TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Apotek
5
6
Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika.
(12)
Obat adalah bahan atau paduan bahan dalam produk biologi yang
sediaan farmasi dan alat kesehatan harus memenuhi standar mutu pelayanan
dengan jenis dan jumlah yang tepat, tersebar secara merata dan teratur di
berbagai apotek.(15)
(safe), efektif (effective) dan dapat diterima (acceptable).(17) Oleh karena itu,
obat harus memenuhi standar mutu (quality), keamanan (safety), dan khasiat
(efficacy).(18)
II.2 Apoteker
Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai apoteker dan
1. Care-giver
2. Decision-maker
biaya yang efektif dan efisien terhadap seluruh penggunaan sumber daya
misalnya sumber daya manusia, obat dan bahan kimia, peralatan, prosedur,
3. Communicator
pasien maupun profesi kesehatan yang lain, oleh karena itu harus
kebutuhan.
4. Leader
5. Manager
anggaran) dan informasi, juga harus dapat dipimpin dan memimpin orang
lain dalam tim kesehatan. Lebih jauh lagi farmasis mendatang harus
informasi mengenai obat dan hal-hal lain yang berhubungan dengan obat.
6. Life-long learner
Farmasis harus senang belajar sejak dari kuliah dan semangat belajar harus
selalu dijaga walaupun sudah bekerja untuk menjamin bahwa keahlian dan
7. Teacher
8. Researcher
pelayanan kesehatan.
9. Entrepreneur
mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas
kecil maupun skala besar, mendirikan Apotek, serta bisnis tanaman obat
berlaku.
mungkin.
makanan dan minuman, apotek diluar ibu kota negara, pedagang besar
disusun atas kerjasama ISFI dengan Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan
mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien. (36)
Pelayanan kefarmasian pada saat ini telah bergeser orientasinya dari obat
melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan obat yang tidak rasional
Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai dan pelayanan farmasi klinik.
Kegiatan tersebut harus didukung oleh sumber daya manusia, sarana dan
prasarana.
II.4 Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, Dan Bahan Medis Habis
Pakai
Pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai
pelaporan.(13)
1. Perencanaan
dan bahan medis habis pakai perlu diperhatikan pola penyakit, pola
2. Pengadaan
3. Penerimaan
spesifikasi, jumlah, mutu, waktu penyerahan, dan harga yang tertera dalam
4. Penyimpanan
a. Obat atau bahan obat harus disimpan dalam wadah asli dari pabrik.
Kecuali dalam keadaan darurat, dimana isi dipindahkan pada wadah lain,
e. Pengeluaran obat memakai sistem FEFO (First Expire First Out) dan
surat izin praktik atau surat izin kerja. Pemusnahan dibuktikan dengan
b. Resep yang telah disimpan melebihi jangka waktu 5 (lima) tahun dapat
Kabupaten/Kota.(13)
Pakai yang tidak dapat digunakan harus dilaksanakan dengan cara yang
6. Pengendalian
kartu stok, baik dengan cara manual atau elektronik. Kartu stok minimal
sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai meliputi
manajemen apotek, yang terdiri dari keuangan, barang dan laporan lainnya.
pelaporan lainnya.(13)
berkaitan dengan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis
2. Nama dokter, nomor surat izin praktik (SIP), alamat, nomor telepon
dan paraf.
2. Stabilitas
5. Kontra indikasi.
6. Interaksi
20
II.5.2. Dispensing
fisik obat.
berwarna putih untuk obat dalam/oral, warna biru untuk obat luar dan
d. Memasukkan obat ke dalam wadah yang tepat dan terpisah jika terdapat
obat yang berbeda, hal ini bertujuan untuk menjaga mutu obat dan
terkait penulisan nama pasien pada etiket, cara penggunaan serta jenis
dengan obat antara lain manfaat obat, makanan dan minuman yang harus
lain.
baik, mengingat pasien dalam kondisi tidak sehat dan emosi yang tidak
stabil.
8. Membuat salinan resep sesuai dengan resep asli dan diparaf oleh
resep untuk penyakit ringan dengan memilihkan obat bebas atau bebas
dievaluasi dengan kritis yang disertai dengan bukti terbaik dalam segala
masyarakat. Informasi mengenai obat termasuk obat resep, obat bebas dan
herbal.(11)
terapeutik dan alternatif, efikasi, keamanan penggunaan pada ibu hamil dan
atau kimia dari obat dan lain-lain. Kegiatan pelayanan informasi obat di
apotek meliputi:(11)
masyarakat (penyuluhan).
obat :(11)
1. Topik pertanyaan.
4. Data pasien (umur, jenis kelamin, berat badan, informasi lain seperti
laboratorium).
5. Uraian pertanyaan.
6. Jawaban pertanyaan.
7. Referensi
II.5.4. Konseling
bahwa pasien atau keluarga pasien sudah memahami obat yang digunakan.
(11)
syndrome/AIDS, epilepsi).
pemberian lebih dari satu obat untuk penyakit yang diketahui dapat
b. Apa yang dijelaskan oleh dokter tentang cara pemakaian obat anda?
penggunaan obat.
meliputi:(11)
26
dengan pengobatan.
bahwa seorang pasien mendapatkan terapi obat yang efektif dan terjangkau
kriteria pasien yang harus dilakukan pemantauan terapi obat (PTO), antara
lain(11)
c. Adanya multidiagnosis.
merugikan.
27
lain adalah adanya indikasi tetapi tidak diterapi, pemberian obat tanpa
indikasi, pemilihan obat yang tidak tepat, dosis terlalu tinggi, dosis
terjadi.
diharapkan terjadi pada dosis normal yang digunakan pada manusia untuk
yang memiliki surat tanda registrasi, surat izin praktik atau surat izin kerja.
1. Persyaratan administrasi
berkesinambungan.
berlaku.
apotek dapat menjamin mutu sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan
berikut:(11)
30
penerimaan resep, 1 (satu) set meja dan kursi, serta 1 (satu) set
terbatas meliputi rak obat sesuai kebutuhan dan meja peracikan. Ruang
timbangan obat, air minum (air mineral) untuk pengencer, sendok obat,
salinan resep, etiket dan label obat. Ruang ini diatur agar mendapatkan
4. Ruang konseling
Ruang konseling minimal memiliki satu set meja dan kursi konseling,
6. Ruang arsip
melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan obat yang tidak rasional
kesehatan dan bahan medis habis pakai sebesar 94,04%, penerapan standar
Selain itu, penelitian di Kota Kendari mengenai waktu pelayanan obat 60%.
(8)
Oleh karena itu, penerapan pelayanan kefarmasian pada apotek masih
Bahan Medis Habis Pakai sebesar 88% tergolong sangat baik, dan pelayanan
farmasi klinik 77% tergolong baik, beserta sumber daya kefarmasian 85%
Kesehatan, Dan Bahan Medis Habis Pakai, dan sumber daya kefarmasian,
penting dilakukan.
33