Kelompok 4
Nama Anggota :
FAKULTAS FARMASI
2021
A. Deskripsi Produk
6 – 12 tahun 1 – 1½ kaplet
1 takaran = 10 ml
Kontra Indikasi Penderita hipersensitif
Efek samping Anoreksia (nafsu makan hilang), mual, muntah, diare, sakit kepala,
pusing, rasa mengantuk, rash.
B. Segmenting
Salah satu upaya yang dilakukan oleh perusahaan agar produk tetap berada
dalam posisi yang efektif melayani segmen-segmen pelanggan yang maksimal dari
pasar yang dituju adalah dengan menetapkan segmentasi pasar. Segmentasi pasar
merupakan pembagian pasar menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil dengan
kebutuhan, karakteristik, atau perilaku berbeda yang mungkin memerlukan produk
atau bauran tersendiri. Secara umum, segmentasi pasar digolongkan menjadi 4, yaitu:
demografis, geografis, psikografis, dan tingkah laku (Ahmadi and Herlina, 2017).
● Demografi
Dari segi demografi produk konvermex dapat digunakan oleh masyarakat
Indonesia dari usia anak-anak sampai dewasa karena produk ini mempunyai bentuk
sediaan kaplet dan suspensi dengan dosis yang berbeda. Segmen perusahaan juga
tertuju pada semua kelas pendapatan, dimana produk ini relatif dapat dijangkau
dari kelas atas, menengah, sampai kelas bawah.
● Geografi
Dari segi geografi, produk konvermex dapat dipasarkan dimanapun, baik
wilayah kota maupun desa terutama daerah padat penduduk dengan sanitasi atau
higiene yang kurang memadai.
● Psikografi
Segi psikografi menyangkut dengan gaya hidup, maupun kepribadian
konsumen. Penyakit cacingan cenderung banyak terjadi pada anak-anak, tetapi
dapat juga terjadi pada orang dewasa. Hal ini terjadi antara lain karena tidak
menerapkan pola hidup sehat. Sadar akan hal maka produk konvermex hadir
dengan bentuk sediaan yang menyesuaikan keadaan pasien dimana konvermex
menyediakan bentuk sediaan kaplet yang dapat digunakan oleh dewasa dan
suspensi yang mudah digunakan oleh anak-anak yang sukar untuk menelan kaplet.
C. Targeting
Konimex memproduksi obat cacingan dengan nama produk "konvermex". Produk
konvermex ini mempunyai dua bentuk sediaan seperti sirup suspensi dan
tablet/kaplet. Bentuk sedian ini dibuat bertujuan untuk mencapai target pemasaran.
Dalam pemasaran konvermex yang menjadi sasaran distribusi perusahaan merupakan
apotik-apotik, toko obat dan minimarket. Targeting yang digunakan produk
konvermex ini adalah family programs (program keluarga). Sediaan konvermex sirup
suspensi ditargetkan untuk anak-anak, sedangkan sediaan konvermex tablet/kaplet
ditargetkan untuk orang dewasa. Target usia untuk anak-anak yaitu 2-12 tahun,
sedangkan target untuk orang dewasa yaitu diatas usia 12 tahun.
D. Positioning
Konvermex mengatakan bahwa dirinya sebagai “Obat Cacing Keluarga”, maka
sebenarnya Konvermex sedang membangun kepercayaan kepada konsumen bahwa ia
mampu mencegah dan mengobati penyakit cacingan bagi seluruh anggota keluarga.
Oleh karena itu untuk membangun kepercayaan tersebut Konvermex memproduksi
produk dengan berbagai bentuk sediaan agar dapat diterima bagi seluruh anggota
keluarga seperti bentuk sediaan suspensi dengan varian rasa vanila dan jeruk untuk
anak-anak dan tablet serta kaplet untuk dewasa, dan menggunakan bahan aktif
pirantel pamoat yang dapat menghancurkan cacing didalam tubuh, serta dapat
mengeluarkannya tanpa menggunakan obat pencahar.
E. Marketing Mix
1. Product
Obat cacing hanya digunakan dalam 6 bulan sekali sehingga daya beli
masyarakat tidak terlalu tinggi karena penggunaannya yang jarang. Sehingga
PT. konimex membuat inovasi pada produk konvermex dengan membuat
sediaan suspensi untuk dewasa dengan rasa vanilla late dan suspensi rasa
jeruk untuk anak-anak, sehingga dapat meningkatkan ketertarikan konsumen
pada produk konvermex dibandingkan dengan produk lain.
