2015. Stop Kanker,
Jantan Galur Wistar J. Sains dan Teknologi Infodatin Kanker. Jakarta.
Farmasi.2007;12(2):112-115. Koller E. Javanese Medical Plants Used in Rural
Farhamzah, Kusumawati, AH., Alkandahri, MY., Communities. Wiesn Univesity. 2009.
Hidayah, H., Sujana, D., Gunarti, NS., Krishna, A. Mengenali Keluhan Anda. Jakarta :
Yuniarsih, N., Apriana, SD., and Agustina, Informasi Medika. 2013.
LS. Sun Protection Factor Activity of Black Kusuma N. R. E., Ratnawati, R dan Dewi, D.
Glutinous Rice Emulgel Extract (Oryza sativa Pengaruh Perawatan Luka Bakar Derajat II
var glutinosa. Indian Journal of Menggunakan Ekstrak Etanol Daun Sirih
Pharmaceutical Education and Research. (Piper betle Linn.) Terhadap Peningkatan
2022; 56(1): 302- 310. Ketebalan Jaringan Franulasi pada Tikus
Fazil M, Suci R. N., Allfiah F., Alam D.U., Angelia Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur
G., dan Situmeang B. Analisis senyawa Wistar. Jurnal Majalah Kesehatan FKUB.
alkoloid dan flavonoid dari ekstrak kitolid 2014.Vol. 1(2).
(Isotoma longiflora) dan uji aktivitas Kusumawardhani E, Jatmiko S, Niken D, The
terhadap bakteri penyebab karies. 2017, 2(1) Effectivenes Of 96% Daun Kitolod (Isotoma
Hamidy M.Y., I. Safitri, Inayah, D. Syafril, D. Longiflora L.) On Total Cholesterol and
Firmansyah. Efek Antimikroba yang berasal Trigliceride Leves In Rattus norvegicus
dari Ekstrak Metanol Daun Kitolod (Isotoma Strain Wistar. 2020.
longiflora) Pada Bakteri Escherichia coli. J. Kusumawati, AH., Farhamzah, F., Alkandahri,
Sains Tek, 2006. Vol 12;91-96. MY., Sadino, A., Agustina, LS., and Apriana,
Hapsari A., Asti D., Hidayati R., Kumalla N. and SD. Antioxidant Activity and Sun Protection
Suhendi A. The Potency of Kitolod (Isotoma Factor of Black Glutinous Rice (Oryza sativa
longiflora (L) Presl.) Herb Extract as a Cure var. glutinosa). Tropical Journal of Natural
for Cervical Cancer: an in Vitro Study of Product Research. 2021; 5(11): 1958-1961.
Hella Cells, (L), 2016:109-114. Lubis, S.L. H. Ginting. Skrining Fitokimia
Hariana, A.Tumbuhan Obat dan Khasiatnya, Simplisia Daun Kitolod Memeberikan Hasil
Penebar Swadaya. Jakarta, 2013. Positif Terhadap Alkaloida, Flavanoida,
Harikumar, K. Abdul A, Kistore K, Ramunaik, Steroid/rierpenoid, Glikosida, Saponin dan
Survana. A Riview on Hyperlipidemic. Tanin. 2015.
International Journal Of Novel Trends In Madeswaran, A., Umamaheswari, M., Asokkumar,
Pharmaceutical. 2013. Vol. 3. No.4. K., Sivashanmugam, T., Subhadradevi, V.,
Herdianto, F. A., Hazar, S. and Fitria ningsih, SP. Jagannath, P. Discovery of potential
Uji Aktivitas Antifungi Ekstrak dan cyclooxygenase inhibitors using in silico
Karakteristik Fitokimia Herbal Pada docking studies.Bangladesh J. Pharmacol.
Tumbuhan Kitolod (Isotoma Longiflora (L.) 2012, 7: 21–27.
