Anda di halaman 1dari 5

AMBAR SEKAR KINASIH

K100170191

KELAS B

PERBEDAAN CANGKUPAN PELAYANAN FARMASI KLINIK DI


RUMAH SAKIT, APOTEK, DAN PUSKESMAS

Rumah Sakit Apotek Puskesmas


a. Pengkajian dan a. Pengkajian Resep; a. pengkajian resep,
pelayanan resep Kegiatan pengkajian Resep penyerahan Obat, dan
dilakukan untuk meliputi administrasi, pemberian informasi Obat;
menganalisa adanya masalah kesesuaian farmasetik dan Kegiatan pengkajian resep
terkait obat, bila ditemukan pertimbangan klinis. dimulai dari seleksi
masalah terkait obat harus Pelayanan Resep dimulai persyaratan administrasi,
dikonsultasikan kepada dari penerimaan, persyaratan farmasetik dan
dokter penulis resep. pemeriksaan ketersediaan, persyaratan klinis baik untuk
Apoteker harus melakukan penyiapan Sediaan pasien rawat inap maupun
pengkajian resep sesuai Farmasi, Alat Kesehatan, rawat jalan. Kegiatan
persyaratan administrasi, dan Bahan Medis Habis Penyerahan (Dispensing) dan
persyaratan farmasetik, dan Pakai termasuk peracikan Pemberian Informasi Obat
persyaratan klinis baik untuk Obat, pemeriksaan, merupakan kegiatan
pasien rawat inap maupun penyerahan disertai pelayanan yang dimulai dari
rawat jalan. pemberian informasi. Pada tahap menyiapkan/meracik
b. Penelusuran riwayat setiap tahap alur pelayanan Obat, memberikan
penggunaan obat Resep dilakukan upaya label/etiket, menyerahan
Penelusuran riwayat pencegahan terjadinya sediaan farmasi dengan
penggunaan obat merupakan kesalahan pemberian Obat informasi yang memadai
proses untuk mendapatkan (medication error). disertai pendokumentasian.
informasi mengenai seluruh b. Dispensing b. Pelayanan Informasi
obat/sediaan farmasi lain Terdiri dari penyiapan, Obat (PIO);
yang pernah dan sedang penyerahan, dan Merupakan kegiatan
digunakan, riwayat pemberian informasi obat. pelayanan yang dilakukan
pengobatan dapat diperoleh Apoteker di Apotek juga oleh Apoteker untuk
dari wawancara atau data dapat melayani Obat non memberikan informasi secara
rekam medik/ pencatatan resep atau pelayanan akurat, jelas dan terkini
penggunaan obat pasien. swamedikasi. Apoteker kepada dokter, apoteker,
c. Rekonsiliasi obat harus memberikan edukasi perawat, profesi kesehatan
Merupakan proses kepada pasien yang lainnya dan pasien.
membandingkan instruksi memerlukan Obat non c. konseling;
pengobatan dengan obat Resep untuk penyakit Merupakan suatu proses
yang telah didapat pasien. ringan dengan memilihkan untuk mengidentifikasi dan
Rekonsiliasi dilakukan obat bebas atau bebas penyelesaian masalah pasien
untuk mencegah terjadinya terbatas yang yang berkaitan dengan
kesalahan obat (medication c. Pelayanan Informasi penggunaan obat pasien rawat
error) seperti obat tidak Obat (PIO); jalan dan rawat inap, serta
diberikan, duplikasi, Pelayanan Informasi Obat keluarga pasien.
kesalahan dosis atau merupakan kegiatan yang d. ronde/visite pasien
interaksi Obat. Kesalahan dilakukan oleh Apoteker (khusus Puskesmas rawat
Obat (medication error) dalam pemberian informasi inap);
rentan terjadi pada mengenai Obat yang tidak Merupakan kegiatan
pemindahan pasien dari satu memihak, dievaluasi kunjungan ke pasien rawat
Rumah Sakit ke Rumah dengan kritis dan dengan inap yang dilakukan secara
Sakit lain, antar ruang bukti terbaik dalam segala mandiri atau bersama tim
perawatan, serta pada pasien aspek penggunaan Obat profesi kesehatan lainnya
yang keluar dari Rumah kepada profesi kesehatan terdiri dari dokter, perawat,
Sakit ke layanan kesehatan lain, pasien atau ahli gizi, dan lain-lain.
primer dan sebaliknya. masyarakat. Informasi e. pemantauan dan
d. Pelayanan Informasi mengenai Obat termasuk pelaporan efek samping
Obat (PIO) Obat Resep, Obat bebas Obat;
Pelayanan Informasi Obat dan herbal. Merupakan kegiatan
(PIO) merupakan kegiatan d. konseling; pemantauan setiap respon
penyediaan dan pemberian Konseling merupakan terhadap Obat yang