2. Price
Produk yang ditawarkan konvermex sebagai obat cacing sangat kompetitif
untuk harga dipasaran yaitu untuk :
● Konvermex 125 suspensi : Rp 16.200/botol
● Konvermex 125 tablet : Rp 12.550/strip
● Konvermex 250 suspensi : Rp 20.300/botol
● Konvermex 250 tablet : 12.550/strip
Dengan harga tersebut masih terjangkau untuk dibeli konsumen.
3. Promotion
Konvermex menerapkan beberapa strategi promosi diantaranya:
a) Advertising
● Advertensi cetak: melalui media cetak seperti di majalah
kesehatan
● Advertensi elektronika: melalui iklan di televisi
● Transit advertensi : melalui poster yang ditempelkan pada
apotek
b) Direct marketing
● Electronic teleshopping: Konimex membuat market place
(konimexstore.com) yang menjual secara online berbagai
macam produk buatan Konimex dan menerima layanan
informasi melalui PC.
4. Place
Konvermex dapat dibeli secara online melalui website resmi konimex
(konimexstore.com), Apotek, supermarket dan minimarket.
5. People
Konimex merekrut beberapa sales untuk membantu mempromosikan produk.
6. Process
Aspek proses terkait erat dengan pelayanan perusahaan, bagaimana
menjamin kepuasan pelanggan (quality assurance) dalam proses bisnis.
Keseluruhan proses akan membentuk pengalaman konsumen. Hal ini sangat
penting untuk diperhatikan karena berkaitan langsung dengan kesan dan
kepuasan konsumen.
Strategi bauran pemasaran pada aspek Process berhubungan dengan
Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB), pelayanan terhadap konsumen, dan
kelengkapan peralatan peracikan.
Kegiatan distribusi obat di Apotek meliputi pengadaan, penyimpanan,
dan penyaluran obat. Apotek memesan obat Konvermex melalui PBF
(Pedagang Besar Farmasi) yang sebelumnya diproduksi oleh Industri Farmasi
yaitu PT. Konimex. Apotek melayani konsumen baik secara langsung datang
ke Apotek ataupun pelayanan melalui telepon yang kemudian pesanan obat
dapat diantarkan ke alamat konsumen. Apotek sangat teliti dalam memenuhi
kelengkapan alat dalam peracikan obat, jika ada alat yang rusak atau pecah
maka Apoteker penanggung jawab ataupun karyawan segera mengganti
dengan alat yang lebih baik. Proses yang baik dan karyawan yang handal serta
cekatan, membuat Apotek mampu menjaga kepercayaan dan citra apotek
kepada konsumen
7. Physical evidence
Perusahaan harus ada wujudnya secara fisik agar menambah
kepercayaan konsumen. Physical evidence (bukti fisik) pada Apotek
berhubungan dengan lokasi usaha, tempat parkir yang memadai, ruang tunggu
yang nyaman, dan tata letak produk yang rapi.
1. Lokasi Apotek berdekatan dengan Rumah Sakit Umum Daerah dan
dari jarak 200 meter terdapat Puskesmas. Pasien yang berobat dari
Rumah sakit ataupun puskesmas dapat langsung menebus obatnya di
Apotek, sehingga lokasi Apotek ini sangat strategis.
2. Apotek memiliki tempat parkir yang cukup memadai dan luas. Selain
dapat ditempati oleh sepeda motor, tempat parkir dari Apotek juga
dapat ditempati oleh beberapa mobil.
3. Apotek menyediakan ruang tunggu bagi konsumen yang antri atau
menunggu obat jadi.
4. Obat disusun dengan rapi pada almari kaca (estalase) atau dirak-rak
obat berdasarkan urutan abjad dan kelas terapinya. Konvermex
sirup/suspensi ditempatkan terpisah dari produk tablet/kaplet
1. Tahap perkenalan
Pada tahap ini produk baru diperkenalkan di pasar, biasanya biaya yang dikeluarkan
cukup tinggi terutama biaya periklanan sedang volume penjualan masih kecil. Promosi pada
tahap ini memegang peranan yang sangat penting,yang pada hakekatnya promosi
dilaksanakan dengan berorientasi penjualan. Tahap penjualan suatu produk menunjukan ciri-
ciri dimana tingkat keuntungan belum begitu nampak hasill penjualan relatif kecil sedangkan
biaya yang dikeluarkan cukup tinggi. Tahap perkenalan produk biasanya terjadi pada
perusahaan-perusahaan yang baru memulai kegiatan operasional atau perusahaan yang sudah
ada yang menciptakan atau menjual produk baru.
