Penangkapan/depo
Penahanan/pembersihan
Penyerapan
Transit/penghirupan
• Tetesan aerosol mula-mula mencapai cavum
bucallis, kemudian menuju trakea, bronkus,
bronkiolus, kanal alveoli dan akhirnya ke alveoli
paru. Ukuran
partikel partikel
suhu
Pernafasan
dan Laju
aliran udara
Faktor yang
mempengaruhi Kelembab
an
Aliran gas
tekanan
Penangkapan/depo
• Partikel aerosol ditahan oleh epitel broncho-alveoli.
Hanya sebagian partikel yang diteruskan sedangkan
yang lainnya ditolak.
• Faktor yang mempengaruhi penahan/depo :
a) Anatomi fisiologi saluran napas
b) Sifat fisikokimia
• Cara penahanan
1. Tumbukan karena kelembaban
2. Difusi
3. Pengendapan karena gravitasi
Penahanan dan pembersihan
• Partikel tertahan dipermukaan tempat depo
• Aktivitas tergantung laju pelarutan dan difusi
• Pembersihan dilakukan oleh selaput mukosilia
(100 jam)
• Tergantung sistem aerosol
Penghirupan dan perpindahan
• Aerosol memulai perjalanan dari alat generator
sampai titik fiksasinya di epitel pernapasan
• Tetesan aerososl mula-mula mencapai cavum
bucallis, kemudian menuju trakea, bronkus,
bronkiolus, kanal alveoli dan akhirnya ke alveoli
paru
• Faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan
partikel adalah
1. ukuran partikel
2. pernapasan dan laju pengaliran udara
3. jenis aliran
4. kelembaban
5. suhu dan tekanan
Evaluasi ketersediaan hayati sediaan
aerosol
Tahap I Pemilihan bagian saluran napas yang akan dicapai oleh ZA untuk memberikan
●
aksi setempat atau untuk diserap dan selanjutnya memberikan efek sistemik
Tahap III Penelitian in vivo pada hewan untuk meramalkan toksisitas dan reaksi
●
Tahap IV ●
Evaluasi pada subyek manusia
bentuk terpilih
Sediaan parenteral
Sediaan parenteral
• sediaan yang digunakan tanpa melalui mulut
atau dapat dikatakan obat dimasukkan ke dalam
tubuh selain saluran cerna (langsung ke
pembuluh darah) sehingga memperoleh efek
yang cepat dan langsung sampai sasaran. Misal
suntikan atau insulin.
Keuntungan sediaan parenteral
Kadar obat
Pasien
Memberikan
Tidak melalui
lebih bisa
efek
first
tidak cepat
pass effect
sadar
diramalkan
Da
pat
unt
uk
ob
at
ya
ng
rus
ak
/ti
da
k
dia
bs
ob
si
dal
am
sist
em
sal
ura
n
cer
na
Kerugian sediaan parenteral
Dapat untuk obat yang rusak /tidak
diabsobsi dalam sistem saluran cerna
●
Laju disolusi,
Koefisien partisi
Fisiko kimia ●
kelarutan dalam lemak
●
Neurobion injeksi
●
Lidocain
●
harus direkontitusi terlebih dahulu
Serbuk ●
contoh : antibiotika (ampicilin).
Tablet susuk ●
impalanon
Karakteristik sediaan
Intra
Arterial
Sub Kutan
Epidural
Intra
Dermal
Pemberian Intravena
• Obat dimasukkan ke dalam pembuluh darah
vena dengan cara diinjeksi. Rute ini memberikan
suatu efek yang cepat dan kontrol yang baik
sekali atas kadar obat dalam sirkulasi.
• Pemberian Intravena tidak mengalami tahap
absorbsi. Obat langsung dimasukkan ke
pembuluh darah sehingga kadar obat didalam
darah diperoleh dengan cepat, tepat dan dapat
disesuaikan langsung dengan respons penderita.
Mekanisme IV
Pemberian Intramuskular
- Biasanya Absorbsi larutan > suspensi dan sediaan
dengan pelarut air > minyak.
- Tempat injeksi sebaiknya sejauh mungkin dari
syaraf utama .
- Biasanya di otot gluleus maksimus (pantat), otot
deltoid (lengan atas)
- Kerusakan akibat i.m : hematom, emboli,
terkelupasnya kulit, kerusakan saraf
- Volume umumnya 5 ml di (gluteal), 2 ml (deltoid)
Pemberian Subkutan
- Di bawah permukaan kulit
- Umumnya di jaringan intersitial longgar , lengan
bawah, paha, atau pantat.
- Obat yang mengiritasi, larutan suspensi kental
sebaiknya tidak dengan s.c. Karena dapat
menimbulkan sakit, lecet, dan abses.
- Volume suntikan jarang lebih besar dari 2 ml.
Evaluasi biofarmasetik obat yang diberikan
melalui penyuntikan
• Interpretasi kadar zat aktif dalam darah yang diperoleh
setelah penyuntikkan subkutan atau intramuskular,
merupakan cara tunggal yang objektif dalam menilai
biofarmasetik obat yang diberikan melalui penyuntikan
• Pada sediaan beraksi lama
1. Langkah pertama.menentukan waktu aksi yang
diharapkan
2.Langkah kedua. Mempertimbangkan dengan seksama
beberapa faktor yang berpengaruh
3.Langkah ketiga.pengontrolan secara in vivo peningkatan
kadar dalam darah pada hewan dan dilanjutkan pada
manusia
Daftar pustaka
• Aiache,JM.,1993,Farmasetika 2-
BIOFARMASI:edisi kedua.,Airlangga University
Press