C. Presl) Terhadap Candida Albicans. Magfiroh L. Uji Sitotoksisitas Fraksi-Fraksi Hasil
Universitas Islam Bandung. 2017, Vol 2; Pemisahan Crude Extract Daun Kitolod
655-662. (Isotoma longiflora L) Terhadap Cell Line
Hidayati, N.A L. Shanti, dan D.S Ahmad. Kanker Kolon WiDr.,Universitas Islam
Kandungan Kimia dan Uji antiinflmasi Negeri Sunan Kalijaga, 2015.
ekstrak etanol Lantana camara L Jantan. Meyer RA., Ringkamp M. Judul: peripheral neural
Bioteknologi.2008, 5(1):10-17. mechanism of nociception. Dalam: teksbook
Ilyas S. Judul: Glaukoma tekanan bola mata tinggi. of pain (5th ed). China: Churchill
Edisi 3. Penerbit sagung seto. James B, Chew Livingstone. 2006.
C & Bron A. Judul: Lecture notes Mirzoeva, O.K., dan P.C. Calder. The effect of
oftaimologi. Edisi kesembilan. Erlangga. propolis and its components on eicosanoid
Jakarta 2007,2006. production during the inflammatory
Irianto, K (2013), Medical patositology, Alfabeta, response. Prostalgandins Leukot Essent Fatty
Bandung. Acids. 1996, 55:441-449.

Jurnal Buana Farma: Jurnal Ilmiah Farmasi, Vol. 2, No. 3, September 2022 33
Misnadiarly H.D dan H.Djajaningrat. (2014) and Flower Extact Againts Several
‘mikrobiologi klinik laboratorium’, Rineka Cinjunctivity Cusing Bacteria. Bogor
cipta, Jakarta. Agricultural University. 2015. Vol.1;8.
Nurfitriah SF., Jayanti K., Putri BA., Trisnawati T, Suhartini. 2009. Peran Pelestarian
Putri R., Oktavia SS, et al. Aktivitas Keanekaragaman Hayati Dalam Menunjang
Antipiretik dari Beberapa Senyawa Aktif. Pembangunan Jangka Panjang. Prosiding
Jurnal Buana Farma: Jurnal Ilmiah Farmasi. Seminar Nasional Penelitian Pendidikan dan
2021; 1(3): 14-20. Penerapan MIPA. Fakultas MIPA. UNY.
Nurniswati. Tanaman Obat Keluarga, 2015. Yogyakarta. 2009.
Panche, A.N., Diwan, A.D., Chandra, S.R. Tamat, S.R., T. Wikanta dan L.S. Maulia. Aktivitas
Flavonoids: an overview. J. Nutr. Sci. 2016, Antioksidan dan Uji Toksisitas Senyawa
5. Bioaktif Ekstrak yang berasal dari Rumput
Promosiana, Anastasia. Statistik Produksi Laut Hijau (Ulva reticulata Forsskal) . Jurnal
Holtikultura tahun 2013. Direktorat Jendral Ilmu Kefarmasian Indonesia, 2007. Vol.
Holtikultura Kementrian Pertanian.2013. 5(1);31-36.
Rondang, Hilwan YT, Yum E. Isolasi dan Tjitrosoepomo, G. Taksonomi Tumbuhan
Antioksida Metabolit Sekunder Dari Ekstrak (Spermatohyta). Gadjah Mada University
Metanol Pada tumbuhan alami Kitolod Press. Yogyakarta . 2006. hal. 19.
(Isotoma longiflora (Wild,) Presi). 2015, Tong SYC, Davis JS, Eichenberger E, Holland TL,
2(2). Jr VGF. Staphylococcus aureus Infections:
Roslizawati, Ramdhan NY, Fakrurrazi, and Epidemiology, Pathophysiology. Clinical
Hernialtian. Antibacterial Activity Of Etanol Microbiology 2015; 28(3):602-31.
