Anda di halaman 1dari 8

AMBAR SEKAR KINASIH

K100170191

KELAS B

KASUS MONITORING TERAPI

1. Seorang laki-laki 62 tahun, 60 kg masuk RS dengan DM hiperglikemi, luka di kaki yang


kotor. Obat DM yang terakhir diminum adalah glucodex  (gliklazid) 1-1-0, metformin 3X850 mg,
disertai riwayat hipertensi yang terkontrol dengan diltiazem 3X30 mg, captopril 3X25 mg, aspirin 1X100
mg.
BP:170/110 mmHg, GDA: 529 mg/dL.

Kemudian selain dengan obat tersebut oleh dokter ditambahkan Humulin R (Insulin short acting) dan
injeksi ceftriakson 1 g/12 jam. Untuk itu farmasis perlu melakukan monitoring terapi.

a. Sebutkan parameter monitoring efektifitas terapi meliputi kondisi klinik, tanda vital dan parameter
lab.
b. Sebutkan parameter monitoring efek samping obat meliputi kondisi klinik, tanda vital dan parameter
lab.

JAWABAN:

A. Monitoring Efektivitas Terapi Antidiabetes


 Glucodex (giklazid)
Kondisi klinik : Polyuria, polydipsia, polyfagia, BB terkontrol normal
Tanda vital : Tekanan darah <130/80 mmHg
Parameter lab : GDP 70-100 mg/dL, Kadar hemoglobin A1c: < 7%, Preprandial capillary
plasma glucose: 70-130 mg/dL, Peak postprandial capillary blood glucose: <180 mg/ dL, dan
Leukosit : 4-10 x 103 / µL.
(DIH 17th, 2009)

 Metformin
Kondisi klinik : Polyuria, polydipsia, polyfagia, BB terkontrol normal
Tanda vital : Tekanan darah <130/80 mmHg
Parameter Lab : Kadar hemoglobin A1c : <7%, Preprandial capillary plasma glucose: 70-
130 mg/dL, Peak postprandial capillary blood glucose: <180 mg/dL,
Parameter hematologi (hemoglobin 13,0 – 16,0 (L) g/dL, Hematokrit 45 – 55 (L) %, dan
Eritrosit 4,5 – 5,5 (L) Juta/µL ).
(DIH 17th ,2009)

Humulin
R
(Insulin
short
acting)
Kondisi klinik :-
Tanda Vital :-
Parameter lab : Gula darah sewaktu (GDS): <200 mg/dL, Gula darah puasa (GDP): 70-100
mg/dL dan Gula darah 2 jam PP : <200 mg/dL.

(PIONAS, 2017)

Monitoring Efektivitas terapi antihipertensi


 Diltiazem
Kondisi klinik : Pusing
Tanda Vital : Tekanan darah <140/90 mmHg dan Denyut jantung
(Heart Rate) 50-80 x/menit.
Parameter lab : Fungsi Hati dan ECG.

(DIH 17th,2009)
 Captopril
Kondisi klinik : Pusing
Tanda vital : Tekanan darah <140/90 mmHg
Parameter lab : Elektrolit, BUN : 8 – 25 mg/Dl, CBC (Count Blood Cell/ hitung darah
lengkap: eritrosit, leukosit, dan hemoglobin) dan Serum Kreatinin (97-137 mL/menit).

(DIH 17th,2009)

Monitoring Efektivitas Terapi Antiplatelet

 Aspirin
Kondisi klinik : Nyeri dada, serangan angina
Tanda Vital :-
Parameter lab : Agegrasi platelet

 Injeksi ceftriakson
Kondisi klinik : Demam, dan nafsu makan
Tanda vital : suhu, nadi, RR
Parameter lab : Leukosit

(PIONAS,2017)

a) Monitoring Efek Samping Obat

(Antidiabetes)

