Anda di halaman 1dari 4

Hierarki Perundang-Undangan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2013

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2018

ASPEK PERMENKES 7/ 2018


JUDUL Perubahan Penggolongan Narkotika
LATAR BELAKANG/ ALASAN 1. Narkotika dapat menimbulkan ketergantungan yang sangat
DITERBITKAN merugikan apabila disalahgunakan atau digunakan tanpa
pengendalian dan pengawasan yang ketat dan saksama
2. Adanya peningkatan penyalahgunaan zat psikoaktif yang belum
termasuk dalam golongan narkotika sebagaimana diatur dalam
Lampiran I Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 dan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 58 Tahun 2017.

DASAR HUKUM UU Nomor 35 Tahun 2009, UU Nomor 36 Tahun 2009, dan PP


Nomor 40 Tahun 2013.
TUJUAN 1. Melakukan pengendalian dan pengawasan yang ketat dan
saksama terhadap penggunaan narkotika.
2. Melengkapi golongan narkotika yang diatur dalam Lampiran I
UU nomor 35 tahun 2009 dan PMK 58 tahun 2017.
MATERI MUATAN/ ASPEK Daftar narkotika golongan I, II, III
UTAMA YANG DIATUR
MATERI FARMASI Narkotika golongan I, II, dan III.
SANKSI Tidak ada.
ATURAN PERALIHAN/ Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 58 tahun 2017 dicabut dan
PENUTUP dinyatakan tidak berlaku

ASPEK PP 40/ 2013


JUDUL Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 Tentang
Narkotika
LATAR BELAKANG/ ALASAN Untuk melaksanakan ketentuan Pasal 32, Pasal 62, Pasal 89 ayat
DITERBITKAN (2), Pasal 90 ayat (2), Pasal 94, Pasal 100 ayat (2), dan Pasal 101
ayat (4) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang
Narkotika, perlu ditetapkan Peraturan Pemerintah tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang
Narkotika.
DASAR HUKUM Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 dan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009.
KETENTUAN UMUM Definisi Narkotika, Tanaman Narkotika, Prekursor Narkotika,
Surat Persetujuan Impor (SPI), Surat Persetujuan Ekspor (SPE),
Pengangkutan, Penanggung Jawab Pengangkut, Pengangkut,
Transito Narkotika, Sarana Pengangkut, Produksi, Impor, Ekspor,
Peredaran, Pelabelan, Izin Edar, Barang Sitaan, Pengambilan
Sampel, Pengujian Sampel, Penyimpanan, Pengamanan,
Penyerahan, Pemusnahan, Aset Tindak Pidana, Keluarga,
Perlindungan, Saksi, Pelapor, Menteri, Badan Narkotika Nasional.
MATERI MUATAN/ ASPEK Transito Narkotika, Pengelolaan barang sitaan, Perlindungan
UTAMA YANG DIATUR hukum, hasil tindak pidana narkoba, pembinaan dan pengawasan
narkotika.
MATERI FARMASI Narkotika, Tanaman Narkotika, Prekursor Narkotika
SANKSI Sanksi administratif (pelanggaran oleh fasilitas pelayanan
kesehatan dan fasilitas pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi), berupa:
- Peringatan secara tertulis
- Penghentian kegiatan sementara, atau
- Pencabutan izin
ATURAN PERALIHAN/ - Ketentuan mengenai rencana nasional dalam pasal 46 harus
PENUTUP ditetapkan dalam waktu paling lama 1 tahun
- Ketentuan yang berkaitan dengan syarat dan tata cara
penyimpanan, pengamanan, pengawasan, pengambilan dan
pengujuan sampel, penyerahan dan pemusnahan barang sitaan
dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan
dengan PP ini.