Extract and Stew of antplant (Myrmecodia Tuñón, M.J., García-Mediavilla, M.V., Sánchez-
sp.) againts Bacteri E.Coli. Medika Campos, S., González-Gallego, J. Potensi
Valeninaria. 2013. Vol. 7 (2);0853-1915. flavonoid sebagai agen anti-inflamasi:
Rothan H.A., Zulwarnain M., Ammar Y.A., Tan modulasi ekspresi gen anti-inflamasi dan
E.C., Rahman N.A. and Yusof R., Skrining jalur transduksi sinyal. Curr.Drug Metab.
Aktivitas Antiviral Pada Ekstrak Pengobatan 2009, 10 : 256–271.
Tanaman Kesehatan Terhadap Virus Dengue Utami, Prapti, Puspaningtyas, D. E. The Miracle og
NNS2B-NS3 Protease Assay, Tropical Herb, PT AgroMedia Pustaka. Jakarta. 2013.
Biomidicine. Vol. 31(2);286-296. Uzel A., Sorkun, K., Onçağ, O., Cogŭlu, D.,
Salim Z, Ernawati M. Info Komoditi Tanaman Gençay, O., Salih, B. Chemical compositions
Obat. Kementerian Republik Indonesia. and antimicrobial activities of four different
2017. Anatolian propolis samples.Microbiol. Res.
Sekhon S. Antioxidant, Anti-inflamantory and 2005, 160: 189–195.
Hypolipidemic Properties of Apple Vigneshwaran V, Somegawda M, Pramod SN,
Flavanols. 2012. judul: pharmacological Evaluation of
Seleem, D., Pardi, V., Murata, R.M., Review of analgesic and nicotianaefolia. J. Research
flavonoids: A diverse group of natural Gate, india: karnataka, kuvempu university.
compounds with anti-Candida albicans 2014.
activity in vitro. Arch. Oral Biol. 2017, 76: Wang, T., Li, Q., Bi, K. Flavonoid bioaktif pada
76–83. tumbuhan obat: Struktur, aktivitas dan efek
Shafirany, MZ., Indawati, I., Sulastri, L., Sadino, biologis. Asian J. Pharm. Sci. 2018, 13: 12–
A., Kusumawati, AH., and Alkandahri, MY. 23.
Antioxidant Activity of Red and Purple Wardani T. and Siska H. Uji Efek Antiglukoma
Rosella Flower Petals Extract (Hibiscus Infus Daun Kitolos (Isotoma Longiflora (L.)
sabdariffa L.). Journal of Pharmaceutical C. Presl) Terhadap Tikus Putih Jantas
Research International. 2021; 33(46B): 186- Berdasarkan Tekanan Bola Mata, E- Journal.
192. Uhamka. 2010 .Vol. 5.
Simanjuntak. Asian journal of pharmaceutical WHO (World Health Organization) Dyslipidemia.
research and depelopment. 2020, 8 : (1): 52- 2014. Hal.7.
54. Wijayakusuma, H. M. Judul: tanaman obat di
Siregar R.M. Antibacterial Activity of Kitolod Indonesia. (Jilid 1). Jakarta: prestasi insan
(Laurentina longiflora (L). Paternm) Leaf Indonesia. 1999.

Jurnal Buana Farma: Jurnal Ilmiah Farmasi, Vol. 2, No. 3, September 2022 34
William H. Dislipidemia: Terapi Obat. Terjemahan
Diana Lyrawati 2008, 2005.
Witosari N, Widyastuti N. Pengaruh Pemberian
Juas Daun Ubi Jalar (Ipomea batatas (L.)
Lam) Terhadap Kadar Kolesterol Tota Tikus
Wistar Jantan (Rattus norvegicus) yang
Diberi Pakan Tinggi Lemak. Journal of
Nutrition College. 2014.

Jurnal Buana Farma: Jurnal Ilmiah Farmasi, Vol. 2, No. 3, September 2022 35

Anda mungkin juga menyukai