- Glucodex  (gliklazid)
a. Kondisi klinik: Hipoglikemia, berkeringat, mual, kehilangan kesadaran,
refluks, mual, muntah, sakit perut, tinja tidak padat, ruam, kekuningan
pada mata, dan BB naik
b. Tanda vital:-
c. Parameter lab: Kadar glukosa, elektrolit, BUN, kreatinin, GFR, SGPT,
SGOT, albumin, bilirubin, ALP, GGT, CBC
- Metformin (3 x 850mg)
a. Kondisi klinik: Hipoglikemia, berkeringat, mual, kehilangan kesadaran,
refluks, mual, muntah, sakit perut, tinja tidak padat, ruam, kekuningan pada
mata, dan BB naik
b. Tanda vital: -
c. Parameter lab: Kadar glukosa, elektrolit, BUN, kreatinin, GFR, SGPT,
SGOT, albumin, bilirubin, ALP, GGT, CBC
- Humulin R
a. Kondisi klinik: Hipoglikemia, berkeringat, mual, kehilangan kesadaran,
refluks, mual, muntah, sakit perut, tinja tidak padat, ruam, kekuningan
pada mata, dan BB naik
b. Tanda vital:-
c. Parameter lab: Kadar glukosa, elektrolit, BUN, kreatinin, GFR, SGPT,
SGOT, albumin, bilirubin, ALP, GGT, CBC

(Antihipertensi)

- Diltiazem(3 x 30 mg)
a. Kondisi klinik: Mual, anoreksia, edema, bradikardi, hipotensi
b. Tanda vital: Tekanan darah, HR (Heart Rate)
c. Parameter lab: -

- Captopril (3 x 25mg)
a. Kondisi Klinik: Mual, muntah, kekuningan pada mata dan kulit, tinja yang
tidak padat
b. Tanda vital: Tekanan darah, HR (Heart Rate)
c. Parameter lab: SCr, serum potassium

(Antiplatelet)

- Aspirin (1 x 100 mg)


a. Kondisi klinik: Perdarahan, gangguan GI
b. Tanda vital:-
c. Parameter lab: BUN, kadar asam urat, kadar kalium

(Antibiotik)

- Injeksi Ceftriakson (1g/12 jam)


a. Kondisi klinik: Ruam, diare, anemia, leukopenia
b. Tanda vital: Suhu, dan RR
c. Parameter lab: CBC, eosinophil
2. Seorang laki-laki 45 tahun menjalani rawat inap di RS dengan keluhan demam tinggi,
mual-muntah dan nyeri pada panggul. Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan, pasien tersebut
didiagnosis pyelonephritis (infeksi pada ginjal) dan mendapat terapi antibiotika Ciprofloksacin injeksi 1
gr/24 jam IV, parasetamol tab 3 kali sehari 500 mg, injeksi metoklopramide 1 amp/24 jam dan tramadol
injeksi 1 amp/12 jam. Untuk itu farmasis perlu melakukan monitoring terapi dari obat yang digunakan.
a. Sebutkan parameter monitoring efektifitas terapi meliputi kondisi klinik, tanda vital dan parameter
lab.
b. Sebutkan parameter monitoring efek samping obat meliputi kondisi klinik, tanda vital dan parameter
lab.

a. Monitoring Efektifitas Terapi


- Ciprofloksacin injeksi (1g/24 jam)

a. Kondisi klinik: Demam, nafsu makan


b. Tanda vital: Suhu, nadi, RR
c.
Parameter lab: Leukosit (4-10 x10 3/ uL)
- Parasetamol ( 3 X 1500 mg)
a. Kondisi klinik: Demam, nyeri
b. Tanda vital: Suhu 36,5-37,5 0 C
c. Parameter lab:-
- Metoklopramide injeksi (1 amp/24 jam)
a. Kondisi klinik: Mual, dan muntah
b. Tanda vital: -
c. Parameter lab:-
- Tramadol injeksi (1 amp/ 12 jam)
a. Kondisi klinik Nyeri
b. Tanda vital: -
c. Parameter lab:-
b. Monitoring Efek Samping Obat
- Ciprofloksacin injeksi (1g/24 jam IV)
a. Kondisi klinik: Mual, muntah, diare, sakit kepala
b. Tanda vital: Suhu
c. Parameter lab: CBC, tes urin, BUN, kreatinin Darah, GFR, SGPT, SGOT,
albumin, bilirubin, ALP, GGT
- Parasetamol (Tab 3 x 1500 mg)
a. Kondisi klinik: Ruam, anemia, nefrotoksik
b. Tanda vital:-
c. Parameter lab: Serum, APAP, SGPT, SGOT, albumin, bilirubin, ALP, GGT

Anda mungkin juga menyukai