ASPEK UU 35/2009
JUDUL NARKOTIKA
LATAR 1. Mewujudkanmasyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan
BELAKANG/ALAS makmur yang meratamateriil dan spiritual berdasarkan Pancasila
AN DITERBITKAN dan UUD 1945.
2. Meningkatkanderajatkesehatansumberdayamanusia Indonesia
dalamrangkamensejahterakanrakyatdenganmengusahakanketerse
diaanNarkotikajenistertentu yang sangatdibutuhkansebagaiobat,
sertamencegah dan memberantaspenyalahgunaan dan
peredaranNarkotikabesertaprekursornya.
3. Pengendalian dan pengawasanNarkotikayang ketat.
4. UU No. 22 tahun 1997 tentangNarkotikasudahtidaksesuailagi.
Judul Ketenagakerjaan
a. bahwa pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka
pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan
masyarakat Indonesia seluruhnya untuk mewujudkan
masyarakat yang sejahtera, adil, makmur, yang merata, baik
materiil maupun spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. bahwa dalam pelaksanaan pembangunan nasional, tenaga kerja
mempunyai peranan dan kedudukan yang sangat penting
sebagai pelaku dan tujuan pembangunan;
c. bahwa sesuai dengan peranan dan kedudukan tenaga kerja,
diperlukan pembangunan ketenagakerjaan untuk meningkatkan
kualitas tenaga kerja dan peransertanya dalam pembangunan
Latar Belakang / serta peningkatan perlindungan tenaga kerja dan keluarganya
Alasan Diterbitkan sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan;
d. bahwa perlindungan terhadap tenaga kerja dimaksudkan untuk
menjamin hak hak dasar pekerja/buruh dan menjamin kesamaan
kesempatan serta perlakuan tanpa diskriminasi atas dasar
apapun untuk mewujudkan kesejahteraan pekerja/buruh dan
keluarganya dengan tetap memperhatikan perkembangan
kemajuan dunia usaha;
e. bahwa beberapa undang undang di bidang ketenagakerjaan
dipandang sudah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan dan
tuntutan pembangunan ketenagakerjaan, oleh karena itu perlu
dicabut dan/atau ditarik kembali;
f. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana tersebut pada
huruf a, b, c, d, dan e perlu membentuk Undang undang tentang
Ketenagakerjaan;
Pasal 5 ayat (1), Pasal 20 ayat (2), Pasal 27 ayat (2), Pasal 28,
Dasar Hukum danPasal 33ayat (1) UndangUndangDasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
Definisi : Ketenagakerjaan, Tenaga kerja, Pekerja/Buruh, Pengusaha,
Perusahaan, Perencanaan tenaga kerja, Informasi ketenagakerjaan,
Pelatihan kerja, Kompetensi kerja, Pemagangan, Pelayanan
penempatan tenaga kerja, Tenaga kerja asing, Perjanjian kerja,
Hubungan kerja, Hubungan industri, Serikat pekerja, Lembaga kerja
Ketentuan Umum
sama bipartit, Lembaga kerja sama tripartit, Peraturan perusahaan,
Perjanjian kerja bersama, Perselisihan hubungan industri, Mogok
kerja, Penutupan perusahaan, Pemutusan hubungan kerja, Anak,
Siang hari, Satu hari, Seminggu, Upah, Kesejahteraan pekerja/buruh,
Pengawasan ketenagakerjaan, Menteri
a.
Pembangunan ketenagakerjaan diselenggarakan atas
keterpaduan dengan melalui koordinasi fungsional lintas
sektoral pusat dan daerah
b. Pembangunan ketenagakerjaan bertujuan :
Memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara
Tujuan optimal dan manusiawi
Mewujudkan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan
tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan
nasional dan daerah
Memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dalam
mewujudkan kesejahteraan; dan
Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya
Kesempatan dan perlakuan yang sama terhadap tenaga kerja,
Perencanaan tenaga kerja dan informasi ketenagakerjaan, Pelatihan
kerja, Penempatan tenaga kerja, Perluasan kesempatan kerja,
Materi Muatan /
Penggunaan tenaga kerja asing, Hubungan kerja, Perlindungan,
Aspek yang Diatur
pengupahan dan kesejahteraan, Hubungan industrial, Pemutusan
hubungan kerja, Pengawasan, Penyidikan, Ketentuan pidana dan
sanksi administratif, Ketentuan peralihan dan Ketentuan penutup
Tidak disebutkan materi kefarmasian namun secara umum
Materi Farmasi menjelaskan peraturan mengenai ketenagakerjaan dalam perusahaan
dan industri.
ASPEK PP 38/2007
JUDUL PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN ANTARA PEMERINTAH,
PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI, DAN PEMERINTAHAN
DAERAH KABUPATEN/KOTA
LATAR UntukmelaksanakanketentuanPasal 14 ayat (3) Undang-Undang No.
BELAKANG/ALAS 32 tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah dan Pasal 30 ayat (9)
AN DITERBITKAN Undang-Undang No. 25 tahun 2007 tentangPenanaman Modal,
TUJUAN Untukmenjabarkanpembagianurusanpemerintahanberdasarkankriteria
eksternalitas, akuntabilitas, dan
efisiensidenganmemperhatikankeserasianhubunganantartingkatan
dan/ataususunanpemerintahan.
MATERI Urusanpemerintahan, pembagianurusan,
MUATAN/ASPEK pengelolaanurusanpemerintah, urusanpemerintahansisa,
YANG DIATUR penyelenggaraanurusanpemerintah, pembinaanurusanpemerintah,
dan ketentuan lain-lain.
SANKSI