ASPEK UU 35/ 2009


JUDUL Narkotika
LATAR BELAKANG/ ALASAN 1. Derajat kesehatan masyarakat Indonesia perlu dipelihara dan
DITERBITKAN ditingkatkan secara terus menerus.
2. Upaya peningkatan di bidang pengobatan dan pelayanan
kesehatan, antara lain dengan mengusahakan ketersediaan
Narkotika jenis tertentu yang sangat dibutuhkan sebagai obat
serta melakukan pencegahan dan pemberantasan bahaya
penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor
narkotika.
3. Narkotika dapat menimbulkan ketergantungan yang sangat
merugikan apabila disalahgunakan atau digunakan tanpa
pengendalian dan pengawasan yang ketat dan saksama.
4. Mengimpor, mengekspor, memproduksi, menanam,
menyimpan, mengedarkan, dan/ atau menggunakan Narkotika
tanpa pengendalian dan pengawasan yang ketat dan saksama
serta bertentangan dengan Per-UU-an merupakan tindak pidana
narkotika karena sangat merugikan dan bahaya yang sangat
besar bagi kehidupan bangsa dan negara serta ketahanan
nasional Indonesia.
5. Tindak pidana Narkotika telah bersifat transnasional dan sudah
banyak menimbulkan korban, terutama di kalangan generasi
muda bangsa.
6. UU Nomor 27 Tahun 1997 sudah tidak sesuai lagi dengan
perkembangan situasi dan kondisi yang berkembang untuk
menanggulangi dan memberantas tindak pidana narkoba.
DASAR HUKUM Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 20 Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 19945, Undang-Undang Nomor 8
Tahun 1976, Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1997.
KETENTUAN UMUM Definisi Narkotika, Prekursor Narkotika, Produksi, Impor, Ekspor,
Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika, Surat
Persetujuan Impor (SPI), Surat Persetujuan Ekspor, Pengangkutan,
Pedagang Besar Farmasi, Industri Farmasi, Transito Narkotika,
Pecandu Narkotika, Ketergantungan Narkotika, Penyalah Guna,
Rehabilitasi Medis, Rehabilitasi Sosial, Pemufakatan Jahat,
Penyadapan, Kejahatan Terorganisasi, Korporasi, Menteri.
TUJUAN  Menjamin ketersediaan Narkotika untuk kepentingan pelayanan
kesehatan dan/atau pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
 Mencegah, melindungi, dan menyelamatkan bangsa Indonesia
dari penyalahgunaan Narkotika.
 Memberantas peredaran gelap Narkotika dan Prekursor
Narkotika.
 Menjamin pengaturan upaya rehabilitasi medis dan sosial bagi
Penyalah Guna dan pecandu Narkotika.

MATERI MUATAN/ ASPEK Pengadaan, Impor dan Ekspor, Peredaran, Label dan Publikasi,
UTAMA YANG DIATUR Prekursor Narkotika, Pengobatan dan Rehabilitasi, Pembinaan dan
Pengawasan, Pencegahan dan Pemberantasan, Penyidikan;
Penuntutan; dan Pemeriksaan di Sidang Pengadilan, Peran Serta
Masyarakat, Penghargaan, Ketentuan Pidana.
MATERI FARMASI Narkotika, Prekursor narkotika, Pedagang Besar Farmasi, Industri
Farmasi.
SANKSI Pidana Denda, Penjara, dan Rehabilitasi medis bagi pecandu
narkotika, pencabutan izin usaha dan/ atau pencabutan status
badan hukum bagi korporasi.
ATURAN PERALIHAN/ 1. Berdasarkan Undang-Undang ini:
PENUTUP o Badan Narkotika Nasional yang dibentuk berdasarkan PP 83
tahun 2007 dinyatakan sebagai BNN, BNN provinsi, BNN
kabupaten/kota.
o Kepala Pelaksana Harian BNN ditetapkan sebagai Kepala
BNN.
o Pejabat dan pegawai di lingkungan Badan Narkotika Nasional
yang ditetapkan berdasarkan PP 83 tahun 2007 adalah pejabat
dan pegawai BNN.
o Struktur organisasi dan tata kerja Badan Narkotika Nasional
(PP 83 tahun 2007) harus sudah disesuaikan dengan Undang-
Undang ini dalam waktu paling lama 6 bulan.
o Struktur dan tata kerja BNN provinsi dan BNN
kabupaten/kota (PP 83 tahun 2007) harus disesuaikan dengan
Undang-Undang ini dalam waktu paling lama 1 tahun.
o Seluruh aset Badan Narkotika Nasional dinyatakan sebagai
aset BNN
2. UU nomor 22 tahun 1997 dan Lampiran mengenai jenis
Psikotropika Golongan I dan II yang tercantum dalam UU
nomor 5 tahun 1997, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
3. Peraturan pelaksanaan Undang-Undang ini harus ditetapkan
paling lambat 1 tahun setelah UU ini diundangkan.

Anda mungkin juga menyukai