Penggunaan obat secara rasional dimulai dari akhir abad kesembilan belas dan
dapat dikaitkan dengan tiga perkembangan pemurnian yaitu :
1 Farmakokinetik
2 Farmakodinamik
3 Taksikologi
FARMAKOKINETIK
01
ilmu yang mempelajari
perjalanan obat di dalam tubuh,
mulai dari absorpsi, distribusi
obat ke seluruh tubuh, dan
eliminasi melalui proses
metabolisme dan atau ekskresi.
FARMAKODINAMIK
02
yang mempelajari efek
biokimia dan fisiologi obat,
serta mekanisme kerjanya
TOKSIKOLOGI
03
Adalah ilmu yang mempelajari
efek/dampak dari zat-zat yang
merugikan organisme hidup dan
sistem biologisnya
C.Prinsip-prinsip Yang Mendasari Terapi Obat
● Sifat kimiawi
1.Kelarutan Lemak
kelarutan lipid adalah penentu utama kemampuan obat untuk melintasi
membran dinding sel baik itu di saluran pencernaan, tubulus ginjal, atau
sawar darah-otak. Relevansi kelarutan lemak paling baik dihargai dengan
mempertimbangkan nasib obat di nefron. Disaring di glomerulus, obat
yang larut dalam lemak sepenuhnya diserap kembali dalam sistem
tubulus ginjal untuk tetap berada di dalam tubuh untuk waktu yang tidak
terbatas.
D. KARATERISIK FISIKOKIMIA OBAT
Penjelasan :
• Kardioselektivitas : Afinitas terhadap reseptor β1 lebih tinggi
dibandingkan terhadap reseptor β2.
Gambar 1. distribusi obat asam lemah (misalnya warfarin) antara plasma dan
cairan lambung. Angka dalam tanda kurung mengacu pada konsentrasi relatif
warfarin dalam satuan arbitrase.
• Pada pH urin 8,0 lebih dari 95% fenobarbiton akan terionisasi dan
tidak akan diserap kembali di ginjal.
• Untuk obat dasar, seperti amfetamin atau quinidine, jika
dipresentasikan sebagai BH. Persamaan (3) diatur ulang sehingga :
pH = pKa + log10 [BH]/[B+]
D. KARATERISIK FISIKOKIMIA OBAT
2. Derajat Ionisasi
Derajat ionisasi obat berimplikasi pada absorpsi
obat dari saluran gastrointestinal. Dalam kondisi asam di
perut
3. Ukuran Molekul
Ukuran molekul mungkin yang paling tidak penting dari
tiga sifat fisik obat. Ekskresi bilier sangat ditentukan oleh ukuran
molekul; pada manusia, senyawa dengan berat molekul lebih besar
dari 400 diekskresikan ke dalam empedu. Berat molekul ini
menunjukkan variasi spesies yang cukup besar dan juga berlaku
untuk konjugat obat.
Contoh
Implikasi pada terapeutik amplisilin dapat diekresi dalam empedu
dan bisa digunakan untuk mengobati infeksi saluran empedu.
Ketika obat berkonjugat akan mencapai usus dan via empedu akan
mengalami perubahan dengan bantuan enzim dan bakteri usus.
Bakteri usus dapat membantu penguraian terhadap obat dan juga
dapat membebaskan obat dalam bentuk bebas untuk dilakukan
reabsopsi.
Thanks you!