informasi, rekomendasi Obat proses interaktif antara merugikan atau tidak
yang independen, akurat, Apoteker dengan diharapkan yang terjadi pada
tidak bias, terkini dan pasien/keluarga untuk dosis normal yang digunakan
komprehensif yang meningkatkan pada manusia untuk tujuan
dilakukan oleh Apoteker pengetahuan, pemahaman, profilaksis, diagnosis dan
kepada dokter, Apoteker, kesadaran dan kepatuhan terapi atau memodifikasi
perawat, profesi kesehatan sehingga terjadi perubahan fungsi fisiologis.
lainnya serta pasien dan perilaku dalam f. Pemantauan Terapi Obat;
pihak lain di luar Rumah penggunaan Obat dan Merupakan proses yang
Sakit. menyelesaikan masalah memastikan bahwa seorang
e. Konseling yang dihadapi pasien. pasien mendapatkan terapi
adalah suatu aktivitas Untuk mengawali Obat yang efektif, terjangkau
pemberian nasihat atau saran konseling, Apoteker dengan memaksimalkan
terkait terapi Obat dari menggunakan three prime efikasi dan meminimalkan
Apoteker (konselor) kepada questions. Apabila tingkat efek samping.
pasien dan/atau keluarganya. kepatuhan pasien dinilai g. Evaluasi Penggunaan
Konseling untuk pasien rendah, perlu dilanjutkan Obat.
rawat jalan maupun rawat dengan metode Health Merupakan kegiatan untuk
inap di semua fasilitas Belief Model. Apoteker mengevaluasi penggunaan
kesehatan dapat dilakukan harus melakukan verifikasi Obat secara terstruktur dan
atas inisitatif Apoteker, bahwa pasien atau berkesinambungan untuk
rujukan dokter, keinginan keluarga pasien sudah menjamin Obat yang
pasien atau keluarganya. memahami Obat yang digunakan sesuai indikasi,
Pemberian konseling yang digunakan. efektif, aman dan terjangkau
efektif memerlukan e. Pelayanan (rasional).
kepercayaan pasien dan/atau Kefarmasian di rumah
keluarga terhadap Apoteker. (home pharmacy care);
f. visite; Apoteker sebagai pemberi
Visite merupakan kegiatan layanan diharapkan juga
kunjungan ke pasien rawat dapat melakukan
inap yang dilakukan Pelayanan Kefarmasian
Apoteker secara mandiri yang bersifat kunjungan
atau bersama tim tenaga rumah, khususnya untuk
kesehatan untuk mengamati kelompok lansia dan
kondisi klinis pasien secara pasien dengan pengobatan
langsung, dan mengkaji penyakit kronis lainnya.
masalah terkait Obat, f. Pemantauan Terapi
memantau terapi Obat dan Obat (PTO);
Reaksi Obat yang Tidak Merupakan proses yang
Dikehendaki, meningkatkan memastikan bahwa
terapi Obat yang rasional, seorang pasien
dan menyajikan informasi mendapatkan terapi Obat
Obat kepada dokter, pasien yang efektif dan terjangkau
serta profesional kesehatan dengan memaksimalkan
lainnya. efikasi dan meminimalkan
g. Pemantauan Terapi efek samping.
Obat (PTO); g. Monitoring Efek
merupakan suatu proses Samping Obat (MESO).
yang mencakup kegiatan Merupakan kegiatan
untuk memastikan terapi pemantauan setiap respon
Obat yang aman, efektif dan terhadap Obat yang
rasional bagi pasien. merugikan atau tidak
h. Monitoring Efek diharapkan yang terjadi
Samping Obat (MESO); pada dosis normal yang
merupakan kegiatan digunakan pada manusia
pemantauan setiap respon untuk tujuan profilaksis,
terhadap Obat yang tidak diagnosis dan terapi atau
dikehendaki, yang terjadi memodifikasi fungsi
pada dosis lazim yang fisiologis.
digunakan pada manusia
untuk tujuan profilaksis,
diagnosa dan terapi.
i. Evaluasi Penggunaan
Obat (EPO);
Merupakan program
evaluasi penggunaan obat
yang terstruktur dan
berkesinambungan secara
kualitatif dan kuantitatif.
j. Dispensing sediaan
steril;
harus dilakukan di Instalasi
Farmasi dengan teknik
aseptik untuk menjamin
sterilitas dan stabilitas
produk dan melindungi
petugas dari paparan zat
berbahaya serta menghindari
terjadinya kesalahan
pemberian obat
k. Pemantauan Kadar
Obat dalam Darah
(PKOD)
merupakan interpretasi hasil
pemeriksaan kadar obat
tertentu atas permintaan dari
dokter yang merawat karena
indeks terapi yang sempit
atau atas usulan dari
Apoteker kepada dokter.

Anda mungkin juga menyukai