Strategi pemasaran pada tahap ini ditujukan untuk membangun kesadaran akan
produk secara meluas dan mendorong konsumen untuk mencoba. Atau dengan kata lain
adalah menciptakan primary demand (permintaan untuk produk baru). Untuk kepentingan ini
produk biasanya didesain dengan model yang terbatas guna menghindari terjadinya
kebingungan pada calon pembeli dan memudahkan mereka mengenal ciri produk dengan
cepat. Strategi yang umum pada tahap ini adalah mengkombinasi penetapan harga dan
kegiatan promosi. Strategi ini ada empat bentuk, yaitu :
a)Strategi Peluncuran Cepat (Rapid Skimming Strategy)
Strategi ini dilaksanakan dengan jalan menetapkan harga yang tinggi untuk
memperoleh laba kotor per unit sebanyak mungkin, serta dengan melakukan promosi yang
gencar untuk meyakinkan konsumen tentang kualitas produk walau harganya mahal. Cara ini
biasanya dipakai untuk mempercepat laju penerobosan pasar. Strategi ini akan berhasil jika
sebagian besar pasar belum mengetahui keberadaan produk, konsumen bersedia membayar
pada harga berapa pun, dan perusahaan menghadapi pesaing potensial serta ingin
membangun preferensi pada mereknya.
b)Strategi Peluncuran Lambat (Slow Skimming Strategy)
Strategi dijalankan dengan menetapkan harga yang tinggi untuk memperoleh laba
kotor per unit sebanyak mungkin dan promosi yang rendah agar biaya pemasaran tidak terlalu
tinggi. Strategi ini akan berhasil jika besarnya pasar terbatas, sebagian besar konsumen
mengetahui keberadaan produk, konsumen mau membeli dengan harga tinggi, dan pesaing
potensial belum muncul.
c)Strategi Penetras Cepat (Rapid Penetration Strategy)
Strategi ini dilakukan dengan menetapkan harga yang rendah dan promosi yang
agresif. Tujuan dari strategi ini adalah untuk memperoleh penerimaan pasar yang cepat dan
memperoleh pangsa pasar yang besar. Strategi ini akan berhasil jika pasar sangat luas,
konsumen belum mengetahui keberadaan produk, konsumen sangat peka terhadap harga, dan
terdapat indikasi persaingan potensial yang besar.
Selain melakukan strategy, penting pula untuk memperhatikan cara agar dapat
memperpanjang daur hidup produk. Beberapa teknik atau cara untuk memperpanjang daur
hidup produk yaitu:
a. Meningkatkan Konsumsi dengan cara membujuk konsumen untuk meningkatkan
penggunaan produknya dengan berbagai manfaat yang ditawarkan. Contoh : untuk
hasil maksimal gunakan pasta gigi sepanjang bulu sikat, apa pun makannya
minumnya teh botol sosro, memakai sampo setiap hari membuat rambut sehat, dsb.
b. Mencari fungsi lain produk dari biasanya. Contoh seperti teh tidak hanya untuk
ngeteh saja tapi dapat dibuat kreasi menjadi minuman yang lebih kompleks.
c. Memodifikasi produk agar tampil baru dan segar baik dari segi isi, kemasan, takaran,
ukuran, manfaat, dan lain sebagainya. Contoh misal seperti produk unilever yang
biasanya terus menerus mengganti isi pepsodent beserta kemasannya agar selalu
tampil baru dan segar.
d. Mencari target konsumen baru. Jika pasar yang sudah ada sudah tidak dapat
diandalkan untuk meningkatkan penjualan maka dapat ditempuh jalan dengan cara
membidik segmen pasar baru untuk dibujuk untuk menjadi pelanggan. Contoh : rokok
sampoerna hijau yang tadinya membidik golongan menengah ke bawah kini mulai
membidik golongan menengah ke atas untuk memperluas segmen pasar.
Lampiran
Produk
Targeting
Promotion
Price
Daftar Pustaka
www.konimexstore.com
Ahmadi N.K. and Herlina, 2017, Analisis Segmentasi Terhadap Keputusan Pembelian
Produk Eiger di Bandar Lampung, Jurnal Manajemen Magister, Vol 03. No.01,
Januari 2017, 03 (01), 75–95.
Suminar R, 2020, Formulasi Strategi Dari Evaluasi Siklus Hidup Produk, Strategi
Kekuatan kompetisi Dan Anticipating Competitor’s Action Studi Kasus
Convenience Store, Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Manajemen (JIAM), Vol.16. No.1,
Mei 2020 ISSN 0216-7832, Universitas Bhayangkara : Jakarta
Umar Z.A, 2010, Analisis Daur Hidup (Product Life Cycle) Prouk Ikan Tuna Olahan
(Suatu Penelitian di Betel Citra Seyen Gorontalo), Jurnal INOVASI, Vol. 7. No.3,
September 2010 ISSN 1693-9034, Universitas Negri Gorontalo : Gorontalo