Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 4.

OBAT WAJIB APOTEK (OWA)


TUGAS PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER (PKPA)
DI APOTEK LATIVA

Disusun Oleh:
1. Alik Almawadah 192211101024
2. Nandea Zulfana Hendrawan 192211101034
3. Fitri Nurussani Aulia 192211101053
4. Irsalina Triastutik 192211101099

Pembimbing: Esti Indriati S.Si., Apt.

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JEMBER
2019
OBAT WAJIB APOTEK (OWA)

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 347 tahun 1990 tentang Obat Wajib
Apotek yaitu obat keras yang dapat diserahkan oleh apoteker kepada pasien di apotek
tanpa resep dokter. Resep merupakan permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dokter
hewan kepada apoteker pengelola apotek untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi
penderita sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Obat yang dapat diserahkan
tanpa resep harus memenuhi beberapa kriteria berikut, yang telah ditentukan dalam
Permenkes Nomor 919 tentang Kriteria Obat Yang Dapat Diserahkan Tanpa Resep. Dalam
peraturan tersebut juga disebutkan bahwa untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
dalam menolong dirinya sendiri guna mengatasi masalah kesehatan, dirasa perlu ditunjang
dengan sarana yang dapat meningkatkan pengobatan sendiri secara tepat, aman dan
rasional. Peningkatan pengobatan sendiri secara tepat, aman dan rasional dapat dicapai
melalui peningkatan penyediaan obat yang dibutuhkan disertai dengan informasi yang tepat
sehingga menjamin penggunaan yang tepat, aman dan rasional. Sehingga ditetapkan beberapa
kriteria obat yang dapat diserahkan tanpa resep dokter yaitu :
a. Tidak dikontraindikasikan untuk penggunaan pada wanita hamil, anak di bawah usia 2
tahun dan orang tua di atas 65 tahun
b. Pengobatan sendiri dengan obat dimaksud tidak memberikan resiko pada kelanjutan
penyakit.
c. Penggunaannya tidak memerlukan cara dan atau alat khusus yang harus dilakukan
oleh tenaga kesehatan.
d. Penggunaannya diperlukan untuk penyakit yang prevalensinya tinggi di Indonesia
e. Obat yang dimaksud memiliki rasio khasiat keamanan yang dapat
dipertanggungjawabkan untuk pengobatan sendiri.

Terdapat beberapa penggolongan daftar obat wajib apotek yang dikeluarkan


berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan. Sampai saat ini sudah ada 3 daftar obat yang
diperbolehkan diserahkan tanpa resep dokter. Peraturan mengenai Daftar Obat Wajib Apotek
tercantum dalam :
1. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 347/MenKes/SK/VII/1990 tentang Obat Wajib
Apotek, berisi Daftar Obat Wajib Apotek No. 1
2. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 924/Menkes/Per/X/1993 tentang Daftar Obat Wajib
Apotek No. 2
3. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 1176/Menkes/SK/X/1999 tentang Daftar Obat Wajib
Apotek No. 3

A. Contoh obat wajib apotek golongan 1 yang terdapat di Apotek Lativa :


1. Oral kontrasepsi
a. Microgynon (Levonorgestrel dan etinil estradiola)
b. Planotab (Levonorgestrel dan etinil estradiola)
c. Andalan (Levonorgestrel dan etinil estradiola)
d. Andalan laktasi (Linestrenol)

2. Obat saluran cerna


a. Spasminal ( Methampyrone, beladona ekstrak, papaverin HCI )
b. Sanmag (Mg.trisilikat + Al.hidroksida + Papaverin HCI, klordiasepoksida +
Vit B komplek)
c. Metoklopramid
d. Dulcolax supp ( bisacodyl)

3. Obat saluran nafas


a. Salbutamol
b. Asetilsistein
c. Bisolfon (bromheksin HCl)

4. Obat yang mempengaruhi sistem neuromuskular


a. Asam mefenamat
b. Interhistin (mebhydrolin)
c. Antalgin (Metampiron)

5. Obat kulit topikal


a. Betametason
b. Miconazole nitrat krim
c. Kloramfenikol
d. Hidrokortison
e. Nystatin

B. Contoh obat wajib apotek golongan 2 yang terdapat di Apotek Lativa


1. Diklofenak krim
2. Ketoconazole krim
3. Dexametasone
4. Omeprazole
5. Ibuprofen

C. Contoh obat wajib apotek golongan 3 yang terdapat di Apotek Lativa


1. Saluran Pencernaan dan Metabolisme
a. Ranitidin
2. Sistem Muskuloskeletal
a. Allupurinol
b. Na Diklofenak
3. Sistem Saluran Pernafasan
a. Bisolvon tab (Bromheksin Hcl)
4. Organ – Organ Sensorik
a. Cendo Fenicol (Kloramfenikol 1% obat mata)
b. Erla Mycetin (Kloramfenikol 1% obat telinga)

Anda mungkin juga menyukai